Anda di halaman 1dari 6

Edukasi Pendekatan Regio Emilia pada Guru dan

Mengimplementasikan pada Siswa dapat Meningkatkan


Motivasi Belajar

Indah Farchina Sari Muzammil


Program Studi Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Indahfarchina.sm@gmail.com

Hikmah Husniyah Farhanindya


Program studi Psikologi
Unibersitas 17 Agustus 1945 Surabaya
hfarhanindya@untag.sby.ac.id

Abstrak
Anak Usia Dini adalah sekelompok individu yang berusia 0-8 tahun yang
sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun psikis
(Sujiono, 2013). menurut Marison (2012) terdapat banyak model/program
pembelajaran bagi anak usia dini yaitu model pengasuhan anak, model high scope,
Montessesori, Regio Emilia, Waldoft dan Head Start. Pedekatan Regio Emilia atau
biasa disebut dengan Regio Emilia Approach (REA) berkomitmen dalam
menciptakan pembelajaran yang akan mendorong siswanya dan juga memfasilitasi
anak untuk membangun kekuatan berpikirnya sendiri melalui penggabungan seluruh
bahasa ekspresif, komunikatif, dan kognitifnya. (Rinaldi, 2006). Sebelum kegiatan
dilakukan, dilakukan suatu analisis situasi dengan mengobservasi dan melakukan
wawancara pada guru dan juga siswa. Dari hasil angket yang sudah diberikan kepada
guru TK hampir seluruh guru TK Ar-Raudlah tahu apa itu pendekatan Regio Emilia.
Namun, tidak mengerti apa dan bagaimana pendekatan Regio Emilia. Hampir
seluruh guru TK setuju jika pendekatan Regio Emilia digunakan di TK Ar-Raudlah.

Kata Kunci: regio emilia, siswa, edukasi


PENDAHULUAN
Anak Usia Dini adalah sekelompok individu yang berusia 0-8 tahun yang
sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun psikis
(Sujiono, 2013). Ujiono (2013), secara garis besar model pembelajaran Aanak usia
dini terbagi menjadi 2 model, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada guru
yang diprakarsai antara lain oleh Skinner dan model yang berpusat pada anak yang
diprakarsai oleh Piaget. Sedangkan menurut Marison (2012) terdapat banyak
model/program pembelajaran bagi anak usia dini yaitu model pengasuhan anak,
model high scope, Montessesori, Regio Emilia, Waldoft dan Head Start.
Pedekatan Regio Emilia atau biasa disebut dengan Regio Emilia Approach
(REA) berkomitmen dalam menciptakan pembelajaran yang akan mendorong
siswanya dan juga memfasilitasi anak untuk membangun kekuatan berpikirnya
sendiri melalui penggabungan seluruh bahasa ekspresif, komunikatif, dan
kognitifnya. (Rinaldi, 2006). Guru melakukan dokumentasi sebagai sarana
pengamatan pengamatan dan penelitian. Pendidikan Regio Emilia berfokus pada
anak dan dilaksanakan dalam hubungannya dengan keluarga, anak-anak lain, guru,
guru, lingkungan sekolah, komunitas, kerjasama, atelierista dan pedagogista. Waktu
belajar pada pendekatan ini juga tidak dibatasi, tapi lebih kepada ritme dan gaya
belajar anak. guru mengamati dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh siswa.
Dalam pendekatan ini tentu harus diiringi dengan kebebasan dalam bermain. Ada
beberapa kelas yang dapat digunakan yaitu kelas Ray of Light Atelierista Class,
Atelierista Class, Clay Class, Remida Class, Natural Class, dan Role Play Class.
Pendekatan Regio Emilia merupakan salah satu pendekatan yang tepat dalam
mengembangkan kreativitas anak. hal ini dikarenakan kemampuan dan kreativitas
anak dapat terbentuk dengan cara anak akan lebih berani, ekspresif, dan bebas dalam
mengeksplor lingkungan sekitar.
Pembelajaran yang menyenangkan tentu sudah banyak dilakukan oleh pihak
sekolah, tapi kurangnya variasi belajar yang dapat membuat siswa menjadi bosan,
kurang berani dan kurang bebas dalam mengeksplor lingkungan sekitar maupun rasa
ingin tahunya yang besar.

METODE PELAKSANAAN
Sebelum kegiatan dilakukan, dilakukan suatu analisis situasi dengan
mengobservasi dan melakukan wawancara pada guru dan juga siswa. Dari hasil
observasi dapat ditemukan bahwa kurangnya metode belajar yang menyenangkan.
Guru seringkali memberikan pelajaran yang monoton, berada dalam kelas saja dan
jarang memberikan metode belajar yang menggunakan alam terbuka untuk siswa. Hal
ini mengakibatkan banyaknya siswa yang merasa bosan dan malas untu pergi
kesekolah.
Saat kegiatan dilakukan, tidak hanya menjelaskan konsep-konsep regio
emilia, akan tetapi juga menjelaskan pusat belajar pada pendekatan regio emilia. pada
pendekatan Regio Emilia terdapat banyak macam pusat belajar yaitu : Rey Of Light
Atelierista, Atelierista Class, Clay Class, Remida Class, Natural Class, dan Role Play
Class. namun, penulis lebih memilih Atelierista Class karena setelah ditinjau dari
hasil observasi dan wawancara Atelierista Class lebih cock dengan permasalahan
yang terjadi dilapangan bahan dan alat yang terbatas.
Kegiatan ini melibatkan guru TK Ar-Raudlah di desa Langkap, Kecamatan
Burneh, Kabupaten Bangkalan. Baik guru TK A dan TK B yang mengikuti edukasi
ini dan juga siswa TK yang mengikuti role play bagaimana pembelajaran
menggunakan pendekatan Regio Emilia.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan variasi
pembelajaran yang menyenangkan, inovatif dan inspiratif bagi pendidikan anak usia
dini yang menghargai anak sebagai makhluk kuat, tangguh, mempu dalam segala hal
dan kaya dengan rasa ingin tahu akan pengetahuan. Disini guru sangat berperan
penting, agar bisa mendorong siswa mengeluarkan ide-ide atau cara-cara
memecahkan masalah atau konflik, mengatur kelas dan benda-benda yang ada dalam
kelas agar menjadi tempat yang menyenangkan.
Kegiatan ini dilakukan selama 2 hari, hari pertama adalah edukasi kepada
guru-guru terkait dengan pendekatan Regio Emilia yang dibawakan oleh mahasiswa
KKN. Lalu diberikan angket untuk mengukur sampai mana pemahan guru TK akan
pendekatan Regi Emilia. Hari kedua dilaksanakannya salah satu kelas yang ada
dalam pendekatan Regio Emilia yaitu Alteriesta Class. Mahasiswa menyiapkan
semua peralatan dan bahan untuk melakukan Alteriesta Class berupa cat air, karton
besar, palet dan juga kuas. Sebelum melakukan kegiatan ini mahasiswa KKN
menyusun materi yang akan disampaikan pada siswa.
Metode yang digunakan untuk mengukur indikator keberhasilan berupa pre-
test dan post-test yang diberikan saat awal kegiatan dan berakhirnya kegiatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah memberikan informasi atau
pendekatan pembelajaran yang variatif untuk digunakan oleh guru TK Ar-Raudlah.
Yang pertama dilakukannya edukasi kepada guru-guru TK Ar-Raudlah terkait
pendekatan Regio Emilia, meliputi prinsip-prinsip, sejarah pendekatan Regio
Emilia, peran guru saat melakukan pembelajaran menggunakan pendekata Regio
Emilia, kelemahan dan kelebihan beserta menjelaskan kelas-kelas yang ada pada
pendekatan Regio Emilia. Lalu pada hari kedua diadakannya sebuah role play salah
satu kelas yaitu Atelierista Class. Atelierista Class merupakan bengkel seni untuk
aktivitas siswa yang menggunakan sebuah karton besar dan cat air. Ada beberapa
tahapan saat melakukan role play, (1) Yang pertama menyiapkan bahan, alat, bahan
menggambar dan menyiapkan ruangan yang menyenangkan, (2) Memberikan
instruksi untuk menggambar apaa yang diinginkan oleh siswa, (3) Guru mengamati
apa yang digambar oleh siswa, dan (4) Melakukan sesi foto bersama karya yang
dibuat sebagai bentuk apresiasi dan memberikannya pada orang tua masing-masing.
Gamber 1 : mengaplikasikan pada siswa TK Ar-Raudlah

Setelah dilakukannya edukasi pada hari pertama, guru-guru diberikan sebuah


angket untuk mengetahui sejauh mana yang sudah dipahami. pre-test dan post-test
berisi seputar apa yang telah dijelaskan oleh mahasiswa KKN.
Tabel hasil evaluasi indikator keberhasilan melakukan program ini.

Item Jawaban
No. Nama skor nilai
1 0
1 Respoden 1 7 2 7 78
2 Respoden 2 6 3 6 67
3 Respoden 3 5 4 5 56
4 Respoden 4 4 5 4 44
5 Respoden 5 4 5 4 44
rerata 5,2 58

Item Jawaban
No. Nama Skor Nilai
1 0
1 Responden 1 8 1 8 89
2 Responden 2 6 3 6 67
3 Responden 3 6 3 6 67
4 Responden 4 6 3 6 67
5 Responden 5 7 2 7 78
RATA-RATA 6,6 73

Hasil evaluasi dari pre-test dan post-test dapat disimpulkan bahwa program
kerja berhasil dilakukan di TK Ar-Raudlah. Hal ini dibuktikan dari hasil post-test yang
mendapatkan hasil lebih tinggi dari pada pre-test. Rata-rata hasil evaluasi pada pre-
test adalah 58 sedangkan pada hasil post-test adalah 73.

SIMPULAN
Pada program kerja ini dilakukan dengan menggunakan analisis situasi
dengan memperoleh informasi dari observasi dan wawancara dengan guru TK Ar-
Raudlah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan variasi
pembelajaran yang menyenangkan, inovatif dan inspiratif bagi pendidikan anak usia
dini yang menghargai anak sebagai makhluk kuat, tangguh, mempu dalam segala hal
dan kaya dengan rasa ingin tahu akan pengetahuan. Ada dua sesi dalam program kerja
ini yaitu pada hari pertama diadakannya edukasi bersama guru TK lalu pada hari kedua
dilakukannya sebuah role play pada siswa menggunakan pendekatan Regio Emilia
Atelierista Class.
Program kerja ini mendapatkan sambutan baik baik dari pihak guru maupun
siswa yang hadir saat mengikuti role play. Saat pertama kali menggunakan metode
belajar yang berbeda siswa masih bingung dan takut . siswa masih bingung apa yang
akan dilakukan selanjutnya. prgram kerja ini berhasil dilakukan di TK berdasarkan
hasil yang telah didapat dari pre-test dan post-test.

UCAPAN TERIMA KASIH


Dengan terlaksanakannya kegiatan ini, penulis menyampaikan terima kasih
banyak kepada :
1. Ibu Hikmah Husniyah F, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen Pembimbing
Lapangan.
2. Ibu Wati selaku kepala sekolah TK Ar-Raudlah.
3. Guru-guru TK Ar-Raudlah
4. Adik-adik kelas TK B yang sudah megikuti kegiatan
5. Serta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA

N. Lenny & Sharina. (2020). Efektivitas Pembelajaran Dengan Pendekatan Regio


Emilia Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Dalam Konteks Merdeka Belajar Di
Taman Kanak-Kanak Kota Cimahi Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Tunas
Siliwangi : vol. 6, No. 2

S. Rini Julia, dkk. (2022). Pendekatan Regio Emilia Dalam Menjawab Tantangan
Kemampuan Anak Usia Dini Abad 21. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini.

Anda mungkin juga menyukai