Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

HASIL OBSERVASI SISTEM PEMBELAJARAN & PENGELOLAAN KELAS

DI SMP N 1 KEMBARAN

Makalah Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas Kelompok sirah Nabawiyah

Dosen Pembimbing :

Abu Dharin, M. Pd.

Disusun oleh :

1. Ega Noval Eka S (1717402186)


2. Eva Lustika Sari (1717402187)
3. Iffah Korimah (1717402196)
4. Ma’rifatul Istiqomah (1717402204)
5. Miftakhul Anam (1717402207)
6. Purna Wiam Rimadhani (1717402211)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2019

LAPORAN OBSERVASI
“SISTEM PEMBELAJARAN DAN PENGELOLAAN KELAS”

A. Urgensi Observasi
Urgensi dalam KBBI adalah hal yang sangat penting. Sedangkan observasi adalah
penelitian cermat. Menurut Sutrisno Hadi (1986)1 mengemukakan bahwa, observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai prosess
biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan
dan ingatan.
Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Tujuan dilakukan
observasi yaitu untuk dapat mengamati dan mencatat fenomena yang muncul dalam
variabel terikat (setting lokasi, objek, atau yang akan diteliti) sebagai akibat dari adanya
kontrol dan manipulasi variabel. Jadi, intinya observasi dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh data seakurat mungkin dengan jalan melakukan pengamatan secara langsung
ketempat lokasi penelitian atau obyek yang akan dijadikan penelitian.
Dalam pelaksanaanya, pengumpulan data dengan jalan observasi dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu:
1. Observasi terbuka (Partisipasi) adalah pengumpulan data simana peneliti
benar- benar ikut dan berbaur secara langsung sehingga terjadi interaksi secara
langsung dengan responden atau yang diteliti. Peneliti mengikuti semua
kegiatan yang dilakukan responden.
2. Observasi tertutup adalah pengumpulan data dengan penyamaran agar
responden yang diteliti tidak mengetahui jika ia sedang diteliti. Tujuan
pengambilan data melalui observasi tertutup adalah untuk menjaga kemurnian
data, kegiatan responden agar terjadi secara alami dan tidak dobuat-buat.
3. Obseravsi tidak langsung merupakan pengambilan data dari responden tanpa
kehadiran peneloti secara langsung ditengah-tengah responden.2
Dilaksanakannya kegiatan observasi tentang sistem pembelajaran dan
pengelolaan kelas dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana guru dalam

1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta CV, 2016), Hlm. 145.

2
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 57.
mengajar dan mengelola kelas. Dengan hal tersebut observer melakukan observasi
di SMP Negeri 1 Kembaran.
Tujuan dari observasi tersebut yaitu untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan yang nantinya akan menjadi bekal observer jika nantinya terjun ke
lapangan untuk menjadi seorang guru.

B. Hasil Observasi
1. Sistem Pembelajaran
a. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan Awal (Pembukaan)

Guru memasuki ruang kelas dan menyapa peserta didik dengan salam.
Kemudian murid memberi salam kepada guru dan di lanjut doa belajar dan
kemudian guru mengabsen peserta didik. setelah itu, guru dan siswa
mempersiapkan perlengkapan pembelajaran seperti buku-buku serta perlengkapan
lainnya. Setelah semuanya siap, guru memberi motivasi kepada peserta didik dan
di lanjut mengulang kembali materi sebelumnya dengan cara memberi pertanyaan
kepada peserta didik. Hal ini dilakukan untuk mengecek sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi sebelumnya.

2) Kegiatan Inti

Setelah guru mengulas materi sebelumnya, lalu guru mulai masuk ke


materi selanjutnya. Dan pada waktu itu materi yang disampaikan tentang Ibadah
Haji. Sebelum guru mejelaskan materi, salah satu siswa diperintah maju untuk
membacakan materinya. Setelah itu, kelas dibagi menjadi 7 kelompok setiap
kelompok membahas sub bab yang sudah dibagi oleh guru. Guru memberi waktu
untuk diskusi selama 10 menit dan hasilnya di tulis di selembar kertas. Setelah
diskusi selesai, setiap kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk mencari info
materi yang sudah ditulis oleh kelompok lain dengan cara menulis ulang di kertas
kelompok masing-masing. Setelah semuanya selesai, setiap kelompok
menempelkan kertas hasil diskusinya di papan tulis.

Kemudian pertemuan berikutnya yaitu praktek, siswa disuruh untuk


mempraktekan bagaimana cara memakai baju ikhram yang baik dan benar untuk
laki-laki dan perempuan. Akan tetapi rukun haji dan umrah yang lainnya tidak
dipraktekan, karena tidak ada tempat yang memungkinkan untuk praktek. Namun,
guru menjeskan materi rukun-rukun haji dengan sangat jelas, sehingga siswa
mudah memahaminya. Di akhir pembelajaran, guru melakukan evaluasi dengan
cara memberi soal berbentuk teka-teki silang. Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi tentang
ibadah Haji dan Umrah.

3) Kegiatan Akhir (Penutup)

Diakhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan cara memberikan


soal berbentuk teka-teki silang dan langsung dikoreksi bersama dengan cara
menukar jawaban denagn temannya. Kemudian pembelajaran ditutup dengan
uacapan salam.

b. Materi Pembelajaran

Ibadah Haji dan Umrah

c. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah tanya jawab, diskusi dan
bermain peran.
d. Media Pembelajaran

Media yang digunakan adalah modul, sedangkan alat yang digunakan yaitu papan
tulis, spidol

e. Waktu Pembelajaran
Waktu yang digunakan adalah 3 Minggu x 3 Jam Pelajaran @40 Menit
f. Sumber belajar
 Buku Pendidikan Agama Islam Siswa kelas IX, Kemendikbud Tahun 2016
 Buku referensi yang relevan
 Lingkungan setempat
2. Pengelolaan Kelas
a. Pengaturan Ruangan Kelas
Ruang kelas ketika jam pelajaran berlangsung adalah terlihat seperti pada
gambar.
b. Pengelompokan Siswa
Pada saat pembelajaran, guru mengelompokkan siswa hanya dilakukan
per-meja. Dimana satu meja ditempati oleh dua orang siswa. Dan setelah itu, guru
memberi tugas kepada siswa untuk berdiskusi dan penataa tempat duduk berubah
menjadi melingkar dalam setiap kelompok.
c. Suasana Proses Belajar
Suasana awal pembelajaran cukup tenang, sehingga guru menjelaskan
materi pembelajaran dengan mudah dalam pengelolaan kelas. Ketika sesi diskusi
suasana kelas menjadi rame. Namun, pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan
lancar.

C. Analisis Hasil Observasi


1. Sistem Pembelajaran
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah
komponen. Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan
fungsinya masing-masing, tetapi secara fungsi komponen itu, terarah pada pencapaian
satu tujuan (yaitu tujuan dari sistem itu sendiri). Pembelajaran adalah kegiatan yang
bertujuan yakni membelajarkan siswa. Proses pembelajaran itu merupakan rangkaian
kegiatan yang melibatkan berbagai komponen sehingga setiap pendidik harus
memahami sistem pembelajaran melalui pemahaman tersebut, minimal setiap guru
akan memahami tentang tujuan pembelajaran dan hasil yang diharapkan.3
Sistem pembelajaran merupakan satu kesatuan dari beberapa komponen
pembelajaran yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.4
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran:
a. Faktor guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi
suatu strategi pembelajaran. tanpa adanya guru bagaimanapun bagus dan idealnya
suatu strategi jika tanpa adanya guru, strategi tersebut tidak dapat di implikasikan,
karena guru merupakan suatu pekerjaan profesional, sehingga jabatan ini
memerlukan suatu keahlian khusus yang menuntut seorang guru menguasai betul
seluk beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu lainnya.
b. Faktor siswa

3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta:Kencana Prenada Group, 2008), Hlm. 51.

4
Sujarwo, Desain Sistem Pembelajaran, PLS FIP UNY, Hlm. 4.
Barnadila (1983) memberikan kriteria tentang seseorang dapat disebut
sebagai siswa (kesiswaan) manakala telah lulus ujian seleksi, maupun latar
belakang kultural atau akademis yang kuat, wawasan yang luas dan cukup
mendalam, integritas kepribadian yang dewasa, dan memiliki sifat-sifat objektif,
kritis, analitis, integratif dan komprehensif dengan daya logika yang tinggi untuk
jenjang sarjana.5
Sikap dan penampilan siswa didalam kelas juga bisa mempengaruhi
proses pembelajaran, adakalanya ditemukan siswa yang sangat aktif dan ada juga
siswa yang pendiam, tidak sedikit juga ditemukan siswa yang memiliki motivasi
rendah dalam belajar. Semua itu akan mempengaruhi proses pembelajaran di
dalam kelas. Sebab, bagaimanapun faktor siswa dan guru merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam interaksi pembelajaran.
c. Faktor sarana dan prasarana
Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar
mengajar, seperti gedung , ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media
pembelajaran. Prasarana adalah fasilitas yang tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan
menuju sekolah.6
Komponen-komponen sistem pembelajaran ada 5, yaitu:
a. Tujuan, merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran.
b. Isi/materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam sistem pembelajaran.
dalam konteks tertentu, materi pelajaran merupakan inti dalam proses
pembelajaran, artinya sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses
penyampaian materi.
c. Strategi atau metode adalah komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat
menentukan keberhasilan pencapaian tujuan. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya
komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat.
d. Alat dan sumber fungsinya yaitu sebagai alat bantu, tetapi memilik peran yang
tidak kalah pentingnya dengan komponen-komponen yang lain. Dalam kemajuan
teknologi seperti sekarang ini memungkinkan siswa dapat belajar dari mana saja
dan kapan saja.
5
Muh. Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2007), Hlm. 58.

6
Muh. Joko Susilo, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,..., Hlm. 65
e. Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses pembelajaran.
evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya
dalam pengelolaan pembelajaran.7
Berdasarkan teori tersebut, sistem pembelajaran yang dilaksanakan di SMP N
1 Kembaran sudah sesuai dengan kriteria yang baik. Dari segi sarana dan prasarana
yang ada telah memenuhi sebagai faktor pembelajaran yang baik. Dimana guru
mengajar dengan menggunakan metode diskusi, sehingga mendorong siswa untuk
aktif dalam pembelajaran tersebut. Dan guru juga melaksanakan evaluasi untuk
mengetahui kemampuan dan pemahaman peserta didik.
2. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai classroom
Management, itu berarti istilah pengelolaan identik dengan manajemen. Pengertian
pengelolaan atau manajemen pada umumnya yaitu kegiatan-kegiatan meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan dan
penilaian. Pengelolaan kelas merupakan seperangkat perilaku yang kompleks dimana
guru menggunakan para siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efisien.
Wilford mengemukakan mengenai pandangan-pandangan yang bersifat
filosofis dan operasional dalam pengelolaan kelas, yaitu:
a. Pendekatan otoriter, yaitu siswa perlu diawasi dan diatur.
b. Pendekatan intimidasi, yaitu mengawasi siswa dan menertibkan siswa dengan
cara intimidasi.
c. Pendekatan permisif, yaitu memberikan kebebasan kepada siswa, apa yang ingin
dilakukan siswa, guru hanya memantau apa yang dilakukan siswa.
d. Pendekatan resep masakan, yaitu mengikuti dengan tertib dan tepat hal-hal yang
sudah ditentukan, apa yang boleh dan apa yang tidak.
e. Pendekatan pengajaran, yaitu guru menyusun rencana pengajaran dengan tepat
untuk menghindari permasalahan perilaku siswa yang tidak diharapkan.
f. Pendekatan modifikasi perilaku, yaitu: mengupayakan perubahan perilaku yang
positif pada siswa.
g. Pendekatan iklim sosio-emosional, yaitu menjalin hubungan yang positif antara
guru dengan siswa.
h. Pendekatan sistem proses kelompok/dinamika kelompok, yaitu meningkatkan dan
memelihara kelompok kelas yang efektif dan produktif.

7
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada, 2008), Hlm. 57.
Dari kedelapan pendekatan tersebut yang, akan mengoptimalisasikan
pengelolaan kelas adalah pendekatan modifikasi perilaku, iklim sosio-emosional dan
sistem proses kelompok/dinamika kelompok.
Pengelolaan kelas akan menjadi sederhana untuk dilakukan apabila guru
memiliki motivasi kerja yang tinggi, dan guru mengetahui bahwa gaya kepemimpinan
situasional akan sangat bermanfaat bagi guru dalam melakukan tugas mengajarnya.
Dengan demikian pengelolaan kelas tidak dapat terlepas dari motivasi kerja guru,
karena dengan motivasi kerja guru ini akan terlihat sejauhmana motif dan motivasi
guru untuk melakukan pengelolaan kelas, sedangkan dengan gaya kepemimpinan
guru yang tepat yang digunakan dalam pengelolaan kelas akan mengoptimalkan dan
memaksimalkan keberhasilan pengelolaan kelas tersebut.8
Berdasarkan teori tersebut, pengelolaan kelas pada saat kami observasi di
SMP Negeri 1 Kembaran sudah cukup baik, dan kegiatan belajar mengajarpun
berjalan dengan lancar. Kondisi kelas pada saat pembelajaran sangat kondusif. Ketika
dalam pembelajaran guru mengajukan pertanyaan dan juga menawarkan kepada
siswa untuk menjawab dan membacakan bagian-bagian pembelajaran yang berbentuk
percakapan, sehingga siswa dapat dengan sendirinya maju tanpa ada tunjuk tangan
dari guru. Guru dengan murid telah memiliki hubungan belajar yang baik sehingga
memudahkan pembelajaran. Untuk menjaga kelompok kelas yang efektif dan
produktif guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang kemudian di setiap
kelompok saling tukar menukar apa yang telah didiskusikan dalam kelompok
tersebut.
D. Lampiran
1. RPP
2. Panduan Observasi
3. Dokumentasi

8
Andyarto Surjana, “Efektivitas Pengelolaan Kelas”, Jurnal Pendidikan Penabur, No. 02, 2004, Hlm. 70-
71.
Lampiran II

PANDUAN OBSERVASI SISTEM PEMBELAJARAN

DI SMP N 1 KEMBARAN

NO Tahap-Tahap Aspek ysng di Observasi YA TIDAK


Observasi

1. Tahap Pra- a. Guru memberi salam sebelum memulai 


Instruksional pelajaran

b. Guru menciptakan kondisi awal 


pembelajaran
c. Guru menciptakan kesiapan belajar 
siswa
d. Guru melakukan presensi siswa 

e. Guru mengisi jurnal kelas 

f. Guru menanyakan materi pelajaran 


minggu sebelumnya
g. Guru memberi kesempatan siswa untuk 
bertanya mengenai pelajaran yang
belum dikuasai dari pembelajaran
sebelumnya
2. Tahap Instruksional 1. Pendahuluan

a. Guru mereview kembali ingatan 


tentang pembelajaran sebelumnya
b. Guru melakukan pre-test 

2. Kegiatan Inti

a. Guru membahas pokok materi 


yang akan dipelajari hari itu
b. Guru memberikan contoh-contoh 
konkret pada setiap pokok materi
yang dibahas
c. Guru menggunakan media/alat 
bantu yang mendukung dalam
proses pembelajaran
d. Guru menggunakan teknik 
mengajar yang sesuai dengan
materi pembelajaran
e. Guru membuat desain 
pembelajaran dengan baik
f. Guru menerapkan konsep 
pendekatan saintifik (5M) dalam
pembelajaran
3. penutup

a. guru membuat kesimpulan dari 


pokok materi pembahasan
b. Guru melakukan post-test 

3. Tahap Evaluasi dan a. Guru menilai hasil proses belajar 


Tindak Lanjut mengajar

b. Guru memberikan tugas/latihan 


yang dikerjakan baik didalam atau
diluar jam pelajaran
c. Guru memberikan motivasi dan 
bimbingan belajar pada siswa
d. Guru mengemukakan topik yang 
akan dibahas pada waktu yang
akan datang
e. Guru menutup kegiatan 
pembelajaran

PANDUAN OBSERVASI PENGELOLAAN KELAS

DI SMP N 1 KEMBARAN

NO Jenis Pengelolaan Kelas Aspek yang di Observasi YA TIDAK

1. Pengelolaan kelas sebelum a. Guru bersikap tanggap dalam 


pembelajaran inti mengkondisikan kelas

b. Guru membagi kelas secara 


visual dan verbal
c. Guru memberi petunjuk-petunjuk 
yang jelas dalam pembelajaran
d. Guru menegur secara bijaksana 
jika ada siswa yang gaduh
2. Pengeloaan kelas pada a. Guru modifikasi tingkah laku 
waktu kegiatan inti siswa dengan cara memberi
pembelajaran contoh yang baik dalam belajar

b. Guru membagi siswa dalam 


kelompok-kelompok kecil untuk
diskusi
c. Guru menyampaikan 
pembelajaran secara
menyenangkan
d. Guru menggunakan kata-kata 
atau tindakan yang menantang
siswa untuk berfikir
e. Guru melakukan variasi untuk 
menghilangkan kejenuhan dalam
belajar
f. Guru melakukan penekanan pada 
hal-hal yang bersifat positif
3. Pengeloaan kelas setelah a. Guru mereview materi pelajaran 
pembelajaran selesai yang baru saja dipelajari

b. Guru mengajak siswa untuk 


merapihkan kembali tatanan
tempat duduk mereka
Lampiran III

Anda mungkin juga menyukai