Anda di halaman 1dari 9

JAWABAN TUGAS TUTORIAL 1

Karya Ilmiah PGSD PDGK4560

Nama : ELSA APRILIANI


NIM : 857429975
Kelas : A / Pokjar Kota Bandung
Prodi : S1 PGSD AKPMM

1. Judul Artikel : Penggunaankubus satuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari volume bangun ruang kubus dan balok.
2. Rumusan Masalah : 1. Apakah penggunaan alat peraga dapat meningkatkan belajar siswa ?

2.Bagaiman pendekatan CPA bisa mengajarkan konsep matematika ?

3. Apakah kubus satuan efektif bagi pembelajaran volume bangun ruang kubus dan balok ?

3. MINIMAL 5 REFERENSI JURNAL LEBIH DARI 5 LEBIH BAGUS

Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5


Peningkatan Hasil Desain Pembelajaran Meningkatkan Meningkatkan hasil Pengaruh Penggunaan
Belajar Siswa Kelas Volume kubus dan Pemahaman Konsep belajar pada materi Alat Peraga Kubus
V SDN Oesusu Pada balok menggunkan Volume Bangun volume kubus dan balok Satuan Terhadap Prestasi
Materi Kubus dan Filling dan Packing Ruang Kubus Dan melalui metode kerja Belajar Siswa Pokok
JUDUL Artikel Balok Menggunakan di kelas V Balok Melalui kelompok Bahasan Volume Kubus
Alat Peraga Kubus Penggunaan Alat menggunakan media dan Balok Kelas V SD
Satuan Berbantuan Peraga Kubus Satuan kubus satuan.
Media Animasi Dalam Pembelajaran
Matematika
Haumeni Journal of URNAL Journal Civics & Jurnal pendidikan Jurnal Akademik
Education Volume 2, KEPENDIDIKAN, Social Studies Vol.2 teknologi Pendidikan Matematika,
Nama Journal No. 1, Juni 2022, Hal. Volume 46, Nomor No. 1. Juni 2018 informasi,Volume 6 Volume 6, Nomor 1, Mei
8-19 (e-ISSN 2798- 2, November 2016, Nomor 2, September 2020
1991) Halaman 149-163 2021(25-30)
Dorce Banu Okto Feriana1 dan Putranto Sutrisno Marline Silvi Diana Anwar , Suwarni La Usa
Nama Penulis
Ratu Ilma Indra
Artikel
Putri2
Tahun Terbit 2022 2016 2018 2021 2020
Penggunaan kubus satuan bertujuan memfasilitasi siswa menemukan konsep volume kubus dan balok secara bersama-sama
sehingga memungkinkan pengalaman kolaboratif itu dapat memperkuat pemahaman serta retensi informasi jangkan panjang.
Manfaat penggunaan kubus satuan adalah untuk merangsang siswa agar bisa mempelajari, mengamati, dan mencoba serta
menghitung apa yang dilihat dan mudah untuk diketahui. Penerapan model discovery learning pada pembelajaran kubus dan
balok yang dipadukan dengan media pembelajaran kubus satuan baik menggunakan alat peraga fisik maupun animasi adalah
sebuah langkah inovatif yang mendukung tercapainya pemahaman konsep yang baik serta berimplikasi pada meningkatnya
Rangkuman Artikel keaktifan siswa dan hasil belajar. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yang digunakan
1 dalam penelitian ini mengacu pada Model Kemmis & Mc Taggrat yang dilaksanakan dalam proses berdaur (siklus) yang
terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection). Kegiatan pembelajaran didesain dengan model discovery learning dengan lintasan belajar sesuai Pendidikan
matematika realistic dalam 4 tahapan yakni: 1) Real world situation, merupakan level paling dasar dalam pemodelan dimana
daerah tertentu, pengetahuan dan strategi situasional yang digunakan masih dalam konteks dari situasi masalah yang
digunakan, 2) Model of (Skema), Siswa membuat model untuk menggambarkan situasi konteks real, 3) Model for (Building
Stone), model yang dikembangkan siswa sudah mengarah untuk mencari solusi penyelesaian, 4) Formal Abstrak, merupakan
formalisasi dari level general (model for), dimana siswa bekerja dengan prosedur dan simbol matematika. Pada level formal
terjadi perumusan dan penekanan konsep matematika yang dibangun siswa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lintasan belajar menggunakan cara filling dan packing untuk membantu siswa
memahami konsep volume kubus dan balok. Cara filling untuk membantu siswa menemukan konsep volume kubus dan balok.
Untuk menemukan rumus volume kubus dan balok menggunakan cara packing. Penggunaan filling dan packing dalam
pembelajaran volume kubus dan balok dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa memahami konsep volume kubus
dan balok dengan lintasan belajar
Satuan yang akan digunakan adalah satuan wadah dan satuan padat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konteks berupa
penggunaan alat peraga yaitu kubus satuan dengan ukuran 5cm x 5cm x 5cm yang dibuat sendiri oleh peneliti sebagai unit
Rangkuman Artikel satuan dan juga sebagai takaran, serta menggunakan media pengisi kacang hijau. Pembelajaran ini sejalan dengan pendekatan
2 Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Kegiatan belajar dalam PMRI sesuai dengan salah satu prinsip
pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006, yaitu terpusat pada siswa sedangkan guru hanya sebagai
fasilitator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode design research tipe validation study yang bertujuan
untuk membuktikan teori-teori pembelajaran dan mengembangkan Local Intructional Theory (LIT) dengan kerjasama peneliti
dan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Gravemeijer & Cobb, 2006). Gravemeijer dan Cobb (2006)
mendefinisikan tiga tahap pada design research, yakni: (1) preparing for the experiment, (2) the design experiment, dan (2)
retrospective analysis

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep volume bangun ruang kubus dan balok
Rangkuman Artikel
melalui penggunaan alat peraga kubus satuan. Penelitian menggunakan metode PTK model Kemmis dan MC. Taggart.
3
Terbukti penggunaan alat peraga kubus satuan dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep volume bangun ruang
kubus dan balok. Dalam proses pembelajaran terdapat perubahan positif dari diri siswa, yaitu siswa memiliki banyak aktifitas,
terjadi interaksi multi arah, dan antusias siswa dalam pembelajaran menjadi lebih tinggi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan
Belajar Mengajar tentang konsep volume bangun ruang dengan menggunakan alat peraga kubus satuan, berjalan sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran, dan telah berhasil menciptakan situasi belajar yang kondusif yakni siswa terlibat secara
langsung pada proses pembelajaran, meningkatkan motivasi dan pemahaman konsep siswa. Penggunaan kubus satuan sangat
membentuk dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Pemahaman siswa tentang konsep volume bangun ruang
kubus dan balok sangat terbantu dengan penggunaan alat peraga kubus satuan. Penulis sebagai peneliti memandang Kubus
Satuan merupakan salah satu alat / media yang dapat mewakili konsep absrtak dari materi yang dipelajari juga sangat
sederhana. Sehingga diharapkan dengan menggunakan Kubus Satuan siswa dapat belajar lebih aktif, kreatif dan terampil.
Selain itu dengan menggunakan alat peraga Kubus Satuan pembelajaran lebih menyenangkan karena siswa terlibat langsung
dengan apa yang mereka pelajari, sehingga apa yang dipelajari akan bertahan lama dalam ingatan siswa.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. PTK diangkat dari persoalan-persoalan yang dihadapi guru di kelas.
Hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan secara langsung untuk kepentingan meningkatkan kualitas meningkatkan kegiatan
belajar-mengajar di kelas atau untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Prosedur pelaksanaannya dapat dimulai Dari
Perencanaan, Tindakan atau observasi, Refleksi dan Hasil. Salahsatu cara buat membangkitkan aktivitas siswa pada proses
pembelajaran adalah menggunakan memakai Pendekatan/metode yang tepat yakni pembelajaran bisa berakibat peserta didik
Rangkuman Artikel
sebagai subjek yang berupaya menggali sendiri, memecahkan sendiri problem-dilema berasal suatu konsep yang dipelajari,
4
sedangkan guru lebih banyak bertindak menjadi motivator dan fasilitator. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
instrumen atau pengumpulan data. kegiatan pembelajaran pada penelitian ini artinya dengan penerapan pembelajaran
menggunakan metode kerja kelompok memakai media kubus satuan pada kelas V Sekolah Dasar. Adapun materi pelajaran di
penelitian yg menerapkan metode kerja kelompok memakai media kubus satuan pada mata pelajaran Matematika pada Kelas
V di materi materi volume kubus dan balok.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga kubus satuan terhadap prestasi belajar siswa
pada pokok bahasan volume kubus dan balok pada siswa kelas V SD Negeri 3 Nganganaumala. Banyaknya materi matematika
yang tidak dikuasai oleh siswa hal ini disebabkan oleh pemahaman konsep dasar yang masih rendah sehingga menyebabkan
siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan dalam matematika. Oleh karena itu perlu adanya alat peraga yang
sesuai untuk menyelesaikan masalah tersebut. Alat peraga tersebut adalah kubus satuan. Berdasarkan latar belakang yang
dipaparkan di atas tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat peraga kubus satuan terhadap
prestasi belajar siswa pada pokok bahasan volume kubus dan balok pada siswa kelas V. Secara umum, Sadiman (dalam
Sundayana, 2014, p.7) menyatakan sebagai berikut: 1) Alat peraga mempunyai fungsi. 2) Memperjelas pesan agar tidak terlalu
verbalisme. 3) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera. 4) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih
Rangkuman Artikel langsung antara siswa dengan sumber belajar. 5) Pembelajaran dapat lebih menarik. 6) Sikap positif siswa terhadap materi
5 pembelajaran dapat ditingkatkan. gunakan adalah alat peraga kertas lipat yang digunakan untuk menanamankan konsep
bangun ruang kubus dan balok. Alat peraga kertas lipat merupakan alat peraga hasil temuan peneliti yang terbuat dari kertas
karton berbentuk persegi yang kemudian digambar pola dan diberi ukuran yang sama, yang selanjutnya dipotong sedemikian
rupa menjadikan beberapa bagian lalu dibentuk menjadi sebuah bangun kubus satuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan metode quasi eksperimen, yaiu ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan alat peraga kubus
satuan terhadap prestasi belajar siswa pokok bahasan kubus dan balok kelas V. Desain tersebut terlihat bahwa antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah kedua kelompok tersebut diberi
tes awal dan tes akhir. Sedangkan perbedaannya adalah pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan (treatment) dalam hal ini tetap menggunakan
model pembelajaran yang konvesional.
4. MINIMAL 5 REFERENSI DARI 5 BUKU

Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5


Media Pembelajaran Pembuatan Peraga Pendekatan Concrete- Karya inovasi guru Belajar Bangun Ruang
Matematika Matematika Pictorial-Abstract penggerak Dengan VBA
Sederhana (CPA), Kemampuan- MICROSOFT EXEL
Judul Buku Kemampuan
Matematis, dan
Rancangan
Pembelajarannya
Yayasan Penerbit Media Sains UPI Sumedang Press Qahar Publisher CV. Tre Alea Jacta
Nama Penerbit
Muhammad Zaini Indonesia Pedagogie
Dr. Abdul Wahab, Wike Ellissi De. Hafiziani Eka Putri, Widi Ardianto, M.Pd Siti Ruqoyyah, M.Pd,
M.Si, Junaedi, M.Pd Linda, S.Pd , Sukma
Nama Penulis Buku
S.Pd,Didik Murni, M.Pd
Efendi,M.Pd dkk
Kota Terbit Aceh Bandung Semarang Purwakarta
Media Pembelajaran adalah alat atau metodik dan Teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara guru dan siswa
dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid dalam proses Pendidikan pengajaran di
sekolah. Media pembelajaran adalah media-media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam
mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Manfaat media dalam
Rangkuman Buku 1 pembelajaran yaitu ( Azhar, 2005: 22-23 ) antara lain : penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan lain-lain. Media realita adalah
benda nyata, benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi dapat melihat langsung ke objek. Model adalah tiruan
dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya.

Alat peraga adalah segala sesuatu yang bersifat visual dan dapat diraba untuk merangsang imajinasi, pikiran, perasaan,
keterampilan, minat, alat indra dan memberikan kesan yang bermakna dlam proses pembelajaran sehingga mempermudah
Rangkuman Buku 2 peserta didik memahami konsep matematika. Penggunaan kubus satuan dalam pembelajaran matematika realistic sebagai
berikut siswa dapat menemukan Kembali rumus luas permukaan balok dan kubus, siswa dapat menemukan Kembali rumus
volume kubus dan balok, siswa dapat menerapkan rumus volume balok dan kubus untuk memecahkan masalah dan lain-lain.
Pendekatan CPA adalah pendekatan instruksional tiga langkah yang sangat efektif dalam mengajarkan konsep
matematika. Langkah pertama disebut tahap konkret. Hal ini dikenal sebagai tahap "melakukan" dengan melibatkan objek
berupa benda nyata (fisik) yang dimanipulasi untuk memecahkan masalah matematika. Pendekatan CPA ini terdiri dari tiga
tahapan pembelajatran yaitu 1. Manipulasi fisik benda-benda konkret 2. Representasi Pictorial 3. Memecahkan masalah
Rangkuman Buku 3 menggunakan Notasi Abstrak ( Witzel , 2005). Pada pelaksanaan CPA terdapat aspek manipulative yang dikatakan sebagai
sumber manfaat dan jebakan sekaligus. Sebagai factor yang menyenangkan, belajar dengan menggunakan benda-benda
manipulative akan meningkatkan disposisi dan sikap mereka terhadap pembelajaran dikelas. Akan tetapi penggunaan benda-
benda manipulative mempuyai potensi jebakan bagi siswa, Ketika siswa lebih menganggapnya sebagai kegiatan bermain untuk
mengisi waktu daripada menyediakan peluang untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap matematika.
Karya Inovasi adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru
terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidkan, sains/teknologi, dan seni.
Tulisan ini akan mencoba memberikan gambaran mengenai jenis PKB berupa karya inovatif, jika guru memahami tentang
konsep, jenis-jenis, contoh-contoh karya inovativ, dan format laporan karya inovatif , maka diharapkan guru tersebut memiliki
Rangkuman Buku 4
gambaran tentang karya inovatif dan termotivasi untuk mengembangkanya. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan untuk
membantu kelancaran proses pembelajaran /bimbingan pada khususnya dan proses Pendidikan di sekolah/madrasah pada
umumnya. Alat peraga adalah alat yang digunakn untuk memperjelas konsep/teori/cara kerja tertentu yang dipergunkan dalam
proses pembelajarn atau bimbingan.
Microsoft exel adalah program spreadsheet dalam system Microsoft Office. Microsoft Exel dapat digunakan untuk membuat
dan memformat workbook untuk menganalisis data dan membuat data itu sendiri. Visual Basic for Aplication adalah bahsa
pemograman yang cukup popular dan mudah untuk dipelajari. Bagun ruang adalah suatu bangun 3 dimensi yang memiliki
volume atau isi. VBA Microsoft Exel materi bangun ruang bisa diakses dan dibuat pada tampilan Microsoft exel. Untuk
memulai suatu media Microsoft exel dengan fitur VBA, aktifkan macros terlebih dahulu . dalam vitur VBA ini sangat
Rangkuman Buku 5 mempermudah guru untuk memperkenalkan bangun-bangun ruang. Dalam vitur ini guru dapat membuat gambarnya sendiri
dengan berbagai bentuk, bisa membuar suara dan keterangan-keterangan penting yang dibutuhkan. Cara kerja media ini
dengan menklik tombol mulai pada layar maka tulisan gambaran yang kita buat akan muncul, ini akan lebih mudah dipahami
oleh anak, anak akan tau berbagai macam bentuk bangun ruang beserta keterangannya seperti jumlah sisi, sudut rumus bangun
ruang dan lain-lainnya. Dalam VBA Microsoft Exel ini juga bisa membuat animasi tentang kubus satuan dimana guru bisa
membuat sebuah kubus dan balok dan juga isian/volume dengan menambahkan kubus-kubus satuan didalamnya.

5. KERANGKA PENULISAN
I. Judul Artikel : Penggunaan kubus satuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari volume bangun ruang kubus dan balok.
II. Nama Penulis: Ahmad Subkhan
III. Abstrak dan Kata Kunci :
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh alat peraga kubus satuan dengan metode belajar berupa pendekatan Concrete pictorial
abstract (CPA) terhadap kemampuan belajar siswa dalam mempelajari volume kubus dan balok. Analisis ini menggunakan variable independent
yaitu pengalaman pengajar. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V SD Trikarsa Bandung. Penelitian ini mengadaptasi pengembangan 4D (Four-
D). penelitian ini dilakuakan melalui empat tahapan utama, yaitu (1) Pendefinisian tujuannya untuk mengetahui kebutuhan awal dalam
mengembangkan media seperti, tujuan pembelajaran dan kompetensi yang dicapai. (2) perencanaan merupakan tahapan pembuatan media yang akan
dipakai dan penyusunan soal. (3) pengembangan, merupakan pengujian produk media yang digunakan. (4) Penyebaran adalah tahap penyebaran
media pembelajaran yang telah dikembangkan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan Teknik analisis deskriptif kuantitatif
dalam penilian skor dan kategori skala yang sudah ditentukan.
Kata Kunci : Alat peraga, Volume kubus dan balok, satuan kubus, media pembelajaran
IV. Pendahuluan
V. Metode Penelitian : pendekatan Concrete pictorial abstract (CPA)
VI. Hasil
VII. Pembahasan
VIII. Simpulan dan saran
IX. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai