Anda di halaman 1dari 60

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum peneliti melakukan tindakan, peneliti melakukan perencanaan

tindakan yang meliputi (1) meminta izin kepada pihak sekolah dan

menyampaikan maksud, serta tujuan dari penelitian yang akan dilaksanan,

peneliti juga berkonsultasi pada guru kelas mengenai langkah-langkah yang

akan dilakukan di kelas; (2) menyusun jadwal penelitian di kelas bersama

dengan guru kelas, serta menyocokkan pada pembelajaran dan yang telah

berlangsung; (3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan menggunakan model circuit learning; (4) Membuat media

pembelajaran berupa peta konsep sesuai dengan sintaks model circuit

learning; (5) menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai

pendukung kegiatan belajar; (6) menyusun instrumen berupa lembar

pemantau tindakan guru dan lembar pemantau tindakan siswa menggunakan

model circuit learning, yang nantinya akan diisi oleh observer;

63
64

(7) menyiapkan kuesioner yang akan diisi oleh siswa untuk mengukur

kecerdasan interpersonal siswa kelas III.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan

yang berlangsung pada 28, dan 29 Januari 2020. Pada pelaksanaan tindakan

peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran

menggunakan model circuit learning dan telah dikonsultasikan pada dosen

pembimbing dan guru kelas III. Berikut adalah deskripsi kegiatan

pembelajaran yang dilakukan menggunakan model circuit learning pada

siklus I:

1) Siklus I Pertemuan 1

Tindakan penelitian siklus I pertemuan 1 dilakukan pada hari Selasa, 28

Januari 2020 dan dilakukan selama 105 menit, yakni pukul 08.45 WIB - 10.15

WIB yang dilanjutkan kembali pukul 10.45 WIB – 11.45 WIB. Pada

pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dimulai pada tema 5 (Cuaca),

subtema 3 (Pengaruh Perubahan Cuaca terhadap Kehidupan Manusia), dan

pembelajaran 4. Model pembelajaran yang digunakan peneliti saat

menyampaikan pelajaran ialah model circuit learning. Adapun kegiatan yang

dilakukan peneliti selama melakukan penelitian ialah;


65

Kegiatan Awal

Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan kabar peserta didik, dilanjutkan menanyakan peserta didik yang

datang paling pertama untuk memimpin do’a di depan kelas. Selanjutnya

guru mengecek kehadiran dan melakukan pengkondisian kelas. Pada hari

tersebut terdapat 2 peserta didik yang tidak dapat menggikuti kegiatan belajar

dikarenakan sakit. Dilanjutkan menyanyikan lagu “Garuda Pancasila’’ untuk

memupuk rasa nasionalisme peserta didik. Untuk menggugah semangat

peserta didik, guru memberikan yel-yel berupa tepuk PPK (Penguatan

Pendidikan Karakter), dirasa kelas masih belum bersemangat guru meminta

salah satu peserta didik untuk memimpin tepuk PPK.

Gambar 4.1 Kelas diawali dengan berdoa bersama


66

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan

dilakukan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Guru juga

memotivasi peserta didik untuk selalu saling menghormati satu sama lain.

Peserta didik diarahkan untuk berhitung 1 hingga 8 yang nantinya hitungan

tersebut adalah awal mula peserta didik mendapat kelompoknya. Dalam

kelompok yang heterogen tersebut guru menyampaian peraturan yang harus

dipatuhi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, tak lupa

guru menyampaikan akan ada kelompok yang memenangkan predikat

kelompok terkompak yang nantinya akan mendapat reward. Peserta didik

nampak antusias untuk mengikuti kegiatan pada hari itu, tak ingin kehilangan

semangat peserta didik, guru memancing pertanyaan “apa yang siswa

ketahui suku bangsa di Indonesia’’ beberapa peserta didik menjawab

pertanyaan tersebut dengan antusias, selanjutnya peserta didik lain

merespons dengan memberikan tepuk tangan pada peserta didik yang berani

menjawab pertanyaan tersebut.


67

Gambar 4.2 Guru menyampaikan peraturan kelompok

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru menampilkan peta pikiran mengenai suku bangsa

di Indonesia, guru menjelaskan keberagaman suku bangsa yang ada di

Indonesia. Dilanjutkan menanyakan “Berasal dari suku bangsa apakah

kamu?’’ satu persatu perwakilan kelompok mengacungkan tangan dan

menyebutkan suku bangsa. Dilanjutkan dengan memotivasi siswa untuk

saling menghargai dan tidak memilih-milih teman berdasarkan suku

bangsanya.
68

Gambar 4.3 Guru menampilkan peta pikiran “Suku Bangsa”

Setelah menjelasakan materi pembelajaran guru membagikan Lembar

Kerja Peserta Didiki (LKPD) yang kemudian peserta didik diarahkan untuk

berdiskusi dalam kelompok. Untuk menyelesaikan LKPD guru juga memberi

kesempatan untuk tiap kelompok mewawancarai kelompok lainnya.

Kemudian peserta didik merancang peta pikiran dari hasil diskusi dan

mewawancarai. Sayangnya masih terdapat beberapa peserta didik yang

enggan untuk melakukan kegiatan berdiskusi. Peran guru untuk hal ini adalah

memberikan pengawasan dan membimbing serta memotivasi apabila

terdapat kelompok yang tidak melakukan kegiatan tersebut dengan baik.


69

Gambar 4.4 Kegiatan diskusi kelompok

Peta pikiran yang dirancang dalam kelompok selanjutnya dihias dengan

menarik sesuai dengan kesepakatan dalam kelompok, dalam hal ini guru

juga berperan untuk membantu kelompok yang kesulitan dalam pembuatan

peta pikiran. Setelah kegiatan merancang dan menghias peta pikiran.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi maupun peta pikiran yang telah

dibuat dalam kelompok. Saat melakukan presentasi masih terdapat kelompok

yang tidak percaya diri dalam mempresentasikan peta pikiran. Guru meminta

perwakilan tiap kelompok yang belum melaksanakan presentasi untuk

memberi umpan balik, berupa komentar yang berisikan saran maupun pujian.
70

4.5 Kegiatan merancang peta pikiran

Kegiatan dilanjutkan untuk memilih kelompok yang berhak mendapatkan

reward. Kelompok yang menang ialah kelompok dengan voting terbanyak

dan kelompok yang dipilih oleh guru berdasarkan kekompakan, kecepatan

dan ketepatan dan menyampaikan hasil diskusi berupa peta pikiran. sebelum

memilih kelompok yang menang, guru memberikan sebuah kuis yang

bertemakan suku bangsa. Nantinya kelompok dengan skor terbanyak

menjawab pertanyaan akan mendapat reward. Peserta didik Nampak

antusias untuk menjawab pertanyaan kuis tersebut. Tapi, ada juga kelompok

yang masih pasif, diam tidak mengangkat tangan untuk menjawab

pertanyaan. Guru menyiasati kelompok tersebut dengan kuis tambahan

yakni, guru menunjuk kelompok tersebut untuk menjawab pertanyaan.


71

4.6 Kegiatan mempresentasikan peta pikiran

Guru memilih kelompok yang mendapatkan reward berdasarkan

kekompakan dalam membuat peta pikiran dan mempresentasikannya

dengan percaya diri adalah kelompok 3. Sedangkan kelompok berdasarkan

voting terbanyak ialah kelompok 5 dengan banyaknya peserta didik menyukai

peta pikiran kelompok tersebut ialah 13 orang. Guru memberikan reward

berupa biskuit yang diberikan sebanyak 3 buah kepada kelompok yang

beranggotakan 4 orang, bertujuan untuk melihat cara peserta didik saling

berbagi dalam kelompok,sayangnya terdapat peserta didik yang tidak

mendapat bagian. Guru memberikan pengertian untuk saling berbagi satu

sama lain. Peserta didik yang belum menang dimotivasi untuk pada kegiatan

selanjutnya saling bekerja sama dan kompak.


72

4.7 Kelompok yang mendapatkan reward

Kegiatan Akhir

Akhir pembelajaran guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan

kegiatan yang dilakukan, Tak lupa guru juga mengaitkan tema (Cuaca)

dengan dampak dari perubahan cuaca dan cara menanggulanginya, guru

memberi himbauan tentang bahaya bencana banjir dan cara

menanggulanginya sebagai implementasi dari Satuan Pendidikan Aman

Bencana (SPAB). Guru memotivasi peserta didik untuk pada kegiatan

pembelajaran selanjutnya harus saling bekerja sama, kompak dan aktif

dalam kelompok. Guru memilih salah satu peserta didik untuk memimpin do’a

bersama-sama. Sebelum pulang guru memberikan pertanyaan seputar materi

pembelajaran pada hari itu. Apabila kelompok yang dapat menjawab dengan

benar, kelompok tersebut boleh meninggalkan kelas.


73

2) Siklus I Pertemuan 2

Tindakan penelitian siklus I pertemuan 2 dilakukan pada hari Rabu, 29

Januari 2020 dan dilakukan selama 105 menit, yakni pukul 06.30 WIB - 08.15

WIB yang dilanjutkn kembali pukul 08.45 WIB – 10.15 WIB. Pada pertemuan

pertama kegiatan pembelajaran dimulai pada tema 5 cuaca, subtema 3

Pengaruh Perubahan Cuaca terhadap Kehidupan Manusia, dan

pembelajaran 5. Model pembelajaran yang digunakan peneliti saat

menyampaikan pelajaran ialah model circuit learning. Adapun kgiatan yang

dilakukan peneliti selama melakukan penelitian ialah;

Kegiatan Awal

Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan kabar peserta didik, guru memlih salah satu peserta didik untuk

memimpin do’a bersam-sama. Selanjutnya guru mengecek kehadiran dan

melakukan pengondisian kela. Pada hari tersebut terdapat 1 peserta didik

yang tidak dapat menggikuti kegiatan belajar dikarenakan sakit. guru

memberikan yel-yel berupa tepuk PPK (Penguatan Pendidikan Karakter),

dirasa kelas masih belum bersemangat guru melanjutkan dengan yel-yel pagi

pagi.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan

dilakukan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Guru juga


74

memotivasi peserta didik untuk selalu menjaga sikap disiplin. Selanjutnya

peserta didik membentuk kelompok yang telah dipilih oleh guru yang

berisikan kelompok heterogen, tak lupa guru menyampaikan akan ada

kelompok yang memenangkan predikat kelompok terkompak yang nantinya

akan mendapat reward. Peserta didik nampak antusias untuk mengikuti

kegiatan pada hari itu, tak ingin kehilangan semangat peserta didik, guru

memancing pertanyaan “pernahkah kamu menonton pentas tari Indonesia?’’

beberapa peserta didik menjawab pertanyaan tersebut. Guru juga

menjelaskan peraturan yang harus dilaksanakan ketika peserta didik

melaksanakan kegiatan belajar kelompok.

Kegiatan Inti

Guru menjelaskan keberagaman tari-tarian yang dimiliki Indonesia

sebagai warisan leluhur yang harus terus dilestarikan. Guru membagian peta

pikiran tari-tarian Indonesia yang selanjutnya peserta didik dalam kelompok

menganalisi peta pikiran tersebut. Terdapat satu peserta didik yang

menanyakan keberagaman dan daerah asal tari-tarian. Guru mengarahkan

untuk membuka daftar tari-tarian dan asal daerah yang ada di buku siswa

sebagi implementasi kegiatan literasi. Selanjutnya peserta didik diarahkan

untuk melakukan kegiatan diskusi kelompok unruk merancang peta

pikirannya sendiri. Masih terdapat peserta didik yang tidak melaksanakan

kegiatan diskusi dan memilih untuk mengerjakannya sendiri, dalam hal


75

tersebut guru mengambil peran pengawasan dan mengarahkan kembali

peserta didik.

4.8 Guru menampilkan peta pikiran


Peserta didik mulai merancang peta pikiran, guru mengintruksikan

bahawa peta pikiran boleh dihias, peserta didik nampak antusias. Dalam

pelaksanaan pembuatan peta pikiran guru mengawasi dan membimbing

dalam kelompok pada kelompok yang kesulitan dan pembuatan peta pikiran,

pada kali ini sudah mulai kelompok-kelompok saling berkoordinasi dalam

membuat peta pikiran tersebut. Setelah kegiatan tersebut guru menanyakan

apakah ada yang bisa memeragakan contoh tarian daerah, terdapat satu

peserta didik yang dapat mencontohkannya, guru mengapresiasi kepercaya

dirian anak tersebut dengan memberi tepuk tangan hebat.


76

4.9 Kegiatan membuat peta pikiran

Kegiatan dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusi dan

rancangan peta pikiran, kali ini guru menunjuk salah satu perwakilan

kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.

Peserta didik tersebut masih kurang percaya diri dalam mempresentasikan

dan sesekali guru meminta temannya untuk memberi penguatan. Kelompok

dengan keakraban dan saling menolong akan mendapatkan reward.

Selanjutkan peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok dan guru

memilih salah satu kelompok yang akan mendapatkan reward sebelumnya

guru telah mempertimbangkan dengan pangamatan yang dilakukan bahwa

kelompok yang menang ialah kelompok yang dari awal kegiatan saling

membantu. Guru memanggil kelompok yang berhak mendapatan reward

namun, terdapat kelompok yang terlihat murung karena tidak menang, dan
77

guru memberi motivasi untuk pada kegiatan berikutnya kelompok yang belum

mendapatkan hadiah harus bekerja sama lagi dengan baik.

4.10 Kelompok yang mendapatkan reward

Kegiatan Akhir

Akhir pembelajaran guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan

kegiatan yang dilakukan, Guru memotivasi peserta didik untuk pada kegiatan

pembelajaran selanjutnya harus saling bekerja sama, kompak dan aktif

dalam kelompok. Guru memilih salah satu peserta didik untuk memimpin do’a

bersama-sama. Sebelum pulang guru memberikan pertanyaan seputar materi

pembelajaran pada hari itu. Apabila kelompok yang dapat menjawab dengan

benar, kelompok tersebut boleh meninggalkan kelas.


78

c. Pengamatan

Selanjutnya pada tahap pengamatan guru kelas sebagai pengamat

bertugas mengamati peneliti sebagai guru kelas, dan siswa saat melakukan

pembelajaran menggunakan lembar pemantau tindakan guru dan siswa,

sebagai alat bantu evaluasi tindakan yang berisi 20 butir pernyataan. Peneliti

juga melakukan pengamatan dengan mencatat kejadian yang terjadi selama

poses pembelajaran berlangsung dalam bentuk catatan lapangan. Hasil

pengamatan tindakan dan catatan lapangan dirangkum dan didiskusikan oleh

peneliti bersama dengan pengamat yang selanjutnya dikonsultasikan pula

pada dosen pembimbing sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pada siklus

selanjutnya.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan pengamat (observer) yang

didukung pula oleh instrumen pengamatan tindakan guru dan siswa, adapun

hasil pengamatan saat kegiatan siklus I berlangsung antara lain: untuk

peserta didik kegiatan yang dilakukan dalam kelompok masih dilakukan

secara individu, terdapat peserta didik yang enggan berbaur dalam kelompok

karena merasa anggota kelompoknya ialah bukan teman dekatnya, terdapat

peserta didik yang masih enggan untuk mengemukakan pendapat bahkan

sulit sekali untuk diajak bicara, dalam kelompok peserta didik masih sibuk

melakukan aktifitasnya sendiri. Akan tetapi peserta didik antusias saat guru

menyampaikan aka nada reward.


79

Pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru ialah, guru masih

kurang memancing pengetahuan siswa saat menyampaikan apersepsi, guru

menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 dan materi

PPKn yang disampaikan sudah tepat. Masih terdapat sintaks model Circuit

Learning yang belum tersampaikan. Saat pengkondisian kelas guru masih

kurang saat percobaan awal menggunakan model Circuit Learning.

d. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh

mana hasil yang diperoleh peneliti dari tindakan yang telah dilakukan pada

siklus I. Hasil yang diperoleh akan digunakan peneliti sebagai acuan pada

tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya, serta sebagai perencanaan

dan pengambilan keputusan untuk kegiatan yang akan dilakakukan. Peneliti

bersama observer melaksanakan diskusi untuk mengkaji pelaksanaan

kegiatan pada siklus I. Obersever juga memberi saran untuk pelaksaan

selanjutnya, semata-mata agar terjadinya peningkatan kecerdasan

interpersonal siswa kelas III pada siklus selanjutnya.

Pada tahap ini hasil tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan hasil

pengamatan observer pada siklus I yakni siswa kelas III masih belum

menunjukkan peningkatan kecerdasan interpersonalnya. Pada kegiatan

belajar kelompok terlihat masih banyak peserta didik yang enggan untuk
80

berbaur dengan teman yang bukan merupakan teman bermainnya, sebagian

kelompok juga masih belum mampu diskusi dalam kelompoknya atau masih

mengerjakan secara individual, dalam beberapa kegiatan pembelajaran

terlihat beberapa siswa masih tidak perduli dengan temannya. Terdapat pula

peserta didik yang enggan berbicara degan temannya dan menutup diri.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus I

menggambarkan tidak adanya peningkatan kecerdasan interpersonal siswa.

Hasil skor kuesioner yang diperoleh oleh siswa juga masih belum mancapai

keberhasilan seperti yang tertera dalam indikator. Siswa hanya memperoleh

presentase 57,68% atau sama dengan siswa yang memperoleh skor ≥ 85

adalah hanya sebanyak 15 orang, sedangkan untuk target ketercapaian

peningkatan kecerdasan interpersonal pada penelitian ini adalah 75% dari

jumlah siswa atau sama dengan 20 siswa dri 26 siswa mendapatkan skor ≥

85. Jadi, pada siklus I skor yang didapatkan belum mencapai indikator

keberhasilan, sehingga perlu dilakukan tindakan pada siklus selanjutnya.

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi prolehan skor kuesioner kecerdasan

interpersonal siswa kelas III SD Negeri Kenari 07 Pagi Jakarta Pusat:


81

Tabel 4.1

Rekapitulasi Perolehan Skor Kecerdasan Interpersonal pada Siklus I

No. Nama Skor Keterangan

1. AFN 89 Tinggi
2. AR 87 Tinggi
3. AF 77 Sedang
4. APR 87 Tinggi
5. AZ 87 Tinggi
6. DNA 77 Sedang
7. DAP 88 Tinggi
8. FA 80 Sedang
9. HIS 87 Tinggi
10. IBRW 89 Tinggi
11. JK 75 Sedang
12. JJK 75 Sedang
13. KD 70 Kurang
14. KM 85 Tinggi
15. KL 92 Sangat Tinggi
16. MAF 83 Sedang
17. MB 80 Sedang
18. NPS 92 Sangat Tinggi
19. PMI 87 Tinggi
20. PK 66 Kurang
21. RAF 80 Sedang
22. RA 95 Sangat Tinggi
23. SG 90 Sangat Tinggi
24. VA 75 Sedang
25. WA 85 Tinggi
26. YA 87 Tinggi
82

Tabel 4.2

Rentang Skor Penilaian Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas III pada


Siklus I

Jumlah Persentase
No Perolehan Skor Kategori
Siswa (%)
90 – 100 Sangat Tinggi
1. 4 15, 38%
85 – 89 Tinggi
2. 11 42,30%
75 – 84 Sedang
3. 9 34,61%
55 – 74 Kurang
4. 2 7,69%
35 – 54 Sangat Kurang
5. - -

Jumlah 26 100%

Data hasil pemantau tindakan guru dan siswa berisi 20 butir pertanyaan

yang masing-masing pertanyaan memiliki skor maksimal adalah 4 dan

minimal adalah 1, dan untuk skor maksimal yakni 80. Indikator keberhasilan

tindakan guru dan siswa ialah 80% dari skor maksimal yaitu 80 yaitu sebesar

64. Namun, hasil data pemantau tindakan guru dan siswa yang diidi oleh

observer hanya memperoeh skor persentase sebesar 71,25% atau sama

dengan memperole skor sebesar 57. Untuk data pemantau aktivitas guru

memperoleh skor 29 sedangkan data pemantau aktivitas siswa sebesar 28.


83

Berdasarkan hasil penilaian pelaksanaan tindakan guru dan siswa yang

dilakukan oleh kolaborator, dapat dilihat bahwa guru masih belum mampu

mengarahkan peserta ddik untuk dikusi dalam kelompok, peserta didik masih

bertindak semaunya dalam kelompok, guru juga masihbelum memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif, dan pada

menampilkan peta pikiran guru juga masih kurang mengajak peserta didik

untuk menganalisis bersama-sama. Guru belum maksimal dalam membuat

kelas kondusif yang menimbulkan keadaan kelas yang pasif dan terkadang

cenderung kurang harmonis. Dari data diatas dapat diinterpretasikan bahsa

proses pembelajaran PPKn menggunakan model Circuit Learning belum

berhasil pada siklus I. berikut adalah data hasil pemantau tindakan guru dan

data hasil tindakan siswa:

Tabel 4.3

Data Hasil Instrumen Pemantau Tindakan Guru dan Siswa pada Siklus I
Jumlah Skor Presentase
No. Pertemuan Jumlah
Guru Siswa (%)
1. Pertama 26 25 51 63,75%
2. Kedua 30 27 57 71,25%

Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti dan observer masih menemukan

kekurangan pada saat tindakan siklus I yang akan diperbaiki pada siklus

selanjutnya. Adapun berbagai kekurangan pada siklus I yang menyebabkan


84

belum tercapainnya keberhasilan tindakan dalam meningkatkan kecerdasan

interpersonal adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Refleksi dan Tindak Lanjut Siklus I


No. Hasil Observasi Rencana Tindak Lanjut
Guru
1. Guru masih kurang dalam  Guru harus mngenalkan
mengkondisikan dan konsep peta pikiran dan
menganalisis saat guru merancang lebih menarik.
menampilkan peta pikiran

2. Guru masih kurang  Guru akan membuat


mengendalikan kelompok, perutan yang lebih tegas
sebagian kelompok masih namus disukai peserta didik
bertindak tidak sesuai aturan
kelompok

3. Guru belum memotivasi peserta  Guru akan menciptakan


didik untuk lebih percaya diri, suasan belajar yang
dan saling memahami nyaman yang membuat
peserta didik percaya diri
 Guru akan menguatkan
dengan memberi nasihat
untuk saling memahami

4. Hasil data pemantau tindakan  Peneliti akan meningkatkan


guru dan siswa masih belum aspek pada indikator yang
mencapai indikator keberhasilan belum tercapai dengan
kegiatan yang
mengimplementasikan
model Circuit Learning
Siswa
1. Siswa masih kurang percaya diri  Guru memberikan motivasi
85

dalam menyampikan peta tentang percaya diri


pikiran  Guru memberikan reward
maupun punishment
 Guru melakukan
pendekatan pada anak-
anak yang kurang percaya
diri
2. Siswa masih bersifat individualis  Guru memberikan arahan
dan tidak berbaur dalam mengenai pentingnya
kelompok kebersamaan
 Guru melakukan kegiatan
kelompok yang siswa
senangi
3. Masih terdapt siswa yang pasif  Guru memberikan arahan
saat kegiatan diskusi yang intensif saat kegiatan
diskusi
 Guru memberi penguatan
tentang pentingnya
kebersamaan dalam
kelompok
4. Siswa masih memilih teman  Guru membagi kelompok
kelompok (hanya ingin dengan permainan
berkelompok dengan teman  Guru memberikan
dekatnya) pengertian bahwa tujuan
berkelompok adalah untuk
saling membangun.
5. Hasil pengisian instrumen  Guru melakukan pendekatn
kecerdasan interpersonal personal pada siswa agar
berupa kuesioner masih belum dapat saling memahami
mencapai indikator keberhasilan yang bertujuan
meningkatkan kecerdasan
interpersonal.

Berdasarkan hasil temuan pada siklus I menunjukkan bahwa peneliti

harus melakukan evaluasi dan perbaikan pada siklus selanjutnya. Peneliti


86

berupaya untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa melalui model

Circuit Learning yang dalam implementasiannya pembelajaran dilakukan

secara berkelompok. Tindakan yang direncanakan dan dilaksanakan pada

siklus selanjutnya diharap dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal

siswa kelas III dengan menggunakan model pembelajaran Circuit Learning.

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan

Pada siklus II penelitian tindakan kelas dilakukan sebanyak 2 pertemuan

yang berlangsung pada 31 Januari dan 4 Februari 2020. Penelitian ini

dilakukan sebagai tindak lanjut dari belum tercapaikan peningkatan

kecerdasan interpersonal pada siklus I. Sebelum peneliti melakukan

tindakan, peneliti melakukan perencanaan tindakan yang meliputi (1)

Konsultasi pada dosen pembimbing serta diskusi dengan kolaborator

mengenai tindakan yang akan dilakukan pada siklus II (2) Membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model circuit

learning; (3) Membuat media pembelajaran berupa peta konsep sesuai

dengan sintaks model Circuit Learning; (4) menyiapkan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) sebagai pendukung kegiatan belajar; (5) menyusun instrumen

berupa lembar pemantau tindakan guru dan lembar pemantau tindakan siswa

menggunakan model Circuit Learning, yang nantinya akan diisi oleh


87

observer; (6) menyiapkan kuesioner yang akan diisi oleh siswa untuk

mengukur kecerdasan interpersonal siswa kelas III.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan dalam 2 kali pertemuan

yang berlangsung pada 28, dan 29 Januari 2020. Pada pelaksanaan tindakan

peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran

menggunakan model Circuit Learning dan telah dikonsultasikan pada dosen

pembimbin dan guru kelas III.

1) Siklus II Pertemuan 1

Tindakan penelitian siklus II pertemuan 1 dilakukan pada hari Jumat, 31

Januari 2020 dan dilakukan selama 105 menit, yakni pukul 06.30 WIB - 08.15

WIB yang dilanjutkn kembali pukul 08.45 WIB – 10.00 WIB. Pada pertemuan

pertama kegiatan pembelajaran dimulai pada tema 5 cuaca, subtema 3

Pengaruh Perubahan Cuaca terhadap Kehidupan Manusia, dan

pembelajaran 6. Model pembelajaran yang digunakan peneliti saat

menyampaikan pelajaran ialah model circuit learning. Adapun kegiatan yang

dilakukan peneliti selama melakukan penelitian ialah;


88

Kegiatan Awal

Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan kabar peserta didik, dilanjutkan menanyakan peserta didik yang

datang paling pertama untuk memimpin do’a di depan kelas. Selanjutnya

guru mengecek kehadiran dan melakukan pengondisian kelas. Pada hari

tersebut terdapat 1 peserta didik yang tidak dapat mengikuti kegiatan belajar

dikarenakan sakit, dirasa kelas masih belum bersemangat guru meminta

salah satu peserta didik untuk memimpin tepuk PPK.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan

dilakukan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Guru juga

memotivasi peserta didik untuk selalu tolong menolong. Peserta didik

diarahkan untuk membuat kertas yang bertuliskan angka 1 hingga 7.

Selanjutnya peserta didik bergantian mengambil kertas tersebut dan angka

yang peserta didik dapat merupakan kelompok peserta didik. Dalam

kelompok yang heterogen tersebut guru menyampaian peraturan yang harus

dipatuhi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung, tak lupa

guru menyampaikan akan ada kelompok yang memenangkan predikat

kelompok terkompak yang nantinya akan mendapat reward. Guru

menanyakan pengalaman tolong menolong yang pernah peserta didik

lakukan, secara bergantian peserta didik menjawab dengan beragam cerita

yang pernah ia lakukan.


89

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru menjelaskan pentingnya tolong menolong sambil

guru memeragakan bahwa sedang butuh pertolongan dan peserta didik

sebagai penolong guru menunjuk salah satu peserta didik untuk

memeragakan hal tersebut, akan tetapi peserta didik tersebut masih belum

percaya diri. Dilanjutkan menanyakan contoh sikap tolong menolong yang

bias peserta didik lakukan. Terdapat beberapa peserta didik yang sudah

berani menunjuk tangan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Gambar 4.11 Guru menyampaikan materi

Setelah menjelasakan materi pembelajaran guru membagikan Lembar

Kerja Peserta Didiki (LKPD) yang kemudian peserta didik diarahkan untuk

berdiskusi dalam kelompok. Kemudian peserta didik merancang peta pikiran

dari hasil diskusi dan mewawancarai. Terlihat peserta didik mulai antusias

untuk melakukan diskusi dalam kelompok.


90

Gambar 4.12 Kegiatan diskusi kelompok

Peta pikiran yang dirancang dalam kelompok selanjutnya dihias dengan

menarik sesuai dengan kesepakatan dalam kelompok, dalam hal ini guru

juga berperan untuk membantu kelompok yang kesulitan dalam pembuatan

peta pikiran. Setelah kegiatan merancang dan menghias peta pikiran.

Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi maupun peta pikiran yang telah

dibuat dalam kelompok. Dengan meminta kelompok yang nampak kompak

untuk menunjuk kelompok lain untuk melakukan presentasi. Saat melakukan

presentasi masih terdapat kelompok yang tidak percaya diri dalam

mempresentasikan peta pikiran. Guru meminta perwakilan tiap kelompok

yang belum melaksanakan presentasi untuk memberi umpan balik, berupa

komentar yang berisikan saran maupun pujian.


91

4.13 Kegiatan merancang peta pikiran

Kegiatan dilanjutkan untuk memilih kelompok yang berhak mendapatkan

reward. Kelompok terpilih menjadi pemenang ialah kelompok yang kompak

dan mempresentasikan dengan percaya diri, guru memberikan hadiah

berupa biskuit dengan jumlah ganjil agar peserta didik mampu melaksanakan

kegiatan berbagi.

4.14 Kelompok yang mendapatkan reward


92

Kegiatan Akhir

Akhir pembelajaran guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan

kegiatan yang dilakukan, karena pembelajaran hari ini adalah hari Jumat

maka guru meminta salah satu siswa untuk mengumpulkan amal Jumat.

Guru memotivasi peserta didik untuk pada kegiatan pembelajaran

selanjutnya harus mempertahnkan sikap saling bekerja sama, kompak dan

aktif dalam kelompok. Guru memilih salah satu peserta didik untuk memimpin

do’a bersama-sama. Sebelum pulang guru memberikan pertanyaan seputar

materi pembelajaran pada hari itu. Apabila kelompok yang dapat menjawab

dengan benar, kelompok tersebut boleh meninggalkan kelas.

2) Siklus II Pertemuan 2

Tindakan penelitian siklus II pertemuan 2 dilakukan pada hari Selasa, 4

Februari 2020 dan dilakukan selama 105 menit, yakni pukul 08.45 WIB -

10.15 WIB yang dilanjutkn kembali pukul 10.45 WIB – 11.45 WIB. Pada

pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dimulai pada tema 5 cuaca,

subtema 4 Cuaca, Iklim, dan Musim, dan pembelajaran 2. Model pembelajaran

yang digunakan peneliti saat menyampaikan pelajaran ialah model Circuit

Learning. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti selama melakukan

penelitian ialah;
93

Kegiatan Awal

Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan kabar peserta didik, guru memlih salah satu peserta didik untuk

memimpin do’a bersama-sama. Selanjutnya guru menyanyikan lagu

“Indonesia Raya” guru meminta salah satu peserta didik memimpin

menyanyikan lagu, guru memilih peserta didik yang pada pertemuan

sebelumnya dorasa kurang percaya diri saat maju di depan kelas.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini dan beberapa

peserta didik antusia dan menunjuk tangan untuk nantinya pembelajaran

dilakukan dengan membuat peta pikiran (salah satu sintaks model circuit

learning). Guru merespon dengan menyankan apa saj yang pernah peserta

didik buat dengan peta pikiran.

Kegiatan Inti

Guru meminta peserta didik untuk menceritakan kegiatan kerja bakti yang

pernah dilakukan baik di sekolah maupun lingkungan rumah, peserta ddik

nampak antusias untuk menceritakan sesekali peserta didik yang lain

menambahkan. Guru menampilkan gambar kerja bakti dilingkungan. Siswa

diminta untuk membuat rancangan kegiatan yang menyatukan keberagaman.

Guru berperan mengarahkan peserta didik yang kesulitan dalam merancang

sebuat rancangan kegiatan yang nantinya dijadikan peta pikiran.


94

4.15 Guru menyampaikan materi


Peserta didik mulai merancang peta pikiran, guru menginstruksikan bahwa

peta pikiran boleh dihias, peserta didik nampak antusias. Dalam pelaksanaan

pembuatan peta pikiran guru mengawasi dan membimbing dalam kelompok

pada kelompok yang kesulitan dan pembuatan peta pikiran. Pada kali ini

sudah mulai kelompok-kelompok saling berkoordinasi dalam membuat peta

pikiran tersebut. Ada yang mengatur strategi mengerjakan secara bergantian,

adapula yang mengerjakan langsung bersama-sama.


95

4.16 Kegiatan membuat peta pikiran

Kegiatan dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusi dan

rancangan peta pikiran, kali ini guru menunjuk salah satu perwakilan

kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.

Peserta didik tersebut sudah menunjukkan sikap percaya dirinya dan

terdapat kelompok yang mengajukan diri untuk memprsentasikan peta

pikirannya. Kelompok dengan rancangan terbaik akan mendapatkan reward.

Selanjutkan peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok dan guru

memilih salah satu kelompok yang akan mendapatkan reward sebelumnya

guru telah mempertimbangkan dengan pangamatan yang dilakukan bahawa

kelompok yang menang ialah kelompok yang dari awal kegiatan saling

membantu. Guru memanggil kelompok yang berhak mendapatan reward.


96

Kelompok yang tidak menang sudah dapat mengerti dan sudah tidak merasa

iri.

4.17 Kegiatan Mempresentasikan Peta Pikiran

Gambar 4.18 Kelompok yang Mendapatkan Reward


97

Kegiatan Akhir

Akhir pembelajaran guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan

kegiatan yang dilakukan, guru meminta salah satu peserta didik untuk

mengomentari kegiatan pada hari ini. Guru memilih salah satu peserta didik

untuk memimpin do’a bersama-sama. Sebelum pulang guru memberikan

pertanyaan seputar materi pembelajaran pada hari itu. Apabila kelompok

yang dapat menjawab dengan benar, kelompok tersebut boleh meninggalkan

kelas.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan pengamat (observer) yang

didukung pula oleh instrumen pengamatan tindakan guru dan siswa, adapun

hasil pengamatan saat kegiatan siklus II berlangsung antara lain: untuk

peserta didik kegiatan yang dilakukan dalam kelompok sudah dilakukan

dengan kompak dan saling berdiskusi, peserta didik sudah mulai berbaur

tanpa memperdulikan anggota kelompoknya adalah bukan dari teman

bermainnya, dengan bantuan guru peserta didik mulai percaya diri setiap kali

mempresentasikan hasil diskusi, peserta didik yang malu dan enggan

berbicara dengan teman dan guru sudah mulai bermain bersama-sama dan

sudah mulai berkomunikasi dengan guru


98

Pengamatan yang dilakukan observer terhadap guru ialah, pengkondisian

kelas dilakukan dengan baik dibanding dengan siklus sebelumnya, guru

menggunakan sintaks model Circuit Learning dengan sesuai dan materi yang

disampaikan juga sesuai. Guru memberikan langkah pendekatan personal

pad peserta didik yang dianggap masih kurangnya saling memahami satu

sama lain. Guru melakukan kegiatan intensif untuk meningkatkan kecerdasan

interpersonal peserta didik dengan kegiatan makan bersama dan saling

berbagi.

Gambar 4.19 Kegiatan makan bersama

d. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh

mana hasil yang diperoleh peneliti dari tindakan yang telah dilakukan pada
99

siklus II. Hasil yang diperoleh akan digunakan peneliti sebagai acuan pada

tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya, serta sebagai perencanaan

dan pengambilan keputusan untuk kegiatan yang akan dilakakukan. Peneliti

bersama observer melaksanakan diskusi untuk mengkaji pelaksanaan

kegiatan pada siklus II. Observer juga memberi saran untuk pelaksaan

selanjutnya, semata-mata agar terjadinya peningkatan kecerdasan

interpersonal soswa kelas III pada siklus selanjutnya.

Pada tahap ini hasil tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan hasil

pengamatan observer pada siklus II yakni siswa kelas III sudah menunjukkan

peningkatan kecerdasan interpersonalnya. Pada kegiatan belajar kelompok

peserta didik sudah tidak memilih-milih teman, kegiatan diskusi juga sudah

dilakukan bersama-sama, peserta didik yang tidak ingin berbicara sudah mau

berkomunikasi dengan guru.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus II

menggambarkan adanya peningkatan kecerdasan interpersonal siswa. Hasil

skor angket yang diperoleh oleh siswa juga masih belum mancapai

keberhasilan seperti yang tertera dalam indikator. Siswa presentase 73,07%

atau sama dengan siswa yang memperoleh skor ≥ 85 adalah 19 orang,

sedangkan untuk target ketercapaian peningkatan kecerdasan interpersonal

pada penelitian ini adalah 75% dari jumlah siswa atau sama dengan 20 siswa

dari 26 siswa mendapatakan skor ≥ 85.atau sama dengan peniliti harus


100

meningkatkan minimal 1 peserta didik dalam kecerdasan interpersonal Jadi,

pada siklus II skor yang didapatkan belum mencapai indikator keberhasilan,

sehingga perlu dilakukan tindakan pada siklus selanjutnya.

Berikut ini adalah tabel rekapitulasi perolehan skor kuesioner kecerdasan

interpersonal siswa kelas III SD Negeri Kenari 07 Pagi Jakarta Pusat:

Tabel 4.5

Rekapitulasi Perolehan Skor Kecerdasan Interpersonal pada Siklus II

No. Nama Skor Keterangan

1. AFN 90 Sangat Tinggi


2. AR 85 Tinggi
3. AF 87 Tinggi
4. APR 97 Sangat Tinggi
5. AZ 97 Sangat Tinggi
6. DNA 88 Tinggi
7. DAP 85 Tinggi
8. FA 83 Sedang
9. HIS 87 Tinggi
10. IBRW 90 Sangat Tinggi
11. JK 75 Sedang
12. JJK 87 Tinggi
13. KD 82 Sedang
14. KM 94 Sangat Tinggi
15. KL 91 Sangat Tinggi
16. MAF 80 Sedang
17. MB 83 Sedang
18. NPS 90 Sangat Tinggi
101

No. Nama Skor Keterangan

19. PMI 95 Sangat Tinggi


2O. PK 81 Sedang
21. RAF 79 Sedang
22. RA 99 Sangat Tinggi
23. SG 89 Tinggi
24. VA 87 Tinggi
25. WA 95 Sangat Tinggi
26. YA 89 Tinggi

Tabel 4.6

Rentang Skor Penilaian Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas III pada


Siklus II

Jumlah Persentase
No Perolehan Skor Kategori
Siswa (%)
90 – 100 Sangat Tinggi
1. 10 38,46%
85 – 89 Tinggi
2. 9 34,61%
75 – 84 Sedang
3. 7 26,92%
55 – 74 Kurang
4. - -
35 – 54 Sangat Kurang
5. - -

Jumlah 26 100%
102

Data hasil pemantau tindakan guru dan siswa berisi 20 butir pertanyaan

yang masing-masing pertanyaan memiliki skor maksimal adalah 4 dan

minimal adalah 1, dan untuk skor maksimal yakni 80. Indikator keberhasilan

tindakan guru dan siswa ialah 80% dari skor maksimal yaitu 80 yaitu sebesar

64. Hsil data pemantau guru dan siswa sudah menunjukkan peningkatan

dengan presentasi 81.25% yang terdiri dari skor untuk guru sebesar 34 dan

untuk siswa sebesar 31 menujukkan bahwa pemantau tindakan guru dan

siswa meningkat

Berdasarkan hasil penilaian pelaksanaan tindakan guru dan siswa yang

dilakukan oleh kolaborator, dapat dilihat bahwa guru sudah mampu

mengarahkan peserta ddik untuk dikusi dalam kelompok, sudah

menunjukkan peningkatan kecerdasan interpersonalnya dengan berbaur

dengan teman kelompoknya saling membantu dan memahami, guru sudah

melakukan motivasi tentang percaya diri dan peserta didik sudah nyaman

dengan kegiatan kegiatan yang mengharuskannya untuk tampil. Dari data di

atas dapat diinterpretasikan bahsa proses pembelajaran PPKn menggunakan

model Circuit Learning belum berhasil pada siklus II. berikut adalah data hasil

pemantau tindakan guru dan data hasil tindakan siswa:


103

Tabel 4.7

Data Hasil Instrumen Pemantau Tindakan Guru dan Siswa pada Siklus iI
Jumlah Skor Presentase
No. Pertemuan Jumlah
Guru Siswa (%)
1. Pertama 31 30 61 76,25%
2. Kedua 34 31 65 81,25%

Berdasarkan hasil pengamatan, merumuskan untuk memberi penguatan

pada siklus selanjutnya dan memperbaiki kekurangan yang ada. Adapun

berbagai kekurangan yang perlu dikuatkan pada siklus II dalam

meningkatkan kecerdasan interpersonal adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Observasi Refleksi dan Tindak Lanjut Siklus II


No. Hasil Observasi Rencana Tindak Lanjut
Guru
1. Guru melihat adanya kelompok  Memberi pendekatan
yang butuh dikuatkan lagi dalam personal secar intensif agar
hal kerja sama peserta didik semakin
paham arti dari saling
memahmi dalam
berkelompok.
2. Guru meningkatkan kegiatan  Guru memberi reward yang
kelompok yang mengaktfkan membangkitkan semangat
peserta didik peserta didik

Siswa
3. Hasil data pemantau Peneliti akan meningkatkan aspek
peningkatan kecerdasan pada indikator yang belum
interpersonal berupa kuesioner tercapai dengan kegiatan yang
masih belum mencapai indikator mengimplementasikan model
keberhasilan Circuit Learning
104

Berdasarkan temuan data yang diperoleh selama penelitian berlangsung

pada siklus II, persetase peningkatan kecerdasan interpersonal meningkat

dari siklus sebelumnya. Yakni sebesar 73,07%, pada data hasil pemantau

tindakan guru dan siswa sudah melampaui indikator ketercapaian yakni

sebesar 81,25%. Dari hasil analisis tersebut kecerdasan interpersonal kelas

III menggunakan model Circuit Learning meningkat, namun pada data

kecerdasan interpersonal agar mencapai indikator peneliti melanjutkan

penelitian sebagai penguatan dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal.

3. Deskripsi Data Hasil Penelitian Siklus III

a. Perencanaan

Pada siklus III penelitian tindakan kelas dilakukan sebanyak 1 pertemuan

yang berlangsung pada 5 Februari 2020. Penelitian ini dilakukan sebagai

penguatan dan tindak lanjut dari belum tercapaikan peningkatan kecerdasan

interpersonal pada siklus II. Sebelum peneliti melakukan tindakan, peneliti

melakukan perencanaan tindakan yang meliputi (1) Konsultasi pada dosen

pembimbing serta diskusi dengan kolaborator mengenai tindakan yang akan

dilakukan pada siklus II (2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan menggunakan model Circuit Learning; (3) Membuat media

pembelajaran berupa peta konsep sesuai dengan sintaks model Circuit


105

Learning; (4) menyiapkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai

pendukung kegiatan belajar; (5) menyusun instrumen berupa lembar

pemantau tindakan guru dan lembar pemantau tindakan siswa menggunakan

model Circuit Learning, yang nantinya akan diisi oleh observer; (6)

menyiapkan kuesioner yang akan diisi oleh siswa untuk mengukur

kecerdasan interpersonal siswa kelas III.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan dalam 1 kali pertemuan

yang berlangsung pada 5 Februari 2020. Pada pelaksanaan tindakan peneliti

melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaran menggunakan

model circuit learning dan telah dikonsultasikan pada dosen pembimbingg

dan guru kelas III.

2) Siklus III Pertemuan 1

Tindakan penelitian siklus II pertemuan 1 dilakukan pada hari Rabu, 4

Februari 2020 dan dilakukan selama 105 menit, yakni pukul 08.45 WIB –

10.15 WIB. Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran dimulai pada

tema 5 Cuaca, subtema 4 Cuaca, Iklim, dan Musim, dan pembelajaran 4. Model

pembelajaran yang digunakan peneliti saat menyampaikan pelajaran ialah

model Circuit Learning. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti selama

melakukan penelitian ialah;


106

Kegiatan Awal

Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan

menanyakan kabar peserta didik, dilanjutkan menanyakan peserta didik yang

datang paling pertama untuk memimpin do’a di depan kelas. Selanjutnya

guru mengecek kehadiran dan melakukan pengondisian kelas. Pada hari

tersebut terdapat 1 peserta didik yang tidak dapat menggikuti kegiatan belajar

dikarenakan sakit, dirasa kelas masih belum bersemangat guru meminta

salah satu peserta didik untuk memimpin tepuk PPK.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan

dilakukan peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Guru juga

memotivasi peserta didik untuk selalu bersatu dalam keberagaman. Peserta

didik diarahkan untuk membuat kertas yang bertuliskan angka 1 hingga 7.

Selanjutnya peserta didik bergantian mengambil kertas tersebut dan angka

yang peserta didik dapat merupakan kelompok peserta didik. Dalam

kelompok yang heterogen tersebut guru menyampaikan peraturan yang

harus dipatuhi peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung,

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti guru menjelaskan pentingnya bersatu dalam

keberagamn agar peserta didik semakin paham arti dari keberagaman. Guru
107

menampilkan peta pikiran bersatu dalam keberagamn peserta didik

menganalisi peta pikiran tersebut.

Gambar 4.20 Guru menyampaikan materi

Setelah menjelasakan materi pembelajaran guru membagikan Lembar

Kerja Peserta Didiki (LKPD) yang kemudian peserta didik diarahkan untuk

berdiskusi dalam kelompok. Kemudian peserta didik merancang peta pikiran

dari hasil diskusi dan mewawancarai. Terlihat peserta didik mulai antusias

untuk melakukan diskusi dalam kelompok.


108

Gambar 4.21 Kegiatan diskusi kelompok

Kegiatan merancang peta pikiran menjadi kegiatan yang disenangi

peserta didik, selain guru dapat melihat kedekatan antar peserta didik, guru

juga melihat kegiatan merancang menajdi lebih kondusif siswa dalam

kelompok semakin aktif dan bekerja sam satu sama lain.

4.22 Kegiatan merancang peta pikiran


109

Kegiatan dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil rancacangan peta

pikiran, peserta didik mengajukan diri untuk tampil mempresentasikan di

depan kelas tanpa perlu diminta, kepercayaan diri peserta didik juga sangat

bagus dan cara memberi umpan balik dilakukan sangat kondusif.

4.23 Kegiatan mempresentasikan peta pikiran

Kegiatan Akhir

Akhir pembelajaran guru meminta peserta didik untuk menyimpulkan

kegiatan yang dilakukan, karena pembelajaran hari ini adalah hari jumat

maka guru meminta salah satu siswa untuk mengumpulkan amal Jumat.
110

Guru memotivasi peserta didik untuk pada kegiatan pembelajaran

selanjutnya harus mempertahnkan sikap saling bekerja sama, kompak dan

aktif dalam kelompok. Guru memilih salah satu peserta didik untuk memimpin

do’a bersama-sama. Sebelum pulang guru memberikan pertanyaan seputar

materi pembelajaran pada hari itu. Apabila kelompok yang dapat menjawab

dengan benar, kelompok tersebut boleh meninggalkan kelas.

c. Pengamatan

pengamatan dilakukan oleh peneliti dan pengamat (observer) yang

didukung pula oleh instrumen pengamatan tindakan guru dan siswa, adapun

hasil pengamatan saat kegiatan siklus III berlangsung antara lain: guru sudah

maksimal menggunakan model dan melaksanakan sintaks pada model

Circuit Learning dengan tepat. Peserta didik semkin peraya diri, ras

kebersamaan peserta didik meningkat dan kegiatan diskusi berjalan seperti

semestinya.

d. Refleksi

Tahap refleksi dilakukan untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh

mana hasil yang diperoleh peneliti dari tindakan yang telah dilakukan pada

siklus III. Pada tahap ini hasil tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan hasil

pengamatan observer pada siklus II yakni siswa kelas III sudah menunjukkan
111

peningkatan kecerdasan interpersonalnya. Pada kegiatan belajar kelompok

peserta didik sudah tidak memilih-milih teman, kegiatan diskusi juga sudah

dilakukan bersama-sama, peserta didik yang tidak ingin berbicara sudah mau

berkomunikasi dengan guru. Rasa percaya diri peserta didik semakin

meningkat, kegiatan memberikan umpan balik menjadi sangat kondusif.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus III

menggambarkan adanya peningkatan kecerdasan interpersonal siswa. Hasil

skor kuesioner yang diperoleh oleh siswa sudah mancapai keberhasilan

seperti yang tertera dalam indikator. Siswa presentase 80,76% atau sama

dengan siswa yang memperoleh skor ≥ 85 adalah 21 orang, Berikut ini

adalah tabel rekapitulasi perolehan skor kuesioner kecerdasan interpersonal

siswa kelas III SD Negeri Kenari 07 Pagi Jakarta Pusat:

Tabel 4.9

Rekapitulasi Perolehan Skor Kecerdasan Interpersonal pada Siklus III

No. Nama Skor Keterangan

1. AFN 89 Sangat Tinggi


2. AR 87 Tinggi
3. AF 87 Tinggi
4. APR 100 Sangat Tinggi
5. AZ 90 Sangat Tinggi
6. DNA 90 Tinggi
7. DAP 85 Tinggi
112

No. Nama Skor Keterangan

8. FA 85 Tinggi
9. HIS 85 Tinggi
10. IBRW 91 Sangat Tinggi
11. JK 83 Sedang
12. JJK 87 Tinggi
13. KD 83 Sedang
14. KM 89 Tinggi
15. KL 87 Tinggi
16. MAF 80 Sedang
17. MB 82 Sedang
18. NPS 99 Sangat Tinggi
19. PMI 95 Sangat Tinggi
2O. PK 82 Sedang
21. RAF 87 Tinggi
22. RA 97 Sangat Tinggi
23. SG 100 Sangat Tinggi
24. VA 90 Sangat TINGGI
25. WA 90 Sangat Tinggi
26. YA 90 Sangat Tinggi

Tabel 4.10

Rentang Skor Penilaian Kecerdasan Interpersonal Siswa Kelas III pada


Siklus III

Jumlah Persentase
No Perolehan Skor Kategori
Siswa (%)
90 – 100 Sangat Tinggi
1. 11 42,30%
85 – 89 Tinggi
2. 10 38,46%
113

75 – 84 Sedang
3. 5 19,23%
55 – 74 Kurang
4. - -
35 – 54 Sangat Kurang
5. - -

Jumlah 26 100%

Data hasil pemantau tindakan guru dan siswa berisi 20 butir pertanyaan

yang masing-masing pertanyaan memiliki skor maksimal adalah 4 dan

minimal adalah 1, dan untuk skor maksimal yakni 80. Indikator keberhasilan

tindakan guru dan siswa ialah 80% dari skor maksimal yaitu 80 yaitu sebesar

64. HAsil data pemantau guru dan siswa sudah menunjukkan peningkatan

dengan presentasi 83,75% yang terdiri dari skor untuk guru sebesar 34 dan

untuk siswa sebesar 33 menujukkan bahwa adanya peningkatan.

Berdasarkan hasil penilaian pelaksanaan tindakan guru dan siswa yang

dilakukan oleh kolaborator, dapat dilihat bahwa guru sudah mampu

mengarahkan peserta dIdik untuk dikusi dalam kelompok, sudah

menunjukkan peningkatan kecerdasan interpersonalnya dengan berbaur

dengan teman kelompoknya salingmembantu dan memaami, guru sudah

melakukan motivasi tentang percaya diri dan peserta didik sudah nyaman

dengan kegiatan kegiatan yang mengharuskannya untuk tampil. Dari data

diatas dapat diinterpretasikan bahsa proses pembelajaran PPKn


114

menggunakan model Circuit Learning belum berhasil pada siklus III. berikut

adalah data hasil pemantau tindakan guru dan data hasil tindakan siswa:

Tabel 4.11

Data Hasil Instrumen Pemantau Tindakan Guru dan Guru pada Siklus III
Jumlah Skor Presentase
No. Pertemuan Jumlah
Guru Siswa (%)
1. Pertama 34 33 67 83,75%

Berdasarkan temuan data yang diperoleh selama penelitian berlangsung

pada siklus III, persentase peningkatan kecerdasan interpersonal meningkat

dari siklus sebelumnya. Yakni sebesar 80,76%, pada data hasil pemantau

tindakan guru dan siswa sudah melampaui indikator ketercapaian yakni

sebesar 83,75%. Dari hasil analisis tersebut kecerdasan interpersonal kelas

III menggunakan model circuit learning meningkat peniliti.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Tujuan dilakukannya pemeriksaan keabsahan data yaitu untuk

menghasilkan data yang reliabel dan valid sesuai dengan fakta yang terjadi

dilapangan. Data diperoleh melalui pengamatan yang dilakukan peneliti dan

observer pada saat kegiatan pembelajaran PPKn berlangsung,

menggunakan instrumen pemantau tindakan yang dilakukan guru dan siswa

pada saat pengimplementasian model Circuit Learning. Peneliti juga


115

membuat catatan lapangan yang bertujuan untuk mencatat semua kegiatan

berlangsung.

Peneliti menggunakan triangulasi untuk menguji kevalidan data penelitian

yaitu dengan mengecek dan membandingkan setiap data yang didapat.

Sumber data yang didapat peneliti terdiri dari kuesioner untuk mengetahui

kecerdasan interpersonal siswa, lembar instrumen pemantau tindakan guru

dan siswa untuk mengetahui proses kegiatan belajar PPKn menggunakan

model circuit learning.

C. Analisis Data

Analisis yang diperoleh peneliti yaitu data hasil pemantau tindakan guru

dan siswa serta data kecerdasan interperonal melalui kuesioner. Adapun

analisis data yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Data Pemantau Tindakan

Untuk menghitung persentase yang diperoleh dari instrument pemantau

tindakan guru dan siswa adalah jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan

skor maksimal yaitu 80 kemudikan dikalikan 100. Pada siklus I peneliti

mendapatkan data pemantau tindakan guru dan siswa menggunakan model

Circuit Learning sebesar 71,25% atau sama dengan memperoleh skor 57,

dengan rincian skor untuk guru 29 dan siswa 28. Pada siklus II terjadi

peningkatan menjadi 81,25% dengan skor 65 dan dengan rincian skor guru
116

mendapat 34 dan siswa 31. Penelitian dilanjutkan pada siklus III dan

memperoleh skor 83,75% dengan jumlah skor 67 dan rinciannya adalah 34

untuk skor guru dan 33 untuk siswa. Berikut ini adalah tabel dan grafik yang

menggambarkan peningkatan kecerdasan interpersonal melalui model Circuit

Learning.

Tabel 4.12
Persentase Instrumen Pemantau Tindakan Siklus I, II dan III
Jumlah Skor Presentase
No. Siklus Jumlah
Guru Siswa (%)
1. I 30 27 57 71,25%
2. II 34 31 65 81,25%
3. III 34 33 37 83,75%

Pemantau Tindakan Guru Pemantau Tindakan Siswa

40
35
30
25
20
15
10
5
0
Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 4.24 Grafik Peningkatan Aktivitas Guru dan Siswa Dengan


Menggunakan Model Circuit Learning
117

Berdasarkan tabel dan grafik terdapat peningkatan aktivitas guru dan

siswa menggunakan model Circuit Learning dan pada siklus II sudah

mencapai indkator ketercapaian.

2. Data Kecerdasan Interpersonal

Data kecerdasan interpersonal diperoleh dari hasil kuesioner yang diisi

oleh peserta didik sejalan dengan penggunaan model pemelajaran Circuit

Learning. dan terjadi peningkatan kecerdasan interpersonal pada setiap

siklus adapun rincian data yang diperoleh ialah sebesar 57,68% atau

sebanyak 15 peserta didik yang mendapat kategori tinggi pada siklus I, terjadi

peningkatan menjadi 73,07% pada siklus II atau sama dengan 19 siswa

sudah mendapat kategori kecerdasan interpersonal tinggi. Pada siklus III

indikator ketecapaian siswa akan kecerdasan interpersonal melampui yakni

sebesar 80,76% atau sebanyak 21 siswa memilii kategori tinggi dalam

kecerdasan interpersonal. Berikut adalah persentase dan grafik peningkatan

kecerdasan interpersonal melalui model Circuit Learning;

Tabel 4.13
Hasil Angket Kecerdasan Interpersonal pada Siklus I,II dan III
No. Siklus Jumlah Siswa Persentase (%)

1. I 15 57,68%

2. II 19 73,07%
118

No. Siklus Jumlah Siswa Persentase (%)

3. III 21 80,76%

68

66

64

62

60

58

56

54

52
Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 4. 25 Grafik Hasil Angket Kecerdasan Interpersonal pada Siklus


I, II, dan III

Berdasarkan data hasil pemantau guru dan siswa dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran circuit learning pada pembelajaran

PPKn mampu meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa kelas III SD

Negeri Kenari 07 Pagi.

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari siklus I, II, dan III

terdapat peningkatan kecerdasan interpersonal siswa dalam pembelajaran

PPKn yang menggunakan model circuit learning. hal ini dibuktikan dengan
119

data yang diperoleh hasil angket kecerdasan interpersonal dan lembar

pengamatan guru dan siswa selama kegiatan penelitian berlangsung. Berikut

adalah tabel dan grafik kecrdasan interpersonal dan pemantau tindakan guru

dan siswa adanya peningkatan kecerdasan interpersonal menggunakan

model circuit learning pada siklus I, II, dan III:

Tabel 4.14
Peningkatan Persentase Angket Kecerdasan Interpersonal dan
Pemantau Tindakan Guru dan Siswa Siklus I, II, dan III
Persentase Kecerdasan Persentase
No. Siklus
Interpersonal (%) Tindakan (%)
1. I 57,68% 71,25%

2. II 73,07% 81,25%

3. III 80,76% 83,75%

Kecerdasan Interpersonal Tindakan

100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Siklus I Siklus II Siklus III

Gambar 4.26 Grafik Peningkatan Persentase Angket Kecerdasan


Interpersonal dan Pemantau Tindakan Guru dan Siswa Siklus I, II, dan III
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, hasil dari kuesioner kecerdasan

interpersonal dan pemantau tindakan guru dan siswa pada siklus III
120

menunjukan keberhasilan dan mencapai target peneliti. Pada siklus I

persentase yang diperoleh 57,68% meningkat 15,39% menjadi 73,07%, dan

pada siklus III menjadi 80,76% atau meningkat sebesar 7,69%. Sedangkan

untuk data pemantau tindakan guru dan siswa sudah melampaui target

indikator keberhasilan pada siklus II. Pada siklus I pemantau tindakan guru

dan siswa memiliki persentase 71,25% meningkat 10% menjadi 81,25%,

pada siklus III menjadi 83,75% atau meningkat 2,5%.

Berdasarkan tabel dan grafik menunjukkan peningkatan persentase

kecerdasan interpersonal dan tindakan guru dan siswa maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan model Circuit Learning pada pembelajaran

PPKn mampu meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa kelas III SD

Negeri Kenari 07 pagi.

E. Pembahasan Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh angket kecerdasan

interpersonal dan lembar pemantau tindakan guru dan siswa pada saat

kegiatan pembelajaran PPKn menggunakan model Circuit Learning

menunjukkan peningkatan kecerdasan interpersonal terhadap siswa kelas III

SD Negeri Kenari 07 Pagi.

Peneliti dan observer berkolaborasi mengamati dan menilai penerapan

model pembelajaran Circuit Learning dalam meningkatkan kecerdasan


121

interpersonal siswa kelas III pada pembelajaran PPKn melalui kuesioner

kecerdasan interpersonal dan lembar pemantau tindakan. kuesioner

kecerdasan interpersonal diberikan kepada siswa di akhir siklus, sedangkan

instrumen pemantau guru dan siswa diisi oleh observer Setiap kegiatan

pembelajaran berlangsung. Indikator keberhasilan penelitian yaitu apabila

75% dari 26 jumlah siswa kelas III memperoleh skor angket kecerdasan

interpersonal ≤ 85, namun pada siklus I menujukkan bahwa hanya mencapai

sebesar 57,68% atau sama artinya dengan hanya 15 yang mendapatkan skor

tinggi kecerdasan interpersonal, pada siklus II peningkatan terjadi menjadi

73,07% namun masih belum mencapai indikator ketercapaian atau hanya

terdapat 19 orang yang mendapat skor tinggi kecerdasan interpersonal, di

akhir siklus yaitu siklus III peneliti mengupayakan peningkatan terjadi melalui

berbagai penguatan, dan hasilnya mendapatkan persentase 80,76% atau

sama artinya bahwa terdapat 21 peserta didik yang memperoleh skor tinggi

kecerdasan interpersonal.

Peningkatan kecerdasan interpersonal juga dapat dilihat dari sikap dan

perilaku peserta didik. Berbaurnya peserta didik dalam kelompok, percaya diri

untuk tampil serta rasa saling memahami satu sama lain. Pada proses

pembelajaran guru sudah menjelaskan tentang peraturan dalam kelompok

guru juga mengupayakan selalu setiap kegiatan dilakukan untuk mencapai

kebersamaan. Guru juga berperan sebagai fasilitator yang menjadikan wadar


122

peserta didik untuk dapat mengembangkan kecerdasan interpersonalnya.

Membimbing dan mengarhkan peserta didik dalam meningkatkan kecerdasan

interpersonal. Guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang

diingkan oleh peserta didik. Model pembelajaran Circuit Learning menjadikan

peserta didik bertanggung jawab akan kelompoknya, menjaga kekompakan,

mengasah pengetahuan siswa dengan peta pikiran dan kegiatan-kegiatan

yang membangun rasa saling perduli. Dari hasil analisis data yang diperoleh

dapat disimpulkan penerapan model Circuit Learning pada pembelajaran

PPKn dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa kelas III.

F. Keterbatasan Penelitian

Berjalannya penelitian ini memiliki banyak kekurangan yang menyebabkan

hasil yang diperoleh menjadi kurang optimal. Peneliti mengupayakan

pelaksanaan tindakan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan prosedur.

Namun, masih terdapat keterbatasan yang ada. Keterbatasan yang adadalm

penelitian ini antara lain:

1. Kegiatan merancang peta pikiran yang dilakukan peserta didik kurang

efektif dalam segi waktu yang menyebabkan waktu yang digunakan

terlalu lama.

2. Kegiatan tak terduga yang dilakukan peserta didik membuat penelitian

menjadi relatif lebih lama dari jadwal yang telah disusun.

Anda mungkin juga menyukai