BAB I
PENDAHULUAN
memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber. Oleh karena
itu siswa perlu memiliki kemampuan memperoleh, memilih dan mengelola informasi
untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah dan kompetitif. Kemampuan
berfikir kritis, sistematis, logis serta kreatif dapat dikembang melalui matematika,
menjadi salah satu penyebab matematika berkembang pesat dan dipelajari oleh
disetiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Definisi dari matematika makin lama makin berkembang dan makin bercampur satu
sama lainnya, sehingga sampai sekarang diantara para ahli matematika belum ada
dengan ide, proses dan penalaran. Dengan mempelajari matematika juga dapat
bermanfaat sebagai alat bantu untuk mempelajari bidang studi lainnya, misalnya
1
2
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran matematika guru harus mampu
menguasai materi dan memilih model mengajar atau model pembelajaran yang tepat,
sehingga matematika tidak dianggap lagi sebagai mata pelajaran yang sulit tetapi
sukubanyak yang diberikan pada siswa MAN kelas XI semester II. Dari hasil
permasalahan pada materi manentukan nilai sukubanyak, baik dengan cara subtitusi
maupun skema. Hal ini terjadi karena pembelajaran masih banyak menggunakan
mencatat dan mendengar, kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama
pengetahuan. Selain itu, pendekatan yang digunakan masih sangat teoritik, karena
guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam membangun pengetahuan baru atau
harian tidak mencapai 65, bahkan ada yang mendapat nilai 50, sedangkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika di MAN Jangka 65.
Salah satu dari beberapa pembelajaran yang menarik dan bermakna yaitu
berhubungan dengan dunia nyata siswa. Oleh karena itu pembelajaran matematika
2
3
sendiri ide-ide mereka, dan memahami sendiri penerapan dan situasi aktualnya”,
memahami secara benar suatu materi yang diajarkan sehingga prestasi belajar siswa
Kooperatif tipe the power of two. karena menurut pendapat Muqowin yang dikutip
mendorong munculnya keuntungan dari sinergi itu, sebab dua orang tentu lebih baik
dari pada satu. Berdasrkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
Prestasi Belajar siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of
belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe The Power Of Two pada
yang dapat meningkatan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran koopertif
tipe The Power Of Two pada materi sukubanyak di kelas XI MAN Jangka.
3
4
lingkaran.
Adapun manfaat bagi siswa diharapkan akan dapat meningkatkan lagi hasil
1. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
2. Prestasi belajar adalah suatu pencapaian suatu pencapaian hasil belajar atau
dua kepala. Dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil yaitu masing-
4. Sukubanyak atau polinom dalam variabel x yang berderajat n secara umum dapat
n n−1 n−2 2
ditulis sebagai berikut an x +a n−1 x +an−2 x +. .. ..+a2 x +a 1 x+a0 . Materi
ini merupakan salah satu materi yang dipelajari di kelas XI MAN pada awal semester
genap. Untuk penelitian ini materi yang diteliti adalah nilai sukubanyak.
4
5
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar dan kegiatan belajar hanya
bermakna jika terjadi kegiatan belajar siswa. oleh karena itu, penting sekali
memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar guru dapat memberikan
bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa.
Slameto (2003:2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan
berjalan dengan baik apabila disertai dengan tujuan belajar. Sedangkan menurut
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar
adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan 2 unsur yaitu jiwa dan raga.
Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan
perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari pengertian prestasi
5
6
dan belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan prestasi belajar adalah hasil
perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu :1) aspek kognitif, 2) aspek
(makhluk hidup) yang peran sentralnya berada pada siswa yaitu saat belajar.
kepada orang lain. Jadi pembelajaran adalah studi yang mempelajari tentang belajar
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai
dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
6
7
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
Setiap aktifitas tentunya harus mempunyai tujuan, begitu pula tujuan orang
mengajar atau orang belajar. Tujuan pelajaran matematika harus bisa dipahami
bersama baik oleh guru atau peserta didik. Pemahaman yang sama terhadap tujuan,
siswa akan lebih termotivasi dalam belajar dan berusaha berlatih dan berlatih apabila
strategi belajar, dimana siswa dibagi dalam suatu kelompok yang dituntut untuk
7
8
terhadap hasil kerja, serta kegiatan lainnya. Adapun tujuan dari metode pembelajaran
ini yaitu mencapai prestasi tertinggi. Suatu proses belajar belum dianggap selesai dan
mencapai target jika salah satu teman kelompoknya belum menguasai pelajarannya.
antara empat sampai enam orang mempunyai latar belakang kemampuan akademik,
yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan atau
penguasaan materi. Jhonson & Jhonson (dalam Trianto, 2011:57) menyatakan bahwa
peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara
kelompok”. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat
memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis, dan
kekuatan dua kepala. Menggabungkan dua kepala dalam hal ini adalah membentuk
8
9
agar munculnya suatu sinergi yakni dua kepala lebih baik dari satu (Silberman,
2006:173).
power of two ) termasuk bagian dari belajar kooperatif adalah belajar dalam
kelompok kecil dengan menumbuhkan kerja sama secara maksimal melalui kegiatan
pembelajaran oleh teman sendiri dengan anggota dua orang didalamnya untuk
sebagai berikut :
Menurut Muqowin (2007) kelebihan the power of two yaitu sebagai berikut :
9
10
Menurut Muqowin (2007) kelemahan the power of two yaitu sebagai berikut :
dan an ≠ 0. Untuk menentukan nilai sukubanyak dapat dilakukan dengan dua metode
A. Metode Subtitusi
Nilai suatu sukubanyak untuk sebuah nilai variabel tertentu dapat dicari
10
11
n n−1 n−2 2
Misalnya Nilai sukubanyak f (x )=a n x +a n−1 x +an−2 x +. .. . .+a2 x +a1 x+a0 ,
jika nilai x diganti dengan k, maka nilai sukubanyak f(x) untuk x = k adalah :
n n−1 n−2 2
f (k )=an (k ) +a n−1 ( k ) +a n−2 ( k ) +. .. ..+a2 ( k ) +a1 ( k )+a 0 .
Contoh:
3 2
1. Hitunglah nilai sukubanyak f (x )=2 x +4 x −18 untuk nilai-nilai x berikut:
a. x = -1 b. x = 3
Jawab:
a. f (x )=2 x3 +4 x 2 −18
3 2
f (−1 )=2(−1) +4 (−1 ) −18
=−2+4−18
f (−1 )=−16
b. f (x )=2 x3 +4 x 2 −18
3 2
f (3 )=2(3 ) +4(3 ) −18
=54 +36−18
f (3 )=72
Jawab :
11
12
3 2
Jika f(k) = 0, maka k −k −2k =0
2
k ( k −k−2 )=0
k ( k+1)(k −2)=0
k =−1 , k =2
B. Metode Bagan/Skema
4 3 2
Misalkan sukubanyak f (x )=a 4 x +a3 x +a2 x +a1 x+a0 . Jika akan
2 3 2 4 3 2
a4 k a 4 k +a3 k a 4 k +a 3 k +a2 k a 4 k +a3 k +a 2 k +a1 k
2 3 2 4 3 2
a4 a 4 k +a3 a 4 k +a3 k +a 2 a 4 k +a 3 k + a2 k + a1 a 4 k + a3 k +a 2 k + a1 k + a0
Contoh:
12
13
1
3 2 x=
f (x )=2 x −3 x +9 x +12 untuk 2
a.
4 3 2
f (x )=2 x −x +4 x −2 x+ 5 untuk x=3
b.
Jawab:
1
a. 2 2 -3 9 12
1 -1 4
2 -2 8 16
1
Jadi, nilai suku banyak untuk x = 2 adalah 16.
1
Keterangan: tanda menyatakan “kalikan dengan 2 ”
b. 3 2 -1 4 -2 5
6 15 57 165
2 5 19 55 170 = f(3)
13
14
2. Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru secara
sendiri-sendiri.
proses belajar, guru meminta siswa untuk membuat jawaban baru untuk
individu.
BAB III
METODE PENELITIAN
14
15
tanpa menggunakan analisis statistik, data hasil penelitian berupa kata-kata dan
dipaparkan sesuai dengan kejadian yang terjadi dilapangan dan analisis secara
innduktif.
Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai instrumen utama, hal ini sesuai
(1) Latar alamiah, (2) manusia sebagai alat, (3) metode kualitatif,
(4) analisis data secara kualitatif, (5) teori dari dasar, (6) deskriptif, (7)
lebih mementingkan proses dari pada hasil, (8) adanya batas waktu
yang ditentukan oleh focus, (9) adanya kriteria khusus untuk
keabsahan data, (10) desain yang bersifat sementara, (11) hasil
penelitian di rundingkan dan disepakati bersama.
instrumen utama, peneliti juga sebagai pemberi tindakan. Sebagai instrumen utama
sebagai pemberi tindakan, peneliti bertindak sebagai pengajar yang membuat rencana
pembelajaran dan sekaligus menyampaikan bahan ajarnya kepada siswa. Dalam hal
14
15
16
(responden) dengan berpedoman pada hasil tes. Dan dalam pelaksanaan kegiatan
peneliti, peneliti juga dibantu oleh guru matematika dan teman yang bertugas
Penelitian ini akan di laksanakan di salah satu kelas XI MAN Jangka. Alasan
kooperatif tipe The Power Of Two pada siswa kelas XI MAN Jangka.
2. Selama ini siswa XI MAN Peusangan masih banyak mengalami kesulitan dalam
a. Nilai siswa dalam mengerjakan soal-soal yang berupa tes awal dan tes akhir
tindakan.
c. Hasil wawancara merupakan hasil dari beberapa pernyataan yang diajukan kepada
16
17
Sumber data dalam penelitian ini akan diambil satu kelas dari 3 kelas siswa
kelas XI MAN Jangka tahun pelajaran 2012/ 2013 yang langsung dijadikan subjek
1) Tes
Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini berupa tes awal dan tes akhir, tes
awal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebagai
prsayarat yang dimilki oleh siswa. Tes akhir tindakan dilakukan pada akhir
tindakan untuk melihat tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
dipelajari.
2) Observasi
yang meliputi aktivitas peneliti sebagai pengajar dan aktivitas siswa dalam
pengamat yaitu guru mata pelajaran matematika dan seorang teman sejawat dari
Universitas Almuslim.
3) Wawancara
17
18
4) Cacatan Lapangan
Catatan lapangan dilakukan untuk melengkapi data yang tidak termuat dalam
pembelajaran.
Sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif, maka data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis
dengan dengan menggunakan analisis data kualitatif yaitu model Alir (Flow Model)
yang mengacu pada pendapat Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2008:246-253)
yang mengatakan bahwa: “Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga jenuh”. Aktivitas
dalam analisis data kualitatif meliputi: (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, (3)
Menarik kesimpulan.
1. Reduksi data
semua data yang telah diperoleh mulai dari awal pengumpulan data sampai
2. Penyajian data
18
19
menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil reduksi sehingga
3. Menarik kesimpulan
Semua tahapan ini dilakukan secara berurutan yaitu dengan menyeleksi data,
fokus dalam mencari data, menyederhanakan data yang telah ditemukan di lapangan,
Prosedur kerja yang di tempuh dalam penelitian ini mengikuti alur tindakan
sesuai dengan jenis tindakan yang telah disebutkan diatas yaitu dengan menggunakan
19
20
dan refleksi.
siklus I belum berhasil akan dilakukan tindakan siklus II, apabila tindakan siklus II
telah berhasil maka tindakan selesai. Siklus ini akan dilaksanakan terus menerus
3. Obesrvasi
20
21
sejawat dan seorang guru mata pelajaran matematika yang meliputi aktivitas siswa
4. Refleksi
Semua data yang berhubungan dengan penelitian ini, baik itu evaluasi,
observasi dan wawancara akan dideskripsikan hasilnya pada refleksi, apakah subjek
penelitian telah memahami dengan baik materi yang di ajarkan. Berdasarkan hasil
Kriteria untuk tindakan terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil. Maidiyah
bila hasil observasi telah mencapai skor 80% dan kriteria hasil adalah jika 85% siswa
mencapai nilai ≥ 65 pada tes akhir tindakan. Jika ≥ 85% siswa tidak mencapai nilai
65 maka tindakan belum berhasil, untuk itu peneliti mengulang siklus II dan
21