Anda di halaman 1dari 8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran Matematika di SD


1. Pengertian Pembelajaran Matematika di SD
Pembelajaran adalah proses,cara,perbuatan menjadikan orang atau
mahluk hidup belajar.Dalam dunia pendidikan pembelajaran berarti proses
intraksi peserta didik,dengan pendidikan dan sumber belajar.Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan,penguasaan kemahiran dan tabiat,serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peeserta didik.
Dengan kata lain pembelajaran adalah proses membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik.Menurut Zinal Aqid (2010 :41) Pembelajaran
adalah suatu kombinasi yang tersusun ,meliputi unsur-unsur
manusiawi,materiel,fasilitas perlengkapan,dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pendidikan.
1. Pengertian Matematika
Matematika di SD adalah ilmu matematika sederhana yang diajarkan
pada jenjang sekolah dasar dengan tujuan meningkatkan segi kognitif, sikap
dan keterampilan siswa SD. Matematika berasal dari bahasa yunani yaitu
mathein atau manthenien yang berarti mempelajari (Wahyudi dan
Budiono,2012:1). Matematika menurut Klien dalam Abdurrahman
(2003:252) merupaka”bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah
penggunaan cara bernalar deduktif,tetapi juga tidak melupakan cara bernalar
induktif”. Sejalan dengan hal itu,Susanto (2015:189) mengemukakan”
bahwa matematika merupakan cara berfikir logis yang dipresentasikan
dalam bilangan,ruang dan bentuk dengan aturan aturan yang telah ada yang
tak lepas dari aktivitas insan tersebut”. Seperti pengertian matematika yang
ditegaskan oleh Subariah dalam Wahyudi dan Kriswandani (2013:9) bahwa
matematika merupakan “sebuah sistem matematika yang dapat digunakan
untuk mengatasi persoalan –persoalan nyata”.

1
Matematika merupakan ilmu yang dinyatakan melalui angka-angka
ataupun simbol-simbol (Wahyudi dan Budiono ,2012:5) . Sementara
itu,Wahyudi dan Kriswandani (2013:11) mengutarakan bahwa “matematika
merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-
ilmu yang lain”. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
matematika merupakan ilmu yang mempelajari angka atapun simbol-simbol
yang digunakan untuk perhitungan dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika berdiri sebagai ilmu matematika dan matematika sekolah.
Ilmu matematika memiliki cakupan bilangan,bangun,simbol,aturan-aturan
yang berhubungan dengannya dan juga meneliti
bangun,susunan,kuantitas,dan pengertian-pengertian terkait (Soemoenar
dkk.2007:1.6). Sedangkan matematika yang diajarkan di tingkat SD sampai
sekolah menengah disebut sebagai matematika sekolah (Depdikbud dalam
Wahyudi dan Kriswandani,2013:11). Dengan demikian ilmu matematika
memiliki cakupan yang lebih luas dari pada matematika sekolah.
Matematika sekolah adalah bagian dari ilmu matematika.
Menurut Soemoenar dkk. (2007:1.11) matematika sekolah “terdiri atas
bagian-bagian matematika yang terpilih guna menumbuh kembangkan ilmu
dasar yang harus dikuasai setiap manusia terutama oleh siswa karena
matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia
(Wahyudi dan Budiono,2012:7).
Menurut Cornelius dalam Abdurrahman (2003:253) alasan perlunya
siswa belajar matematika yaitu:
a) Karena matematika merupakan saran berfikir yang jelas dan logis
b) Karena matematika merupakan sarana untuk memecahkan masalah
kehidupan sehari – hari
c) Karena matematika merupakan sarana mengenal pola – pola hubungan dan
generalisasi pengelaman.
d) Karena matematika merupakan sarana untuk mengembangkan kreativitas
e) Karena matematika merupakan sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangan budaya.

2
Sejalan dengan hal itu,menurt Wahyudi dan Kriswandani (2013:11)
“matematika di SD digunakan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berfikir logis,analitis,sistematis,kritis dan kreatif serta
kemampuan bekerjasama”.Bidang studi matematika yang diajarkan di SD
menurut Abdurrahman (2003:253) mencakup tiga cabang yaitu:
a) Aritmetika
b) Aljabar
c) Geometri
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika SD adalah
ilmu matematika sederhana yang diajarkan pada jenjang Sekolah Dasar
dengan tujuan meningkatkan segi kognitif,sikap dan keterampilan siswa SD.
Sedangkan menurut Soedjadi hakikat matematika yaitu memiliki
objek,tujuan abstrak,bertumpu pada kesepakatan,dan pola piker yang
deduktif.Menurut Piaget siswa sekolah dasar umumnya berkisar antara
enam atau tujuh tahun,sampai dua belas atau tiga belas,mereka berada pada
fase operasional konkret.pada umumnya usia perkembangan kognitif,siswa
sekolah dasar masih masih terkait dengan objek yang konkret yang dapat
dilihat atau ditangkap oleh panca indranya.Sedangkan dalam pembelajaran
matematika siswa berfikir dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang
abstrak,maka salah satu jembatannya adalah siswa menggunakan alat bantu
media pendidikan dan alat peraga yang dapat menejlaskan apa yang akan
disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami dan dimengerti siswa.
3 .Tujuan Pembelajaran matematika di SD
Secara umum tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah
agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Sedangkan
menurut Depniknas,kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah
dasar adalah sebagai berikut:
a) Melakukan operasi hitung
penjumlahan,pengurangan,pembagian,perkaliandan operasi campurannya
termasuk yang melibatkan pecahan.

3
b) Menentukan sifat dan unsur bangun datar dan bangun ruang
sederhana,termasuk penggunaan sudut,keliling,luas,dan volume.
c) Menentukan sifat simetri,kesebangunan dan sistem koordinat.
d) Menggunakan pengukuran:satuan,kesetaraan antar satuan dan penaksiran
pengukuran.
e) Menentukan dan menafsirkan kata sederhana,contohnya:ukuran
tertinggi,terendah,rata-rata,modus,mengumpulkan dan menyajikan.
f) Memecahkan masalah,melakukan penalaran dan mengomunikasikan
gagasan secara matematika.
Untuk memenuhi tercapainya tujuan pembelajaraan mata pelajaran
matematika,seorang guru hendaknya dapat menciptakan kondisi dan
situasi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
membentuk,menentukan dan menggembangkan pengetahuannya.
Sebagaimana dijelaskan oleh Jen Piaget,bahwa pengetahuan atau
pemahaman siswa itu ditemukan,dibentuk dan dikembangkan oleh siswa
itu sendiri.

B. Acuan teori rancangan alternatif atau desain intervensi tindakan yang


dipilih
Di dalam pembelajaran Matematika di SD ada beberapa metode
mengajar yang dapat diterapkan. Pemilihan dan penggunaan metode mengajar
tersebut ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai,materi yang
diajarkan,kondisi lingkungan dan siswa itu sendiri. Dalam penelitian ini
metode mengajar yang akan dikemukakan oleh penulis hanya dengan
menggunakan metode demonstrasi.

1. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang terjadinya suatu
peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang

4
dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami peserta didik secara nyata
atau tiruannya.Lebih lanjut Syaiful Sagala (2011:11)menyatakan bahwa:
“Metode demonstrasi dalam belajar mengajar adalah metode yang
digunakan oleh seorang guru atau orang luar yang sengaja di
datangkan,atau murid sekalipun untuk mempertunjukkan gerakan-gerakan
suatu proses dengan prosedur yang benar dengan disertai keterangan-
keterangan kepada selruh dunia,dalam metode demonstrasi murid
mengamati dengan teliti dan seksama serta dengan penuh perhatian dan
partisipasi.”
Sedangkan menurut Zainal Aqid (2010 : 96) metode demonstrasi
adalah suatu cara mengajar dengan mempertunjukan cara kerja suatu
benda,benda itu dapat benda sebenarnya atau suatu model. Menurut
Syaiful Bahri dan Aswan (2010:90) metode demonstrasi adalah cara
penajian pelajaran dengan mempergerakan atau mempertunjukan kepada
siswa suatu proses,situasi,atau benda tertentu yang dipelajari,baik
sebenarnya ataupun tiruan,yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
Kemudian menurut Muhibbin Syah (2005:208), pengertian metode
demonstrasi adalah metode mengajar dengan memperagakan
kejadian,aturan,atau urutan proses,dengan menggunakan media yang
relevan dengan materi yang dibahas. Berdasarkan pendapat Daryanto
(2009:403)metode demonstrasi adalah cara menyajikan bahan
pembelajaran dengan menampilkan atau memperagakan kepada peserta
didik yang sering disertai penjelasan secara lisan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi
adalah metode yang dalam pembelajarannya adalah dengan cara
memperagakan baik itu oleh siswa maupun oleh guru.
b. Tujuan Penggunaan Metode Demonstrasi
Adapun tujuan dari penggunaan metode demonstrasi adalah sebagai
beriku :
1. Mengajarkan suatu proses/prosedur yang harus dimiliki siswa.
2. Mengkonkritkan informasi atau penjelasan kepada siswa.

5
3. Mengembangkan kemampuan pengamatan,pendengaran,dan
penglihatan siswa secara bersama-sama.
Seorang guru menggunakan metode demonstrasi ini mempunyai atau terdapat
beberapa alasan yaitu:
1) Tidak semua topik dapat terang melalui penjelasan atau diskusi.
2) Sifat pelajaran yang menuntut diperagakan.
3) Tipe belajar peserta didik yang berbeda ada yang kuat dalam melihat
(visual) tetapi lemah dalam mendengar (audio).
4) Memudahkan mengajarkan suatu cara kerja/prosedur.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi
Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi,yaitu
pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik,sehingga dengan
menggunakan metode demonstrasi banyak kelebihan yang akan
diperoleh. Menurut Syaiful Sagala beberapa kelebihan dan
kekurangan metode demonstrasi yaitu :
1) Perhatian murid dapat dipusatkan
2) Dapat membimbing siswa kearah berfikir yang sama
3) Ekonomis dalam jam pelajaran.
4) Siswa lebih mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil
pengamatan.
5) Persoalan yang menimbulkan pertanyaan dapat diperjelas
pada saat proses demonstrasi.
Selain mempunyai kelebihan,metode demonstrasi juga memiliki
kekurangan-kekurangan,kekurangan metode demonstrasi adalah:
1) Derajad visibilitasnya kurang,kadang-kadang terjadi
perubahan yang tidak terkontrol
2) Memerlukan alat-alat khusus yang terkadang alat itu sukar
di dapat.
3) Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di dalam kelas.
4) Kadang demonstrasi di dalam kelas beda dengan
demonstrasi dalam situasi nyata.

6
5) Memerlukan ketelitiian dan kesabaran.
d. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan metode
demonstrasi menurut Sumiati (2009:102) adalah:
1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.
2) Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
3) Memeriksa apakah peralatan berfungsi atau tidak
4) Menetapkan langkah-langkah pelaksanaan agar efisien.
5) Memperhitungkan dan menetapkan alokasi waktu.
6) Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat
memperhatikan pelaksanaan demonstrasi.
7) Menetapkan kegiatan yang dilakukan selam pelaksanaan.
Dari langkah-langkah penerapan metode demonstrasi diatas,untuk
mempermudah kegiatan demonstrasi maka perlu dilengkapi dengan lembar
kerja siswa (LKS) sebagai pedoman atau penentuan dalam melakukan
demonstrasi. Azhar (199378) mengemukakan bahwa LKS adalah salah
satu alat bantu pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan proses.
LKSmerupakan lembar kerja bagi siswa untuk mempermudah pemahaman
terhadap materi pelajaran yang di dapat sebagai pedoman dalam
melakukan percobaan.Sedangkan bagi guru LKS berfungsi untuk
menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikannya serta
mempertimbangkan proses berfikir yang bagaimana yang akan ditempuh
pada diri siswanya.
Dengan menggunakan metode demonstrasi dalam proses
pembelajaran khususnya pada pelajaran matemtika diharapkan dapat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar
siswa.

C. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa setelah
mengikuti proses belajar mengajar. Menurut Sudjana (2004: 22)

7
mengemukakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan
ini perlu dibedakan karena kemampuan memungkinkan berbagai macam
penampilan manusia dan karena kondisi untuk memperoleh kemampuan
tersebut juga berbeda.Kemampuan ini meliputi keterampilan intelektual,
strategi kognitif, informasi verbal dan keterampilan motorik.
Slameto (2003), hasil belajar merupakan suatu perubahan yang dicapai
seseorang setelah mengikuti proses belajar. Perubahan itu meliputi tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hasil belajar
akan tampak pada perubahan dalam aspek-aspek tingkah laku manusia. Aspek-
aspek tersebut antara lain: pengetahuan, kebiasaanAllah akan mencukupkan
rezeki bagi orang yang melaksanakan sholat dhuha,budi pekerti, dan sikap.
Sudjana (2004: 3) menyatakan bahwa penilaian adalah proses pemberian
atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Selanjutnya Sudjana menyatakan hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa sesuai dengan kriteria tertentu.
Apa yang dialami siswa dalam proses pengembangan pengembangan
kemampuannya merupakan apa yang diperolehnya dari belajar. Untuk
memperoleh pengetahuan, siswa harus belajar secara aktif. Oleh karena itu,
didalam kelas yang ideal, siswa harus melakukan penyelidikan, memecahkan
masalah, mengeksplorasi gagasangagasan dengan menggunakan benda-benda
yang kongkrit atau media pembelajaran, mengerjakan hal-hal tersebut secara
mandiri, atau bekerjasama dalam kelompok kecil, mengungkapkan gagasan-
gagasan baik secara lisan, maupun secara tulisan. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil pengukuran dan penilaian dari
aktivitas belajar setiap individu yang mengakibatkan perubahan tingkah laku.

Anda mungkin juga menyukai