YULIANA DEWI
Yulianadewi9604@Gmail.Com
PRODI S1 PGSD, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA BANDAR LAMPUNG
Abstrak
YULIANA DEWI
NIM.857026502
METODE PEMBELAJARAN
Model Make and Match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif
yang dapat diterapkan kepada siswa. Penerapan metode ini dimulai dari teknik
yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal
sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
Model Make and Match melatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang baik dan
melatih kemampuan siswa dalam bekerja sama disamping melatih
kecepatan berfikir siswa. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Make and Match adalah suatu teknik pembelajaran mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan sehingga pembelajaran tersebut dapat lebih bermakna.
1. Pembelajaran Siklus I
Adapun langkah – langkah pelaksanaan siklus I yaitu :
a. Perencanaan
Membuat rencana pembelajaran, membuat lembar pengamatan,
menyediakan alat peraga, membuat evaluasi, membuat lembar kerja dan
menentukan teman sejawat yang akan mengobservasi aktivitas siswa dan
guru selama kegiatan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Senin,
tanggal
26 Oktober 2023 di SDN 26 tegineneng. Pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran.
c. Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang diperoleh oleh peneliti yang dibantu oleh
teman sejawat sebagai observer. Berikut hasil pengamatan pada waktu
proses pembelajaran pada siklus I. Pada siklus I ini pembelajaran
berlangsung, siswa belum aktif dalam pembelajaran, siswa pada waktu
diskusi kelompok belum bisa bekerja sama, waktu diberi penjelasan oleh
guru ada siswa yang bermain sendiri. Sedangkan hasil pengamatan
terhadap guru yaitu guru kurang menguasai materi, guru belum bisa
mengontrol keaktifan siswa, guru belum menggunakan alat peraga,
sehingga siswa kurang memahami materi yang telah disampaikan oleh
guru.Pembelajaran siklus I mata pelajaran PKn kelas 3 semester II di
SDN
26 Tegineneng, tahun pelajaran 2023/2024 dengan materi pokok Bangga
Sebagai Bangsa Indonesia dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 26
Oktober 2023 hasilnya belum memuaskan, ini terlihat pada kolom tabel
perolehan nilai. Hasil pembelajaran pada siklus 1 disajikan dalam
tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1: Hasil Evaluasi Siklus I Mata Pelajaran PKn
Dari tabel dapat kita lihat bahwa siswa yang mendapat nilai diatas 75 sebanyak
12 siswa, atau 52 % sedangkan nilai kurang dari 75 sebanyak 8 siswa atau 43 %
dari
20 siswa. Untuk mengetahui presentasi rentang nilai maka diadakan analisis
yang disajikan pada tabel 2.2 dibawah ini :
Tabel 2.2: Analisis Hasil Tes Formatif Siklus I Mata Pelajaran PKn
No Rentang Frekuensi
1 41 -50 2
2 51 – 60 4
3 61 – 70 4
4 71 – 80 7
5 81 -90 3
6 91 -100 0
Jumlah 20
Tuntas TidakTuntas
Nilai hasil tes formatif diperoleh setelah proses pembelajaran selesai. Guru
memberi evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah
diajarkan pada pembelajaran siklus I.
d. Refleksi
Dari hasil refleksi yang dilakukan oleh guru melalui diskusi dengan teman
sejawat sebagai observer diperoleh beberapa kekurangan selama proses
pembelajaran. Sebelum pelajaran dimulai guru tidak mengkondisikan
siswa untuk menerima pelajaran, sehingga siswa belum siap menerima
pelajaran. Pada waktu pemberian materi guru hanya ceramah, sehingga
siswa hanya melihat, mendengar tapi tidak fokus pada materi. Dari hasil
refleksi guru menyadari kekurangannya dalam proses pembelajaran
siklus I oleh karena itu guru akan memperbaikinya pada perbaikan
pembelajaran siklus berikutnya.
2. Pembelajaran Siklus II
Adapun langkah-langkah pelaksanaan siklus II yaitu :
a. Perencanaan
Menyusun rencana pembelajaran dengan tujuan perbaikan siklus II.
Memilih metode siklus II. Mempersiapkan LKS yang akan digunakan
dalam perbaikan pembelajaran. Membuat dan merancang lembar observasi
aktivitas guru.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal
29 Oktober 2023 dengan objek siswa dikelas III SDN 26 Tegineneng.
Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan apa yang tertulis dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran.
c. Pengamatan
Pada tahap ini pengamat mencatat apa yang telah terjadi pada
pembelajaran perbaikan siklus II dengan menggunakan lembar observasi.
Dalam proses ini diperoleh data bahwa:
Penjelasan materi sangat cepat sehingga kurang dipahami siswa
Kurang memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya
Perhatian guru pada siswa masih kurang.
Dengan dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer, peneliti
melaksanakan sesuai rencana. Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik.
Peneliti melaksanakan sesuai rencana. Pada akhir pembelajaran peneliti
mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hasil
perbaikan pembelajaran siklus II disajikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Hasil Evaluasi Perbaikan Pembelajaran Siklus II
No Rentang Frekuensi
1 41 -50 -
2 51 – 60 3
3 61 – 70 5
4 71 – 80 5
5 81 -90 4
6 91 -100 3
Jumlah 20
Berdasarkan tabel 3.2 diatas, penguasaan materi sebelum perbaikan pembelajarn
bahwa dari jumlah 20 yang mendapat nilai 41 sampai 50 sebanyak tidak ada,
nilai
51 sampai 60 sebanyak 3 siswa, nilai 61 sampai 70 sebanyak 5 siswa, nilai 71
sampai 80 sebanyak 5 siswa, nilai 81 sampai 90 sebanyak 4 siswa dan ada 3 siswa
yang mendapat nilai diatas 91.Apabila hasil evaluasi perbaikan pembelajaran
siklus II mata pelajaran PKn dengan materi tentang bangga Sebagai Bangsa
Indonesia. Hasil evaluasi siklus II diperoleh setelah pelaksanaan pembelajaran
siklus II selesai. Dan dari grafik terlihat berapa banyak siswa yang telah tuntas
dan yang belum tuntas dalam perolehan nilai evaluasi yang diberikan oleh guru.
d. Refleksi
Hasil dari observasi dan pengamatan dikumpulkan dan dianalisisa.
Dari hasil observasi guru mengadakan refleksi untuk mengetahui
kekurangan, hambatan dan kendala yang terjadi pada proses pembelajaran.
Dengan dasar hasil tes formatif yang menunjukkan peningkatan dari
pembelajaran sebelumnya, sudah mencapai ketuntasan 75%. Berdasarkan
hasil refleksi tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dihasilkan
antara lain :
a. Sudah tidak ada siswa yang ragu dan semua terlibat aktif dalam
melakukan demonstrasi.
b. Dalam diskusi kelompok, ada beberapa siswa yang sangat aktif dan baik
dalam kerja sama dalam menyelesaikan tugas.
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan diatas, maka kesimpulan dari
hasil penelitian ini yaitu: Penerapan Model Pembelajaran Make And Match
dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran PKN di Kelas III
SDN 26 Tegineneng. Penerapan Model Pembelajaran Make And Match dapat
meningkatkan aktivitas Belajar siswa pada mata pelajaran PKN di Kelas III SDN
26 Tegineneng.
Untuk Sekolah:
1. Bagi sekolah, senantiasa menciptakan iklim yang kondusif untuk
berlangsungnya proses pembelajaran, memberikan motivasi kepada guru
agar dapat menggunakan media yang sesuai demi tercapainya tujuan
pembelajaran dan senantiasa mendukung peningkatan kualitas sekolah
melalui perbaikan pembelajaran oleh guru
DAFTAR PUSTAKA