ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Seni Tari melalui model
kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada kelas X SMA Hang Tuah
Makassar. Penelitian ini ingin mengetahui gambaran proses pembelajaran, penerapan model STAD
dan bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan dua siklus yang tiap siklus terdiri dari dua
pertemuan. Penelitian Tindakan Kelas yakni melakukan sebuah tindakan terhadap objek yaitu siswa
dengan cara menerapkan model kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Hasil
penelitian ini menggunakan desain penelitian II siklus yang terdiri dari empat kali pertemuan dan
praktik tari selama satu bulan, hasilnya menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah siswa
mencapai bilai KKM siklus I hingga siklus II. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar belum mencapai
>70%, sebab jumlah siswa yang mencapai KKM hanya 7 orang dengan persentase 28%. Sedangkan
pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai
>70% dilihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 orang dengan persentase 80%. Hal
ini menunjukkan bahwa penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Hang Tuah Makassar.
Kata Kunci : Model Pembelajaran, Student Teams Achievement Division, Hasil Belajar
ABSTRACT
This study aims to improve student learning outcomes in learning the art of dance through a
cooperative learning model of the Student Teams Achievement Division (STAD) type for class X SMA
Hang Tuah Makassar. This study uses the type of Classroom Action Research (PTK) research, namely
taking action on objects, namely students by applying the cooperative learning model of the Student
Teams Achievement Division (STAD) type. The results of this study used the research design II cycle
which consisted of four meetings and dance practice for one month, the results showed that there was
an increase in the number of students reaching KKM from cycle I to cycle
II. In cycle I the completeness of learning outcomes has not reached >70%, because the number of
students who achieve KKM is only 7 people with a percentage of 28%. Whereas in cycle II there was
an increase in the completeness of student learning outcomes which had reached >70% seen from the
number of students who achieved KKM as many as 20 people with a percentage of 80%. This shows
that the application of the Student Teams Achievement Division (STAD) Cooperative Learning Model
can improve student learning outcomes at SMA Hang Tuah Makassar.
B. PEMBAHASAN
Pembahasan ini berdasarkan pada
(Gambar 4.11 penghafalan gerak tari Pa’gellu) hasil analisis data yang dilakukan setelah
(Dok. Lara Widianty 9 Juni 2023) pengumpulan data dari siklus I dan II yang
kemudian akan dianalisis untuk mengetahui
Pertemuan 7 pada tanggal 20 Juni 2023 perkembangan penelitian ini. Data yang
peserta didik di tahap ini adalah tahap dihasilkan dari 2 siklus pelaksanaan
pemantapan latihan secara berkelompok di pembelajaran dalam penelitian ini dapat
laksanakan di sanggar sekolah. Pertemuan ke 7 disimpulkan bahwa dengan penerapan
sudah baik dalam ketepatan iringan musik sudah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student
mulai kompak dalam gerakan dan pola lantai Teams Achievement Division (STAD) dapat
pelafalan gerak sudah lumayan lancar meningkatkan hasil belajar siswa di SMA
Hang Tuah Makassar.
Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) pada siswa kelas X,
diawali dengan melakukan pengamatan dan
wawancara pada pihak sekolah untuk
melihat kondisi awal dalam kelas serta
memperkenalkan maksud dan tujuan
sebelum melakukan penelitian (observasi
awal). Pelaksanaan observasi awal ini
dilakukan sebelum siklus I yaitu pada hari
Jumat tanggal
(Gambar 4.12 latihan keseuaian gerak dan 19 Mei 2023 yang dilakukan pada kelas X
musik tari Pa’gellu) SMA Hang Tuah Makassar.
(Dok. Lara Widiaanty 20 Juni 2023) Pada observasi awal ditemukan
permasalahan dalam proses pembelajaran
Pertemuan ke 8 pada tanggal 24 Juni
yaitu: Siswa bersikap pasif, pembelajaran
2023 tahap pengambilan nilai yang di
kurang menarik, sumber belajar kurang,
laksanakan di lapangan sekolah SMA Yang
penggunaan media yang minim, kurangnya
Tuah Makassar dengan memakai baju kaos
motivasi siswa dalam pembelajaran Seni
hitam sarung untuk laki- laki dan rok untuk
Tari. Kurangnya menggunakan model
perempuan. Pertemuan ke 8 semua sudah baik
pembelajaran yang membuat siswa tidak
dan lancar meski terdapat beberapa kesalahan
semangat dan bosan ketika belajar dalam
disebabkan demam panggung.
kelas. Selain itu, guru lebih sering
memberikan tugas-tugas yang diambil dari
buku paket dan jarang melakukan praktek
sehingga siswa tidak dapat menuangkan ide-
ide kreatifnya. Setelah mengetahui kendala
apa saja yang ada di sekolah, langkah
selanjutnya pada penelitian ini adalah
pelaksanaan siklus I.
Pada siklus I, ditemukan bahwa ada
beberapa siswa yang masih kurang aktif
dalam
pembelajaran, kurang percaya diri, tidak dapat B. Saran
tenang dalam pembelajaran dan dalam praktik Sehubungan dengan kesimpulan
tarinya masih kurang dalam menyerap penelitian di atas, maka diajukan saran sebagai
penghapalan gerak. berikut:
Hasil penelitian pada siklus I, peneliti 1. Siswa hendaknya, lebih meningkatkan
merumuskan tindakan dan menyusun rencana motivasi belajar dari diri sendiri
pembelajaran berikutnya untuk memecahkan sehingga penerapan berbagai media
masalah yang ada. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran lebih mendukung
yang dilakukan dalam melakukan siklus I yaitu tercapainya tujuan pembelajaran
1)peneliti menyediakan beberapa bahan bacaan 2. Guru hendaknya mengajar khususnya
dan Power Point materi Seni Tari 2)memberikan yang masih lemah dalam pemikiran
bahan bacaan 3)memberikan LKPD 4)membagi kritis kelas agar siswa dapat selalu aktif
dalam kelompok dalam praktik tarinya 5)lebih dalam proses pembelajaran dalam
memotivasi peserta didik dalam belajar. bentuk kerja sama secara individu
Pembelajaran siklus II merupakan maupun kelompok.
lanjutan dari siklus I untuk memperbaiki
3. Kepala sekolah hendaknya selalu
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada
memberikan dan memfasilitasi guru
pelaksanaan pembelajaran siklus I. siklus II
dalam pelaksanaan tugas mengajar
memiliki tahapan pembelajaran dengan
guru, seperti mengadakan pelatihan dan
menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif
praktik penggunaan berbagai media
Tipe Student Teams Achievement Division
pembelajaran.
(STAD). Hasil penerapan langkah-langkah
pembelajaran yang telah disusun pada siklus I 4. Bagi peneliti berikutnya yang ingin
guna memperbaiki kekurangan-kekurangan melakukan penelitian menggunakan
yang ada, hasil pelaksanaan siklus II mengalami model pembelajaran kooperatif tipe
peningkatan hasil belajar ditandai dengan Student Teams Achievement Division
meningkatnya penilaian hasil belajar siswa dari (STAD) hendakanya
siklus I ke siklus II serta peningkatan dalam dapat
praktik tarinya. mengembangkannya menjadi lebih
Hasilnya pada siklus ke II banyak baik.
mengalami peningkatan, baik dari praktik
maupun pembelajarannya. Peserta didik mulai DAFTAR PUSTAKA
percaya diri saat presentasi kelompok, nilai
meningkan siswa meenjadi aktif serta telah Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar
menghafal gerakan tari Pa;gellu. Pembelajaran di Sekolah Dasar.
3. Kesimpulan dan Saran Jakarta. Kharisma Putra Utama
A. Kesimpulan
Hasil analisis data dan pembahasan, dapat Al-Tabany, T. I. B. (2017). Mendesain
ditarik kesimpulan bahwa penerapan model Model Pembelajaran Inovatif,
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Progresif, Dan Kontekstual : Konsep,
Achievement Division (STAD) untuk Landasan, Dan Implementasinya Pada
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik
Hang Tuah Makassar mengalami peningkatan. Integratif/KTI). Prenadamedia Group,
Sejalan dengan hal tersebut, aktvitas belajar 16–314.
siswa juga mengalami peningkatan, dimana
Ariani, T., & Agustini, D. (2018). Model
aktivitas belajar siswa pada siklus I masih berada
Pembelajaran Student Team
pada katergori Cukup (C), dan siklus II mampu
Achievement Division (STAD) Dan
merubah aktivitas belajar siswa menjadi lebih
Model Pembelajaran Teams Games
baik serta berada pada kategori Sangat Baik (SB)
Tournament (TGT): Dampak
serta peningkatan rata-rata Peningkatan tersebut
Terhadap Hasil Belajar Fisika.
dilihat dari rata- rata nillai siswa pada siklus I
Science And Physics Education
yaitu 64,7 dan siklus II menjadi 80,8 dan hasil
Journal (SPEJ), 1(2), 65–
nilai individu
77.
persiswa pun mengalami peningkatan.
https://doi.org/10.31539/
Spej.V1i2.27 1