Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anesta Rynaldo Sembiring

Nim : 4183121040
Matakuliah : Manajemen Pengelolaan Laboratorium
Kelas : Fisika Dik A 2018

10 MACAM SIKAP-SIKAP ILMIAH

Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat
melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
1. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri
oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3,
maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
2. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu.
Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung
mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua
burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung
kesimpulan tersebut.
3. Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain,
walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu,
jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka
ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
4. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di
pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah
pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat
bukan fakta.
5. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara
kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja
sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat
mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-
hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
6. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang
ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal
penting dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru
dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan
tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin
untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam
menyelesaikan eksprimen.
7. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya
orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh
orang atau bangsa lain.
8. Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen
yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila
belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.

SIKAP ILMIAH

I. Pengertian Sikap Ilmiah


Sikap ilmiah adalah suatu sikap menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar
tanpamengenal putus asa dengan ketekunan danketerbukaan.Sikap ilmiah merupakan
sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi
persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil
yang baik pula. Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen
yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen tingkah laku. Sikap selalu
berkenaan dengan suatu obyek. Sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan
positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu
kesiapan untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana
dihadapkandengan suatu masalah atau obyek.
II. Macam-macam Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para ilmuwan saat
mereka melakukan kegiatan ilmiah. Dengan perkataan lain,kecenderungan individu
untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis
melalui langkah-langkah ilmiah. Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari ilmu
alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Orang yang berkecimpung dalam ilmu
alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara lain adalah:
1. Jujur
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan
sesungguhnyadan apa adanya, tidak di tambahi ataupun tidak dikurangi. Sifat
jujur ini harus dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap ini
merupakan prinsipdasar dari cerminan akhlak seseorang. Jujur juga dapat
menjadi cerminan dari kepribadian seseorang bahkan kepribadian bangsa.
Oleh sebab itu,kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia. Kejujuran
merupakanbekal untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jika
seseorang telah memiliki kejujuran maka sesuatu yang wajar jika bilaorang
tersebut dapat dipercaya dandiberi amanat oleh banyak orang.
2. Terbuka
Seorang ilmuwan harus mempunyai pandangan luas, terbuka, dan bebas dari
praduga. Seorang ilmuwantidak akan berusaha memperoleh dugaan bagi buah
pikirannya atas dasar prasangka. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan
baru. Seorang ilmuwan akan menghargai setiap gagasan baru dan
mengujinyasebelum diterima atau ditolak. Dengan kata lain, ia terbuka akan
pendapat orang lain.Keterbukaan berarti memberi peluang luar untuk masuk,
dan menerima berbagai hal untuk masuk, baik itu di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan kebudayaan, ideologi, paham dan aliran, ataupun ekonomi.
Keterbukaan juga berartimenerima kritik, saran, dan pendapat orang lain
dalam pergaulan.
3. Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa dirinya paling benar, ia bersedia
mengakui bahwa orang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu
pengetahuan ia bersedia belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya
dengan pendapat orang lain, ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang
tinggi dan jauh dari sikap angkuh. Toleransi adalah suatu sikap atau perilaku
manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai
atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Sikap toleransi
sangat perlu dikembangkan karena manusai adalah makhluk sosial dan akan
menciptakan adanya kerukunan hidup.
4. Skeptis
Skeptis adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi.
Namun, skeptis bukan berarti sinis tetapi meragukan kebenaran informasi
sebelum teruji dandidukung oleh data fakta yang kuat. Tujuan dari skeptis
yaitu tidak keliru dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan.
Seseorang yang mencari kebenaran akanbersikap hati-hatidan skeptis. Ia akan
menyelidiki bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia tidak
akan sinis tetapi kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu
kesimpulan itu. Ia tidak akan menerima suatu kesimpulan tanpa didukung
bukti-bukti yang kuat. Sikap skeptis ini perlu dikembangkan oleh ilmuwan
dalammemecahkan masalah. Bila ilmuwantidak kritis mengenai setiap
informasi yang ia peroleh, kemungkinan adainformasi yang salah sehingga
kesimpulan yang dihasilkan pun salah. Oleh karena itu, setiap informasi perlu
diuji kebenarannya. Kata apatis diartikan sebagai sikap acuh tidak acuh,tidak
peduli, dan masa bodoh. Secara sepintas skeptis dan apatismemiliki kesamaan
arti dan maksud. Skeptis berarti sikap curiga, tidak mudah percaya, dan
bersikap hati-hati atas tindakan orang lain. Orang menjadi acuh tak acuh dan
tidak peduli karena ia terlanjur tidak percaya. Kehati-hatian dan curiga
merupakan sikap dasar seseorang. Bagaimanakah sikap apatis danskeptis
dipadukan sehingga menjadi sebuah sikap yang kreatifdan bersifat
konstrukstif. Seseorang harus apatis untuk sesuatu yang bukan merupakan
wewenang dan tanggungjawabnya. Selain itu orang harus bersikap skeptis
untuk berbagai hal. Segala sesuatu harus dipertanyakan, diklarifikasi,dan
dijelaskan secaraakurat. Dengan bersikap skeptis dapat ditemukan titik terang,
kepastian,dan kebenaran.
5. Optimis
Optimis adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak
putus asa, dan selalu berkata“Beri saya kesempatan untuk berpikir dan
mencoba mengerjakannya”. Seorang yang memiliki kecerdasan optimis akan
memiliki rasa humor yang tinggi. Sikap optimis berarti sikap yakin adanya
kehidupan yang lebih baik dan keyakinan itu dijadikan sebagai bekal untuk
meraih hasil yang lebih baik. Jika seorang ilmuwan mempunyai keinginan dan
tujuan yang sangat besar dan juga mempunyai persiapan dan pengetahuan
yang diperlukan, ditambah dengan rasa optimis dan percaya diri,maka segala
tujuan pasti akan cepat tercapai/terwujud. Percaya diri dan optimisme itu
saling terkait satu sama lain. Percaya diri tanpa optimisme tidak akan pernah
ada artinya, karena sikap optimis merupakan daya yang besar untuk
mendorong apa yang dipikirkan danakandilakukan. Percaya diri sangat
membutuhkan sikap optimis.
6. Pemberani
Seorangilmuwanharus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi
ketidakbenaran, kepura-puraan, penipuan, dan kemunafikan yang akan
menghambat kemajuan. Sikap keberanian ini banyak dicontohkan oleh para
ilmuan seperti Copernicus, Galilleo, Socrates, dan Bruno. Galilleo diasingkan
oleh penguasa karena dengan berani menentang konsep bumi sebagai pusat
tata surya, matahari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi
(Geosentris). Galilleo mendeklarasikan bahwamatahariadalahmenjadi pusat
tata surya, danbumi sertaplanet lainnya berputar mengitari matahari
(Heliosentris). Socrates memilih mati meminum racun daripada harus
mengakui sesuatu yang salah. Bruno tidak takut dihukum mati dengan cara
dibakar demi mempertahankan kebenaran.Kisah keberanian ilmuan yang
cukup menarik dan menjadi tauladan adalah kisah Marie Curieseorang
fisikawan, kimiawan yang berhasil menemukan zat radio aktif, bertahun-tahun
ia menekuni dan meneliti zat radioaktif dengan harapan dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan manusia, dengan perlahan radiasi unsurtersebut
merambah kedalam tubuh Marie Curie. Marie Curie mengetahui bahwa ia
mengindap penyakit kanker. Namun, dalam setiap kuliahnya ia menjelaskan
tentang radioaktif tanpapernah menunjukan ketakutan akanbahaya
radiasi.Keadaan tersebutterus dirahasiahkan hingga ia menjelaskan sendiri
pada saat-saat ajalnya tiba.
7. Kreatif
Seseorang dalam mengembangkan ilmunya harus mempunyai sikap kreatif
yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau
kreatif dan berkemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang
baru. Sifat-sifat yang tersebut di atas menunjukkan kepada kita arah tujuan
yang hendak dicapai seseorang yang hendak menumbuhkan sikap ilmiah pada
dirinya. Tidak seorang pun dilahirkan dengan memiliki sikap ilmiah. Mereka
yang telah memperoleh sikap itu telah berbuat dengan usaha yang sungguh-
sungguh.
8. Kritis
Sikap kritisdirealisasikan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya,
baik dengan jalan bertanya kepada siapa saja yang diperkirakan mengetahui
masalah maupun dengan membaca sebelum menentukan pendapat untuk
ditulis.
9. Sikap Rela Menghargai Karya Orang Lain
Sikap relamenghargai karya orang lain diwujudkan dengan mengutip dan
menyatakan terima kasih atas karangan oranglain, dan menganggapnya
sebagai karya yang orisinal milik pengarangnya.
10. Sikap Menjangkauke Depan
Sikap menjangkau ke depandibuktikan dengan sikap futuristic, yaitu
berpandangan jauh, mampu membuat hipotesis dan membuktikannya dan
bahkan mampu menyusun suatu teori baru.

DAFTAR PUSTAKA

Ikhsandi, dkk. 2014. Sikap Ilmiah. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala Darussalam

Anda mungkin juga menyukai