Oleh
ROSYIDAH
NIM 809018300908
iv
KATA PENGANTAR
v
8. Semua pihak yang tidak dapat lagi disebutkan satu per satu. Semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat atas kebaikan kalian semua.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
vii
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................64
B. Implikasi ........................................................................................................64
C. Saran ..............................................................................................................65
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tantangan hidup dalam dunia yang semakin mengglobal amatlah berat.
Tuntutan untuk mampu berpartisipasi aktif dalam berbagai kondisi dalam dunia
modern menjadi kian tinggi, dan hampir semua kegiatan yang dihadapi menuntut
kemampuan yang prima disertai dengan mutu yang tinggi dan kompetitif. Tanpa
kesiapan yang dirancang secara matang, kita akan semakin terpojok dan
ketinggalan, serta senantiasa menjadi penonton di berbagai kesempatan, lebih
sering menjadi objek daripada menjadi subjek.
Dunia pendidikan tak luput pula dari dampak perkembangan global. Imbas
dari bergulirnya perdagangan bebas Asia (AFTA) terhadap dunia pendidikan tak
terhindar lagi. Oleh karena itu, perlu dicermati betul bagaimana kualitas yang
sudah dicapai dan bagaimana mengejar ketinggalan, agar bangsa kita sejajar
dengan bangsa lain dan siap bersaing dalam pasar bebas Asia.
Di samping itu, guru harus mampu menghadapkan siswa dengan dunia
nyata yang dialaminya sehari-hari. Seorang guru harus teliti dan hati hati untuk
dapat menentukan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran. Salah satu
strategi pembelajaran yang sesuai memungkinkan bisa mengembangkan
kreatifitas, motivasi dan partispasi siswa dalam pembelajaran adalah dengan
menggunakan metode kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga siswa dapat bersaing pada perkembangan tekhnologi.
Salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong peserta didik
mengembangkan potensinya semaksimal, dan karena itu pendidikan sangat
penting baik bagi peserta didik atau masyarakat.
Mata pelajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata
pelajaran yang berkaitan dengan globalisasi. Dan kita ketahui bersama bahwa
pembelajaran IPS Mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generelisasi
yang berkaitan dengan sosial dan perkembangan tekhnologi. Namun, hal ini
kurang disadari oleh siswa hal ini terlihat masih rendahnya keaktifan siswa dalam
1
2
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat hasil penelitian ini antara lain adalah:
a. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada guru
bahwa metode pembelajaran kooperatif model picture and picture
merupakan salah satu alternatif model pembelajaran untuk diterapkan
dalam pembelajaran IPS.
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini di harapkan dapat mendorong dan memotivasi siswa
dalam pembelajaran IPS, sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal.
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Teori dan generalisasi dalam struktur itu di sebut pula pengetahuan ilmiah
yang dicapai lewat pendekatan “conceptual” dan “syntactis”, yaitu lewat proses
bertanya, berhipotesis, pengumpulan data (observasi dan eksperimen).
1
Sapriya, Pendidikan IPS, Laboratorium PKN (UPI Bandung, 2008), h.6
2
Ibid h. 14
4
5
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Sebelum menjelaskan hasil belajar terlebih dahulu dijelaskan apa itu
belajar maka akan dijelaskan perihal belajar. Dalam kaitannya dengan
perkembangan manusia, belajar adalah merupakan faktor penentu proses
perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan,
sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan lain-lain, tingkah laku yang
dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar.3
Perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar yang nyata dan
dapat dilihat, seperti hasil keterampilan materik (psikomaterik) misalnya anak
dapat menulis, belajar membaca, dan sebagainya, dan hasil belajar kognitif
sebagai pengetahuan fakta / ingatan, penalaran dan aplikasi.
Sedangkan perubahan sebagai hasil belajar yang tidak dapat dilihat secara
nyata, tetapi hanya dapat dirasakan oleh seorang yang belajar saja, seperti hasil
belajar efektif (penghargaan, keyakinan, dan sebagainya) dan juga hasil belajar
kognitif tinggi pengetahuan / kemampuan analisis, sintesis dan evaluasi.4
Ahmadi dan Supriyono (dalam Hamzah B.Uno) mengemukakan bahwa
secara psikologis belajar berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
3
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan ( CV. Pedoman Ilmu Jaya ) h. 54
4
Ibid h. 56-57
6
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 5
Menurut Bloom (dalam Suprijono) hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge
(pengetahuan, ingatan), comprehensip (pemahaman, menjelaskan, meringkas,
contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan
hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk,
membangun baru) dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving
(sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization
(organisasi), characterization (karakteristik).6
Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran.
Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui berbagai
kegiatan belajar. Dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina
kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun
individu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman
belajarnya. Dengan proses pembelajaran akan berjalan seiring dengan kegiatan
yang diupayakan oleh guru dan dari informasi yang didapatkan, guru dapat
menyusun serta membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut untuk mencapai
kemajuan-kemajuan dalam kegiatan belajar.
5
Hamzah B Uno, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM,(Jakarta:Bumi Aksara) h.138
6
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013) h. 6-7
7
Abu Ahmadi dan Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (CV. Pustaka Setia) h. 105
7
8
Muhibbin Syah. Pisikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Rosda, Edisi Revisi), h.
130
9
Muhibbin Syah. Pisikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Rosda, Edisi Revisi), h.
130
8
c) Minat
Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu10. Maka seseorang tidak dapat
diharapkan akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut.
Sebaliknya, kalau seseorang mempelajari suatu dengan minat, maka hasil yang
diharapkan akan lebih baik. Persoalan yang timbul adalah bagaimana
mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai pengalaman belajar itu dapat
menarik minat para pelajar. Siswa yang mempunyai minat dapat diharapkan akan
mencapai prestasi belajar yang optimal.
d) Bakat
Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar sesorang. Seseorang yang belajar pada bidang yang sesuai dengan
bakatnya akan memperbesar kemungkinan berhasilnya usaha itu.
b. Faktor dari Luar (Eksternal)
Faktor eksternal terdiri dari:
1) Faktor Lingkungan (environmental input)
Kondisi lingkungan dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Dapat
berupa lingkungan fisik/alam dan lingkungan sosial, seperti keadaan suhu,
kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya.
Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia maupun hal lain juga
dapat mempengaruhi hasil belajar. Lingkungan sosial lainnya, seperti suara mesin
pabrik, hiruk pikuk lalu lintas, gemuruhnya pasar dan sebagainya juga
berpengaruh terhadap hasil belajar.
2) Faktor Pendukung (instrumental)
Faktor instrumental adalah faktor yang diharapkan dapat berfungsi sebagai
sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar. Faktor-faktor tersebut berupa :
a) Gedung perlengkapan belajar
b) Alat praktikan
c) Perpustakaan
d) Kurikulum
e) Bahan / program yang harus dipelajari
f) Pedoman-pedoman belajar dan sebagainya11.
10
Ibid. h. 133
11
Muhibbin Syah. Pisikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Rosda, Edisi Revisi),
h. 130
9
12
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
departemen Agama RI, 2009) h. 32
10
Dalam penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar IPS siswa peneliti
menggunakan tes obyektif dengan bentuk pilihan ganda. Nilai prestasi belajar
siswa dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar pada bidang study Ilmu
Pengetahuan Sosial ( IPS ) semester 2 di kelas IV, skala penilaian yang digunakan
di MI Miftahul Falah berupa angka-angka bergerak dari 0-100.
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar ( PT. Remaja Rosdakarya,2001) h. 35-
48
14
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif (Sidoarjo, Madmedia Buana Pustaka 2009 )
h. 51
11
berdasarkan kemampuan dirinya secara individu dan andil dari anggota kelompok
lain selama belajar bersama dalam kelompok.
Aspek-aspek esensial yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif,
adalah:
a. Saling bergantung antara satu sama lain secara positif (positif
interdependence)
b. Saling berinteraksi langsung antar anggota dalam kelompok (face-to-face
interaction)
c. Akuntabilitas individu atas pembelajaran diri sendiri (individual
accountability)
d. Keterampilan sosial (cooperatif social skills)
e. Pemrosesan kelompok (group processing)15
2. Karakteristik pembelajaran kooperatif
Karakteristik pembelajaran kooperatif16 diantaranya :
a. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi
akademis.
b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang
berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.
c. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda
suku, budaya, dan jenis kelamin.
d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
17
Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012) h. 212
13
18
Ibid. h. 213
14
sebuah gergaji (zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara
bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang
besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa
ke dalam kelompok belajar kooperatif terdiri dari empat orang siswa sehingga
setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik
yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing
kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk
kelompok lagi yang terdiri atas dua atau tiga orang.
Langkah-langkahnya model pembelajaran jigsaw adalah sebagai berikut:
a. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang;
b. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda;
c. Anggota tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk
kelompok baru (kelompok ahli);
d. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok
asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang
mereka kuasai;
e. Tim-tim ahli mempresentasikan hasil diskusi;
f. Pembahasan;
b. Penutup.
c. Model Pembelajaran Picture and picture
Pembelajaran picture and picture adalah suatu model belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan atau di urutkan menjadi urutan logis.
Dengan menggunakan model pembelajaran tertentu maka pembelajaran menjadi
menyenangkan.
19
Op. Cit. h. 211
20
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) h. 125
16
21
http://iwaktelang21.blogspot.com/2013/03/model-pembelajaran-picture-and-picture.html
10 Februari 2015 14.30WIB.
18
a. Penelitian yang dilakukan oleh Evi Fauziah (2012) Program S.1 Program Studi
Pendidikan IPS Fakulkas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Program SI. Penelitian tersebut berjudul “Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and picture Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Ekonomi Pada Materi Pasar” Penelitian tersebut dilaksanakan di MTS
Sunnatul Husna Pondok Ranji. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
rata-rata hasil belajar ekonomi yang menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe picture and picture pada siklus 1 : 0,5 dan meningkat pada siklus ke II
menjadi : 0,7. Yang berarti model pembelajaran picture and picture dapat
meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Neng Ela (2013), Program S.1 Program Studi
PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia, dengan
judul “Penerapan Model Picture and picture pada pembelajaran IPA materi
perubahan lingkungan dan Pengaruhnya untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa:PTK pada siswa kelas IV SDN 4 Cibodas kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013”. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan
secara signifikan. Pada siklus I nilai rata-rata siswa hanya 56,43 dengan
persentase ketuntasan 30% sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa
mencapai 93 dengan persentase 92,32% Peneliti menyimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
E. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Madrasah Ibtidaiyah
(MI) mempunyai tujuan mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan
kehidupan masyarakat dan lingkungan serta memiliki kemampuan dasar untuk
berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial. Selama proses pembelajaran, guru tidak hanya
memberikan sejumlah konsep kepada siswa untuk dapat diaplikasikan oleh siswa
dalam memecahkan masalah khususnya yang berkaitan dengan pengetahuan
19
sosial. Dalam hal ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa
sangat menentukan hasil yang akan diperoleh. Bagian dari kegiatan yang
mendasar dan sistematis dalam peningkatan mutu pendidikan adalah
pengembangan kurikulum, metode pembelajaran, dan sistem penilaian. Metode
pembelajaran yang dilakukan oleh guru perlu memperhatikan karakteristik siswa,
sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Proses pembelajaran yang dikembangkan di sekolah akan mempengaruhi
hasil belajar. Salah satu pengukuran kualitas pembelajaran adalah tes hasil belajar
dengan rata-rata nilai pada kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah (MI) relatif masih
rendah. Rendahnya hasil belajar diduga disebabkan oleh beberapa hal, antara lain;
sarana dan prasarana yang kurang mendukung, dalam proses pembelajaran, Ilmu
Pengetahuan Sosial pada materi perkembangan teknologi sulit dipahami dan
dimengerti oleh siswa.
Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan usaha yang dapat mengatasi
masalah tersebut. Suatu usaha yang membuat siswa terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran dan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik
bagi siswa, sehingga dapat terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa. Melalui
model pembelajaran Picture and picture diharapkan berpengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian penerapan metode ini
diharapkan dapat memaksimalkan keaktifan siswa dalam belajar IPS dan hal ini
akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
F. Hipotesis Tindakan
Dengan memperhatikan kajian teori dan kerangka berpikir yang diuraikan
di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa meningkatkan hasil
belajar pada pembelajaran IPS dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture
and picture
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
22
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hlm.
58.
20
21
Observasi Pendahuluan
Siklus I Siklus II
Membuat RPP, Lembar penilaian hasil Membuat RPP, Lembar penilaian hasil
belajar, lembar observasi dan soal tes akhir belajar, lembar observasi dan soal tes akhir
siklus I siklus II
Memberikan lembar penilaian hasil belajar Memberikan lembar penilaian hasil belajar
siswa dari soal tes akhir siklus I, siswa dari soal tes akhir siklus II,
serta menganalisis lembar penilaian hasil serta menganalisis lembar penilaian hasil
belajar siswa, lembar observasi dan tes belajar siswa, lembar observasi dan tes
akhir siklus I akhir siklus II
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV
MI Miftahul Falah Bakti Jaya Depok semester genap tahun pelajaran 2012/2013
yang terdiri dari 22 orang siswa, 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Alasan dipilihnya siswa kelas IV adalah karena karakteristik subjek cocok
dengan judul penelitian. Siswa kelas IV sudah mendapatkan materi IPS di
sekolahnya dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungam belajar.
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Waktu pelaksanaan: 12 s.d 16 Februari 2013
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 7 kali pertemuan
- Pertemuan I
Waktu Pelaksanaan : 20 Februari 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Teknologi Produksi (Pengertian Kegiatan Produksi) seperti
yang diuraikan dalam RPP.
25
- Pertemuan II
Waktu Pelaksanaan : 21 Februari 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Teknologi Produksi (Pengertian Teknologi Produksi Sederhana)
seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan III
Waktu Pelaksanaan : 27 Februari 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Teknologi Produksi (contoh penggunaan teknologi produksi
sederhana dan contoh penggunaan teknologi produksi modern) seperti
yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan IV
Waktu Pelaksanaan : 28 Februari 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Teknologi Produksi (Macam-macam produksi secara sederhana
dan proses produksi secara sederhana) seperti yang diuraikan dalam
RPP.
- Pertemuan V
Waktu Pelaksanaan : 6 Maret 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Teknologi Produksi (Macam-macam produksi secara modern
dan proses produksi secara modern) seperti yang diuraikan dalam RPP.
26
- Pertemuan VI
Waktu Pelaksanaan : 7 Maret 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Teknologi Produksi (keunggulan dan kelemahan teknologi
produksi masa lalu dan keunggulan dan kelemahan teknologi produksi
masa kini) seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan VII
Waktu Pelaksanaan : 13 Maret 2013
Pada tahap ini peneliti memberikan tes akhir siklus I dengan materi
Teknologi Produksi. Tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal.
c. Tahap Observasi
Waktu Pelaksanaan: 20, 21, 27, 28 Februari dan 6, 7, dan 13 Maret 2013
Pada tahap ini guru kelas (kolaborator) melakukan pengamatan tentang
pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dan kegiatan belajar
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Waktu Pelaksanaan: 14 Maret 2013
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan kolaborator untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada
siklus I, kemudian hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap
perencanaan siklus II.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Waktu pelaksanaan: 20 s.d 22 Maret 2013
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan instrument-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru pada
KBM, lembar observasi kegiatan belajar siswa, pedoman wawancara untuk guru
dan siswa, serta soal untuk tes akhir siklus II.
27
b. Tahap Pelaksanaan
- Pertemuan VIII
Waktu Pelaksanaan : 27 Maret 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Transportasi, dan Komunikasi (pengertian komunikasi) seperti
yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan IX
Waktu Pelaksanaan : 28 Maret 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Transportasi, dan Komunikasi (macam-macam bahasa
komunikasi) seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan X
Waktu Pelaksanaan : 3 April 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Transportasi, dan Komunikasi (macam-macam alat komunikasi
masa lalu dan masa kini dan contoh cara penggunaan alat komunikasi
masa lalu dan masa kini) seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan XI
Waktu Pelaksanaan : 4 April 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Transportasi, dan Komunikasi (Pengertian Transportasi dan
Macam-macam alat transportasi) seperti yang diuraikan dalam RPP.
28
- Pertemuan XII
Waktu Pelaksanaan : 10 April 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Transportasi, dan Komunikasi (macam-macam alat transportasi
masa lalu dan masa kini dan pengalaman siswa menggunakan alat
produksi) seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan XIII
Waktu Pelaksanaan : 11 April 2013
Pada tahap ini peneliti menggunakan model pembelajaran picture and
picture dan Tanya jawab, yaitu pada bab “Perkembangan Teknologi
Produksi, Transportasi, dan Komunikasi” materi yang disampaikan
adalah Transportasi, dan Komunikasi (pengalaman siswa
menggunakan alat komunikasi dan pengalaman siswa menggunakan
alat transportasi) seperti yang diuraikan dalam RPP.
- Pertemuan XIV
Waktu Pelaksanaan : 17 April 2013
Pada tahap ini peneliti memberikan tes akhir siklus II dengan materi
Benda Koleksi. Tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal.
e. Tahap Observasi
Waktu Pelaksanaan: 27 dan 28 Maret dan 3, 4, 10, 11, dan 17 April 2013
Pada tahap ini guru kelas (kolaborator) melakukan pengamatan tentang
pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dan kegiatan belajar
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
f. Tahap Analisis dan Refleksi
Waktu Pelaksanaan: 18 April 2013
Pada tahap ini peneliti dan kolaborator melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan kolaborator untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada
siklus II, karena indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian hanya
dilaksanakan sampai siklus II.
29
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2012) h.9
24
Ibid h. 8
30
1. Instrumen Tes
Instrumen ini digunakan untuk tes formatif yaitu tes-tes yang dilaksanakan
pada setiap akhir pembelajaran, dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir
siklus I dan II, tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar
IPS siswa dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi yang diberikan
pada kedua siklus sebagai implikasi PTK.
2. Instrumen Non-Tes
Dalam Instrumen Non tes ini digunakan sebagai berikut:
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui apakah proses
pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture terlaksana dengan baik,
bagaimana interaksi yang terjadi dikelas, serta untuk mengetahui
kekurangan dalam proses pembelajaran.
Tabel 3.1
Contoh Lembar Observasi kegiatan Mengajar Guru
Penilaian
No Aspek yang dinilai
SB B C K SK
1 Guru memimpin doa sebelum pembelajaran
2 Guru melakukan apersepsi (mengulang materi
yang lalu)
3 Guru membentuk siswa ke dalam beberapa
kelompok
4 Guru menggunakan metode dalam
pembelajaran
5 Guru memberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan
6 Guru meminta siswa menganalisis tentang
materi yang telah dibagikan
31
Penilaian
No Aspek yang dinilai
SB B C K SK
7 Guru meminta siswa untuk berdiskusi
bersama teman-teman kelompoknya
8 Guru meminta siswa untuk mengomentari
hasil diskusi yang dibacakan oleh teman
kelompoknya
9 Guru memberikan penilaian secara langsung
terhadap siswa.
Tabel 3.2
Lembar Hasil Observasi
Kegiatan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS
Petunjuk
Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Bila hasil kurang
2. Bila hasil cukup
3. Bila hasil baik
4. Bila hasil sangat baik
Skor
No Pengamatan Aspek Ket.
1 2 3 4
1 Keaktifan peserta didik dalam
menerima penjelasan materi
2 Keaktifan peserta didik mengikuti
perubahan setting kelas
3 Keaktifan peserta didik dalam
menjawab pertanyaan guru
Skor
No Pengamatan Aspek Ket.
1 2 3 4
Keaktifan peserta didik dalam
5
mempresentasikan hasil pekerjaannya
Keaktifan peserta didik saat menjawab
6
pertanyaan dari guru
Kemampuan peserta didik dalam
7 menarik kesimpulan tentang pentingnya
materi
Jumlah
Jumlah Skor
Jumlah Maksimal
Kriteria penilaian:
1 = Kurang 40% = Kurang
2 = Cukup 41 – 60 % = Cukup
3 = Baik 61% - 80% = Baik
4 = Sangat Baik 81% = Sangat Baik
Keterangan rumus :
Prosentase (%) =
Keaktifanrata rata pesertadidik x 100%
Skor Maksimum
c. Wawancara dengan guru dan siswa
Wawancara dengan guru dan siswa dilakukan untuk mengetahui respon
guru dan siswa terhadap kegiatan tindakan kelas pada siklus I dan siklus II yang
sekaligus untuk mengetahui gambaran umum proses pembelajaran dan masalah-
masalah pada tindakan siklus I dan II.
e. Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto hasil kegiatan pembelajaran
IPS yang berlangsung pada siklus I dan Siklus II dengan menggunakan
pembelajaran Kooperatif tipe picture and picture.
tindakan ini adalah Judgment ahli atau keputusan ahli. Keputusan ahli yang
dimaksud adalah keputusan dari dosen pembimbing untuk menentukan instrument
penilaian dalam penelitian ini stabil dan tepat digunakan.
Keterangan :
F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = Number of Casses (Jumlah Frekuensi/banyaknya individu)
P = Angka persentase25
25
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2012), cet-xxiv h. 43
35
36
37
Siklus I
1) Pertemuan Pertama
Rabu, 27 Februari 2013
Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan berdoa,
memeriksa kehadiran siswa dan mengadakan pengelolaan kelas
seperti merapikan pakaian, keteraturan meja dan kursi. Kemudian
peneliti mengkondisikan kelas dengan menyajikan gambar kegiatan
produksi disebuah pabrik. Dilanjutkan dengan tanya jawab. Saat
tanya jawab sebagian siswa aktif menjawab dan sebagian lagi hanya
sebagai pendengar. Peneliti menjelaskan langkah-langkah yang akan
ditempuh serta tujuan dari pembelajaran yaitu menjelaskan pengertian
kegiatan produksi.
2) Pertemuan Kedua
Kamis, 28 Februari 2013
Peneliti mengadakan apersepsi dengan bertanya kepada siswa
tentang teknologi produksi sederhana, diharapkan dengan
pembelajaran ini siswa dapat menyebutkan pengertian teknologi
produksi sederhana.
Gambar 2
Siswa sedang melaksanakan diskusi secara berkelompok
40
3) Pertemuan Ketiga
Rabu, 6 Maret 2013
Peneliti mengadakan apersepsi berupa tanya jawab tentang
contoh alat produksi sederhana dan contoh alat produksi modern,
siswa menjawab pertanyaan peneliti. Peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran.
Siswa menyimak penjelasan peneliti tentang alat-alat yang
digunakan pada kegiatan produksi sederhana dan produksi modern
dengan media gambar. Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok
yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok berdiskusi dan
mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil
diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.
Peneliti dan siswa menyimpulkan materi pelajaran, dilanjutkan
dengan menulis pekerjaan rumah.
Pada saat KBM berlangsung sebagian siswa masih ada yang
mondar-mandir di dalam kelas dan mengganggu temannya yang
sedang fokus mengikuti pembelajaran, sehingga peneliti kesulitan
dalam pengelolaan siswa di dalam kelas agar aktif dalam mengikuti
pembelajaran.
41
4) Pertemuan Keempat
Kamis, 7 Maret 2013
Peneliti mengadakan apersepsi berupa tanya jawab tentang
macam-macam produksi yang dilakukan secara sederhana, siswa
menjawab pertanyaan peneliti. Peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran.
3 Siswa 3 70 Tuntas
5 Siswa 5 75 Tuntas
6 Siswa 6 70 Tuntas
8 Siswa 8 70 Tuntas
Siklus I
No Nama Siswa
Nilai KKM 70
10 Siswa 10 80 Tuntas
13 Siswa 13 70 Tuntas
15 Siswa 15 70 Tuntas
16 Siswa 16 70 Tuntas
17 Siswa 17 75 Tuntas
Jumlah 1455
Rata-rata 66,14
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 55
Tabel 4.2.
Hasil Skor Lembar Observasi Siswa pada Siklus I
Hasil Observasi Siswa
No Pertemuan
Jumlah Skor Rata-rata Prosentase
Dari hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I, aktifitas
siswa semakin meningkat dari pertemuan pertama sampai pertemuan keenam.
Selain lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa
pada siklus I untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang dilakukan
pada siklus I adalah sebagai berikut:
46
d. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan sebagai tahapan terakhir dari masing-masing
pertemuan siklus, tahapan ini dilakukan oleh peneliti bersama kolaborator untuk
membahas kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran, yang telah dilaksankan
pada pertemuan 1 s/d 6 dalam siklus I.
Pada pelaksanaan siklus I masih terdapat kekurangan yang masih harus
diperbaiki, karena belum memenuhi target keberhasilan belajar, dengan nilai rata-
rata 66,14 nilai terendah 55, nilai tertinggi 80 dan presentase keberhasilan 59%
dari jumlah siswa.
Hal ini terjadi karena ada beberapa hal yang menyebabkan hasil
pembelajaran kurang optimal, beberapa di antaranya adalah:
(1) Kurang terbiasanya siswa menggunakan media pembelajaran
(2) Peneliti kurang berekspresi dengan baik dalam berkomunikasi dengan
siswa
(3) Peneliti tidak memberikan penguatan yang baik pada siswa diakhir
pembelajaran
(4) Kurang mengkondisikan kelas dengan baik
(5) Kurang membimbing siswa secara individu dalam proses belajar
(6) Kurang menginformasikan dengan baik tema yang akan dipelajari
demikian peneliti menyimpulkan bahwa pada siklus 1 ini kegiatan belajar kurang
kondusif. Dengan demikian untuk tahap siklus ke 2 peneliti harus melakukan
kegiatan-kegiatan yang belum dilakukan pada siklus 1 dan peneliti harus lebih
kreatif dalam merancang pembelajaran. Kemudian media pembelajaran harus
dipersiapkan lebih lengkap lagi agar siswa lebih kreatif, interaktif dan senang
dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dengan tujuan agar siswa lebih mudah
memahami materi pembelajaran IPS dengan baik.
2) Pertemuan Kedua
Kamis, 28 Maret 2013
Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar
siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir
pembelajaran.
Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang macam-
macam alat komunikasi dengan menggunakan gambar. Gambar yang
ditampilkan berupa kentongan,pesawat telepon, handphone dan Surat.
Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang terdiri dari 5
kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan dan mempresentasikan
hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil diskusi dan
presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.
Peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran dan menuliskan
pekerjaan rumah.
49
3) Pertemuan Ketiga
Rabu, 3 April 2013
Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar
siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir
pembelajaran.
Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang
penggolongan alat komunikasi tradisonal dan modern beserta cara
penggunaannya dengan menggunakan gambar. Gambar yang
ditampilkan orang sedang menggunakan berbagai macam alat
komunikasi. Lalu dilanjutkan dengan pembagian kelompok yang
terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok mendiskusikan dan
mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri dengan kesimpulan hasil
diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh peneliti dan siswa.
Peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran dan menuliskan
pekerjaan rumah.
Pada saat KBM berlangsung siswa masih harus dibimbing
dalam mencari jawaban pertanyaan yang diberikan. Siswa kurang
mampu menyebutkan macam-macam benda koleksi.
4) Pertemuan Keempat
Kamis, 4 April 2013
Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar
siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir
pembelajaran.
50
5) Pertemuan Kelima
Rabu, 10 April 2013
Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar
51
6) Pertemuan Keenam
Kamis, 11 April 2013
Peneliti melakukan apersepsi, melakukan tanya jawab tentang
materi sebelumnya. Sebagai cara untuk memotivasi semangat belajar
siswa. Peneliti menyampaikan tujuan yang diharapkan diakhir
pembelajaran.
Peneliti menjelaskan materi pembelajaran tentang pengalaman
siswa menggunakan alat transportasi dengan menggunakan gambar.
Gambar yang ditampilakan berupa orang yang sedang menggunakan
macam-macam alat transportasi. Lalu dilanjutkan dengan pembagian
kelompok yang terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok
mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi dan diakhiri
dengan kesimpulan hasil diskusi dan presentasi yang dilakukan oleh
peneliti dan siswa.
52
7) Pertemuan Ketujuh
Rabu, 17 April 2013
Pada pertemuan ketuhuh ini peneliti memberikan soal latihan
untuk mengetahui hasil belajar siswa selama siklus I berlangsung.
Tabel 4.3.
Hasil Belajar Siswa Siklus II
Siklus II
No Nama Siswa
Nilai KKM 70
1 Siswa 1 80 Tuntas
2 Siswa 2 75 Tuntas
3 Siswa 3 70 Tuntas
4 Siswa 4 80 Tuntas
5 Siswa 5 75 Tuntas
6 Siswa 6 70 Tuntas
7 Siswa 7 85 Tuntas
8 Siswa 8 90 Tuntas
9 Siswa 9 85 Tuntas
53
Siklus II
No Nama Siswa
Nilai KKM 70
10 Siswa 10 95 Tuntas
13 Siswa 13 80 Tuntas
14 Siswa 14 90 Tuntas
15 Siswa 15 90 Tuntas
16 Siswa 16 95 Tuntas
17 Siswa 17 80 Tuntas
18 Siswa 18 80 Tuntas
19 Siswa 19 80 Tuntas
20 Siswa 20 80 Tuntas
21 Siswa 21 75 Tuntas
22 Siswa 22 80 Tuntas
Jumlah 1760
Rata-rata 80,00
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 60
Tabel 4.4
Hasil Skor Lembar Observasi Siswa pada Siklus II
Hasil Observasi Siswa
No Pertemuan
Jumlah Skor Rata-rata Prosentase
Dari hasil lembar observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II, aktifitas
siswa semakin meningkat dari pertemuan pertama sampai pertemuan keenam.
Selain lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada
siswa pada siklus II untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang
dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:
55
d. Refleksi
Dalam siklus II ini peneliti dan kolaborator merefleksikan dari masing-
masing pertemuan bahwa kegiatan proses pembelajaran sudah meningkat lebih
jauh dibandingkan dengan silkus ke I, peneliti dan siswa sudah melakukan
kegiatan di dalam proses kegiatan pembelajaran dengan baik di karenakan di
siklus II ini peneliti dan siswa pun sudah terbiasa menggunakan media, sehingga
suasana kelas lebih tertib, karena masing-masing kelompok mempunyai media
yang di gunakan sesuai dengan kebutuhan, dengan demikian hampir semua siswa
dapat memahami materi pembelajaran IPS dengan baik.
Hasil belajar yang didapat oleh siswa-pun mengalami peningkatan, hal ini
terlihat dari hasil belajar siswa setelah diberikan soal-soal pada siklus II, yaitu
diperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah sebesar 60 dengan nilai rata-
rata yang diperoleh siswa adalah 80.00. Tingkat keberhasilan siswa juga
meningkat menjadi 91 % sedangkan di siklus I hanya mencapai 59%.
56
C. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan analisis data
melalui beberapa tahapan, yaitu :
1. Reduksi Data
Reduksi data dilaksanakan oleh peneliti dengan mengkonsentrasikan siswa
pada situasi kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran IPS.
2. Paparan Data
Penelitian tindakan kelas ini memperoleh data kuantitatif berupa hasil
belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang menunjukkan adanya peningkatan
pada setiap siklusnya. Peningkatan tersebut mencakup pada perolehan nilai hasil
belajar baik secara individu masing-masing siswa maupun rata-rata secara
keseluruhan, selain itu juga mencakup peningkatan persentase keberhasilan siswa
dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berikut ini adalah tabel
perbandingan hasil belajar siswa selama proses penelitian tindakan kelas ini
berlangsung :
57
Tabel 4.5
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar Siswa Setelah PTK
No Statistik
Siklus I Siklus II
1 Nilai Terendah 55 60
2 Nilai Tertinggi 80 95
4 Prosentase Keberhasilan 59 % 91 %
Tabel di atas menunjukkan data peningkatan hasil belajar IPS siswa dalam
Siklus I dan Siklus II. Setelah tindakan dilakukan dalam dua siklus, hasil belajar
siswa mengalami peningkatan. Rata-rata hasil belajar IPS pada siklus I adalah
66,14. Begitu pula pada siklus II, hasil belajar IPS siswa menunjukkan
peningkatan yang semakin tinggi dari pada siklus I, rata-rata nilai hasil belajar
siswa pada siklus II yaitu 80.00. Begitu pula pada persentase keberhasilan siswa
meningkat dari 59% pada siklus I menjadi 91% pada siklus II.
2. Peningkatan hasil belajar tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu
80, meningkat pada siklus II perolehan hasil belajar siswa tertinggi yaitu
95.
3. Peningkatan hasil belajar rata-rata siswa pada setiap siklus, jika pada
siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 66,14. dan pada siklus ke II,
peningkatan hasil belajar rata-rata siswa mengalami peningkatan yang
lebih baik menjadi 80.00
4. Peningkatan hasil belajar juga terjadi pada tingkat keberhasilan siswa yang
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I meningkat
menjadi 59% dan pada siklus II, keberhasilan siswa dalam belajar
meningkat secara signifikan menjadi 91%.
5. Pada siklus II guru terlihat sudah menguasai pembelajaran IPS dengan
model pembelajaran picture and picture dan mulai berkembang. Hal ini
terlihat dari hasil kerja kelompok yang semakin aktif dalam berdiskusi dan
bertanya dan suasana pembelajaran IPS di kelas semakin menyenangkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
Selama ini prestasi hasil belajar IPS di MI Miftahul Falah masih di bawah
KKM. Maka dalam mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya usaha
penggunaan model pembelajaran yang efektif.
Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran picture and picture di
MI Miftahul Falah menjadi alternatif dalam metode pelajaran IPS, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Dan pembelajaran IPS dengan model
pembelajaran picture and picture lebih efektif daripada pembelajaran dengan
model pembelajaran lain. Dan terdapat pengaruh positif terhadap kinerja guru.
Dan implikasinya adalah perbaikan dan pengembangan kompetensi guru secara
terencana.
59
60
C. Saran
1. Untuk Guru
Guru IPS khususnya di MI Miftahul Falah, disarankan untuk dapat
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture karena
pembelajaran ini mampu meningkatkan perkembangan belajar siswa,
sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan dan potensi siswa
dalam belajar IPS dan sehingganya mencapai hasil belajar yang
optimal.
2. Pihak Sekolah
Pihak sekolah hendaknya memberikan dukungan pada pengembangan
pembelajaran kooperatif sehingga proses pembelajaran IPS dapat
belajar dengan efektif.
3. Untuk Siswa
Pada siswa disarankan untuk lebih aktif dan mampu bekerja sama
dengan baik sehingga dapat mengembangkan potensi dan kemampuan
dalam belajar IPS untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
61
Lampiran : 1
Rata-rata 70
Penentuan KKM 70
Keterangan :
A. Kompleksitas
B. Sarana Pendukung
C. Kemampuan Siswa
Depok, 14 Juli 2012
Mengetahui Guru Kelas IV
Kepala Madrasah,
IV. Indikator
a. Menjelaskan pengertian dokumen diri.
b. Memberikan contoh dokumen diri.
c. Menjelaskan fungsi dokumen diri.
d. Menyebutkan macam-macam dokumen diri.
e. Menjelaskan cara memelihara dokumen diri.
f. Menjelaskan pengertian dokumen keluarga.
g. Memberikan contoh dokumen keluarga.
h. Menyebutkan macam-macam dokumen keluarga.
i. Menjelaskan fungsi dokumen keluarga.
j. Menjelaskan cara memelihara dokumen keluarga
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran picture and picture peserta didik dapat :
a. Mengetahui pengertian dokumen diri.
b. Menyebutkan contoh dokumen diri.
c. Menyebutkan contoh fungsi dokumen diri.
d. Menyebutkan Macam-macam dokumen diri.
e. Menyebutkan cara memelihara dokumen diri.
f. Mengetahui pengertian dokumen keluarga.
g. Menyebutkan contoh dokumen keluarga.
h. Menyebutkan mcam-macam dokumen keluarga.
i. Menyebutkan fungsi dokumen keluarga.
j. Menyebutkan cara memelihara dokumen keluarga.
B. Materi Ajar
Terlampir
VIII. Indikator
k. Menjelaskan pengertian koleksi benda berharga.
l. Memberikan contoh koleksi benda bergara.
m. Menyebutkan macam-macam koleksi benda berharga.
n. Menjelaskan cara merawat koleksi benda berharga.
o. Menjelaskan alasan mengoleksi benda bergarga.
p. Menceritakan koleksi benda berharga.
H. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran picture and picture peserta didik dapat :
k. Mengetahui pengertian koleksi benda berharga.
l. Menyebutkan contoh koleksi benda berharga.
m. Menyebutkan macam-macam koleksi benda berharga.
n. Menyebutkan cara merawat benda berharga.
o. Menceritakan alasan mengoleksi benda berharga.
p. Menceritakan koleksi benda berharga yang dimiliki.
I. Materi Ajar
Terlampir
J. Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 x pertemuan)
Alat
Evaluasi Proses : lembar pengamatan
Evaluasi Produk ( akhir ) : soal evaluasi
Petunjuk
Berilah penilaian dengan angka pada kolom yang sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Bila hasil kurang
2. Bila hasil cukup
3. Bila hasil baik
4. Bila hasil sangat baik
Skor
No Pengamatan Aspek Ket.
1 2 3 4
1 Keaktifan peserta didik dalam
menerima penjelasan materi
2 Keaktifan peserta didik mengikuti
perubahan setting kelas
3 Keaktifan peserta didik dalam
menjawab pertanyaan guru
4 Keaktifan peserta didik dalam bertanya
tentang pokok bahasan
Keaktifan peserta didik dalam
5
mempresentasikan hasil pekerjaannya
Keaktifan peserta didik saat menjawab
6
pertanyaan dari guru
Kemampuan peserta didik dalam
7 menarik kesimpulan tentang pentingnya
materi
Jumlah
Jumlah Skor
Jumlah Maksimal
Kriteria penilaian:
1 = Kurang 40% = Kurang
2 = Cukup 41 – 60 % = Cukup
3 = Baik 61% - 80% = Baik
4 = Sangat Baik 81% = Sangat Baik
Keterangan rumus :
Prosentase (%) =
Keaktifanrata rata pesertadidik x 100%
Skor Maksimum
.....
Nilai = 100% ..........
25
Depok, ....................2012
Kolabolator Peneliti
YULIYANTI,S.Pd FATIYAH
Mengetahui
Kepala Madrasah,
6
z
F
D
F
{
A
o
3
cz,
g
{
7'
g
t-ol
6
z
F
F
{
I
A
o
3
cz
-
g
{
7
(,
a
-
6
z
F
F
{
A
-
o
3
C
z
r
A
9
3
o
tr,
ln
7
z
7_
F
{
-A
o
c=
1
-
2
3
o
(,
m
7'
z
I'
E
{
A
-
o
3
cz
-
9
o
=
E7
m
vz
F
{
{
v
z
tn
1'
o
7
{
2
(]
7
{
{
n
(7
{-n
5
z
F
r
{
{
7t
z
a
?
o
f,
{
g
{
n
tr,
-t
V
6
z
F
r
{
{
v
z
(n
'o
o
xt
{
9
E
n
{
{
7
(7
I
tJ,
5
z
F
F
{
{
n
z
rn
'g
o
fr
{
IF
c{
3
o
t,
m
f,
z
F
{
{
7
z
tn
!
o
f,
{
93
(7
v
{
3
o
g
m
*t
z
F
{
{
7
z
|tr
!
o
7
-{
g
I
7
{
3
o
g
m
7'
z
YATASA,H ffl TAHUL FAI*AH DEPOK
MAI}RAS,fiI IBTIDAITAff MITMHIIT EAI,AH
It8![ : 111.9.S2.?6,01*7 I nf$It 3 SOTIOO4S
Jl. Madrasah Bojong KElurahan BakHjaya, Kecamaian Sukmajaya
Ksta Depsk 16418Telp: 0?1-77827404
Nama : Rosyidat
Jenis Kel*niu l Pereupnaa
NIM : ffiOltfl)O9llB
Temprt & Tgt l*hir : Jekartr, fr! Oktohr lffi
Alrmet ; Kp Boioag RT.0ff,rO No.t6 Baktijeya Sukmniays llopok
: 19680603200501 1002
ti. _a
KEMENTERI,AN AGNMA
UIN JAKARTA
FITK FORM (FR) ' Tgl. Terbit :-TMareI-ZoiI
Jl. lr. H. JuaNa No gO Ciputat tO4l2ldonesia
Kepada yth.
Kepala Sekolah Ml. Miftahut Fatah
di
Tempat
Nama : ROSYIDAH
NIM :809018300565
Jurusan : pGMl DMS
Semester : Uil ( delapan )
Judul skripsi :
Penggunaan Metode Picture and picture
Untuk Meningkatkan
Hasir Berajar rps siswa di keras rV
Mr.Miftahur Farah Depok
adalah benar mahasiswa/i Fakultas
llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
sedang menvusun skripsi, dan ;k";. Jakarta yang
instansi/sekotah/madrasan yang SauOara ffig#;T
peneritian (riset) di
pimpin.
Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan
melaksanakan penelitian dimaksud. mahasiswa tersebut
a.n. Dekan
Nama Rosyidah
Agama Islam