Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 5

1. Vyolin Margareta (2210201007)


2. Dinda Puspita (2210201010)
3. Putri Handayani (2210201014)
4. Alya Wafiq Aziza (2210201029)
5. Erni (2210201033)

Latihan 1.1
1. Jelaskan mengapa matematika itu perlu diajarkan kepada siswa di sekolah?
2. Seberapa pentingkah matematika, sehingga guru mengajarkan kepada siswa dengan
berbagai pendekatan?
3. Mengapa matematika perlu dipahami dan dikembangkan oleh siswa dan matematika juga
perlu dikembangkan agar bangunan matematika itu kokoh?
4. Bagaimana peran matematika dalam melayani bidang ilmu lain, sehingga matematika
merupakan bidang yang tidak boleh ditinggalkan untuk dipelajari siswa di sekolah?
Jawaban:
1. Pelajaran Matematika perlu diajarkan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama karena dengan belajar matematika, kita
akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Sedangkan Menurut Sujono
(Kultsum, 2009), Matematika perlu diajarkan di sekolah karena matematika menyiapkan
siswa menjadi pemikir dan penemu, matematika menyiapkan siswa menjadi warga negara
yang hemat cermat dan efisien dan matematika membantu siswa mengembangkan
karakternya.
2. Salah satu alasan matematika diajarkan di sekolah adalah karena memang sangat berguna
untuk kepentingan matematika itu sendiri dan memecahkan persoalan dalam masyarakat.
Salah satu kegunaannya adalah siswa dapat berhitung.
3. Karena matematika dapat membantu kemampuan nalar pada siswa yang tercermin
melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat obyektif, jujur,
disiplin, dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika maupun
bidang lain dalam kehidupan sehari-hari.
4. Karena matematika membantu ilmu-ilmu lain untuk menganalisis dan mensintesis
berbagai pengamatan yang ada, menemukan hubungan-hubungan yang logis, menarik
kesimpulan atau interpretasi dan akhirnya mengembangkan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Latihan 1.2
1. Berkaitan dengan tugas pembelajaran di kelas, sebutkan karakteristik dari anak didik di
sekolah dasar!
2. Seberapa jauhkah pentingnya media pembelajaran dalam bidang matematika bagi siswa?
3. Sebutkan beberapa tokoh dalam teori belajar mengajar khususnya bidang matematika dan
bagaimana teori dari tokoh tersebut?
4. Siapakah tokoh Stimulus-Respons dan bagaimana teori S-R ini digunakan dalam
pembelajaran (matematika)?
5. Bagaimanakah teori belajar menurut Wiliam Brownell?
6. Siapakah Skinner dan bagaimanakah Teori tentang Skinner yang berkaitan dengan
behaviorisme?
7. Apa yang membedakan antara paham Skinner dan paham Pavlov?
8. Apakah makna dari Schemata dan bagaimana penerapannya dalam belajar?
9. Berikan penjelasan secara singkat bagaimana peran assimilasi dalam teori dalam
Psikologi perkembangan?
10. Bagaimana pula dengan makna akomodasi dari Piaget?
11. Apa perbedaan antara Short Term dan Long Term memory dalam teori belajar?
Jawaban:
1. Beberapa contoh karakteristik dari anak didik di sekolah dasar
a. Senang bergerak
Siswa sekolah dasar dapat duduk dengan tenang maksimal sekitar 30 menit, setelah
itu mereka cenderung untuk melakukan gerakan-gerakan baik disadari maupun tidak.
Dengan demikian, guru harus memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan siswa
untuk bergerak bebas seperti bergerak sebagai bentuk ice breaking, mencoba,
memeragakan, dan lain-lain.
b. Senang bermain
Siswa sekolah dasar akan termotivasi untuk belajar ketika pembelajaran difasilitasi
dengan permainan karena dunia mereka adalah dunia bermain yang penuh
kegembiraan. Guru harus memfasilitasi pembelajaran yang memungkinkan siswa
untuk bermain yang relevan dengan materi pembelajaran yang hendak dikuasai siswa.
c. Senang berimajinasi dan berkarya
Siswa sekolah dasar cenderung senang berimajinasi dan membuat sesuatu sesuai apa
yang dibayangkannya. Guru harus memfasilitasi pembelajaran yang dapat
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas siswa, misalnya memfasilitasi siswa
untuk menghasilkan sebuah karya yang relevan dengan materi pembelajaran. Guru
selalu mengklarifikasi hasil karya siswa misalnya tentang maksud dari karyanya dan
memberikan penghargaan terhadap hasil karya siswa.
d. Senang melakukan sesuatu secara langsung
Siswa sekolah dasar masih berada pada tahap perkembangan kognitif operasional
konkret, sehingga materi pembelajaran prosedural yang biasanya disampaikan oleh
guru melalui ceramah akan dapat lebih dipahami oleh siswa jika mereka dapat
mempraktikkan sendiri secara langsung materi pembelajaran tersebut. Guru harus
menjadi model ketika siswa mempraktikkan pengetahuan prosedural misalnya
melalui demonstrasi sehingga siswa dapat melakukannya dengan aman dan benar.
e. Senang bekerja dalam kelompok
Siswa sekolah dasar mulai intens bersosialisasi, mencari teman bermain, dan bermain
bersama teman-temannya. Pembelajaran harus memfasilitasi siswa untuk
bekerjasama, gotong royong, bekerja dalam kelompok misalnya dengan menerapkan
pendekatan kooperatif sehingga siswa dapat belajar banyak hal dari siswa lainnya.
2. Media pembelajaran matematika adalah semua alat dan bahan yang digunakan oleh guru
untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran matematika. Seorang guru diharuskan
untuk menggunakan media pembelajaran yang cocok dengan materi pelajaran serta
karakteristik siswa yang diajarkan agar siswa tertarik dan lebih mudah dalam
mempelajari matematika. Media pembelajaran bukan semata-mata hanya sebagai
pelengkap dalam pembelajaran matematika. Tetapi, sebagai perantara bagi guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara visual agar pembelajaran lebih
efektif dan efisien. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran matematika di
sekolah dasar sangat penting untuk meningkatkan minat, semangat, dan memudahkan
siswa dalam mempelajari, memahami, serta mengaplikasikan konsep matematika.
3. • Teori Bruner adalah teori belajar matematika yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap
enaktif, ikonik dan simbolik. Tahap enaktif adalah tahapan belajar dimana siswa diberi
kesempatan dalam memanipulasi objek konkrit secara langsung.
• Piaget menyatakan bahwa perkembangan belajar Matematika anak melalui empat tahap,
yaitu tahap konkrit, semi konkrit, semi abstrak dan abstrak. 16 Pada tahap konkrit
kegiatan yang dilakukan anak adalah untuk mendapatkan pengalaman langsung atau
memanipulasi obyek-obyek konkrit.
• Menurut Van Hiele seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah tidak
mungkin dapat mengerti atau memahami materi yang berada pada tingkat yang lebih
tinggi dari anak tersebut. Kalaupun anak itu dipaksakan untuk memahaminya, anak itu
baru bisa memahami melalui hafalan saja bukan melalui pengertian.
• Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang
disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung
arti bahwa benda-benda atau objek-objek dalam bentuk permainan akan sangat berperan
bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika.
• Menurut Gagne (dalam Ismail, 1998), objek belajar matematika terdiri dari objek
langsung dan objek tak langsung. Objek langsung adalah transfer belajar, kemampuan
menyelidiki, kemampuan memecahkan masalah, disiplin pribadi dan apresiasi pada
struktur matematika.
• Skemp menyatakan bahwa pemahaman konsep matematika ada dua jenis, yaitu
pemahaman instrumental dan pemahaman relasional. Pemahaman instrumental suatu
konsep matematika berarti suatu pemahaman atas membedakan sejumlah konsep sebagai
pemahaman konsep saling terpisah dan hanya hafal rumus dengan perhitungan sederhana.
4. Berdasarkan eksperimen, thorndike menyimpulkan bahwa belajar adalah hubungan
antara stimulus dan respons. Itulah sebabnya teori koneksionisme juga disebut “S-R Bond
theory” dan S-R Psychology of learning”. Dari hasil penelitiannya, Thorndike
menyimpulkan bahwa respon untuk keluar kandang secara bertahap diasosiasikan dengan
suatu situasi yang menampilkan stimulus dalam suatu proses coba-coba (trial and error).
Respon yang benar secara bertahap diperkuat melalui serangkaian proses coba-coba,
sementara respon yang tidak benar melemah atau menghilang. Teori Connectionism
Thorndike ini juga dikenal dengan nama “Instrumental Conditioning”, karena respon
tertentu akan dipilih sebagai instrumen dalam memperoleh “reward” atau hasil yang
memuaskan.
5. Menurut William Brownell (Karso,dkk, 2011: 1.23) bahwa belajar itu pada hakikatnya
merupakan suatu proses yang bermakna. ia mengemukakan bahwa belajar matematika itu
harus merupakan belajar bermakna dan pengertian.
6. Skinner merupakan seorang tokoh behavioris yang meyakini bahwa perilaku individu
dikontrol melalui proses operant conditioning dimana seseorang dapat mengontrol
tingkah laku organisme melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalam
lingkungan yang relatif besar.
7. Paham skinner adalah seseorang yang belajar harus diberikan penguatan sehingga proses
belajar cenderung diulangi, jika tidak maka cenderung akan terulang dan terhapus.
Namun skinner tidak setuju dengan adanya hukuman, karena itu dapat berdampak buruk
terhadap perubahan tingkah laku. Pada teori ini subjek diberi iming-iming hadiah,
mengharuskan subjek aktif berpartisipasi dan melakukan beberapa jenis tindakan agar
mendapatk imbalan atau hukuman.
Contoh: ketika seorang guru mengajar muridnya kemudian ada murid yang cerdas dan
ada pula yang pemahamannya kurang, kemudian guru tidak memberikan hukuman pada
anak yang pemahamannya kurang dan tetap memotivasi muridnya untuk belajar lagi. Dan
Paham pavlov adalah proses belajar seseorang melibatkan adanya respon kondisi utama,
kemudian ada respon kondisi dengan satu stimulus, disitulah individu belajar
menghasilkan respon kondisi berbeda. Pada teori ini, tidak melibatkan pembentukan
asosiasi dengan semacam peristiwa yang sudah terjadi secara alami untuk mendapatkan
tingkah laku baru melalui proses asosiasinya.
Contoh: seorang guru yang biasa memberikan pelajaran dengan latihan soal dan usai
memberikan pelajaran menyuruh siswanya untuk mengerjakan latihan soal yang ada di
dalam buku. Bila penyelesaian soal tersebut benar maka guru akan akan tersenyum dan
mengatakan bagus. Maka stimulus ini akan ditangkap oleh siswa dan dianalogikakan
bahwa perkataan bagus berarti jawaban siswa benar.ini akan berbeda jika siswa
mengerjakan soal benar guru hanya tersenyum dan dtidak mengatakan apapun
8. Schemata bermakna bahwa pengalaman dan pengetahuan yang terorganisir dalam pikiran
dengan variabel-variabelnya (subkomponen) untuk mengalami hal yang sama dengan
pengetahuan yang baru dibaca atau diketahu.skemata adalah struktur mental sesorang di
mana dia beradaptasi secara intelektual dengan lingkungan. Skema akan terus berubah
selama perkembangan kognitif seseorang mengalami proses adaptasi. Dan Penerapannya
adalah dengan menggunakan advance organizer atau pengorganisasian awal. Contoh
advance organizer atau pengorganisasian awal adalah: menggunakan visual aids( bantuan
visual) berupa gambar, melakukan demontrasi, berbicara tentang pengalaman hidup yang
nyata yang dihubungkan denga materi pelajaran yang ada, memberikan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi pelajaran yang ada dan melakukan diskusi.
9. Proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep atau pengalaman
baru ke dalam skema atau pola yang ada dalam pikiran mereka. Assimilasi dipandnag
sebagai proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan peristiwa atau
rangsangan baru dalam skema yang ada.
10. Akomodasi konsep piaget merujuk pada penyesuaian skema-skema yang sudah ada agar
cocok untuk mengolah informasi-informasi dan pengalaman-pengalaman baru.
Menambahkan pengalaman baru untuk anak.
11. Short term memory adalah memori jangka pendek merupakan memori penyimpanan
sementara informasi –informasi sebelum diteruskan ke dalam memori jangka panjang,
daya ingat untuk sementara.
Long term memory adalah memori jangka panjang merupakan memori yang tidak
memiliki keterbatasan kapasitas dan bertahan beberapa menit saja hingga sepanjang
hidup, penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang lama. Jika kita dapat mengingat
sesuatu hal atau krjadian yang terjadi lebih dari sekedar beberapa saat yang lalu terjadi.

Latihan 1.3
1. Apa yang dimaksudkan dengan kesiapan Isi?
2. Berikan sebuah contoh bagaimana siswa telah memiliki suatu kesiapan isi?
3. Suatu kesiapan siswa misalkan siswa menggambarkan sesuatu untuk melukiskan
tindakan yang dapat ia lakukan di kelasnya, kesiapan ini digolongkan sebagai kesiapan
apa?
4. Menurut Piaget, kesiapan kematangan (maturity) dikaitkan dengan kemampuan mental
siswa, dan Teori Piaget mengatakan bahwa setiap orang melewati empat fase kematangan
mental. Coba anda berikan penjelasan keempat perkembangan mental menurut Piaget dan
ciri-cirinya?
5. Apa yang dimaksudkan dengan reversibility menurut Piaget?
6. Seorang siswa yang telah mampu berfikir secara abstrak mampu membuat hipotesis,
melakukan generalisasi, dan mampu mengalisis situasi dan menarik sebuah kesimpulan
tergolong ke dalam tahap operasi yang manakah menurut tahapan berfikir Piaget?
7. Kesiapan efektif ditandai dengan sikap siswa terhadap matematika. Bagaimana pengaruh
sikap terhadap kesuksesan siswa di masa yang akan datang?
8. Dalam kesiapan kontekstual, siswa menyadari akan kegunaan dari matematika. Berikan
suatu penjelasan bagaimana siswa yang memiliki kesadaran kontekstual yang tinggi?
9. Kelima domain kesiapan di atas dikatakan sebagai pengaktifan pengetahuan. prasyarat.
Apa yang hendaknya dilakukan guru agar siswa sukses pada masa yang akan datang?
10. Bagaimana menciptakan konflik pada siswa sedemikian selingga siswa dapat belajar dari
konflik tersebut menemukan pemahaman matematika yang benar?
Jawaban:
1. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu untuk menanggapi dan
mempraktekkan suatu kegiatan yang mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan
dan sikap yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama melakukan kegiatan tertentu.
2. Contoh suatu kesiapan
a. Kesiapan fisik berkaitan erat dengan kesehatan yang akan berpengaruh pada hasil
belajar dan penyesuaian sosial individu. Individu yang kurang sehat mugkin
kurangnya vitamin dan badannya kurang energi untuk belajar. Begitupun sebaliknya
jika badan tidak sakit (jauh dari gangguan lesu, mengantuk, dan sebagainya), hal ini
akan memudahkan untuk belajar karena tidak ada gangguan kondisi fisiknya.
b. Kesiapan psikis berkaitan dengan kecerdasan, daya ingat tinggi, kebutuhan yang
tercukupkan, ada hasrat atau motivasi untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada
perhatian.
c. Kesiapan materi, Individu dalam mempelajari materi tentunya harus mempunyai
bahan yang dapat dipelajari dan dikerjakan, misalnya buku bacaan, buku paket dari
sekolah maupun diklat lain yang relevan digunakan sebagai bahan acuan belajar,
mempunyai buku catatan, dan lain-lain. Dengan didukung dengan berbagai sumber
bacaan maka akan memberikan pengetahuan dan akan membantu siswa dalam
merespon atas pertanyaan-pertanyaan dari guru terkait dengan pelajaran.
3. kesiapan pedagogi
4. penjelasan keempat perkembangan mental menurut piaget dan ciri-cirinya
a. Tahap Sensorimotor (Usia 18-24 bulan)
Tahap sensorimotor adalah yang pertama dari empat tahap dalam teori Piaget
mengenai perkembangan kognitif anak Piaget. Selama periode ini, bayi
mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik
(melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).
b. Tahap Praoperasional (Usia 2-7 Tahun)
Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan berlangsung hingga kira-kira 7 tahun. Selama
periode ini, anak berpikir pada tingkat simbolik tapi belum menggunakan operasi
kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan logika atau mengubah,
menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran.
c. Tahap Operasional Konkret (Usia 7-11 Tahun)
Perkembangan kognitif anak di tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun,
dan ditandai dengan perkembangan pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget
menganggap tahap konkret sebagai titik balik utama dalam perkembangan kognitif
anak, karena menandai awal pemikiran logis
d. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)
Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar
usia 12 tahun dan berlangsung hingga dewasa
5. Reversibilitas adalah kemampuan mental seseorang untuk mengubah arah pemikirannya
sehingga dapat kembali ke titik semula
6.

Anda mungkin juga menyukai