OLEH
NIM. 231709020368
FAKULTAS TARBIYAH
MATARAM
2011
ii
Skripsi
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
NIM. 231709020368
FAKULTAS TARBIYAH
MATARAM
2011
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul “Penerapan Role Play Untuk Meningkatkan Ketrampilan
Berbicara Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Di Kelas IX B MTs.
Negeri Kalabahi Tahun Ajaran 2010 / 2011 “ dapat terselesaikan.
Peneliti menyadari bahwa Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh
dari sempurna, dimana masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu melalui kata pengantar ini peneliti mengharap kritik dan saran dari para
pembaca sekalian.
Dalam Penelitian ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak Drs. Nurdin, M. Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktunya dalam membimbing dan mengoreksi peneliti dalam
menyusun skripsi ini.
2. Bapak Hasan Manuk, M. Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktunya dalam membimbing dan mengoreksi peneliti dalam
menyusun skripsi ini.
3. Bapak DR. Muhammad, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Mataram
4. Dr. H. Nashuddin, M. Pd selaku Rektor IAIN Mataram, bapak-bapak pembantu
Rektor dan bapak-bapak/ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram yang
telah mengajarkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan semoga dengan ilmu
yang pernah diajarkan dapat penulis amalkan demi agama, negara dan bangsa
sehingga dapat menjadi manusia yang selamat di dunia dan akhirat.
5. Bapak Kepala MTs. Negeri Kalabahi yang telah membantu memudahkan
peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Bapak Kepala tata usaha beserta teman-teman guru yang telah membantu
memberikan data dan informasi kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.
7. Penghargaan yang tak terhingga penulis sampaikan kepada ayahanda Kawali
Djadi dan ibunda tercinta Masita Djadi. Do’a dan usaha keras keduanya dengan
keringat dan cucuran airmata, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
viii
Semoga Allah SWT menjagaku untuk selalu berbakti pada keduanya sampai
akhir hayat penulis.
8. Penghargaan penulis sampaikan kepada saudara-saudaraku yang berjerih
payah membantu menyelesaikan studi di IAIN Mataram, diantaranya Nuria
Djadi, Sumardi Djadi, Abdul Hamid Djadi, Muhammad Akbar Jadi, Siti
Marwa Jadi, Ade Irma Jadi. Semoga jerih payah mereka akan dibalas yang
setimpal oleh Allah SWT.
9. Buat Isteriku tercinta, Siti Nuriyati, dan anak-anakku, Intan Muliyati Rusdi
Djadi, Umi Rosiyati Rusdi Djadi, Fadil Maulana Rusdi Djadi, dan Cahaya
Safitri Rusdi Djadi, yang telah memberi waktu untuk melanjutkan studi dan
tentunya skripsi ini adalah kado buat mereka.
10. Buat semua sahabat Dual Mode System, terima kasih atas kebersamaannya.
11. Bapak Amin Nira, SE dan Ibu Fatimah Koko yang telah banyak membantu
penulis dalam pengetikan skripsi ini.
Dalam skripsi ini, tentu saja masih banyak kekurangan dan hanya sebagian
yang akan menerimanya. Oleh karena itu penulis mengharap dengan kerendahan
hati kepada semua pembaca atas kritikan dan masukan untuk kesempurnaannya.
Akhirnya hanya kepada Allah jualah kita berserah diri, semoga penelitian
ilmiah ini ada manfaatnya bagi kita semua, khususnya bagi peneliti sendiri. Amin.
Penulis
ix
ABSTRAK
Salah satu kendala guru dalam mengajar pelajaran Bahasa Inggris adalah
siswa lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi baik
di sekolah maupun di rumah daripada menggunakan bahasa Inggris. Di lain
sisi, pembelajaran bahasa Inggris di kelas lebih menjelaskan pada
ketrampilan membaca. Sementara itu, ketrampilan lain, utamanya ketrampilan
berbicara ( speaking ) tidak banyak mendapat perhatian. Apalagi adanya
kenyataan bahwa ketrampilan berbicara tidak diujikan dalam ulangan semester,
try out atau dalam ujian nasional. Kondisi seperti ini mengakibatkan
kreatifitas siswa tidak dapat berkembang dan tidak menarik serta berdampak
pada kurang tumbuh kembangnya ketrampilan berbicara bagi siswa. Hal ini juga
terjadi di MTs. Negeri Kalabahi.
Permasalahannya adalah bagaimana cara menanamkan dan mengajarkan
ketrampilan berbicara yang menarik di kelas IX MTs. Negeri Kalabahi ? Salah
satu alternatif pemecahannya adalah penerapan pembelajaran role play.
Tujuannya adalah mengkaji salah satu model pembelajaran yang efektif dalam
upaya untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Inggris yang berlangsung di MTs. Negeri Kalabahi. Secara khusus, tujuan
penelitian ini adalah untuk mengatasi masalah belajar Bahasa Inggris terutama
untuk meningkatkan pemahaman role play siswa kelas IX MTs. Negeri Kalabahi.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kwantitatif
dimana metode ini penulis gunakan dengan pertimbangan pembelajaran role play
di kelas membutuhkan hitungan bagaimana cara menilai siswa.
Tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 2 kali pertemuan tiap siklus.
Setiap siklus terdiri dari : Tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,
evaluasi, refleksi dan kembali ke tahap perencanaan. Subyek penelitiannya siswa
kelas IX B MTs. Negeri Kalabahi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan role play dapat
merangsang siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran di kelas.
Penerapan model pembelajaran role play dapat meningkatkan ketrampilan
berbicara Bahasa Inggris siswa hingga 20 % serta berhasil dengan ketuntasan
belajar mencapai 75 %. Dan akhirnya dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pencapaian pembelajaran role play dapat meminimalkan kesalahan berbicara
siswa.
x
MOTTO :
(Al-Alaq ayat 1)
xi
PERSEMBAHAN :
Yang tercinta kedua orang tuaku Kawali Djadi dan mama Masita Ola Djadi,
terima kasih atas segala kasih sayang dan semangat perjuangan yang telah
membalas semua kebaikan. Hanya do’a yang dapat saya panjatkan semoga Allah
waktu kecil. Kepada Istriku Siti Nuriyati dan anak-anakku, serta seluruh keluarga
besar Kawali Djadi yang telah merelakan waktu kebersamaan selama penelitian ini
berlangsung serta kepada Bapak Amin Nira dan Ibu Fatimah Koko, terima kasih
kami ucapkan kepada bapak/ibu dosen yang telah membimbing kami selama belajar
di IAIN Mataram serta kepada seluruh civitas akademik yang telah melayani dan
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
MOTTO ............................................................................................................ x
PERSEMBAHAN ............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
C. Pembelajaran ....................................................................................... 10
C. Pembahasan ......................................................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 57
B. Saran ..................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
NO NAMA LAMPIRAN
1. Data Hasil Pembelajaran Berbicara
2. Lembar Observasi Pembelajaran Guru
3. Data Observasi Pembelajaran Guru
4. Lembar Observasi Pembelajaran Siswa
5. Daftar Hadir Siswa Kelas IX B
6. Angket Siswa
7. Quisioner Pembelajaran Siswa
8. RPP
9. Foto Kegiatan Siklus I dan II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inggris di SMP.1
berbicara tidak diujikan dalam ulangan semester, try out, atau dalam ujian
nasional.
ulangan semester, try out atau dalam ujian nasional. Di sisi lain,
1 Kurikulum bahasa Inggris; 1994, (dalam Mudairin: 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka Gresik).
2
bahasa komunikasi amat penting. Pada tahun 2012 yang akan datang
yaitu : AFTA ( Asean Free Trade Area ) dan AFLA ( Asean Free Labour
Area ).
sekolah peneliti ada di daerah pariwisata, maka tidak ada pilihan lain
2011.
2 Melvia A. Hasman : 2000 ( dalam Mudairin : 2003, Artikel hasil PTK, SMP Merdeka Gresik ).
3
seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain saat
tahap selanjutnya ucapan itu ditulis dalam huruf setelah seseorang terampil
3 Jill Hadfield ; 1998, ( dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka Gresik ).
4 Basri Syamsu : 2000, ( dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka Gresik ).
5 Darmadi : 2003, ( dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK : 2006, Guru bahasa Inggris MTs. Nurul Hakim
Kediri – Nusa Tenggara Barat, Role Play Medik Bakarcoto, hal ; 6).
6 Sardiman : 2001, ( dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka Gresik ).
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Madrasah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Pengertian
7 Jill Hadfield : 1986, ( dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka Gresik ).
6
sebelum KBM
orang
8 Basri Syamsu : 2000, ( dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka Gresik).
9 Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama : 2002, ( dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka Gresik).
10 Boediono: 2001, ( dalam Mudairin : 2003, Artikel hasil PTK, SMP Merdeka Gresik ).
11 Sardiman : 2001, ( dalam Mudairin : 2003, Artikel hasil PTK, SMP Merdeka Gresik ).
7
dipersiapkan
1). Kelebihan :
c). Media dan teknik ini dapat diterapkan pada pelajaran lainnya
2). Kekurangan :
2. Keterampilan Berbicara
berikut:
a. Pengertian
bahasa tersebut.
12 Darmadi, 2003, ( dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK, Guru bahasa Inggris MTs Nurul Hakim Kediri –
Nusa Tenggara Barat , Role Play Medik Bakarcoto : 2006, hal : 6 ).
13 McCrimmon : 1999, ( dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK, Guru bahasa Inggris MTs Nurul Hakim Kediri
– Nusa Tenggara Barat , Role Play Medik Bakarcoto : 2006, hal : 6 ).
14 Celce – Murcia, Dornyei dan Thurrell : 1995, ( dalam Nur Hasanah Rahmawati, Artikel Hasil PTK, Guru
MTsN Maguwoharjo, Depok, Sleman Yogyakarta : 2005, Teknik Bermain Peran Untuk Meningkatkan Ketrampilan
Berbahasa ; hal : 16 )
9
langkah komunikasi.
sebagainya.
1). Memberitahukan
2). Menghibur
3). Mengajak.17
3. Pembelajaran
adalah upaya guru agar terjadi peristiwa belajar yang dilakukan oleh siswa.
16 Darmadi : 2003, ( dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK, Guru bahasa Inggris MTs Nurul Hakim Kediri –
Nusa Tenggara Barat , Role Play Medik Bakarcoto : 2006, hal : 6 ).
17 Tarigan : 1993, ( dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK, Guru bahasa Inggris MTs Nurul Hakim Kediri –
Nusa Tenggara Barat , Role Play Medik Bakarcoto : 2006, hal : 7 ).
11
adalah hasil belajar, yaitu perubahan pada diri anak, dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak bersikap menjadi dapat bernilai atau dapat
kesulitannya.
guru.
4. Kegiatan Pembelajaran
Perubahan yang dimaksud menunjuk pada suatu proses yang harus dilalui.
Tanpa proses perubahan, tidak mungkin terjadi dan tujuan tak dapat
luas akan jelas tampak bahwa proses kedewasaan manusia yang hidup dan
atau materi yang akan diajarkan; juga tidak cukup bagi seorang guru untuk
gunanya mengetahui ciri-ciri sebuah metode diskusi yang baik, atau teknik
15
bermain peran ( role Play ) atau syarat-syarat ceramah, apabila dia tidak
5. Suasana Pembelajaran
dan suatu suasana kegiatan guru dan siswa yang disebut interaksi edukatif.
secara formal.
belajar siswa itu berhasil secara efektif. Dalam interaksi dan komunikasi
itu diperlukan adanya jalinan simpati antara guru dan siswa. Guru dapat
1 Dengar 10-20
2 Lihat 30
4 Katakan 70
Kita belajar 20 % dari apa yang kita dengar, 30 % dari apa yang
kita lihat, 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar, 70 % dari apa yang
kita katakana, dan 90 % dari apa yang kita katakana dan lakukan.
memperoleh pengalaman.
2. Pandangan Konstruktivisme.
kognitif).
3. Pembelajaran Kontekstual
dan bermakna.
4. Democratic Teaching
pembelajaran yaitu :
1. Mengelola kelas
Kursi dan meja siswa dan guru perlu ditata untuk menunjang
belajar.
2. Mengelola siswa
a. Pengertian
guru.
pribadi.
dari keduanya.
b. Tujuan
c. Ruang lingkup
membaca;
pemakaian;
d. Materi
menulis.
14). Narrative
15). Procedure
16). Laporan
27
BAB III
METODE PENELITIAN
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
1. Setting Penelitian
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Evaluasi
5. Refleks
2. Sasaran Penelitian
a. Tahap Perencanaan
digunakan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya antusias
optimal.
berikut :
siswa
29
belajar
sehingga siswa
Siklus I
sebelumnya oleh guru bidang studi. Hal ini dapat dilihat pada
rencana tindakan.
c. Tahap Observasi
d. Tahap Evaluasi
e. Tahap Refleksi
rancangan tindakan.
role play. Kemudian pada siklus II, menggunakan model yang sama
Siklus II.
berikutnya.
1. Angket / Kuesioner
dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang diketahui”
19
. Angket adalah suatu alat pengumpulan data yang berupa
18
Suharsimi, Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Aneka Cipta,
1998), hal. 137
19
Ibid., hal. 14
34
2. Observasi
3. Dokumentasi
suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh siswa
dengan nilai yang dicapai oleh siswa-siswa lain atau dengan nilai
rumus :
S = Q : P X 100 %
Dimana S = Nilai
Q = Jumlah skor yang diperoleh
P = Jumlah skor maksimal
BULAN
NO KEGIATAN
Juni Juli Agust. Sept.
1 Menyusun dan
merevisi proposal
2 Penelitian dan
pengumpulan data
3 Pelaksanaan penelitian
4 Penyusunan laporan
penelitian
5 Dan lain-lain
37
BAB IV
lokasi penelitian, pada bagian ini penulis membahas tentang hal-hal yang
Alor
bahwa MTs Negeri Kalabahi berdiri pada tanggal 13 Juli 1976 dan telah
tahun 1969 dan tak lama sekitar tahun 1976 barulah berubah PGA menjadi
MTs Swasta Kalabahi Filial Kupang (Djanggo Bela) selaku kepala MTs
Swasta Kalabahi. Berkat kerjasama yang baik dari Djanggo Bela dan
Swasta Kalabahi berubah status menjadi negeri tahun 1990. Pada tahun
1996 Djanggo Bela diganti oleh Srikandi H.S. Abdullah, BA sampai tahun
sampai tahun 2006. Dari Mukshin Maleng itulah MTs. Negeri Kalabahi
mulai berbenah diri dari hal administrasi maupun kedisiplinan guru dan
pegawai. Pada tahun 2007 MTs. Negeri Kalabahi dipimpin oleh Drs.
Pahlawan Pakro, M. Ag. Tahun demi tahun, dari pimpinan Drs. Pahlawan
pimpin oleh Zufri, S. Pd. Dari Zufri, S. Pd inilah MTs. Negeri Kalabahi
non akademik 20. Latar belakang berdirinya MTs. Negeri Kalabahi adalah
yang kurang mampu untuk melanjutkan ke sekolah yang agak jauh dari
desanya.
dekat dengan jalan raya, suasananya aman serta mudah dijangkau oleh
para guru dan siswa, baik dengan memakai kendaraan umum maupun jalan
kaki.
Negeri Kalabahi Kec. Teluk Mutiara memiliki posisi yang sangat strategis
karena siswa yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar
mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif siswa mutlak
Tabel 4.1 : Daftar keadaan siswa MTs Negeri Kalabahi Kab. Alor Tahun
2010/2011
dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, kapasitas dan kualitas guru
pada MTs Negeri Kalabahi Kabupaten Alor adalah sebanyak 30 orang dan
Adapun guru MTs Negeri Kalabahi Kab. Alor dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
41
Tabel 4.2 : Daftar Nama Guru MTs Negeri Kalabahi Kab. Alor Tahun
Ajaran 2010/2011
Pend.
No Nama Jabatan Mata Pel.
Terakhir
Kepala
1 Zufri, S. Pd IPA/Biologi S1
Madrasah
Bahasa
2 Ibnu Rusdi Djadi, A. Md Wakamad D3
Inggris
Kaur
3 Drs. Alimuhdin Tupong Pkn S1
Kurikulum
Kaur Al-Qur’an- S1
4 Rahmatia R. Djae, S. Ag
Kesiswaan Hadits
Kaur Bahasa S1
5 Drs. Ishaka
Humas Indonesia
Bahasa S1
6 Hamid Prasong, S. Pd Kaur sapra
Indonesia
Bahasa D2
7 Fatimah Koko Guru tetap
Indonesia
Hj. Rasimah Dusu, A. Guru D3
8. Fiqih
Md Tetap
Bahasa S1
9 Isman Zainun, S. Ag Guru tetap
Inggris
Guru tetap Bahasa S1
10 Nurmayang, S. Ag
Arab
11 Siti Hajar Pakro, S. Pd. I Guru tetap Fiqih S1
Aqidah - S1
12 Rahmatia Dusu, S. Ag Guru tetap
Pkn
13 Abubakar W., S. Sos. I Guru tetap BP/BK S1
14 Fatahuddin, S. Pd Guru tetap IPS S1
15 Mukhtar F. Likur, SE Guru tetap IPS-Pend. S1
42
Seni
16 Fairus Magang, S. Pd Guru tetap IPA/Biologi S1
Guru tetap Al-Qur’an- S1
17 Elok Humairah, S. Ag
Hadits/Fiqih
18 Elok Kristiani, S. Ag Guru tetap SKI S1
Guru tetap Bahasa S1
19 Ulil Abshar Likur, S. Pd
Inggris
Guru tidak S1
20 Abdul Syukur Ali, S. Pd Matematika
tetap
Guru tidak Bahasa S1
21 Afriana Aziza, S. Pd. I
tetap Arab / SKI
Guru tidak S1
22 Esty Novita Rini, S. Pd Matematika
tetap
Guru tidak Mulok Bhs. S1
23 Ade Irma jadi, S. Pd
tetap Inggris
Guru tidak S1
24 Irwanto, S. Pd Penjaskes
tetap
Guru tidak IPA / Pend. S1
25 Nasrudin karma, S. Pd
tetap Seni
Guru tidak S1
26 Muh. J. Pakro, S. Pd. I TIK
tetap
Guru tidak S1
27 Miftahul Jannah, S. Pd Matematika
tetap
Guru tidak S1
28 Nur H. Pehang, S. Pd Pend. Seni
tetap
Guru tidak S1
29 Eka R. Isnawati, S. Pd IPA Fisika
tetap
Guru tidak Mulok S1
30 Raspa Laa, S. Ag
tetap Agama
31 Iskandar Bay KTU - SMA
43
Pegawai
32 Alwi Usman - D3
Tetap
33 Muslimat Patingka PTT - SMA
34 Trisnawati Sy. Lelang PTT - SMA
35 Zainal Nira, S. Pd. PTT - S1
36 Fauzia Djae PTT - SMA
37 Karim Ismail kawaka PTT - SMA
38 Nobel Djahamo PTT - SMA
39 Eriyanto Duli PTT - SMA
Sumber data : Menurut keadaan yang tertera pada daftar guru statistik guru
MTs Negeri kalabahi Kab. Alor, di kutip tanggal, 8 Juni 2011
MTs Negeri Kalabahi Kab. Alor sebanyak 30 tenaga guru. Sebagian besar
masing-masing guru, seperti guru IPS ekonomi diajarkan oleh guru lulusan
belajar mengajar dapat berlangsung efektif dan efisien. Dan apabila salah
seorang guru tidak masuk atau tidak dapat melaksanakan tugasnya karena
tersebut.
44
Negeri kalabahi Kab. Alor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.3 : Keadaan Sarana dan Prasarana MTs Negeri kalabahi Kab.
Alor Tahun 2010/2011
1 Ruang :
Gudang -
Musholla 1 Ruang
Kamar mandi/WC
2 - Siswa 4 Ruang
45
Meubeler :
3 Alamari 9 buah
Mikroskop 12 buah
Globe 6 buah
Computer 9 buah
4 laptop 2 buah
Bola kaki 16
Bola basket 2
Lembing 17
Sumber data : Arsip bagian TU, MTs Negeri kalabahi, dikutip tanggal,
9 Juni 2011
negeri.
6. Struktur Organisasi
Keterangan :
_________ : Garis Koordinasi
: Garis Komando
Dokumentasi : Papan struktur organisasi MTs Negeri Kalabahi, dikutip
Tanggal, 12 Juni 2011
48
B. Hasil Penelitian
siklus dimana tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan
dalam kegiatan ini adalah role play. Pelaksanaan tindakan dibantu oleh 7 (
tujuh ) observer, dimana data ketujuh observer itu akan dijadikan sebagai
Siklus I
mengatakan ma’af, dan memberi kepastian. Pada siklus pertama ini, upaya
memainkan peran yang mereka terima dalam potongan kertas yang berisi
meliputi :
√ Mengatakan ma’af
√ Memberi kepastian
49
Namun pada siklus I ini, kelas tidak berjalan sesuai dengan skenario
pembelajaran yang telah di rancang. Hal ini terjadi karena siswa masih
belum terbiasa dengan model belajar role play yang lebih menekankan pada
a. Siswa tidak dapat mengikuti alur kegiatan role play dengan baik.
Data observasi pembelajaran guru 65,86 %. Data minat siswa 33,33 %. Dan
Siklus II
lampiran 4. Dialog yang dibagikan kepada siswa pada siklus II ini meliputi:
√ Mengatakan ma’af
√ Memberi kepastian
siswa pada siklus I mulai diperbaiki. Pada siklus I, siswa walaupun telah
peningkatan 48,61 %.
bahsa Inggris
C. Pembahasan
bagian hasil penelitian di atas, ternyata penerapan model role play pada siswa
Inggris berdampak positif, baik dari aspek proses belajar maupun hasil
belajarnya
memperbaiki pola siswa dalam belajar di kelas. Jika pada awalnya siswa tidak
bersemangat untuk belajar bermain peran, namun kini siswa secara individu
perubahan minat siswa dari siklus I dan II yang semakin meningkat. Minat
dan motivasi belajar siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran di kelas
dirangsang oleh adanya salah satu tahapan dalam model pembelajaran role
untuk berusaha tampil dengan baik sesuai apa yang dipelajari. Demikian pula,
pembelajaran siswa dalam belajar di kelas semakin lama semakin baik. Hasil
Jika proses belajar siswa sudah semakin baik, dalam artian bahwa
tingkat daya serap siswa terhadap materi pembelajaran di kelas akan semakin
baik. Demikian juga, jika siswa banyak terlibat dalam pelaksanaan bermain
peran di kelas, maka siswa akan memiliki dasar berbicara dan penguasaan
kosa kata yang kuat terhadap materi yang sedang dipelajari. Demikian
bahasa siswa akan lebih berhasil jika mereka diberi kesempatan menggunakan
berpartisipasi, mereka akan lebih mudah menguasai apa yang mereka pelajari.
Interaksi antara orang per orang atau kelompok per kelompok antar siswa
harus dikembangkan oleh guru. Dengan cara itu, diharapkan siswa akan lebih
temannya.
53 %.
pembelajaran guru dan siswa dalam tahapan model role play pada siklus II
sudah mulai meningkat. Bahkan siswa dalam menerima giliran untuk bermain
guru 90,14 %, dan quisioner hasil angket siswa naik mencapai 59,03 %.
55
berikut:
100
80
60
40 Siklus 1
Siklus 2
20
0
a
a
an
a
w
w
isw
ar
Sis
Sis
S
laj
i
at
n
ns
be
ra
in
te
em
aja
M
pe
l
sP
be
m
m
Ko
os
Pe
Pr
56
SIklus I
10,42
53,1
33,32
Kompetensi Siswa
Proses Pembelajaran
Minat Siswa
Pembelajaran Siswa
65,86
SIklus II
59,03 73
Kompetensi Siswa
Proses Pembelajaran
Minat Siswa
68,75
Pembelajaran Siswa
90,14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Basri Syamsu : 2000, (dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka
Gresik)
Boediono: 2001, (dalam Mudairin : 2003, Artikel hasil PTK, SMP Merdeka
Gresik )
Darmadi : 2003, (dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK : 2006, Guru bahasa
Inggris MTs. Nurul Hakim Kediri – Nusa Tenggara Barat, Role Play Medik
Bakarcoto, hal ; 6)
Jill Hadfield ; 1998, (dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka
Gresik)
Kurikulum bahasa Inggris ; 1994, (dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK,
SMP Merdeka Gresik)
McCrimmon : 1999, (dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK, Guru bahasa
Inggris MTs Nurul Hakim Kediri – Nusa Tenggara Barat , Role Play Medik
Bakarcoto : 2006, hal : 6 )
Melvia A. Hasman : 2000 (dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP
Merdeka Gresik )
Muniah : 2010 Artikel Proposal PTK. Fak. Tarbiyah (PAI) IAIN Mataram
Sardiman : 2001, (dalam Mudairin : 2003, Artikel Hasil PTK, SMP Merdeka
Gresik)
Shaleh Abdul Rachman : Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Ciputat : 2005
Hal. 217-229
Tarigan : 1993, (dalam Rudi Haryanto, Artikel Hasil PTK, Guru bahasa Inggris
MTs Nurul Hakim Kediri-Nusa Tenggara Barat, Role Play Medik Bakarcoto :
2006, hal : 7)