F.A.S.E
MODUL AJAR
AL-QUR’AN HADIS
MADRASAH ALIYAH
KELAS XII GENAP
INFORMASI
UMUM
Pertemuan ke-
1
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik berdoa secara bersama-sama, dipandu oleh guru.
2. Guru dan peserta didik melakukan tilawah QS. Ali Imran (3): 104 dan QS. Ali
Imran (3): 110 dan membacakan terjemahannya
3. Guru membuka pelajaran dan menyapa setiap peserta didik, menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi.
4. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
3
2. Guru memandu peserta didik mengidentifikasi dan merumuskan masalah
terkait kewajiban amar makruf nahi mungkar
3. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, sesuai dengan
rumusan masalah.
4. Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari
literatur yang ada untuk menjawab rumusan masalah. Peserta didik dapat
mengakses informasi dari buku digital madrasah maupun sumber lain yang
direkomendasikan oleh guru.
5. Peserta didik melakukan analisis perbandingan terhadap isi masing-masing
literatur tersebut.
6. Guru memandu peserta didik memverifikasi hasil olah data peserta didik.
7. Peserta didik merancang presentasi kelompok.
Pertemuan ke-
2
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik berdoa secara bersama-sama, dipimpin oleh salah seorang dari
mereka.
2. Guru dan peserta didik melakukan tilawah QS. al-Maidah (5): 78-80 dan
membacakan terjemahannya
3. Guru membaca presensi, menyapa setiap peserta didik dan menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi.
4. Guru membuka pelajaran dan memberikan motivasi dengan mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Pertemuan ke-
3
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik berdoa secara bersama-sama, dipimpin oleh salah seorang dari
mereka
2. Guru membaca presensi, menyapa setiap peserta didik dan menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi
3. Guru membuka pelajaran dan memberikan motivasi dengan mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian
4
2. Guru dan peserta didik melakukan tilawah QS. Ali Imran (3): 159 dan
membacakan terjemahannya
3. Guru membuka pelajaran dan menyapa setiap peserta didik, menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi.
4. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Pertemuan ke-
5
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik berdoa secara bersama-sama, dipimpin oleh salah seorang dari
mereka.
2. Guru dan peserta didik melakukan tilawah QS. asy-Syura [42]: 38 dan
membacakan terjemahannya
3. Guru membaca presensi, menyapa setiap peserta didik dan menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi.
4. Guru membuka pelajaran dan memberikan motivasi dengan mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
6
Kegiatan Pembelajaran Inti (70 menit)
1. Guru menyampaikan aturan kegiatan
2. Peserta didik secara bergantian menyajikan hasil kerja kelompok
3. Guru memandu diskusi dan tanya jawab
4. Guru bersama peserta didik menarik kesimpulan setiap jawaban atas setiap
rumusan masalah
5. Guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang
telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya
Pertemuan ke-
6
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik berdoa secara bersama-sama, dipimpin oleh ketua kelas
2. Guru membaca presensi, menyapa setiap peserta didik dan menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi
3. Guru membuka pelajaran dan memberikan motivasi dengan mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian
7
Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik berdoa secara bersama-sama, dipandu oleh guru.
2. Guru dan peserta didik melakukan tilawah QS. al-Maidah [5]: 8–10 dan
membacakan terjemahannya
3. Guru membuka pelajaran dan menyapa setiap peserta didik, menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi.
4. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan
kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
majelis bersama-sama.
Pendahuluan (10 menit)
Pertemuan ke-
8
8
1. Peserta didik berdoa secara bersama-sama, dipimpin oleh salah seorang dari
mereka.
2. Guru dan peserta didik melakukan tilawah QS. an-Nahl (16): 90–92 dan
membacakan terjemahannya
3. Guru membaca presensi, menyapa setiap peserta didik dan menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi.
4. Guru membuka pelajaran dan memberikan motivasi dengan mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
9
mereka
2. Guru membaca presensi, menyapa setiap peserta didik dan menanyakan
kondisi masing-masing serta menyampaikan apersepsi
3. Guru membuka pelajaran dan memberikan motivasi dengan mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian
LAMPIRAN
Materi ke-
10
Mari kita lafalkan, dan telaah QS. Ali Imran (3):104
َو ْل َت ُك ْن ْن ُك ْم ُأ َّم ٌة َي ْد ُع وَن َل ى اْل َخ ْي َو َي ْأ ُم ُر وَن اَمْلْع ُر و َو َي ْن َه ْو َن َع اُمْلْن َك َو ُأ وَل َك ُه ُم اُمْلْف ُح وَن
ِل ِئ ِر ِن ِف ِب ِر ِإ ِم
Arti Kosa Kata
Artinya : Dan hendaklah ada segolongan umat di antara kalian yang menyeru ke arah kebaikan,
mencegah kemunkaran. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung
Ayat ini menjelaskan kewajiban untuk amar makruf nahi munkar serta keutamaannya.
Hendaknya ada di antara umat Islam yang sesuai dengan kemampuannya mengubah kemunkaran,
menyeru kepada kebaikan. Sebab kewajiban ini hanya untuk umat Islam. Maka beruntunglah
mereka yang memenuhi kewajiban ini.
Kita lanjutkan QS. Ali Imran (3):110 tentang bagaimana suatu umat menjadi terbaik
ُك ْنُت ْم َخ ْي َر ُأ َّم ٍة ُأ ْخ َج ْت ِل لَّن ا َت ْأ ُم ُر وَن اَمْلْع ُر وِف َو َت ْن َه ْو َن َع اُمْلْن َك َو ُتْؤ ِم ُن وَن الَّل ِه َو َل ْو آَم َن َأ ْه ُل
ِب ِر ِن ِب ِس ِر
اْل َت ا َل َك اَن َخ ْي ًر ا َل ُه ْم ْن ُه ُم اُمْلْؤ ُن وَن َو َأ ْك َث ُر ُه ُم اْل َف ا ُق وَن
ِس ِم ِم ِك ِب
Arti Kosa Kata
Artinya : Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan (dikeluarkan) untuk manusia, mengajak
kepada yang makruf dan mencegah kemunkaran, beriman kepada Allah. Seandainya para
11
ahli kitab itu beriman (kepada Allah) maka hal itu lebih baik bagi mereka. Sebagian
mereka beriman tetapi sebagian besar mereka adalah orang-orang fasik
Ayat ini menegaskan bahwa umat Islam adalah umat yang sengaja dijadikan Allah sebagai
umat yang terbaik. Mereka dipilih sebab mereka diperintahkan untuk menyeru kepada yang
makruf: yaitu yang baik sesuai perintah syariat dan mencegah dari yang munkar: yaitu segala
perkataan, perangai atau perbuatan yang bertentangan dengan syariat. Juga sebab bahwa mereka
beriman kepada Allah dan meyakini bahwa Allah tidak mempunyai sekutu.
Jika orang-orang Yahudi dan Nasrani itu beriman pada risalah Nabi Muhammad Saw., tentu mereka
itu lebih baik dan bermanfaat bagi mereka.
Namun mereka tidak beriman, sebagian di antara mereka beriman tetapi sebagian besar
menyeleweng dari jalan kebenaran dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Ayat ini turun kepada
dua orang Yahudi yang berkata kepada kumpulan orang mukmin: sesungguhnya agama kami lebih
baik dari pada agama yang kalian serukan kepada kami. Kami lebih baik dari kalian. Kemudian Allah
menurunkan tersebut.
Begitu pentingnya amar makruf nahi mungkar dalam kehidupan, sehingga Allah
mengancam bagi mereka yang meninggalkan perintah ini QS. Al-Maidah (5):78-80
َك ُن َذ َل َك ُل َّل
ِع َن ا ِذ يَن َف ُر وا ِم ْن َب ِن ي ِإ ْس َر اِئ يَل َع ى ِل َس اِن َد اُو وَد َو ِع يَس ى اْب ِن َم ْر َيَم ِل َك ِب َم ا َع َص ْو ا َو ا وا
َت َر ى َك يًر ا ْن ُه ْم َي َت َو َّل ْو َن اَّل يَن- َك اُن وا اَل َي َت َن اَه ْو َن َع ْن ُم ْن َك َف َع ُل وُه َل ْئ َس َم ا َك اُن وا َي ْف َع ُل وَن- َي ْع َتُد وَن
ِذ ِث ِم ِب ٍر
َك َف ُر وا َل ْئ َس َم ا َق َّد َم ْت َل ُه ْم َأ ْنُف ُس ُه ْم َأ ْن َس َط الَّل ُه َع َل ْي ْم َو ي اْل َع َذ ا ُه ْم َخ ا ُد وَن
ِل ِب ِه ِف ِخ ِب
Arti Kosa Kata
Artinya : Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam.
Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu
sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya
amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. Kamu melihat kebanyakan dari
mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat
buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada
mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.
Ayat ini menjelaskan kewajiban amar makruf nahi munkar. Allah menunjukkan umat
dilaknat melalui para nabi mereka. Mereka dilaknati karena tidak mengerjakan amar makruf dan
mengerjakan kemunkaran. Orang-orang Yahudi adalah dimaksud dalam ayat ini.
Ayat ini menunjukkan perilaku buruk orang-orang Yahudi, yaitu mereka saling menolong dengan
orang-orang musyrik. Mereka bersekongkol untuk memerangi orang-orang beriman, misalnya
dalam perang Ahzab. Karena perilaku tersebut, mereka dikutuk dan dimurkai oleh Allah Swt, yaitu
berupa mendapat siksaan yang kekal.
Lalu, bagaimana tahapan melakukan nahi mungkar, berikut HR. Muslim dari Abu Said
12
َأ َّل َل َّل َل َأ َذ َف َق َق َف َق َأ
اَل ُب و َس ِع يٍد َّم ا َه ا ْد َض ى َم ا َع ْي ِه َس ِم ْع ُت َر ُس وَل ِهللا َص ى ُهللا َع ْي ِه َو َس َم َي ُق وُل َم ْن َر ى
َف َق ْل َذ َأ ُف َف َل َف َف َل ُك َك َف ْل َغ
ِم ْن ْم ُم ْن ًر ا ُي ِّي ْر ُه ِب َي ِد ِه ِإ ْن ْم َي ْس َت ِط ْع ِب ِل َس اِنِه ِإ ْن ْم َي ْس َت ِط ْع ِب ِب ِه َو ِل َك ْض َع اِإْل يَم ِنا
Arti Kosa Kata
َف ْل ُي َغ ْر ُه َأ
Hendaklah
ِّي Melihat َر ى
mengubahnya
َأ ْض َع ُف ُم ْن َك ًر
Selemah-lemah Kemunkaran ا
Artinya : Maka berkata Abu Said ra. bahwa saya mendengar Rasulullah Saw., bersabda, "Barang
siapa melihat kemunkaran, hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya, jika dia tidak
mampu hendaklah dengan lisannya, dan jika dia tidak mampu, maka dengan hatinya. yang
demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.
Hadis ini menunjukkan untuk peduli terhadap lingkungan sekitar. Ikut secara aktif
memperbaiki keadaan. Jika ada keburukan di sekitar, maka harus segera diperbaiki. Allah
mewajibkan kita untuk mengubah keburukan yang terjadi.
Meski demikian hadis ini menunjukkan bahwa kewajiban mengubah kemunkaran itu sesuai
dengan kemampuan. Kata "biyadihi" dimaknai dengan kekuasaan. Orang-orang yang mempunyai
kuasa, tentu lebih efektif mengubah kemunkaran dibanding dengan orang-orang biasa. Jika tidak
mampu maka dapat dilakukan secara lisan misalnya melarang suatu tindak kemunkaran. Jika tidak
mampu maka dengan hati. Yaitu yang paling sederhana, menolak keberadaan suatu kemunkaran.
Hal ini dilakukan jika mengubah dengan tangan dan lisan sangat berisiko dan tidak mungkin
dilakukan.
Materi ke-
2
Mari kita lafalkan, dan telaah QS. Ali Imran (3):159
13
ْنَف ُّض وا ْن َح ْو ِل َك َف اْع ُف َع ْن ُه ْم َف َم َر ْح َم َن َّل ْنَت َل ُه ْم َو َل ْو ُك ْنَت َف ًّظ َغ َظ ْل َق ْل اَل
ِم ا ِبD D D ا ِل ي ٍة ِم ال ِه ِل ِب ا
الَّل َه ُي ُّب اُمْلَت َو يَن َل َأْل َل
َو اْس َتْغ ْر ُه ْم َو َش ا ْر ُه ْم ي ا ْم َف َذ ا َع َز ْم َت َف َت َو َّك ْل َع ى الَّل َّن
ِّك ِل ِح ِه ِإ ِر ِإ ِف ِو ِف
Daftar kosakata yang membantu Anda menerjemahkan, memahami ayat ini
اَل
Mereka ْنَف ُّض وا Karunia
ْح
َر َم ٍة
meninggalkanmu
َع َز ْم َت َف ًّظ
Kamu berketetapan Keras ا
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Ayat ini berisi bahwa Allah memberi karunia sifat lemah lembut pada manusia. Sifat ini
sangat berguna saat bersinggungan dengan orang lain. Sehingga harmoni hubungan sosial menjadi
indah. Dalam bersikap kepada orang lain agar dihindari keras kepala dan kasar, karena hal ini akan
menyebabkan orang lain akan menghindari kita. Demikian pula saat bermusyawarah, sikap saling
memaafkan sangat baik diterapkan
ُش
Musyawarah وَر ى Menerima اْس َت َج اُب وا
Artinya : Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan
mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Ayat ini menunjukkan karakter pribadi mukmin yang menaati Allah. Mereka melaksankaan
perintah shalat dengan sebaik-baiknya. Pun saat mereka akan melakukan seseuatu yang terkait
dengan orang banyak, mereka tidak bertindak sendiri dan tergesa-gesa. Mereka berkumpul untuk
menampung ide dan pendapat lalu dimusyawarahkan secara bersama. Dan ketika sudah jelas
manfaatnya, mereka konsisten melakukannya. Jadi jelas betapa umat beriman sangat menghargai
pendapat orang lain. Mencari titik temu memperoleh mashlahat terbaik. Dan caranya dengan
musyawarah.
Melengkapi pemahaman demokrasi dalam Islam, kita telaah HR. Muslim berikut tentang
kepemimpinan
َي اُر َأ َّم ُك ُم اَّل يَن: َص َّل ى ُهللا َع َل ْي َو َس َّل َم َق اَل َع ْن ُس َع ْن َع ْو ْب َم
ِذ ِئ ِت ِخ ِه َر وِل ِهللا، ِف ِن اِل ٍك
َو َر اُر َأ ِئ َّم ِت ُك ُم اَّل ِذ يَن ُت ْب ِغ ُض وَن ُه ْم، َو ُيَص ُّل وَن َع َل ْي ُك ْم َو ُت َص ُّل وَن َع َل ْي ْم، ُت ِح ُّب وَن ُه ْم َو ُي ِح ُّب وَن ُك ْم
ِه ِش
14
َف َق ُذ َأ َف اَل ْل َن ُك َن ُك َت ْل
: ُنَن اِب ُه ْم ِب الَّس ْي ِف ؟ اَل ، َي ا َر ُس وَل ِهللا: َلD ِق ي، َو َع ُن وَن ُه ْم َو َي َع ُن و ْم، َو ُيْب ِغ ُض و ْم
ُك ُم َّص اَل َة َو َذ َر َأ ْي ُت ْم ْن ُو اَل ُك ْم َش ْي ًئ َت ْك َر ُه َن ُه َف ْك َر ُه َع َم َل ُه َو اَل َم ا َأ َق اُم، اَل
، ا وا، و ا ِت ِم ا ِإ ، ال ي ِف وا
َط
َت ْن ُع َي ًد ْن َع
ِز وا ا ِم ا ٍة
Seburuk-buruk
َو ِش َر اُر Sebaik-baik
ِخ َي اُر
َأ ِئ َّم ِت ُك ُم Kalian ُت ُّب وَن ُه
Pemimpin kalian
mencintainya
ِح
Artinya : Auf bin Malik alaAsyja’i berkata, “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Sebaik-baik
pemimpin kalian adalah kalian mencintai mereka dan mereka mencintai kalian, kalian
mendo’akan mereka dan mereka mendo’akan kalian. Sedangkan sejelek-jelek pemimpin
kalian adalah kalian membenci mereka dan mereka membenci kalian, kalian mengutuk
mereka dan mereka pun mengutuk kalian” Mereka berkata, “Kemudian kami bertanya,
“Wahai Rasulullah, tidakkah kami memerangi mereka ketika itu?” beliau menjawab:
“Tidak, selagi mereka mendirikan shalat bersama kalian, tidak selagi mereka masih
mendirikan shalat bersama kalian. Dan barangsiapa dipimpin oleh seorang pemimpin,
kemudian dia melihat pemimpinnya bermaksiat kepada Allah, hendaknya ia membenci
dari perbuatannya dan janganlah ia melepas dari ketaatan kepadanya
Mari kita lanjutkan ke telaah hadis riwayat Bukhari tentang amanah
َف َق َأ ُث َق َّل َل َّل َة َق َأ
: َج اَء ُه ْع َر اِب ٌّي اَل، َب ْي َن َم ا الَّن ِب ُّي َص ى ُهللا َع ْي ِه َو َس َم ِف ي َم ْج ِل ٍس ُيَح ِّد ال ْو َم: َع ْن ِب ي ُه َر ْي َر اَل
َس َع َم ا َق اَل: َف َق اَل َب ْعُض الَق ْو، َم َت ى الَّس اَع ُة ؟ َف َم َض ى َر ُس وُل الَّل ِه َص َّل ى ُهللا َع َل ْي ِه َو َس َّل َم ُيَح ِّد ُث
ِم ِم
الَّس ا ُل َع- ُأ َر اُه- َأ ْي َن: َح َّت ى َذ ا َق َض ى َح يَث ُه َق اَل، َب ْل َل ْم َي ْس َم ْع: َو َق اَل َب ْع ُض ُه ْم. َف َك َه َم ا َق اَل
ِئ ِن ِد ِإ ِر
َه ُت َع َض َّس َع َة َق َل َك ْي َف ْنَت َّس َع َق َل َه َأ َن َي َر ُس َل َّل َق َل َف َذ ُض َع َأل َم َن ُة َف
ِإ ا ا؟ : ا، ِإ ا ِّي ِت ا ا ا ِظ ِر ال ا: ا، ا ا ا و ال ِه: ال ا ِة ا
َّس َع َة َأل َل َغ َأ َف َذ َق
«ِإ ا ُو ِّس َد ا ْم ُر ِإ ى ْي ِر ْه ِل ِه اْنَت ِظ ِر ال ا: اَل
Artinya : Dari Abu Hurairah ra. ketika Nabi Muhammad Saw. berada dalam suatu majelis
mendiskusikan tentang suatu kaum, tiba-tiba datang seorang Arab Badui, lalu
bertanya,"Kapan hari kiamat tiba?". Namun Nabi Muhammad Saw. tetap melanjutkan
pembicaraan. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata, "Beliau mendengar
perkataannya, tetapi tidak menyukai apa yang dikatakannya itu," dan ada pula sebagian
yang lain mengatakan, "Bahwa Beliau tidak mendengar perkataannya". Hingga Nabi
Muhammad Saw. menyelesaikan pembicaraan dan seraya bersabda, "Mana orang yang
bertanya tentang hari kiamat tadi?" Orang itu berkata, Saya wahai Rasulullah". Maka
Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Apabila sudah hilang amanah, maka tunggulah
terjadinya kiamat". Orang itu bertanya, "Bagaimana hilangnya amanah itu?" Nabi
15
Muhammad Saw. menjawab, "Jika urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya,
maka tunggulah terjadinya kiamat."
Hadis ini menunjukkan bahwa suatu saat akan terjadi keadaaan dimana amanah tidak
dihiraukan lagi. Mengkhianati amanah menjadi hal yang biasa. Semakin sedikit orang yang berlaku
amanah. Maka mulai rusaklah sendi-sendi kehidupan di bumi. Budaya saling memercayai,
menghormati, menghargai dan lain sebagainya memudar dan semakin menghilang.
Keadaan ini membuat amanah kehilangan maknanya. Amanah menjadi barang mainan.
Amanah dipegang oleh orang-orang yang tidak kompeten dan tidak punya otoritas. Misalnya
pemilihan pemimpin tidak berdasarkan kompetensi, tetapi karena alasan keduniaan. Profesi ulama
dipermainkan, siapapun tiba-tiba bisa menjadi alim dan mengeluarkan nasihat atau fatwa. Bahkan
masyarakat umum cenderung mengikuti public figure dari pada orang berilmu.
Jika hal-hal demikian sudah terjadi, Rasulullah menegaskan akan segera terjadi kiamat.
Materi ke-
Bagaimana meletakkan keadilan?, Yuk simak QS. Al-Maidah (5):8-10, bacalah dan perdengarkan
bacaan Anda kepada teman yang lebih menguasai ilmu tajwid atau tilawah, dan minta
tanggapannya
16
َل َأ اَّل َت ُل َق ُك َش اَل ْل َّل ُش ُك ُن َق َأ َّل
َي ا ُّي َه ا ا ِذ يَن آ َم ُن وا و وا َّو اِم يَن ِل ِه َه َد اَء ِب ا ِق ْس ِط َو َيْج ِر َم َّن ْم َن آُن ْو ٍم َع ى ْع ِد وا
ُل َّل َّل َت ُل َّل َخ َّل َأ ْق ُل
َو َع َد ال ُه ا ِذ يَن آَم ُن وا َو َع ِم وا- اْع ِد وا ُه َو َر ُب ِل لَّتْق َو ى َو اَّتُق وا ال َه ِإ َّن ال َه ِب يٌر ِب َم ا ْعَم وَن
ْل ُأ َل َأ َك َّذ َّل َك َل ْغ ٌة َأ
َو ا ِذ يَن َف ُر وا َو ُب وا ِب آَي اِت َن ا و ِئ َك ْص َح اُب ا َج ِح ِمي- الَّص اِل َح اِت ُه ْم َم ِف َر َو ْج ٌر َع ِظ يٌم
Daftar kata-kata berikut bisa membantu Anda menerjemahkan ayat dan memahaminya
َخ يٌر ُك ُن
Maha Mengetahui ِب Jadilah kalian و وا
Menjanjikan
َو َع َد
Saksi
ُش َه َد اَء
Dan mereka وا َو َك َّذ ُب َيْج َم َّن ُك ْم
mendustakan
Membenci ِر
Bandingkan terjemah Anda dengan terjemah berikut
Artinya : Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Allah telah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka
ampunan dan pahala yang besar. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-
ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka. (QS. Al-Maidah (5):8-10)
Kata Adil dalam bahasa Indonesia bermakna tidak berat sebelah/ memihak. Adil juga
berarti memihak kepada kebenaran. Adil juga bermakna sepatutnya/ tidak sewenang-wenang.
Berlaku adil kepada Allah berarti menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala
laranganNya dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun. Adil kepada orang tua berarti
horamt, patuh dan taat kepada keduanya, selama tidak dalam kesyirikan. Bertutur kata yang mulia
dan santun. Dengan demikian adil adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya, memberi hak
kepada yang berhak tanpa mengurangi dan menambahi sedikitpun.
Allah memerintahkan agar orang mukmin menjadi penegak kebenaran, menjadi saksi atas
kebanaran. Penegakan kebenaran itu dilakukan dengan cara berlaku adil. Bahkan keadilan harus
ditegakkan secara universal. Allah melarang ketidakadilan dengan berbagai alasan. Posisi
mayoritas, kebencian terhadap suatu kelompok karena trauma tertentupun keadilan harus tetap
ditegakkan. Orang-orang yang menagakkan keadilan adalah mereka yang keimanan dan
ketakwaaannya sangat baik. Sebab keadilan adalah salah satu indikator ketakwaan seseorang.
Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal shalih dengan ampunan dan pahala yang
besar. Allah mengancam mereka yang mengingkari dan mendustakan ayat-ayatNya dengan neraka
Jahim.
Bagaimana Allah memerintahkan kita untuk berlaku adil? Ayat berikutnya menunjukkan hal
ini. Baca, lafal, terjemah dan pahamilah QS. Al-Nahl (16):90-92 berikut
َّن الَّل َه َي ْأ ُم ُر اْل َع ْد َو ا ْح َس ا َو يَت اِء ِذ ي اْل ُق ْر َب ى َو َي ْن َه ى َع اْل َف ْح َش اِء َو اُمْلْن َك َو اْل َب ْغ َي ِع ُظ ُك ْم َل َع َّلُك ْم
ِي ِر ِن ِن ِإ ِب ِل ِإْل ِإ
ُك َل َه َّل ُت ْل ْد َق
ِد َه ا َو َج َع ُم ال َع ْي ْمDُض وا ا ْيَم ا َب ْع ْو ِك يَت َد َن َأْل َتْنُق اَل ُت ْد َذ َّل
َو ْو وا َع ْه ال ا َع اَه ْم َو- ُر وُف َأ َن َّك َذ َت
ِب ِد ِه ِإ
ُك َن َأ َن ُذ َت ًث َك ْن َأ ُق َل
َو و وا ا ي َض ْز َه ا ْن َب ْع ِد َّو ٍة ا ا َّت ِخ و ْيَم ا ْم- َك ِف ياًل َّن الَّل َه َي ْع َل ُم َم ا َتْف َع ُل وَن
َغ ْت َنَق َّل َك ُن ُك َت اَل
ِم ِت ِإ
17
َد َخ اًل َب ْي َن ُك ْم َأ ْن َت ُك وَن ُأ َّم ٌة َي َأ ْر َب ى ْن ُأ َّم َّن َم ا َيْب ُل وُك ُم الَّل ُه َو َل ُي َب َن َّن َل ُك ْم َي ْو َم ْل َي َم َم ُك ْنُت
ِهDا ِق ا ِة ا ْم ِف ي ِب ِه ِّي ِم ٍة ِإ ِه
َتْخ َت ُف وَن
ِل
Daftar kata-kata ini, akan membantu Anda untuk menerjemahkan ayat dan memahami
kandungannya
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Dan tepatilah perjanjian dengan. Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan
yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai
kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu,
disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain.
Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat
akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. (QS. Al-Nahl
(16):90-92)
Ayat ini memerintahkan umat Islam berlaku adil dan ihsan serta memberi hak kepada
kerabat. Allah juga melarang perilaku keji, munkar dan permusuhan. Penyandingan perintah dan
larangan mengandung pesan bahwa perbuatan baik juga diikuti tindakan pencegahan. Berlaku adil,
berbuat baik diiringi dengan menjauhi pebuatan keji dan buruk.
Allah juga memerintahkan umat Islam untuk memenuhi janji. Sumpah atau janji kepada
Allah adalah selalu mengesakanNya, tidak menyekutukanNya, sebagaimana telah diteguhkan ketika
ruh ditiupkan di jasad calon manusia. Janji kepada sesama berarti janji apapun kepada sesama
manusia harus ditepati. Apalagi sumpah dan janji ditu diteguhkan atas nama Allah.
Allah memberi perumpamaan kain yang sudah bagus, dipintal dalam waktu yang lama dan
kerja keras, lalu kain itu diurai lagi hingga cerai berai. Hal ini tentu menyusahkan diri jika dipintal
kembali. Begitulah janji yang tidak ditepati. Allah juga melarang janji sebagai alat tipu dan alat
perusak. Banyak orang bersumpah untuk meyakinkan pihak lain, namun sering dilanggar sendiri,
sehingga merusak hubungan.
Demikianlah sumpah dan janji mempunyai potensi sebagai alat penipu daya. Dan karenanya Allah
menjadikannya sebagai ujian bagi manusia. Kelak Allah akan menjelaskan di hari kiamat.
Berikutnya bagaimana pesan Allah dalam Al-Qur’an tentang larangan khianat?, Bacalah
dengan tartil QS. An-Nisa (4):105
18
َخ َم َأ َر َك َّل ُه َو اَل َت ُك ْل َخ ُك ْل َأ ْن ْل َل ْل
ْن ِل اِئِن يَن ِص يًم ا ِإ َّن ا َز َن ا ِإ ْي َك ا ِك َت اَب ِب ا َح ِّق ِل َت ْح َم َبْي َن الَّن اِس ِب ا ا ال
ِص يًم ا
َخ َم ا َأ َر اَك
Penentang yang keras Seperti yang ditunjukkan ِب
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran,
supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan
kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang-orang yang khianat (QS. An-Nisa (4):105)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menurunkan Al-Qur'an secara benar kepada nabi
Muhammad Saw. Allah memerintahkan manusia atau umat Islam agar menjadikan Al-Qur'an
sebagai pedoman hidup sebagaimana ditunjukkah oleh nabi Muhammad Saw. Dan Allah melarang
umat Islam untuk menyelisihi Al-Qur'an dan menentang Al-Qur'an.
Dalam pengamalannya, kita diperintahkan berlaku adil dengan tidak menjadi penentang
orang-orang yang lemah karena kita berpihak kepada orang-orang yang menyalahi jaji.
Ada adagium keliru yang beredar di kalangan masyarakat seperti kata-kata “jujur hancur,
mencari yang haram saja susah apalagi yang halal” Padahal Rasulullah secara tegas dan jelas
menyampaikan hadis:
َل َف َّل َل ُك َل َّل َق َق
ِإ َّن الِّص ْد َق َي ْه ِد ي ِإ ى، َع ْي ْم ِب الِّص ْد ِق: اَل َر ُس وُل ِهللا َص ى ُهللا َع ْي ِه َو َس َم: اَل، َع ْن َع ْب ِد ِهللا
َو َم ا َي َز اُل الَّر ُج ُل َيْص ُد ُق َو َي َت َح َّر ى ال ْد َق َح َّت ُي ْك َت ْن َد، َو َّن اْل َّر َي ْه ي َل ى اْل َج َّن، اْل
ى َب ِع ِهللا ِّص ِة ِبِّر ِإ ِب ِد ِإ
َل ْل ْل َل
َو َم ا َي َز اُل، َو َّن ا ُف ُج وَر َي ْه ِد ي ى الَّن ا، َّن ا ِذ َب َي ْه ِد ي ى ا ُف ُج و، َو َّي اُك ْم َو اْلَك ِذ َب،ِص ِّد يًق ا
ْلَك َف
ِر ِإ ِر ِإ ِإ ِإ ِإ
الَّر ُج ُل َي ْك ِذ ُب َو َي َت َح َّر ى اْلَك ِذ َب َح َّت ى ُي ْك َت َب ْنَد َك َّذ ا اًب
ِع ِهللا
Cobalah menerjemahkan hadis ini dengan bantuan kata-kata berikut:
Artinya : Dari Abdullah ra., berkata bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Kalian harus berlaku
jujur, karena kejujuran itu akan mngarahkan kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan
mengarahkan ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara
kejujuran, maka dia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah
kalian dari dusta, karena kedustaan itu mengarahkan kepada kejahatan dan kejahatan itu
akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara
kedustaan, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta. (HR. Muslim dari Abdullah
ra.)
19
Hadis ini menunjukkan keutamaan dan dampak berlaku jujur dan ancaman berperilaku
dusta. Orang-orang yang berlaku jujur, terbiasa berbuat keadilan dan menjaganya, maka Allah akan
mencatatnya sebagai orang yang jujur. Kalau seseorang membiasakan diri berperilaku jujur niscaya
jujur akan menjadi gaya hidupnya. Balasan bagi orang berbuat jujur adalah surga, karena jujur
mengarahkan kepada banyak kebaikan yang menunjun ke jalan surga.
Sebaliknya orang-orang yang berdusta dan terbiasa berdusta, tidak berusaha menjauhinya,
maka Allah mencatatnya sebagai pendusta. Dampak dari perilaku dan sika dusta adalah neraka.
Karena dusta menjerumuskan pelakunya pada perbuatan jahat, dan perbuatan jahat mengarahkan
ke neraka.
Nama : _______________________________________
Kelas : _______________________________________
Kegiatan Peserta didik /
Tahapan Catatan Hasil Kegiatan
Pertanyaan
Stimulasi Peserta didik mengamati
narasi/ tayangan tentang materi
bahasan.
Identifikasi 1. Jelaskan apa maksud materi
Masalah ini
2. Jelaskan kaitan materi ini
dengan bagi umat Islam
3. Jelaskan perdebatan/ diskusi
ilmiah tentang materi ini
4. Bagaimana menerapkan
materi ini dalam kehidupan
sehari-hari?
Mengumpulkan Kumpulkan informasi sebanyak
informasi mungkin terkait dengan materi
menganalisis tema bahasan
Mengolah Catat dan klasifikasi informasi
informasi yang diperoleh untuk kemudian
20
Kegiatan Peserta didik /
Tahapan Catatan Hasil Kegiatan
Pertanyaan
dijadikan dasar untuk menjawab
persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah
presentasi data, pastikan temuan kalian
hasil sudah benar dan kemudian
presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari
hasil kajian kelompok kalian.
Tuangkan pemahaman kalian terhadap materi di halaman ini. Kalian boleh menggunakan
bentuk ulasan, resume, tulisan/ narasi, point-point, mind mapping, info grafis, gambar, cerita,
ilustrasi, slide presentasi, naskah drama, ceramah, video pendek atau dalam bentuk lain.
Asesmen
21
dengan metode inquiry learning)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode inquiry
learning
Aspek yang diamati Skor
No. Nama Siswa
Ide/gagasan Aktif Kerjasama 1 2 3 4
1 Abdul Jalil
2 Fithrotus S.
3 Muslim Hasani
4 Sulaiman Z.
5 Zainul Ma’arif
6 Dst..
Nilai = skor x 25
4. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan (Contoh Asesmen kognitif)
22
َو ْل َت ُك ْن ْن ُك ْم ُأ َّم ٌة َي ْد ُع وَن َل ى اْل َخ ْي Laknat Allah terhadap bani Israil karena ....
َو َي ْأ ُم ُر ِمَن َمْلْع ُر َو َي ْن َه ْو َن َع ِإ ُمْلْن َك ِر
ِن ا ِر و ِب ا وِف
َو ُأ وَل َك ُه ُم اُمْلْف ُح وَن
A. celaan dan cemoohan kepada para nabi
yang diutus
ِل ِئ B. penolakan kaum bani Israil terdadap
Perintah yang terkandung dalam ayat berikut, seruan dakwah
C. kedurhakaan bani Israil dan melampaui
A. berdakwah di jalan Allah
batas
B. menghindari pergunjingan
D. pengingkaran bani Israil akan keberadaan
C. bertakwa kepada Allah
Allah
D. beribadah hanya kepada Allah
E. doa dan ungkapan dari nabi Isa dan Dawud
E. berlaku baik kepada orang tua
8. Perhatikan Q.S. Ali Imran [3]:110 berikut! 11. Perhatikan Q.S.al-Maidah [5]:79 berikut!
ُك ْنُت ْم َخ ْي َر ُأ َّم ُأ ْخ َج ْت لَّن ا َت ْأ ُم ُر وَن َف َع ُل وُه َك ُن اَل َي َت َن َه ْو َن َع ْن ُم ْن َك
ٍر ا ا وا
اَمْلْع ُر و َو َت ْنٍةَه ْو َن ِرَع ا ِلُمْلْن َك ِسَو ُتْؤ ُن وَن َل ْئ َس َم ا َك اُن وا َي ْف َع ُل وَن
ِم ِف ِب
ًر ْي ِب َّل َو َل ْو َم َن َأ ْه ُل ِن ْل َت ِر َل َك َن َخ
ا ا ِك اِب ا آ ِب ال ِه Perilaku bani Israil pada ayat tersebut adalah ..
َث
و َو ُر ُه ُم ْك َأ َن َل ُه ْم ْن ُه ُم ا ُن
ْؤ ُمْل
ِم ِم A. melakukan makar terhada para nabi
اْل َف ا ُق وَن menyekutukan Allah dengan makhluk
ِس B.
َّن ْت َج ُك ْنُت ْم َخ ْي َر ُأ َّم ُأ ْخ C. melakukan perbuatan munkar
Maksud ِل ل اِس ٍة ِر pada D. menghina ayat-ayat Allah
ayat tersebut E. menghancurkan peradaban umat
َو َل ْو آَم َن َأ ْه ُل اْل ِك َت ا َل َك اَن َخ ْي ًر ا َل ُه ْم 13. Perhatikan Q.S.al-Maidah [5]:80 berikut!
9. Maksud ِب َك َّل َّل َت َك
A. akan baik, jika orang kafir beriman kepada َل َرْئ ى ِث يًرَق ا ِم ْن ُه ْم َلَي َت َو َأ ْو َن ا ِذ َأيَن َف ُر َطوا
َس َم ا َّد َم ْت ُه ْم ْنُف ُس ُه ْم ْن َس
Allah ِخ ِب
B. andai semua orang beriman kepada Allah الَّل ُه َع َل ْي ْم َو ي اْل َع َذ ا ُه ْم َخ ا ُد وَن
C. akan baik jika ahlu kitab beriman kepada ِل ِب ِه ِف
َن ُد َخ ْل َذ
Allah Maksud َو ِف ي ا َع اِب ُه ْم اِل و
D. orang-orang ahli kitab beriman kepada
Allah adalah...
E. walau Ahlu kitab beriman kepada Allah A. orang-orang itu mengira akan abadi
B. tidak ada satupun yang kekal kecuali Allah
10. Perhatikan Q.S.al-Maidah [5]:78 berikut! C. orang-orang kafir kekal dalam adzab
ُل ِع َن اَّل ِذ يَن َك َف ُر وا ِم ْن َب ي ْس َر اِئ يَل D. hukuman yang setimpal untuk orang kafir
َع َل ى َس ا َد اُو وَد َو يَس ِنى اْب ِإ َم ْر َيَم E. adzab yang pedih untuk para pengingkar
ِن ِع ِن ِل
َذ َك َم ا َع َص ْو ا َو َك اُن وا َي ْع َتُد وَن
ِل ِب
23
14. Maksud
َل ْئ َس َم ا َق َّد َم ْت َل ُه ْم َأ ْنُف ُس ُه ْم adalah A. ittishal as-sanad
ِب B. 'adadu ar-ruwat
.... C. hissiyyun
A. buruknya perilaku di hadapan Rasulullah D. 'adalatu ar-ruwat
B. keburukan mereka diungkap Allah di E. dhabtu ar-ruwat
akhirat
َف ْن َل َي ْس َت ْع َف َس
C. terbebani oleh perilaku buruk selama di
dunia
18. Maksud ِإ ْم ِط ِب ِل اِنِه adalah ....
24
َف َذ ا َع َز ْم َت َف َت َو َّك ْل َع َل ى الَّل ِه َّن الَّل َه ُي ِح ُّب 25. Maksud
َو ُيَص ُّل وَن َع َل ْي ُك ْم َو ُت َص ُّل وَن َع َل ْي ْم adalah
ِإ اُمْلَت ِإَو يَن ِه
ِّك ِل ….
A. menjalankan semua perintah Allah A. musyawarah dalam mencari pemimpin
B. menghormati perbedaan yang ada di dunia B. umat yang menentukan pemimpin
C. mencegah terjadinya pertiakian sesama C. pemimpin dan umat saling mendoakan
D. berusaha dan berserah diri kepada Allah D. pemimpin umat adalah pembantunya
E. mendengarkan pendapat orang lain E. Pemimpin umat harus bisa jadi imam
ُش َأ
23. Budaya sesuai َبْي َن ُه ْم َو ْم ُر ُه ْم وَر ى adalah …..
A. berembug dalam memecahkan masalah
B. melakukan pengamanan bersama
(siskamling)
C. gotong royong membersihkan saluran air
D. membuat perkumpulan arisan dan
sosialita
E. Syiar Islam dengan cara karnaval atau
parade
25
b. Asesmen Keterampilan
Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital)
tentang materi terkait, dan mempresentasikannya di depan kelas.
N Skor
Aspek
o 1 2 3 4
1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai
tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok, ada
linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu menguasai
teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai
teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
26
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema, dan
belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor Perolehan x 10 = ….
a. Guru
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran
di kelas, misalnya:
1. Apakah semua peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis pada diri peserta didik ?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran peserta didik
tentang pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan
menghormati?
b. Peserta didik
27
Nama Peserta didik : _____________________________
Kelas : _____________________________
28