Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Dapat diketahui hasil observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas
siswa, peneliti dibantu oleh teman sejawat melakukan tahapan penelitian melalui
dua siklus. Pada setiap siklus dilengkapi dengan satu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sebagai perangkat dalam proses belajar mengajar.
Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan oleh peneliti yang bertindak
sebagai guru (pengajar) pada hari Jumat, 4 Oktober 2019 dan siklus II
dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019. Adapun uraian pelaksanaan tiap
siklus adalah sebagai berikut:
1. Hasil Awal
Sebelum dilaksanakannya siklus I, peneliti melakukan penilaian
harian siswa sebelum diterapkan metode permianan ular tangga. Berdasarkan
observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti, proses pembelajaran
didominasi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru. siswa terlihat kurang
aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung, yang mana ketika peneliti
sedang menjelaskan materi, beberapa siswa bermain dan bercanda dengan
temannya. Guru pada umumnya banyak menggunakan metode ceramah
dalam materi pembelajaran sehinngga siswa tidak tertarik untuk
memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru. Hal tersebut sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. untuk mengetahui data awal hasil belajar
tema siswa dengan materi daur hidup hewan, maka peneliti melakukan
penilaian harian terlebih dahulu. Soal penilaian harian terdiri dari 10 soal
isian. Adapun hasil penilaian harian siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

29
Tabel 4.1:
Skor Hasil Penilaian Harian Siswa
Jebis Tes
No Nama Siswa Keterangan
Skor KKM
1 ACHMAD RYU KANAKA AL KAUTSAR 65 75
2 ALVIN ADINATA PUTRA 90 75 Tuntas
3 ANYA ZAMROTIN KEYLA RACHMA 75 75 Tuntas
4 AURA TRIMURTI MAFASYAH 65 75
5 DIANA MULIA CITRA 75 75 Tuntas
6 FELLAH DEVIANA ADHANI PUTRI 60 75
7 IRENE ALICIA SINAGA 70 75
8 KAYLA AULIA NAJAH UUDI 75 75 Tuntas
9 KEEYLA AYESHA ARFLA TYA 65 75
10 MARVIN CAHYO BUDI SANTOSO 60 75
11 MAX RAYSON SANTOSO 60 75
12 MOHAMMAD DEFAN RAQI PRATAMA 70 75
13 MUHAMMAD AQIILAH RACHMADANI 75 75 Tuntas
14 MUHAMMAD DAFIN SETIAWAN AL M. 60 75
15 MUHAMMAD GERRYD MASAH 75 75 Tuntas
16 MUHAMMAD RIZAL AMINULLAH 65 75
17 MUHAMMAD RONNI SETIAWAN 60 75
18 MUTIARA PUTRI ANDINI 60 75
19 NI KOMANG PUTRI WIDHIANI 65 75
20 NOOR ALIA VITHRIANA 80 75 Tuntas
21 NUR ROHMAH DWI ARSYANDI 70 75
22 PATRICK CONSTANTINE KOLOWAY 70 75
23 RAISYA TSABITA NUR AULIA 75 75 Tuntas
24 SABRINA OKTAVIA 75 75 Tuntas
25 UMDATUS SYARIFAH 75 75 Tuntas
26 VINO HUTAMA PUTRA RIZARDI 75 75 Tuntas
27 ZAHWA AULIA ISLAMIANSYAH 60 75
28 DENIS WISUDA KUSUMANEGARA 75 75 Tuntas
RATA-RATA 1.945 69.46

30
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-
rata penilaian harian siswa kelas VI-B pada mata pelajaran tematik dengan
materi perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa indonesia
adalah 69.46. Berbeda sekali dengan nilai ketuntasan minimal yaitu 75. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa saat penilaian harian adalah 90 dan nilai
terendah adalah 60. Soal yang diberikan pada penilaian harian ini berjumlah
10 soal, sehingga rata-rata siswa hanya mampu menjawab 5 pertanyaan dari
10 soal yang diberikan. Siswa yang nilainya tuntas atau >75 berjumlah 12
siswa ( 42.85%) sedangkan yang nilainya masih belum tuntas atau <75
berjumlah 16 siswa (57.11% ). Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa
siswa kelas VI-B UPT SD Negeri 6 Gresik perlu mendapatkan tindakan agar
hasil belajar yang diperoleh dapat mengalami peningkatan, terutama pada
mata pelajaran tema.

2. Proses Pembelajaran Siklus I


Penelitian tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan melalui empat
tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan
tahap refleksi. Setiap siklus dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau satu
kali pertemuan sesuai dengan jadwal di UPT SD Negeri 6 Gresik. Tahapan
dalam penelitian tindakan kelas yang diterapkan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan beberapa hal, yaitu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1), Lembar Kerja Siswa (LKS
1), Tes tahap 1, lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi
aktivitas guru mengelola pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan)
Tahap pelaksanaan (tindakan) RPP 1, dilakukan pada Senin
tanggal 8 Januari 2018. Pada penelitian ini peneliti yang bertindak
melakukan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam tiga

31
tahap, yaitu pendahuluan (kegiatan awal), kegiatan inti dan kegiatan
akhir (penutup). Tahap-tahap tersebut sesuai dengan RPP I (terlampir).
1. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran pada tahap pendahuluan diawali dengan
mengucapkan salam, kemudian guru mengkondisikan kelas, berdoa
dan mengabsensi siswa. Guru mengajukan beberapa pertanyaan
untuk mengarahkan siswa mengaitkan antara materi daur hidup
hewan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Selanjutnya guru
menyampaikan kompetensi dasar mata pelajaran yang akan
diberikan kepada siswa.
2. Kegiatan Inti
Tahap selanjutnya yaitu kegiatan inti. Pada tahap ini guru
menjelaskan pokok bahasan yang akan diajarkan. Kemudian guru
memberikan penjelasan tentang pembelajaran dengan menggunakan
metode permianan ular tangga dan selanjutnya guru
memperlihatkan kepada siswa gambar-gambar tentang daur hidup
hewan. Kemudian guru membagi siswa kepada dua (6) kelompok.
Guru mengarahkan siswa untuk saling berdiskusi dengan anggota
kelompoknya dalam menyelesaikan LKS. Guru membimbing siswa
dalam menjawab LKS. Kemudian guru membagikan gambar daur
hidup yang telah di acak-acak oleh guru kepada setiap kelompok.
Lalu guru memanggil perwakilan dari tiap kelompok secara
bergantian untuk mengurutkan dan menjelaskan gambar tersebut di
depan kelas. Setelah itu guru bertanya jawab dengan siswa.
Kemudian guru memberi penguatan dan kesimpulan.
3. Kegiatan Akhir (Penutup).
Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengungkapkan kesulitannya dan guru memberikan test
siklus tahap 1 kepada siswa. Kemudian guru bersama siswa

32
membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari dan
setelah semuanya selesai guru menutup pelajaran dengan salam.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
Observasi dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran siklus
I berlangsung. Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru, terhadap
aktivitas siswa dan hasil belajar serta mencatat semua hal-hal yang
terjadi selama pelaksanaan pembelajaran.
1. Aktivitas Guru pada Siklus I
Pada tahap ini, pengamatan terhadap aktivitas guru menggunakan
instrument yang berupa lembar observasi aktivitas guru. Aktivitas
guru diamati oleh seorang sejawat guru kelas V-C yaitu ibu Dewi
Masitoh, S.Pd.I., S.Pd.SD. Data hasil aktivitas guru pada siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 :
Hasil Pengamatan Aktifitas Guru dengan Menerapkan metode
permianan ular tangga pada siklus I
Nilai
No Aspek yang diamati
1 2 3 4

1 Pendahuluan

a. Kemampuan dalam mengingatkan kembali √


pelajaran sebelumnya
b. Kemampuan dalam menyampaikan tujuan √
pembelajaran.
c. Kemampuan menyampaikan langkah-langkah √
pembelajaran
d. Kemampuan menyajikan materi dengan √
menggunakan metode permianan ular tangga.
e. Kemampuan memotivasi dan menumbuhkan minat √
siswa dengan menjelaskan manfaat materi yang
akan dipelajari

33
2 Kegiatan Inti

a. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi √

b. Membagi siswa ke dalam kelompok. √

c. Kemampuan guru dalam membagikan LKS √

d. Kemampuan dalam membimbing siswa dalam √


melakukan metode permianan ular tangga pada
proses pembelajaran berlangsung.
e. Kemampuam mengelola waktu √

f. Kemampuan memberi kesempatan siswa untuk √


bertanya
3 Penutup

a. Kemampuan dalam menyimpulkan dan menegaskan √


kembali hal-hal penting yang berkaitan dengan
materi yang telah diajarkan.
b. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. √

c. Memberikan post-test. √

Skor Total = 47

Skor Maksimal = 56 BAIK

Persentasi Aktivitas Guru = 47/56 x 100 % = 83.92%

Keterangan:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Kurang Baik
1 = Tidak Baik
P = f/N x 100%
P = 47/56 X 100% = 83.92%
Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh pengamat terhadap
aktivitas guru pada siklus I, jumlah skor nilai keseluruhan yang

34
mencakup kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir di
peroleh 47 skor dan jumlah maksimal 56 skor. Dengan demikian
nilai rata-rata adalah P = 47/56 X 100% = 83,92%. Berarti taraf
keberhasilan aktivitas guru berdasarkan observasi pengamatan
termasuk ke dalam kategori baik.

2. Aktivitas Siswa pada Siklus I


Pada tahap ini adalah kegiatan mengamati aktivitas siswa pada saat
pembelajaran berlangsung, dari awal sampai akhir untuk setiap
pertemuan. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP I dapat
dilihat pada table 4.7 berikut ini:
Tabel 4.3:
Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa dengan menggunakan metode
permianan ular tangga pada Siklus I
No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4

1 Pendahuluan

a. Siswa terlibat aktif, mendengar, dan √


menanggapi pernyataan guru pada kegiatan
apersepsi.
b. Siswa memberikan pertanyaan dan √
menjawab pertanyaan guru pada kegiatan
motivasi.
c. Siswa mendengarkan langkah-langkah

model picture
2 Kegiatan Inti
a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar √
b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan √
penjelasan guru √
c. Siswa duduk menurut kelompok masing-
masing.
d. Siswa menanyakan hal-hal yang belum di √

35
pahami
e. Siswa memikirkan soal yang di bagikan √
f. Siswa terdorong ikut aktif dalam menjawab √
soal yang ada dalam kelompoknya.
3 Penutup
a. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. √
b. Siswa mengerjakan post-test yang √
diberikan guru.
4 Suasana Kelas
a. Antusias siswa √
b. Perhatian siswa √
c. Kerja sama dalam Kelompok √
Skor Total = 42

Skor Maksimal = 56
BAIK
Persentasi Aktivitas Guru = 42/56 x 100 % =
75%

Berdasarkan data observasi yang dilakukan pengamat terhadap


aktivitas siswa, jumlah skor nilai secara keseluruhan yang
mencakup kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir diperoleh 44
skor dan jumlah maksimal 56 skor. Dengan demikian nilai rata-rata
adalah P = 42/56 ×100 = 75%. Berarti taraf keberhasilan aktivitas
siswa berdasarkan observasi pengamat termasuk ke dalam kategori
baik.

3. Hasil Belajar Siswa pada Siklus I


Setelah berlangsungnya proses belajar mengajar pada RPP siklus I,
guru memberikan soal tes untuk mengetahui kemampuan siswa
setelah menerapkan metode permianan ular tangga yang diikuti 28
siswa, dengan kriteria ketuntasan minimal 75. Hasil tes belajar pada
siklus I pada materi shalat, dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

36
Tabel 4.4:
Daftar Nilai Hasil post Tes Belajar Siklus I

JENIS TES
NO NAMA SISWA KET-
SKOR KKM
1 ACHMAD RYU KANAKA AL KAUTSAR 85 75 Tuntas
2 ALVIN ADINATA PUTRA 100 75 Tuntas
3 ANYA ZAMROTIN KEYLA RACHMA 75 75 Tuntas
4 AURA TRIMURTI MAFASYAH 70 75
5 DIANA MULIA CITRA 75 75 Tuntas
6 FELLAH DEVIANA ADHANI PUTRI 60 75
7 IRENE ALICIA SINAGA 80 75 Tuntas
8 KAYLA AULIA NAJAH UUDI 75 75 Tuntas
9 KEEYLA AYESHA ARFLA TYA 70 75
10 MARVIN CAHYO BUDI SANTOSO 75 75 Tuntas
11 MAX RAYSON SANTOSO 80 75 Tuntas
12 MOHAMMAD DEFAN RAQI PRATAMA 80 75 Tuntas
13 MUHAMMAD AQIILAH RACHMADANI 75 75 Tuntas
14 MUHAMMAD DAFIN SETIAWAN AL MAKKY 60 75
15 MUHAMMAD GERRYD MASAH 80 75 Tuntas
16 MUHAMMAD RIZAL AMINULLAH 70 75
17 MUHAMMAD RONNI SETIAWAN 60 75
18 MUTIARA PUTRI ANDINI 80 75 Tuntas
19 NI KOMANG PUTRI WIDHIANI 80 75 Tuntas
20 NOOR ALIA VITHRIANA 90 75 Tuntas
21 NUR ROHMAH DWI ARSYANDI 85 75 Tuntas
22 PATRICK CONSTANTINE KOLOWAY 75 75 Tuntas
23 RAISYA TSABITA NUR AULIA 90 75 Tuntas
24 SABRINA OKTAVIA 90 75 Tuntas
25 UMDATUS SYARIFAH 80 75 Tuntas
26 VINO HUTAMA PUTRA RIZARDI 75 75 Tuntas
27 ZAHWA AULIA ISLAMIANSYAH 70 75

37
28 DENIS WISUDA KUSUMANEGARA 85 75 Tuntas
RATA-RATA 2.170 77,5

Berdasarkan nilai hasil tes belajar siklus I, terdapat 7 orang siswa


yang belum mencapai ketuntasan belajar secara individu yaitu siswa
yang memperoleh daya serap < 75 sesuai dengan KKM di sekolah
tersebut untuk mata pelajaran daur hidup hewan, dan siswa yang
memperoleh daya serap ≥ 75 berjumlah 21 orang dengan persentase
ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 75%. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa ketuntasan belajar secara klasikal pada
siklus I belum tercapai.

d. Tahap Refleksi
Tabel 4.5 :
Hasil Temuan dan Revisi Selama Proses Pembelajaran Siklus I
No Refleksi Hasil Temuan Revisi

1 Aktivitas guru Guru tidak Guru harus menyampaikan


menyampaikan tujuan tujuan pembelajaran agar dapat
pembelajaran tersampaikan dengan jelas
kepada siswa

2 Aktivitas siswa Siswa sulit menayakan Guru harus memotivasi siswa


hal-hal yang belum agar mau menanyakan hal-hal
dipahami yang belum dipahami

3 Hasil Penilaian Masih ada 7 siswa yang Untuk pertemuan selanjutnya,


Siklus 1 hasil belajarnya belum guru harus memberikan
mencapai skor ketuntasan penekanan tentang materi
dikarenakan siswa sulit dampak yang dirasakan dengan
menyebutkan dampak adanya listrik

38
yang dirasakan dengan
adanya listri

3. Proses Pembelajaran Siklus II


Penelitian tindakan kelas pada Siklus II terdiri atas 4 tahapan yaitu
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan refleksi.
Tahapan-tahapan pada siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap ini, Guru juga mempersiapkan RPP 2, LKS 2, lembar
observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran, soal post tes tahap 2 dan metode pembelajaran
permainan ular tangga.
b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan) Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober
2019. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus ini hampir sama dengan
kegiatan pada siklus I yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
akhir.
c. Tahap Pengamatan (Observasi) Siklus II
Observasi dilakukan selama proses kegiatan pembelajaran siklus II
berlangsung. Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru, terhadap
aktivitas siswa dan hasil belajar serta mencatat semua hal-hal yang terjadi
selama pelaksanaan pembelajaran.
1. Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II
Pada tahap ini, pengamatan terhadap aktivitas guru menggunakan
instrument yang berupa lembar observasi aktivitas guru. Aktivitas
guru diamati oleh guru Kelas V-C yaitu ibu Dewi Masitoh, S.Pd.I.,
S.Pd.SD. Data hasil aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 4.6 :

39
Hasil Pengamatan Aktifitas Guru dengan Menerapkan metode
permainan ular tangga pada Siklus II
Nilai
No Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Pendahuluan
f. Kemampuan dalam mengingatkan kembali √
pelajaran sebelumnya
g. Kemampuan dalam menyampaikan tujuan √
pembelajaran.
h. Kemampuan menyampaikan langkah-langkah √
pembelajaran
i. Kemampuan menyajikan materi dengan √
menggunakan metode permianan ular tangga.
j. Kemampuan memotivasi dan menumbuhkan √
minat siswa dengan menjelaskan manfaat materi
yang akan dipelajari
2 Kegiatan Inti √
g. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi
h. Membagi siswa ke dalam kelompok. √
i. Kemampuan guru dalam membagikan LKS √
j. Kemampuan dalam membimbing siswa dalam √
melakukan metode permianan ular tangga pada
proses pembelajaran berlangsung.
k. Kemampuam mengelola waktu √
l. Kemampuan memberi kesempatan siswa untuk √
bertanya
3 Penutup
d. Kemampuan dalam menyimpulkan dan √
menegaskan kembali hal-hal penting yang
berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
e. Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. √
f. Memberikan post-test. √
Skor Total = 52
Skor Maksimal = 56
SANGAT BAIK
Persentasi Aktivitas Guru = 52/56 x 100 % =
92.85%

40
Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh pengamat terhadap
aktivitas guru diatas dapat disimpulkan bahwa hasil observasi terhadap
aktivitas guru pada siklus II dalam pembelajaran daur hidup hewan
dengan penerapan metode permianan ular tangga merupakan aktivitas
guru yang tergolong dalam kategori sangat baik, hal ini dapat dilihat
dari persentase nilai rata-rata dari pengamat adalah 92,85 %
dikarenakan sebab adanya peningkatan guru dalam mengelola
pembelajaran dengan penerapan metode permianan ular tangga. Maka
dengan terjadinya peningkatan tersebut telah membuktikan bahwa
pada siklus kedua ini mencapai peningkatan belajar yang lebih baik
dari siklus I, serta dengan demikian dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran tematik.
2. Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II
Pada tahap ini adalah kegiatan mengamati aktivitas siswa pada saat
pembelajaran berlangsung, dari awal sampai akhir untuk setiap
pertemuan. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada RPP II dapat dilihat
pada table 4.11 berikut ini:
Tabel 4.7 :
Hasil Pengamatan Aktifitas Siswa dengan menerapkan metode
permainan ular tangga pada Siklus II
Nilai
No Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Pendahuluan
d. Siswa terlibat aktif, mendengar, dan menanggapi
pernyataan guru pada kegiatan apersepsi. √
e. Siswa memberikan pertanyaan dan menjawab √
pertanyaan guru pada kegiatan motivasi.
f. Siswa mendengarkan langkah-langkah model √
picture
2 Kegiatan Inti
g. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar √
h. Siswa mendengarkan dan memperhatikan √
penjelasan guru

41
i. Siswa duduk menurut kelompok masing-masing.
j. Siswa menanyakan hal-hal yang belum di pahami √
k. Siswa memikirkan soal yang di bagikan √
l. Siswa terdorong ikut aktif dalam menjawab soal
yang ada dalam kelompoknya. √

3 Penutup
c. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. √
d. Siswa mengerjakan post-test yang diberikan guru. √
4 Suasana Kelas
d. Antusias siswa √
e. Perhatian siswa √
f. Kerja sama dalam Kelompok √
Skor Total = 51
Skor Maksimal = 56 SANGAT BAIK
Persentasi Aktivitas Guru = 51/56 x 100 % = 91%

Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh pengamat terhadap


aktivitas siswa diatas dapat disimpulkan bahwa hasil observasi
terhadap aktivitas siswa pada siklus II dalam pembelajaran tenatik
daur hidup hewan dengan penerapan metode permianan ular tangga
menunjukkan bahwa penilaian terhadap aktivitas siswa tergolong
kedalam kategori sangat baik dengan persantase 91%. Hal ini
disebabkan karena siswa sudah lebih fokus dalam memperhatikan dan
mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru pada saat proses
belajar mengajar dengan penerapan metode permianan ular tangga
sedang berlangsung, serta meningkatnya hasil belajar daur hidup
hewan.

3. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II


Setelah berlangsungnya proses belajar mengajar pada RPP siklus II,
guru memberikan tes untuk mengetahui kemampuan siswa setelah
menyelesaikan soal pada materi perubahan sosial budaya dalam

42
rangka modernisasi bangsa indonesia dengan menggunakan metode
permianan ular tangga dengan ketuntasan yang diikuti 28 siswa. Hasil
tes belajar dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah berikut:
Tabel 4.8 :
Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siklus II
JENIS TES
NO NAMA SISWA KETERANGAN
SKOR KKM
1 ACHMAD RYU KANAKA AL KAUTSAR 95 75 Tuntas
2 ALVIN ADINATA PUTRA 100 75 Tuntas
3 ANYA ZAMROTIN KEYLA RACHMA 90 75 Tuntas
4 AURA TRIMURTI MAFASYAH 85 75 Tuntas
5 DIANA MULIA CITRA 90 75 Tuntas
6 FELLAH DEVIANA ADHANI PUTRI 70 75
7 IRENE ALICIA SINAGA 80 75 Tuntas
8 KAYLA AULIA NAJAH UUDI 75 75 Tuntas
9 KEEYLA AYESHA ARFLA TYA 65 75
10 MARVIN CAHYO BUDI SANTOSO 80 75 Tuntas
11 MAX RAYSON SANTOSO 90 75 Tuntas
12 MOHAMMAD DEFAN RAQI PRATAMA 100 75 Tuntas
13 MUHAMMAD AQIILAH RACHMADANI 100 75 Tuntas
14 MUHAMMAD DAFIN SETIAWAN AL MAKKY 60 75
15 MUHAMMAD GERRYD MASAH 90 75 Tuntas
16 MUHAMMAD RIZAL AMINULLAH 85 75 Tuntas
17 MUHAMMAD RONNI SETIAWAN 80 75 Tuntas
18 MUTIARA PUTRI ANDINI 90 75 Tuntas
19 NI KOMANG PUTRI WIDHIANI 80 75 Tuntas
20 NOOR ALIA VITHRIANA 100 75 Tuntas
21 NUR ROHMAH DWI ARSYANDI 85 75 Tuntas
22 PATRICK CONSTANTINE KOLOWAY 85 75 Tuntas
23 RAISYA TSABITA NUR AULIA 100 75 Tuntas
24 SABRINA OKTAVIA 100 75 Tuntas

43
25 UMDATUS SYARIFAH 100 75 Tuntas
26 VINO HUTAMA PUTRA RIZARDI 85 75 Tuntas
27 ZAHWA AULIA ISLAMIANSYAH 80 75 Tuntas
28 DENIS WISUDA KUSUMANEGARA 100 75 Tuntas
RATA-RATA 2440 87,14

Berdasarkan nilai hasil tes belajar siswa, terdapat 3 orang siswa yang
belum mencapai ketuntasan belajar secara individu siswa yang
memperoleh daya serap < 75 sesuai dengan KKM di sekolah tersebut
pada materi daur hidup hewan, dan siswa yang memperoleh daya serap
≥ 75 berjumlah 25 orang dengan persentase ketuntasan belajar secara
klasikal sebesar 89,28%. Sesuai dengan kriteria ketuntasan belajar
secara klasikal di sekolah dinyatakan tuntas apabila 85% siswa tuntas
secara individu, maka ketuntasan belajar siswa secara klasikal untuk
siklus II sudah tercapai.

d. Tahap Refleksi Siklus II


Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa semakin aktif
dalam bertanya kepada guru atau teman dan berdiskusi dalam kelompok
serta siswa semakin bisa dalam menyelesaikan masalah dalam soal dan
semakin bisa saat mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, selain itu
persentase ketuntasan siswa secara klasikal juga tercapai. Aktifitas guru
mengelola pembelajaran mengalami peningkatan sehingga berada dalam
katagori sangat baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada
siklus II telah mencapai keberhasilan baik dari segi proses maupun dari
segi hasil. Secara garis besar, penjelasan tentang hasil pengamatan untuk
aspek-aspek yang perlu perbaikan selama proses pembelajaran pada dan
tindakan II beserta perbaikan/revisi yang dilakukan dapat dilihat dalam
Tabel 4.13 berikut.
Tabel 4.9 :

44
Hasil Temuan dan Revisi Selama Proses Pembelajaran Siklus II
1 Hasil Masih ada 3 orang siswa Guru dapat menyediakan
Penilaian yang hasil belajarnya belum waktu khusus untuk
Siklus II tuntas hal ini dikarenakan memberikan bimbingan
siswa tersebut kurang teliti kepada siswa yang belum
ketika menjawab soal tes tuntas tersebut agar mencapai
tahap 2 ketuntasan maksimal.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II telah


mencapai keberhasilan baik dari segi proses maupun dari segi hasil jika
dilihat dari 3 kriteria yang telah diteliti yaitu: hasil belajar siswa, aktivitas
siswa selama pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran di kelas terhadap penerapan metode permainan ular tangga
pada materi perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
indonesia.

B. Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian Tindakan Kelas


Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti sekaligus guru lakukan
dalam dua siklus yang dimulai dari tanggal 4 oktober 2019 sampai tanggal 12
Oktober 2019 di UPT SD Negeri 6 Gresik, dengan hasil dari observasi aktivitas
belajar mengajar, maka peneliti akan membahas mengenai hasil-hasil yang telah
diperoleh di lapangan.
1. Aktivitas Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Pengamatan terhadap aktivitas guru dilakukan oleh Ibu Dewi Masitoh,
S.Pd.I., S.Pd.SD. yang merupakan guru Kelas V-C di UPT SD Negeri 6
Gresik. Berdasarkan pengamatan beliau dalam mengelola pembelajaran
menggunakan metode permianan ular tangga setiap pertemuan bernilai baik.
Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan 4.10. Pada RPP siklus pertama
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran sudah tergolong baik,

45
selanjutnya pada RPP siklus kedua pembelajaran terlihat bahwa aktivitas guru
dalam mengelola pembelajaran mulai mengalami peningkatan sangat baik
yang mana pada siklus I 83,92% dan pada siklus II menjadi 92,85%, terlihat
pada aspek 1) kemampuan mendorong siswa untuk memahami materi daur
hidup hewan yang sesuai dengan penjelasan yang diberikan, 2) kemampuan
mendorong siswa dan membimbing apabila menemukan kesulitan, 3)
kemampuan mendorong siswa untuk menjawab pertanyaan dan mengeluarkan
pendapat, beberapa hal di atas sudah termasuk kategori baik dibandingkan
pada RPP siklus I yang masih kurang pada poin-poin tersebut. Berdasarkan
hasil analisis terhadap kemampuan guru diperoleh gambaran bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode permianan ular tangga pada
materi perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa indonesia
tergolong dalam kategori sangat baik.
Adapun faktor yang mendukung keberhasilan guru dalam mengelola
pembelajaran antara lain adalah tersedianya alat-alat yang mendukung dan
fasilitas yang memadai yang dapat membantu siswa menemukan sendiri cara
penyelesaian masalah yang ada di LKS. Guru hanya memberikan pengetahuan
terbatas kepada siswa sedangkan yang berperan aktif adalah siswa dan
suasana belajarpun menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas bahwa keberhasilan guru dalam mengajar
bukan hanya pada penguasaan materi semata tetapi juga didukung oleh sarana
dan prasarana lainnya yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar.

2. Aktivitas Siswa selama Pembelajaran


Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses
pembelajaran adalah efektif pada RPP siklus kedua. Data hasil pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
permianan ular tangga pada materi daur hidup hewan, selama dua siklus dapat
dilihat pada Tabel 4.7 dan 4.11. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa
yang dilakukan oleh 1 orang pengamat, ada 1 poin aktivitas siswa yang belum

46
efektif selama pembelajaran berlangsung, tetapi pada RPP siklus kedua
mengalami perubahan/peningkatan yang baik. Pada RPP siklus I siswa sulit
menanyakan hal yang belum dipahami, oleh karena itu guru harus memotivasi
siswa agar tidak merasa enggan dalam menanyakan hal yang belum dipahami.
Sehingga dapat dikatakan aktivitas siswa pada siklus II lebih baik dari siklus I
yang mana hasil presentase lebih meningkat pada siklus I dengan nilai 75%
dan pada siklus II menjadi 91%.
Hasil analisis dalam pengamatan ini, menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan penerapan metode permianan ular tangga, aktivitas
siswa lebih dominan dibandingkan aktivitas guru selama pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada setiap aspek
pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa untuk masing-masing
kategori adalah efektif.

3. Hasil Belajar Siswa


Kemampuan siswa pada materi daur hidup hewan dengan
menggunakan metode permianan ular tangga dapat dilihat dari hasil tes. Oleh
sebab itu, maka peneliti mengadakan tes, pemberian tes dilakukan tiga tahap
yaitu pembelajaran biasa, siklus I dan siklus II. Ulangan harian pembelajran
dilakukan pada pembelajaran sesuai jadwal yang telah dibuat, Tes siklus I
dilakukan setelah pembelajaran siklus I dan Tes siklus II dilakukan setelah
pembelajaran siklus II.
Dari hasil tes pada setiap siklus akan diketahui berapa banyak siswa
yang mencapai peningkatan pada materi perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi bangsa indonesia dan berapa banyak yang tidak mencapai
peningkatan. Tes yang diadakan pada setiap siklus bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada materi
pelajaran. Setelah hasil tes terkumpul maka data tersebut diolah dengan
melihat hasil akhir pada setiap siklus pada setiap siswa untuk melihat

47
peningkatan secara individu dan melihat nilai rata-rata kelas untuk melihat
peningkatan secara klasikal.
Berdasarkan nilai hasil ulangan harian pembelajaran yang terlihat pada
tabel 4.5 terdapat 17 orang siswa yang belum tuntas sesuai dengan KKM pada
materi perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa indonesia
dengan nilai rata 69,46%. Pada siklus I yang terlihat dalam Tabel 4.8 terdapat
7 orang siswa yang belum meningkat hasil belajar pada materi perubahan
sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia, jadi hasil rata-rata
kemampuan siswa pada materi perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi bangsa indonesia secara klasikal mencapai 77,58%, sehingga
kemampuan belajar siswa secara klasikal pada siklus I sudah tercapai namun
belum maksimal disebabkan karena ada beberapa siswa yang lemah daya
berfikirnya. Pada siklus II guru mencoba mendekati siswa yang belum mampu
memecahkan masalah pada tes siklus I untuk memberikan bimbingan, dan
nilai rata-rata kemampuan siswa dalam materi perubahan sosial budaya dalam
rangka modernisasi bangsa indonesia pada siklus II meningkat menjadi
87,14%.
Dengan demikian dapat dikatakan model pembelajaran sangat
berperan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah, selain pendekatan hal-hal yang mempengaruhi peningkatan
kemampuan siswa di setiap siklusnya adalah : aktifitas guru dan siswa yang
efektif

48

Anda mungkin juga menyukai