A. Kajian Pustaka
1. Pembelajaran IPS tentang Jenis-jenis Pekerjaan di Kelas III Sekolah
Dasar
a. Karakteristik Siswa Kelas III Sekolah Dasar
Karakteristik anak usia SD berbeda dengan karakteristik balita
maupun orang dewasa karena karakteristik erat kaitannya dengan ciri khas
pertumbuhan dan perkembangan seseorang berdasarkan usianya. Secara
rinci, Piaget mengemukakan bahwa proses perkembangan berpikir anak
dari kecil hingga dewasa melalui empat tahap perkembangan, yaitu 1)
tahap sensori motor (0-2 tahun); 2) tahap pra-operasional (2-7 tahun); 3)
tahap operasional konkret (7-11 tahun); 4) tahap operasional formal
(Sumantri dan Syaodih, 2009: 1.15).
Anak kelas III SD berada pada tahap operasional konkret yang
berarti anak mulai berpikir logis, sistematis, dan multidimensi walau
masih terbatas pada hal-hal yang bersifat konkret. Anak menyukai
kegiatan mencoba, menyelidik, dan bereksperimen karena dirinya
distimulasi oleh rasa ingin tahu yang besar untuk berlatih, menjelajah, dan
bereksplorasi (Sobur, 2009: 132). Energi dalam diri anak dipusatkan untuk
meningkatan keterampilan yang belum dimiliki dan segala sesuatu yang
belum diketahui. Anak kelas III dengan kisaran umur delapan tahun mulai
menyukai kegiatan tim, keanggotaan kelompok, dan penerimaan oleh
teman (Allen dan Marotz, 2010:187). Interaksi kegiatan tim tersebut biasa
dijumpai dalam sebuah permainan. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika
guru mengintepretasikan permainan di dalam sebuah pembelajaran. Salah
satu permainan dalam tim yang dapat diinterpretasikan untuk
meningkatkan interaksi sosial dan mengembangkan rasa ingin tahu anak
adalah permainan edukatif berupa ular tangga.
8
9
Bidang pendidikan
Guru Mendidik siswa
Dosen Mengajar mahasiswa
Bidang keamanan
Polisi Mengatur ketertiban masyarakat
Tentara Menjaga keamanan suatu negara
Satpam Menjaga keamanan
Bidang pertanian
Petani Mengelola tanah dan merawat tanaman
untuk memperoleh hasil panen
Deskripsi kegiatan :
(a) Petani padi. Hal pertama yang dilakukan petani adalah
mengolah tanah. Setelah itu, petani mempersiapkan benih
kemudian menanam dan melakukan perawatan dengan cara
menyiangi rumput, memupuk, maupun menyiram. Setelah
menunggu kurang lebih 3 bulan, petani siap memanen,
menyelip, dan memasarkan hasilnya.
(b) Pengrajin gerabah. Sebelum proses pembuatan gerabah yang
cantik, pengrajin menjemur tanah liat. Kemudian, pengrajin
menumbuk tanah liat sampai halus, lalu diayak. Tanah liat
dicampur dengan pasir hingga dibentuk dengan berbagai
teknik seperti teknik putar, pilin, lempengan, pijit, dan cetak.
Tanah liat yang sudah dibentuk lalu dijemur. Setelah itu,
dibakar dan tahap terakhir adalah finishing yaitu proses
mewarnai atau menghias gerabah. Gerabah tersebut lantas
dipasarkan.
dan b : film bicara TV, video tape; (d) display media : papan tulis,
papan buletin, dan papan panel; (e) print media : barang-barang
cetak, buku, surat, majalah, buletin; dan (f) pengalaman
sebenarnya dan tiruan, magang, praktikum, permainan,
karyawisata, dramatisasi, simulasi (Handayani, 2014: 90).
Berdasarkan uraian mengenai jenis-jenis media
pembelajaran, jenis media pembelajaran yang biasanya digunakan
antara lain media grafis, media audio, media proyeksi diam,
media audio visual, dan pengalaman langsung seperti permainan.
Pada penelitian yang ini, peneliti menggunakan media ular
tangga. Media ular tangga termasuk dalam kelompok media
permainan edukatif. Media permainan edukatif merupakan sarana
atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif
(pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan
anak.
d) Kriteria dalam Pemilihan Media
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam
pemilihan media pembelajaran antara lain: (a) tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dari ranah kognitif, psikomotor,
dan afektif; (b) karakteristik sasaran didik; (c) karakteristik media
yang bersangkutan; (d) waktu pembuatan media; (e) biaya yang
terjangkau, lebih murah dan efektif dalam mencapai tujuan
belajar; (f) ketersediaan atau kemudahan dalam memperoleh
media; (g) konteks penggunaan dalam pembelajaran; dan (h)
mutu teknis jelas, menarik, dan cocok. Selain prinsip pemilihan
media, hal yang perlu diperhatikan adalah dukungan terhadap isi
materi pelajaran, kemudahan dalam memperoleh media,
keterampilan penggunaan media, ketersediaan waktu untuk
menggunakannya, dan sesuai dengan taraf berpikir peserta didik
(Mustaji, 2013: 25). Hal yang perlu diperhatikan saat memilih
media pembelajaran yang baik adalah sebagai berikut: (a) jelas
32
dan rapi dalam penyajiannya; (b) bersih dan menarik; (c) cocok
dengan sasaran; (d) relevan dengan topik yang diajarkan; (e)
sesuai dengan tujuan pembelajaran; (f) praktis dan luwes; (g)
berkualitas baik; dan (h) ukurannya sesuai dengan lingkungan
belajar (Asyhar, 2011: 81).
Pada dasarnya, pemilihan media pembelajaran harus
mempertimbangkan prinsip kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, karakteristik media yang praktis, luwes, dan
kejelasan serta kemenarikan media. Media ular tangga yang
digunakan oleh peneliti telah memenuhi prinsip pemilihan media
sehingga diharapkan media ular tangga mampu meningkatkan
pembelajaran IPS siswa kelas III SDN Tunjungseto secara
optimal.
2) Media Ular Tangga
a) Pengertian Media Ular Tangga
Media ular tangga merupakan media edukatif yang
populer di kalangan anak-anak.
“The entry of the game in the learning process, gave birth
to a fun atmosphere because the child can control the
speed of learning in accordance with his abilities. Game
can bring children in a pleasant learning atmosphere. In
addition, for the selection of games, efforts are made to all
aspects of the child can develop well, both in terms of
cognitive, affective and psychomotor.” (Herman, dkk.,
2017: 500).
tangga sesuai undian dadu (Husna, 2009: 145). Papan ular tangga
dibagi dalam kotak-kotak kecil bergambar sejumlah tangga dan
ular yang menghubungkannya dengan kotak lain (Tilong, 2016:
29). Ular tangga dapat dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Namun,
akan lebih menantang jika dimainkan oleh banyak pemain
(Askalin, 2013: 47). Permainan dimulai dari start pada kotak
ujung kiri. Para pemain secara bergiliran melempar dadu. Bidak
akan bergerak beberapa kotak sesuai dengan jumlah mata dadu
yang dilempar. Apabila pemain mendarat di kotak yang
bergambar tangga, maka pemain mendapat bonus yaitu pergi ke
ujung tangga. Apabila pemain mendarat di kotak yang bergambar
ekor ular, pemain harus turun dan berpindah pada kotak yang
bergambar kepala ular. Apabila dadu yang dilempar menunjukkan
angka 6, pemain mendapat giliran sekali lagi untuk melempar
dadu. Pemenang adalah pemain pertama yang mencapai kotak
finish.
Kelengkapan peralatan yang harus disiapkan dalam
pengoperasian media pembelajaran ular tangga adalah papan ular
tangga, bidak, dadu, dan kartu pertanyaan. Masing-masing kotak
pada papan ular tangga terdapat gambar tentang jenis-jenis
pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar. Media tersebut yang
diamati oleh setiap kelompok. Selain ular tangga dengan gambar,
peneliti menyiapkan pula banner ular tangga khusus berisi kartu
pertanyaan yang dijawab oleh setiap kelompok.
Secara singkat, disimpulkan bahwa media ular tangga
adalah salah satu media permainan edukatif dengan aturan
tertentu, berbentuk papan kotak-kotak bergambar ular tangga, dan
dilengkapi dengan dadu dan bidak untuk memainkannya.
b) Kelebihan dan Kekurangan Media Ular Tangga
Permainan tradisional seperti ular tangga dapat menjadi
sumber inspirasi dalam merancang sebuah media pembelajaran.
34
B. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran IPS di SD Negeri Tunjungseto pada kondisi awal
belum dilaksanakan secara maksimal. Guru belum menggunakan pendekatan
pembelajaran dan media yang inovatif atau dengan kata lain pembelajaran masih
terpusat pada guru (teacher centered). Kegiatan belajar mengajar yang demikian
mengakibatkan siswa kurang antusias dengan jalannya pembelajaran, cepat jenuh,
dan kurang memperhatikan guru, serta suka bermain sendiri dengan teman. Proses
belajar tersebut berdampak pada hasil belajar IPS yang kurang optimal, salah
satunya pada materi jenis-jenis pekerjaan. Rata-rata hasil ulangan harian IPS
tahun 2016/2017 mengenai materi jenis pekerjaan tergolong rendah, dengan rata-
rata 69,71 dan 9 siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM = 65).
Berdasarkan permasalahan di atas, perlu adanya perbaikan proses
pembelajaran menggunakan media dan pendekatan pembelajaran yang inovatif
guna meningkatkan pembelajaran IPS. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan saintifik dengan media ular tangga sebagai solusi peningkatan
pembelajaran IPS pada materi jenis-jenis pekerjaan. Adapun langkah-langkah
penerapan pendekatan saintifik dengan media ular tangga di dalam pembelajaran
antara lain mengamati gambar jenis-jenis pekerjaan pada media ular tangga,
menanya berdasarkan gambar pada media ular tangga, mencoba menemukan
konsep tentang berbagai jenis pekerjaan melalui kuis pada media ular tangga,
menalar konsep jenis pekerjaan pada media ular tangga melalui diskusi kelompok,
dan mengomunikasikan hasil diskusi dengan media ular tangga.
Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan media ular
tangga mengandung kebermaknaan pembelajaran yang berguna meningkatkan
41
minat dan mengembangkan kemampuan siswa secara holistik dari berbagai aspek
seperti kognitif, psikomotor, dan afektif. Melalui langkah mengamati gambar
jenis-jenis pekerjaan pada media ular tangga, siswa memperoleh wawasan yang
lebih luas mengenai berbagai macam jenis pekerjaan di lingkungan masyarakat.
Melalui langkah menanya berdasarkan gambar pada media ular tangga, siswa
terbiasa untuk berpikir kritis dalam menggali informasi berdasarkan gambar jenis
pekerjaan yang diamati. Melalui kegiatan mencoba menemukan konsep berbagai
jenis pekerjaan melalui kuis dalam media ular tangga, siswa berperan secara aktif
dalam menjawab kuis pada kartu pertanyaan. Kegiatan tersebut dilakukan secara
kompetitif sehingga dapat mengembangkan sikap sosial seperti toleransi dengan
kelompok lain, kerja sama dengan sesama anggota tim, dan melatih kedisiplinan
siswa untuk mengikuti aturan dalam permainan ular tangga. Melalui kegiatan
menalar konsep jenis pekerjaan pada media ular tangga melalui diskusi kelompok,
siswa belajar untuk berpikir secara sistematis dengan mengisi lembar kerja secara
berkelompok. Melalui kegiatan mengomunikasikan hasil diskusi dengan media
ular tangga, siswa belajar berbahasa dengan baik dan bersikap terbuka dalam
menerima saran, kritik, atau tanggapan dari kelompok lain. Oleh karena itu,
pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan media ular tangga diharapkan
mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPS mengenai
materi jenis-jenis pekerjaan.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus. Masing-masing siklus
meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dengan
pencapaian indikator kinerja proses pembelajaran mencapai 85%. Penelitian
diukur melalui lembar observasi, wawancara, dan hasil belajar siswa yang
mencapai KKM (KKM = 75) sebesar 85% pada setiap pertemuan. Melalui siklus
I, II, dan III dalam tindakan ini, siswa mampu menjelaskan jenis-jenis pekerjaan
beserta tugasnya, membedakan jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan
jasa, serta menyetujui pentingnya semangat kerja.
42
Guru Siswa
1. Verbalisme dalam 1. Jenuh dalam
pembelajaran IPS pembelajaran
Kondisi (teacher centered) 2. Kurang memperhatikan
awal 2. Guru belum menerapkan guru, suka bermain
pendekatan inovatif
sendiri dengan teman.
3. Guru belum menerapkan
3. Hasil belajar siswa
media yang kreatif
rendah, belum
memenuhi KKM
Penerapan pendekatan
saintifik dengan
Siklus I:
media ular tangga.
Jenis-jenis pekerjaan
Langkah penerapan: beserta tugasnya
1. Mengamati gambar
jenis-jenis pekerjaan Siklus II:
pada media ular tangga Jenis pekerjaan yang
Tindakan 2. Menanya berdasarkan menghasilkan barang dan
gambar pada media ular jasa
tangga
3. Mencoba menemukan Siklus III:
konsep berbagai jenis Pentingnya semangat kerja
pekerjaan melalui kuis
pada media ular tangga
4. Menalar konsep jenis 1. Pembelajaran
pekerjaan pada media menjadi
ular tangga dengan lebih menyenangkan
berdiskusi 2. Siswa aktif dalam
5. Mengomunikasikan pembelajaran,
hasil diskusi dengan pembelajaran lebih
Hasil Akhir media ular tangga kondusif
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, dan kerangka berpikir yang
telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian yaitu
apabila pendekatan saintifik dengan media ular tangga dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah yang tepat, maka dapat meningkatkan pembelajaran IPS tentang
Jenis-jenis Pekerjaan pada siswa kelas III SDN Tunjungseto tahun ajaran
2017/2018.