Anda di halaman 1dari 15

KEBENARAN ILMIAH

PPT By:
Agnestya Nurul Fergita
OUTLINE

1 Manusia & Kebenaran

2 Macam-Macam Kebenaran
4 Sikap Ilmiah

3 Teori Kebenaran
Manusia & Kebenaran

Manusia memiliki sifat yang senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan


yang timbul dalam kehidupannya
Dalam mencari ilmu pengetahuan, manusia melakukan telaah yang
mencakup 3 hal :
 Objek yang dikaji
 Proses menemukan ilmu
 Manfaat atau kegunaan ilmu tersebut
Macam-Macam Kebenaran
Menurut Ford (2006), kebenaran atau truth dapat dibedakan atas 4 macam
1. Kebenaran metafisik

Kebenaran metafisik merupakan kebenaran yang paling mendasar dan


puncak dari seluruh kebenaran (basic, ultimate truth) karena itu harus
diterima apa adanya (given for granted).
Sesungguhnya kebenaran ini tidak bisa diuji kebenarannya (baik melalui
justifikasi maupun falsifikasi/kritik).
 Misalnya, kebenaran iman dan doktrin-doktrin absolut agama.
2. Kebenaran etik

 Kebenaran etik merujuk pada perangkat standar moral atau profesional


tentang perilaku yang pantas dilakukan.

 Seseorang dikatakan benar secara etik bila ia berperilaku sesuai dengan


standar perilaku itu.

 Sumber kebenaran etik: Berasal dari norma sosial-budaya suatu kelompok


masyarakat atau komunitas profesi tertentu.

 Kebenaran ini ada yang mutlak (memenuhi standar etika universal) dan ada
pula yang relatif.
3. Kebenaran Logika
 Sesuatu dianggap benar apabila
- secara logik - konsisten
- matematis - koheren
Dengan apa yang telah diakui sebagai benar atau sesuai dengan apa yang
benar.

4. Kebenaran Empirik
 Kebenaran ini yang lazimnya dipercayai melandasi pekerjaan ilmuwan dalam
melakukan penelitian.
 Sesuai (kepercayaan asumsi, dalil, hipotesis, proposisi).
 Dianggap benar apabila konsisten dengan kenyataan alam, dalam arti dapat
diverifikasi, dijustifikasi, atau kritik.
Teori Kebenaran

1. Teori Korespondensi

 “Truth is fidelity to objective reality” (kebenaran setia/tunduk pada realitas objektif).


 menyatakan bahwa kebenaran adalah kesesuaian antara pikiran dan kenyataan teori.
 Teori ini erat hubungannya dengan kebenaran empirik
 Implikasi Hakikat pencarian kebenaran ilmiah, bermuara kepada usaha yang
sungguh-sungguh untuk mencari relasi yang senantiasa konsisten.
2. Teori Konsistensi

 Konsisten  kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan


lainnya.
 Suatu putusan dianggap benar apabila mendapat penyaksian (pembenaran) oleh
putusan-putusan lainnya yang terdahulu yang sudah diketahui, diterima dan diakui
benarnya.
 Sumber kebenaran menurut teori ini adalah logika (manusia) yang secara inheren
memiliki koherensi
3. Teori Pragmatis

 Teori ini berpandangan bahwa kebenaran diukur dari :


kegunaan (utility)
dapat dikerjakan (workability)
 pengaruhnya memuaskan (satisfactory consequences)
 Kebenaran mengacu pada sejauh manakah sesuatu itu berfungsi dalam
kehidupan manusia.
 Bahwa kebenaran adalah pernyataan tidak ragu
Sikap Ilmiah

“Attitude” “Aptus” = keadaan siap secara mental yang bersifat


untuk melakukan kegiatan
Tugas ilmiah itu antara lain
1. Mempelajari
2. Meneruskan
3. Menolak / Menerima
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau
akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah.
Sikap skeptis
Skeptis adalah menyangsikan setiap
pernyataan ilmiah yang belum teruji
kebenarannya.

Sikap kritis
Terlihat pada kebiasaan mencari informasi
sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang
kajiannya untuk dibanding - banding kelebihan
kekurangannya, kecocokan - tidaknya, kebenaran -
tidaknya, dan sebagainya.

Sikap ingin tahu


Terlihat pada kebiasaan bertanya tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan bidang
kajiannya.
Sikap objektif
Terlihat pada kebiasaan menyatakan apa
adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.

Sikap terbuka
Terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain,
walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak
diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

Sikap rela menghargai karya orang


Terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau
pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
Sikap berani mempertahankan kebenaran

Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta


dan hasil temuan lapangan atau pengembangan
walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori
atau dalil yang ada.

Sikap menjangkau ke depan

Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin


membuktikan hipotesis yang disusunnya demi
pengembangan bidang ilmunya.
DAFTAR PUSTAKA

Ainur Rahman Hidayat. 2018. Filsafat Berpikir. Pamekasa, Jawa Timur : Duta Media Publishing

Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S., M.Hum.2019. Logika Seni Berpikir Lurus. Madiun : Penerbit
Wina Press

Ford J. 2006. Paradigms and Fairy Tale. Routledge, Taylor & Francis Comp.

Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor : IPB Press


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai