Anda di halaman 1dari 8

MATA KULIAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


TUGAS 3

Oleh:

Nama : IRMA ERPIANA


NIM : 856599523
Masa : 2022.2
Program : PGSD
Tempat Tutorial : KOTA JAMBI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT JAMBI
2022.2
SOAL

1. Paparkan hasil penelitian anda dan jelaskan hasil penelitian tersebut (40)
2. Bagaimana kesimpulan hasil penelitian anda (30)
3. Bagaimana saran dari penelitian anda (30)

Tutor,

M. Rivanda Debi, S.Pd., M.S.Ed.


HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
[Menyajikan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Meliputi kelebihan dan
kekurangan dari setiap siklus perbaikan pembelajaran. Hasil penelitian tersebut harus
disertai dengan data yang disajikan dalam bentuk diagram, tabel atau paparan.]

1. Hasil Siklus 2 Pertemuan 2

Berdasarkan refleksi siklus 2 pertemuan pertama diperoleh bahwa keaktifan belajar siswa

mulai meningkat pada pembelajaran tema pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

dengan penerapan model discovery learning, namun untuk lebih meningkatkan keaktifan siswa

peneliti melanjutkan penelitian ke siklus kedua pertemuan kedua yang dilakukan pada 11 maret

2020 jam 08.20 - 09.30 WIB dengan alokasi waktu 2X35 menit pada setiap pertemuan. Pada

siklus 2 pertemuan kudua ini peneliti masih menjelaskan tentang materi menceritakan daur hidup

hewan menggunakan kosakata yang tepat dengan penerapan model discovery learning.

Adapun data yang diperoleh dari hasil observasi pada siklus 2 pertemuan ke kedua

mengalami peningkatan keaktifan siswa yang sangat baik dari semua aspek kegiatan

pembelajaran diantaranya. (1) Pada kegiatan kerjasama dalam kelompok, diperoleh data 4 siswa

sangat aktif, yaitu siswa 2, siswa 9, siswa 10, dan siswa 15, 11 siswa sudah aktif yaitu siswa 1,

siswa 3, siswa 5, siswa 6, siswa 7, siswa 8, siswa 11, siswa 12, siswa 13, siswa 14, dan siswa 16,

dan hanya 1 siswa yang belum aktif yaitu siswa 4. (2) Pada aspek kegiatan bertanya kepada

teman maupun guru, diperoleh data 4 siswa sangat aktif yaitu siswa 3, siswa 5, siswa 9, dan

siswa 16, dan 12 siswa lainnya sudah dikatakan aktif dalam kegiatan ini. (3) Pada kegiatan

berdiskusi dalam mencari, mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi yang diperlukan,

diperoleh data 1siswa sangat aktif yaitu siswa 16, dan 15 siswa sudah aktif yaitu siswa 1, siswa

2, siswa 3, siswa 4, siswa 5, siswa 6, siswa 7, siswa 8, siswa 9, siswa 10, siswa 11, siswa 12,

siswa 13, siswa 14, dan siswa 15. (4) Pada kegiatan mempresentasikan hasil kerja kelompok,

diperoleh data sebanyak 8 siswa yang maju sebagai perwakilan kelompok sudah terlihat percaya

diri yaitu siswa 1, siswa 2, siswa 5, siswa 6, siswa 9, siswa 12, siswa 13, dan siswa 14, dan tidak

ada siswa yang tidak percaya diri maju mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.

(5) Pada kegiatan menaggapi hasil pekerjaan teman maupun menjawab pertanyaan dari guru juga

mengalami peningkatan, sebagian siswa sudah mulai berani menanggapi hasil pekerjaan

kelompok lain dan mulai berani menjawab pertanyaan dari guru.


Maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil observasi mengunakan catatan dan refleksi

guru, observasi dengan audio visual dan catatan teman sejawat sebagai observer pada siklus 2

pertemuan kedua, dari 16 siswa yang hadir 15 siswa sudah manunjukkan peningkatan keaktifan

dengan kategori aktif dan sangat aktif pada aspek kegiatan bekerjasama dalam kelompok,

kegiatan bertanya kepada teman maupun guru, kegiatan berdiskusi mencari, mngumpul dan

mengkomunikasikan informasi, kegiatan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas,

dan kegiatan menanggapi serta menjawab pertanyaan dari guru. Dari kesimpulan yang peneliti

dapatkan, maka peneliti berkesimpulan bahwa penerapan model discovery learning pada

pembelajaran tema pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup di kelas III SD N Tanjung

Ulu dapat meningkatkan kekatifan siswa, dan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sudah

cukup sampai pada siklus 2 pertemuan kedua.

2. Pembahasan
[Membahas terhadap hasil penelitian perbaikan yang diperoleh. Pembahsan dilakukan
dengan mnegkaitkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan teori/konsep yang
dikemukakan para ahli dan hasil penelitiann yang telah disajikan di BAB II (kajian
Pustaka).]

2. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah peneliti sajikan, untuk mengetahui bagaimana

penerapan model discovry learning pada pembelajaran tema di kelas III SD N Tanjung Ulu, dan

untuk mengetahui apakah penerapan model discovery learning dapat meningkatkan kekatifan

siswa pada pemebelajaran tema pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup di kelas III SD

N Tanjung Ulu, akan peneliti bahas pada sajian berikut ini.

Bagaimana penerapan model discovery learning pada pembelajaran tema di kelas III SD N

Tanjung Ulu?

Sebelum menyampaikan materi pelajaran dan melakukan kegiatan pembelajaran, terlebih

dahulu peneliti awali dengan pembiasaan membaca selama 4 menit, kemudiam memberikan

kesempatan keapada siswa berbagi cerita pengalaman melihat kupu kupu, dan cerita tentang daur

hidup kupu kupu, yang bertujuan untuk membangkitkan pengetahuan awal siswa sebagai

prinsisp belajar discovery learning yaitu tidak menyampaikan metri dalam bentuk final,

melainkan siswa sendiri sebagai peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin
diketahui dengan cara mencari informasi sendiri menggapai pengetahuan tersebut dengan

pengamatan yang pernah dilakukan dilingkungan sekitar kemudian membentuk apa yang mereka

ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir. Sesuia dengan pembelajaran discovery learning

menurut Fitri (2015, dalam Bahari 2018) yaitu proses pembelajaran dengan cara melakukan

penalaran dan menemukan sesuatu untuk memahami suatu struktur dan ide yang dapat

meningkatkan hasil belajar dan kekatifan siswa, dan didukung oleh Sutrisno (2008, dalam

Rumini 2016) yaitu proses pembelajaran yang terjadi sebagai hasil dari siswa memanipulasi,

mambuat struktur, dan mentransformasikan informasi untuk menemukan pengetahuan baru.

Ketika pemebelajaran diawali dengan kegiatan tersebut, sudah tampak siswa mulai aktif

mencari informasi dan mencari pengetahuan sendiri sehingga siswa memiliki pengetahuan awal

sebelum kegiatan pemebelajaran di mulai.

Setelah siswa diminta untuk menemukan penegtahuan awal secara mandiri, kemudian

peneliti mencoba manarik perhatian siswa dengan cara menyajikan gambar daur hidup kupu

kupu dan daur hidup katak dan meminta siswa untuk mrngamati, menganalisis, dan menggali

informasi yang didapat pada gambar tersebut dengan cara membuat pertanyaan yang didapat dari

hasil pengamatan, adapun kegiatan yang dilakukan ini sesuai dengan pendapat Sund (1998,

dalam Rumini dan Wardani, 2016) yang mengatakan bahwa model discovery learning adalah

suatu proses mental bagi siswa agar mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip yang

berupa mengamati, mencerna, mengerti, mengklasifikasikan, membuat dugaan, menjelaskan,

mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.

Selanjutnya peneliti membagi siswa kedalam kelompok pembelajaran supaya siswa bisa

bekerjasama memecahkan ilmu yang baru didapat, dan bisa saling berbagi informasi dari hasil

pengamatan gambar, dan memberikan kesempatan kepada siswa berkomunikasi antar teman

yang bisa membantu siswa mengemukakan ide-ide yang didapatnya, sesuai dengan jenis model

discovery learning yang digunakan dalam penelitian ini yaitu discovery laboratory yang menitik

beratkan pada kerjasaman kelompok, sesuai pendapat Hosnan (2014) yang menjelaskan beberapa

tujuan model discovery learnng diantaranya memberkan kesempatan kepada siswa untuk

membentuk cara kerjasama yang lebih efektif, saling berbagi informasi, serta mendengar dan

menggunakan ide-ide orang lain dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat lebih

aktif dalam pembelajaran.


Setelah siswa bersama kelompok dan teman kelompok lain berbagi informasi yang

didapat, selanjutnya siswa diminta untuk mengumpulkan data dan mengolah informasi tentang

daur hidup kupu kupu dan daur hidup katak dan bersama sama anggota kelompok menjawab

pertanyaan yang diberikan, kegiatan yang dilakukan siswa ini sesuai dengan tujuan pembelajaran

discovery learning yang dikemukakan oleh Sani (2017) yaitu (1) mengajukan permasalahan atau

pertanyaan yang akan dikaji dalam topik pembelajaran dan merumuskan hipotesis, (2)

melakukan tahap percobaan dari penjelasan guru, (3) siswa melakukan pengamatan atau

percobaan dan mengumpulkan data dari hasil pengamatan atau percobaan, (4) siswa

mengorganisasikan dan menganalisis data serta membuat laporan dari hasil pengamatan atau

percobaan (5) memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar dan penjelasan ringkasan.

Diakhir pembelajara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

pembuktian dari hasil pengamatan dan kerja kelompok dengan cara mempresentasikan hasil

kerja kelompok di depan kelas, kemudian di cek apakah hasil yang didapat sesuai dengan

informasi yang ditemukan. Terakhir guru bersama siswa menarik kesimpulan pembelajaran dari

proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Kesimpulan akhir dari penjelasan di atas tentang bagaimana penerapan model discovery

learning pada pembelajaran tema di kelas III SD N Tanjung Ulu, telah sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran discovery learning yang dikemukakan oleh Hosnan (dalam Murfiah,

2017: 127-128) sebagai berikut:

“(1). Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah). Setelah dilakukan stimulasi


langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk pernyataan
singkat. Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan atau hipotesis, yakni pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
yang diajukan. Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan menganalisis
permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun
siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.
(2). Stimulation (Pemberian Rangsangan). Kegiatan penciptaan stimulus (rangsangan)
dilakukan pada saat peserta didik melakukan aktivitas mengamati fakta atau fenomena
dengan cara melihat, membaca, atau menyimak. Fakta yang disediakan dimulai dari yang
sederhana hingga kompleks. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
mengarah kepada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi bahan. Ketika memberikan stimulus, guru dapat menggunakan teknik
bertanya. Dengan demikian peserta didik terlibat secara aktif dalam bereksplorasi.
(3). Data Collection (Pengumpulan Data). Ketika eksplorasi berlangsung peserta didik
mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar
atau tidaknya pernyataan masalah tersebut. Dengan demikian siswa diberi kesempatan
untuk mengumpulkan (collecting) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya. Dengan demikian, peserta didik secara aktif menemukan pengetahuan baru
yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
(4). Data Processing (Pengolahan Data). Semua informasi hasil bacaan, wawancara,
observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan
bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu. Data processing disebut juga dengan pengkodean/kategorisasi yang berfungsi
sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan
mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/penyelesaian yang perlu
mendapat pembuktian secara logis.
(5). Verification (Pembuktian). Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya jawaban atas pernyataan masalah.
Verification bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan terdahulu itu
kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
(6). Generalization (Menarik Kesimpulan). Tahap generalisasi/menarik kesimpulan
adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan
berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi. Setelah menarik kesimpulan siswa harus memperhatikan proses generalisasi
yang menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas makna dan kaidah atau prinsip-
prinsip yang luas yang mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya proses
pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-pengalaman itu.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
[Menyajikan kesimpulan dari uraian hasil penelitian dan pembahasan. Simpulan
merupakan jawabaan atas rumusan masalah yang diajukan dengan mengaju pada hasil
penelitian. Simpulan harus singkat, padat dan jelas.]

3. Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
penyimpulkan bahwa penerapan model discovery learning untuk meningkatkan
kekatifan siswa pada tema pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup di kelas
III SD N Tanjung Ulu, sudah berhasil dilakukan karena telah meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran yang ditandai dengan aktifnya siswa melakukan kegiatan
kerjasama dalam kelompok, bertanya kepada teman maupun guru, menyelesaikan
tugas kelompok dengan baik, berdiskusi dalam pemecahan masalah, dan percayadiri
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas

B. Saran
[menyajikan usulan pemikiriran guru selaku peneliti untuk menindaklanjuiti hasil
penelitian yang diperoleh. Dengan demikian, saran yang merupakan kegiatan tindak
lanjut harus bersumber dari simpulan, definisi operasional serta harus jelas sasarannya]

4. Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, saran yang penulis ajukan
setelah penerapkan model discovery learning pada pembelajaran tema pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup untuk meningkatkan keaktifan siswa adalah
sebagai berikut:
a. Bagi sekolah, agar memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada disekolah,
khususnya buku-buku yang berkaitan dengan pembelajaran tema,  serta
pengadaan alat dan bahan pembelajaran dan juga menggunakan model
pembelajaran sebagai alternatif untuk meningkatkan kekatifan siswa dalam
pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk terlibat aktif pada tugas
belajar, baik pada mata pelajaran tema maupun mata pelajaran lainnya.
b. Bagi guru, agar dapat menerapkan model discovery learning karena selain dapat
meningkatkan kekatifan siswa dalam pembelajaran, model discovery learning
juga dapat memberikan informasi awal kepada siswa sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai. Dengan demikian siswa sudah memiliki pengetahuan awal
sebelum pembelajaran dimulai.

Anda mungkin juga menyukai