Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING ( GUIDED INQUIRY )


( Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam Mata Kuliah Kajian Model-Model )

Dosen Pengampu:

Dra. Ratna Tanjung, M.Pd


Drs. Abu Bakar, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 8

Anesta Rynaldo Sembiring ( 4183121040 )


Leonardo Silalahi ( 4182121017 )
Rado Simarmata ( 4183121042 )
Rio Jeprimsa Hutajulu ( 4183121052 )

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Setiap model pembelajaran mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran yang


dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan. Model pembelajaran inkuiri merupakan suatu
proses pembelajaran yang diawali dengan kegiatan merumuskan masalah, mengembangkan
hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji hipotesis, menarik kesimpulan sementara, dan
menguji kesimpulan sementara tersebut sampai pada kesimpulan yang diyakini
kebenarannya. Jadi, pembelajaran dengan inkuiri menuntut siswa untuk menemukan sendiri
atas pemecahan suatu masalah berdasarkan data-data yang nyata hasil dari observasi atau
pengamatannya.Siswa harus memproses informasi secara mental untuk memahami makna
dan secara aktif terlibat dalam pembelajaran. Pembelajaran model inkuiri mewujudkan
learning by doing dan sejalan dengan teori konstruktivisme.

Hasil penelitian I Ketut Neka (2015) menyatakan model pembelajaran inkuiri


terbimbing memberi peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam menemukan dan
memanfaatkan sumber belajar. Siswa akan memperoleh pengalaman lebih bermakna dan apa
yang dipelajari akan lebih kuat melekat dalam pikiran mereka. Hal ini berdampak posiitif
terhadap perolehan hasil belajar siswa. Maka dari itu penulis tertarik mereview buku terkai
model pembelajaran inkuiri terbimbing agar pengetahuan tentang inkuiri terbimbing dapat
diperoleh dari berbagai sumber.

2. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan inkuiri terbimbing ?


2) Apa saja tahapan inkuiri terbimbing ?
3) Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran inkuiri terbimbing?

3. Tujuan

1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan inkuiri terbimbing


2) Mengetahui tahapan inkuiri terbimbing
3) Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran inkuiri terbimbing.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Inkuiri

Model pembelajaran inkuiri pertama kali dikembangkan oleh Richard Suchman tahun
1962 (Martiana, 2011), untuk mengajar para siswa memahami proses meneliti dan
menerangkan suatu kejadian. Inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
menemukan pengetahuan atau pemahaman untuk menyelidiki, mulai dari melakukan
pengamatan, mengajukan pertanyaan, merencanakan penyelidikan, mengumpulkan data atau
informasi dan melakukan penyelidikan, menganalisi data, membuat kesimpulan dan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan.

Pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Siswa berperan


untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Guru berperan membimbing
dan bertindak membawa perubahan, fasilitator, motivator bagi siswanya. Khususnya di
lingkungan sekolah dasar, membutuhkan bimbingan yang lebih intensif kepada siswa dalam
menerapkan proses inkuiri ini di dalam pembelajaran maka untuk Sekolah Dasar sebaiknya
menggunakan inkuiri terbimbing. Melalui pembelajaran inkuiri guru memberi bimbingan dan
arahankepada siswa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan penyelidikan. Kegiatan ini
menuntut siswa untuk memiliki keaktifan yang sangat tinggi dalam pembelajaran.

Inkuiri terbimbing adalah salah satu model pembelajaran yang dirancang untuk
mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep (David, 2009). Ketika menggunakan
model pembelajaran ini, guru menyajikan contoh-contoh pada siswa, memandu mereka saat
mereka berusaha menemukan pola-pola dalam contoh-contoh tersebut, dan memberikan
semacam penutup Ketika siswa telah mampu mendeskripsikan gagasan yang diajarkan oleh
guru.
Rahmatsyah & Simamora (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa model
pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki tahapan pembelajaran yang membangkitkan
keaktifan siswa sehingga selain aktivitas meningkat, hasil belajar juga meningkat. Interaksi
melalui kegiatan diskusi juga akan melatih siswa, untuk mengembangkan kepekaan
sosialnya, karena siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk meningkatkan komunikasi
dan kemampuan berpikir.

2. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Menurut Sanjaya (2014), ada beberapa hal yang menjadi karakteristik utama dalam
pembelajaran inkuiri, yaitu:
1. Inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untu mencari dan
menemukan.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dan sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri (self belajar).
3. Tujuan dari penggunaan inkuiri dalam pembelajaran adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.

3. Jenis-jenis Model Pembelajaran Inkuiri


1. Inkuiri terbimbing (Guided inkuiri)
2. Inkuiri bebas (free inkuiri)
3. Inkuiri bebas yang dimodifikasi (modified free inkuiri)
Secara umum Kuhlthau (2007) mengatakan bahwa inkuiri terbimbing (guided inkuiri)
membantu siswa untuk berlatih dalam sebuah tim, mengembangkan kompetensi dalam
penelitian, pengetahuan, motivasi, pemahaman bacaan, perkembangan bahasa, kemampuan
menulis, pembelajaran kooperatif dan ketrampilan sosial.

Terdapat enam prinsip dalam inkuiri terbimbing (guded inkuiri) (Kuhlthau, 2007)
antara lain sebagai berikut: 1) siswa belajar secara aktif mengehubungkan dan bercermin dari
pengalaman; 2) siswa belajar dengan membangun pengetahuan dari apa yang mereka siap
ketahui; 3) siswa mengembangkan berpikir tingkat tinggi melalui berpikir kritis dalam proses
belajar; 4) siswa mempunyai cara berbeda dalam belajar; 5) siswa belajar melalui interaksi
sosial dengan siswa lainnya; dan 6) siswa belajar melalui pedoman dan pengalaman yang
sesuai dengan perkembangan kognitif mereka.

4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Penggunaan inkuiri terbimbing (guided inkuiri) memiliki beberapa keuntungan untuk


siswa (Kuhlthau, 2007) antara lain.
1) Siswa dapat mengembangkan ketrampilan bahasa, membaca dan ketrampilan sosial.
2) Siswa dapat membangun pemahaman sendiri.
3) Siswa mendapat kebebasan dalam melakukan penelitian.
4) Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan strategi belajar
untuk menyelesaikan masalah.

Selain itu, penggunaan inkuiri terbimbing (guided inkuiri) juga mempunyai beberapa
kelemahan antara lain.
1) Proses pembelajaran membutuhkan waktu yang lebih lama.
2) Inkuiri terbimbing (guided inkuiri) sering bergantung pada kemampuan matematika
siswa, kemampuan bahasa siswa, ketrampilan belajar mandiri dan self-management.
3) Siswa yang aktif mungkin tetap tidak paham atau mengenali konsep dasar, aturan dan
prinsip, serta siswa sering kesulitan untuk membuat pendapat, membuat hipotesis,
membuat rancangan percobaan dan menarik kesimpulan.
5. Langkah-langkah Kegiatan Model Pembelajaran Inkuiri
1) Orientasi
2) Merumuskan masalah
3) Merumuskan hipotesis
4) Mengumpulkan data
5) Menguji hipotesis
6) Merumuskan kesimpulan

6. Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inkuiri) yang diadaptasi dari
model inkuiri disajikan pada table di bawah ini sebagai berikut:

Tahap-tahap Aktifitas Guru

Tahap 1 Identifikasi masalah dan Guru menyajikan kejadian-kejadian atau


melakukan pengamatan fenomena dan siswa melakukan pengamatan
yang memungkinkan siswa menemukan
masalah

Tahap 2 Mengajukan pertanyaan Guru membimbing siswa mengajukan


pertanyaan berdasarkan kejadian dan
fenomena yang disajikan

Tahap 3 Merencanakan penyelidikan Guru mengorganisasikan siswa ke dalam


kelompok kecil heterogen, membimbing
siswa untuk merencanakan penyelidikan,
membantu menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan dan menyusun prosedur kerja
yang tepat

Tahap 4 Mengumpulkan data/informasi Guru membimbing siswa melaksanakan


dan melaksanakan penyelidikan penyelidikan dan memfasilitasi
penguumpulan data

Tahap 5 Menganalisis data Guru membantu siswa menganalisis data


dengan berdiskusi dalam kelompoknya

Tahap 6 Membuat kesimpulan Guru membnatu siswa dalam membuat


kesimpulan betdasarkan hasil kegiatan
penyelidikan

Tahap 7 Mengkomunikasikan hasil Guru membimbing siswa dalam


mempresentasikan hasil kegiatan
penyelidikan yang telah dilakukan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Inkuiri terbimbing adalah salah satu model pembelajaran yang dirancang untuk
mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep. Dari pemaparan diatas dapat
disimpulkan bahwa kriteria dari model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah
1) Inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untu mencari dan menemukan.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dan sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap
percaya diri (self belajar).
3) Tujuan dari penggunaan inkuiri dalam pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental.
Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbinG siswa harus dapat mengembangkan
ketrampilan bahasa, membaca dan ketrampilan sosial. Siswa juga harus dapat membangun
pemahaman sendiri dan mendapat kebebasan dalam melakukan penelitian.

2. Saran
Penulis mengharapkan bahwa untuk seluruh mahasiswa yang kedepannya akan
menjadi seorang guru terkhusus mahasiswa di prodi pendidikan fisika agar kedepannya saat
melakukan proses pembelajaran,dapat menerapkan salah satu model pembelajaran yaitu
model pembelajaran inkuiri terbimbing kepada siswa atau peserta didik agar proses
pembelajaran juga menjadi lebih terbimbing untuk mencapai tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

David A, Jacobsen. 2009. Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Belajar


Mertiana, I Ketut M. 2011. Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPA di Kelas VI SD Santo
Yoseph I Denpasar.
Nurdyansyah, Eni Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Nizami Learning
Rahmatsyah dan Harni Simamora. 2011. Pengaruh Keterampilan Proses Sains Melalui Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Gerak di Kelas VII SMP. Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika. Vol 3. 17.
Sanjaya, Wina. (2014). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Prenada Media Group.
Suyanto, Kuhltau K.E. (2007). Model Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/II
Topik Pembahasan : Momentum,Impuls,dan Tumbukan
Sub Topik : Momentum,Impuls
Pertemuan :2
Alokasi Waktu : 1 x 90 Menit

A. Kompetensi Inti

KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong

royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3. Memahami pengetahuan (faktual ,konseptual, dan prosedural), berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

KI 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret


(menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis,membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1.7 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2.7 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.7 Menganalisis Konsep Momentum,impuls dan tumbukan.

4.7 Melakukan percobaan yang memanfaatkan momentum, impuls dan


tumbukan.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.7.1 Mampu menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.7.1 Berperilaku cermat, kerjasama, disiplin dan teliti.

5.3.1 Menganalisis Konsep Momentum,Impuls dan Tumbukan

5.4.1 Melaksanakan perobaan memanfaatkan momentum, impuls dan tumbukan.

D. Sikap Peserta Didik yang Diharapkan


1. Bekerjasama
2. Teliti
3. Cermat
4. Disiplin.
E. Tujuan Pembelajaran

1.7.1.1 Peserta didik mampu mengahayati ajaran agama yang dianutnya dengan
memperlihatkan sikap saling menghargai antar umat beragama.

2.7.1.1 Peserta didik mampu untuk berperilaku cermat, disiplin, kerjasama dan teliti
saat melaksanakan praktikum secara konsisten.

3.7.1.1 Peserta didik diharapkan mampu menganalisis Konsep Momentum dan


Impuls melalui diskusi dan bimbingan dari Guru berdasarkan hasil
percobaan dengan tepat.

4.7.1.1 Peserta didik diharapkan mampu melaksanakan percobaan mengenai


Momentum dengan bantuan atau bimbingan dari Guru.

F. Materi

Momentum Dan Impuls

1) Pengertian Momentum
Di dalam fisika, dikenal dua macam momentum, yaitu momentum linear (p) dan momentum
angular (L). Pada makalah ini hanya akan dibahas tentang momentum linear. Momentum suatu benda
yang bergerak adalah hasil perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap
benda yang bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis sebagai
berikut:
p=mv ……………. (1)
padalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan vkecepatan (besaran vektor). Bila
dilihat persamaan (1), arah dari momentum selalu searah dengan arah kecepatannya.
Menurut Sistem Internasional (SI),
Satuan momentum p = satuan massa x satuan kecepatan
= kg x m/s
= kg . m/s
Jadi, satuan momentum dalam SI adalah : kg.m/s
2) Momentum dengan Aturan Penjumlahan Vektor
Momentum adalah besaran vektor, oleh karena itu jika ada beberapa vektor momentum
dijumlahkan, harus dijumlahkan secara vektor. Misalkan ada dua buah vektor momentum p dan p
1 2
membentuk sudut α, maka jumlah momentum kedua vektor harus dijumlahkan secara vektor, seperti
yang terlihat dari gambar vektor Gambar 1. Besar vektor pdirumuskan sebagai berikut :

p= √ p12 + p22+ 2 p1 p 2 cosθ ……………. (2)

Gambar 1. Penjumlahan momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor.

3) Hubungan Momentum dengan Energi Kinetik


Energi kinetik suatu benda yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v adalah
1
Ek = mv2……………. (3)
2
Besarnya ini dapat dinyatakan dengan besarnya momentum linear p, dengan mengalikan persamaan
m
energi kinetik dengan :
m

1 2 1 2 m 1 m2 v 2 1 p 2
Ek = mv = mv × = = ……………. (4)
2 2 m 2 m 2m

4) Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Secara
matematis dapat ditulis:
I = F . Δt ……………. (5)
Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda. Oleh
karena itu dapat digambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda
bekerja gaya konstan F dari selang waktu t ke t maka kurva antara F dan t adalah:
1 2
Gambar 2. Kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t.

Luas daerah yang diarsir menyatakan besarnya Impuls. Luasan yang diarsir sebesar F x (t –
2
t ) atau I, yang sama dengan Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu
1
perhatikan arahnya.
Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu
Satuan I = newton x sekon
= N .s

m
= kg . .s
s2
m
= kg .
s
5) Impuls Sama dengan Perubahan Momentum
Sebuah benda bermassa m mula-mula bergerak dengan kecepatan v dan kemudian pada benda
1
bekerja gaya sebesar Fsearah kecepatan awal selama Δt, dan kecepatan benda menjadi v
2.
Untuk menjabarkan hubungan antara Impuls dengan perubahan momentum, akan kita ambil arah
gerak mula-mula sebagai arah positif dengan menggunakan Hukum Newton II.
F =ma
= m (v – v ) Δt
2 1

FΔt = mv – mv
2 1

Ruas kiri merupakan impuls gaya dan ruas kanan menunjukkan perubahan momentum. Impuls
gaya pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda tersebut. Secara matematis
dituliskan sebagai:
FΔt = m v - m v ……………. (6)
2 1

I =p -p
2 1

I = Δp ……………. (7)
6) Tumbukan dan Hukum Kekekalan Momentum

Pada sebuah tumbukan selalu melibatkan paling sedikit dua buah benda. Misal bola biliar A dan
m v , dan bola
B. Sesaat sebelum tumbukan bola A, bergerak mendatar ke kanan dengan momentum A A
B bergerak kekiri dengan momentum m v
B B

Gambar 3. Tumbukan dua buah benda.

Momentum sebelum tumbukan adalah:


p=m v +m v
A A B B

dan momentum sesudah tumbukan:


p’ = m v’ + m v’
A A B B

Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka pada momentum juga berlaku hukum kekekalan
dimana momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan sama. Oleh karena itu dapat diambil
kesimpulan bahwa: pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah
tumbukan tetap asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda tersebut. Pernyataan ini
yang dikenal sebagai Hukum Kekekalan Momentum Linier.
Secara matematis untuk dua benda yang bertumbukan dapat dituliskan:
p + p = p ’+ p ’
A B A B

atau
m v + m v = m v ’+ m v ’……………. (8)
A A B B A A B B

p p = momentum benda A dan B sebelum tumbukan


A, B

p ’ p ’ = momentum benda A dan B sesudah tumbukan


A , B

Perlu diingat bahwa penjumlahan di atas adalah penjumlahan vektor.


G. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Experimen,diskusi dan kompleks kognitif.
3. Model : Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.

H. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Stopwatch 2. Lintasan lurus

3. Penggaris 4. Kelereng

2. Sumber Belajar
Buku Fisika
 Abdullah, Mikrajudin. 2016. Fisika Dasar 1. Bandung: ITB.
 Young H. D, Sears and Zemanski. 2008. University Physics: with modernphysics. 12th ed.
San Fransisco: Addison Wesly
 Serway, Raymond A; Jewett, Jhon W. 2008. Physics for Scientist and Engineers with
Modern Physics. Belmont: Thomson Brooks
 Rosyid, M. F, Firmansyah, E. Prabowo, Y. D. 2014. FisikaDasar Jilid 1 (Mekanika).
Yogyakarta: Penerbit Periuk
I. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Langkah Pembelajaran Guided


NO Inquiry ( Inkuiri Terbimbing ) Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

1. Pendahuluan 1. Menyiapkan peserta didik secara psikis


dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan berdoa. 15 Menit
2. Guru memberikan apersepsi: Apa yang
akan terjadi jika buah kelerang yang
melaju kemudian bertumbukan?
Bagaimana Momentum kedua benda?
3. Mengkomunikasikan tujuan dan manfaat
pembelajaran kepada peserta didik
4. Peserta didik dijelaskan langkah inquiry
terbimbing oleh guru.
5. Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok.

2. Inti 1. Identifikasi Masalah dan Mengamati


Melakukan Pengamatan 1. Mengajak peserta didik untuk
membayangkan fenomena Momentum
yaitu dua buah kelerang yang melaju
kemudian bertumbukan, maka setiap 60 Menit
kelereng akan memiliki momentum dan
jumlah momentum kedua kelereng setelah
dan sebelum tumbukan sama.
2. Peserta didik melakukan pengamatan yang
memungkinkan siswa untuk menemukan
masalah.
3. Mengajukan Pertanyaan Menanya
1. Guru membimbing peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan berdasarkan
kejadian dua buah kelerang yang melaju
kemudian bertumbukan, maka setiap
kelereng akan memiliki momentum dan
jumlah momentum kedua kelereng setelah
dan sebelum tumbukan sama.
2. Guru menuntun peserta didik untuk
merumuskan permasalahan dari
pertanyaan yang terkumpul dan
menulisnya di Lembar Kerja Peserta
Didik.
3. Merencanakan Mencoba
Penyelidikan. 1. Guru mengorganisasikan peserta didik ke
dalam kelompok kecil heterogen
2. Membimbing siswa untuk merencanakan
penyelidikan
3. Membantu menyiapkan alat dan bahan
yang diperlukan
4. Menyusun prosedur kerja yang tepat.
5. Mengumpulkan data dan 1. Guru membimbing siswa melaksanakan
melaksanakan penyelidikan
penyelidikan. 2. Memfasilitasi pengumpulan data
6. Menganalisis data Mengasosiasi
1. Guru membantu siswa menganalisis data
dengan berdiskusi dalam kelompok.

3. Penutup 6. Membuat Kesimpulan 1. Guru mmembantu siswa dalam membuat


kesimpulan berdasarkan hasil kegiatan
penyelidikan.
7 . Mengkomunikasikan hasil Mengkomunikasikan 15 Menit
1. Guru membimbing siswa dalam
mempresentasikan hasil kegiatan
penyelidikan yang telah dilakukan.
Soal Uraian

1) Rumus Momentum dapat ditulis dengan..


2) Pengertian Momentum adalah..
3) Bola kasti bermassa 145 gram dilempar dengan kecepatan 39 m/s ternyata dapat dipukul
balik hingga mencapai kecepatan 52 m/s. Hitunglah impuls yang terjadi pada bola kasti.
4) Sebuah bola tenis bermassa 60 gram dipukul hingga mencapai kecepatan 144 km/jam,
Hitunglah impuls bola tenis tersebut.
5) Hitunglah besar momentum serangga yang massanya 22 gram yang tengah terbang dengan
laju 80 m/s.
NO Kunci Jawaban Skor
1 Persamaan Momentum :
ρ = mv 10

2 Momentum merupakan istilah fisika mengacu pada


kuantitas gerak dan massa yang dimiliki suatu objek. 15
Definisi momentum diartikan sebagai besaran yang
dihasilkan dari perkalian antara besaran skalar massa
benda dengan besaran vektor kecepatan geraknya.
3 Diketahui:
massa = 145 gram = 0,145 kg
kecepatan(v) = 39 m/s
v’ = 52 m/s
I=… 25
I= perubahan momentum(p)
p1 = 0, 145.39
= 5,655 m/s
p2 = 0,145.52
= 7,54 m/s
I = p2 – p1
= 7,54 – 5,655
= 1,855 Ns

4 Diketahui:
massa = 60 gram = 0,060 kg
kecepatan(v) = 144 km/jam = 40 m/s
impuls (I) = …
I = perubahan momentum(p)
p = m.v 25
= 0,060.40
= 2,4 kg m/s
I= 2,4 Ns

5 Diketahui:
massa (m) = 22 gram = 0,022 kg
kecepatan (v) = 80 m/s
momentum(p) = … 25
p= m.v
= 0,022.80
= 1,76 kg m/s
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Judul
Momentum, Impuls, Tumbukan

B. Kompetensi Inti : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar : Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan


momentum, impuls dan tumbukan untuk mempermudah suatu pekerjaan, serta Menunjukkan
hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan.

D. Indikator :
1. Merancang percobaan yang memanfaatkan momentum, impuls
dan tumbukan.
2. Melakukan percobaan yang memanfaatkan momentum, impuls
dan tumbukan
3. Mengumpulkan data hasil percobaan momentum, impuls dan
tumbukan
4. Membuat laporan.

E. Tujuan
- Memahami percobaan yang disajikan yaitu mengamati proses terjadiya dua buah kelerang
yang melaju kemudian bertumbukan.
- Mengetahui hasil percobaan terkait dua buah kelerang yang melaju kemudian bertumbukan,
dan bagaimana yang akan terjadi pada kedua kelereng.

F. MATERI

Momentum Dan Impuls


1) Pengertian Momentum
Di dalam fisika, dikenal dua macam momentum, yaitu momentum linear (p) dan momentum
angular (L). Pada makalah ini hanya akan dibahas tentang momentum linear. Momentum suatu benda
yang bergerak adalah hasil perkalian antara massa benda dan kecepatannya. Oleh karena itu, setiap
benda yang bergerak memiliki momentum. Secara matematis, momentum linear ditulis sebagai
berikut:
p=mv ……………. (1)
padalah momentum (besaran vektor), m massa (besaran skalar) dan vkecepatan (besaran vektor). Bila
dilihat persamaan (1), arah dari momentum selalu searah dengan arah kecepatannya.
Menurut Sistem Internasional (SI),
Satuan momentum p = satuan massa x satuan kecepatan
= kg x m/s
= kg . m/s
Jadi, satuan momentum dalam SI adalah : kg.m/s

2) Momentum dengan Aturan Penjumlahan Vektor


Momentum adalah besaran vektor, oleh karena itu jika ada beberapa vektor momentum
dijumlahkan, harus dijumlahkan secara vektor. Misalkan ada dua buah vektor momentum p dan p
1 2
membentuk sudut α, maka jumlah momentum kedua vektor harus dijumlahkan secara vektor, seperti
yang terlihat dari gambar vektor Gambar 1. Besar vektor pdirumuskan sebagai berikut :

p= √ p1 + p2 + 2 p1 p 2 cosθ ……………. (2)


2 2

Gambar 1. Penjumlahan momentum mengikuti aturan penjumlahan vektor.

3) Hubungan Momentum dengan Energi Kinetik


Energi kinetik suatu benda yang bermassa m dan bergerak dengan kecepatan v adalah
1 2
Ek = mv ……………. (3)
2
Besarnya ini dapat dinyatakan dengan besarnya momentum linear p, dengan mengalikan persamaan
m
energi kinetik dengan :
m

1 1 m 1 m2 v 2 1 p 2
Ek = mv2= mv 2 × = = ……………. (4)
2 2 m 2 m 2m

4) Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan lamanya gaya tersebut bekerja. Secara
matematis dapat ditulis:
I = F . Δt ……………. (5)
Besar gaya disini konstan. Bila besar gaya tidak konstan maka penulisannya akan berbeda. Oleh
karena itu dapat digambarkan kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t. Bila pada benda
bekerja gaya konstan F dari selang waktu t ke t maka kurva antara F dan t adalah:
1 2

Gambar 2. Kurva yang menyatakan hubungan antara F dengan t.

Luas daerah yang diarsir menyatakan besarnya Impuls. Luasan yang diarsir sebesar F x (t –
2
t ) atau I, yang sama dengan Impuls gaya. Impuls gaya merupakan besaran vektor, oleh karena itu
1
perhatikan arahnya.
Satuan Impuls I = satuan gaya x satuan waktu
Satuan I = newton x sekon

= N .s

m
= kg . .s
s2
m
= kg .
s

5) Impuls Sama dengan Perubahan Momentum


Sebuah benda bermassa m mula-mula bergerak dengan kecepatan v dan kemudian pada benda
1
bekerja gaya sebesar Fsearah kecepatan awal selama Δt, dan kecepatan benda menjadi v
2.
Untuk menjabarkan hubungan antara Impuls dengan perubahan momentum, akan kita ambil arah
gerak mula-mula sebagai arah positif dengan menggunakan Hukum Newton II.
F =ma
= m (v – v ) Δt
2 1
FΔt = mv – mv
2 1

Ruas kiri merupakan impuls gaya dan ruas kanan menunjukkan perubahan momentum. Impuls
gaya pada suatu benda sama dengan perubahan momentum benda tersebut. Secara matematis
dituliskan sebagai:
FΔt = m v - m v ……………. (6)
2 1

I =p -p
2 1

I = Δp ……………. (7)

6) Tumbukan dan Hukum Kekekalan Momentum

Pada sebuah tumbukan selalu melibatkan paling sedikit dua buah benda. Misal bola biliar A dan
m v , dan bola
B. Sesaat sebelum tumbukan bola A, bergerak mendatar ke kanan dengan momentum A A
B bergerak kekiri dengan momentum m v
B B

Gambar 3. Tumbukan dua buah benda.

Momentum sebelum tumbukan adalah:


p=m v +m v
A A B B

dan momentum sesudah tumbukan:


p’ = m v’ + m v’
A A B B

Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka pada momentum juga berlaku hukum kekekalan
dimana momentum benda sebelum dan sesudah tumbukan sama. Oleh karena itu dapat diambil
kesimpulan bahwa: pada peristiwa tumbukan, jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah
tumbukan tetap asalkan tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda-benda tersebut. Pernyataan ini
yang dikenal sebagai Hukum Kekekalan Momentum Linier.
Secara matematis untuk dua benda yang bertumbukan dapat dituliskan:
p + p = p ’+ p ’
A B A B

atau
m v + m v = m v ’+ m v ’……………. (8)
A A B B A A B B

p p = momentum benda A dan B sebelum tumbukan


A, B

p ’ p ’ = momentum benda A dan B sesudah tumbukan


A , B

Perlu diingat bahwa penjumlahan di atas adalah penjumlahan vektor.

7) Menurunkan Hukum Kekekalan Momentum dengan Menggunakan Hukum Newton III


Perhatikan gambar berikut:

Pada tumbukan dua buah benda selama benda A dan B saling kontak maka benda B mengerjakan
gaya pada bola A sebesar F . Sebagai reaksi, bola A mengerjakan gaya pada bola B sebesar F .
AB BA
Kedua gaya sama besar tapi berlawanan arah dan sama besar (Hukum Newton III). Secara matematis
dapat ditulis:
F = -F
AB BA

Kedua gaya ini terjadi dalam waktu yang cukup singkat yaitu Δt. Bila kedua ruas dikali dengan Δt
akan diperoleh:
F Δt = -F Δt ……………. (9)
AB BA

Ruas kiri dan kanan merupakan besaran Impuls gaya.


I =-I
B A

Δp = -Δp
B A

(p ’– p ) = -(p ’– p )
B B A A

m v ’+ m v = m v ’+ m v
B B B B A A A A

m v + m v = m v ’+ m v ’
A A B B A A B B

p + p = p ’+ p ’……………. (10)
A B A B

Jumlah momentum benda-benda sebelum dan sesudah tumbukan sama. Pernyataan ini dikenal sebagai
Hukum Kekekalan Momentum Linear.
G. Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Stopwatch 2. Lintasan lurus

3. Penggaris 4. Kelereng

H. Langkah kegiatan
1. LKPD dibagikan kepada masing-masing kelompok
2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk demonstrasi
3. Letakkan kelereng pada salah satu ujung pada lintasan.
4. Kemudian kelereng disentil sampai jarak 30 cm

30 cm

5. Hitunglah waktu yang diperlukan kelereng untuk sampai pada jarak 30 cm menggunakan
stopwatch.
6. Hentikan stopwatch pada saat kelereng berhenti.
7. Catat jarak dan waktu pada tabel yang sudah disediakan.
8. Ulangi percobaan hingga 3 kali percobaan pada jarak yang berbeda.
9. Tuliskan hasil pengamatan di tabel.

I. Tabel pengamatan

Massa Jarak Waktu Kecepatan Momentum


Lintasan (s) (t) (v=s/t) (p = m . v)

10 cm

20 cm

30 cm

40 cm
Grafik Hubungan antara kecepatan dan momentum
Momentum (p)

Kecepatan (v)
J. Analisis data : (isilah titik-titik dengan pilihan yang sudah disediakan)
Semakin jauh kelereng bergerak, maka waktu yang dibutukan kelereng akan semakin................
Kemudianpada saat kelereng mempunyai kecepatan yang besar maka momentum pada kelereng
tersebut akan......................
Pada saat kelereng mempunyai kecepatan yang kecil maka momentum pada kelereng tersebut
akan.......................
Sehingga dapat dikatakan bahwa momentum............ dengan kecepatan pada saat benda bergerak.
Oleh karena itu kecepatan pada suatu benda saat bergerak .................. besarnya momentum pada
benda tersebut.

K. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan dapat dikatakan bahwa :
A. Momentum adalah...................

Rumus momentum dapat ditulis dengan..............................

Anda mungkin juga menyukai