A. Kajian Teori
1. Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang
dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. 6
Belajar dilakukan manusia dari dalam kandungan hingga akhir hayat karena
pengalaman. Belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari ada
yang mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu
dengan lingkungan.
siswa yang kompleks maksudnya adalah proses belajar dialami oleh siswa
belajar. Lingkungan sangat mendukung adanya proses belajar yang baik bagi
siswa, karena dengan didukung lingkungan yang baik akan menghasilkan proses
belajar yang baik pula. Jika proses belajar yang dialami siswa hasil dari
pengalamannya sendiri, maka siswa akan terus ingat dalam jangka waktu yang
lama. Hal ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Kimble dalam buku
6
Arief S. Sadiman (dkk). 2011. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers, hal. 2
7
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran . Jakarta: Rineka Cipta,
hal. 7
1
2
reinforced practice (praktik yang diperkuat).8 Dalam hal ini, belajar yang
didukung dengan praktik sangat mendukung hasil dari proses belajar yang
dialami siswa.
Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
tingkah laku dalam dirinya.9 Perubahan tingkah laku tersebut dilihat dari aspek
nilai dan sikap (afektif). Ketiga aspek tersebut dalam hal ini didapat dalam
proses belajar mengajar didalam kelas. Belajar di dalam kelas terjadi interaksi
hanya menerima informasi yang diberikan oleh guru, namun harus mampu
mengembangkan dan mencari informasi yang lebih banyak dan relevan. Siswa
pengetahuan keterampilan dan nilai sikap.10 Artinya belajar tidak hanya dari segi
jasmani saja, tetapi rohani seseorang juga harus menunjukkan bahwa ia telah
mengamalkan ilmu yang didapatnya. Hal ini sejalan dengan pengertian belajar
yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat
dari segala aspek dari yang mudah hingga menghadapi masalah yang dianggap
tingkah laku dalam individu sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannya
bersifat permanen dan tidak berlangsung sesaat saja, yang idealnya dilakukan
2. Matematika
Rp100,00 per buah dan kita ingin membeli 5 buah permen maka kita harus
11
Eman Suherman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
JICA, hal. 7
12
Margaret E. Gredler. 2011. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Kencana, hal. 2
4
yang berarti "belajar atau hal yang dipelajari" (things that are learned).13 Artinya
benar.
Menurut Johnson dan Myklebust dalam buku yang dikutip oleh Mulyono
jika sering memecahkan suatu masalah matematika yang diiringi oleh teorema-
Menurut Suwarsono, matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas yaitu;
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang dibatasi oleh
13
Gusti Randa. Pengertian Matematika Menurut Ahli, diakses dari
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-matematika-menurut-ahli.html
pada Minggu, 22 Juni 2014 pukul 09.40 WIB
14
Mulyono Abdurrahman. 2012. Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnotis, dan
Remediasinya. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 202
15
Op. Cit
5
yang sering ditemukan disekitar. Selain itu bila matematika masih berupa
can be proved mathematically then they are considered true. The following
hanya digunakan untuk mata pelajaran matematika atau mata kuliah di jurusan
matematika saja, tetapi ternyata digunakan pada ilmu-ilmu lain seperti ilmu
berstruktur dan sistematika, mulai dari konsep yang paling sederhana sampai
Jadi matematika adalah ilmu dasar dari berbagai ilmu yang menggunakan
Selain itu, matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan mulai dari
16
Briggs, Marry and Sue Davis. 2008. Creative Teaching:Mathematics in The Early Years
and Primary Classroom. London and New York:Routledge, hal. 16
17
Hastarudin. Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika, Jurnal
Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 6 Nomor 2. Medan: Universitas Negeri Medan
6
tingkat taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Oleh
dilaksanakan di dalam kelas, siswa akan mendapatkan hasil belajar yang telah
dievaluasi oleh guru. Selama proses pembelajaran tindakan siswa dinilai oleh
guru yang akan dilaporkan di akhir pembelajaran. Hasil belajar tersebut didapat
Hasil belajar tampak dari perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat
dalam suatu materi. Proses pembelajaran disesuaikan dengan silabus dan jadwal
yang ditentukan oleh sekolah. Sehingga guru harus mengatur waktu untuk
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
belajar adalah menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar
yang dicapai dalam materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Indikator
18
Dimyati dan Mudjiono. Op. Cit, hal. 20
7
hasil belajar merupakan uraian kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
dalam berkomunikasi secara spesifik serta dapat dijadikan ukuran untuk menilai
Dari pengertian matematika dan hasil belajar yang telah diuraikan, maka
hasil belajar matematika merupakan tolak ukur atau patokan yang menentukan
tes.
that may have or not have standard answers. 20 Pembelajaran berbasis masalah
Problem Based Learning (PBL) is one of learning models which used contextual
21
Scolastika Mariani, dkk. 2014. The Effectiviness of Learning by PBL Assisted Mathematics
Pop Up Book Againts The Spatial Ability in Grade VIII on Geometry SubjectMatter,
International Journal of Education and Research. Semarang: Semarang State University, hal.
532
8
yang diajukan siswa ketika menyelesaikan masalah akan membuka dialog antara
guru dengan siswa sehingga proses pembelajaran terjadi lebih hidup dan
Menurut Baron, dalam buku yang dikutip dari buku karangan Rusmono, ciri-
ciri strategi PBL adalah (1) menggunakan permasalahan dalam dunia nyata, (2)
ditentukan oleh siswa, dan (4) guru berperan sebagai fasilitator. 23 Hal ini
Masalah yang diselesaikan oleh siswa diarahkan oleh guru agar siswa memiliki
aktifitas siswa dalam belajar memiliki hasil yang lebih optimal. Problems in
Ridwan Abdullah Sani. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 140
22
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu: Untuk
23
memicu pembelajaran mereka. Masalah tersebut akan mampu memicu rasa ingin
guru. Ide-ide yang disampaikan tidak boleh disalahkan oleh guru, tetapi
disajikan.
Oleh karena itu, PBL dapat disimpulkan sebagai model pembelajaran yang
memecahkan masalah.
5. Power Point
Bob Gaskins dan Dennis Austin pada tahun 1987.26 Aplikasi microsoft power
pembelajaran matematika.
24
Sockalingam, Nachamma and Henk G. Schmidt. 2011. Characteristics of Problems for
Problem-Based Learning: The Students’ Perspective, Interdisciplinary Journal of Problem-
Based Learning Volume 5, hal. 6
25
Rusmono dan M. Yusro. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kecemasan Terhadap
Hasil Belajar Matematika, Seminar Internasional ISSN 1907-2066.Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, hal. 274
26
Rizki SW. 2014. Penggunaan Media Microsoft Office Powerpoint yang baik dalam
Pembelajaran Matematika, diakses dari http://www.slideshare.net/rizkiikikii/manfaat-media-
geogebra-dalam-pembelajaran-pertidaksamaan-liniar-dua-variabel pada Jumat, 20 Maret 2015
pukul 02.45
10
Microsoft power point atau Microsoft office power point adalah sebuah
Aplikasi ini digunakan untuk membuat dan mengedit presentasi oleh kalangan
untuk menjelaskan sesuatu hal kepada umum yang menarik dari segi tampilan
lebih efektif.
Menu-menu yang ada pada tampilan Microsoft power point antara lain
Home, Insert, Design, Transitions, Animations, Slide Show, Review, dan View.
digunakan untuk mengedit presentasi yang akan dibuat. Secara umum, area
kerja PowerPoint 2010 sama seperti PowerPoint 2007 hanya saja kini tidak ada
lagi tombol Microsoft Office Button, karena telah diganti dengan tab File. 28 Area
kerja Microsoft power point merupakan slide yang berisi materi sistem
persamaan dan pertidaksamaan linier yang dapat diedit sesuai dengan kebutuhan
pada indikator setiap pertemuan. Slide tersebut akan menampilkan masalah yang
guru sampaikan agar siswa dalam satu kelas dapat fokus perhatiannya ketika
belajar. Selain itu, tampilan animasi akan membuat minat dan ketertarikan siswa
27
Dwi Ninggar. 2011. 7 Jam Belajar Interaktif PowerPoint 2010 untuk Orang Awam.
Palembang: Maxikom, hal. 2
28
Ibid, hal. 4
11
siswa untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir penelitian ini, yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam
ajaran 2014-2015, dimana pencapaian KKM siswa masih rendah. Hal ini
disebabkan karena pembelajaran di dalam kelas lebih sering terpusat kepada guru,
metode mengajar yang digunakan belum tepat, dan media yang digunakan tidak
materi berikut contoh soalnya, kemudian siswa diminta untuk mengerjakan latihan
Jakarta tahun ajaran 2014-2015 dibuktikan dengan hasil ulangan harian materi
eksponen hanya ada 4 siswa yang mencapai KKM. Karena itu, perlu upaya untuk
PBL berbantuan power point, materi yang digunakan adalah sistem persamaan dan
berlangsung.
12
pembelajaran seperti itu siswa akan mampu menyelesaikan masalah dengan baik.
Pada saat siswa mendiskusikan masalah akan terjadi interaksi antara siswa dengan
siswa, siswa dengan guru, serta guru dengan kolaborator, sehingga proses belajar
dapat berjalan secara aktif. Kemudian dengan berbantuan power point yang
akan membuat siswa lebih memahami masalah yang dimaksud. Siswa akan tertarik
menyebabkan ingatan dapat bertahan lama sehingga pada akhirnya hasil belajar
C. Hipotesis Tindakan