Disusun Oleh :
2020
MEDAN
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulisan Makalah Hakikat dan Pengertian Pembelajaran dalam PBM ini
dapat dikerjakan dan diselesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra.
Ratna Tanjung selaku dosen pengampu mata kuliah Kajian Model Pembelajan yang
telah membimbing kami.
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Pengertian Pembelajaran....................................................................................................6
2.2 Komponen-Komponen Pembelajaran.................................................................................8
2.3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran.............................................................................................9
2.4 Hakikat Pembelajaran.......................................................................................................11
BAB III. PENUTUP...................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
BAB I. PENDAHULUAN
Proses pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat siswa belajar, sehingga
situasi tersebut merupakan peristiwa belajar (event of learning) yaitu usaha untuk
terjadinya perubahan tingkah laku dari siswa.
Proses tindakan belajar pada dasarnya adalah bersifat internal, namun proses itu
dipengaruhi oleh factor-faktor eksternal. Misalnya, perhatian peserta didik dalam
pembelajaran dipengaruhi oleh rangsangan yang berasal dari luar. Dalam pembelajaran
pendidik harus benar-benar mampu menarik perhatian peserta didik untuk mencurahkan
seluruh energinya sehingga dapat melakukan aktivitas belajar secara optimal dan
memperoleh hasil belajar seperti apa yang diharapkan. Pembelajaran adalah seperangkat
peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga sehingga
peserta didik itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan
lingkungan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat
internal jika peserta didik melakukan self instruction dan bersifat eksternal jika
bersumber antara lain dari pendidik. Unsur utama dari pembelajaran adalah pengalaman
anak sebagai seperangkat event sehingga terjadi proses belajar. Dengan demikian
pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran mempunyai hubungan konseptual yang tidak
berbeda, kalau dicari perbedaannya pendidikan mempunyai pengertian yang lebih luas
yaitu mencakup baik pengajaran maupun pembelajaran dan pengajaran.
1. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental ditunjukkan
dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis.
Dan secara fisik, misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat peta dan lain-
lain.
2. Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas
menjadi hidup.
3. Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas. Semakin tinggi motivasi seorang
guru akan mendorong siswa untuk giat dalam belajar.
4. Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang
saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang
lain.
5. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.
6. Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari
sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada
pekerjaannya dan lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada
diri orang lain.
7. Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari
faktor penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika
diperlukan.
2.2 Komponen-Komponen Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses, maka dalam proses pembelajaran ada
beberapa komponen yang saling berinteraksi satu dengan yang lain sehingga disebut
sebagai sistem. Sebagai suatu sistem, proses belajar itu saling berkaitan dan bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Komponen-komponen proses
pembelajaran adalah:
a. Tujuan
Tujuan adalah suatu harapan atau cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan
suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan pembelajaran yang tidak mempunyai tujuan,
dan hal ini telah dipersiapkan oleh seorang guru sebelum kegiatan pembelajaran yang
tertera dalam rencana pembelajaran yang dirumuskan melalui tujuan pembelajaran
khusus.
b. Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran merupakan substansi yang akan disajikan dalam kegiatan
pembelajaran. Tanpa materi pembelajaran program pembelajaran tidak akan berjalan.
Karena itu, guru yang akan mengajar harus memiliki dan menguasai materi pelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik.
d. Media Pembelajaran
Merupakan alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi
meningkatkan peranan strategi pembelajaran.
e. Evaluasi
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya
dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam
pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
2.3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran
1. Prinsip pembelajaran bersumber dari teori behavioristik
Pembelajran yang dapat menimbulkan proses dengan baik apabila :
a. Peserta didik berpartisipasi secara aktif
b. Materi disusun dalam bentuk unit-unit kecil dan diorganisir secara
sistematis dan logis
c. Tiap respon peserta didik diberi balikan dan disertai penguatan
2. Prinsip pembelajaran bersumber dari teori kognitif
Pembelajaran akan bermakna apabila :
a. Menekankan akan makna dan pemahaman
b. Mempelajari materi tidak hanya proses mengulang, tetapi perlu adanya
proses transfer
c. Menekankan adanya pola hubungn seperti bahan dan arti, atau bahan
yang telah diketahui dengan struktur kognitif
3. Prinsip pembelajaran Humanisme
Menurut teori humanistic belajar adalah memanusiakan manusia.
Pengalaman dan aktivitas peserta didik merupakan prinsip penting dalam
pembelajaran humanistic.
4. Prinsip pembelajaran dalam Rangka Pencapaian Ranah Tujuan
Ranah tujuan pembelajaran dibedakan :
5. Penggolongan atau tingkatan jenis prilaku belajar terdiri dari tiga ranah atau
kawasan, yaitu : (a) ranah kognitif, (Bloom, dkk), yang mencakup enam
jenis dan tingkatan prilaku, (b) ranah afektif(Krthwohl, Bloom dkk), yang
mencakup lima jenis prilaku atau kemampuan psikomotorik. Masing-masing
ranah dijelaskan berikut ini:
1) Ranah Kognitif (Bloom, dkk), terdiri dari enam jenis prilaku;
a. Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan tentang hal-hal
yang telah dipelajari dan tersimpan di dalam ingatan.
Pengetahuan tersebut dapat berkenan dengan fakta, pristiwa,
pengertian, kaidah teori, prinsip, atau metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap sari dan makna
hal-hal yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode, kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Prilaku ini
misalnya tampak dalam kemampuan menggunakan prinsip.
d. Analisa, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam
bagian-bagian sehingga sruktur keseluruhan dapat dipahami
dengan baik.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru,
misalnya tampak di dalam kemampuan menyusun suatu program
kerja.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
bebrapa hal berdasarkan criteria tertentu. Sebagai contoh
kemampuan menilai hasil karangan.
2) Ranah Afektif menurut Krathwohl & Bloom dkk, terdiri tujuh jenis
prilaku yaitu:
a. Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan
kesediaan memperhatikan hal tersebut.
b. Partisipasi, yang mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan
dan berpartisipasi dalam satuan kegiatan.
c. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup penerimaan
terhadap suatu nilai, menghargai, mengakui dan menentukan
sikap.
d. Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan
menghayati nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai
kehidupan pribadi.
Jadi, dalam proses ini merupakan proses yang dinamis, dimana siswa melakukan
keaktifan akan dapat secara terus menerus mengembangkan kemampuan dan
kepekaannya untuk mencapai tingkatan-tingkatan kemampuan serta kepakaan yang
lebih tinggi melalui proses belajar yang dilakukan.
Lebih lanjut Warsita menjelaskan bahwa ada lima prinsip yang menjadi landasan
pengertian pembelajaran yaitu:
3.1 Kesimpulan
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
pembelajaran.Secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan
dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan,
dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan
perilaku.Pembelajaran sebagai suatu system, maka di dalam prosesnya melibatkan
berbagai komponen. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, subyek belajar,
materi pelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi dan penunjang.
Prinsip belajar yang mendasari pembelajaran orang dewasa diantaranya yaitu:
3.2 Saran
Diharapkan setiap pendidik dalam mengajar dan mendidik peserta didik mampu
menciptakan suasana belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses
pembelajaran dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat
dicapai dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA