Kata kunci: Hasil belajar, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture And Picture
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPA adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh
peserta didik di bangku sekolah dasar. Ruang lingkup materi dalam pelajaran IPA
terdiri dari materi tentang alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan
bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera
maupun yang tidak dapat diamati dengan indera secara langsung.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pembelajaran
IPA peserta didik akan dibekali kemampuan berpikir kritis dan logis, bekerja dan
bersikap ilmiah serta dapat merancang dan membuat suatu karya melalui
penerapan konsep. Namun, pada kenyataannya konsep mata pelajaran IPA untuk
sebagian besar siswa merupakan konsep yang sulit, karena dalam penyampaian
materi pembelajaran IPA, guru kurang mengoptimalisasikan penggunaan media
pembelajaran dan sumber belajar yang ada sehingga konsep pembelajaran IPA
yang telah disampaikan kepada peserta didik belum bisa terealisasikan dengan
baik dalam memecahkan masalah yang mereka jumpai.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri
5/III Hiang Tinggi ditemukan masalah-masalah dalam pembelajaran IPA yaitu:
guru masih mendominasikan pembelajaran dengan metode konvensional yaitu
ceramah sehingga peserta didik menjadi pasif, ada beberapa peserta didik yang
masih sibuk bermain sendiri dan kurang memperhatikan penjelasan guru,
kurangnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeluarkan
pendapat, dalam pembelajaran guru masih kurang mengoptimalkan media belajar
dalam pembelajaran IPA sehingga peserta didik sulit untuk memahami materi
yang disampaikan. Kondisi seperti ini menyebabkan hasil belajar IPA menjadi
rendah, seperti yang terjadi pada siswa kelas IV SD Negeri 5/III Hiang Tinggi
semester I.
Dari observasi hasil belajar ulangan harian siswa masih banyak siswa
mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 68. Secara rinci dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1
HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN IPA PRA SIKLUS
NO NAMA NILAI KKM KET
1 Arif Hidayahtullah 62 68 Tidak Tuntas
2 Budi Wiranto 65 68 Tidak Tuntas
3 Cherly Fadilah 60 68 Tidak Tuntas
4 Erik Yura Agusraj 80 68 Tuntas
5 Gustian Prabowo 60 68 Tidak Tuntas
6 Nadia Nurfadilah 75 68 Tuntas
7 Naylla Syafitri 78 68 Tuntas
8 Nova Anastasya 60 68 Tidak Tuntas
9 Rahman 62 68 Tidak Tuntas
10 Rama Wahyudi 60 68 Tidak Tuntas
11 Sa Aban 85 68 Tuntas
12 Tulusman Zega 63 68 Tidak Tuntas
13 Ulin Inda Lestari 75 68 Tuntas
14 Witri Anggraini 63 68 Tidak Tuntas
15 Wiwin Nabela Putri 75 68 Tuntas
Berdasarkan tabel1 di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ulangan harian
siswa kelas IV terdapat 9 siswa (60%) yang masih belum mencapai KKM (68) dan
sedangkan 6 siswa (40%) sudah mampu mencapai KKM.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD N 5/III Hiang Tinggi, pemilihan
kelas ini berdasarkan pada pertimbangan peneliti dan kolaborator.
3. Waktu Penelitian
Siklus 1 dilaksanakan pada hari Jum’at 5 November 2021 dan siklus 2
dilaksanakan pada hari Jum’at 11 November 2021.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas, guna
mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan dan kegiatan penelitian ini terarah
dengan baik, maka pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini
dilaksanakan menurut suatu rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps) yaitu
langkah penelitian yang dikemukakan oleh Kurt Lewin (Me Riff, 1992: 21-22)
yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
Kegiatan perbaikan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pelaksanaan dalam
setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan pengumpulan data /
instrument, dan refleksi