A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Siklus
pertama dan kedua terdiri dari dua pertemuan, sedangkan siklus ketiga
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Sebelum melaksanakan tindakan,
peneliti melaksanakan pratindakan terlebih dahulu.
1. Deskripsi Pratindakan
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tunjungseto, Kecamatan
Kutowinangun, Kabupaten Kebumen. SD Negeri Tunjungseto terletak di seberang
jalan raya utama lintas selatan, sekitar 7 km dari pusat kota kebumen. SD Negeri
Tunjungseto terletak pada sebidang tanah yang diapit oleh jalur perlintasan kereta
api (di sebelah utara SD) dan kendaraan berat yang melintas pada jalan raya utama
lintas selatan (yang berada pada sebelah selatan SD). Walaupun mudah dijangkau
karena letaknya yang strategis, namun lalu lintas yang cukup ramai terkadang
mengganggu keberlangsungan pembelajaran di SD Negeri Tunjungseto.
Kelas yang digunakan untuk penelitian ini adalah kelas III tahun ajaran
2017/2018 yang berjumlah 21 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 6 siswa
perempuan, dengan karakteristik dan kemampuan siswa yang berbeda-beda. Ada
yang memiliki kemampuan intelegensi tinggi, sedang, dan rendah. Ada yang
sudah lancar membaca, ada pula yang memiliki kendala dalam membaca dan
menulis serta kesulitaan dalam memahami pokok materi yang disampaikan guru
Sebelum melaksanakan penelitian tindakan, peneliti mengadakan observasi
awal. Dari hasil observasi awal diperoleh hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran
IPS yang dilaksanakan oleh guru belum menunjukkan adanya proses belajar yang
maksimal karena kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh penjelasan guru
dan belum didukung dengan media pembelajaran yang inovatif. Guru sudah
mengatur tempat duduk siswa dengan baik tetapi dalam kegiatan pembelajaran
siswa masih senang bermain dan mengganggu teman pada kelompok lain Guru
63
64
juga sudah melaksanakan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok tetapi hanya
beberapa siswa yang aktif terlibat dalam kegiatan tersebut. Proses belajar yang
demikian berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang optimal di dalam
pembelajaran IPS.
Secara lengkap daftar perolehan nilai pratindakan dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi nilai pratindakan berikut:
Gambar 4.1 Mengamati dan Menanya Media Ular Tangga pada Siklus I
Pertemuan 1
3) Pengamatan
Tabel 4.2 Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa tentang Penerapan
Pendekatan Saintifik dengan Media Ular Tangga Siklus I
Pertemuan 1
Guru Siswa (%)
No Langkah-langkah (%)
1. Mengamati gambar jenis-jenis
pekerjaan pada media ular 3,07 76,67 3,20 80,00
tangga
2. Menanya berdasarkan gambar 2,94 73,61 3,00 75,00
pada ular tangga
3. Mencoba memainkan media 2,96 73,96 2,88 71,88
banner ular tangga
4. Menalar konsep jenis
pekerjaan pada media ular 3,42 85,42 3,33 83,33
tangga dengan berdiskusi
5. Mengomunikasikan hasil
diskusi dengan media ular 3,08 77,08 3,17 79,17
tangga
Rata-rata 3,09 77,35 3,12 77,88
(Data selengkapnya terdapat pada lampiran 16 halaman 187 dan lampiran
17 halaman 190)
70
b. Siklus I Pertemuan 2
1) Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan materi pokok mengidentifikasi jenis-jenis
79
Gambar 4.3 Mengamati dan Menanya Media Ular Tangga pada Siklus I
Pertemuan 2
3) Pengamatan
Tabel 4.5 Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa tentang Penerapan
Pendekatan Saintifik dengan Media Ular Tangga Siklus I
Pertemuan 2
No Guru Siswa (%)
Langkah-langkah (%)
1. Mengamati gambar jenis-jenis 3,27 81,67 3,20 80,00
pekerjaan pada media ular
tangga
2. Menanya berdasarkan gambar 3,11 77,78 3,11 77,78
pada ular tangga
3. Mencoba memainkan media 3,04 76,04 3,04 76,04
banner ular tangga
4. Menalar konsep jenis 3,33 83,33 3,33 83,33
pekerjaan pada media ular
tangga dengan berdiskusi
5. Mengomunikasikan hasil 3,25 81,25 3,25 81,25
diskusi dengan media ular
tangga
Rata-rata 3,20 80,01 3,19 79,68
(Data selengkapnya terdapat pada lampiran 26 halaman 220 dan lampiran
27 halaman 223)
83
yang tuntas sejumlah 18 siswa (85,71%) dan yang belum tuntas sejumlah
3 siswa (14,29%) dengan nilai KKM=75. Nilai terendah adalah 70 yaitu
Sholekhudin dan nilai tertinggi adalah 100 diraih oleh 2 anak yaitu
Keysya Windiana Putri dan Ardi Surahman Putra.
4) Refleksi
Tahap refleksi ini bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh
mengenai tindakan yang telah dilaksanakan berdasarkan data observasi
dan wawancara, kemudian dievaluasi dan dijadikan acuan untuk
memperbaiki tindakan selanjutnya. Peneliti bersama guru dan observer
melakukan refleksi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus
I pertemuan 2 supaya permasalahan yang muncul selama penelitian ini
tidak terulang di pertemuan selanjutnya.
Berikut ini uraian refleksi pada siklus I pertemuan 2:
a) Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Ular
Tangga
Berikut ini hasil refleksi terhadap langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran IPS tentang jenis-jenis pekerjaan melalui penerapan
pendekatan saintifik dengan media ular tangga pada siswa kelas III SD
Negeri Tunjungseto:
(1) Mengamati gambar jenis-jenis pekerjaan pada media ular tangga
Pada langkah ini, guru telah melakukan langkah pendekatan
saintifik dengan baik. Guru sudah membagikan media ular tangga
pada setiap kelompok dan meminta siswa mengamati media ular
tangga sesuai dengan kotak yang ditunjuk oleh guru menggunakan
lemparan dadu. Namun, kegiatan ini belum sepenuhnya berjalan
dengan tertib karena masih ada siswa yang tidak memperhatikan.
(2) Menanya berdasarkan gambar pada media ular tangga
Langkah mengamati gambar pada media ular tangga langsung
diikuti dengan kegiatan menanya. Guru menugaskan pada setiap
kelompok untuk membuat pertanyaan lalu menunjuk beberapa siswa
untuk bertanya terkait gambar yang diamati. Pertanyaan yang
87
paparan guru tentang suatu jenis pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan
di dalamnya; (3) mengubah aturan permainan yakni membatasi
pengocokan dadu pada kelompok yang menjawab benar berkali-kali serta
menegaskan batas waktu dalam permainan; (4) mengingatkan dan
membimbing siswa untuk bekerja sama dengan baik, dan (5) menegur
siswa yang ribut dan memberi apresiasi positif terhadap siswa yang
bersikap baik saat kegiatan mengomunikasikan.
Berdasarkan uraian kendala dan solusi yang telah dijelaskan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui
penerapan pendekatan saintifik dengan media ular tangga pada siklus I
pertemuan 2 belum maksimal. Oleh karena itu, peneliti merencanakan
pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 dengan harapan pembelajaran
akan lebih meningkat dari siklus sebelumnya.
d) Analisis Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Ular Tangga
Penerapan pendekatan saintifik dengan media ular tangga dalam
pembelajaran IPS tentang jenis-jenis pekerjaan melalui 5 langkah yaitu:
(1) mengamati gambar jenis-jenis pekerjaan pada media ular tangga, (2)
menanya berdasarkan gambar pada media ular tangga, (3) mencoba
menemukan konsep berbagai jenis pekerjaan melalui kuis pada media
ular tangga, (4) menalar konsep jenis pekerjaan pada media ular tangga
dengan berdiskusi, dan (5) mengomunikasikan hasil diskusi dengan
media ular tangga.
Penerapan pendekatan saintifik dengan media ular tangga pada
siklus 1 pertemuan 2 belum maksimal walaupun sudah ada peningkatan
dari pertemuan pertama. Secara umum, pelaksanaan pembelajaran sudah
cukup baik dengan hasil observasi kegiatan siswa maupun guru hampir
mencapai indikator yang diharapkan yakni 85%
Berikut ini data proses penerapan pembelajaran IPS menggunakan
pendekatan saintifik dengan media ular tangga yang dilakukan guru dan
siswa pada siklus I Pertemuan 2, dapat dilihat lebih jelas pada tabel
berikut:
91
Tabel 4.8 Analisis Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa dalam
Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Ular Tangga
pada Siklus I Pertemuan 2
No Langkah-langkah Guru Siswa
1 2 1 2
1. Mengamati gambar jenis-jenis
pekerjaan pada media ular 3,07 3,27 3,20 3,20
tangga
2. Menanya berdasarkan gambar 2,94 3,11 3,00 3,11
pada media ular tangga
3. Mencoba menemukan konsep
berbagai jenis pekerjaan melalui 2,96 3,04 2,88 3,04
kuis pada media ular tangga
4. Menalar konsep jenis pekerjaan 3,33
pada media ular tangga dengan 3,42 3,33 3,33
berdiskusi
5. Mengomunikasikan hasil diskusi 3,08 3,25 3,17 3,25
dengan media ular tangga
Rata-rata 3,09 3,20 3,12 3,19
Persentase (%) 77,35 80,01 78,86 79,68
(Data selengkapnya terdapat pada lampiran dan halaman 16 hlm 187)
Gambar 4.5 Mengamati dan Menanya Media Ular Tangga pada Siklus II
Pertemuan 1
3) Pengamatan
Tabel 4.10 Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa tentang Penerapan
Pendekatan Saintifik dengan Media Ular Tangga Siklus II
Pertemuan 1
Guru Siswa (%)
No Langkah-langkah (%)
1. Mengamati gambar jenis-jenis
pekerjaan pada media ular 3,40 85,00 3,40 85,00
tangga
2. Menanya berdasarkan gambar 3,39 84,72 3,44 86,11
pada media ular tangga
3. Mencoba menemukan konsep
berbagai jenis pekerjaan melalui 3,38 84,38 3,42 85,42
kuis pada media ular tangga
4. Menalar konsep jenis pekerjaan
pada media ular tangga dengan 3,42 85,42 3,50 87,50
berdiskusi
5. Mengomunikasikan hasil
diskusi dengan media ular 3,42 85,42 3,42 85,42
tangga
Rata-rata 3,40 84,99 3,44 85,89
(Data selengkapnya terdapat pada lampiran 26 dan 27 halaman 220)
97
yang belum tuntas mencapai KKM =75 tetapi sudah ada kenaikan rata-
rata nilai siswa dari yang semula 83,57 menjadi 85,90.
Tindak lanjut pada pembelajaran IPS pada Siklus II pertemuan 1
yaitu pemberian tugas oleh guru untuk mengerjakan soal remedi bagi
siswa yang remedi dan memberikan soal pengayaan berupa tugas untuk
mencatat materi pertemuan selanjutnya untuk siswa yang sudah tuntas.
Kegiatan tindak lanjut ini, dilakukan pada hari Selasa sesuai jadwal IPS.
c) Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Ular
Tangga pada Siklus II pertemuan 1
Ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses
pembelajaran melalui penerapan pendekatan saintifik dengan media ular
tangga pada siklus II pertemuan 1 yaitu: (1) kegiatan mengamati belum
sepenuhnya berjalan dengan tertib karena masih ada siswa yang tidak
memperhatikan; (2) siswa belum kritis dalam membuat pertanyaan,
pertanyaan yang diajukan siswa hanya seputar apa, siapa, dan di mana;
(3) kartu jawaban yang terdapat pada kartu pertanyaan belum digunakan
secara maksimal karena penegasan jawaban benar dan salah masih
bergantung pada guru; (4) Antar kelompok bidak sudah menjawab
pertanyaan secara kompetitif namun siswa yang menjawab pertanyaan
belum merata ; (5) kurangnya kerja sama yang baik pada saat kegiatan
menalar, ada kelompok yang tidak mengumpulkan hasil diskusi tepat
waktu; (6) ada beberapa siswa yang tidak mendengarkan presentasi
temannya.
Kendala tersebut dapat diatasi dengan mencari solusi untuk
memperbaiki penerapan pendekatan saintifik dengan media ular tangga di
dalam pembelajaran. Adapun solusi dari kendala penerapan pendekatan
saintifik dengan media ular tangga pada siklus I pertemuan 2 ini sebagai
berikut: (1) meminta salah satu siswa mejelaskan aturan dalam permainan
ular tangga ; (2) membimbing siswa untuk bertanya seputar “mengapa
dan bagaimana” terkait gambar yang sedang diamati; (3) meminta bidak
untuk membaca kunci jawaban pada kartu pertanyaan; (4) meminta bidak
104
b. Siklus II Pertemuan 2
1) Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan materi pokok menyebutkan dan mengidentifikasi
jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa. Hal-halmyang peneliti
lakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai berikut: (1)
menentukan waktu penelitian yakni pada hari Selasa, 20 Februari 2018;
(2) menyusun RPP sesuai skenario; (3) konsultasi kepada dosen
pembimbing 1 dan 2; (4) menyiapkan sumber belajar dan media ular
tangga yang berisi gambar jenis-jenis pekerjaan; (5) menyiapkan lembar
pretest, LKS, dan lembar evaluasi; (6) menyiapkan lembar observasi dan
pedoman wawancara; (7) melakukan koordinasi kepada guru kelas III
terhadap pelaksaan pendekatan saintifik dengan media ular tangga dalam
pembelajaran IPS; (8) peneliti merencanakan siapa, mengapa, apa, kapan,
dan bagaimana pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga proses refleksi
terjadi.
2) Pelaksanaan
Tindakan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Selasa, 20
Februari 2018 pukul 07.50-09.00 dengan jumlah siswa yang hadir
105
Gambar 4.7 Mengamati dan Menanya Media Ular Tangga pada Siklus II
Pertemuan 2
106
3) Pengamatan
Tabel 4.11 Hasil Observasi terhadap Guru dan siswa tentang Penerapan
Pendekatan Saintifik dengan Media Ular Tangga Siklus II
Pertemuan 2
Guru Siswa (%)
No Langkah-langkah (%)
1. Mengamati gambar jenis-jenis
pekerjaan pada media ular 3,53 88,33 3,47 86,67
tangga
2. Menanya berdasarkan gambar 3,44 86,11 3,50 87,50
pada media ular tangga
3. Mencoba menemukan konsep
berbagai jenis pekerjaan 3,54 88,54 3,54 88,54
melalui kuis pada media ular
tangga
4. Menalar konsep jenis
pekerjaan pada media ular 3,50 87,50 3,50 87,50
tangga dengan berdiskusi
5. Mengomunikasikan hasil
diskusi dengan media ular 3,58 89,58 3,58 89,58
tangga
Rata-rata 3,52 88,01 3,52 87,96
(Data selengkapnya terdapat pada lampiran 16 dan 17 halaman 187)
108
bermain. Siswa juga tidak cepat bosan karena tertantang dengan soal-soal
yang dijawab secara kompetitif antar anggota kelompok.
Pada akhir pembelajaran, dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui
hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan saintifik dengan media ular tangga.
Tabel nilai evaluasi pembelajaran pada siklus II pertemuan 2
sebagai berikut:
Tabel 4.14 Analisis Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa dalam
Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Ular Tangga
pada Siklus II Pertemuan 2
No Langkah-langkah Guru Siswa
1 2 1 2
1. Mengamati gambar jenis- 3,40 3,47
3,40 3,53
jenis pekerjaan pada media
ular tangga
2. Menanya berdasarkan gambar
3,39 3,44 3,44 3,50
pada media ular tangga
3. Mencoba menemukan konsep
berbagai jenis pekerjaan
3,38 3,54 3,42 3,54
melalui kuis pada media ular
tangga
4. Menalar konsep jenis
pekerjaan pada media ular 3,42 3,50 3,50 3,50
tangga dengan berdiskusi
5. Mengomunikasikan hasil
diskusi dengan media ular 3,42 3,58 3,42 3,58
tangga
Rata-rata 3,40 3,52 3,44 3,52
Persentase (%) 84,99 88,01 85,89 87,96
(Data selengkapnya terdapat pada lampiran 26 dan 27 halaman 220 dan 223)
115
kehadiran siswa, dan melakukan apersepsi berupa cerita tikus yang malas
dan tikus yang rajin serta motivasi berupa tepuk salut.
Gambar 4.9 Mengamati dan Menanya Media Ular Tangga pada Siklus
III Pertemuan 1
5) Pengamatan
Tabel 4.16 Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa tentang Penerapan
Pendekatan Saintifik dengan Media Ular Tangga Siklus III
Pertemuan 1
Guru Siswa (%)
No Langkah-langkah (%)
1. Mengamati gambar jenis-jenis
pekerjaan pada media ular 3,53 88,33 3,47 86,67
tangga
2. Menanya berdasarkan gambar
3,67 91,67 3,61 90,28
pada media ular tangga
3. Mencoba menemukan konsep
berbagai jenis pekerjaan
3,67 91,67 3,67 91,67
melalui kuis pada media ular
tangga
4. Menalar konsep jenis
pekerjaan pada media ular 3,67 91,67 3,75 93,75
tangga dengan berdiskusi
5. Mengomunikasikan hasil
diskusi dengan media ular 3,58 89,58 3,58 89,58
tangga
Rata-rata 3,62 90,58 3,62 90,39
(Data selengkapnya terdapat pada lampiran 34 halaman 242)
yang dilaksanakan sudah baik dan sudah sesuai dengan skenario yang
telah direncanakan, meningkat cukup tinggi dari pertemuan sebelumnya
meskipun ada beberapa kegiatan yang belum dapat dilakukan secara
maksimal.
Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru dan siswa.
Berdasarkan data hasil wawancara, diperoleh kesimpulan bahwa guru
sudah belajar dari kesalahan sebelumnya sehingga skenario pembelajaran
dapat terlaksana dengan lancar dan lebih baik daripada siklus
sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa pembelajaran
pada siklus III pertemuan 1 lebih mudah dilakukan karena siswa sudah
paham aturan dalam permainan ular tangga. Siswa merasa senang karena
pembelajaran IPS dilakukan sambil bermain. Siswa juga tidak cepat
bosan karena tertantang dengan soal-soal kuis yang dijawab secara
kompetitif antar anggota kelompok.
Pada akhir pembelajaran, dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui
hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menerapkan
pendekatan saintifik dengan media ular tangga. Tabel nilai evaluasi
pembelajaran pada siklus III pertemuan 1 sebagai berikut:
yaitu 76,39, 86,81, dan 90,28 dengan rata-rata 84,49. Langkah mencoba
memainkan ular tangga pada siklus I, II, dan III yaitu 73,96, 86,98, dan
91,67 dengan rata-ratanya yaitu 84,20. Langkah menalar konsep jenis
pekerjaan pada media ular tangga dengan berdiskusi pada siklus I, II, dan III
yaitu 83,33, 87,50, dan 93,75 dengan rata-ratanya yaitu 88,19. Langkah
mengomunikasikan pada siklus I, II, dan III yaitu 80,21, 87,50, dan 89,58
dengan rata-ratanya yaitu 85,76. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa rata-rata persentase observasi terhadap siswa pada siklus
I, II, dan III yaitu 78,78, 86,92, dan 90,39. Rata-rata persentase tersebut
sudah bagus dan telah mencapai indikator kinerja yang ditargetkan yakni
85%.
Hasil belajar siswa meningkat dari siklus I hingga siklus III. Secara
umum, hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III tersaji dalam tabel
berikut ini:
92
90
90.43 88
86
88
84 Guru
90.39 82 Siswa
81.67 86.92 80 Hasil
78
78.78 90.58 76
86.5
78.68 74
72
Siklus I Siklus II Siklus III
86,50% dan siswa sebesar 86,92%. Pada siklus III persentase perolehan
guru sebesar 90,58% dan siswa 90,39.
Selain itu, nilai rata-rata siswa dari siklus I sampai siklus III terus
mengalami kenaikan. Pada siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 81,67,
kemudian pada siklus II naik menjadi 88,00, dan pada siklus III naik lagi
menjadi 90,43.
b. Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media
Ular Tangga
Kendala yang ditemui selama pembelajaran pada siklus I, antara
lain: (1) kegiatan mengamati belum sepenuhnya berjalan dengan tertib; (2)
siswa belum kritis dalam membuat pertanyaan, pertanyaan yang diajukan
siswa hanya seputar apa, siapa, dan di mana; (3) siswa belum mandiri,
masih perlu pendampingan dan instruksi guru dalam permainan ular tangga
(4) kurangnya kerja sama yang baik pada saat kegiatan menalar, ada
kelompok yang tidak mengumpulkan hasil diskusi tepat waktu (5) ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan kelompok yang sedang
presentasi.
Kendala yang ditemui pada siklus II antara lain: 1) kegiatan
mengamati belum berjalan dengan tertib (2) siswa yang berkemampuan
lebih rendah dari teman-temannya belum mendapat kesempatan menjawab
kartu pertanyaan, (3) bidak belum mendapat kesempatan menjawab
pertanyaan, (4) kegiatan presentasi dan menanggapi hasil presentasi belum
berjalan dengan tertib.
Kendala pada siklus III antara lain: (1) kegiatan mengamati belum
sepenuhnya berjalan dengan tertib (2) kegiatan presentasi dan menanggapi
hasil presentasi belum berjalan dengan tertib.
Adapun solusi untuk mengatasi kendala secara umum pada siklus I,
II, dan III antara lain: (1) Meminta ketua masing-masing kelompok untuk
bertanggung jawab terhadap anggotanya; (2) Guru membimbing siswa
dalam membuat pertanyaan; (3) Memfasilitasi dan memberikan bimbingan
terhadap pelaksanaan kegiatan mencoba; (4) Mengingatkan siswa untuk
130
bekerja sama dengan baik; dan (5) Memberi apresiasi terhadap kelompok
yang paling tertib dan aktif dalam menanggapi presentasi.
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka pembahasan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Langkah-langkah Penerapan Pedekatan Saintifik dengan Media Ular
Tangga
Penelitian ini dilakukan selama tiga siklus dengan lima kali pertemuan.
Pembelajaran yang dilakukan pada setiap pertemuan menerapkan pendekatan
saintifik dengan media ular tangga. Pendekatan saintifik adalah pendekatan
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa melalui tahapan keterampilan
proses mengamati, mengklasifikasi, meramalkan, menjelaskan, dan
menyimpulkan agar siswa secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau
prinsip tertentu (Daryanto, 2014: 51). Langkah pendekatan saintifik yaitu: (1)
mengamati, (2) menanya, (3) mencoba/mengumpulkan informasi, (4)
menalar/mengasosiasi, dan (5) mengomunikasikan (Hosnan, 2014: 37). Ular
tangga merupakan media permainan edukatif yang dimainkan menggunakan
bidak, dadu, dan papan kotak-kotak yang bergambar ular tangga. Dadu adalah
alat untuk mengundi sedangkan bidak adalah alat yang dijalankan dalam papan
ular tangga sesuai undian dadu (Husna, 2009: 145). Peneliti melakukan
langkah sesuai dengan langkah pendekatan saintifik dan memodifikasi langkah
tersebut menggunakan media ular tangga sebagai pendukung pembelajaran IPS
dengan langkah-langkah berikut ini: (a) mengamati gambar jenis-jenis
pekerjaan pada media ular tangga, (b) menanya berdasarkan gambar pada
media ular tangga, (c) mencoba menemukan konsep berbagai jenis pekerjaan
melalui kuis pada media ular tangga, (d) menalar konsep jenis pekerjaan pada
media ular tangga dengan berdiskusi, dan (e) mengomunikasikan hasil diskusi
dengan media ular tangga.
Dari lima langkah tersebut diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang
dilakukan, yaitu:
131
88,00. Pada siklus III persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
yaitu 100% dengan perolehan rata-rata nilai meningkat menjadi 90,75. Dengan
demikian, hasil tersebut sudah mencapai indikator kinerja penelitian yaitu
sebesar 85% sehingga penelitian dicukupkan pada siklus III. Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pembelajaran
IPS tentang jenis-jenis pekerjaan melalui penerapan pendekatan saintifik
dengan media ular tangga pada siswa kelas III SD Negeri Tunjungseto tahun
ajaran 2017/2018.
3. Kendala dan Solusi Penerapan Pendekatan Saintifik dengan Media Ular
Tangga dalam Peningkatan Pembelajaran IPS
Penerapan pembelajaran saintifik dengan media ular tangga merupakan
hal yang baru bagi guru dan siswa. Secara umum, kendala yang muncul di
antaranya: (1) kegiatan mengamati belum sepenuhnya berjalan dengan tertib;
(2) siswa masih kesulitan dalam membuat pertanyaan; (3) siswa belum
mandiri, masih perlu pendampingan dan instruksi guru dalam permainan ular
tangga; (4) kurangnya kerja sama yang baik pada saat kegiatan menalar, ada
kelompok yang tidak mengumpulkan hasil diskusi tepat waktu; (5) ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan kelompok yang sedang presentasi..
Secara umum, solusi dari kendala di atas antara lain: (1) mengatur,
menguasai dan memperhatikan siswa di kelas agar pelaksanaan pembelajaran
menjadi tertib; (2) merangsang siswa untuk bertanya, membimbing siswa
dalam membuat pertanyaan; (3) membimbing siswa dalam pelaksanaan
kegiatan mencoba memainkan ular tangga; (4) memberikan pengarahan agar
siswa bekerja sama dengan baik, memberikan motivasi kepada siswa saat siswa
mulai bosan atau guru memberikan permainan kecil atau tepuk agar semangat;
(5) memberi apresiasi terhadap kelompok yang paling tertib dan aktif dalam
menanggapi presentasi. Dari beberapa kendala dan solusi tersebut, ada kendala
yang paling menonjol yakni beberapa siswa belum sepenuhnya tertib dalam
kegiatan mengamati gambar pada media ular tangga. Solusi dari kendala
tersebut yaitu guru melakukan ice breaking, mengingatkan, dan memotivasi
siswa agar menaati aturan dalam permainan maupun dalam langkah
135