METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan sampel murid kelas III SDN 26 TEGINENENG yang
berjumlah 20 siswa. Dengan menggunakan Metode Penelitian kuantitatif yang meliputi siklus-
siklus. Arikunto (2006) menyatakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
yaitu guru bekerja sama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau
peningkatan dalam proses pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan dengan mengguakan tes
hasil belajar. Selanjutnya dihitung rata-rata (rerata) dan persentasi kekuntasan belajar. Rumus yang
rata-rata kelas menurut Arikunto (2016).
∑𝑋
rerata = Rerata
𝑁
Keterangan:
∑ 𝑋 = jumlah nilai
𝑁 = banyak siswa
Selain itu dilihat juga,ketuntasan belajar siswa menurut Purwanto (2008) dihitung dengan
membagi jumlah siswa yang tuntas dengan siswa secara keseluruhan. Selanjutnya hasil
perhitungannnya dikali 100%.KKM yang ditetapkan adalah 75.
Siklus I
Kegiatan penelitian diawali dengan siklus I yaitu meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Kegiatan perencanaan pembelajaran dengan menyiapkan perangkat
seperti menyediiakan alat peraga, lembar pengaamatan, membuat evaluasi, membuat lembar
kerja dan menentukan teman sejawat yang akan menilai aktivitas siswa dan guru.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan pada hari Senin, tanggal 26 Oktober 2023 di
SDN 26 Tegineneng. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 1 yaitu berikut.
Tabel 1. Hasil Evaluasi
3 Amanda Nisrina 88 √
4 Audia Putri 70 √
5 Anggita Kharisma 82 √
6 Ditya Sepriadi 76 √
7 Herlin Kartika Sari 46 √
8 Julian Saputra 76 √
9 Juni Ardiansyah 52 √
10 M. Yusuf Firdaus 82 √
11 M. Alifhio Zavva 76 √
Ardike
12 M. Ayub Gusran 64 √
13 Syakila Jihan Fahira 76 √
14 Ratu Saskia Velisha 58 √
15 Rizki Mahardika 64 √
16 Zhafira Khalisa 76 √
17 Hidayat 76 √
18 Effendi 76 √
19 Nabila 58 √
20 Siti Nur Indah Sari 46 √
Jumlah 136 12 8
Rata-rata 68,2
Berdasarkan tabel 1. Terlihat hasil belajar siswa pada siklus 1. KKM yang ditetapkan
sekolah adalah 75. Berdasarkan KKM, dapat dilihat banyaknya siswa yang mendapat nilai
sama atau diatas KKM adalah 12 orang. Jika dihitung persentase jumlah siswa yang tuntas
adalah 60%. Sedangkan nilai dibawah KKM atau belum tuntas sebanyak 8 siswa. Jika
dipersentasekan secara klasikla siswa yang belum tuntas sebanyak 40%. Untuk lebih
jelasnya secara grafik digambarkan jumlah siswa yang tuntas secara klasikal dan tidak
pada gambar berikut.
12
Dari tabel diatas dapat kita lihat banyaknya siswa yang tuntas dan
tidak tuntas. Selain itu terlihat total nilai hasil belajar
siswa yaitu 1394. Karena banyak siswa 20 orang maka rata-
rata kelas adalah 69,7. Jadi, banyak siswa yang mencapai
nilai diatas KKM yaitu 75 adalah sebanyak 14 orang dengan
arti siswa ini tuntas. Selain itu terlihat pula banyak siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM atau tidak tuntas
sebanyak 6 orang. Jika dibuat persentase secara klasikal
sebanyak 70 % siswa yang mencapai KKM dan 30 persen
siswa berada dibawah KKM. Selanjutnya dibuat tabel
distribusi kelompok tentang hasil belajar siklus 2 sebagaai
berikut.
Tabel 3. Distribusi Berkelompok Hasil Belaja Siklus 2
No Rentang Frekuensi
1 41-50 -
2 51-60 3
3 61-70 5
4 71-80 5
5 81-90 4
6 91-100 3
Jumlah 20
Dari tabel diatas, terlihat jumlah siswa sebanyak 20 orang, yang memperoleh nilai 41 sampai
50 sebanyak 0 oramg, yang mendapat nilai 51-60 sebnayak 3 orag, yang memperoleh nilai 61-
70 adalah 5 orang, yang memperoleh nilai 71-80 sebnayak 5 orang dan yang memperoleh nilai
81-90 adalah 4 orag serta yang memperoleh nilai 91-100 sebnayak 3 orang. Dari hasil observasi
ini guru mengadakan refleksi dan diperoleh evaluasi bahwa hasilnya sudah mencapai
ketuntasan 75%. Berdasarkan hasil tindak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dan
penelitian perbaikan berhenti pada siklus II. I n i b e r r a t i sudah tidak ada siswa yang
ragu dan semua terlibat aktif dalam melakukan demontrasi. Dalam diskusi kelompok,
P a d a s i k l u s 2 b e r d a s a r k a n o b s e r v a s i t e r d a p a t siswa yang sangat aktif dan baik
dalam kerja sama dan dalam menyelesaikan tugas. Menurut Muatira (2013) dan Nugroho
(2019) model belajar dengan adanya Model Pembelajaran Match and match dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan proses penelitian perbaikan pembelajaran yang dimulai dari siklus 1 dan 2,
maka dapat disimpulan melalui implementasi Model Pembelajaran Kooperatife tipe Make
And Match dibuktikan dapat meningkaatkan hasil beelajar siswa khususnya pembelajaran
mata Pelajaran PKn di Kelas III SDN 26 Tegineneng. Disamping itu jika diperhatikan dari
aktivitas belajar siswa dengan model Koperatife tipe Make And Match djuga dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa
Untuk Sekolah:
• Sekolah merupakan tempat siswa belajar, sehingg afasilitas sekolah perlu ditingkatkan
dalam rangka membuat Susana pembelajaran yang kondusif dan memberikan motivasi
kerja bagi guu agara menjadi lebih baik dalam mengajar.
Daftar Pustaka
Abdulah. 2020. Penerapan Model Make And Match Untuk Meningkatakan Proses
Dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV SD. Jurnal
Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto,
Suharsimi. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hidayat, Puput Wahyu dan Abdulah. 2018. Pengaruh Pendekatan CTL dengan
Soal Open Ended Terhadap Kemampuan Berpiki Kreatif Mahasiswa. Jurnal
Muara Pendidikan Volume 3 Nomor 1.
Katmuji. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Make a Match Pada Materi Ajar Pkn
Keputusan Bersama. Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK), 2(1)
Mutiara. 2013. Penerapan Model Kooperatif Tipe Make A Match dengan
Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar PKn Peserta Didik Kelas IV A SD Negeri 3 Karang Endah Lampung
Tengah Tahun Pengajaran 2012/2013. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Bandar Lampung. Jurnal Volume 1 No. 2.
Nugroho, I.M. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas III SD Negeri 188
Pekanbaru. Primary:Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 8 (2), 148-159.
DOI:http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v8i2.7627.