TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Analisis
Analisis pada umumnya (nominal, kata benda) adalah penyelidikan
terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya. Menurut Gorys Keraf (2004 : 67) “Analisis adalah
sebuah proses untuk memecahkan sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya”. Selanjutnya Menurut Nana Sudjana (2016 :
27) menyatakan bahwa analisis adalah usaha memilah suatu integrasi menjadi
unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Selanjutnya Dwi
Prastowo Darminto dan Rifka Julianty (2002:52) mengatakan bahwa analisis
adalah sebagai “Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri ,serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertianm
yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Berdasarkan dari beberapa pendapat
beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa analisis merupakan suatu kemampuan
dalam memcahkan masalah atau menguraikan informasi untuk mengetahui
keadaan sebenarnya.
2. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (2013:2) menyatakan “Belajar merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”.
Menurut Hamalik dalam Ahmad Susanto (2013: 3) menyatakan bahwa
belajar merupakan suatu peroses, suatu kegiatan dan bukamerupakan
suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekedar
mengingat atau menghafal saja, namun lebih luas dari itu merupakan
mengalami.Hamalik juga menegaskan belajar adalah uatu proses
perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui interaksi
dengan lingkungannya.
6
7
9. Materi Pembelajaran
Pembelajaran di sekolah SD Swasta Katolik Delitua menggunakan
pembelajaran KTSP tahun ajaran 2006 dengan Standar Kompetensi, Kompentensi
Dasar, Indikator dan Tujuan Pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 2.1 Silabus Pembelajaran Matematika Kelas IV Semester 2
Standar Kompetensi Tujuan
Indikator
Kompetensi Dasar Pembelajaran
Menjumlahkan Menjumlahkan Menjelaskan Siswa dapat
bilangan bulat bilangan bulat pengertian menjumlahkan
bilangan bulat bilangan bulat
Menulis lambang
bilangan bulat
Membaca
bilangan bulat
Menentukan hasil
penjumlahan
bilangan bulat
a. Pengertian bilangan
Bilangan adalah suatu konsep dalam matematika yang digunakan sebagai
pencacahan dan pengukuran.
b. Pengertian Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah himpunan bilangan yang terdiri dari bilangan bulat
negatif nol dan bilangan bulat positif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah himpunan
bilangan yang mencakup bilangan cacah, bilangan asli, bilangan nol, bilangan
satu, bilangan prima, bilangan komposit dan bilangan negarif.
c. Pengertian Bilangan Bulat Positif
Bilangan bulat positif adalah himpunan bilangan yang dimulai dari
bilangan satu ke atas. Contoh bilangan bulat positif adalah: (1,2,3,4,5,…)
d. Pengertian bilangan bulat negatif
Bilangan bulat negatif adalah himpunan bilangan yang dimulai dari bilangan
negatif satu ke bawah. Contoh bilangan bulat negatif adalah: (…, -5, -4, -3, -2, -1).
12
khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar
yang mencangkup pemahaman dan pengunaan bahasa ujuran atau tulisan.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan kesulitan belajar adalah
suatu kondisi yang menimbulkan hambatan pada proses belajar dan terkadang
mengikuti pembelajaran lancar dan juga terkadang tidak dan bahkan kurangnya
konsentrasi siswa.
11. Pengertian Kesulitan Belajar Matematika
Kesulitan belajar matematika adalah suatu kondisi dimana prestasi yang
dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Menurut
Martini Jamaris (2014:186) menyatakan bahwa matematika meliputi bidang yang
lebih luas dari aplikasi angka, matematika juga mencakup hal-hal yang berkaitan
dengan pengukuran, uang, pola, geometri dan statistik dan pemecahan masalah.
Sebagian anak di sekolah dasar mengalami kesulitan belajar matematika,
sementara anak yang lainnya belajar matematika dengan mudah tanpa mengalami
kesulitan.
12. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Menurut Howard, dkk dalam Martini Jamaris (2014:17) menyatakan
bahwa faktor-faktor penyebabkan kesulitan belajar yang dapat dikatagorikan ke
dalam lima faktor penyebab yaitu: (1) kerusakan yang terjadi pada susunan syaraf
pusat, (2) ketidakseimbangan biokimia, (3) keturunan, (4) lingkungan dan (5)
pengaruh teratogenic (zat kimia/ obat-obatan).
Menurut Muhibbin Syah (2017:170) menyatakan bahwa faktor-faktor
penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu:
a. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul
dari dalam diri siswa sendiri.
b. Faktor ekstern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang
dari luar diri siswa.
Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan antara lain yaitu:
1. Faktor Intern Siswa
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan
psikofisik siswa yakni:
14
B. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan proses atau aktivitas peserta didik secara sadar dan
sengaja, yang dirancang untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang
dapat mengubah sikap dan tingkah laku seseorang sehingga dapat
mengembangkan dirinya kearah kemajuan yang lebih baik. Belajar itu dapat
dikatakan sudah baik atau tidaknya dapat di lihat dari keterampilanpeserta didik
terhadap materi pelajaran. Jadi disini yang dimaksud dengan keterampilanbelajar
yaitu tolak ukur kemampuan dari peserta didik dalam menerima materi pelajaran
yang nantinya diaktualisasikan melalui prestasi belajar.Pada praktiknya proses
pembelajaran merupakan implementasi dari kurikulum yaitu progam belajar atau
dokumen yang berisikan hasil belajar yang diharapkan dimiliki peserta didik di
bawah tanggungjawab sekolah.
untuk mencapai tujuan pendidikan.Salah satu upaya peningkatan mutu
pendidikan ialah penyempunaan kurikulum. Indikator keberhasilan pembaharuan
kurikulum ditunjukan adanya perubahan pada pendekatan pembelajaran yang
15