BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konsep
a. Pengertian Belajar
b. Belajar Matematika
c. Pengertian Pembelajaran
belajar dan dapat mengikutinya dengan baik. Selain itu juga guru harus
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
jika siswa tidak dapat memahami materi dan konsep yang akan
oleh guru. Selain tidak dapat memahami materinya, peserta didik juga
hubungan interaksi yang baik kepada peserta didik, selain itu guru
guru tersebut.
2. Miskonsepsi
a. Pengertian Miskonsepsi
1) Faktor Guru
Guru adalah komponen yang sangat menentukan
dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.
Guru dalam proses pembelajaran memegang peran
yang sangat penting, tidak hanya berperan sebagai
model atau teladan bagi siswa yang diajarnya, tetapi
juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of
learning).
2) Faktor Siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang
berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Siswa yang memiliki
pengetahuan yang memadai tentang penggunaan
bahasa standar, misalnya, akan mempengaruhi
proses pembelajaran mereka dibandingkan dengan
siswa yang tidak memiliki tentang hal itu.
3) Faktor Sarana dan Prasarana
Saran adalah segala sesuatu yang mendukung secara
langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran,
misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran,
dan lain-lain. sedangkan prasarana adalah segala
sesuatu yang secara tidak langsung dapat
mendukung keberhasilan proses pembelajaran.
Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu
guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
4) Faktor Lingkungan
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang
dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu
17
soal yang berbeda, maka ada kesalahan struktur dalam otak siswa yang
agar siswa menemukan sendiri apa yang diketahui dan apa yang
dirasakan masalah yang dihadapi terlalu sulit bagi siswa, maka dapat
matematika.
siswa dapat menyelesaikan soal jenis tertentu, tetapi apabila siswa diberi
konsepsi.
terlebih dahulu konsep-konsep alternatif apa saja yang dipunyai siswa dan
21
dengan grafik akan membentuk garis lurus. Persamaan umum dari sistem
Contoh :
banyak siswa yang mengikuti studi lapangan jika biaya yang harus
Jawab:
h = 2.000.000 + 150.000s
5.700.000 = 150.000s
5.700.000
=s
150.000
38 = s
s = 38
Jadi, banyak siswa yang ikut dalam studi wisata adalah 38 siswa.
Contoh :
{ y=−4 x−1 }
y =2 x +5
Jawab:
Langkah I :
Langkah II :
Langkah III :
Persamaan I : Persamaan II :
3 = 2(−1)+5 3 = −4(−1)−1
3 = 3 (benar) 3 = 3 (benar)
23
Gambar 2.1
Grafik Selesaian dari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Jadi, selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel diatas adalah
(-1,3).
Contoh :
x – 3y =5
x – 3(3 – 2x) = 5
7x – 9 + 9 = 5 + 9
7x = 14
x =2
y = 3 – 2(2)
y=3–4
y = -1
2(2)+(−1)=3
3 = 3 (benar)
2 – 3(-1) = 5
5 = 5 (benar)
Jadi, selesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah (2,-1).
Contoh :
25
{x+3
x−3 y =16 }
y =−2
Jawab :
x +3 y=−2
x−3 y=16 +
2x = 14
x=7
y.
x +3 y=−2
7+3 y =−2
3 y=−2−7
3 y=−9
y=−3
pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Madiun. Menyatakan bahwa miskonsepsi
atau salah konsep terjadi pada siswa secara konsisten atau terus-menerus
26
dalam butir soal yang berbeda tetapi mempunyai dasar konseptual yang sama.
alasan yang salah serta meyakini jawaban yang diberikan. Selain itu, siswa
jawaban yang benar, namun tidak bisa memberikan alasan yang benar serta
dengan sistem persamaan linear dua variabel yaitu siswa kurang mampu
dua variabel.
pada materi SPLDV yaitu: kesalahan siswa dalam memahami soal dan
siswa dalam membuat grafik dari model matematika yang telah dibuat,
miskonsepsi pada siswa. Siswa masih pada tahap belajar, belum sampai
soal. Jadi, ketika siswa diberikan permasalahan yang lebih baru dan belum
soal, penyebab dari kesalahan menarik sebuah kesimpulan ini adalah siswa
kemampuan awal tinggi pada setiap tahap proses berpikir kritis tahap
C. Kerangka Berpikir
dipahami sehingga dianggap sulit dan ditakuti oleh para siswa. Miskonsepsi
(salah konsep) siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua
variabel dapat dilihat dari proses pemecahan masalah yang dilakukan siswa
yang diketahui dan apa yang ditanya, kemudian siswa harus dapat mencari
hubungan antara apa yang tertuang dalam soal dengan konsep-konsep materi
menyelesaikan soal.
berpikir siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel
menyelesaikan soal, lalu mendengarkan strategi dan konsep apa yang mereka
gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut. Soal yang diberikan adalah soal
29
yang dapat dikerjakan dengan berbagai cara sesuai dengan kehendak siswa,
miskonsepsi.
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
Peran Guru
Pendidikan
Matematika
Pembelajaran Matematika
Tes Wawancara
Analisis Data
Kesimpulan
30