Anda di halaman 1dari 17

1.1.

Pengertian Metode Sains


Earl Babbie (1983) The Practice of Social Research, menyatakan “Science is offer a special
approach to the business off inquiry” yang artinya Sians, atau ilmu merupakan suatu pendekatan
khusus untuk hasrat keingintahuan dalam bidang bisnis)
Oleh karena itu “Science is sometimes characterized as logico-empirical, so pillars of
science: (i) Logic or rationality, (ii) Observation or empirical”
The Wheet of Science
 Walter Laplace (1981), The Logic Of Science menyatakan :
Biasanya berangkat dari teori, kemudian apabila pendekatan ini bersifat deduktif (dari
yang umum ke yang khusus) biasanya akan melahirkan hipotesis (dugaan sementara),
lalu dilakukan observasi kemudian masuk ke lapangan Emprical Generalization, itulah
hasil daripada teori, ini disebut sebagai pendekatan kuantitatif.

Untuk pendekatan yang bersifat induktif ( dari yang khusus ke yang umum) maka
terlebih dahulu dilakukan observasi di lapangan lalu kemudian membuat formula-formula
sosial yang harus di teliti (Emprical Generalization) lalu akan dihasilkan teori, ini disebut
sebagai pendekatan kualitatif.

Theories
Deductive

Emprical
Generalization Hyphotesisse

Inductive

Observatione

1.2. Human Inquiry


Hasrat ingin tahu seseorang, dimana biasanya dimulai dari waktu balita, lalu ke remaja dan
menuju fase dewasa dengan pkiran yang semakin kritis.
1.3. Pengetahuan
Human Inquiry => Knowledge
Rasa penasaran pada manusia akan melahirkan pengetahuan, entah itu dari orang tua, yang
biasa datang dari membaca, pengalaman, dan sebagainya.
Pengetahuan terbagi atas dua, yaitu :
1. Unquestionable atau tidak perlu dipertanyakan (tentang kepercayaan, norma, hukum)
2. Questionable (Penetahuan ilmiah, atau science)
Apa yang dimaksud dengan pengetahuan?
pengetahuan adalah hasil usaha untuk menangkap suatu realitas ke dalam jiwa, hingga tidak
ada keraguan tentang realitas tersebut. Tidak ada keraguan merupakan kata kunci.
obyek dari realita itu bisa bersifat benda, peristiwa dan sifat. Dimana ia cukup sampai pada
tataran mempercayai tanpa ragu tentang suatu realita.
1.4. Ilmu (Sains)
Sains dia bersifat questionable knowledge atau dalam artian masih bisa dipertanyakan.
Adapun cara yang ditempuh untuk memperoleh ilmu pengetahuan dapat dilakukan degan dua
metode yaitu :
1. Metode deduksi, dari pernyataan yang bersifat umum menuju kesimpulan yang sepesifik
(Umum => Khusus)
2. Metode Induksi, menarik kesimpulan umum dari kasus-kasus yang spesifik
(Khusus => Umum)
Ilmu atau sains mengendaki penjelasan lebih lanjut tentang suatu pengetahuan.
1.5. Penegtahuan Vs Ilmu
Penegetahuan/Knowledge tidak bisa dipertanyakan lagi atau sampai dibatas tentang
kepercayaan tentang suatu realita, sedangkan Sains bersifat tdk isolated atau masih terus
dipertanyakan, dimana ia menghendaki penjelasan lebih lanjut atas suatu realita. Dimana
sekelompok pengetahuan dirangkai dengan penambahan pernyataan-pernyataan lain sehingga
terbentuk suatu informasi tentang hubungan antar pengetahuan.
1.6. Ilmu Pengetahuan/Pengetahuan Ilmiah
Suatu informasi yang luas, baru, dan berguna tetapi isolated bukan informasi ilmiah. Lanjut,
ilmu terbagi atas dua yaiu :
1. Ilmu a posteriori : rangkaian pengetahuan yang diperoleh dari pengamatan inderawi
dan eksperimen.
2. Ilmu a priori : rangkaian pengetahuan yang diperoleh tidak dari pengamatan
Inderawi dan eksperimen tapi bersumber dari akal sendiri.
Ilmu a priori maupun a posterirori sama-sama mencari hukum, prinsip, rumusan dalam
mengendalikan seluruh detail dan pertikular pengetahuan.
1.7. Pengertian Logika
Logika berasal dari kata logos yang berarti perkataan, sabda. Dalam bahasa Arab disebut
Mantiq yang artinya berkata/berucap. M.Taib Thahir Abd. Mu’in sepakat bahwa logika berasal
dari bahasa Yunani “logos”, namun dia mengartikannya dengan kata bukan perkataan
sebagaimana ajuan dari diri dan pikiran yang benar. Ini membuktikan bahwa ternyata ada
hubungan erat antara pikiran dan kata atau perkataan yang merupakan pernyataan dalam bahasa
(kata atau perkataan).
Mu’in menyatakan lima macam ta’rif (pengertian) logika yang menurutnya bahwa simpulan
(inti)-nya sama; sebagai berikut :
1. Ilmu tentang undang-undang berpkir,
2. Ilmu untuk mencapai dalil,
3. Ilmu untuk menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memeroleh sesuatu
kebenaran,
4. Ilmu yang membahas tentang undang-undang yang umum untuk berpikir,
5. Alat yang merupakan undang-undang dan apabila undang-undang ini dipelihara, maka
hati nurani manusia pasti dapat terhindar dari pikiran-pikiran yang salah.
Secara etimologis, Logika berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti sebagai hasil
pertimbangan akal dan pikiran yang diutarakan melalui kata yang dinyatakan dalam bentuk
bahasa. Logika juga merupakan salah satu cabang dari filsafat. Dan sebagai ilmu logika sendiri
disebut sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang mempelajari kecakapan untuk bisa berpikir
secara lurus, tepat, dan teratur.
Kueller mengatakan bahwa kajian tentang dasar-dasar dan metode-metode berfikir secara
benar. Dimana hukum ini memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berfikir, sebab ilmu
digunakan untuk menggerakkkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh kebenaran.
Ilmu juga mempelajari metode-metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan
penalaran yang benar dan yang salah. Logika alat mencari kebenaran
Benar/kebenaran merupaan hukum hukum, azas, pedoman logika yang akan membimbing
akal menempuh jalan yang paling efisien untuk menjaga agar dapat berfikir secara benar. Adapun
berpikir dianggap benar apabila ada kesesuaian antara pikiran dan kenyataan serta tidak ada
pertetangan dalam proposi yang diajukan.
1.8. Proposisi
Proposisi merupakan pernyataan tentang hubungan antara suatu konsep variabel dengan
konsep variabel lainnya. Proposisi terbagi atas 3 baagian yaitu :
1. Asimetris (casual) A => B (A mempengaruhi B)
2. Simetris (Covational) A <=> B (A bisa mempengaruhi B, begitupun B ke A)
3. Simetris (Casual) A B ( Jika A naik maka B turun dalam artian
hubungannya negatif.)
1.9. Azas Berpikir
Azas berpikir terbagi atas 3 yaitu :
1.Azas Identitas : bila suatu proporsi benar, maka benarlah adanya.
=> Jika A, maka A bukan B atau C.
2. Azas kontradiksi : tidak ada proporsi yang sekaligus benar dan salah.
3. Azas penolakan kemungkinan ketiga : suatu proporsi selalu dalam keadaan benar atau
salah, tidak ada dalam alternatif lain.
1.10. Manfaat Logika
Yaitu untuk berfikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan
menghindari kekeliruan. Serta bersifat obyektif, tegas, dan berani.
( Source : Youtube Prof. Dr. Deddy Takdir Syaifuddin, S.E., M.Si. )
Secara umum, dalam kegiatan penelitian ilmiah, ada dua metode yang digunakan, yaitu
metode kualitatif dan metode kuantitatif. Secara singkat, penelitian kuantitatif adalah metode
penelitian menggunakan angka dan statistik dalam pengumpulan serta analisis data yang dapat
diukur. Sedangkan penelitian kualitatif bersifat lebih menyelidiki hingga menghasilkan data yang
tidak dapat diperoleh lewat prosedur statistik.
Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan yang mnedalam
merupakan esensi dari metode penelitian kualitatif. Oleh karena itu, metode penelitian kualitatif
menghasilkan penelitian atau menunjukkan fenomena yang lebih menyuruh. Sebab penelitian
kualitatif cenderung mengedepankan sisi humanisme atau manusia dan perilakunyanyang
menimbulkan sebab akibat. Aspek internal mansuia pun berlaku,seperti kepercayaan, pandangan
politik, dan latar belakang sosial dari individu yang bersangkutan.
Sebagai contoh, kamu mau tahu seberapa besar antusiasme masyarakat terhadap hal-hal
yang berbau Korea. Kalau melihat sekilas saja di lapangan, sepertinya sangat tinggi, ya. Tapi,
kamu mau tahu lebih mendalam mengenai makanan Korea. Bertanya satu-satu ke seluruh
kenalan tentu tidak efisien. Untuk itu, kamu bisa melempar survei ke teman-teman atau lewat
media sosial.

Kalau surveinya kuantitatif, kamu bisa mendapatkan data berupa jumlah orang yang suka
makanan Korea, tertarik mencoba, seberapa yakin mereka akan membeli, dan lain sebagainya.
Kalau surveinya kualitatif, kamu bisa tahu ekspektasi mereka terhadap rasa makanan Korea
tertentu, restoran Korea favorit, atau pengalaman mereka sebelumnya dengan makanan serupa.

Adapun Menurut Paramita (2021), penelitian kuantitatif mengacu pada tantangan filsafat
positivisme, yaitu suatu fenomena penelitian yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit,
teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat.
 PENDEKATAN ILMIAH (Scientific Approach)
Pendekatan adalah usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan
dengan orang yang diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian.
Pendekatan ilmiah wujudnya adalah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Menurut Rahmat (2013:10) pendekatan
ilmiah adalah penggunaan teori suatu bidang ilmu untuk mendekati suatu masalah. Jadi dapat
diartikan bahwa pendekatan ilmiah merupakan cara yang digunakan dalam mendalami suatu
masalah dengan bidang keilmuan tertentu atau teori tertentu, karena itu menurut banyak
pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya dengan metode.
Metode dikatakan bersifat ilmiah apabila sebuah metode penyelidikan/ inkuiri/pencarian
(method of inquiry) didasarkan pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Oleh sebab itulah metode ilmiah
umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen,
mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap dalam pendekatan
ilmiah atau scientific approach adalah mengamati, menanya, menalar, mencoba/melakukan
eksperimen dan mengkomunikasikan.
Pendekatan ilmiah dalam penelitian pada dasarnya membantupeneliti menemukan
kebenaran subek penelitian. Tentu saja, apakahkebenaran itu ada? Atau kebenaran secara
subjektif berasal dariberpikir manusia? . Semua penelitian didasarkan pada keyakinan,inilah
yang disebut ontologi. Ontologi meupakan kajian filsafatYunani tentang keberadaan sesuatu
yang bersifat konkrit/jelas
Selain ontologi, keberadaan ilmu pengetahuan ilmiah merupakansuatu maksud, apakah
itu ada atau tidak. Keyakinan tentang sifatilmu pengetahuan merupakan kajian dari epistemologi.
A. METODE KUALITATIF
Penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai metode penelitian yang menggunakan data
deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang dapat diamati.
Pendekatan kualitatif ini dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena individu
atau kelompok, peristiwa, dinamika sosial, sikap, keyakinan, dan persepsi.

Oleh karena itu, proses penelitian pendekatan kualitatif dimulai dengan pengembangan
asumsi-asumsi dasar. Kemudian dikaitkan dengan kaidah-kaidah pemikiran yang digunakan
dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam survei kemudian diinterpretasikan.

Contohnya penelitian dengan pendekatan kualitatif di bidang sosiologi, maka akan


mengungkap makna sosial dari fenomena yang diperoleh subjek penelitian. Topik ini
biasanya diterima dari partisipan atau responden. Dengan cara ini, peneliti dengan
pendekatan ini kemudian berusaha menjawab bagaimana pengalaman sosial budaya manusia
terbentuk dan kemudian diberi makna.

Subjek penelitian dengan pendekatan kualitatif mencakup semua aspek atau bidang
kehidupan manusia, yakni manusia dan semua yang dipengaruhi olehnya. Metode kualitatif
tidak secepat dalam menganalisis data seperti halnya penelitian kuantitatif.

Dalam studi kuantitatif, data mentah dapat segera diproses. Namun, data dalam studi
kualitatif membutuhkan proses sistematis yang lebih dalam. Contoh studi kuantitatif seperti
menjawab pertanyaan mengapa beberapa orang yang tinggal di lereng gunung berapi
bersedia mengungsi jika gunung berapi meletus.
Sedangkan pada riset kualitatif akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menyelidiki makna.
Seperti membahas makna pegunungan-nya, bencana, kehidupan, dan aspek lainnya tentang
populasi tersebut yang memilih untuk tidak mengungsi.

A.1 Pengertian Metode Kualitatif Menurut Para Ahli

Berdasarkan gambar pengertian pendekatan kualitatif di atas, berdasarkan dasar teorinya, berikut
ini pengertian penelitian kualitatif menurut para ahli.

1) Lexy J Moleong

Lexy J. Moleong (2005:6) mengungkapkan metode kualitatif bertujuan untuk memahami


fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Termasuk dengan menjelaskan tingkah laku,
persepsi, motivasi, tingkah laku, dan lain-lain secara keseluruhan, dari segi bahasa dan dalam
konteks alam tertentu, dengan menggunakan berbagai metode alam.

2) Sugiyono

Sugiyono (2009:15) mengungkapkan definisi penelitian pendekatan kualitatif didasarkan


pada filosofi post-positivis yang digunakan oleh peneliti untuk mempelajari keadaan objek-objek
alam utama (bukan eksperimen). Sarana meliputi pengambilan sampel data yang ditargetkan dari
sumber data. Metode survei menggunakan triangulasi (kombinasi), analisis data bersifat induktif
atau kualitatif, dan temuan kualitatif berarti bukan generalisasi.

3) Suryono

Saryono (2010) mengungkapkan bawah studi kualitatif dirancang untuk menyelidiki,


menemukan, menjelaskan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dampak sosial yang tidak
dapat dijelaskan, diukur, atau dijelaskan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian.

A.2 Ciri-ciri atau karakteristik Penelitian Kualitatif

Berdasarkan pengertian di atas, penelitian dengan pendekatan kualitatif memiliki ciri-ciri atau
karakteristik yang berbeda dengan pendekatan lainnya, seperti berikut ini:

1) Sumber Data dari lingkungan Alam

Sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini biasanya berasal dari lingkungan alam,
yaitu berbagai peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial. Proses penelitian
dilakukan melalui interaksi langsung melalui observasi, pencatatan, dan penggalian sumber-
sumber yang berkaitan dengan peristiwa yang diteliti.

2) Deskriptif analitik

Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, analisis dan
dokumentasi. Jika format ini bukan format numerik, mereka akan ditempatkan di situs survey.
Analisis data berupa penjelasan situasi yang diteliti sedangkan penyajiannya berupa penjelasan
cerita.

3) Fokus ke proses

Studi ini menggabungkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan pertanyaan untuk
memperjelas proses. Pertanyaan-pertanyaan tersebut memberikan penjelasan tentang status
kegiatan, prosedur, tahapan, alasan, dan interaksi yang terjadi saat proses penelitian berlangsung.

4) Sifatnya induktif

Dalam hal ini penyidikan bersifat induktif. Artinya, ia menggunakan data yang terpisah tetapi
relevan. Kajian ini biasanya dimulai di lapangan. Artinya, dimulai dengan fakta empiris bahwa
peneliti harus melakukan verifikasi langsung di lapangan.

Dalam proses ini, peneliti mengeksplorasi proses penemuan dengan mencatat, menganalisis,
melaporkan, dan menyelesaikan kegiatan penelitian. Temuan-temuan di bidang ini, yang masih
berupa teori, prinsip dan konsep, dikembangkan lebih lanjut.

5) Mengutamakan Mkana

Dalam penelitian kualitatif, makna yang ditransmisikan mengacu pada persepsi orang tentang
peristiwa yang dipelajari. Misalnya kajian tentang peran guru dalam keberhasilan siswa di
sekolah. Peneliti fokus pada pendapat guru tentang siswa sekolah. Cari data, informasi, dan
pendapat guru tentang prestasi akademik siswa, masalah dukungan, dan mengapa siswa tidak
didukung. Peneliti juga memperoleh informasi dari mahasiswa sebagai bahan pembanding.
Keakuratan data dan informasi partisipan dikomunikasikan oleh peneliti sehingga hasil penelitian
dapat diinterpretasikan dengan benar.

A.3 Tujuan Penelitian Kualitatif

Menurut Rachmat Kriyantono, tujuan penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah


untuk menjelaskan secara rinci fenomena yang terjadi di masyarakat dengan mengumpulkan data
secara rinci dan lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa integritas dan kedalaman data yang
diselidiki sangat penting dalam penelitian ini.

Menurut Rachmat Kriyantono, semakin dalam dan teliti data yang diperoleh, semakin
tinggi kualitas survei yang dilakukan. Dalam prakteknya, jumlah objek yang akan disurvei
biasanya sedikit karena kedalaman data lebih penting daripada jumlah data.

A.4 Jenis-jenis Penelitian Kualitatif

Dalam praktiknya, ada beberapa jenis penelitian yang dilakukan secara kualitatif, seperti berikut
ini:

1) Dasar (basic)

Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan sesuatu yang telah dibuktikan dalam bentuk
penelitian, tanpa mempertimbangkan manfaatnya bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan
tanpa pertimbangan tujuan praktis. Oleh karena itu, penelitian ini tidak ditujukan untuk
masyarakat umum.

Fokus utama dari jenis penelitian ini adalah kelangsungan dan kelengkapan ilmu
pengetahuan dan filsafat. Studi ini tidak mempertimbangkan apakah itu terkait dengan
peristiwa sosial. Juga, pemikiran peneliti jenis ini mungkin tidak memikirkan perspektif
penelitian yang lebih spesifik.

2) Fenomenologi

Fenomenologi adalah suatu bentuk penelitian di mana seorang peneliti berusaha memahami
bagaimana satu atau lebih orang mengalami suatu fenomena. Metode investigasi ini dimulai
dengan mengamati dan menyelidiki fokus fenomena yang diselidiki dan memperhatikan
aspek subjektif dari perilaku objek. Peneliti kemudian mencari informasi yang bermakna atau
memberi makna pada fenomena yang diteliti.

3) Verfikiasi

Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menguji kebenaran ilmu yang ada di bidang
pendidikan, seperti konsep, prinsip, prosedur, pembahasan, dan praktik pendidikan.

4) Deskripsi
Investigasi deskriptif adalah jenis investigasi yang menjelaskan atau menjelaskan suatu
masalah. Studi deskriptif bertujuan untuk menjelaskan populasi, situasi, atau fenomena
secara akurat dan sistematis.

5) Eksplorasi

Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan
baru atau terapan dan masalah baru di bidang pendidikan.

6) Etnografi

Kajian ini berusaha memperjelas implikasi sosiokultural dengan mengkaji pola dan interaksi
kehidupan antara kelompok sosio kultural tertentu (kelompok dengan budaya yang sama)
dalam ruang atau konteks tertentu.

Etnografi menggunakan dua konsep dasar sebagai dasar penelitian: aspek budaya
(antropologi) dan bahasa (linguistik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan
fungsi bahasa dalam kebudayaan dalam kehidupan masyarakat. Interpretasi kelompok sosial,
sistem yang berjalan, dan interaksi di dalamnya.

7) Studi Kaus

Studi kasus didasarkan pada peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ini melihat interaksi
antara satu variabel dengan variabel lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari bagaimana peristiwa terjadi secara sistematis dalam jangka waktu yang lama.
Studi kasus adalah jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dalam keadaan tertentu dengan
menggunakan program, kegiatan, peristiwa, dan kelompok. Kajian ini akan membantu
mendapatkan gambaran kasar tentang latar belakang, situasi, dan interaksi yang terjadi.

8) Terapan

Dalam jenis penelitian ini, hasilnya cenderung aplikasi baru, aplikasi sains murni, daripada
bentuk sains baru. Peneliti yang menggunakan tipe ini memiliki sifat menerapkan wawasan
tipe penelitian dasar. Tujuan adalah tujuan praktis di area tertentu. Peneliti terapan biasanya
menginginkan hasil penelitiannya bermanfaat dan bermanfaat bagi masyarakat umum.

9) Merode historis

Jenis penelitian kualitatif historis ini menekankan pada persoalan-persoalan sejarah.


Fokusnya adalah pada peristiwa masa lalu dan rekonstruksinya dengan menggunakan sumber
data dan saksi yang masih ada hingga saat ini. Sumber data dari kajian sejarah adalah catatan
sejarah, artefak, penjelasan lisan, dan saksi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Sederhananya, Anda melihat fenomena perkembangan yang didasarkan pada perubahan dari
waktu ke waktu.

10) Naratif

Narasi Jenis penelitian adalah jenis penelitian yang diterangkan secara langsung secara lisan
dengan menceritakan atau menceritakan isi penelitian. Survei ini dikumpulkan melalui
diskusi, percakapan, atau wawancara. Singkatnya, pengalaman individu diceritakan kepada
peneliti dan sekali lagi dengan kata-kata peneliti.

11) Tindakan

Penelitian tindakan menerjemahkan pengetahuan ke dalam perilaku kehidupan nyata dan


mempelajari bagaimana menanggapi situasi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk
memperbaiki proses dan memahami bagaimana praktik pengajaran profesional yang baik
dapat meningkatkan hasil kegiatan.

12) Evaluasi

Selain itu, survei ini dilakukan setelah survei lain dan dalam bentuk survei baru. Penelitian
ini merupakan turunan dari penelitian terapan. Tujuan dari jenis penelitian ini adalah untuk
menilai keberhasilan, manfaat, kegunaan, kontribusi, dan kelayakan suatu program, produk,
atau kegiatan tertentu, dan pada akhirnya untuk meningkatkan untuk meningkatkan hasil.

A.5 Prosedur Penelitian Kualitatif

Artikel “Analisis Data Kualitatif” karya Ahmad Rijali yang diterbitkan dalam Jurnal Al
Hadharah Volume 17 (2018), diedit oleh UIN Antasari, menjelaskan bahwa ada empat fase
penelitian kualitatif yang saling terkait.

1) Pengumpulan data
2) reduksi dan klasifikasi data
3) penyajian data dan
4) penarikan kesimpulan

B. METODE KUANTITATIF
Metode kuantitatif adalah sebuah metode penelitian yang di dalamnya menggunakan
banyak angka. Mulai dari proses pengumpulan data hingga penafsirannya. Sedangkan
Metode penelitian adalah studi mendalam dan penuh dengan kehati-hatian dari segala fakta.

Dikutip dari buku Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani (2018) karya
Untung Nugroho, penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang sistematis, terencana, dan
terstruktur.

Banyak yang menyebutkan bahwa metode kuantitatif merupakan metode tradisional.


Karena metode kuantitatif sudah cukup lama digunakan sehingga menjadi tradisi dalam
penelitian.

Metode kuantitatif ini juga disebut metode ilmiah. Sebab telah memenuhi kaidah ilmiah,
yakni konkret, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Penelitian kuantitatif biasanya banyak digunakan dalam psikologi, ekonomi, demografi,
sosiologi, pemasaran, kesehatan, masyarakat dan pengembangan manusia serta lainnya.
Lebih jarang digunakan dalam antropologi dan sejarah, penelitian dalam ilmu matematika
seperti fisika juga termasuk dalam penelitian kuantitatif meskipun penggunaan istilah
berbeda dalam konteksnya.

Metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai bagian dari serangkaian investigasi


sistematika terhadap fenomena dengan mengumpulkan data untuk kemudian diukur dengan
teknik statistik matematika atau komputasi.

Riset ini sebagian besar dilakukan dengan menggunakan metode statistik dalam
pengumpulan data kuantitatif lewat studi penelitian.

B.1 Karakteristik Penelitian Metode Kuantitatif Adalah

Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001: 6-7;
Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150):

1. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down), yang berusaha
memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk
menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
2. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari hal-hal yang bersifat
subjektif.
3. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
4. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu
yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat
pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
6. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan mengguna-kan alat yang
objektif dan baku.
7. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
8. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya
tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
9. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
10. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik.
11. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.
12. Penelitian jenis kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah

B.2 . Jenis-jenis Metode Penelitian Kuantitatif:

 Korelasi
Metode Korelasional merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian
kuantitatif yang digunakan dalam evaluasi. Terutama untuk mendeteksi sejauh mana variasi
pada suatu faktor berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
koefesian korelasi. Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti korelasional adalah
penelitian dengan tujuan untuk mendeteksi tingkat kaitan variasi-variasi yang ada dalam
suatu faktor dengan variasi-variasi dalam faktor yang lain dengan berdasarkan pada koefisien
korelasi.

 Deskriptif

Metode deskriptif merupakan salah satu macam-macam metode penelitian kuantitatif


dengan suatu rumusan masalah yang memadu penelitian untuk mengeksplorasi atau
memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Macam-
macam metode penelitian kuantitatif seperti deskriptif ini bertujuan untuk melukiskan secara
sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan
cermat.

 Kausal Komparatif

Metode penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari macam-macam metode
penelitian kuantitatif. Nama populer dari macam-macam metode penelitian kuantitatif ini
adalah ex-post facto. Metode Kausal komperatif digunakan dalam evaluasi untuk mengetahui
kemungkinan hubungan sebab-akibat.

 Komparatif

Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti yang komparatif berfungsi


membandingkan dua perlakuan atau lebih dari suatu variable, atau beberapa variabel
sekaligus. Tujuan macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti komparatif ini untuk
melihat perbedaan dua atau lebih situasi, peristiwa, kegiatan, atau program.
Perbandingan yang dilihat dari bagaimana seluruh unsur dalam komponen penelitian terkait
antara satu sama lain. Perhitungan yang digunakan macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti komparatif adalah berupa persamaan dan perbedaan dalam perencanaan,
pelaksanaan, serta faktor pendukung hasil.

 Eksperimen

Metode penelitian eksperimen merupakan salah satu dari macam-macam metode penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan untuk menguji efektif atau tidaknya variabel
eksperimen. Penelitian eksperimen biasanya lebih banyak digunakan dalam bidang eksak.

Ada dua jenis penelitian eksperimen, semu dan sungguhan.


Metode eksperimen semu digunakan dalam evaluasi untuk memperoleh informasi yang
merupakan perkiraan yang dapat diperoleh data sebenarnya. Macam-macam metode
penelitian kuantitatif seperti eksperimen ini biasanya digunakan dalam kondisi yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan variable yang relevan.

 Survei

Metode Survei digunakan dalam evaluasi untuk membuat pencanderaan secara sistematis,
faktual, dan akurat terhadap fakta-fakta serta sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif seperti survei digunakan untuk memperoleh
atau mengumpulkan data informasi tentang populasi yang besar.
Biasanya menggunakan sampel yang relatif lebih kecil. Macam-macam metode penelitian
kuantitatif seperti survei digunakan untuk memecahkan masalah-masalah isu skala besar
yang aktual dengan populasi sangat besar, sehingga diperlukan sampel ukuran besar.

 Inferensial

Inferensial merupakan salah satu macam-macam metode penelitian kuantitatif yang


melakukan analisis hubungan antar variable dengan pengujian hipotesis. Maka, kesimpulan
penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial dapat
membahas tentang besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.

C. PERBEDAAN METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF


Sebelum memulai melakukan penelitian, perlu ketahui terlebih dulu beberapa perbedaan
metode kuantitatif dan kualitatif, adapun perbedaannya yaitu :
1) Tujuan Penelitian
Perbedaan pertama antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah tujuan
penelitian itu sendiri. Melalui pertanyaan-pertanyaan kuantitatif yang diajukan, peneliti bisa
menggunakan data yang terukur secara objektif. Sementara itu, tujuan dari penelitian
kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang suatu fenomena melalui
analisis naratif dan deskriptif yang digali detail.
2) Metode Penelitian
Metode penelitian kuantitatif mengumpulkan data yang terstruktur melalui instrumen
pengukuran seperti kuesioner atau observasi sistematis. Data yang dikumpulkan kemudian
dianalisis menggunakan metode statistik untuk menghasilkan angka-angka dan generalisasi.
Sementara penelitian kualitatif melibatkan pengumpulan data yang tidak terstruktur
melalui wawancara, observasi partisipatif, atau analisis dokumen. Peneliti bebas
mengembangkan pertanyaan untuk mendapatkan informasi sedetail mungkin selama proses
berlangsung. Data ini kemudian dianalisis untuk menghasilkan temuan tematik dan
pemahaman mendalam.

3) Cara Memandang Fakta

Penelitian kuantitatif dan kualitatif juga cenderung melihat fakta dengan cara berbeda.
Jika kuantitatif melihat fakta berdasarkan data yang terkumpul, penelitian kualitatif
menggantungkan fakta pada pemahaman subjektif peneliti.

Ketika berurusan dengan informasi kualitatif, banyak hal-hal yang tak akan bisa kamu
ukur secara statistik, misalnya perasaan manusia. Berbeda dengan data kuantitatif yang pasti
hitam dan putih. Apa yang ditemukan bisa dinyatakan secara universal, seperti tingkat
persentase.

4) Subjek Penelitian

Dari segi subjek yang diteliti, ada perbedaan penyebutan. Untuk metode kuantitatif,
subjek penelitiannya disebut responden, karena merespon pertanyaan survei dengan
memberikan informasi. Sementara subjek penelitian kualitatif disebut narasumber, sebagai
sumber informasi akurat yang didapat melalui wawancara.

5) Topik yang Umum diteliti

Untuk masalah topik yang diangkat, penelitian kuantitatif umumnya digunakan untuk
mempelajari hubungan sebab-akibat, prediksi, atau pemodelan fenomena tertentu. Topik
yang sering diteliti dalam penelitian kuantitatif meliputi statistik ekonomi, perilaku
konsumen, dan ilmu sosial lainnya.

Sedangkan metode kualitatif sering dipilih untuk mempelajari pengalaman manusia,


proses sosial, dan pemahaman budaya. Topik yang sering diteliti dalam penelitian ini bisa
termasuk antropologi, sosiologi, dan studi budaya.

6) Ukuran Sampel

Penelitian kuantitatif umumnya menggunakan ukuran sampel yang lebih besar untuk
menghasilkan generalisasi yang lebih luas. Ini lantaran sampel yang beragam dan luas
dianggap mampu mewakili seluruh populasi yang diteliti.
Sedang ukuran sampel penelitian kualitatif akan lebih kecil serta mengerucut karena
fokus pada pemahaman mendalam dan konteks spesifik dari fenomena yang diteliti.
Narasumber pun dipilih oleh peneliti berdasarkan kriteria yang diperlukan.

7) Format pertanyaan

Perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif yang terakhir adalah bentuk pertanyaan
yang digunakan. Untuk kuantitatif, pertanyaannya cenderung menggunakan format tertutup
dengan pilihan jawaban terstruktur, alias kamu hanya bisa memilih dari opsi yang tersedia.

Sedangkan kualitatif menggunakan format pertanyaan terbuka di mana kamu bebas


menjawab. Sebagai subjek penelitian, kamu punya ruang untuk menanggapi secara
mendalam dan rinci. Biasanya, akan dipakai kata ‘Jelaskan’, ‘Mengapa’, atau ‘Bagaimana
pendapat Anda’ dalam pertanyaannya.
D. CONTOH PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

 Metode Kualitatif
Terdapat lima contoh metode penelitian kualitatif yang bisa digunakan untuk meneliti sebuah
kasus, yaitu :
1. Observasi : merekam apa yang dilihat, didengar, dan ditemukan dala catatan lapangan.
2. Interview : Memberikan pertanyaan kepada seseorang dalam percakapan satu sama lain.
3. Focus grup : Mmeberikan pertanyaan dan berdiskusi di antara kelompok.
4. Survei : Membagikan kuesioner dengan pertanyaan terbuka.
5. Riset sekunder : Mengoleksi data yang telah ada dalam bentuk teks, gambar, audio,
rekaman video, dan lainnya.

 Metode Kuantitatif
Terdapat tiga contoh metode penelitian kuantitatif yang dapat diterapkan atau dipilih dalam
meneliti suatu kasus, yaitu :
1. Penelitian Deskriptif
Mencari kesimpulan dari studi variabel yang diteliti.
2. Penelitian Korelasi
Menginvestigasikan hubungan antara kedua variabel yang diteliti.
3. Penelitian eksperimental
Meneliti secara sistematis apakah ada hubungan sebab akibat antara variabel yang diteliti.

Masing-masing dari dua metode tersebut memiliki sisi mudah dan memiliki challenge
masing-masing. Dalam metode kuantitatif tantangannya ada di bab-bab awal mulai dari
merumuskan masalah dan mengidentifikasikan masalah dimana ia harus memiliki landasan yang
kuat dan teorinya harus tepat, lalu pada operasionalisasi variabel yang akan turun menjadi
kusioner sehingga harus memiliki landasan yang kuat. Selanjutnya pada populasi dan teknik
sampling, uji statistik, setelah itu di bab-bab selanjutnya akan lebih mudah. Sedangkan untuk
metode kualitatif di bab-bab awal cenderung lebih fleksibel karena ia tidak menguji teori namun
hanya dijelaskan, oleh karena itu metode ini tantangannya ada di bab setelahnya.
 Pendekatan-pendekatan Alternatif untuk Penelitian
Dalam pendekatan ilmiah untuk suatu penelitian yang akan membantu peneliti untuk
mendapatkan kebenaran tentang subjek penelitian. Tetapi apakah penelitian tersebut sudah dapat
dikatakan penelitian yang benar, tentunya ketidaksepakatan tentang hakikat pengetahuan atau
bagaimana kita mengetahui yang mana yang benar disebut juga dengan (epistemologi).
Maka dari itu ada beberapa poin penting dalam penelitian kontemporer dalam pendekatan
alternatif untuk penelitian, diantaranya adalah :
1) Positivisme (mencari kebenaran)
2) Konstuksionisme (Memahami aturan masyarakat)
3) Realisme kritis (pandangan adanya data yang tidak dapat diamati dan diukur secara
langsung)
4) Pragmatisme (mengambil posisi terntentu dalam membuat penelitian agar mengetahui
mana yang benar).

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Deddy Takdir Syaifuddin, S.E., M.Si., (2022,April,22). ‘Metode Kualitatif dan
Kuantitatif MM.FEB UHO – LOGIKA SAINS’. Retrieved from youtube.com Prof. Dr. Deddy
Takdir Syaifuddin, S.E., M.Si. : https://youtu.be/dKxblrJV0zA?si=d29gbNTFCHUCCgl0
Binus University, (2023, Agustus 21). ‘Jangan sampai salah, ini 7 perbedaan penelitian
kuantiatif dan Kualitatif’. Retrieved from Binus University Graduate Program :
https://graduate.binus.ac.id/2023/08/21/jangan-sampai-salah-ini-7-perbedaan-penelitian-
kuantitatif-dan-kualitatif/#:~:text=Secara%20singkat%2C%20penelitian%20kuantitatif
%20adalah,dapat%20diperoleh%20lewat%20prosedur%20statistik
Detik.com, (2022, Agustus 8). ‘Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif : Pengertian,
contoh, dan jenisnya’. Retrieved from Detik.com : https://www.detik.com/jabar/berita/d-
6221569/metode-penelitian-kualitatif-dan-kuantitatif-pengertian-contoh-dan-jenisnya
Qotrun A. ‘Penelitian Kualitatif : Pengertian, Ciri-ciri, Tujuan, Jenis, dan Prosedurnya’.
Retrieved from Gramedia Blog : https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/
Fai, (2022 November 8). ‘Metode Kuantitatif adalah’. Retrieved from umsu.ac.id. :
https://umsu.ac.id/metode-kuantitatif-adalah/#:~:text=Metode%20penelitian%20kuantitatif
%20diartikan%20sebagai,teknik%20statistik%20matematika%20atau%20komputasi
Mufiapyscho111. ‘Pendekatan Ilmiah dan Pendekatan Alternatif untuk penelitian’.
Retrieved from Scribd.com : https://id.scribd.com/document/524348177/PENDEKATAN-
ILMIAH-DAN-PENDEKATAN-ALTERNATIF-UNTUK-PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai