Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
Kelompok 8
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Model pembelajaran inkuiri pertama kali dikembangkan oleh Richard Suchman tahun
1962 (Martiana, 2011), untuk mengajar para siswa memahami proses meneliti dan
menerangkan suatu kejadian. Inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
menemukan pengetahuan atau pemahaman untuk menyelidiki, mulai dari melakukan
pengamatan, mengajukan pertanyaan, merencanakan penyelidikan, mengumpulkan data atau
informasi dan melakukan penyelidikan, menganalisi data, membuat kesimpulan dan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan.
Inkuiri terbimbing adalah salah satu model pembelajaran yang dirancang untuk
mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep (David, 2009). Ketika menggunakan
model pembelajaran ini, guru menyajikan contoh-contoh pada siswa, memandu mereka saat
mereka berusaha menemukan pola-pola dalam contoh-contoh tersebut, dan memberikan
semacam penutup Ketika siswa telah mampu mendeskripsikan gagasan yang diajarkan oleh
guru.
Rahmatsyah & Simamora (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa model
pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki tahapan pembelajaran yang membangkitkan
keaktifan siswa sehingga selain aktivitas meningkat, hasil belajar juga meningkat. Interaksi
melalui kegiatan diskusi juga akan melatih siswa, untuk mengembangkan kepekaan
sosialnya, karena siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan komunikasi
dan kemampuan berpikir.
Terdapat enam prinsip dalam inkuiri terbimbing (guded inkuiri) (Kuhlthau, 2007)
antara lain sebagai berikut: 1) siswa belajar secara aktif mengehubungkan dan bercermin dari
pengalaman; 2) siswa belajar dengan membangun pengetahuan dari apa yang mereka siap
ketahui; 3) siswa mengembangkan berpikir tingkat tinggi melalui berpikir kritis dalam proses
belajar; 4) siswa mempunyai cara berbeda dalam belajar; 5) siswa belajar melalui interaksi
sosial dengan siswa lainnya; dan 6) siswa belajar melalui pedoman dan pengalaman yang
sesuai dengan perkembangan kognitif mereka.
Selain itu, penggunaan inkuiri terbimbing (guided inkuiri) juga mempunyai beberapa
kelemahan antara lain.
1) Proses pembelajaran membutuhkan waktu yang lebih lama.
2) Inkuiri terbimbing (guided inkuiri) sering bergantung pada kemampuan matematika
siswa, kemampuan bahasa siswa, ketrampilan belajar mandiri dan self-management.
3) Siswa yang aktif mungkin tetap tidak paham atau mengenali konsep dasar, aturan dan
prinsip, serta siswa sering kesulitan untuk membuat pendapat, membuat hipotesis,
membuat rancangan percobaan dan menarik kesimpulan.
5. Langkah-langkah Kegiatan Model Pembelajaran Inkuiri
1) Orientasi
2) Merumuskan masalah
3) Merumuskan hipotesis
4) Mengumpulkan data
5) Menguji hipotesis
6) Merumuskan kesimpulan
2. Saran
Penulis mengharapkan bahwa untuk seluruh mahasiswa yang kedepannya akan
menjadi seorang guru terkhusus mahasiswa di prodi pendidikan fisika agar kedepannya saat
melakukan proses pembelajaran,dapat menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu
model pembelajaran inkuiri terbimbing kepada siswa atau peserta didik agar proses
pembelajaran juga menjadi lebih terbimbing untuk mencapai tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
A. Kompetensi Inti
royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
B. Kompetensi Dasar
2.7 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.7 Menganalisis Konsep Momentum,impuls dan tumbukan.
1.7.1.1 Peserta didik mampu mengahayati ajaran agama yang dianutnya dengan
memperlihatkan sikap saling menghargai antar umat beragama.
2.7.1.1 Peserta didik mampu untuk berperilaku cermat, disiplin, kerjasama dan teliti
saat melaksanakan praktikum secara konsisten.
F. Materi
1) Pengertian Momentum
Di dalam fisika, dikenal dua macam momentum, yaitu momentum linear (p) dan momentum
angular (L). Pada makalah ini hanya akan dibahas tentang momentum linear. Momentum suatu benda
yang bergerak adalah hasil perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap
benda yang bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis sebagai
berikut:
p=mv ……………. (1)
padalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan vkecepatan (besaran vektor). Bila
dilihat persamaan (1), arah dari momentum selalu searah dengan arah kecepatannya.
Menurut Sistem Internasional (SI),
Satuan momentum p = satuan massa x satuan kecepatan
= kg x m/s
= kg . m/s
Jadi, satuan momentum dalam SI adalah : kg.m/s
2) Momentum dengan Aturan Penjumlahan Vektor
Momentum adalah besaran vektor, oleh karena itu jika ada beberapa vektor momentum
dijumlahkan, harus dijumlahkan secara vektor. Misalkan ada dua buah vektor momentum p dan p
1 2
membentuk sudut α, maka jumlah momentum kedua vektor harus dijumlahkan secara vektor, seperti
yang terlihat dari gambar vektor Gambar 1. Besar vektor pdirumuskan sebagai berikut :
1 2 1 2 m 1 m2 v 2 1 p 2
Ek = mv = mv × = = ……………. (4)
2 2 m 2 m 2m
4) Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Secara
matematis dapat ditulis:
I = F . Δt ……………. (5)
Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda. Oleh
karena itu dapat digambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda
bekerja gaya konstan F dari selang waktu t ke t maka kurva antara F dan t adalah:
1 2
Gambar 2. Kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t.
Luas daerah yang diarsir menyatakan besarnya Impuls. Luasan yang diarsir sebesar F x (t –
2
t ) atau I, yang sama dengan Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu
1
perhatikan arahnya.
Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu
Satuan I = newton x sekon
= N .s
m
= kg . .s
s2
m
= kg .
s
5) Impuls Sama dengan Perubahan Momentum
Sebuah benda bermassa m mula-mula bergerak dengan kecepatan v dan kemudian pada benda
1
bekerja gaya sebesar Fsearah kecepatan awal selama Δt, dan kecepatan benda menjadi v
2.
Untuk menjabarkan hubungan antara Impuls dengan perubahan momentum, akan kita ambil arah
gerak mula-mula sebagai arah positif dengan menggunakan Hukum Newton II.
F =ma
= m (v – v ) Δt
2 1
FΔt = mv – mv
2 1
Ruas kiri merupakan impuls gaya dan ruas kanan menunjukkan perubahan momentum. Impuls
gaya pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda tersebut. Secara matematis
dituliskan sebagai:
FΔt = m v - m v ……………. (6)
2 1
I =p -p
2 1
I = Δp ……………. (7)
6) Tumbukan dan Hukum Kekekalan Momentum
Pada sebuah tumbukan selalu melibatkan paling sedikit dua buah benda. Misal bola biliar A dan
m v , dan bola
B. Sesaat sebelum tumbukan bola A, bergerak mendatar ke kanan dengan momentum A A
B bergerak kekiri dengan momentum m v
B B
Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka pada momentum juga berlaku hukum kekekalan
dimana momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan sama. Oleh karena itu dapat diambil
kesimpulan bahwa: pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah
tumbukan tetap asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda tersebut. Pernyataan ini
yang dikenal sebagai Hukum Kekekalan Momentum Linier.
Secara matematis untuk dua benda yang bertumbukan dapat dituliskan:
p + p = p ’+ p ’
A B A B
atau
m v + m v = m v ’+ m v ’……………. (8)
A A B B A A B B
Alat Bahan
3. Penggaris 4. Kelereng
2. Sumber Belajar
Buku Fisika
Abdullah, Mikrajudin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: ITB.
Young H. D, Sears and Zemanski. 2008. University Physics: with modernphysics. 12th ed.
San Fransisco: Addison Wesly
Serway, Raymond A; Jewett, Jhon W. 2008. Physics for Scientist and Engineers with
Modern Physics. Belmont: Thomson Brooks
Rosyid, M. F, Firmansyah, E. Prabowo, Y. D. 2014. FisikaDasar Jilid 1 (Mekanika).
Yogyakarta: Penerbit Periuk
I. Kegiatan Pembelajaran
4 Diketahui:
massa = 60 gram = 0,060 kg
kecepatan(v) = 144 km/jam = 40 m/s
impuls (I) = …
I = perubahan momentum(p)
p = m.v 25
= 0,060.40
= 2,4 kg m/s
I= 2,4 Ns
5 Diketahui:
massa (m) = 22 gram = 0,022 kg
kecepatan (v) = 80 m/s
momentum(p) = … 25
p= m.v
= 0,022.80
= 1,76 kg m/s
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. Judul
Momentum, Impuls, Tumbukan
B. Kompetensi Inti : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
D. Indikator :
1. Merancang percobaan yang memanfaatkan momentum, impuls
dan tumbukan.
2. Melakukan percobaan yang memanfaatkan momentum, impuls
dan tumbukan
3. Mengumpulkan data hasil percobaan momentum, impuls dan
tumbukan
4. Membuat laporan.
E. Tujuan
- Memahami percobaan yang disajikan yaitu mengamati proses terjadiya dua buah kelerang
yang melaju kemudian bertumbukan.
- Mengetahui hasil percobaan terkait dua buah kelerang yang melaju kemudian bertumbukan,
dan bagaimana yang akan terjadi pada kedua kelereng.
F. MATERI
1 1 m 1 m2 v 2 1 p 2
Ek = mv2= mv 2 × = = ……………. (4)
2 2 m 2 m 2m
4) Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Secara
matematis dapat ditulis:
I = F . Δt ……………. (5)
Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda. Oleh
karena itu dapat digambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda
bekerja gaya konstan F dari selang waktu t ke t maka kurva antara F dan t adalah:
1 2
Luas daerah yang diarsir menyatakan besarnya Impuls. Luasan yang diarsir sebesar F x (t –
2
t ) atau I, yang sama dengan Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu
1
perhatikan arahnya.
Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu
Satuan I = newton x sekon
= N .s
m
= kg . .s
s2
m
= kg .
s
Ruas kiri merupakan impuls gaya dan ruas kanan menunjukkan perubahan momentum. Impuls
gaya pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda tersebut. Secara matematis
dituliskan sebagai:
FΔt = m v - m v ……………. (6)
2 1
I =p -p
2 1
I = Δp ……………. (7)
Pada sebuah tumbukan selalu melibatkan paling sedikit dua buah benda. Misal bola biliar A dan
m v , dan bola
B. Sesaat sebelum tumbukan bola A, bergerak mendatar ke kanan dengan momentum A A
B bergerak kekiri dengan momentum m v
B B
Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka pada momentum juga berlaku hukum kekekalan
dimana momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan sama. Oleh karena itu dapat diambil
kesimpulan bahwa: pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah
tumbukan tetap asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda tersebut. Pernyataan ini
yang dikenal sebagai Hukum Kekekalan Momentum Linier.
Secara matematis untuk dua benda yang bertumbukan dapat dituliskan:
p + p = p ’+ p ’
A B A B
atau
m v + m v = m v ’+ m v ’……………. (8)
A A B B A A B B
Pada tumbukan dua buah benda selama benda A dan B saling kontak maka benda B mengerjakan
gaya pada bola A sebesar F . Sebagai reaksi, bola A mengerjakan gaya pada bola B sebesar F .
AB BA
Kedua gaya sama besar tapi berlawanan arah dan sama besar (Hukum Newton III). Secara matematis
dapat ditulis:
F = -F
AB BA
Kedua gaya ini terjadi dalam waktu yang cukup singkat yaitu Δt. Bila kedua ruas dikali dengan Δt
akan diperoleh:
F Δt = -F Δt ……………. (9)
AB BA
Δp = -Δp
B A
(p ’– p ) = -(p ’– p )
B B A A
m v ’+ m v = m v ’+ m v
B B B B A A A A
m v + m v = m v ’+ m v ’
A A B B A A B B
p + p = p ’+ p ’……………. (10)
A B A B
Jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah tumbukan sama. Pernyataan ini dikenal sebagai
Hukum Kekekalan Momentum Linear.
G. Alat dan Bahan
Alat Bahan
3. Penggaris 4. Kelereng
H. Langkah kegiatan
1. LKPD dibagikan kepada masing-masing kelompok
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk demonstrasi
3. Letakkan kelereng pada salah satu ujung pada lintasan.
4. Kemudian kelereng disentil sampai jarak 30 cm
30 cm
5. Hitunglah waktu yang diperlukan kelereng untuk sampai pada jarak 30 cm menggunakan
stopwatch.
6. Hentikan stopwatch pada saat kelereng berhenti.
7. Catat jarak dan waktu pada tabel yang sudah disediakan.
8. Ulangi percobaan hingga 3 kali percobaan pada jarak yang berbeda.
9. Tuliskan hasil pengamatan di tabel.
I. Tabel pengamatan
10 cm
20 cm
30 cm
40 cm
Grafik Hubungan antara kecepatan dan momentum
Momentum (p)
Kecepatan (v)
J. Analisis data : (isilah titik-titik dengan pilihan yang sudah disediakan)
Semakin jauh kelereng bergerak, maka waktu yang dibutukan kelereng akan semakin................
Kemudianpada saat kelereng mempunyai kecepatan yang besar maka momentum pada kelereng
tersebut akan......................
Pada saat kelereng mempunyai kecepatan yang kecil maka momentum pada kelereng tersebut
akan.......................
Sehingga dapat dikatakan bahwa momentum............ dengan kecepatan pada saat benda bergerak.
Oleh karena itu kecepatan pada suatu benda saat bergerak .................. besarnya momentum pada
benda tersebut.
K. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan dapat dikatakan bahwa :
A. Momentum adalah...................