BAB IV
Kalimantan Timur.
Subjek penelitian ini adalah siswa di kelas 7 sebanyak 31 orang terdiri dari
15 siswa putra dan 16 siswa putri. Pemilihan kelas 7 sebagai subjek penelitian
dikarenakan kelas ini memiliki karakteristik siswa yang heterogen secara sosial
Kelas 7 berisi siswa siswi yang cukup berbeda dibandingkan dengan kelas
7A, 7B, 7D, dan 7E karena siswa siswinya masih sangat kurang kesadarannya
untuk belajar dan berkonsentrasi, terlebih lagi dalam mengerjakan tugas. Tingkat
tidak jauh berbeda dengan kelas 7A, 7B, 7D, dan 7E.
dasar untuk memulai penelitian selama 2x40 menit di kelas 7C. Jumlah tatap
muka dalam penelitian ini sebanyak 4 kali tatap muka untuk dua siklus dengan
pembelajaran, rata rata siswa mengalami beberapa kendala, yaitu anak kurang
tertarik dalam proses kegiatan pembelajaran IPA karena materi terlalu banyak,
penerapan rumus dan analisa konsep yang masih belum dipahami dan dimengerti.
bersaing dengan siswa yang berada di kota Tanjung Redeb, tetapi karena
kemampuan yang masih sangat kurang terlebih lingkungan sekitar yang kurang
36
perilaku siswa di dalam kelas yaitu masih kurangnya motivasi dalam belajar,
penjelasan guru, kemudian masih ada yang tidak mengerjakan tugas yang
diberikan guru, dan masih ada perilaku siswa yang tidak sesuai dengan kegiatan
belajar seperti masih ada siswa yang tidur ketika guru sedang menyampaikan
materi, menggambar atau mencoret coret, mengobrol dengan teman atau sibuk
cenderung tidak bersemangat dalam belajar, ini ditandai dengan ketidak aktifan
siswa dalam bertanya maupun merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Siswa lebih banyak diam dan tidak memperhatikan guru. Pembelajaran berpusat
pada guru, guru lebih banyak menjelaskan, sesekali guru bertanya namun hanya
37
satu dua orang siswa saja yang merespon pertanyaan guru. Selama proses
dibahas, namun pertanyaan tersebut lebih sering dijawab kembali oleh guru.
Dari hasil refleksi awal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini
berupa lembar pengamatan setiap siklus, soal kuis, soal tugas, lembar penilaian
tugas, lembar penilaian kuis, lembar penilaian diskusi, dan catatan lapangan, serta
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
Kompetensi Dasar ini mencakup materi: (1) Suhu, (2) Pemuaian, (3)
termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan.
38
Pada siklus pertama materi yang disampaikan mengenasi suhu dan penerapannya
pembelajaran materi Suhu, Power Point materi Suhu dan kertas karton.
dan kartu pertanyaan dan menuliskan di kertas karton. Langkah ketiga, setiap
diskusi dengan melihat buku paket IPA untuk melihat apakah jawaban sudah
kelompok lain.
2) Pertemuan kedua, pada pertemuan kedua ini, langkah pertama yang dilakukan
adalah guru memberikan stimulant berupa percobaan untuk mengukur suhu air
dingin (es), air hangat dan air panas menggunakan termometer. Langkah
melakukan percobaan.
Langkah keempat, setiap kelompok mengolah data yang diperoleh dari hasil
lain.
Pada pertemuan kedua ini, selain siswa diminta menemukan sendiri masalah
S.Pd, M.Pd sebagai observer, observasi difokuskan pertama pada aktivitas guru,
kedua pada aktivitas siswa, ketiga pada motivasi belajar seluruh siswa sesuai
samping itu dilakukan evaluasi dalam bentuk kuis pada akhir siklus untuk
Learning sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada pada RPP, tetapi masih
ada yang perlu diperbaiki oleh guru. Aktivitas guru dalam menerapkan
Penilaian
Aspek yang diamati
Ya Tidak
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Memotivasi peserta dalam memulai pembelajaran √
2. Mengondisikan suasana belajar yang nyaman √
(pengaturan tempat duduk, media, kesiapan alat
bantu pembelajaran)
3. Menyampaikan tujuan, indicator, alokasi waktu √
dan scenario kegiatan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Penguasaan materi dan pengelolaan pembelajaran
Kemampuan memfasilitasi pembelajaran
1. Menguasai materi pembelajaran √
2. Menyajikan materi secara sistematis √
3. Menguasai kelas √
4. Melaksanakanpembelajaran sesuai dengan alokasi √
waktu yang direncanakan
Pelibatan peserta dalam pembelajaran
1. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta dalam √
kegiatan belajar
2. Merespon positif partisipasi peserta √
3. Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta √
dalam belajar
Integrasi Saintifik, Aspek HOTS, Kecakapan abad 21
dan dimensi pengetahuan dalam pembelajaran
1. Proses Saintifik (5M) √
2. Aktivitas pembelajaran HOTS
a. Transfer Knowledge √
b. Critical Creativity √
c. Problem Solving √
3. Kecakapan abad 21 (4C) √
4. Dimensi pengetahuan √
Pemanfaatan media/sumber belajar dalam pembelajaran
1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan √
media belajar
2. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan √
sumber pembelajaran
3. Melibatkan peserta dalam pemanfaatan media √
belajar
Pelaksanaan penilaian pembelajaran
1. Melaksanakan penilaian sikap √
2. Melaksanakan penilaian pengetahuan √
3. Melaksanakan penilaian ketrampilan √
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
42
pembelajaran
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √
C. Kegiatan Penutup
1. Memfasilitasi peserta merangkum materi √
pembelajaran
2. Melakukan refleksi proses dan materi pelajaran √
Skor Total 25 1
Total Nilai 96
Berdasarkan table 4.1, bahwa aktivitas guru dalam menerapkan
untuk merangkum materi dikarenakan alokasi waktu yang kurang padahal dengan
yang disampaikan.
Learning sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada pada RPP, tetapi masih
ada yang perlu diperbaiki oleh guru. Aktivitas guru dalam menggunakan model
Siklus I
No. Aspek yang Diamati Pertemuan
1 2
1 Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa BS BS
b. Menimbulkan motivasi BS BS
c. Memberikan acuan bahan
belajar yang B B
43
disajikan
d. Melakukan kegiatan apersepsi BS BS
2 Sikap dalam proses
pembelajaran
a. Kejelasan suara BS BS
b. Antusiasme penampilan
/mimik BS BS
c. Mobilitas tempat yang tidak
mengganggu siswa BS BS
3 Proses pembelajaran
a. Kesesuaian metode dengan
pokok bahasan BS BS
c. Kemampuan memfasilitasi
semua sintak BS BS
d. Kemampuan menguasai
kondisi kelas B B
e. Kemampuan menggunakan
kalimat B B
penutup di akhir pelajaran
5 Evaluasi
a. Menggunakan penilaian lisan BS BS
b. Menggunakan penilaian
tertulis BS BS
Persentase A (Baik sekali) 78% 78%
Persentase B (Baik) 27% 27%
Sumber : Lampiran
44
sekali dan 27% terlaksana dengan baik. Dari hasil observasi yang dilakukan
observer, dapat terlihat bahwa kemampuan guru untuk memberikan acuan bahan
belajar yang akan disajikan masih belum maksimal pada setiap pertemuan,
padahal memberikan acuan bahan belajar yang akan disajikan dapat membantu
lagi, alokasi waktu yang tepat perlu dilakukan sehingga waktu untuk
pelajaran inilah biasanya siswa focus memperhatikan apa yang disampaikan guru.
terlihat masih ada siswa yang bermain sendiri, tidak aktif bekerja dalam kelompok
lembar observasi yang telah disiapkan peneliti untuk mengetahui tingkat motivasi
pembelajaran.
Hasil observasi motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Persentase Motivasi Siswa Berdasarkan Kriteria dan Kondisi Siklus I
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sudah cukup banyak siswa yang
mencapai 74% dan manfaat dari pembelajaran sudah cukup dirasakan siswa
sampai 63%. Sekitar 80% siswa memiliki kepercayaan diri dan merasa puas
Hasil belajar diukur melalui kuis secara individual pada akhir siklus I
Berdasarkan hasil kuis pada siklus I diperoleh hasil siswa yang tuntas
dengan nilai lebih besar dari 75 sebanyak 94%, dan yang kurang dari 75 sebesar
6%. Data rekapitulasi hasil kuis siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
46
Learning sangat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Siswa mulai
mengenal soal yang berorientasi HOTS dan belajar menganalisis setiap soal
menyiapkan alat dan media seperti LCD, Laptop, alat dan bahan percobaan
menyita waktu yang cukup lama sehingga jam belajar berkurang, (2) secara umum
siswa seperti belum terbiasa dengan penerapan pembelajaran baru, (3) mengingat
waktu di awal pelajaran banyak terpakai untuk mempersiapkan media dan alat,
kesimpulan juga kurang maksimal sehingga kemungkinan masih ada siswa yang
Hal penting yang bisa diamati adalah sudah banyak siswa yang antusias
dan termotivasi mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir, hal ini
2) Pada saat kerja kelompok masih ada siswa yang tidak ikut berdiskusi dan
3) Pada saat kegiatan presentasi, nampak hanya beberapa orang saja yang aktif,
sebagian lain mengobrol dan tidak fokus. Sehingga dalam satu kelompok
3) Masih ada siswa yang belum aktif dalam diskusi kelompok karena guru tidak
refleksi. Selain itu guru harus lebih berperan sebagai motivator dan memfasilitasi
kegiatan siswa sehingga siswa lebih dapat bereksplorasi, dengan demikian proses
Disamping itu guru juga pada siklus kedua ini harus lebih aktif
juga harus merancang stimulant yang tepat sehingga siswa antusias dan
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dari awal sampai selesai. Guru harus
(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan ejadian tampak mata
Kompetensi Dasar ini mencakup materi: (1) Suhu, (2) Pemuaian, (3)
termasuk mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan.
Pada siklus kedua materi yang disampaikan mengenai pemuaian dan penerapan
Discovery Learning, pada siklus kedua ini guru menambahkan stimulant berupa
percobaan yang inovatif yang dapat merangsang rasa ingin tahu siswa, 2)
lembar observasi guru, lembar penilaian, soal HOTS, Lembar Kerja Peserta Didik,
diskusi.
Pemuaian, Power Point materi Pemuaian, alat dan bahan percobaan. Model
menguatkan video dengan Power Point dan percobaan agar siswa tertarik
terlebih dahulu dengan materi yang akan disampaikan dan termotivasi untuk
mengajukan pertanyaan.
dan melakukan percobaan dengan menutup mulut botol kaca dengan balon
IPA untuk melihat apakah jawaban sudah sesuai dan membuktikan bahwa
2) Pertemuan kedua, pada pertemuan kedua ini, langkah pertama yang dilakukan
Pada pertemuan kedua ini, selain siswa diminta menemukan sendiri masalah
S.Pd, M.Pd sebagai observer, observasi difokuskan pertama pada aktivitas guru,
kedua pada aktivitas siswa, ketiga pada motivasi belajar seluruh siswa sesuai
samping itu dilakukan evaluasi dalam bentuk kuis pada akhir siklus II untuk
Learning pada siklus II sudah lebih baik, kekurangan guru dalam menerapkan
Learning sudah diatasi. Aktivitas guru dalam selama proses tindakan pada siklus
Penilaian
Aspek yang diamati
Ya Tidak
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Memotivasi peserta dalam memulai pembelajaran √
2. Mengondisikan suasana belajar yang nyaman √
(pengaturan tempat duduk, media, kesiapan alat
bantu pembelajaran)
3. Menyampaikan tujuan, indicator, alokasi waktu √
dan scenario kegiatan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
Penguasaan materi dan pengelolaan pembelajaran
Kemampuan memfasilitasi pembelajaran
1. Menguasai materi pembelajaran √
2. Menyajikan materi secara sistematis √
3. Menguasai kelas √
4. Melaksanakanpembelajaran sesuai dengan alokasi √
waktu yang direncanakan
Pelibatan peserta dalam pembelajaran
1. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta dalam √
kegiatan belajar
2. Merespon positif partisipasi peserta √
3. Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta √
dalam belajar
Integrasi Saintifik, Aspek HOTS, Kecakapan abad 21
dan dimensi pengetahuan dalam pembelajaran
1. Proses Saintifik (5M) √
2. Aktivitas pembelajaran HOTS
a. Transfer Knowledge √
b. Critical Creativity √
53
c. Problem Solving √
3. Kecakapan abad 21 (4C) √
4. Dimensi pengetahuan √
Pemanfaatan media/sumber belajar dalam pembelajaran
1. Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan √
media belajar
2. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan √
sumber pembelajaran
3. Melibatkan peserta dalam pemanfaatan media √
belajar
Pelaksanaan penilaian pembelajaran
1. Melaksanakan penilaian sikap √
2. Melaksanakan penilaian pengetahuan √
3. Melaksanakan penilaian ketrampilan √
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √
2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √
C. Kegiatan Penutup
1. Memfasilitasi peserta merangkum materi √
pembelajaran
2. Melakukan refleksi proses dan materi pelajaran √
Skor Total 25 1
Total Nilai 96
menerapkannya dalam pembelajaran dari siklus I sampai siklus II. Semua aspek
Siklus II
No. Aspek yang Diamati Pertemuan
1 2
1 Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa BS BS
b. Menimbulkan motivasi BS BS
c. Memberikan acuan bahan
belajar yang B B
disajikan
d. Melakukan kegiatan apersepsi BS BS
2 Sikap dalam proses
pembelajaran
a. Kejelasan suara BS BS
b. Antusiasme penampilan
/mimik BS BS
c. Mobilitas tempat yang tidak
mengganggu siswa BS BS
3 Proses pembelajaran
a. Kesesuaian metode dengan
pokok bahasan BS BS
c. Kemampuan memfasilitasi
semua sintak BS BS
d. Kemampuan menguasai
kondisi kelas B B
55
e. Kemampuan menggunakan
kalimat BS BS
penutup di akhir pelajaran
5 Evaluasi
a. Menggunakan penilaian lisan BS BS
b. Menggunakan penilaian
tertulis BS BS
Persentase A (Baik sekali) 89% 89%
Persentase B (Baik) 11% 11%
Sumber : Lampiran
Berdasarkan tabel 4.6, dari hasil observasi yang dilakukan observer dapat
belum maksimal, masih ada siswa yang bermain sendiri, ngobrol dan tidak terlibat
dalam diskusi kelompok. Kemampuan guru menguasai kondisi kelas harus lebih
Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II sudah lebih baik,
Learning yaitu 72% meningkat sebesar 2% dari siklus I. Dapat diartikan siswa
mencapai 81%. Tingkat kepercayaan diri siswa terhadap teknik pembelajaran ini
57
Learning, siswa lebih berani terlibat dalam percobaan, diskusi maupun presentasi
di depan kelompok lain, bahkan sudah banyak siswa yang aktif bertanya dan
menjawab pertanyaan.
Hasil belajar diukur melalui kuis secara individual pada akhir siklus II
dengan menggunakan 5 soal HOTS dalam bentuk pilihan ganda, materi yang
nilai kuis siklus I. Diharapkan hasil belajar pada siklus II ini lebih tinggi
menarik sehingga siswa akan lebih antusias dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran.
siklus II, dapat dilihat perubahan yang terjadi ketika dilakukan perbaikan dan
siswa yang tuntas dengan nilai lebih besar dari 75 sebanyak 27 siswa dengan
presentase 87%, data hasil kuis siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
58
1 < 75 4 13%
2 76 - 100 27 87%
Jumlah siswa 31
Berdasarkan tabel 4.12 nilai kuis pada siklus II dapat dijelaskan bahwa
siswa yang mencapai dan melampaui KKM sebanyak 27 orang atau 87%.
sebanyak 4 orang atau 13%. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40.
pada siklus II antara lain : (1) guru sudah mempersiapkan alat dan media yang
sehingga tidak menyita waktu belajar terlalu lama, (2) guru mulai terbiasa dan
pembelajaran dari awal sampai berakhir sehingga selain bisa menguasai kondisi
siswa, guru juga dapat dengan mudah menguasai kondisi kelas, (3) siswa
sebagian besar sudah mulai terbiasa dengan sintak dalam model pembelajaran
59
masalah dan menemukan sendiri cara mengatasi masalah yang muncul dalam
pembelajaran, (4) siswa sebagian besar juga sudah mulai terbiasa dengan
dalam menyelesaikan soal yang berorientasi HOTS yang menggiring siswa untuk
menganalisa dan melalui tahapan berpikir dalam mengerjakan soal , (5) hanya saja
masih ada kelemahan guru yang masih belum memberikan acuan bahan belajar
yang akan disajikan, (6) guru juga masih kurang memberikan perhatian bagi siswa
yang kurang focus belajar sehingga masih ada yang bermain-main, ngobrol dan
Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru pada siklus kedua antara lain
Pada siklus ini sangat jelas guru selalu memberi kesempatan kepada siswa
untuk memberi tanggapan atas pertanyaan yang disampaikan siswa. Siswa juga
mulai aktif menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain. Guru juga selalu
siswa yang tidak aktif dalam diskusi, ngobrol dan bermain-main saat
mendiskusikannya. Dalam siklus II ini guru masih belum meminta siswa untuk
lama sehingga pada pertemuan berikutnya guru akan meminta siswa untuk
90%
80%
70%
60%
50%
Siklus I
40% Siklus II
30%
20%
10%
0%
Perhatian Relevansi Percaya Diri Kepuasan
Learning mengalami penurunan dari siklus I dan siklus II. Berikut rekapitulasi
Siklus I Siklus II
No. Kategori
siswa % siswa %
1 < 75 2 6% 4 13%
belajar siswa dibandingkan siklus I. Ini dapat dilihat bahwa di siklus kedua siswa
mencapai 87 % atau 27 orang. Tabel diatas juga menunjukan bahwa siswa yang
belum mencapai nilai KKM pada siklus II sebanyak 4 siswa. Ketidak tercapaian
nilai KKM oleh 4 siswa disebabkan karena pada proses pembelajaran siswa
tersebut masih kurang focus terhadap materi diskusi, kurang terlibat aktif dalam
proses diskusi serta masih sering melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan
proses belajar mengajar. Materi pembahasan pada siklus kedua tentang pemuaian
memang lebih sulit dibandingkan materi suhu karena penerapan rumus yang lebih
sulit dan perhitungan perkalian yang rumit. Dari hasil kuis pada siklus kedua
hanya 4 siswa yang tidak tuntas sudah menunjukkan hasil yang sangat
memuaskan, karena siswa sudah lebih banyak yang mulai terbiasa mengerjakan
dan menguasai soal-soal yang berorientasi HOTS. Hal ini bisa juga disebabkan
C. Pembahasan
penyimpulan, dan penyusunan teori. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran
IPA sangat ditekankan ketrampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah sehingga
keindahan dan betapa dahsyatnya karya ciptaan Tuhan baik alam semesta maupun
makhluk hidup yang ada di dalamnya, terutama manusia yang diciptakan secara
Maha Esa.
tingkat tinggi saat ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah dalam upaya
satunya dari Resnick (1987) adalah proses berpikir kompleks dalam menguraikan
diketahui perbandingan keaktifan guru, motivasi belajar siswa, hasil kuis dan
peningkatan baik secara kognitif maupun afektif dan psikomotoriknya. Dari segi
dari siklus ke siklus terjadi peningkatan di semua aspek. Kemampuan guru dalam
untuk memperhatikan pelajaran dan guru dengan mudah dapat memberikan acuan
bahan belajar yang disajikan dan menyampaikan kaitan pelajaran dengan materi
sebelumnya.
64
proses pembelajaran di siklus berikutnya. Aktivitas guru yang diamati antara lain
penguatan diakhir pertemuan. Kesemua aspek itu pada siklus kedua tercapai
dengan baik.
Sikap dalam proses pembelajaran juga sudah sangat baik, mobilitas guru
Proses pembelajaran juga sudah berjalan sangat baik dari siklus ke siklus
acuan bahan ajar secara maksimal terutama penerapan rumus dan masih ada siswa
yang tidak aktif dalam diskusi kelompok, masih ada yang ngobrol dan bermain-
main.
Evaluasi baik secara lisan maupun tertulis sudah sangat baik dilakukan dan
sangat penting karena bisa memotivasi dan dijadikan acuan bagi siswa untuk lebih
pertemuan.
menjadi mudah, rasa ingin tahu terhadap materi semakin meningkat, dan model
pembelajaran yang diterapkan guru sangat menarik. Dalam hal ini siswa
sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-
siswa merasa yang dipelajari dalam proses pembelajaran bermanfaat karena guru
dengan tujuan belajar siswa. Siswa juga sudah mampu mengaitkan materi
yaitu siswa semakin yakin akan berhasil dalam pembelajaran dan mendapatkan
nilai baik. Sedangkan motivasi belajar pada aspek kepuasan juga mengalami
peningkatan yang ditunjukkan dengan usaha keras siswa agar berhasil dalam
pembelajaran dan rasa puas dalam mengikuti pembelajaran dengan nilai yang
66
diperoleh dari hasil evaluasi guru dan tugas yang diberikan guru mampu
keberhasilan kinerjanya.
Dilihat dari siklus I dan siklus II, motivasi siswa pada aspek perhatian,
II, hal ini diasumsikan bahwa siswa ketika diterapkan pembelajaran berorientasi
perhatian, 64% untuk relevansi, 81% untuk tingkat percaya diri dan 72% ditingkat
kepuasan.
Hal ini diasumsikan bahwa antusias dan motivasi siswa dalam mengikuti
sehingga walaupun soal yang dihadapi perlu dianalisis dan memerlukan tahapan
berpikir untuk menyelesaikannya, siswa sudah terlatih dan sudah hampir semua
siswa bisa tuntas mengerjakan, meskipun dalam penilitian ini tidak mengalami
Hal ini perlu dikaji ulang penyebab tidak naiknya hasil belajar siswa dari
nilai kuis yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II. Kemungkinan disebabkan
67
pada aktivitas guru yang kurang memberikan acuan bahan ajar terutama dalam
tergantung pada kondisi yang akan ditingkatkan karena tidak ada ketentuan
tentang berapa kali siklus yang harus dilakukan tergantung kepuasan peneliti
yaitu pada siklus II sudah tidak ada siswa yang mempunyai motivasi rendah dan
sudah cukup banyak siswa yang mencapai KKM, maka tindakan tidak dilanjutkan
ke siklus berikutnya.