Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STRATEGI AGAR SISWA TIDAK JENUH


MENGIKUTI PEMBELAJARAN

Disusun oleh :
EDI SUNARTO, S.Kom
(2010247324)

Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi


Dalam Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu :

1. Prof. Dr. Zulfan Saam, MS


2. Dr. Daviq Khairilsyah, MS

PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
2022
MAKALAH

STRATEGI AGAR SISWA TIDAK JENUH


MENGIKUTI PEMBELAJARAN
Edi Sunarto
NIM. 2010247324
Mahasiswa Program Pasca Sarjana Administrasi Pendidikan Kelas B
Universitas Riau 2022

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan langkah penting yang harus ditempuh oleh setiap
manusia. Untuk bisa melakukan sesuatu sudah tentu setiap manusia akan melewati
proses pendidikan terlebih dahulu baik itu pendidikan yang sengaja dilakukan atau
tidak sengaja dilakukan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan non
formal.
Pendidikan dalam arti luas merupakan kegiatan yang meliputi semua
perbuatan atau semua usaha dari generasi yang lebih tingkat pengetahuan dan
pengalaman untuk mengalihkan pengetahuan, pengalaman, serta keterampilannya
kepada generasi yang tingkat pengetahuannya lebih rendah. Sedangkan menurut
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab 1 Pasal 1 (1) pendidikan adalah: “ usaha dasar dan terencana untk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.
Namun perlu disadari bahwa ativitas belajar tidak selamanya dapat
berlangsung dengan baik. Ada kalanya pendidikan berjalan lancar, namun tidak
jarang juga tidak berjalan lancar, Ada kalanya ilmu yang disampaikan oleh guru
begitu mudah dapat diterima oleh peserta didik, namun kadang-kadang ilmu yang
disampaikan oleh guru begitu sulit untuk diterima oleh peserta didik. Begitu jugan
dengan semangat terkadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk
mengadakan konsentrasi.
Setiap individu memang terlahir unik tidak ada yang sama. Maka wajar
dalam usaha pendidikan bila terjadi perbedaan tingkah laku belajar di kalangan
peserta didik. Masalah yang juga sering dialami oleh peserta didik adalah rasa
jenuh ketika belajar. Menurut (Astaman et al., 2018) Rasa jenuh dalam belajar
adalah kondisi emosional ketika seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental
ataupun fisik. Seperti juga halnya lupa, kejenuhan merupakan suatu hal yang
manusiawi, bisa dialami oleh setiap orang, termasuk peserta didik.
Ketika proses pembelajaran perasaan jenuh dalam belajar sering
dikeluhkan para peserta didik dalam setiap kesempatan. Apabila kejenuhan belajar
telah mendera siswa, biasanya akan berdampak, negative terhadap hasil belajar,
meskipun waktu yang digunakan untuk belajar cukup lama, namun hasilnya tidak
optimal karena kondisi jenuh, sistem otak tidak bekerja sebagaimana diharapkan.
Kemajuan belajar peserta didik yang mengalami kejenuhan seakan berjalan di
tempat. Beberapa hal yang bisa dikatakan sebagai penyebab kejenuhan ini yang
setidaknya pernah penulis alami antara lain waktu belajar yang tidak sesuai
dengan kondisi fisik dan mental peserta didik, misalnya untuk jam pelajaran yang
masuk pada siang hari dimana pada saat itu peserta didik sudah mengantuk atau
lapar. Lebih parah lagi jika pendidik ataupun metode belajar yang digunakan tidak
membuat peserta didik memiliki semangat untuk memberikan respon yang baik,
tentunya peserta didik tidak dapat menyerap apa yang diberikan dengan sempurna.
Dari penjelasan-penjelasan di atas diketahui bahwa kejenuhan dalam
belajar tidak datang begitu saja, melainkan ada latar belakang maupun
penyebabnya. Dalam hal ini, dengan memahami latar belakang penyebab masalah
tersebut maka akan mudah menemukan solusinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa
semua sekolah pada umumnya pasti memiliki masalah seperti diatas pada peserta
didiknya. Untuk mewujudkan hal ini, tentu saja diperlukan adanya pendidikan
professional dan menyenangkan, mulai dari guru-guru yang mengajar, kurikulum
yang baik dan sarana prasarana yang memadai. Pendidikan yang baik pertama kali
harus memperhatikan keadaan peserta didik sebelum menyampaikan materi,
karena apabila peserta didik belum bahagia maka mustahil ilmu yang akan
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik tersebut, begitu pula
sebaliknya apabila peserta didik sudah bahagia, tidak jenuh dan merasa senang
maka ilmu yang akan disampaikan akan dengan mudah dapat diserap oleh peserta
didik.
Salah satu satu faktor penting untuk mewujudkan pendidikan yang
professional dan menyenangkan itu tentu saja ditentukan oleh faktor tenaga
pendidik yang professional pula. Tenaga pendidik khususnya guru harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan keguruan yang memadai dan sesuai dengan
tuntunan zaman, kemajuan sains dan teknologi dan perkembangan peserta didik
itu sendiri. Seorang guru harus memiliki pendekatan baru yang sesuai dengan
proses belajar dan mengajar dalam suasana zaman yang berbeda dan penuh
tantangan seperti sekarang ini. Apabila tidak demikian maka proses belajar
mengajar yang dilakukan akan membosankan dan membuat peserta didik menjadi
jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Oleh karena itulah makalah Strategi Agar
Siswa Tidak Jenuh Mengikuti Pembelajaran ini disusun, dengan harapan dapat
memberikan kontribusi yang berarti sehingga para guru dapat menyampaikan
materi dengan lebih menyenangkan, dan peserta didikpun tidak jenuh dalam
mengikuti pembelajaran.

PENELITIAN TERDAHULU
Pada penelitian yang dilakukan oleh Astaman., Surni, K., & Muh, R.,
dalam Jurnal yang berjudul Upaya Mengatasi Kejenuhan Belajar (Tinjauan
Pendidikan Islam Pada SDN 10 Banawa Kabupaten Donggala) tahun 2018
mengatakan bahwa upaya untuk mengatasi kejenihan belajar adalah sebagai
berikut :
a. Menerapkan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi
Upaya guru untuk memilih metode yang tepat dalam mendidik peserta
didiknya adalah dengan menyesuaikan metode dengan kondisi psikis peserta
didiknya, juga harus mengusahakan agar materi pelajaran yang diberikan kepada
peserta didik mudah diterima.Dalam hal ini tidaklah cukup dengan pendidik
bersikap lemah lembut saja.Ia harus pula memikirkan metode-metode yang harus
digunakannya agar peserta didik tidak mudah merasa jenuh terhadap materi yang
diajarkan
b. Melakukan Pendekatan Kepada Peserta Didik
Dalam proses pembelajaran, seorang guru tidak boleh memperlihatkan hal-
hal yang akhirnya menyebabkan ketegangan, hendaklah guru memperlihatkan
sikap yang baik sehingga peserta didik tertarik untuk mengikuti pelajaran
c. Melakukan Evaluasi Pada Tiap Akhir Pelajaran
Guru diharapkan mampu menciptakan interaksi belajar mengajar yang
kondusif, karena kondusivitas situasi belajar mengajar dapat dijadikan sebagai
indikasi keberhasilan mengajar. Selanjutnya dalam proses pembelajaran guru
harus mengikuti hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik dari waktu kewaktu
melalui evaluasi, informasi yang didapatkan dari kegiatan evaluasi ini merupakan
umpan balik terhadap proses kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya 990
akan dijadikan sebagai titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
pembelajaran selanjutnya. Dengan demikian, proses pembelajaran akan senantiasa
ditingkatkan terus menerus untuk memperoleh hasil belajar yang optimal.
Penetitian yang dilakukan oleh Nunung, A.A,. dalam jurnal yang berjudul
Kejenuhan Belajar dan Cara Mengatasinya (Studi Komparasi Pembelajaran
Agama Islam pada Pondok Pesantren An-Nuur, AlHikmah dan Al-Hadid di
Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul, DIY) dijelaskan untuk
mengatasi kejenuhan belajar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
a. Kurikulum dibuat dengan mengacu Kepadatan kegiatan santri.
b. Memperketat Peraturan
Penelitian yang dilakukan oleh Putri, H., Aiman, F,. & Dewi, Y., dalam
jurnal yang berjudul Upaya Guru dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar Peserta
Didik di Masa Pandemi tahun 2021 menjelaskan bahwa Upaya yang dilakukan
guru dalam mengatasi kejenuhan peserta didik secara langsung dan tidak
langsung, secara langsung dengan cara mengubah metode pembelajaran setiap 1-2
minggu sekali serta penggunaan strategi yang menarik sehingga peserta didik
tidak merasakan jenuh yang berlebih, selain itu guru memberikan motivasi serta
perhatian yang dapat dirasakan peserta didik. Secara tidak langsung guru
melakukan komunikasi dengan orangtua peserta didik untuk mengajak anak-anak
berkomunikasi, membimbing anak, dan memberi lingkungan belajar yang
mendukung untuk peserta didik.
Penelitian yang dilakukan oleh Anita, D., Agus, S., & Tasyfi, B. A., dalam
jurnal yang berjudul Strategi Mengurangi Kejenuhan Anak Dalam Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) melalui Aplikasi ICANDO pada Siswa Kelas I SDN Pondok
Pinang 08 Pagi Tahun 2020 dikatakan bahwa Aplikasi ICANDO merupakan
solusi yang tepat guna mengurangi rasa jenuh peserta didik saat belajar, karena
aplikasi ini memiliki konten yang selaras dengan kurikulum 2013 revisi tematik.
Petualangan belajar pada aplikasi ini disesuaikan dengan tingkatan sekolah dan
kurikulum nasional yang berlaku. Setiap bagian meliputi konsep-konsep
pengetahuan dan budi pekerti dengan mini games yang relevan.
Penelitian yang dilakukan oleh Hasliah dalam jurnal yang berjudul Upaya
Menurunkan Kejenuhan Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Games
Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Parepare Tahun 2020 mengatakan bahwa
bimbingan kelompok teknik games dapat menurunkan kejenuhan belajar siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 1 Parepare. Hal ini dibuktikan dengan hasil skor rata-
rata dari pratindakan dan setelah tindakan siklus I dan II, rata-rata skor setelah
diberikan tindakan mengalami penurunan hingga mencapai target yang sesuai
dengan keriteria keberhasilan. Sebelum diadakan tindakan rata- rata skor
kejenuhan belajar siswa sebesar 128,75 yang masuk dalam kategori sedang,
kemudian setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I rata-rata skor kejenuhan
belajar siswa turun menjadi 111,67 yang masuk dalam kategori sedang dan pada
siklus ke II rata-rata skor kejenuhan belajar siswa kembali turun menjadi 96,71
dan masuk dalam kategori rendah. Pada siklus ke II terdapat 21 subjek dari 28
subjek skor kejenuhan belajarnya berada pada kategori rendah. Jika
dipersentasekan maka telah mencapai 75% dan mencapai target yang ditentukan
yaitu sebanyak 70% subjek skor kejenuhan belajarnya berada pada kategori
rendah.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Maria, Y. W., Agung, P.S.,
Vivit, K,. & Umi, F. F,. dalam jurnal yang berjudul Strategi Guru Dalam
Mengatasi Kejenuhan Belajar Daring Pada Siswa SMAN 4 Semarang Selama
Masa Pandemi Tahun 2021 beliau mengatakan bahwa:
a. Guru harus mendapatkan pelatihan untuk memeroleh pemahaman baru terkait
dengan karakteristik kejenuhan yang dialami siswa sehingga mampu
mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa.
b. Metode yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengurangi kejenuhan belajar
siswa adalah dengan memberikan metode belajar yang variatif selain itu siswa
dapat menata ulang ruang belajar, menciptakan suasana baru, melakukan
rekreasi dan pada saat proses belajar dimulai siswa diharapkan untuk tidak
stress.
c. Siswa juga dapat melakukan berbagai strategi untuk mengatasi kejenuhan
belajar di rumah seperti self awarnes, menyeimbangkan jam istirahat, liburan,
mencari dukungan dari orang sekitar serta membuat jadwal belajar.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Siti, V.S., & Rusdi, K., dalam jurnal
yang berjudul Strategi Guru dalam Mengatasi Kejenuhan Belajar Siswa Selama
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Tahun 2021 dijelaskan bahwa strategi
pembelajaran yang digunakan oleh guru saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah
dengan memanfaatkan berbagai media berbasis TI yang dapat digunakan secara
gratis. Selain itu, kemendikbud juga sudah menyediakan berbagai layanan yang
dapat di gunakana oleh para siswa selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) masa
covid-19 ini. Selain menggunakan metode yang bervariasi, guru juga melakukan
pendekatan terhadap siswa, harapan nya dapat mengukur aspek psikologis
maupun kondisi omosional siswa. Saran dari peneliti dalam pembelajaran jarak
jauh ini, guru melakukan evaluasi setiap diakhir pembelajaran. Guna menguji
kemampuan dan capaian siswa. Hasil evaluasi tersebut dapat di laporkan kepada
orang tua. Untuk siswa yang tertinggal, guru dapat memberikan remedial atau
tugas tambahan.
Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim, A,. dalam jurnal
yang berjudul Learning And Teaching Between Enjoyment And Boredom As
Realized By The Students: A Survey From The Educational Field Tahun 2015
dikatakan bahwa The Respect and love of students toward their teachers would be
reflected on the performance of students’ involvement in learning and teaching
processes. In addition, offering learning opportunities, in which students are
engaged in the learning lovely tasks, would increase their enjoyment of learning.
To achieve this, teachers should provide learning opportunities and design
appropriate educational activities to attract students. In addition, they should
provide opportunities for students to empower them to be active learners who
learn and interact within an atmosphere that is full of freedom, happiness, and
pleasure.
“Rasa hormat dan cinta siswa terhadap guru mereka akan menjadi tercermin
dari kinerja keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Selain itu,
menawarkan kesempatan belajar, di mana siswa terlibat dalam tugas-tugas belajar
yang menyenangkan, akan meningkatkan kenikmatan belajar mereka. Untuk
mencapai hal ini, guru harus memberikan kesempatan belajar dan merancang
kegiatan pendidikan yang tepat untuk menarik siswa. Selain itu, mereka harus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberdayakan mereka untuk
menjadi pembelajar aktif yang belajar dan berinteraksi dalam suasana yang penuh
kebebasan, kebahagiaan, dan kesenangan.”
Pada penelitian yang dilakukan oleh Putri, N. O., Nurkeke, F. K., & Asril,
R,. dalam jurnal yang berjudul Analisis Kejenuhan Peserta Didik Dalam
Pembelajaran Matematika Pada Materi Perpangkatan (Bilangan Berpangkat,
Perkalian Dan Pembagian Pada Perpangkatan) Secara Daring Tahun 2022
dijelaskan bahwa :
a. Berdasarkan dari data yang diperoleh, peneliti menyimpulkan bahwa memang
terdapat kejenuhan belajar pada siswa kelas IX SMPN 04 Medan dan berada
pada kategori sedang dengan persentase 45 %.
b. Terdapat hubungan yang signifikan antara kejenuhan belajar dengan hasil
belajar matematika siswa kelas IX SMPN 04 Medan Labuhan. Dengan derajat
hubungan yaitu korelasinya sedang. Dengan bentuk hubungan yaitu negatif,
artinya semakin tinggi kejenuhan belajar maka semakin rendah hasil belajar
Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh Jason, W., & Cari. K,. dalam
jurnal yang berjudul Boredom: That Which Shall not Be Named Tahun 2016 Much
of the treatment of boredom in thehigher education setting appears to focus on the
role of the instructor in creating lesson plans that keep their students engaged
with the course material. Although this emphasis on more student engagement can
provide tools for instructors to make their courses more interesting to students,
such a focus creates a perception that boredom is under the control of the
instructor. By focusing on the role of boredom in content delivery, instructors are
missing the opportunity to address boredom from the perspective of students.
Students can learn to monitor their own levels of boredom and learn skills
that can allow them to work through periods of boredom. By providing students
with the skills to recognize and deal with boredom, instructors can encourage
students to become more actively involved with their educational experience. It is
likely that most students will experience some level of academic boredom while
they are attending a college or university. Rather than avoiding the issue of
boredom, instructors can bring the topic into the light of day. As Harry Potter and
his classmates learned, the evil that is not named is often far more terrifying than
the evil which is known and directly addressed.
“Sebagian besar langkah-langkah yang diupayakan untuk mengurangi
kebosanan di lingkungan pendidikan tinggi tampaknya berfokus pada peran
pengajar dalam menciptakan rencana pelajaran yang membuat siswa mereka tetap
terlibat dengan materi pelajaran. Meskipun penekanan pada lebih banyak
keterlibatan siswa ini dapat membantu pengajar untuk membuat pembelajaran
mereka lebih menarik bagi siswa, namun fokus seperti itu menciptakan persepsi
bahwa kebosanan berada di bawah kendali guru. Dengan berfokus pada peran
kebosanan dalam penyampaian konten, pengajar kehilangan kesempatan untuk
mengatasi kebosanan dari sudut pandang siswa.
Siswa dapat belajar untuk memantau tingkat kebosanan mereka sendiri dan
mempelajari keterampilan yang memungkinkan mereka untuk bekerja melalui
periode kebosanan. Dengan memberikan siswa keterampilan untuk mengenali dan
mengatasi kebosanan, instruktur dapat mendorong siswa untuk menjadi lebih aktif
terlibat dengan pengalaman pendidikan mereka. Kemungkinan besar sebagian
besar siswa akan mengalami beberapa tingkat kebosanan akademik saat mereka
kuliah di perguruan tinggi atau universitas. Alih-alih menghindari masalah
kebosanan, instruktur dapat membawa topik tersebut menjadi terang. Seperti yang
dipelajari Harry Potter dan teman-teman sekelasnya, kejahatan yang tidak
disebutkan namanya seringkali jauh lebih menakutkan daripada kejahatan yang
diketahui dan ditangani secara langsung.”

PEMBAHASAN
Kejenuhan atau kebosanan merupakan suatu keadaan tubuh merasa lelah
baik secara fisik maupun psikis, kejenuhan ini bisa terjadi kepada siapa saja tidak
terkecuali peserta didik. Tidak hanya peserta didik, apabila seseorang sedang
merasa jenuh atau bosan tidak mampu berkonsentrasi terhadap kegiatan yang
sedang mereka lakukan. Oleh karena itu perlu dilakukan trik-trik khusus agar
seseorang yang sedang mengalami kebosanan atau kejenuhan kembali segar,
semangat dan konsentrasi terhadap apa yang sedang mereka kerjakan.
Dalam dunia pendidikan, sebenarnya rasa bosan atau jenuh tidak hanya
dirasakan oleh peserta didik saja, namun guru juga kadang-kadang bisa saja
mengalami kejenuhan dalam memberikan pembelajaran. Kebosanan yang dialami
oleh guru mungkin lebih mudah diatasi karena faktor kematangan usia dan
pemahaman yang baik dari guru mengenai tugas dan fungsi mereka sebagai
pengajar dan harus memberikan pembelajaran kepada peserta didik yang mereka
ampu.
Rasa jenuh biasanya muncul akibat berbagai hal misalnya ketika keadaan
lingkungan belajar yang tidak kondusif, guru yang tidak bisa menyampaikan
materi pembelajaran dengan menyenangkan, materi yang cukup sulit untuk
dicerna, sarana prasarana pendukung pembelajaran yang tidak memadai, keadaan
psikologis siswa yang mungkin sedang tidak stabil atau masalah-masalah lain
yang mungkin berbeda-beda setiap peserta didik.
Rasa jenuh yang dialami peserta didik tidak bisa dianggap remeh dan harus
segera diatasi, karena hal ini berkaitan dengan konsentrasi peserta didik dalam
menerima materi yang disampaikan oleh guru, berkaitan pula dengan prestasi
mereka dan yang paling penting berkaitan pula dengan masa depan mereka. Hal
ini dikarenakan apabila peserta didik sedang merasa jenuh maka materi yang
disampaikan oleh guru akan sulit untuk mereka terima dan hal ini pasti akan
berimbas dengan prestasi mereka.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam mengatasi
kejenuhan atau kebosanan siswa dalam proses belajar mengajar adalah :
a. Memberikan pembelajaran dengan metode yang bervariasi
b. Melakukan pendekatan baik personal maupun secara keseluruhan kepada
peserta didik
d. Melakukan Evaluasi dan refleksi baik guru maupun siswa pada tiap akhir
pelajaran
e. Melakukan komunikasi dengan orangtua peserta didik untuk mengajak anak-
anak berkomunikasi, membimbing anak, dan memberi lingkungan belajar
yang mendukung untuk peserta didik
f. Untuk pembelajaran daring mungkin bisa menggunakan aplikasi-aplikasi yang
menarik siswa
g. Memberi selingan pada pembelajaran dengan ice breaking atau game
h. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan
i. Pemerintah atau pihak sekolah memberikan pelatihan kepada guru untuk
memeroleh pemahaman baru terkait dengan karakteristik kejenuhan yang
dialami siswa sehingga mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa.
j. Siswa juga dapat melakukan berbagai strategi untuk mengatasi kejenuhan
belajar di rumah seperti self awarnes, menyeimbangkan jam istirahat, liburan,
mencari dukungan dari orang sekitar serta membuat jadwal belajar
k. Memanfaat media IT dalam proses belajar mengajar
l. Guru memberikan kepada siswa kebebasan untuk menentukan materi yang
akan mereka pelajari dan mereka butuhkan
m. Guru harus memahami sepenuhnya bahwa mengajar tidak hanya
menyampaikan materi, namun harus membangun kedekatan dengan peserta
didik.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis pada penelitian-penelitian sebelumnya dapat
disimulkan bahwa untuk mengatasi kejenuhan peserta didik dalam proses belajar
mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan
disesuaikan dengan keadaan. Untuk kebosanan siswa yang mungkin berasal dari
aspek guru atau pihak sekolah bisa diatasi dengan memberikan pembelajaran
dengan metode yang bervariasi, dengan memanfaatkan media TIK untuk
pembelajaran, dengan mendesain kurikulum yang sesuai dengan peserta didik,
dengan mencukupi sarana prasarana yang dibutuhkan, memberikan pelatihan
kepada guru dan upaya-upaya lain yang diperlukan.
Sedangkan untuk kebosanan atau kejenuhan yang berasal dari diri siswa itu
sendiri dapat diatasi dengan melakukan komunikasi dengan orangtua peserta didik
untuk mengajak anak-anak berkomunikasi, membimbing anak, dan memberi
pemahaman kepada peserta didik atau Siswa juga dapat melakukan berbagai
strategi untuk mengatasi kejenuhan belajar di rumah seperti self awarnes,
menyeimbangkan jam istirahat, liburan, mencari dukungan dari orang sekitar serta
membuat jadwal belajar

Daftar Pustaka
Astaman., Surni, K., & Muh, R., (2018), Mengatasi Kejenuhan Belajar
(Tinjauan Pendidikan Islam Pada SDN 10 Banawa Kabupaten Donggala),
Jurnal Pendidikan, 2(1), 11.

Nunung, A.A,. (2020), Kejenuhan Belajar dan Cara Mengatasinya (Studi


Komparasi Pembelajaran Agama Islam pada Pondok Pesantren An-Nuur,
AlHikmah dan Al-Hadid di Kecamatan Karangmojo Kabupaten
Gunungkidul, DIY), 15.

Putri, H., Aiman, F,. & Dewi, Y., (2021), Upaya Guru dalam Mengatasi
Kejenuhan Belajar Peserta Didik di Masa Pandemi, Jurnal Basicedu, 5(5), 7

Anita, D., Agus, S., & Tasyfi, B. A., (2020), Strategi Mengurangi Kejenuhan
Anak Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui Aplikasi ICANDO
pada Siswa Kelas I SDN Pondok Pinang 08 Pagi, 8.

Hasliah (2020), Upaya Menurunkan Kejenuhan Belajar Melalui Bimbingan


Kelompok Teknik Games Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
Parepare,Jurnal Al-Ibrah, 9(1), 29.

Maria, Y. W., Agung, P.S., Vivit, K,. & Umi, F. F,. (2021), Strategi Guru Dalam
Mengatasi Kejenuhan Belajar Daring Pada Siswa SMAN 4 Semarang
Selama Masa Pandemi, Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan
Kesehatan, 2(2), 139-140.

Siti, V.S., & Rusdi, K., (2021), Strategi Guru dalam Mengatasi Kejenuhan
Belajar Siswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Prophetic Guidance
and Counseling Journal, 7.

Ibrahim, A,. (2015), Learning And Teaching Between Enjoyment And Boredom As
Realized By The Students: A Survey From The Educational Field, European
Scientific Journal 11(19), 167.

Putri, N. O., Nurkeke, F. K., & Asril, R,. (2022), Analisis Kejenuhan Peserta
Didik Dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi Perpangkatan
(Bilangan Berpangkat, Perkalian Dan Pembagian Pada Perpangkatan)
Secara Daring, Educenter Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1(1), 23.

Jason, W., & Cari. K,. (2016), Boredom: That Which Shall not Be Named, Journal
Of Developmental Education, 22.

Anda mungkin juga menyukai