Anda di halaman 1dari 23

UPAYA MENIGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE


PADA SISWA KELAS IV SD N 5/III HIANG TINGGI
KABUPATEN KERINCI TAHUN AJARAN
2021/2022

AFIFAH ISMI HASIA


856580107
Afifahismihasia1@gmail.com
ABSTRAK
Berdasarkan hasil refleksi ditemukan masalah-masalah dalam pembelajaran IPA
guru masih mendominasikan pembelajaran dengan metode konvensional yaitu ceramah
sehingga peserta didik menjadi pasif dan hasil belajar yang diambil dari ulangan harian
siswa masih banyak siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Berdasarkan hasil refleksi
peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Tujuan
penelitian adalah untuk peningkatan hasil belajar IPA peserta didik melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture pada Kelas IV SD N 5/III Hiang
Tinggi Kabupaten Kerinci Tahun Ajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukan
adanya peningkatan ketuntasan pada setiap siklus. Dimana pada pra siklus siswa yang
tuntas sebanyak 6 siswa (40%) meningkat menjadi 12 siswa (80%) siswa yang tuntas
pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 15 siswa (100%) yang tuntas pada siklus II.
Selain itu nilai rata-rata juga mengalami peningkatan dari 68 pada pra siklus meningkat
menjadi 78 pada siklus I dan siklus II. Sehingga dengan demikian penelitian ini
dinyatakan terbukti berhasil karena presentase ketuntasan yang dicapai telah 100%
indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan.

Kata kunci: Hasil belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh
peserta didik di bangku sekolah dasar. Ruang lingkup materi dalam pelajaran IPA
terdiri dari materi tentang alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan
bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera
maupun yang tidak dapat diamati dengan indera secara langsung.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran
IPA peserta didik akan dibekali kemampuan berpikir kritis dan logis, bekerja dan
bersikap ilmiah serta dapat merancang dan membuat suatu karya melalui
penerapan konsep. Namun, pada kenyataannya konsep mata pelajaran IPA untuk
sebagian besar siswa merupakan konsep yang sulit, karena dalam penyampaian
materi pembelajaran IPA, guru kurang mengoptimalisasikan penggunaan media
pembelajaran dan sumber belajar yang ada sehingga konsep pembelajaran IPA
yang telah disampaikan kepada peserta didik belum bisa terealisasikan dengan
baik dalam memecahkan masalah yang mereka jumpai.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri
5/III Hiang Tinggi ditemukan masalah-masalah dalam pembelajaran IPA yaitu:
guru masih mendominasikan pembelajaran dengan metode konvensional yaitu
ceramah sehingga peserta didik menjadi pasif, ada beberapa peserta didik yang
masih sibuk bermain sendiri dan kurang memperhatikan penjelasan guru,
kurangnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeluarkan
pendapat, dalam pembelajaran guru masih kurang mengoptimalkan media belajar
dalam pembelajaran IPA sehingga peserta didik sulit untuk memahami materi
yang disampaikan. Kondisi seperti ini menyebabkan hasil belajar IPA menjadi
rendah, seperti yang terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri 5/III Hiang Tinggi
semester I.
Dari observasi hasil belajar ulangan harian siswa masih banyak siswa
mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 68. Secara rinci dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1
HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN IPA PRA SIKLUS
NO NAMA NILAI KKM KET
1 Arif Hidayahtullah 62 68 Tidak Tuntas
2 Budi Wiranto 65 68 Tidak Tuntas
3 Cherly Fadilah 60 68 Tidak Tuntas
4 Erik Yura Agusraj 80 68 Tuntas
5 Gustian Prabowo 60 68 Tidak Tuntas
6 Nadia Nurfadilah 75 68 Tuntas
7 Naylla Syafitri 78 68 Tuntas
8 Nova Anastasya 60 68 Tidak Tuntas
9 Rahman 62 68 Tidak Tuntas
10 Rama Wahyudi 60 68 Tidak Tuntas
11 Sa Aban 85 68 Tuntas
12 Tulusman Zega 63 68 Tidak Tuntas
13 Ulin Inda Lestari 75 68 Tuntas
14 Witri Anggraini 63 68 Tidak Tuntas
15 Wiwin Nabela Putri 75 68 Tuntas
Berdasarkan tabel1 di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ulangan harian
siswa kelas IV terdapat 9 siswa (60%) yang masih belum mencapai KKM (68) dan
sedangkan 6 siswa (40%) sudah mampu mencapai KKM.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti berkolaborasi dengan guru


kelas IV untuk menemukan solusi yang tepat dalam upaya mengatasi rendahnya
hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 5/III Hiang Tinggi terutama pada
pembelajaran IPA. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe picture and picture.
Menurut (Istarani, 2011:7) Model pembelajaran kooperatif tipe picture and
picture merupakan suatu model pembelajaran yang dimiliki keidentikan dengan
gambar-gamba. Picture and Picture adalah suatu metode pembelajaran dengan
menggunaan media gambar. Dalam operasionalnya gambar-gambar dipasangkan
satu sama lain atau bisa jadi di urutkan menjadi urutan yang logis. Dimana materi
yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan
kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu. Siswa
lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar
mengenai materi yang dipelajari. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir
siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.
Dengan demikian, model dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab
guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar. Pembelajaran lebih
berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan
oleh guru dan dapat meningkatakan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
kelas IV. Berdasarkan deskripsi dan rumusan masalah di atas maka judul
penelitian ini adalah Upaya meningkatkan hasil belajar IPA melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Pada Siswa Kelas IV SD N
5/III Hiang Tinggi Kabupaten Kerinci Tahun Ajaran 2021/2022
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diajukan rumusan masalah sebagai yaitu:
Bagaimana peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Picture And Picture pada Kelas IV SD N 5/III Hiang Tinggi
Kabupaten Kerinci Tahun Ajaran 2021/2022
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk peningkatan hasil belajar IPA peserta
didik melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture pada
Kelas IV SD N 5/III Hiang Tinggi Kabupaten Kerinci Tahun Ajaran 2021/2022
D. Manfaat Peneletian Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan melalui Penelitian Tindakan Kelas
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi guru selaku peneliti,
peserta didik, institusi maupun pendidikan secara umum.
1. Manfaat Bagi Guru
a. Guru dapat mengetahui berbagai metode-metode pembelajaran yang
efektif dan menyenangakan.
b. Guru dapat memilih metode-metode yang tepat untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran.
c. Guru dapat menerapkan salah satu metode ini dari metode yang lain
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Manfaat bagi siswa
a. Siswa lebih fokus untuk memahami materi-materi yang disampaikan
karena materi disajikan melalui gambar-gambar.
b. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa.
c. Kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA dapat berkurang .
d. Kemampuan siswa dalam menyelasaikan permasalahan pada
pembelajaran IPA meningkat.
3. Manfaat bagi lembaga pendidikan
Dapat memberikan manfaat bagi sekolah dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa didalam kelas dengan penggunaaan pembelajaran
kooperatif tipe picture and picture pada pelajaran IPA maupun pelajaran
lainnya.
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar
1.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses yang harus dilewati setiap orang untuk melakukan
perubahan tingkah laku. Senada dengan Slameto (2013: 2) menyatakan bahwa
belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dala interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Susanto (2013: 4) belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya
perilaku yang relatif tetap baik dala berfikir, merasa mampu dalam bertindak.
Sedangkan menurut Pupuh dan Sobry (2007:6) belajar pada hakikatnya adalah
perubahan yang teradi didala diri seseorang setelah elakkan aktifitas tertent,
walapn pada kenyataannya tidak semua perubahan terask kategori belajar
misalnya, perubahan fisik. Dalam belajar yang terpenting adalah proses bkan hasil
yan diperolehnya artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapan
orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dala kegiatan belajar agar
belajar itu dapat berhasil dengan baik.
1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Slameto (2013 : 54) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
adalah faktor dari dalam individu (intern) dan faktor dari luar individu (ekstern).
Dalam faktor intern terdapat tiga faktor diantaranya (1) faktor jasmaniah meliputi
kesehatan dan cacat tubuh (2) faktor psikologis meliputi intelijensi, perhatian,
minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan (3) faktor kelelahan. Dan dalam faktor
ekstern diantaranya (1) faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik anak,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
budaya (2) faktor sekolah diantaranya metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan
tugas rumah (3) faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
1.3 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar, Abdurrahman (dalam Jihad 2012:14). Belajar dan mengajar
merupakan dua konsep yang tidak dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk
pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang menerima
pelajaran (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus
dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Belajar bukan merupakan kegiatan
menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,
pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan
kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang
ada pada individu. Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa
dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya
Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai
akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya, Juliah (dalam Jihad 2012:15).
Sudjana (2013: 2) mengatakan bahwa hasil belajar adalah suatu tindakan atau
kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat
dicapai atau dikuasi oleh siswa. Jumlah hasil belajar sebagai perubahan
kemampuan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berdasarkan pendapat di atas hasil belajar adalah nilai akhir yang dicapai
oleh siswa dalam pembelajaran meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
yang dibuktikan adanya hasil evaluasi dalam bentuk tes selama mengikuti
kegiatan pembelajaran, sehingga hasil evaluasi tersebut akan merubah
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang lebih baik dari pada sebelumnya.
B. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam merupakan makna alam dan
berbagai fenomena / perilaku / karakteristik yang dikemas menjadi sekumpulan
teori dan konsep melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan manusia
(Mariana dan Praginda 2009:6).
Menurut Susanto (2013:167) mengatakan bahwa sains atau IPA adalah
usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat
pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran
sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan
bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari tentang
alam semesta dan semua benda yang berada di permukaan bumi baik yang dapat
diamati maupun tidak dapat diamati oleh manusia. Pembelajaran Kooperatif Tipe
Picture And Picture Menurut Hamdani, (2011:89) mengatakan bahwa picture and
picture merupakan suatu metode belajar yang menggunakan gambar yang
dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.
C. Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture and Picture
Model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture merupakan suatu
model pembelajaran yang dimiliki keidentikan dengan gambar-gambar. Picture
and picture merupakan suatu rangkaian penyampaian materi ajar yang
menunjukkan gambar-gambar konkrit siswa sehingga siswa dapat memahami
secara jelas (Istarani, 2011:7).
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dikembangkan
diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan,
saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi
kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai
kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.
Menurut Hamdayama (2014:229) mengatakan bahwa metode pembelajaran
picture and picture merupakan sebuah metode pembelajaran dimana guru
menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi
atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar.
Menurut Istarani (2011:8) Langkah-langkah merupakan cara kerja yang
digunakan dalam menggambarkan kerja dari pembelajaran yang dimaksud.
Langkah-langkah dari model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture
adalah sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
2) Menyajikan materi sebagai pengantar;
3) Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
berkaitan dengan materi;
4) Guru menunjuk/atau memanggil peserta didik secara bergantian untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis;
5) Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut;
6) Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kometensi yang ingin dicapai;
7) Kesimpulan/rangkuman
Menurut Istarani (2011:8) kelebihan dan kekurangan metode picture and
picture adalah: kelebihan metode pembelajaran picture and picture: 1). Materi
yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan
kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu, 2).
Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-
gambar mengenai materi yang dipelajari, 3). Dapat meningkat daya nalar atau
daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada,
4). Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan
siswa mengurutkan gambar, 5). Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat
mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru, sedangkan
kelemahan metode pembelajaran picture and picture: 1). Sulit menemukan
gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai dengan materi pelajaran,
2). Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau
kompetensi siswa yang dimiliki, 3). Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa
dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi
pelajaran, 4). Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan
gambar-gambar yang diinginkan.
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru sebagai peneliti dan siswa kelas IV dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2
JUMLAH SISWA
Jenis kelamin jumlah
Perempuan 7
Laki-laki 8
Total 15

2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD N 5/III Hiang Tinggi, pemilihan
kelas ini berdasarkan pada pertimbangan peneliti dan kolaborator.
3. Waktu Penelitian
Siklus 1 dilaksanakan pada hari Jum’at 5 November 2021 dan siklus 2
dilaksanakan pada hari Jum’at 11 November 2021.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas, guna
mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan dan kegiatan penelitian ini terarah
dengan baik, maka pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini
dilaksanakan menurut suatu rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps) yaitu
langkah penelitian yang dikemukakan oleh Kurt Lewin (Me Riff, 1992: 21-22)
yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pelaksanaan dalam
setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan pengumpulan data /
instrument, dan refleksi

Bagan 1 Alur penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2009:16)

Berikut adalah deskripsi pelaksanan pembelajaran per siklus pembelajaran:


1. Pembelajaran Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 peneliti mengacu
berdasarakan hasil refleksi pada tahap Pra Siklus guru masih belum puas dengan
hasil evaluasi pembelajaran. Dengan hal tersebut, maka perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus 1 difokuskan pada hal-hal berikut.
a. Menelaah materi pembelajaran IPA beserta indikatornya
b. Menyusun RPP sesuai indikator
c. Meningkatkan hasil belajar dengan model kooperatif tipe picture and
picture
d. Menyiapakan sumber sesuai materi pelajaran yang mendukung
proses pembelajaran
e. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa
b. Tahap pelaksanaan/ tindakan
Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan tindakan penelitian kelas
menggunakan model kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPA di kelas 4 SD. Tahap pelaksanaan atau tindakan
perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan selama 35 menit dalam proses
pembelajaran di kelas IV , dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Kegiatan awal (10 Menit)
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Apersepsi: guru menyampaikan bahwa minggu lalu kita telah belajar
tentang rantai makanan nah hari ini kita akan belajar tentang
penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (15 Menit)
1. Siswa mengamati dan mendengarkan guru yang sedang menjelaskan
2. Guru meminta siswa untuk menyebutkan hewan beserta jenis makanannya
yang ada dilingkungan sekitar
3. Guru dan siswa tanya jawab
4. Guru memberikan tugas nama hewan dan siswa menggolongkan berdasarkan
jenis makanan
5. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri
6. Hasil yang sdah dikerakan dipresentasikan kedepan
7. Guru memberikan penilaian
8. Guru memberikan pemahaman kepada siswa tentang menggolongkan hewan
berdasarkan jenis makanan
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertaya tentang materi
yang belum dipahami pada hari ini.
Kegiatan penutup (10 Menit)
1. Guru memberikan motivasi dan melakukan evaluasi
2. Guru melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
c. Tahap pengamatan
Pada tahap pengamatan peneliti melihat siswa selama proses pembelajaran
dan menilai pemahaman siswa masih ada siswa yang belum bisa menggolong
hewan berdasarkan jenis makanan.
d. Tahap refleksi
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, guru merefleksi melihat dari
hasil siswa. Hasil refleksi perbaikan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
1. Sebagaian kecil siswa yang aktif dalam pembelajaran
2. Sebagian siswa yang terlihat sudah paham dalam pembelajaran
3. Belum semua siswa mampu mengkomunikasikan hasil kerjanya di depan
kelas dengan presentasi
4. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya
2. Perbaikan Pembelajaran Siklus 2
a. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 berdasarkan hasil
refleksi terhadap perbaikan pembelajaran siklus 1 mata pelajaran Matematika di
kelas IV maka perencanaan perbaikan pembelajaran difokuskan pada hal-hal
berikut:
1. Meningkatkan hasil belajar dengan model kooperatif tipe picture and
picture
2. Menyiapakan sumber sesuai materi pelajaran yang mendukung proses
pembelajaran yang lebih baik lagi
3. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa
Untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran tersebut perlu dipersiapkan:
1. Menelaah materi pembelajaran IPA beserta indikatornya
2. Menyusun RPP sesuai indikator melalui model kooperatif tipe
picture and picture
3. Menyiapakan sumber sesuai materi pelajaran yang mendukung
proses pembelajaran
4. Indentifikasi masalah dari siklus
5. Mebuat media gambar untuk diskusi siswa
6. Membuat lembar kegiatan siswa
b. Pelaksanaan/ tindakan
Tahap pelaksanaan atau tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2
dilaksanakan selama 35 menit dengan langkah sebagai berikut:
Kegiatan awal (10 Menit)
1. Guru memberikan salam dan siswa memulai kegiatan dengan berdoa
2. Guru mengabsen kehadiran siswa dan menyapa siswa dengan menanyakan
kabar siswa
3. Apresepsi : menanyakan pembelajaran yang sebelumnya.
4. Jawaban siswa ditampung.
5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (15 Menit)
1. guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok
2. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar hewan
3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang gambar hewan dan mengelompokkan
berdasarkan makanan.
4. Guru menjelaskan cara menyusun gambar.
5. Guru memberikan gambar pada siswa untuk menyusun menjadi urutan yang
logis.
6. Guru menunjuk siswa kedepan kelas melaporkan hasil kerja kelompok.
7. Secara bergantian siswa memasang/mengurutkan gambar menjadi urutan yang
logis.
8. Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
9. Guru menanamkan konsep urutan gambar sesuai kompetensi yang dicapai.
10. Siswa menempel gambar hewan berdasarkan jenis makanan .
11.Guru memberikan penilaian
12.Guru memberikan pemahaman kepada siswa tentang menggolongkan hewan
berdasarkan jenis makanan agar tidak salah konsep
13.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertaya tentang materi
yang belum dipahami pada hari ini.
Kegiatan penutup (15 Menit)
1. Guru memberikan motivasi dan melakukan evaluasi
2. Guru melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
c. Tahap pengamatan
Pada tahap pengamatan peneliti melihat siswa selama proses
pembelajaran dan menilai pemahaman siswa bisa menggolong hewan
berdasarkan jenis makanan. dari kegiatan diskusi siswa antar kelompok
dan kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Hasilnya
sudah banyak siswa yang terlibat dalam menyelesaikan tugas dan aktif.
d. Tahap refleksi
Setelah melaksanakan seluruh proses pembelajaran, guru
memerlukan refleksi untuk kinerjanya, sehingga dapat menentukan
tindakan seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil
refleksi menemukan hal-hal berikut ini :
1. Kegiatan siswa dalam saat pembelajaran IPA melalui model kooperatif
tipe picture and picture mengalami peningkatan.
2. Pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA meningkat dilihat dari kriteria
yang diharapkan dan ketuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai 100%.
C. Teknik Analisis Data
1. Sumber data
Sumber data yang dikaji dalam peneltian ini meliputi :
a) Siswa kelas IV
b) Kejadian yang terjadi saat proses belajar mengajar
c) Daftar nilai hasil belajar siswa
d) Lembar pengamatan
2. jenis data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktivitas siswa dan
guru, serta tes formatif.
3. Teknik Pengumpulan Data
Data tentang hasil belajar peserta didik didapatkan melalui teknik tes evaluasi
diakhir pembelajaran. Dalam penelitian ini, alat yang digunakan untuk melakukan
pengumpul data adalah teknik tes. Tes menurut Supramana (2005:19) merupakan
sehimpunan pertanyaan yang harus dijawab,dipilih, ditanggapi, dengan tujuan untuk
mengukur suatu aspek orang yang dites tersebut.
D. Teknik Analisis Data
Data kualitatif berupa hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
IPA menggunakan model Kooperatif tipe picture and picture, serta hasil catatan
lapangan yang kemudian dijabarkan dalam bentuk deskritif kualitatif berdasarkan
hasil observasi dan refleksi dari setiap siklus.
Data kuantitatif menurut Anggoro (2008:6) adalah data dengan menggunakan
bantuan statistik, baik yang deskriptif maupun yang infersinal tergantung tujuannya.
Adapun rumus data persentase hasil belajar siswa sebagai berikut:
f
P= x 100 %
N
Dimana :
P = Angka presentase
f = Frekuensi individu
N = Number of case (jumlah frekuensi/banyaknya
E. Indikator Keberhasilan
Penelitian dikatakan keberhasilan hasil pembelajaran IPA meningkat
melalui penggunaan model pembelajaran di kelas IV SD N 5/III Hiang Tinggi
materi “menggolongkan hewan berdasarkan makanan” dapat mencapai 100%.
Dengan menerapkan penggunaan model kooperatif tipe picture and picture secara
berkelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam kegiatan penelitian ini beserta tujuan
dan manfaatnya , maka bentuk penelitian yang dilakukan peneliti adalah upaya
meningkatkan hasil belajar IPA melalui model Kooperatif tipe picture and picture
pada siswa Kelas IV SD N 5/III Hiang Tinggi. Dalam penelitian ini dilaksanakan
sebanyak 2 siklus dimana setiap siklus terdapat 2 pertemuan.
a. Pra Siklus
Pra siklus dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2021, peneliti mewawancarai
guru. Dalam kegiatan ini peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal diantaranya:
1. Hasil belajar siswa kelas IV terdapat 9 siswa (60%) yang masih belum
mencapai KKM (68) dan sedangkan 6 siswa (40%) sudah mampu
mencapai KKM
2. Perlu ada tindakan perbaikan pembelajaran dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe picture and picture untuk menigkatkan hasil belajar siswa.
Tabel 3
HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN IPA PRA SIKLUS
NO NAMA NILAI KKM KET
1 Arif Hidayahtullah 62 68 Tidak Tuntas
2 Budi Wiranto 65 68 Tidak Tuntas
3 Cherly Fadilah 60 68 Tidak Tuntas
4 Erik Yura Agusraj 80 68 Tuntas
5 Gustian Prabowo 60 68 Tidak Tuntas
6 Nadia Nurfadilah 75 68 Tuntas
7 Naylla Syafitri 78 68 Tuntas
8 Nova Anastasya 60 68 Tidak Tuntas
9 Rahman 62 68 Tidak Tuntas
10 Rama Wahyudi 60 68 Tidak Tuntas
11 Sa Aban 85 68 Tuntas
12 Tulusman Zega 63 68 Tidak Tuntas
13 Ulin Inda Lestari 75 68 Tuntas
14 Witri Anggraini 63 68 Tidak Tuntas
15 Wiwin Nabela Putri 75 68 Tuntas
JUMLAH 1023
RATA-RATA 68
Nilai tetinggi 85
Nilai terendah 60
b. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 yang dilaksankan
pada tanggal 5 November 2021 peneliti mengacu berdasarakan hasil refleksi pada
tahap Pra Siklus masih banyak hasil pembelajaran siswa belum mencapai KKM.
Dengan hal tersebut, maka perencanaan perbaikan pembelajaran siklus 1
difokuskan pada hal-hal berikut.
a. Menelaah materi pembelajaran IPA beserta indikatornya
b. Menyusun RPP sesuai indikator
c. Meningkatkan hasil belajar dengan model kooperatif tipe picture and
picture
d. Menyiapakan sumber dan media sesuai materi pelajaran yang
mendukung proses pembelajaran
e. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa
b. Tahap pelaksanaan/ tindakan
Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan tindakan penelitian kelas
menggunakan model kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPA di kelas 4 SD. Tahap pelaksanaan atau tindakan
perbaikan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan selama 35 menit dalam proses
pembelajaran di kelas IV , dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Kegiatan awal (10 Menit)
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Apersepsi: guru menyampaikan bahwa minggu lalu kita telah belajar
tentang rantai makanan nah hari ini kita akan belajar tentang
penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (15 Menit)
1. Siswa mengamati dan mendengarkan guru yang sedang menjelaskan
2. Guru meminta siswa untuk menyebutkan hewan beserta jenis makanannya
yang ada dilingkungan sekitar
3. Guru dan siswa tanya jawab
4. Guru memberikan tugas nama hewan dan siswa menggolongkan berdasarkan
jenis makanan
5. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara mandiri
6. Hasil yang sdah dikerakan dipresentasikan kedepan
7. Guru memberikan penilaian
8. Guru memberikan pemahaman kepada siswa tentang menggolongkan hewan
berdasarkan jenis makanan
9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertaya tentang materi
yang belum dipahami pada hari ini.
Kegiatan penutup (10 Menit)
1. Guru memberikan motivasi dan melakukan evaluasi
2. Guru melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
c. Tahap pengamatan
Pada tahap pengamatan peneliti melihat siswa selama proses pembelajaran
dan menilai pemahaman siswa masih ada siswa yang belum bisa menggolong
hewan berdasarkan jenis makanan.
d. Tahap refleksi
Setelah melaksanakan proses pembelajaran, guru merefleksi melihat dari
hasil siswa. Hasil refleksi perbaikan pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
1. Sebagian kecil siswa yang aktif dalam pembelajaran
2. Sebagian siswa yang terlihat sudah paham dalam pembelajaran
3. Belum semua siswa mampu mengkomunikasikan hasil kerjanya di depan
kelas dengan presentasi
4. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya
Adapun capaian hasil belajar perbaikan siklus I sebagai berikut:
a. Hasil belajar siswa kelas IV terdapat 3 siswa (20%) yang masih belum
mencapai KKM (68) dan sedangkan 12 siswa (80%) sudah mampu
mencapai KKM
b. Perlu ada tindakan perbaikan pembelajaran dengan model pembelajaran
Kooperatif tipe picture and picture untuk menigkatkan hasil belajar siswa.
Tabel 4
HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN IPA SIKLUS I
NO NAMA NILAI KKM KET
1 Arif Hidayahtullah 75 68 Tuntas
2 Budi Wiranto 75 68 Tuntas
3 Cherly Fadilah 75 68 Tuntas
4 Erik Yura Agusraj 80 68 Tuntas
5 Gustian Prabowo 60 68 Tidak Tuntas
6 Nadia Nurfadilah 75 68 Tuntas
7 Naylla Syafitri 85 68 Tuntas
8 Nova Anastasya 85 68 Tuntas
9 Rahman 80 68 Tuntas
10 Rama Wahyudi 60 68 Tidak Tuntas
11 Sa Aban 85 68 Tuntas
12 Tulusman Zega 63 68 Tidak Tuntas
13 Ulin Inda Lestari 75 68 Tuntas
14 Witri Anggraini 77 68 Tuntas
15 Wiwin Nabela Putri 75 68 Tuntas
JUMLAH 1125
RATA-RATA 75
Nilai tetinggi 85
Nilai terendah 60
c. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan perbaikan pembelajaran Siklus II dilakukan pada tanggal
11 November 2021 berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran
siklus I mata pelajaran IPA di kelas IV maka perencanaan perbaikan pembelajaran
difokuskan pada hal-hal berikut:
1. Meningkatkan hasil belajar dengan model kooperatif tipe picture and
picture
2. Menyiapakan sumber sesuai materi pelajaran yang mendukung proses
pembelajaran yang lebih baik lagi
3. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa
Untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran tersebut perlu dipersiapkan:
1. Menelaah materi pembelajaran IPA beserta indikatornya
2. Menyusun RPP sesuai indikator melalui model kooperatif tipe picture
and picture
3. Menyiapakan sumber sesuai materi pelajaran yang mendukung proses
pembelajaran
4. Indentifikasi masalah dari siklus
5. Mebuat media gambar untuk diskusi siswa
6. Membuat lembar kegiatan siswa
b. Pelaksanaan/ tindakan
Tahap pelaksanaan atau tindakan perbaikan pembelajaran siklus 2
dilaksanakan selama 35 menit dengan langkah sebagai berikut:
Kegiatan awal (10 Menit)
1. Guru memberikan salam dan siswa memulai kegiatan dengan berdoa
2. Guru mengabsen kehadiran siswa dan menyapa siswa dengan menanyakan
kabar siswa
3. Apresepsi : menanyakan pembelajaran yang sebelumnya.
4. Jawaban siswa ditampung.
5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan inti (15 Menit)
1. guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok
2. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar hewan
3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang gambar hewan dan mengelompokkan
berdasarkan makanan.
4. Guru menjelaskan cara menyusun gambar.
5. Guru memberikan gambar pada siswa untuk menyusun menjadi urutan yang
logis.
6. Guru menunjuk siswa kedepan kelas melaporkan hasil kerja kelompok.
7. Secara bergantian siswa memasang/mengurutkan gambar menjadi urutan yang
logis.
8. Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
9. Guru menanamkan konsep urutan gambar sesuai kompetensi yang dicapai.
10. Siswa menempel gambar hewan berdasarkan jenis makanan .
11.Guru memberikan penilaian
12.Guru memberikan pemahaman kepada siswa tentang menggolongkan hewan
berdasarkan jenis makanan agar tidak salah konsep
13.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertaya tentang materi
yang belum dipahami pada hari ini.
Kegiatan penutup (15 Menit)
1. Guru memberikan motivasi dan melakukan evaluasi
2. Guru melakukan refleksi dan menyimpulkan pembelajaran
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam
c. Tahap pengamatan
Pada tahap pengamatan peneliti melihat siswa selama proses
pembelajaran dan menilai pemahaman siswa bisa menggolong hewan
berdasarkan jenis makanan. dari kegiatan diskusi siswa antar kelompok
dan kerja sama siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Hasilnya
sudah banyak siswa yang terlibat dalam menyelesaikan tugas dan aktif.
d. Tahap refleksi
Setelah melaksanakan seluruh proses pembelajaran, guru
memerlukan refleksi untuk kinerjanya, sehingga dapat menentukan
tindakan seterusnya terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Hasil
refleksi menemukan hal-hal berikut ini :
1. Kegiatan siswa untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA
melalui model kooperatif tipe picture and picture mengalami peningkatan.
2. Pemahaman siswa dalam pembelajaran IPA meningkat dilihat dari kriteria
yang diharapkan dan ketuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai 100%.
Adapun capaian hasil belajar perbaikan siklus II sebagai berikut:
a. Hasil belajar siswa sudah mampu mencapai KKM (68) 15 siswa (100%)
b. Dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture
hasil belajar siswa meningkat.
Tabel 5
HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN IPA SIKLUS II
NO NAMA NILAI KKM KET
1 Arif Hidayahtullah 75 68 Tuntas
2 Budi Wiranto 75 68 Tuntas
3 Cherly Fadilah 75 68 Tuntas
4 Erik Yura Agusraj 90 68 Tuntas
5 Gustian Prabowo 70 68 Tuntas
6 Nadia Nurfadilah 75 68 Tuntas
7 Naylla Syafitri 85 68 Tuntas
8 Nova Anastasya 85 68 Tuntas
9 Rahman 80 68 Tuntas
10 Rama Wahyudi 70 68 Tuntas
11 Sa Aban 90 68 Tuntas
12 Tulusman Zega 70 68 Tuntas
13 Ulin Inda Lestari 75 68 Tuntas
14 Witri Anggraini 77 68 Tuntas
15 Wiwin Nabela Putri 75 68 Tuntas
JUMLAH 1167
RATA-RATA 78
Nilai tetinggi 90
Nilai terendah 70

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Hasil belajar siswa pada keadaan pra siklus sebelum pembelajaran model
Kooperatif tipe picture and picture dilaksanakan, nilai rata-rata siswa 68 dimana
terdapat 60% yang masih belum mencapai KKM dengan nilai tertinggi 78. Setelah
penggunaan model Kooperatif tipe picture and picture pada siklus I nilai rata-rata
siswa 78 terdapat 20% yang masih belum mencapai KKM dengan nilai tertinggi
85 dan begitu juga dengan siklus II nilai rata-rata siswa 78 siswa terdapat 100 %
sudah mampu mencapai KKM dengan nilai tertinggi 90 terjadi peningkatan yang
cukup signifikan. Hal tersebut senada dengan mayasari (2019: 317) bahwa hasil
belajar siswa meningkat pada saat model Kooperatif tipe picture and picture
dilaksanakan 85,17% siswa mulai tertarik dengan penerapan model ini, sehingga
siswa merasa lebih semangat serta termotivasi dalam melakukan aktivitas
pembelajaran
Ahmadi dalam (Gaffar, 2018: 18) dengan penerapan model kooperatif Picture
and Picture ini disusun secara berurutan dan yang menggunakannya adalah siswa,
dengan penyusunan gambar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami konsep materi dan melatih berfikir logis dan sistematis sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama penelitian
tindakan kelas pada siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil
belajar pada pelajaran IPA dikelas IV SD N 5/III Hiang Tinggi semester I tahun
pelajaran 2021/2022. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukan
adanya peningkatan ketuntasan pada setiap siklus. Dimana pada pra siklus siswa
yang tuntas sebanyak 6 siswa (40%) meningkat menjadi 12 siswa (80%) siswa
yang tuntas pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 15 siswa (100%) yang
tuntas pada siklus II. Selain itu nilai rata-rata juga mengalami peningkatan dari 68
pada pra siklus meningkat menjadi 78 pada siklus I dan siklus II. Sehingga dengan
demikian penelitian ini dinyatakan terbukti berhasil karena presentase ketuntasan
yang dicapai telah 100% indikator keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas peniliti memberikan saran sebagai berikut:
a. Dalam pembelajaran seorang guru perlu mengikuti perkembangan informasi
khususnya mengenai penggunaan pendekatan, model, model, dan strategi
pembelajaran yang terbaru, sehingga guru dapat menerapkannya di kelas dan
diharapkan mampu mengadakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang
mampu memotivasi keaktifan siswa dalam pembelajaran.
b. Dalam pembelajaran, hendaknya guru menggunakan berbagai macam media
pembelajaran yang bervariasi untuk memudahkan siswa mempelajari materi
c. Penelitian tindakan dengan model Picture and Picture ini hendaknya dapat
digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian tindakan kelas
selanjutnya maupun dikembangkan lagi sehingga kualitas pembelajaran dapat
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Anggoro,Toha dkk. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka
Gaffar, Aden A. 2018. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe picture
and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMP pada
pembelajaran IPA. Vol. 3, No. 1.
Hamdayama, J. (2014). Model & Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Haris, Abdul dan Jihad, Asep.2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Istarani.2012. Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Mayasari, S dan Lazim, N. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Picture and Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa
Kelas III SD Negeri 37 Pekanbaru. Vol. 3, No 2
Pupuh, F dan Sobry, S. 2007. Strategi Belajar mengajar. Bandung: PT. Refika
Aditama
Purwanto, Ngalim.2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Selfia, M.2013. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan
Metode Picture And Picture Siswa Kelas IV SDN Dukuh 02 Kecamatan
Sidomukti Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi PJJ.
FKIP UKSW.
Slameto. 2013. Belajar & Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Surapranata, Sumarna. 2005. Panduan Penu lisan Tes Tertulis Implementasi
Kurikukum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya
Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.

Anda mungkin juga menyukai