PEMBAHASAN
Secara umum, langkah-langkah penerapan metode ilmiah pada IPA Klasik dan IPA
Modern adalah sama, yakni harus melalui penginderaan, perumusan masalah, pengajuan
hipotesis, eksperimen, dan penarikan kesimpulan (teori). Baik IPA Klasik maupun IPA
Modern keduanya memiliki tujuan akhir yang sama, yakni keingintahuan. Namun pada
IPA Klasik, suatu pengetahuan didapatkan dari awal, yakni didasarkan dari hasil
eksperimen yang dilakukan dan kajian pada IPA Klasik lebih dangkal karena terbatas
pada media atau alat bantu penelitian. Sedangkan pada IPA Modern, suatu pengetahuan
diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah ada
dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih dan maju, maka kajian dari IPA
Modern lebih mendetail. Sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
mengenai suatu fenomena alam. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa IPA Modern
merupakan pengembangan dari IPA Klasik.
Adapun perbedaan antara konsep IPA klasik dan modern berdasar pada mekanikanya ,
yaitu :
1) Mekanika Klasik: Semua variabel dinamis (sistem yang ditinjau seperti posisi,
energi) adalah observasi. Observable adalah variabel dinamis yang dapat
diukur, kontinu (mempunyai sembarang harga).
2) Mekanika modern: tidak semua variabel dinamis adalah observable, diskontinu
(memiliki harga-harga tertentu).
b) IPA modern
IPA Modern adalah suatu proses IPA dimana pendekatan terhadap teori lebih
banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik,
yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. IPA modern suatu pengetahuan
diperoleh melalui eksperimen yang dilakukan dengan berkiblat pada teori yang telah
ada dan dengan bantuan teknologi yang lebih canggih dan maju.
IPA modern muncul berdasarkan penelitian maupun pengujian dan telah
mengalami pembaruan yang dikaitkan dengan berbagai disiplin ilmu yang ada.
Contoh kegiatan IPA modern, seperti pemanfaatan energi matahari untuk kegiatan
yang berkaitan dengan listrik untuk transportasi, industri, rumah tangga, merupakan
pemanfaatan foton untuk menimbulkan aliran muatan listrik (elektron), karena
perbedaan panas sehingga terbentuklah sel pembangkit listrik. Tungku sinar matahari
juga telah banyak digunakan yang hanya berprinsip pada titik fokus lensa cekung.
Dengan energi panas bumi, dapat diperoleh tenaga listrik.
Dalam kaitannya dengan alam lingkungan, untuk menciptakan suasana
bersih timbul pemikiran pemanfaatan sampah sisa organisme, seperti jerami, sisa
tanaman-tanaman lain dan kotoran hewan, yang diproses dengan bantuan bakteri
dalam kondisi tertentu menghasilkan gas CH4, CO2, CO dan H2S yang ternyata dapat
dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar. Proses di atas sering disebut sebagai
energi biogas.