Dimana: S = Simpangan Baku
= Skor rata-rata
X
i
= Skor dari tiap soal
3. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
hitung peluang F (Zi) = P (P Zi)
39
4. Menghitung jumlah proposi skor baku yang lebih baku ata sama
Zi yang dinyatakan dengan S (Zi) dengan menggunakan rumus:
(
5. Menghitung selisih F (Zi) S (Zi), kemudian ditentukan nilai
mutlaknya
6. Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih itu
diberi simbol L
0
. L
0
= maks |(
) (
)|
7. Bandingkan nilai L
0
yang diperoleh dengan nilai L
0
yang ada
pada tabel. Pada taraf 0,05 jika L
0
L
tabel
maka H
0
diterima.
43
c. Melakukan uji homogenitas variansi dengan uji Bartlet
Uji homogenitas variansi ini dilakukan untuk mengetahui apakah
data populasi mempunyai keragaman yang sama atau tidak. Uji Bartlet
dilakukan karena variansi populasinya lebih dari dua. Dengan
pengujiannya sebagai berikut:
Hipotesis yang di ajukan yaitu:
H
0
:
H
1
: paling sedikit ada satu pasang variansi yang tidak sama
Untuk melakukan uji homogenitas ini dilakukan dengan beberapa
langkah sebagai berikut:
1) Hitung k buah ragam contoh S
1
, S
2
, , S
k
dari contoh-contoh
berukuran n
1
, n
2
, , n
k
dengan
2) Gabungkan semua ragam contoh sehingga menghasilkan dugaan
gabungan:
3) Dari dugaan gabungan tentukan nilai peubah acak yang
mempunyai nilai sebaran Bartlet:
,(
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika b b
k
(a;n) berarti homogen
43
Sudjana, , h.466 477
40
Jika b < b
k
(a;n) berarti tidak homogen
44
d. Uji kesamaan rata-rata
Uji kesamaan rata-rata bertujuan untuk mengetahui apakah
populasi memiliki kesamaan rata-rata atau tidak. Uji ini menggunakan
teknik anava satu arah dengan langkah sebagai berikut yaitu:
Langkah langkah dalam menguji kesamaan rata rata populasi
adalah:
1) Tuliskan hipotesis statistik yang diajukan
H
1
: sekurang-kurangnya dua rata-rata yang tidak sama
2) Tentukan taraf nyatanya ()
3) Tentukan wilayah kritiknya dengan menggunakan rumus:
, -
4) Tentukan perhitungan melalui tabel:
Tabel 3.3. : Data hasil belajar siswa kelas populasi
Populasi
1 2 K
X
11
X
12
X
1n
X
21
X
22
X
2n
X
k1
X
k2
X
kn
Total T
1
T
2
T
k
T
......
Nilai Tengah
..
Perhitungan dengan menggunakan rumus:
Jumlah Kuadrat Total (JKT) =
44
Ronal E. Walpole, Pengantar ..., h.391
41
Jumlah Kuadrat untuk nilai tengah Kolom (JKK) =
Jumlah kuadrat Galat (JKG) = JKT JKK
Masukkan data hasil perhitungan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.4. Analisis Ragam Data Hasil Belajar Siswa Kelas
Populasi
Sumber
Keragaman
Jumlah
kuadrat
Derajat
bebas
Kuadrat
tengah
Nilai tengah kolom JKK k 1
Galat JKG N k
Total JKT N 1
5) Keputusannya:
Diterima H
0
jika
, -
Ditolak H
0
jika
, -
45
e. Pengambilan Sampel
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh data populasi
berdistribusi normal, homogen serta memiliki kesamaan rata rata
maka pengambilan sampel dilakukan secara acak. Adapun langkah
langkah dalam pengambilan sampel yang penulis lakukan adalah
menulis nama kelas dan memasukkan nama nama tersebut ke dalam
sebuah kaleng kemudian penulis undi. Kertas yang pertama terambil
merupakan kelas eksperimen, sedangkan pada pengambilan kedua
merupakan kelas kontrol.
45
Ronal E. Walpole, Pengantar , h.383
42
C. Variabel dan Data Penelitian
1. Variabel penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Adapun yang menjadi variabel dalam
penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas: Perlakuan dengan pembelajaran yang menggunakan
model pembelajaran tutor sebaya
b. Variabel Terikat: Hasil belajar matematika siswa di kelas sampel
2. Data penelitian
a. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah :
1. Data primer dalam penelitian ini adalah data aktivitas siswa dan
guru, dan data hasil belajar matematika siswa kelas sampel
2. Data sekunder, yaitu data tentang jumlah siswa yang menjadi
populasi dan sampel serta data nilai ulangan harian siswa kelas VIII
SMP N 1 Panti. Data sekunder ini diperoleh dari tata usaha dan
guru matematika kelas VIII SMP N 1 Panti.
b. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII
SMP N 1 Panti, guru bidang studi matematika maupun dari pegawai
tata usaha SMP N 1 Panti.
D. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian terdiri dari 3 tahap, yaitu: tahap
43
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi:
a. Menetapkan tempat dan jadwal penelitian.
b. Menetapkan sampel penelitian dengan cara random sampling yaitu
setiap kelas mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih jadi
sampel
c. Mempelajari kurikulum
d. Merancang dan membuat RPP serta LKS
e. Memvalidasi RPP dan LKS oleh guru mata pelajaran dan dosen
matematika
f. Membuat kisi-kisi dan mempersiapkan soal tes akhir
g. Memvalidasi soal tes akhir oleh guru mata pelajaran dan dosen
matematika
h. Membuat kunci jawaban
i. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dan
soal tes uraian
j. Mempersiapkan observer guru matematika dan teman penulis.
2. Tahap Pelaksanaan
Penelitian menggunakan dua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada kedua
kelas sampel dapat dilihat pada tabel berikut:
44
Tabel 3.5 Tahap Pelaksanaan pada Kelas Kontrol dan Eksperimen
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan
salam dan doa
b. Guru mengontrol kondisi kelas,
baik dari segi kerapian maupun
kebersihannya.
c. Guru mengecek kehadiran siswa
7. Apersepsi: mengingatkan siswa
mengenai materi yang telah
dipelajari berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari. (
dengan memilih materi yang
memungkinkan materi tersebut
dapat dipelajari siswa secara
mandiri. Materi pengajaran
dibagi dalam sub-sub materi
(segmen materi). Motivasi:
menyampaikan manfaat dari
materi yang akan dipelajari
d. Siswa diberikan penjelasan
kompetensi yang harus dicapai
serta manfaat dari proses
pembelajaran dan pentingnya
materi pelajaran yang akan
dipelajari.
Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan
salam dan doa
2. Guru mengontrol kondisi kelas,
baik dari segi kerapian maupun
kebersihannya.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Apersepsi: mengingatkan siswa
mengenai materi yang telah
dipelajari berkaitan dengan
materi yang akan dipelajari.
5. Motivasi: menyampaikan
manfaat dari materi yang akan
dipelajari
6. Siswa diberikan penjelasan
kompetensi yang harus dicapai
serta manfaat dari proses
pembelajaran dan pentingnya
materi pelajaran yang akan
dipelajari.
45
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru menjelaskan prosedur
pembelajaran: Siswa dibagi ke
dalam beberapa kelompok kecil
yang heterogen, sebanyak sub-sub
materi yang akan disampaikan
guru. Siswa yang pandai disebar
dan ditunjuk sebagai tutor sebaya.
Elaborasi
a. Masing-masing kelompok diberi
tugas untuk mempelajari masing-
masing sub materi. Setiap
kelompok dibantu oleh siswa yang
pandai sebagai tutor sebaya.
b. Guru memberikan waktu yang
cukup untuk siswa belajar didalam
maupun diluar kelas.
Konfirmasi
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menjelaskan materi pelajaran
siswa memperhatikan serta mencatat
dan apabila siswa tidak memahami
maka siswa mengajukan pertanyaan
Elaborasi
1. Siswa mengerjakan soal soal
Latihan
2. Siswa diperintahkan untuk
menuliskan jawabannya di papan
tulis.
Konfirmasi
46
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
a.Setiap perwakilan kelompok
menyampaikan apa yang telah mereka
pelajari. Dan guru bertindak sebagai
nara sumber.
1. Guru memberikan jawaban yang
benar dari soal latihan yang tidak
terjawab oleh siswa
2. Memberikan penekanan terhadap
kegiatan eksplorasi dan elaborasi
Penutup
a. Setelah semua kelompok
menyampaikan tugasnya secara
barurutan sesuai dengan urutan sub
materi,guru memberi kesimpulan
dan klarifikasi seandainya ada
pemahaman siswa yang perlu
diluruskan.
Penutup
1. Siswa menyimpulkan
pembelajaran dengan bimbingan
guru
2. Guru meninjau ulang pemahaman
siswa dengan melakukan tes
3. Tahap Penyelesaian
Guru memberikan tes akhir / post - test kepada kelas eksperimen dan
kelas kontrol setelah pokok bahasan selesai dipelajari.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen berupa lembar
observasi untuk aktivitas siswa dan aktivitas guru, tes hasil belajar, dan
angket respon siswa.
47
1. Lembar Observasi
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik
dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
46
Observasi dapat
digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti
tingkah laku peserta didik selama pembelajaran, berdiskusi, mengerjakan
tugas, bertanya, dan sebagainya. Untuk mengetahui hal tersebut maka
diperlukan lembar observasi. Lembar observasi ini akan diisi oleh seorang
observer.
Langkah-langkah dalam menyusun lembar observasi adalah:
a. Merumuskan tujuan observasi
b. Membuat lay-out atau kisi- kisi observasi
c. Menyusun aspek- aspek yang akan diobservasi
d. Validasi lembar obsevasi
e. Melaksanakan observasi
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini terdiri
lembar observasi aktifitas siswa dan aktivitas guru. Kedua observasi ini
dilakukan selama pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran tutor sebaya berlangsung di kelas eksperimen.
1. Lembar observasi aktivitas siswa
46
Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) h. 153
48
Adapun halhal yang akan dilihat oleh observer yang berkaitan
dengan aktivitas siswa selama pembelajaran dengan model
pembelajaran tutor sebaya.
Tabel 3.6. Aspek aspek pada Lembar Observasi Aktivitas siswa
No Indikator aktivitas Aktivitas yang diamati
1 Oral activities Bertanya sewaktu pelajaran kepada teman
atau tutor
Keaktifan siswa dalam berkelompok
Mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
2 Mental activities Menanggapi sewaktu berdiskusi
Memecahkan soal latihan selesai
berdiskusi
2. Tes Hasil Belajar
Tes yang akan diujikan dalam tes akhir dibuat dalam bentuk essay
karena dengan tes bentuk essay dibuat oleh peneliti, dalam hal ini peneliti
dapat melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam menyerap dan
memahami informasi serta pembelajaran yang diberikan melalui model
pembelajaran tutor sebaya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
membuat soal tes adalah sebagai berikut :
a. Mempelajari kurikulum dalam pembelajaran sesuai dengan tingkatan
sekolah yang akan diteliti
b. Membuat kisi kisi soal
Kisi kisi soal tes disusun dalam bentuk tabel yang memuat tentang
kompetensi dasar yang ingin dicapai, indikator, rincian materi yang
49
akan diujikan. Kisi-kisi soal disusun agar mempermudah dalam
pembuatan soal.
c. Menyusun tes sesuai dengan kisi kisi soal yang dibuat
Dalam menyusun item tes, ada beberapa hal yang akan dilakukan,
yaitu:
Mempelajari dan memahami materi yang akan diujikan.
1. Mempelajari dan memahami teknik pembuatan soal essay dan
membahasakan gagasan soal yang telah dirancang sesuai dengan
kisi-kisi soal.
2. Membuat kunci jawaban
d. Melakukan validitas tes
Validasi tes yang akan digunakan adalah validitas isi yaitu validitas
tes yang mempersoalkan apakah isi butir tes yang diujikan itu
mencerminkan isi kurikulum yang seharusnya diukur atau tidak.
47
Jadi, untuk memvalidasi soal tes tersebut, peneliti akan meminta
bantuan kepada guru mata pelajaran dan dosen untuk merevisi soal
hasil validasi.
e. Uji coba tes
Sebelum tes diberikan kepada siswa kelas sampel, terlebih dahulu
tes diujicobakan pada kelas eksperimen. Uji coba dilakukan pada
kelas ini karena memiliki ciri yang sama dengan kelas sampel yaitu
normal, homogen dan memiliki kesamaan rata-rata.
47
M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Grafindo, 1996), hal.111
50
f. Analisis soal tes.
Untuk menentukan kualitas soal yang baik dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Validitas tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrument. Instrument dikatakan valid jika mampu
mengukur apa yang diinginkan melalui data dan variabel yang
diteliti secara sadar.
48
. Untuk menentukan validitas tes essay dapat digunakan
korelasi product moment yaitu:
()()
*
()
+*
()
+
Keterangan
)(
)
keterangan:
: varians total
Rumus varians
52
:
()
Nilai
Keterangan :
DP = daya pembeda
Keterangan:
P% = Persentase aktivitas
F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan
N = Jumlah siswa
Kriteria penilaian aktivitas belajar yang positif adalah sebagai
berikut:
57
56
Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2004) h. 130
57
Dimyati dan Mudjono, Penilaian Aktivitas Belajar, (Jakarta: Aksara Baru, 1999) h.
125
55
1) Jika persentase penilaian aktivitas adalah 1% - 25% maka
aktivitas tergolong sedikit sekali.
2) Jika persentase penilaian aktivitas adalah 26% - 50% maka
aktivitas tergolong sedikit.
3) Jika persentase penilaian aktivitas adalah 51% - 75% maka
aktivitas tergolong banyak.
4) Jika persentase penilaian aktivitas adalah 76% - 99% maka
aktivitas tergolong banyak sekali.
2. Tes Hasil Belajar
Untuk memperoleh tes yang baik, maka perlu dilakukan beberapa
langkah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel
berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah uji liliefort.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H
0
= Data berdistribusi normal
H
1
= Data berdistribusi tidak normal
Untuk melihat sampel berdistribusi normal, digunakan uji
Liliefort dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Data X
1
, X
2
, X
3
, , X
n
diperoleh dan disusun dari data yang
terkecil samapi yang terbesar.
2) Mencari skor baku dari skor mentah dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Dimana: S = Simpangan Baku
= Skor rata-rata
X
i
= Skor dari tiap soal
3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
hitung peluang F (Zi) = P (P Zi)
4) Menghitung jumlah proposi skor baku yang lebih baku ata sama Zi
yang dinyatakan dengan S (Zi) dengan menggunakan rumus:
(
56
5) Menghitung selisih F (Zi) S (Zi), kemudian ditentukan nilai
mutlaknya.
6) Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih itu
diberi simbol L
0
. L
0
= maks |(
) (
)|
7) Bandingkan nilai L
0
yang diperoleh dengan nilai L
0
yang ada pada
tabel. Pada taraf 0,05 jika L
0
L
tabel
maka H
0
diterima. Dari hasil
analisis data pada taraf nyata = 0,05
58
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua data
sampel mempunyai variansi yang homogen atau tidak.
Hipotesis yang diajukan adalah:
H
0
:
, dimana
dan
adalah simpangan baku dari masing-masing kelompok sampel.
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis ini menurut
sudjana adalah:
Keterangan:
= Variansi terbesar
= Variansi terkecil
= Perbandingan antara variansi terbesar dengan variansi
terkecil
59
58
Sudjana, Metode , hal.116
59
Sudjana, Metode , h.249
57
c. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya
dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui
apakah hasil belajar kognitif matematika siswa kelas eksperimen
lebih baik daripada kelas kontrol.
Hipotesis yang akan diuji adalah :
H
0
:
1 =
2
Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran tutor
sebaya sama dengan siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional.
H
1
:
1
>
2
Hasil belajar matematika siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran tutor
sebaya lebih baik daripada siswa yang mengikuti
pembelajaran konvensional.
1
dan
2
merupakan rata- rata populasi hasil belajar kelas
sampel Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas ada beberapa
rumus untuk menguji hipotesis, yaitu:
a. Apabila data berdistribusi normal dan mempunyai variansi
homogen, maka uji statistik yang digunakan adalah dengan rumus:
dengan
Dimana:
, dengan dk = n
1
+ n
2
2 selain
itu H
0
ditolak.
60
b. Jika sampel berdistribusi normal dan kedua kelompok sampel tidak
mempunyai variansi homogen, maka uji statistik yang digunakan
adalah:
) (
)
Kriteria pengujinya adalah:
Tolak hipotesis H
0
jika
Terima H
0
jika
Dengan:
()(
()(
)
61
60
Sudjana, Metode , h.239
61
Sudjana, Metode , h.241
59
c. Jika data yang diperoleh tidak normal, maka digunakan uji U (Uji
Mann-Whitney) dengan hipotesis sebagai berikut:
H
0
: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen
dengan kelas kontrol.
H
1
: Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih besar daripada kelas
kontrol
Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut
62
:
Keterangan:
. Sedangkan
U yang digunakan adalah yang memiliki harga
terkecil.
62
Bambang Soepeno, Statistik Terapan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), hal 191
60
DAFTAR PUSTAKA
Simanjuntak, Lisnawaty dkk, Metoda mengajar Matematika,Jakarta: PT Rineka
Cipta,1993
Winkel, Psikologi Pengajaran , Jajarta: PT Gramedia widiasarana Indonesia,1996
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008
Walgito Bimo. Psikologi kelompok.2007. yogyakarta: C.V ANDI OFFSET (Penerbit
ANDI)
Slameto,Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,Jakarta,Rineka
Cipta,1995
Sanjaya , Wina,Kurikulum Pembelajaran,Bandung, Kencana,2008
suherman , Erman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer , Bandung:
JICA ,2001
Pidarta,Made, Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997
Ahmadi, Abu dkk, Psikologi Belajar, Jakarta:Rineka Cipta,2008
Suyabrata,Sumadi , Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007
Syah, Muhibbin , Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2003
Syah, Muhibbin dkk, Pembelajaran aktif, Iovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM), Bandung: Bahan Pelatihan profesi guru ,2009
Arikunto,Suharsimi Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.2008
TIM MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika, Strategi Pembelajaran
Matematika Kontemporer Bandung: JICA,2001
Asikin, Strategi Belajar dan Pembelajaran . Jakarta : 2002
Muntasir, M. Saleh,. Pengajaran Terprogram. Jogjakarta: Karya Anda, 1985
Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2005
Yusuf , Muri, Metode Penelitian: Dasar Penyelidikan Ilmiah, UNP, 1997
61
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009
Thoha, M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Grafindo, 1996
Arikunto, Suharsimi , Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara,
1999
Ilyas, Asnelly, Evaluasi Pendidikan, Batusangkar : STAIN Batusangkar Press,
2006
Soepeno,Bambang, Statistik Terapan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997