Anda di halaman 1dari 136

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA


(Penelitian Tindakan Pada Kelas V SDN Pamulang Permai)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh
Septiani
NIM 1110018300012

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK
Septiani, NIM 1110018300012, “Penggunaan Media Gambar Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa (Penelitian Tindakan Pada Kelas V
SDN Pamulang Permai)” Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Gambar

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui


penggunaan media gambar. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pamulang Permai.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif melalui
penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan dalam dua
siklus tindakan. Masing-masing siklus terdiri dari tujuh kali pertemuan, beserta tes
akhir setiap siklus, dalam setiap pertemuan terdiri dari empat tahapan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui penggunaan
media gambar pada siswa kelas V SDN Pamulang Permai. Hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai hasil belajar yang menunjukkan 45 siswa yang mengikuti
tes siklus I terdapat 34 siswa mencapai nilai KKM dan 11 orang siswa belum
mencapai nilai KKM dengan rata-rata hasil belajar sebesar 66,88. Sedangkan pada
siklus II mengalami peningkatan yang menunjukkan seluruh siswa telah mencapai
nilai KKM dengan nilai rata-rata 82,44.

iv
ABSTRACT

Septiani, nim 1110018300012, “ Improving Student Learning Result of IPS


Through usage of picture media (classroom action research on 5th grade
student of SDN Pamulang Permai)” skripsi of major of elementary school
teacher education of tarbiyah and teaching science of islamic statee university
syarif hidayatullah jakarta.

Keyword: Learning result, Picture media

The purpose of this reesearch is to improve learning result of student through


picture media. This research was conducted at SDN Pamulang Permai. The
method that was used in this research is descriptive-qualitative through classroom
action research. Wich is done with two cycle of act, each of cycle was consisted of
seven times of meeting. With test conducted at the end of every cycle observation,
and reflection. The result of research indicated the presence of improvement of
ips student result learning through usage of picture media on student of 5th grade
of SDN Pamulang Permai. The indication is learning ressult of 45 students who
was participating in cycle I test atrained KKM result and 10 students who wasnt
atraining KKM result got 66,88 on averange result. Whereas on cycle II
happened an improvement that indicated all of students was atraining KKM result
of 82,44 on averange.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan
kemudahan untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Penggunaan Media
Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN
Pamulang Permai”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan
kita yakni Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Dalam
penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan ilmu, bimbingan, arahan dan kritik yang sangat membangun
selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Abdul Ghofur, MA., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberi saran dan nasihat yang berguna bagi penulis selama perkuliahan.
5. Drs. Arsin, selaku Kepala Sekolah SDN Pamulang Permai yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka
menyelesaikan skripsi.
6. Siti Aisyah, S.Pd selaku wali kelas VA SDN Pamulang permai yang telah
membantu penulis ketika melakukan penelitian
7. Ibundaku tercinta Sumarsini yang telah mengandung, melahirkan,
membesarkan dan selalu mendidik penulis, serta mendoakan selama penulis
menyelesaikan skripsi.

v
8. Ayahandaku tercinta H.Suparno yang selalu memberikan do’a, motivasi dan
dukungannya baik moril maupun materil.
9. Kakak dan Adik-adikku tersayang Purwanto, Basuki Rahman, Sri Agustina,
Nurcahyo Kurniawan, dan Indah Octaviani yang selalu menjadi semangat
dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman PGMI angkatan 2010 dan khusunya kelas A yang telah
memberikan semangat dan pengaruh positif selama penulis menyelesaikan
skripsi.
11. Deni Rahmat, yang selalu memberikan kritik, saran, motivasi, do’a, dan
dukungan tiada henti selama penulis menyelesaikan skripsi
12. Keluarga besar HML (Himpunan Mahasiswa Lampung) yang selalu
menjadi keluarga dan tiada henti memberi semangat selama penulis berada
di perantauan
13. Teman-teman seperjuangan Siti Sukriyah, Siti Nurchayati, Intan kartika dan
Yuliyanti yang selalu menjadi tempat berbagi ilmu selama bimbingan
skripsi.
14. Teman sepermainan Siti Sukriyah, Dewi Nurzanah, Husnul Khotimah, dan
Lusyiana Nursyahbani yang selalu menjadi semangat selama perkuliahan
dan selalu memberikan saran selama penulis menyelesaikan skripsi.
15. Sahabat baik Febri Sofyanti dan Dini Febrianti yang selalu menjadi tempat
penulis untuk mengadu, berbagi ide dan saran untuk mengambil langkah di
masa depan.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan skripsi
ini. Akhir kata, harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat.

Jakarta, 17 Juni 2015

Penulis

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................................ iii


ABSTRACT ........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii


DAFTAR TABEL ..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1


B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian 4
C. Pembatasan Fokus Penelitian 4
D. Perumusan Masalah Penelitian 5
E. Tujuan Penelitian 5
F. Kegunaan Hasil Penelitian 5

BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR dan HIPOTESIS


TINDAKAN

A. Media Pembelajaran 7
1. Pengertian Media Pembelajaran 7
2. Fungsi Media Pembelajaran 8
3. Media Gambar 10
4. Langkah-langkah Penerapan Media Gambar 12
5. Keunggulan dan Kelemahan Media Gambar 12
B. Hasil Belajar 13
1. Pengertian Hasil Belajar 13

vii
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 15
C. Pembelajaran IPS 19
1. Pengertian Pembelajaran IPS 19
2. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS 22
3. Tujuan Pembelajaran IPS 23
D. Penelitan Yang Relevan 24
E. Hipotesis Tindakan 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 25


B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 25
C. Subjek Penelitian 28
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian 28
E. Tahapan Intervensi Tindakan 28
F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan 32
G. Data dan Sumber Data 32
H. Instrumen Pengumpulan Data 33
I. Teknik Pengumpulan Data 38
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan 39
K. Analisis Data dan Interpretasi Data 41
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan 42

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data 43
B. Analisis Data 63
C. Pembahasan Hasil Penelitian 64

viii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan 65
B. Implikasi 65
C. Saran-saran 65

DAFTAR PUSTAKA 67
LAMPIRAN- LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Contoh Lembar Observasi Aktivitas


Mengajar Guru ...................................................................... 39
Tabel 3.2 Contoh Lembar Observasi Aktivitas
Belajar Siswa ......................................................................... 39
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Pertama ................................................................ 51
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Pertama ................................................................ 52
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Kedua .................................................................. 52
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Kedua .................................................................. 53
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Ketiga .................................................................. 54
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Ketiga .................................................................. 54
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan keempat ............................................................... 55
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Keempat .............................................................. 56
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Kelima ................................................................. 56
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Kelima ................................................................. 57
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Keenam ................................................................ 58

x
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Keenam ................................................................ 58
Tabel 4.13 Hasil Penilaian Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I .................. 59
Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Kedelapan ............................................................ 68
Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Kedelapan ............................................................ 69
Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Kesembilan .......................................................... 69
Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Kesembilan .......................................................... 70
Tabel 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Kesepuluh ............................................................ 71
Tabel 4.19 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Kesepuluh ............................................................ 71
Tabel 4.20 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Kesebelas ............................................................. 72
Tabel 4.21 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Kesebelas ............................................................. 73
Tabel 4.22 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Keduabelas .......................................................... 73
Tabel 4.23 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Keduabelas .......................................................... 74
Tabel 4.24 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Pertemuan Ketigabelas .......................................................... 75
Tabel 4.25 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan Ketigabelas .......................................................... 75

xi
Tabel 4.26 Hasil Penilaian Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II ................. 76
Tabel 4.27 Rekapitulasi Hasil penilaian Hasil Belajar IPS Siswa ........... 79

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rancangan Siklus Penelitian ................................................... 31


Gambar 4.1 Guru Menyampaikan Materi Pembelajaran .......................... 50
Gambar 4.2 Para Siswa Mengerjakan LKS di Akhir Pertemuan .............. 50
Gambar 4.3 Siswa Mengerjakan Lembar Soal Post Test
Siklus I ..................................................................................... 50
Gambar 4.4 Siswa Antusias dan Fokus Mendengarkan
Penjelasan Guru ....................................................................... 67
Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan LKS di Akhir Pertemuan ........................ 67
Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Lembar Soal Post Test
Siklus II .................................................................................. 67

xii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Siklus I 61


Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus II 78

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai
tujuan pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia tersebut adalah dengan pendidikan. Melalui proses pendidikan, setiap
individu mengenal, menyerap, mewarisi dan memasukkan dalam dirinya unsur-
unsur kebudayaan yaitu berupa nilai-nilai, dan pengetahuan-pengetahuan yang
sangat diperlukan untuk menghadapi lingkungannya. Menurut Undang- undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara”.1
Pendidikan merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang karena dengan adanya pendidikan hidup seseorang dapat terarah sesuai
dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat, oleh karena itu pendidikan
membutuhkan perencanaan yang baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil belajar siswa
mengalami perkembangan dan peningkatan. Kualitas pendidikan khususnya
pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah-sekolah sangat dipengaruhi oleh
kualitas pembelajaran dan profesionalitas para pengajarnya yaitu guru. Dimana
guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang kreatif sehingga siswa
merasa senang dan bergairah dalam proses pembelajaran sehingga belajar
mengajar dapat berjalan secara kondusif.
Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses
inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak. Ketercapaian
dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.

1
Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas No 20 Tahun 2003), h. 1

1
2

Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan sikap, pengetahuan dan


keterampilan. Proses belajar mengajar hendaknya dikelola dengan baik guna
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Adapun yang dimaksud dengan belajar menurut Slameto adalah “suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”.2 Sependapat dengan Slameto, Nana Sudjana
juga menjelaskan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.3 Hasil belajar
merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku
disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan
dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar inilah yang akan menentukan
berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor
internal, dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri siswa itu sendiri yang di dalamnya mencakup faktor jasmani, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor eksternal yaitu faktor yang meliputi faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Di dalam faktor sekolah, terdapat
satu faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu media
pembelajaran, guru harus menemukan solusi yang tepat dan efektif agar hasil
belajar siswa tercapai dengan maksimal.
Kenyataan yang ada, Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sering
dianggap sebagai pelajaran yang tidak terlalu penting dibandingkan dengan
pelajaran akademis lainnya. Hal ini menyebabkan berpengaruhnya pada proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara siswa kelas V SDN Pamulang
Permai, pelajaran IPS merupakan pelajaran yang dianggap sebagai pelajaran
membosankan, dan pelajaran yang membuat mengantuk, karena guru belum
menggunakan model pembelajaran yang variatif sehingga siswa hanya

2
Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet.
ke-5, h.2
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), h. 22
3

mendengarkan ceramah dari guru, siswa mencatat apa yang disampaikan oleh
guru, dan banyak menghafal rangkaian angka tahun dan urutan peristiwa yang
kemudian diungkap kembali saat menjawab soal-soal ujian. Pembelajaran yang
berlangsung cenderung tidak melibatkan pengembangan pengetahuan siswa
karena guru selalu mendominasi pembelajaran (teacher centered).
Berdasarkan hal tersebut perlu adanya media pendidikan yang digunakan
guru agar pembelajaran IPS menarik bagi siswa dan dapat memfokuskan
perhatian siswa untuk belajar. Siswa dalam pembelajaran harus dipandang sebagai
subjek dan objek, dalam hal ini siswa harus diposisikan sebagai individu yang
dinamis, aktif dan kreatif. Oleh karena itu setiap pembelajaran harus
dikembangkan sedemikian rupa supaya siswa merasa bahwa kondisi dalam
pembelajaran memiliki suasana yang fleksibel, menyenangkan dan inspiratif.
Karakteristik belajar yang dituntut saat ini adalah pembelajaran yang dapat
membelajarkan siswa secara aktif yang sesuai dengan potensi dan perkembangan
siswa.
Penggunaan media pembelajaran disetiap mata pelajaran sangat penting.
Salah satu penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar adalah media
yang digunakan apakah sudah sesuai atau belum dengan materi yang akan
disampaikan. Untuk merancang pembelajaran yang menarik guru harus memiliki
kesungguhan dalam membantu siswa menguasai materi pelajaran melalui cara-
cara yang mudah, cepat dan menyenangkan.
Salah satu media yang dapat digunakan pada pembelajaran IPS di SD
adalah media gambar, menurut hM. Muafiqon, “media gambar atau foto adalah
media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum yang dapat
di mengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang
mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata”.4
Media ini termasuk salah satu jenis media visual yang bermanfaat untuk
mengkongkritkan hal-hal yang bersifat abstrak ke dalam bentuk gambar atau foto,

4
HM. Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, ( Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya, 2012), h. 73
4

yang bisa menggambarkan perilaku yang baik dan kurang baik, sebagai sarana
pembentukan moral siswa.

“Menurut Baugh, siswa akan belajar lebih banyak daripada jika materi
pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan
stimulus dengar. Perbandingan perolehan hasil belajar melalui indera
pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Lebih kurang
90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang dan hanya
sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera
lainnya”.5
Situasi dan kondisi pembelajaran di atas menyebabkan siswa pasif dalam
proses pembelajaran dan suasana belajar menyenangkan sebagaimana yang
diharapkan belum terwujud. Ini menyebabkan proses pembelajaran menjadi
kering dan membosankan, yang berakibat pada hasil belajar IPS siswa di sekolah
rendah. Hal ini tergambar pada saat observasi pendahuluan, hasil belajar siswa
pada saat evaluasi setelah pembelajaran berakhir hanya mencapai nilai rata-rata
5,3 pada materi yang diajarkan, sedangkan KKM di sekolah itu minimal 70 jadi
nilai yang dicapai masih dibawah KKM.

Berdasarkan hal di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan


penelitian lebih jauh, dengan judul “Penggunaan Media Gambar Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SDN Pamulang Permai”.

B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian


Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan di atas, maka
dapat di identifikasikan permasalahan yang ada, sebagai berikut:
1. Hasil Belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS masih rendah.
2. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang fariatif dalam
pembelajaran IPS

5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.9
5

C. Pembatasan Fokus Penelitian


Penelitian ini akan membahas tentang kemampuan siswa dalam menyimak
gambar, dan untuk mengoptimalkan hasil penelitian, maka penelitian ini dibatasi
ruang lingkupnya, sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitan ini adalah media
visual (gambar)
2. Siswa yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V
3. Mata pelajaran yang dibahas dalam penelitian ini adalah mata pelajaran
IPS dengan materi kenampakan alam, pembagian daerah waktu dan
keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia.

D. Perumusan Masalah Penelitian


Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Bagaimana Penggunaan Media Gambar Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Siswa Kelas V SDN Pamulang Permai?

E. Tujuan Penelitian
Dengan permasalahan di atas maka secara garis besar penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
IPS siswa di kelas V SDN Pamulang Permai.

F. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi guru:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan
kepada guru bahwa penggunaan media gambar merupakan salah satu
alternatif yang dapat diterapkan pada mata pelajaran IPS
6

2. Bagi siswa :
a. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
b. Membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang pelajaran IPS

3. Bagi peneliti:
Penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pelaksanaan
pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar.
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
“Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-
nilai positif dengan cara memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.
Dalam melaksanakan kemampuan pedagogik, guru dituntut memiliki
kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran. Termasuk didalamnya penguasaan dalam penggunaan
media pembelajaran”.1
Dalam proses pembelajaran, media berperan sangat penting sebagai
alat bantu dalam proses belajar mengajar supaya pembelajaran jadi lebih
menarik dan efektif. Alat tersebut dapat dikatakan sebuah media
pembelajaran apabila media tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan
pendidikan dan pembelajaran. Perlu diketahui bahwa media pembelajaran
harus dapat memotivasi siswa. Selain itu juga harus dapat merangsang
siswa untuk mengingat materi yang diajarkan.
“Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium
dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya
2
komunikasi dari pengirim menuju penerima”. Menurut Criticous dalam
Daryanto mengungkapkan bahwa “media merupakan salah satu komponen
komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan”.3
Menurut Yudhi Munadi media pembelajaran adalah “segala sesuatu
yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana

1
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:Gaung Persada Press,
2012), cet.4, hal.1
2
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: Satu Nusa, 2010), cet ke-1, h. 4
3
Daryanto, Ibid.,

7
8

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.”4


Selanjutnya menurut Gerlach & Ely “bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap”.5
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi atau pengantar pesan. Proses
pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa
(komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

2. Fungsi Media Pembelajaran


Analisis terhadap fungsi media pembelajaran lebih difokuskan pada
dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada medianya dan analisis
berdasarkan penggunaannya. Berikut adalah fungsi media pembelajaran
didasarkan pada medianya dan didasarkan pada fungsinya yaitu meliputi
fungsi media sebagai sumber belajar, fungsi semantik, fungsi manipulatif,
fungsi psikologi, dan fungsi sosio kultural, berikut ini terlebih dahulu
dijelaskan mengenai fungsi media pembelajaran berdasarkan pada
medianya adalah:
a) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa media pembelajaran
merupakan “bahasanya guru”, maka media pembelajaran dapat
menggantikan salah satu fungsi guru, yakni sebagai sumber belajar. Hal ini
karena kalimat “sumber belajar” dapat pula diartikan sebagai penyalur atau
penyampai materi pelajaran.

4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h. 7
5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 3
9

“Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip


Pengelolaan Pusat Sumber Belajar” (1992:1-2). Menyebutkan bahwa
sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional
yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, tekhnik dan lingkungan, yang
mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar siswa”.6 Dapat dikatan
bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada diluar diri seseorang
dan mungkin memudahkan terjadinya proses belajar.
b) Fungsi Semantik
Fungsi semantik pada media pembelajaran adalah kemampuan
media dalam menambah perbendaharaan kata (symbol verbal) yang makna
atau maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).
c) Fungsi Manipulatif
Fungsi ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang
dimilikinya sebagaimana disebut di atas. Berdasarkan karakteristik umum
ini, media memiliki dua kemampuan, yakni mengatasi batas-batas ruang
dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.
Di atas telah dijelaskan fungsi media pembelajaran berdasarkan
medianya kemudian kita akan membahas fungsi media sebagai
kegunaannya, menurut kegunaannya fungsi media pembelajaran dibagi
menjadi 2 yaitu fungsi psikologis dan fungsi sosio-kultural, berikut
penjelasan masing-masingnya:
d) Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis dari penggunaan media pembelajaran adalah :
1) Fungsi atensi, yang mampu meningkatkan perhatian siswa tarhadap
materi ajar.
2) Fungsi afektif, yang mampu menggugah perasaan, emosi, dan
tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
3) Fungsi kognitif, yang mampu membuat siswa memperoleh dan
menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-

6
Ibid yudhi, hal.37
10

objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda atau
peristiwa.
4) Fungsi imajinatif, yaitu media pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengembangkan imajinasi siswa.
5) Fungsi motivasi, Seperti yang kita ketahui bahwa motivasi
merupakan seni yang mendorong siswa untuk terdorong melakukan
kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
e) Fungsi sosio-kultural
Fungsi sosio kultural, yakni media mampu mengatasi hambatan
sosio kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Masalah ini dapat
diatasi media pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki
kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman, dan menimbulkan presepsi yang sama.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi
media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang sangat
efektif yang dapat membangkitkan motivasi, minat dan membawa
pengaruh psikologis terhadap siswa. Media pembelajaran juga dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antar siswa
dan lingkungannya. Dengan menggunakan media pembelajaran kita dapat
dengan mudah menyampaikan informasi sehingga peserta didik lebih
perhatian terhadap apa yang kita sampaikan dan dapat meningkatkan
proses dan hasil belajar.

3. Media Gambar
Gambar atau foto adalah media pembelajaran yang sering
digunakan. Media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti,
dan dinikmati oleh semua orang di mana-mana. Gambar atau foto
11

berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut


indera penglihatan.7
Yudhi Munadhi menyatakan “gambar merupakan Visual yang
penting dan mudah di dapat. Dikatakan penting sebab ia dapat mengganti
kata verbal, mengkongkritkan yang abstrak. Gambar membuat orang dapat
menangkap ide atau informasi yang terkandung di dalamnya dengan jelas,
lebih jelas daripada yang diungkapkan dengan kata-kata”. 8
Selanjutnya menurut Sadiman dalam HM. Musfiqon, gambar atau
foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang
umum yang dapat di mengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena
itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih
banyak dari pada seribu kata.9
Media gambar dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat
ingatan, dengan media gambar guru dapat menumbuhkan minat peserta
didik terhadap pelajaran, dan dapat menghubungkan isi materi dengan
dunia nyata. Saat siswa memperhatikan suatu gambar, mereka akan
terdorong untuk berbicara lebih banyak; berinteraksi baik dengan gambar-
gambar tersebut, maupun dengan sesamanya; membuat hubungan di antara
paradoks dan membangun gagasan-gagasan baru.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
gambar memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Gambar merupakan media visual yang penting dan mudah
didapat, gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang
terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang
diungkapkan dengan kata-kata. Gambar dapat pula menumbuhkan minat
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan
dunia nyata sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

7
Cecep Kustandi, Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2011), cet ke-1, h. 85
8
Yudhi, op. cit., h.89
9
HM. Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, ( Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya, 2012), h. 73
12

4. Langkah-langkah Penerapan Media Gambar


Adapun langkah-langkah penerapan media gambar dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:
a) Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan siswa
b) Guru memperlihatkan gambar kepada siswa di depan kelas
c) Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar
d) Guru mengarahkan perhatian siswa pada sebuah gambar sambil
mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu
e) Guru memberikan tugas kepada siswa.10
Gambar merupakan media visual yang mudah didapat. Media
gambar mampu memberikan gambaran sesuai dengan kenyataan, sehingga
peserta didik mampu dengan mudah menangkap isi pembelajaran dan
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

5. Keunggulan dan Kelemahan Media Gambar


Tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa kedalam
kelas, dan tidak selalu anak-anak bisa dibawa ke objek/peristiwa tersebut.
Dengan menggunakan media gambar peristiwa-peristiwa yang terjadi di
masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu dapat di perlihatkan
dengan menggunakan gambar. Dalam hal ini media gambar juga memiliki
kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan media gambar dapat dilihat
pada uraian dibawah ini: 11
a) Sifatnya konkret, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, tidak semua
benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa di kelas, dan tidak selalu
bisa dibawa ke objek/peristiwa tersebut.

10
Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), h. 65
11
Musfiqon, op. cit., h. 74
13

c) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita,


misalnya sel atau penampang daun yang tidak mungkin kita lihat
dengan mata telanjang, dapat disajikan dengan jelas dengan bentuk
gambar/foto.
d) Gambar/foto dapat memperjelas suatu objek untuk tingkat usia
berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membenarkan
kesalahpahaman
e) Gambar/foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan,
tanpa memerlukan peralatan khusus.

Setiap media pembelajaran selalu memiliki kelemahan atau


kekurangan tertentu, begitu juga halnya dengan media gambar.
Kelemahan media gambar yaitu:
a) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata
b) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran
c) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Media gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidang


yang transparan. Guru dapat menggunakan media gambar untuk
memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih
konkret daripada diuraikan dengan kata-kata. Dengan mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari media tersebut, guru dapat mengetahui hal-
hal apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Karena dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan suatu media, guru
diharapkan dapat mempersiapkan pembelajaran dengan maksimal
sehingga dapat meminimalisir dampak buruk dari penggunaan media
tersebut.

B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
14

Sebelum menguraikan apa yang dimaksud dengan hasil belajar,


terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi belajar menurut para
ahli. Menurut Winkel, “belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu
bersifat relatif konstan dan berbekas”.12
Sedangkan menurut Muhibin Syah “secara kuantitatif, belajar
berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif
dengan fakta sebanyak-banyaknya. Kemudian, belajar secara kualitatif
ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman”.13
Pendapat lain tentang pengertian belajar yaitu “serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalaminteraksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik”.14
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang,
perubahan tersebut berupa perubahan pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan-perubahan tersebut bersifat tetap
dan merupakan hasil pengalaman dan latihan dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
Selanjutnya “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar”.15 Menurut Horward Kingsley dalam
Nana Sudjana, “mereka membagi tiga macam hasil belajar yaitu: a)
keterampilan dan kebiasaan, b) pengetahuan dan pengertian, c) sikap dan
cita-cita, masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang
telah ditetapkan dalam kurikulum”.16 Selanjutnya Nana Sudjana

12
Winkel. Ibid, h. 53
13
Muhibin Syah, Psikologi pendidikan , (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2003), cet. 1, hal. 90.
14
Syaiful bahri djamarah, Psikologi Belajar, (jakarta: Rineka cipta,2002), cet I, h.141
15
Asep Jihad dan Abdul Haris, evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,2008), hal.
14
16
Nana sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), h. 22
15

menjelaskan bahwa hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang


dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.17
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar yaitu perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan perilaku
disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang
diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubaan
dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Slameto “hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu


faktor internal dan faktor eksternal. Berikut penjelasan dari masing-
masing faktor tesebut”.18
1. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa)
Sehubungan dengan faktor intern ini ada faktor yang perlu dibahas
menurut Slameto yaitu faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor
kelelahan.
a) Faktor Jasmani
Keadaan jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas
belajar seseorang, kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan
pengaruh yang positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya,
kondisi fisik yang lemah dan sakit akan menghambat tercapainya hasil
belajar yang maksimal. Karena itu keadaan jasmani sangat mempengaruhi
proses dan hasil belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan
jasmani.
Faktor jasmani ini juga berkaitan erat dengan kondisi panca indera.
Panca indera yang dimiliki setiap orang memiliki manfaat baik dan
mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Panca indera seperti

17
Nana Sudjana, Loc.cit,
18
Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet.
ke-5, h.54
16

mata,dan telinga yang sehat dapat membantu siswa belajar dengan baik,
sebaliknya panca indera yang kurang sehat dapat menghambat siswa
belajar dan mempengaruhi hasil belajarnya.
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis ini berupa intelegensi, perhatian, bakat,
minat, motivasi, kematangan, dan kesiapan.
1) Intelegensi
Intelegensi/kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena menentukan kualitas belajar
siswa, salah satu karakteristik individu yang memiliki intelegensi tinggi,
daya tangkapnya cepat, sedangkan individu yang memiliki intelegensi
rendah, daya tangkapnya lambat. Untuk itu, pengetahuan dan pemahaman
tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap guru profesional, sehingga
tahu tindakan apa yang perlu diberikan pada siswa sesuai dengan
kebutuhan dan intelegensinya.
2) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan
pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan,
sehingga ia tidak suka lagi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik,
usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian siswa dengan cara
mengusahakan pelajaran itu menggunakan metode yang menarik dan
efektif.
3) Bakat
Setiap orang memiliki bakat atau potensi untuk mencapai prestasi
belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Karena itu juga
bakat diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas
tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang
telah mempunyai bakat tertentu, akan dengan mudah menyerap informasi
yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya, siswa yang
17

berbakat di bidang IPS akan lebih mudah mempelajari sejarah-sejarah dan


penghitungan ekonomi.
4) Minat
Minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas
oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa,
siswa yang memiliki minat gemar membaca akan dapat memperoleh
berbagai pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian dalam konteks
belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu membangkitkan
minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dihadapinya
atau dipelajarinya.
5) Motivasi
Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai
dalam belajar, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat,
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri
sebagai daya penggerak atau pendorongnya. Bisa dikatakan bahwa
motivasilah yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
6) Kematangan
Kematangan adalah sesuatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan
seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah siap melaksanakan kecakapan
baru. Apabila dalam diri individu telah mencapai kesanggupan untuk
menjalankan fungsinya, masing-masing kematang itu datang dengan
sendirinya, sehingga dalam belajarnya akan lebih berhasil jika anak itu
sudah siap atau matang untuk mengikuti proses belajar mengajar.
7) Kesiapan
Kesiapan menurut James Drever seperti yang dikutip oleh Slameto
adalah preparedes to respon or react, artinya kesediaan untuk memberikan
respon atau reaksi. Jadi, dapat diasumsikan bahwa kesiapan siswa dalam
proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. dengan
demikian hasil belajar siswa akan optimal bilamana siswa itu sendiri
mempunyai kesiapan dalam menerima suatu mata pelajaran dengan baik.
18

c) Faktor kelelahan
Faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan
jasmani terjadi karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh,
sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan
rohani dapat terlihat dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala dengan pusing-pusing
sehingga sulit untuk berkonsentrasi, seolah-olah otak kehabisan daya
untuk bekerja. Kelelahan rohani dapat terjadi terus menerus karena
memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, mengerjakan
sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat, dan
perhatiannya.

2. Faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern)


Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap hasil belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu :
a. Faktor keluarga
Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dalam
memperoleh hasil belajar yang baik. Faktor dari keluarga antara lain: cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, keadaan keluarga,
pengertian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang
kebudayaan dan suasana rumah. Faktor ini akan mendorong siswa aktif
dan fokus dalam belajar sekaligus berpengaruh dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah dapat berupa cara guru mengajar, ala-alat pelajaran,
kurikulum, waktu sekolah, interaksi guru dan murid, disiplin sekolah, dan
media pembelajaran. Salah satu faktor sekolah yang mempengaruhi proses
19

belajar siswa adalah media pembelajaran, dengan media pembelajaran


yang menarik dan efektif dapat mendukung siswa untuk fokus terhadap
pembelajaran, serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa
c. Faktor masyarakat
Faktor yang mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa antara lain
teman bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup di lingkungan
keluarganya. Siswa yang bergaul dengan teman yang rajin belajar akan
mempengaruhi motivasi belajarnya sehingga hasil belajar akan menjadi
lebih baik.

C. Pembelajaran IPS
1. Pengertian Pembelajaran IPS
Sebelum menjelaskan pembelajaran IPS, terlebih dahulu akan
dijelaskan pengertian belajar dan pembelajaran. Menurut Slameto “belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.19
Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Winkel, “belajar adalah
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstan dan berbekas”.20 Menurut Muhibbin Syah
“belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif”.21
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

19
Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet.
ke-5, h.2
20
Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 2000), cet 6, h. 53
21
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet.15, h.90
20

perubahan tingkah laku menuju terbentuknya kepribadian yang lebih baik


melalui pengalamannya sendiri. Belajar juga merupakan suatu proses
perubahan pada diri individu baik berupa kecakapan dalam bidang
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai akibat dari pengalaman dan
interaksi dengan lingkungan.
Selanjutnya, pembelajaran menurut UU RI No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 20 menyatakan;
“pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar“.22

Selanjutnya menurut Resnik yang dikutip oleh Martorella


mengatakan “bahwa pembelajaran tidak dapat diartikan secara
sederhana sebagai alih informasi pengetahuan dan keterampilan ke
dalam benak siswa-siswi. Pembelajaran yang efektif seyogyanya
membantu siswa-siswi menempatkan diri dalam situasi yang
didalamnya melakukan konstruksi-konstruksi pemikirannya dalam
situasi wajar, alami, dan mampu mengespresikan dirinya secara
tepat apa yang mereka rasakan dan mampu melaksanakannya”.23

Menurut uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


adalah suatu proses yang dirancang oleh guru agar terciptanya proses
belajar yang efektif dengan melibatkan komponen-komponen
pembelajaran seperti materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran guna
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, pembelajaran diarahkan
untuk membangun kemampuan berpikir dan kemampuan menguasai
materi pelajaran, dimana pengetahuan itu bersumber dari luar diri, tetapi
dikonstruksi dalam diri individu siswa.
Menurut Sapriya, “Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama
mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep
disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan isu dan masalah sosial

22
Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas, No 20 Tahun 2003), h. 4
23
Lapis PGMI, Pembelajaran IPS MI, Surabaya: AprintA (2009), edisi-1, h.9
21

kehidupan“.24 Sejalan dengan pendapat Sapriya, Trianto mengemukakan


bahwa: “Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu- ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum dan budaya“.25
Selanjutnya menurut Moeljono Cokrodikarjo mengemukakan
bahwa “IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari
ilmu sosial. Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni
sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu
politik, dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan
instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah
dipelajari”.26
Dari pengertian para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa IPS
adalah nama mata pelajaran yang diintegrasikan dengan berbagai cabang
disiplin Ilmu Sosial, Humaniora, Sains dan berbagai isu- isu sosial yang
terjadi di masyarakat. Dari pengintegrasian berbagai ilmu-ilmu sosial
tersebut siswa diharapkan dapat mempunyai kemampuan afektif, kognitif,
psikomotorik, secara utuh. Selain itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
masyarakat. Dengan mempelajari IPS siswa akan dibekali pengetahuan
agar dapat berinteraksi dengan kehidupan nyata mereka di masyarakat.
Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi
warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta
warga dunia yang cinta damai.
Pembelajaran IPS lebih menekankan pada aspek „pendidikan‟
daripada transfer konsep karena dalam pembelajaran IPS siswa diharapkan
memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan
serta melatih sikap, nilai, moral dan keterampilannya berdasarkan konsep

24
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 20
25
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 171
26
Tanwifi, Irfan, dkk., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: Lapis PGMI, 2009), h. 10
22

yang telah dimilikinya. IPS juga membahas hubungan antara manusia


dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik
tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat dan dihadapkan
pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya.

2. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS


Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan
manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS
berkenaan dengan cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan
untuk memenuhi materi, Budaya, dan kejiwaan, memanfaatkan sumber-
daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka
mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.
IPS bukanlah mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi terdiri dari
beberapa disiplin ilmu, yaitu Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi,
Antropologi dan Tata Negara. Mata pelajaran IPS disusun secara
sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan
pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan. “Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi beberapa aspek
sebagai berikut:
a. Manusia, tempat, dan lingkungan.
b. Waktu, berkelanjutan, dan perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya.
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
e. IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education)”. 27
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup IPS
mencakup kehidupan sosial, gejala-gejala yang timbul dimasyarakat, dan

27
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS filosofi, konsep, dan aplikasi, (Bandung: ALFABETA, 2013) h.
51
23

peristiwa sosial yang bermanfaat dalam membentuk diri supaya memiliki


keterampilan-keterampilan sosial yang memadai, untuk bekal hidup
bermasyarakat baik di masa lampau, sekarang maupun masa yang akan
datang.

3. Tujuan Pembelajaran IPS


Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mendidik dan memberi
bekal kemampuan dasar kepada siswa-siswi untuk mengembangkan diri
sesuai bakat, minat, dan kemampuan dalam bidang pembelajaran IPS.

Menurut Sapriya, tujuan pembelajaran IPS adalah:


“untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga Negara
yang menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),
sikap dan nilai (attitude and values) yang dapat digunakan sebagai
kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah
sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga
Negara yang baik”.28

Menurut Trianto, t“ujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk


mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari- hari, baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa masyarakat”.29
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya tujuan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa
dalam bersosialisasi, berfikir kritis, logis, dan kreatif, serta menjunjung
tinggi nilai-nilai sosial dan kemanusiaan sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang dimiliki agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku
di masyarakat. Tujuan pembelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial

28
Sapriya, op. Cit., h. 12
29
Trianto, op cit, h. 176
24

masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.


Dengan mengenal konsep-konsep tersebut, diharapkan peserta didik
menjadi warga Negara yang berkemampuan sosial tinggi dan menjadi
warga Negara yang baik serta bertanggung jawab.

D. Hasil Penelitian Yang Relevan


Untuk mendukung penelitian ini, disajikan hasil penelitian yang
relevan dengan penelian yang sudah dilakukan.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hamidah, dalam skripsi S1 Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta tahun 2012 yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV SD Negeri Petir 3 Tentang Konsep Bangun Datar Sederhana
Melalui Media Gambar”
Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar. Hal
ini terbukti dengan rata-rata hasil belajar matematika yang dicapai
siswa pada pra tindakan adalah 50,37 dengan ketuntasan 28,57%. Pada
siklus I meningkat menjadi 60,40 dengan ketuntasan 77,14%, dan pada
siklus II terjadi peningkatan secara signifikan yaitu 80,43 dengan
ketuntasan 97,57%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rahman, dalam skripsi S1


jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2011 yang berjudul “ Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media
Gambar Pada Kelas V MI. Al-Wathoniyah XI Tahun Pelajaran
2011/2012.”
Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar. Hal
ini terbukti dengan rata-rata hasil belajar yang dicapai siswa. Pada
siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 53%, dan pada siklus II
terjadi peningkatan secara signifikan yaitu menjadi 100%. Peningkatan
dari siklus I ke siklus II sebesar 47
25

E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan di atas, maka dalam
penelitian ini dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
“Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Kelas V SDN Pamulang Permai ”.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SDN Pamulang Permai pada semester ganjil
tahun ajaran 2014/2015. Alasan SDN Pamulang Permai menjadi tempat penelitian
adalah karena sekolah tersebut mempunyai karakteristik yang sesuai dengan
penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di bulan Oktober sampai November 2014.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian


Metode penelitian ini menggunakan metode Classroom Action Research
yang sering disebut dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini lebih
menekankan kepada proses atau tindakan penelitian, oleh karena itu berhasil atau
tidaknya penelitian dapat dilihat dari proses tindakan penelitian.
Menurut Kurt Lewin “penelitian tindakan adalah suatu rangkaian langkah
yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan
refleksi”.1 Selanjutnya penjelasan dari masing-masing tahap adalah sebagai
berikut :
1. Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah tentang hasil belajar siswa
b. Masalah yang telah diidentifikasi, dianalisis untuk kemudian disimpulkan.
c. Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan masalah yang
ditemukan dalam pembelajaran dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, pedoman observasi aktivitas
mengajar guru, dan pedoman observasi aktivitas belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran
di dalam kelas dengan menggunakan rancangan metode dan RPP yang telah

1
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 42.
25
26

dirancang pada tahap sebelumnya. Pada tahapan ini peneliti bekerjasama dengan
teman sejawat yang bertindak sebagai kolaborator.

3. Pengamatan atau observasi

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamataan bersamaan dengan


pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada
siklus berikutnya. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, menggali,
dan mendokumentasikan semua gejala indikator yang terjadi selama proses
penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan dengan dibantu
oleh kolaborator. Kolaborator bertugas mengamati aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru serta proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti
dengan menggunakan media gambar.

4. Refleksi
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan
dianalisis bersama peneliti dan kolaborator, sehingga dapat diketahui apakah
kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih
perlu adanya perbaikan. Setelah melakukan analisis pada siklus I, penelitian
dilanjutkan ke siklus II karena indikator keberhasilan belum tercapai. Berdasarkan
refleksi dari siklus II, penelitian ini hanya dilaksanakan 2 siklus, karena indikator
keberhasilan sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya pada tabel 3.1 berikut ini akan memaparkan rancangan siklus I
dan II :
27

Gambar 3.1
Rancangan Siklus Penelitian

observasi pendahuluan
1. Wawancara dengan guru dan siswa
2. Observasi pembelajaran siswa

Analisis penyebab masalah

Siklus I Siklus II

Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan


Membuat RPP, lembar observasi, dan soal Membuat RPP, lembar observasi, dan soal
tes akhir siklus I siswa tes akhir siklus II siswa

Tahap Pelaksanaan Tahap Pelaksanaan


Proses pembelajaran IPS dengan Proses pembelajaran IPS dengan
menggunakan media gambar menggunakan media gambar

Tahap Analisis dan Evaluasi Tahap Analisis dan Evaluasi


Melakukan Observasi dan wawancara Melakukan Observasi dan wawancara
Tes akhir siklus I Tes akhir siklus II
Analisis hasil belajar, lembar observasi Analisis hasil belajar, lembar observasi
aktivitas belajar, dan tes akhir siklus I aktivitas belajar, dan tes akhir siklus II

Tahap Refleksi Tahap Refleksi


Peneliti bersama kolaborator mengevaluasi
proses pembelajaran siklus I, hasil penelitian Mengevaluasi proses pembelajaran siklus II.
siklus I dibandingkan dengan indikator Karena indikator keberhasilan telah tercapai
keberhasilan. Karena indikator keberhasilan maka penelitian hanya sampai siklus II
belum tercapai maka penelitian dilanjutkan ke
siklus II

Tahapan Pembuatan Laporan Penelitian


28

C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 5
SDN Pamulang Permai semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari
45 siswa dengan komposisi 25 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Alasan
dipilihnya kelas 5 sebagai subyek penelitian karena karakteristik siswa sudah
mulai mendapatkan materi IPS yang meluas.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian


Pada penelitian tindakan kelas peneliti adalah pelaku penelitian dan guru.
Peneliti bekerja sama dengan kolaborator yaitu bekerja dalam hal membuat
rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-tindakan
pada siklus selanjutnya. Sebagai kolaborator yaitu memberi penilaian terhadap
peneliti dalam mengajar dan mengamati aktivitas belajar siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.

E. Tahapan Intervensi Tindakan


Tahapan penelitian tindakan kelas ini terdiri atas rangkaian empat kegiatan
yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang ada pada setiap
siklus, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Peneliti merancang penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, yang terdiri dari 6
pertemuan untuk setiap siklusnya. Dalam satu siklus biasanya muncul
permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga siklus
tersebut berlanjut pada siklus II, karena dengan hasil siklus II indikator
keberhasilan sudah tercapai maka penelitian hanya sampai siklus II.
Berikut tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian di
atas adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Penelitian Pendahuluan
a. Observasi kegiatan belajar mengajar
Pada kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap
proses pembelajaran IPS pada kelas V SDN Pamulang Permai. Kegiatan ini
29

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran


IPS dan hasil belajar IPS siswa.

b. Wawancara dengan guru dan siswa


Wawancara dilaksanakan terhadap siswa dan guru kelas untuk
mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran IPS, hasil belajar IPS siswa,
dan permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS di kelas V.

2. Siklus I
a. Tahap Perancanaan
Waktu Pelaksanaan : 22, 23, 24, 25, dan 26 September 2014
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru
pada KBM, Lembar observasi aktivitas belajar siswa, Pedoman wawancara
untuk guru dan siswa, serta soal untuk tes pada akhir siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan
1) Pertemuan I
Waktu pelaksanaan : 07 Oktober 2014
Pada tahap ini peneliti menggunakan media gambar dan tanya jawab,
yaitu pada bab “Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu
di Indonesia”. Materi yang disampaikan adalah Kenampakan Alam di
Indonesia (Pengertian Kenampakan Alam di Indonesia, Menyebutkan
Macam-macam Kenampakan alam (daratan) di Indonesia serta
Mendeskripsikan Kenampakan alam (daratan) di Indonesia seperti yang
diuraikan dalam RPP.
2) Pertemuan II
Waktu pelaksanaan : 08 Oktober 2014
Pada tahap ini peneliti menggunakan media gambar dan tanya jawab,
yaitu pada bab “Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu
di Indonesia”. Materi yang disampaikan adalah Kenampakan Alam di
30

Indonesia (Menyebutkan Macam-macam Kenampakan alam (Lautan) di


Indonesia dan Mendeskripsikan Macam-macam Kenampakan alam
(Lautan) di Indonesia seperti yang diuraikan dalam RPP.
3) Pada pertemuan ke III
Waktu Pelaksanaan : 22 oktober 2014
Pada tahap ini peneliti memberikan tes akhir siklus I dengan materi
“kenampakan alam, kenampakan buatan, pembagian daerah waktu, dan
perbedaan waktu Indonesia dengan Greenwich. Tes berupa soal pilihan
ganda 15 soal dan uraian 5 soal.

c. Tahap Observasi
Waktu Pelaksanaan : 07, 08, dan 14 Oktober 2014.
Pada tahap ini observasi dilakukan sejalan dengan proses pembelajaran
dan kolaborator melakukan pengamatan tentang pelaksanaan Pembelajaran
dengan menggunakan media gambar dan aktivitas belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Analisis dan Refleksi


Waktu Pelaksanaan : 15 Oktober 2014.
Pada tahap ini Peneliti dan kolaborator melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I,
kemudian hasil refleksi digunakan untuk perbaikan pada tahap
Perencanaan siklus II.

3. Siklus II
a. Tahap Perancanaan
Waktu Pelaksanaan :21, 22 Oktober 2014..
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar
observasi guru pada KBM, Lembar observasi aktivitas belajar siswa,
31

Pedoman wawancara untuk guru dan siswa, serta soal untuk tes pada
akhir siklus II.

b. Tahap Pelaksanaan
4) Pertemuan IV
Waktu pelaksanaan : 22 oktober 2014.
Pada tahap ini peneliti menggunakan media gambar dan tanya jawab,
yaitu pada bab “Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia”. Materi yang disampaikan adalah keragaman budaya yang
ada di Indonesia (Menjelaskan, Menyebutkan dan Mengidentifikasi
keragaman budaya di daerah tempat tinggal). seperti yang diuraikan
dalam RPP.
5) Pertemuan V
Waktu pelaksanaan : 23 oktober 2014.
Pada tahap ini peneliti menggunakan media gambar dan tanya jawab,
yaitu pada bab “Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia”. Materi yang disampaikan adalah keragaman budaya yang
ada di Indonesia (menjelaskan, menyebutkan dan mengidentifikasi
jenis-jenis budaya kedaerahan). seperti yang diuraikan dalam RPP.
6) Pada pertemuan VI
Waktu pelaksanaan : 04 November 2014
Pada tahap ini peneliti memberikan tes akhir siklus II dengan materi
“Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia ,
(menjelaskan, menyebutkann dan mengidentifikasi jenis-jenis budaya
kedaerahan, Menjelaskan jenis-jenis pakaian adat yang ada di Indonesia
Berdasarkan daerah, dan Menjelaskan tentang Bentuk rumah adat yang
ada di indonesia dengan menunjukkan gambar rumah-rumah adat. Tes
berupa soal pilihan ganda 15 soal dan uraian 5 soal.
32

c. Tahap Observasi
Waktu Pelaksanaan : 04, 05, 11, 12, 18, 19 November 2014.
Pada tahap ini observasi dilakukan sejalan dengan proses pembelajaran
dan kolaborator melakukan pengamatan tentang pelaksanaan
Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dan hasil belajar siswa
selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Analisis dan Refleksi


Waktu Pelaksanaan : 11 November 2014.
Pada tahap ini Peneliti dan kolaborator melakukan analisis terhadap hasil
pengamatan untuk seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus II,
apabila dengan hasil dari siklus II sudah menunjukkan bahwa indikator
keberhasilan telah tercapai, maka penelitian di hentikan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat meningkatkan
hasil belajar siswa melalui penerapan media gambar. Penelitian ini akan
dihentikan apabila telah memenuhi standar yang ditentukan yaitu:
1. Aktivitas pembelajaran oleh guru dan siswa sudah sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran yang menggunakan media gambar pada kategori baik.
2. Hasil pembelajaran siswa mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
yaitu sebesar 70.

G. Data dan Sumber Data


Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi proses pembelajaran, dan hasil
dokumentasi jalannya proses pembelajaran.
33

2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes belajar siswa pada setiap akhir siklus.
Sumber data penelitian ini diperoleh dari peneliti, siswa kelas V, dan teman
sejawat yang sekaligus bertindak sebagai kolaborator.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan untuk melihat aktivitas mengajar guru
dan melihat aktivitas belajar siswa sehingga dapat diketahui gambaran
pembelajaran yang terjadi.
Contoh lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa
adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1
Contoh Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Menggunakan gambar sesuai dengan


pertumbuhan dan perkembangan
siswa

2 Memperlihatkan gambar kepada


siswa di depan kelas

3 Menerangkan pembelajaran dengan


menggunakan gambar

4 Mengajukan pertanyaan kepada


siswa
34

5 Memberikan tugas untuk siswa

Tabel 3.2
Contoh Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No Aspek yang dinilai Penilaian

SB B C K SK

1 Memperhatikan apa yang di


sampaikan oleh guru

2 Terlibat dalam penggunaan media


pembelajaran

3 Siswa memperhatikan guru ketika


menjelaskan materi pembelajaran

4 Siswa aktif bertanya pada materi


pembelajaran

5 Siswa mengerjakan tugas yang


diberikan guru

2. Tes Hasil Belajar


Tes hasil belajar untuk mengukur hasil belajar siswa. Contoh lembar
post test untuk siklus I dan siklus II terlampir.
a) Pengukuran Hasil Belajar

Pengukuran hasil belajar merupakan bagian yang terpenting dalam


proses pembelajaran, karena hal tersebut dapat menentukan keberhasilan
suatu program. Untuk menilai hasil belajar dapat diukur dengan
menggunakan alat bantu atau teknik evaluasi. Tes pada umumnya
35

digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil
belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.2 Tes sebagai alat penilaian
berisi pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat
jawaban dari siswa dalam bentuk lisan, dalam bentuk tulisan, atau dalam
bentuk perbuatan. Secara garis besar, teknik evaluasi yang digunakan
dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu tes dan non tes. Dibawah ini
adalah penjelasan dari masing-masingnya:

a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes
dapat dikelompokkan kepada dua macam, yaitu tes uraian atau tes lisan
dan tes objektif.
1) Tes Uraian
Tes uraian, yang dalam literatur disebut juga essay examination,
merupakan alat penilaian hasil belajar yang paling tua. Secara umum tes
uraian ini adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam
bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,
memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan
pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.3 Tes uraian
sendiri dibedakan menjadi dua macam yaitu, tes uraian bebas dan tes
uraian terbatas.
a) Tes Uraian bebas
Tes yang digunakan agar peserta didik bebas menjawab soal
dengan cara dan sistematikanya sendiri. Peserta didik bebas
mengemukakan pendapatnya sesuai dengan kemampuan.
b) Tes Uraian terbatas
2
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2013), h.35
3
Nana Sudjana, Ibid,
36

Berbeda dengan tes uraian bebas, tes uraian terbatas ini menuntut
peserta didik untuk menjawab soal dengan mengemukakan hal-hal
tertentu sebagai batas-batasannya.4

2) Tes Objektif
Tes objektif yang juga dikenal dengan istilah tes jawaban pendek,
tes “ya-tidak”, dan tes model baru, adalah salah satu jenis tes hasil belajar
yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan
jalan memilih salah satu (atau lebih) di antara beberapa kemungkinan
jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan
jalan menuliskan jawabannya yang telah disediakan untuk masing-masing
butir item yang bersangkutan. Tes objektif dibedakan menjadi lima
golongan, yaitu: 5
a) Benar Salah
Benar salah adalah bentuk tes yang di mana butir-butir soal yang
diajukan dalam tes hasil belajar itu berupa pernyataan, pernyataan mana
ada yang benar dan ada yang salah. Jadi testee harus memilih jawaban
yang benar sesuai dengan pertanyaan yang terdapat dalam soal.
b) Menjodohkan
Menjodohkan adalah tes yang menyediakan dua kelompok bahan
dan testee harus mencari pasangan-pasangan yang sesuai antara yang
terdapat pada kelompok pertama dengan yang terdapat pada kelompok
kedua, sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam tes tersebut.
c) Isian
Isian adalah tes yang biasanya berbentuk cerita dan karangan. Kata-
kata penting dalam cerita atau karangan itu beberapa di antaranya
dikosongkan, sedangkan tugas testee adalah mengisi bagian-bagian yang
telah dikosongkan itu.
d) Melengkapi
4
Arrifin, op. cit.,h. 125
5
Anas sudijono, pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h.
107
37

Melengkapi merupakan tes yang terdiri atas susunan kalimat yang


bagian-bagiannya sudah dihilangkan, bagian-bagian yang dihilangkan itu
diganti dengan titik-titik, titik-titik itu harus diisi atau disempurnakan
dengan jawaban yang telah dihilangkan.
e) Pilihan Ganda
Pilihan ganda merupakan tes yang terdiri ata pertanyaan atau
pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya
harus dipilih salah satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah
disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan.

b. Non Tes
Penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan
tanpa “menguji” peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan
pengamatan secara sistematis (observation), melakukan wawancara
(interview), menyebarkan angket (questionaire), dan memeriksa atau
meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis).6 Teknik non tes pada
umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi hasil
belajar siswa, beberapa teknik non tes yang digunakan dalam evaluasi
hasil belajar adalah sebagai berikut :
1) Observasi
Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai
tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang yang
dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi
buatan.
2) Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Wawancara juga dapat dilengkapi dengan alat bantu berupa tape recorder

6
Ibid, Anas, h. 76
38

(alat perekam suara), sehingga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang


diajukan dapat dicatat dengan lebih lengkap.

3) Angket
Angket adalah suatu alat bantu evaluasi untuk memperoleh data
mengenai latar belakang siswa sebagai salah satu bahan dalam
menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Disamping itu juga
dimaksudkan untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun
kurikulum dan program pembelajaran.
4) Pemeriksaan Dokumen
Pemeriksaan dokumen adalah alat bantu evaluasi yang dilakukan
tanpa menguji siswa terlebih dahulu, pemeriksaan dokumen dilakukan
untuk mengetahui informasi tentang siswa tersebut. Berbagai informasi
baik mengenai siswa, orang tua, dan lingkungannya itu bukan tidak
mungkin pada saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan
pelengkap bagi guru dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap
siswanya.

Teknik evaluasi yang biasa digunakan disekolah dasar adalah


teknik tes, tes digunakan terutama untuk mengukur kemampuan kognitif
seperti yang telah dijelaskan diatas. Dalam penelitian ini, untuk mengukur
hasil belajar IPS siswa peneliti menggunakan tes objektif jenis pilihan
ganda dan isian, yaitu memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban
benar yang telah disiapkan, dan soal yang terdiri dari kalimat yang
dihilangkan (diberi titik-titik).

I. Teknik Pengumpulan Data


“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
39

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan”. 7 Teknik


pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

1. Lembar Observasi
Observasi yang dilakukan terhadap guru dan siswa dalam proses
pembelajaran selama penelitian berlangsung. Observasi proses pembelajaran
guru dilihat dari setiap tahap pembelajaran yaitu kesesuaian tahapan
pembelajaran dengan langkah-langkah media gambar yang diterapkan.
Sedangkan observasi aktivitas belajar siswa dilihat dari proses pembelajaran
yang meliputi siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa aktif bertanya
selama proses pembelajaran, siswa terlibat dalam penggunaan media
pembelajaran dan siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.

2. Tes Hasil Belajar


Tes hasil belajar ini untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan media gambar. Tes hasil belajar ini terdiri dari tes tertulis dan tes
lisan. Tes tertulis yang berupa tes objektif dan tes esai yang dilakukan pada
setiap akhir siklus. Sedangkan tes lisan dilakukan pada setiap pertemuan yang
berupa tanya jawab baik di akhir atau selama proses pembelajaran berlangsung.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Dalam sebuah penelitian perlu dilakukan pemeriksaan keterpercayaan


untuk mengukur validitas atau ketepatan dan reabilitas atau yang sering disebut
dengan kestabilan hasil pengukuran sebuah instrumen penilaian proses dan hasil
belajar siswa. Teknik pemeriksaan keterpercayaan yang peneliti gunakan dalam
penelitian tindakan ini adalah judgment ahli atau keputusan ahli. Keputusan Ahli
yang dimaksud adalah keputusan dari dosen pembimbing untuk menentukan
instrument penilaian dalam penelitian ini stabil dan tepat digunakan.

7
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Penerbit
Alfabeta, 2013), hlm. 224.
40

1. Uji Validitas

Sebuah tes disebutvalid apabila tes itu dapat mengukur apa yang
hendak dinilai. Validitas berarti berkenaan dengan ketepatan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang
seharusnya dinilai.

2. Uji Reliabilitas

Keandalan (reliability) suatu alat evaluasi disamping adalah ketetapan


atau ketelitian. Suatu tes dapat dikatakan andal jika ia dapat dipercaya,
konsisten, stabil dan produktif. Reliabilitas berkenaan dengan tingkat
ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas
yang memadai bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang
diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui


normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis.

4. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa


yang pandai dan siswa yang kurang pandai.

5. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit, soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha pemecahannya, sebaliknya soal yang terlalu sulit akan menyebabkan
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi
karena diluar jangkauannya.
41

K. Analisis Data dan Interpretasi Data


Sebelum melakukan analisis data, peneliti memeriksa kembali
kelengkapan data dari berbagai sumber, analisis data dilakukan pada semua data
yang sudah terkumpul. Yaitu berupa wawancara, observasi kegiatan mengajar
guru, observasi aktivitas belajar IPS siswa. Semua data dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
1. Tes Hasil Belajar
N- Gain
Setelah data-data penelitian yang dihasilkan telah terkumpul, peneliti
memerisakembali kelengkapan dan keabsahan data-data tersebut. Tahap
selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut.
Gain adalah selisih antara nilai post test dan pretest, gain menunjukkan
peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep setelah pembelajaran selesai
dilakukan oleh guru. Uji normal gain dilakukan untuk menghindari bias pada
penelitian dengan menggunakan rumus menurut Meltzer.

Skor posttest – skor pretest


N-Gain =
Skor Maksimal – skor pretest

Dengan kategorisasi perolehan :


G tinggi : nilai (g) > 0,70
G sedang : nilai 0,70 > (g) > 0,30
G rendah : nilai (g) 0,30

2. Lembar Observasi
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik
presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran. Data kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil observasi. Hasil
observasi dari tindakan awal, siklus I dan siklus II diberi perbandingan. Dari hasil
42

perbandingan tersebut akan diketahui peningkatan hasil belajar siswa. Data


kualitatif ini akan memberikan gambaran mengenai siswa yang mengalami
kesulitan dalam pembelajaran.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan


Setelah tindakan pertama (siklus 1) selesai dilakukan dan hasil yang
diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar
siswa maka akan ditindaklanjuti dengan melakukan tindakan pada siklus II
sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Setelah melakukan analisis dan refleksi
pada siklus 1, apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan
dilanjutkan pada siklus 2. Apabila setelah melakukan refleksi pada siklus 2 belum
mencapai hasil yang diharapkan maka akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya
dan begitu seterusnya. Penelitian ini berakhir, apabila langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan media gambar telah mencapai kategori baik
dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS sudah mencapai nilai KKM 65
melalui penggunaan media gambar.
Kegiatan penelitian yang penulis akan lakukan memerlukan rancangan dan
persiapan yang cukup panjang. Adapun perencanaan tindakan yang peneliti
lakukan adalah: peneliti mempersiapkan lembar observasi guru, lembar observasi
belajar siswa, dan soal tes akhir siklus. Dalam melakukan penelitian ini peneliti
bekerjasama dengan teman sejawat yang bertindak sebagai kolaborator untuk
membantu kelancaran penelitian.
BAB IV

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian


1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini di mulai dengan melakukan observasi
awal di SDN Pamulang Permai. Kegiatan awal ini meliputi wawancara
dengan siswa dan guru IPS, serta melakukan observasi aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran IPS di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SDN Pamulang Permai
khususnya kelas V.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS kelas V pada tanggal
24 September 2014. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas V dan mengetahui hasil belajar
siswa terhadap pembelajaran IPS. Berdasarkan wawancara tersebut, di
peroleh informasi bahwa pada pembelajaran IPS selama ini guru belum
menggunakan model pembelajaran yg variatif, proses pembelajaran masih
berpusat pada guru sehingga siswa cenderung lebih banyak mengisi soal yang
di tulis oleh guru di papan tulis atau dengan cara memberi tugas pada buku
LKS (Lembar Kerja Siswa). Kemudian, berdasarkan hasil observasi terlihat
ketika pembelajaran berlangsung, masih ada siswa yang berbicara dengan
temannya bahkan ada yang berjalan-jalan di dalam kelas, ini menunjukkan
bahwa mereka tidak berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
Guru menganggap jumlah siswa yang terlalu banyak dalam satu kelas
membuat sulit menggunakan metode atau media pembelajaran. Jadwal
mengajar yang padat juga menyebabkan guru tidak dapat mencoba alternatif
baru dalam pembelajaran.
Dari hasil wawancara ini ditentukan kelas V-A sebagai kelas yang
cocok untuk penelitian, terkait dengan permasalahan aktivitas siswa dalam
belajar IPS. Penelitian ini didasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh

43
44

guru selama mengajar di kelas tersebut. Dari hasil wawancara ini guru
menjelaskan bahwa hasil belajar siswa di kelas V-A lebih rendah
dibandingkan dengan kelas yang lain. Hal ini diketahui dari beberapa hasil
ulangan harian IPS, dimana hampir seluruh siswa pada kelas V-A harus
melakukan remedial, dan dalam proses pembelajaran siswa masih terlihat
enggan bertanya kepada guru.
Selanjutnya peneliti mewawancarai beberapa siswa kelas V-A untuk
mengetahui bagaimana minat mereka pada pelajaran IPS. Dari hasil
wawancara tersebut tercatat 15 siswa (30%) menyukai pelajaran IPS dan 30
siswa (70%) kurang menyukai pelajaran IPS. Alasan dari siswa yang kurang
menyukai IPS adalah materi IPS sangat banyak dan pembelajaran yang
dilakukan di kelas membosankan. Hal itu terjadi karena kegiatan siswa pada
saat proses pembelajaran hanya mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan
LKS. Sedangkan siswa yang menyukai pelajaran IPS dikarenakan pelajaran
IPS menyenangkan, banyak cerita-cerita di dalamnya dan tidak menyulitkan.
Berdasarkan masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa guru harus
menggunakan sebuah metode pembelajaran IPS yang efektif, agar materi
yang disampaikan mudah diterima dengan baik oleh siswa. Selain itu, siswa
akan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran IPS dan dalam
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Oleh karena itu, peneliti tertarik
untuk menggunakan media gambar yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dalam belajar IPS.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I


Tindakan pembelajaran siklus I merupakan tindakan awal yang sangat
penting, hal ini dikarenakan analisis dari hasil tindakan pembelajaran ini akan
dijadikan sebagai refleksi untuk pembelajaran di siklus II. Kegiatan penelitian
pada siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan termasuk tes akhir siklus. Setiap
kali pertemuannya 2x35 menit (2 jam pembelajaran). Adapun tahap pada
siklus I adalah:
45

a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dilakukan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS pada kelas VA, dengan
Kompetensi Dasar; Mengenal Keragaman Kenampakan Alam. Instrumen
pembelajaran dibuat sendiri oleh peneliti dan sebelum digunakan telah
disetujui oleh pembimbing. Instrumen pembelajaran tersebut terdiri dari
lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, dan lembar pengamatan aktivitas
mengajar guru. Perangkat lainnya yang disiapkan adalah media pembelajaran
yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang disajikan, beberapa materi
yang di sampaikan diantaranya; “Kenampakan Alam Daratan, dan
Kenampakan Alam Lautan,
Lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru digunakan bersama
dengan pelaksanaan tindakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru saat
proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media gambar.
Pada siklus I ini peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran IPS
dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Target yang ingin dicapai peneliti pada siklus I ini yaitu; siswa mampu
menyebutkan macam-macam kenampakan alam yang ada di Indonesia,
mampu mendeskripsikan macam-macam kenampakan alam di Indonesia, dan
mampu memberikan contoh cara merawat alam yang baik.

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I


Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 7 kali pertemuan
termasuk dengan kegiatan evaluasi pada akhir siklus dengan alokasi waktu
(2x35 menit) setiap pertemuan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
siklus I dapat dilihat pada lampiran.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Oktober
2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35
menit) yang dimulai pada pukul 08.20 WIB sampai dengan 09.30 WIB.
Pokok bahasan yang disampaikan adalah “menyebutkan macam-macam
46

kenampakan alam (daratan) yang ada di Indonesia”. Pada pertemuan pertama


ini seluruh siswa hadir dengan jumlah 45 siswa.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,
melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Sebelum melanjutkan ke
kegiatan inti pembelajaran, peneliti terlebih dahulu mengatur posisi duduk
siswa, kemudian memulai menyampaikan materi dibantu dengan media
pembelajaran. Setelah menyampaikan materi, peneliti melakukan tanya jawab
kepada siswa mengenai materi yang disampaikan. Kemudian di akhir
kegiatan pembelajaran, peneliti memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada pada Lembar Kerja
Siswa (LKS).
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Oktober 2014.
Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35 menit)
yang dimulai pada pukul 08.20 WIB sampai dengan 09.30 WIB. Pokok
bahasan yang disampaikan adalah “menyebutkan macam-macam
kenampakan alam (lautan) yang ada di Indonesia”. Pada pertemuan kedua ini
seluruh siswa hadir dengan jumlah 45 siswa.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,
melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Sebelum melanjutkan ke
kegiatan inti pembelajaran, peneliti terlebih dahulu mengatur posisi duduk
siswa, kemudian memulai memberikan materi dibantu dengan media
pembelajaran. Setelah materi selesai di sampaikan, peneliti meminta beberapa
siswa untuk menyebutkan apa saja kenampakan alam yang ada di Indonesia.
Para siswa dengan antusias menjawab pertanyaan guru dengan pengetahuan
yang di dimilikinya. Kemudian di akhir kegiatan pembelajaran, peneliti
memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan meminta siswa untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
3) Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan ketiga, guru melakukan tes akhir siklus. Tes akhir siklus I
dihadiri oleh seluruh siswa yang berjumlah 45 orang. Tes ini berupa
47

pemberian soal dengan 20 pertanyaan yang telah peneliti buat. Ketika


memasuki kelas, siswa sudah siap untuk mengikuti tes akhir siklus I. Sebelum
memulai tes akhir siklus I, ketua kelas memimpin doa sebelum belajar. Guru
menghimbau siswa untuk menyiapkan alat tulis. Saat membagikan soal, guru
mengingatkan siswa untuk mengisi kolom nama, kelas, dan tanggal.

Dokumentasi selama kegiatan pembelajaran pada siklus 1 akan


dijelaskan oleh gambar - gambar berikut ini:

Gambar 4.1
Guru menyampaikan materi pembelajaran, masih terlihat ada siswa yang
belum memperhatikan penjelasan guru.

Gambar 4.2
Para Siswa mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) di akhir
pertemuan
48

Gambar 4.3
Siswa mengerjakan soal Post test siklus I

c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan pada siklus I ini dilakukan bersamaan dengan
tahap pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengamatan ini dilakukan di setiap
pertemuan oleh kolaborator yang merupakan teman sejawat peneliti.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 07 Oktober 2014,
observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

No Aspek yang dinilai Penilaian


SB B C K SK
1 Mengatur posisi duduk siswa √
2 Berdoa sebelum pelajaran √
3 Penggunaan media pembelajaran √
4 Menyampaikan materi pembelajaran √
5 Memberi kesempatan siswa untuk √
bertanya
6 Memberikan tugas untuk siswa √
49

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas, dapat


dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada beberapa aspek sudah
menunjukkan kategori sedang, dan untuk penguasaan guru terhadap siswa
yang gaduh perlu ditingkatkan lagi.

Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No Aspek yang dinilai Penilaian


SB B C K SK
1 Berdoa sebelum belajar √
2 Terlibat dalam penggunaan media √
pembelajaran
3 Siswa memperhatikan guru ketika √
menjelaskan materi pembelajaran
4 Siswa aktif bertanya pada materi √
pembelajaran
5 Siswa mengerjakan tugas yang √
diberikan guru

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa di atas,


dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama belum
menunjukkan kategori baik.

2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 08 Oktober 2014
kolaborator memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
gambaran bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.
50

Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

No Aspek yang dinilai Penilaian


SB B C K SK
1 Mengatur posisi duduk siswa √
2 Berdoa sebelum pelajaran √
3 Penggunaan media pembelajaran √
4 Menyampaikan materi pembelajaran √
5 Memberi kesempatan siswa untuk √
bertanya
6 Memberikan tugas untuk siswa √

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas, dapat


dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan kedua ini untuk
beberapa aspek sudah menunjukkan kategori baik, tetapi untuk aspek
penggunaan media pelajaran perlu ditingkatkan lagi.
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No Aspek yang dinilai Penilaian


SB B C K SK
1 Berdoa sebelum belajar √
2 Terlibat dalam penggunaan media √
pembelajaran
3 Siswa memperhatikan guru ketika √
menjelaskan materi pembelajaran
4 Siswa aktif bertanya pada materi √
pembelajaran
5 Siswa mengerjakan tugas yang √
diberikan guru
51

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa di atas,


dapat dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada pertemuan kedua ini untuk
beberapa aspek sudah menunjukkan kategori baik, tetapi untuk kedisiplinan
siswa agar tidak gaduh dan keterlibatan siswa dalam penggunaan media
masih perlu ditingkatkan lagi.
Pertemuan kedua adalah pertemuan terakhir dalam siklus I, yang
kemudian dilanjutkan dengan tes akhir siklus I untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah diberikan perlakuan dengan media gambar. Tes akhir siklus I
dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Oktober 2014. Pada tes akhir siklus I ini
seluruh siswa kelas V-A hadir dengan jumlah 45 siswa. Hasil dari tes akhir
siklus I ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13
Hasil Belajar Siklus I

NO NAMA Nilai Hasil Tes


KKM Akhir
Siklus I
1 S1 70 50
2 S2 70 70
3 S3 70 60
4 S4 70 70
5 S5 70 70
6 S6 70 70
7 S7 70 60
8 S8 70 50
9 S9 70 70
10 S10 70 70
11 S11 70 60
12 S12 70 70
13 S13 70 70
14 S14 70 50
15 S15 70 70
16 S16 70 70
17 S17 70 70
52

18 S18 70 60
19 S19 70 70
20 S20 70 70
21 S21 70 70
22 S22 70 50
23 S23 70 70
24 S24 70 70
25 S25 70 60
26 S26 70 80
27 S27 70 50
28 S28 70 70
29 S29 70 70
30 S30 70 70
31 S31 70 80
32 S32 70 70
33 S33 70 70
34 S34 70 70
35 S35 70 60
36 S36 70 70
37 S37 70 70
38 S38 70 70
39 S39 70 70
40 S40 70 70
41 S41 70 70
42 S42 70 70
43 S43 70 70
44 S44 70 70
45 S45 70 70
Jumlah 3.010
Rata-rata 66,88

Berdasarkan tabel hasil belajar siklus I di atas diperoleh rata-rata nilai


siswa 66,88. Selanjutnya akan dijelaskan pada grafik perolehan nilai siswa
berikut ini:
53

Grafik 4.1
Perolehan Nilai Siswa Siklus I

35
30
25
20
15
10
5
0
50 60 70 80

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa dari 45 siswa yang


mengikuti tes akhir siklus I ada lima orang siswa mendapatkan nilai 50, enam
orang siswa mendapatkan nilai 60, tiga puluh dua orang siswa mendapatkan
nilai 70, dan dua orang siswa mendapatkan nilai 80.

d. Tahap Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan
siswa, serta hasil tes belajar pada siklus I, maka diperoleh hasil analisis
kegiatan refleksi sebagai berikut:
1) Guru
a) belum maksimal dalam menggunakan media pembelajaran.
b) belum menerapkan langkah-langkah penggunaan media gambar
dengan baik.
c) belum maksimal dalam memfokuskan siswa untuk memperhatikan
penjelasan guru.
d) belum menguasai kelas.
2) Siswa
a) belum terlibat dalam penggunaan media pembelajaran.
54

b) belum antusias menggunakan media gambar yang disediakan guru.


c) belum berkonsentrasi medengarkan penjelasan guru.
d) sulit menjawab pertanyaan guru, karena tidak fokus dalam
mendengarkan penjelasan guru.
Berdasarkan hasil nilai tes akhir, dari 45 siswa yang mengikuti tes
akhir siklus I masih ada 11 orang siswa yang nilainya belum mencapai nilai
KKM, ini berarti kegiatan pembelajaran siklus I belum maksimal, dan masih
perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya yaitu siklus II.
Berdasarkan analisis hasil refleksi kegiatan pembelajaran pada siklus I
tersebut, maka peneliti melakukan perbaikan-perbaikan pada kegiatan
pembelajaran siklus II. Perbaikan tersebut antara lain:
1) Memaksimalkan penggunaan media pembelajaran.
2) Memfokuskan perhatian siswa dalam medengarkan penjelas guru dan
membuat siswa terlibat aktif selama kegiatan pembelajaran.
3) Memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru.
4) Mengatur siswa yang gaduh dan tidak disiplin saat proses pembelajaran.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II


Tindakan pembelajaran siklus II merupakan tindakan lanjutan
berdasarkan hasil refleksi pada tindakan pembelajaran siklus I. Kegiatan
penelitian pada siklus II dilaksanakan tujuh kali pertemuan beserta tes akhir
siklus II, setiap pertemuannya 2x35 menit (2 jam pembelajaran). Adapun
tahap tindakan pembelajaran pada siklus II adalah:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan
instrumen pembelajaran yang dibuat sendiri oleh peneliti dan telah di setujui
oleh pembimbing, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
menyiapkan materi ajar yang akan di ajarkan, membuat LKS (Lembar Kerja
Siswa), menyiapkan media pembelajaran, serta menyiapkan lembar
pengamatan aktivitas belajar siswa dan lembar pengamatan aktivitas
55

mengajar guru, dan keperluan lainnya. Materi yang akan dibahas pada siklus
II ini adalah “keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia”. Target yang
ingin dicapai pada siklus II ini adalah siswa semakin baik dalam menerima
materi dan penggunaan media pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan
1) Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa,
15 Oktober 2014. Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran
(2x35 menit) yang dimulai pada pukul 08.20 WIB sampai dengan 09.30 WIB.
Pokok bahasan yang disampaikan adalah “Menyebutkan bentuk keragaman
suku bangsa di Indonesia”. Pada pertemuan keempat ini seluruh siswa hadir
dengan jumlah 45 siswa.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,
melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Sebelum melanjutkan ke
kegiatan inti pembelajaran, peneliti terlebih dahulu mengatur posisi duduk
siswa, kemudian memulai memberikan materi dibantu dengan media
pembelajaran. Setelah materi selesai di sampaikan, peneliti melakukan tanya
jawab kepada siswa mengenai materi yang disampaikan. Kemudian di akhir
kegiatan pembelajaran, peneliti memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada pada Lembar Kerja
Siswa (LKS).
2) Pertemuan Kelima
Pertemuan kelima ini dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Oktober 2014.
Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 jam pelajaran (2x35 menit)
yang dimulai pada pukul 10.20 WIB sampai dengan 11.30 WIB. Pokok
bahasan yang disampaikan adalah “mengidentifikasi bentuk keragaman
budaya di daerah setempat”. Pada pertemuan kelima ini seluruh siswa hadir
dengan jumlah 45 siswa.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan membuka pelajaran,
melakukan apersepsi dan mengkondisikan siswa. Sebelum melanjutkan ke
56

kegiatan inti pembelajaran, peneliti terlebih dahulu mengatur posisi duduk


siswa, kemudian memulai memberikan materi dibantu dengan media
pembelajaran. Peneliti memberikan contoh tentang berbagai keragaman suku
bangsa yang ada di daerah setempat, seperti upacara adat yang sering
dilakukan, bahasa daerah yang paling banyak digunakan dan suku bangsa
yang paling banyak terdapat di daerah tersebut, kemudian peneliti meminta
siswa untuk membuat tabel tentang keragaman budaya yang ada di daerah
tempat tinggal mereka sesuai dengan contoh yang diberikan oleh peneliti.
Kemudian di akhir kegiatan pembelajaran, peneliti memberikan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan meminta siswa untuk menjawab pertanyaan yang ada
pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
Pertemuan kelima merupakan pertemuan terakhir di siklus II. Guru
melakukan tes akhir siklus II. Tes akhir siklus II dihadiri oleh seluruh siswa
yang berjumlah 45 orang. Tes ini berupa pemberian soal dengan 20
pertanyaan yang telah peneliti buat. Ketika memasuki kelas siswa sudah siap
untuk mengikuti soal tes akhir siklus. Sebelum memulai tes akhir siklus,
ketua kelas memimpin doa belajar. Guru menghimbau siswa untuk
menyiapkan alat tulis. Saat membagikan soal, guru mengingatkan siswa untuk
mengisi kolom nama, kelas, dan tanggal ketika 20 menit berjalan, siswa
terlihat tenang. Seperti pada pelaksanaan tes siklus I, Tidak sampai 2 jam
pelajaran sudah ada siswa yang selesai mengerjakan soal tes siklus II.
57

Gambar 4.4
Siswa antusias dan fokus mendengarkan penjelasan guru

Gambar 4.5
Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Gambar 4.6
Siswa mengerjakan soal post tes siklus II
58

c. Tahap Pengamatan
Tahap pengamatan pada siklus II ini dilakukan bersamaan dengan
tahap pelaksanaan pembelajaran. Tahap pengamatan ini dilakukan di setiap
pertemuan oleh kolaborator yang merupakan teman sejawat peneliti.
1) Pertemuan Keempat
Pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Selasa, 04 November
2014, kolaborator memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan
selanjutnya.

Tabel 4.14
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

No Aspek yang dinilai Penilaian


SB B C K SK
1 Mengatur posisi duduk siswa √
2 Berdoa sebelum pelajaran √
3 Penggunaan media pembelajaran √
4 Menyampaikan materi pembelajaran √
5 Memberi kesempatan siswa untuk √
bertanya
6 Memberikan tugas untuk siswa √

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas, dapat


dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan ketujuh dalam siklus II
ini semua aspek yang diamati sudah menunjukkan kategori baik. Terutama
untuk aspek melibatkan siswa selama pembelajaran.

Tabel 4.15
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
59

No Aspek yang dinilai Penilaian


SB B C K SK
1 Berdoa sebelum belajar √
2 Terlibat dalam penggunaan media √
pembelajaran
3 Siswa memperhatikan guru ketika √
menjelaskan materi pembelajaran
4 Siswa aktif bertanya pada materi √
pembelajaran
5 Siswa mengerjakan tugas yang √
diberikan guru

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa di atas, dapat


dilihat bahwa aktivitas belajar siswa pada pertemuan ini sudah menunjukkan
kategori baik terutama pada aspek keterlibatan penggunaan media
pembelajaran, dan menyimak materi yang disampaikan guru.

2) Pertemuan Kelima
Pertemuan kelima dilaksanakan pada hari Rabu, 05 November 2014,
kolaborator memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.

Tabel 4.16
Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

No Aspek yang dinilai Penilaian


SB B C K SK
1 Mengatur posisi duduk siswa √
2 Berdoa sebelum pelajaran √
3 Penggunaan media pembelajaran √
4 Menyampaikan materi pembelajaran √
60

5 Memberi kesempatan siswa untuk √


bertanya
6 Memberikan tugas untuk siswa √

Berdasarkan tabel observasi aktivitas mengajar guru di atas, dapat


dilihat bahwa aktivitas mengajar guru pada pertemuan ini sudah menunjukkan
kategori baik, terutama pada aspek penggunaan bahasa dalam bercerita,
penggunaan media pembelajaran, intonasi guru dalam bercerita, dan
melibatkan siswa selama bercerita.

Tabel 4.17
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

No Aspek yang dinilai Penilaian


SB B C K SK
1 Berdoa sebelum belajar √
2 Terlibat dalam penggunaan media √
pembelajaran
3 Siswa memperhatikan guru ketika √
menjelaskan materi pembelajaran
4 Siswa aktif bertanya pada materi √
pembelajaran
5 Siswa mengerjakan tugas yang √
diberikan guru

Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas belajar siswa di atas, pada


pertemuan ini yang merupakan pertemuan terakhir pada siklus II aktivitas
belajar siswa sudah menunjukkan kategori baik untuk semua aspek yang
diamati.
Pertemuan kelima adalah pertemuan terkahir dalam siklus II, yang
kemudian dilanjutkan dengan tes akhir siklus II untuk mengukur hasil belajar
siswa setelah diberikan perlakuan dengan media gambar. Tes akhir siklus II
dilaksanakan pada hari Rabu, 19 November 2014. Pada tes akhir siklus II ini
61

seluruh siswa kelas V-A hadir dengan jumlah 45 siswa. Hasil dari tes akhir
siklus II ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.26
Hasil Belajar Siklus II

NO NAMA Nilai Hasil Tes


KKM Akhir
Siklus II
1 S1 70 70
2 S2 70 90
3 S3 70 70
4 S4 70 80
5 S5 70 90
6 S6 70 90
7 S7 70 90
8 S8 70 90
9 S9 70 70
10 S10 70 90
11 S11 70 90
12 S12 70 80
13 S13 70 80
14 S14 70 90
15 S15 70 90
16 S16 70 70
17 S17 70 100
18 S18 70 90
19 S19 70 80
20 S20 70 80
21 S21 70 100
22 S22 70 90
23 S23 70 70
24 S24 70 90
25 S25 70 80
26 S26 70 80
27 S27 70 80
28 S28 70 80
29 S29 70 80
62

30 S30 70 90
31 S31 70 70
32 S32 70 80
33 S33 70 80
34 S34 70 70
35 S35 70 80
36 S36 70 70
37 S37 70 70
38 S38 70 100
39 S39 70 100
40 S40 70 90
41 S41 70 70
42 S42 70 70
43 S43 70 90
44 S44 70 70
45 S45 70 80
Jumlah 3.710
Rata-rata 82,44

Berdasarkan tabel hasil belajar siswa di siklus II diperoleh rata-rata


nilai siswa 82.44. Selanjutnya akan dijelaskan pada grafik perolehan nilai
siswa berikut ini:
Grafik 4.2
Perolehan Nilai Siswa Siklus II

16
14
12
10
8
6
4
2
0
70 80 90 100
63

Berdasarkan grafik diatas perolehan nilai siswa pada tes akhir siklus II
dapat dijelaskan bahwa ada dua belas orang siswa mendapat nilai 70, empat
belas orang siswa mendapat nilai 80, lima belas orang siswa mendapat nilai
90, dan empat orang siswa mendapat nilai 100.

d. Tahap Refleksi
Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan
siswa pada siklus II, maka dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran
selama siklus II ini sudah berjalan dengan baik, penerapan media gambar
pada semua tahapan dan langkah-langkah pembelajarannya sudah
dilaksanakan dengan baik. Hasil tes siswa pada siklus II sudah menunjukkan
peningkatan, hal ini dapat dilihat dari nilai hasil tes akhir siklus II yang
menunjukkan semua siswa kelas V-A telah mencapai nilai KKM 70.

B. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari
berbagai sumber baik tes maupun non tes. Diantaranya sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti didampingi oleh teman
sejawat yang bertindak sebagai kolaborator. Kolaborator tersebut diberikan
lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui
dan mengukur keterampilan peneliti sebagai guru yang menerapkan inovasi
pembelajaran. Pengamatan juga dilakukan untuk mengukur keterampilan
siswa dalam menerima materi yang disampaikan. Kegiatan pengamatan ini
dilakukan dalam setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II yang sejalan
dengan proses pembelajaran.
Indikator ketercapaian penggunaan media gambar dalam penelitian ini
adalah apabila lembar observasi siswa dan lembar observasi guru selama dua
siklus telah menunjukkan kategori baik pada setiap aspek yang diamati.

2. Data Hasil Tes Penggunaan Media Gambar Pada Setiap Akhir Siklus.
64

Dari hasil tes akhir hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II
diperoleh rata-rata nilai siswa yang digambarkan dalam tabel sebagai beikut:
Tabel 4.27
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa

Tingkat Hasil Belajar Hasil Tes Hasil Belajar Siswa


Siswa
Siklus I Siklus II
Rata-rata nilai 66,88 82,44

Indikator ketercapaian hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah


jika seluruh siswa telah mencapai nilai KKM 70 maka penelitian dihentikan.
Dilihat dari tabel di atas bahwa rata-rata nilai tes akhir pada siklus I sebesar
66,88 dan rata-rata nilai tes akhir pada siklus II sebesar 82,44. Hal ini berarti
hasil belajar siswa selama dua siklus ini menunjukkan peningkatan sebesar
15.56

C. Pembahasan Temuan Penelitian

Hasil penelitian ini selama proses pembelajaran menunjukkan bahwa siswa


menyenangi pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar. Rasa senang
terhadap suatu pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran. Pada siklus I siswa cukup senang dan semangat dalam belajar
dengan menggunakan media gambar. Walaupun masih banyak kekurangan pada
siklus I dikarenakan mereka sebelumnya belum pernah merasakan pembelajaran
yang bervariasi seperti penggunaan media gambar ini. Pada siklus II terjadi
peningkatan dalam proses pembelajaran, hal ini terjadi karena siswa sudah mulai
tertarik dengan pembelajaran IPS menggunakan media gambar ini. Sehingga
keadaan kelas cukup tertib dan terkendali dibanding siklus I dengan keadaan
kelas yang belum terlalu kondusif. Siswa sudah mulai memahami tahapan dalam
belajar yang digunakan, alokasi waktu yang tersedia lebih optimal karena siswa
yang mulai kondusif dalam belajar.
65

Pada siklus I, selama proses pembelajaran IPS berlangsung masih banyak


terdapat kekurangan, sehingga hasil yang diharapkan belum tercapai secara
maksimal. Pada lembar observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata persentase
subyek pada masing-masing aspek aktivitas belajar masih terdapat kategori rendah
dan hasil lembar observasi mengajar guru pun belum mencapai kriteria
keberhasilan. Oleh karena itu pembelajaran harus dilanjutkan pada siklus II,
dengan melakukan perbaikan-perbaikan dari kekurangan pada siklus I. Pada siklus
II, pada lembar observasi aktivitas belajar siswa sudah tidak ditemukan siswa
masuk pada kategori rendah, rata-rata observasi aktivitas belajar siswa masuk
pada kategori sedang dan tinggi. Hasil lembar observasi mengajar guru pun sudah
tercapai pada kriteria keberhasilan. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar
IPS siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai hasil belajar dan
observasi aktivitas belajar siswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata nilai
hasil belajar IPS dari siklus I ke siklus II. Dan tidak ada siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM (70).
2. Pengguaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hasil
penelitian menunjukkan pada siklus I, hasil observasi aktivitas belajar siswa
berada pada tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan pada siklus
II, hasil observasi aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu hanya
berada pada dua kategori, yaitu kategori tinggi dan kategori sedang.

B. Impilikasi
Setiap hasil penelitian tentunya mempunyai implikasi yang dapat diterapkan
pada bidangnya masing- masing, begitupun pada penelitian ini. Implikasinya dalam
bidang pendidikan adalah:
1. Dalam pembelajaran IPS, untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru
menggunakan media gambar.
2. Untuk mendorong siswa aktif selama proses pembelajaran IPS guru
menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengajukan beberapa saran untuk
peningkatan hasil belajar IPS siswa, sebagai berikut:

65
66

1. Disarankan kepada guru-guru IPS untuk dapat menggunakan media gambar


dalam proses pembelajaran IPS, hal ini dikarenakan penggunaan media gambar
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
2. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media
gambar, sebaiknya guru harus mempersiapkan dengan sebaik mungkin agar
proses pembelajaran berlangsung dengan efektif.
3. Karena beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, maka
disarankan ada penelitian lanjut yang meneliti tentang pembelajaran
menggunakan media gambar pada pokok bahasan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar Media Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2011

Bahri, Syaiful Djamarah, Psikologi Belajar, (jakarta: Rineka cipta,2008), cet II

Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: Satu Nusa, 2010), cet ke-1

Gunawan, Rudy, Pendidikan IPS filosofi, konsep, dan aplikasi, (Bandung:


ALFABETA, 2013) h. 51

Hamalik, Oemar dan Masitoh, Strategi Pembelajaran, (Jakarta; Dirjen Pendidikan


Islam, 2009)

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006)

Irfan, Tanwifi, dkk., Ilmu Pengetahuan Sosial 1, (Surabaya: Lapis PGMI, 2009)
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),

Kustandi Cecep, Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital,


(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), cet ke-1

Lapis PGMI, Pembelajaran IPS MI, Surabaya: AprintA (2009), edisi-1

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta:Gaung


Persada Press, 2012), cet.4

Musfiqon , HM., Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran, ( Jakarta: PT.


Prestasi Pustakaraya, 2012),

Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009

Slameto, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Jakarta: Rineka Cipta,
2010

67
68

Sudijono ,Anas, pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2011),

Sudijono ,Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012)


Cet. XXIV,

Sudjana , Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar dan Mengajar, (Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2006)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Penerbit


Alfabeta, 2013),

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.15

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: konsep, strategi, dan implementasinya


dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara,
2012),

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas No 20 tahun 2003

Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 2000), cet 6


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Permohonan Surat Bimbingan Skripsi


Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 4 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 5 : LKS (Lembar Kerja Siswa)
Lampiran 6 : Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru
Lampiran 7 : Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 8 : Instrumen Soal Post Test Siklus I
Lampiran 9 : Instrumen Soal Post Test Siklus II
Lampiran 10 : Gambar yang digunakan dalam Pembelajaran
Lampiran 11 : Daftar Nilai Siswa Siklus I
Lampiran 12 : Daftar Nilai Siswa Siklus II
Lampiran 13 : Profil Sekolah
Lampiran 14 : Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
Lampiran 15 : Lembar uji Referensi
Lampiran 16 : Biografi Penulis

73
Lampiran 1

Lembar Hasil Wawancara Prapenelitian

No Pertanyaan Jawaban
1 Metode apa yang Ibu gunakan ketika Tergantung kepada materinya, tetapi
proses pembelajaran IPS biasanya saya menggunakan metode
berlangsung? ceramah dan tanya jawab atau juga
kadang demonstrasi itu pun sangat
jarang.
2 Apakah Ibu pernah menggunakan Pernah, yaitu metode demonstrasi.
metode selain yang telah ibu
sebutkan?
3 Apa alasan Ibu jarang menggunakan Waktu pembelajaran yang sedikit
metode lainnya saat proses dengan materi IPS yang sangat banyak
pembelaaran? membuat saya kesulitan untuk
menggunakan metode lain. Disamping
itu, saya juga belum mengetahui
banyak tentang metode yang cocok
digunakan pada pembelajaran IPS.
4 Apakah dalam setiap pembelajaran Sebagian dari siswa di kelas
IPS, siswa memperhatikan memperhatikan penjelasan dari saya
penjelasan ibu dengan baik? pada saat saya menjelaskan pelajaran,
akan tetapi itu hanya berlangsung
beberapa menit saja. Selanjutnya
konsentrasi mereka berkurang.
5 Apakah siswa berperan aktif dalam Siswa cenderung pasif, hanya
belajar IPS? beberapa yang aktif dan biasanya yang
bertanya yang itu-itu saja.
6 Apakah Ibu guru tahu tentang media Saya susdah pernah dengar, tetapi
gambar? saya tidak kurang tahu bagaimana
proses pembelajaran dengan media
itu.
7 Bagaimana pendapat Ibu tentang Menurut saya media gambar sangat
media gambar? apakah cocok cocok dan membantu siswa mudah
diterapkan? memahami materi IPS yang banyak.
8 Bagaimana hasil belajar siswa pada Masih banyak siswa yang remedial
materi IPS? ketika Ulangan, tetapi ada pula yang
mencapai nilai KKM.

Mengetahui,
Guru IPS SDN Pamulang Permai

Nur Aisyah, S.Pd


NIP.
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Nama Sekolah : SDN Pamulang Permai


Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial
Kelas/ Semester : V/ Ganjil
Pertemuan Ke- :1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Siklus Ke- :I

A. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional
pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah
waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya.

C. INDIKATOR
1.3.1 Menjelaskan pengertian kenampakan alam
1.3.2 Menyebutkan macam-macam kenampakan alam (daratan) di Indonesia
1.3.3 Mendeskripsikan macam-macam kenampakan alam (daratan) di Indonesia
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan media gambar, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian kenampakan alam, menyebutkan dan mendeskripsikan macan-macam
kenampakan alam (daratan) di Indonesia.
E. MATERI AJAR
Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu di Indonesia.

F. Sumber Belajar :
1. IPS Terpadu Untuk SD/ MI Kelas V
2. BSE IPS Dwi Ari Listiani, dkk.
3. Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media gambar
2. Papan tulis
3. LKS
4. Buku pegangan SD
5. Infocus

H. NILAI KARAKTER
Religius, Kerja keras, Rasa ingin tahu, dan Peduli lingkungan

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Langkah Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Berdoa bersama dengan siswa sebelum memulai  Siswa berdoa bersama
pembelajaran. guru
b. Guru mengecek kehadiran siswa.  Memperhatikan guru
c. Apersepsi:  Mendengarkan
 Guru mengecek pemahaman awal siswa penjelasan guru
mengenai materi kenampakan alam di kelas 4.
d. Guru mengingatkan kembali siswa melalui
proses tanya jawab misalnya.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa.
2. Kegiatan Inti 50 Menit
a. Eksplorasi
 Guru menampilkan berbagai macam  Memperhatikan
kenampakan alam di Indonesia. penjelasan guru dengan
 Guru menyampaikan materi secara luas dan seksama
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.  Mengikuti perintah guru
 Guru meminta siswa untuk membentuk dengan membentuk
menjadi 6 kelompok. Selanjutnya guru menjadi 6 kelompok
memberikan gambar yang sesuai dengan  Berdiskusi untuk
materi pembelajaran pada setiap kelompok. menemukan point-point
 Guru meminta siswa pada tiap-tiap kelompok dengan bimbingan guru.
untuk memperhatikan gambar kenampakan  Membuat peta pikiran
alam yang telah di berikan oleh guru dan (mind map) dengan
diminta untuk menjawab pertanyaan berikut, bimbingan guru.
a) Mengidentifikasi macam-macam
kenampakan alam
b) Menyebutkan macam-macam kenampakan
alam ang ada pada gambar
b. Elaborasi
 Setelah selesai menjawab pertanyaan yang  Siswa yang
diberikan, guru menginstruksikan kepada mendapatkan undian
siswa untuk mengambil undian yang telah maju ke depan kelas dan
dibuat oleh guru untuk menentukan siswa mempresentasikan hasil
yang akan memprensentasikan hasil diskusi diskusinya.
kelompoknya
 Pada tahap ini, siswa yang lain dipersilahkan
menanggapi, bertanya, dan memberikan
saran. (Di sini terlihat keterlibatan aktif para
siswa)
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan
meminta siswa untuk menyelesaikannya.
Selanjutnya dibahas bersama-sama.

c. Konfirmasi
 Melakukan tanya jawab mengenai materi  Siswa menanyakan
yang telah dipelajari untuk mengetahui materi yang belum di
pencapaian indikator, pencapaian kompetensi, mengerti dan menyimak
dan kompetensi dasar serta meluruskan dengan seksama
apabila terjadi kesalahpahaman selama proses penjelasan guru.
pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir 10 Menit
a. Simpulan
 Guru meminta siswa membuat kesimpulan  Siswa bersama guru
pembelajaran hari ini dengan melakukan membuat kesimpulan
tanya jawab. dari semua materi yang
 Guru memberikan kesimpulan akhir telah di bahas
terhadap proses pembelajaran.
b. Refleksi  Melakukan refleksi
Siswa mengisi jurnal harian dibawah bimbingan dengan bimbingan guru
guru dan memberikan kesan dan pesan tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
c. Penutup  Berdoa bersama guru
 Bersama siswa, guru berdoa untuk dan menjawab salam.
mengakhiri pelajaran.
 Guru mengucapkan salam, menutup
pelajaran.

J. ALAT DAN BAHAN


Media gambar, Lembar Kerja Siswa.

K. SUMBER BELAJAR
1. IPS Terpadu Untuk SD/ MI Kelas V
2. IPS Kelas 5 SD Penerbit Yudhistira
3. IPS 5 Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
4. BSE IPS Dwi Ari Listiani, dkk.
5. Internet
L. PENILAIAN
Indikator pencapaian Teknik Bentuk Instrument/ soal
kompetensi penilaian instrument
Menjelaskan Tertulis Jawaban Apa yang dimaksud dengan
pengertian kenampakan singkat kenampakan alam? Jelaskan!
alam
Menyebutkan macam- Tertulis Jawaban Sebutkan macam-macam
macam kenampakan singkat kenampakan alam daratan di
alam (daratan) di Indoensia!
Indonesia
Mendeskripsikan Tertulis Jawaban Deskripsikan macam-macam
macam-macam singkat kenampakan alam daratan di
kenampakan alam Indonesia!
(daratan) di Indonesia

Format kriteria penilaian

Aspek Kriteria Skor


Konsep Semua benar 4
Sebagian besar benar 3
Sebagian kecil benar 2
Semua salah 1

Pamulang,

Guru Kelas Peneliti

Nur Aisyah, S.Pd Septiani


NIP. NIM. 1110018300012
Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar IPS

KD :

1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian


wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media
lainnya.
INDIKATOR:
1.3.1 Menjelaskan pengertian kenampakan alam
1.3.2 Menyebutkan macam-macam kenampakan alam (daratan) di Indonesia
1.3.3 Mendeskripsikan macam-macam kenampakan alam (daratan) di Indonesia

Tingkat (Level) Kriteria Umum


(4) 1. Menjelaskan dengan benar mengenai kenampakan alam yang
Superior (sangat ada di Indonesia
memuaskan) 2. Menyebutkan semua macam-macam kenampakan alam
(daratan) yang ada di indonesia
3. Mendeskripsikan semua macam-macam kenampakan alam
(daratan) yang ada di indonesia.
(3) 1. Menjelaskan hampir semua mengenai kenampakan alam yang
Memuaskan ada di Indonesia
dengan sedikit 2. Menyebutkan hampir semua macam-macam kenampakan alam
kekurangan (daratan) yang ada di Indonesia
3. Mendeskripsikan hampir semua macam-macam kenampakan
alam (daratan) yang ada di Indonesia
(2) 1. Menjelaskan sedikit mengenai kenampakan alam yang ada di
Cukup memuaskan Indonesia
dengan banyak 2. Menyebutkan sedikit macam-macam kenampakan alam
kekurangan (daratan) yang ada di Indonesia
3. Mendeskripsikan sedikit macam-macam kenampakan alam
(daratan) yang ada di Indonesia
(1) 1. Menyebutkan satu kenampakan alam yang ada di Indonesia
Tidak Memuaskan 2. Menjelaskan satu kenampakan alam (daratan) yang ada di
Indonesia
3. Mendeskripsikan satu kenampakan alam (daratan) yang ada di
Indonesia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SDN Pamulang Permai


Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial
Kelas/ Semester : V/ Ganjil
Pertemuan Ke- :1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Siklus Ke- : II

A. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional
pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di indonesia

C. INDIKATOR
1.4.4 Menjelaskan pengertian keragaman budaya
1.4.5 Menyebutkan bentuk keragaman budaya di Indonesia
1.4.6 Mengidentifikasi bentuk keragaman budaya di daerah setempat

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan media gambar, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian keragaman budaya, menyebutkan bentuk keragaman budaya di
Indonesia, dan mengidentifikasi bentuk keragaman budaya di daerah setempat
E. MATERI AJAR
Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu di Indonesia.

F. Sumber Belajar :
1. IPS Terpadu Untuk SD/ MI Kelas V
2. BSE IPS Dwi Ari Listiani, dkk.
3. Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media gambar
2. Papan tulis
3. LKS
4. Buku pegangan SD
5. Infocus

H. NILAI KARAKTER
Religius, Kerja keras, Rasa ingin tahu, dan Peduli lingkungan

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Langkah Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Berdoa bersama dengan siswa sebelum memulai  Siswa berdoa bersama
pembelajaran. guru
b. Guru mengecek kehadiran siswa.  Memperhatikan guru
c. Apersepsi:  Mendengarkan
 Guru mengecek pemahaman awal siswa penjelasan guru
mengenai materi kenampakan alam di kelas 4.
d. Guru mengingatkan kembali siswa melalui
proses tanya jawab misalnya.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa.
2. Kegiatan Inti 50 Menit
a. Eksplorasi
 Guru menampilkan beberapa gambar tentang  Memperhatikan
macam-macam budaya di Indonesia. penjelasan guru dengan
 Guru menyampaikan materi secara luas dan seksama
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.  Mengikuti perintah guru
 Guru meminta siswa untuk membentuk dengan membentuk
menjadi 6 kelompok. Selanjutnya guru menjadi 6 kelompok
memberikan gambar yang sesuai dengan  Berdiskusi untuk
materi pembelajaran pada setiap kelompok. menemukan point-point
 Guru meminta siswa pada tiap-tiap kelompok dengan bimbingan guru.
untuk memperhatikan gambar kenampakan
alam yang telah di berikan oleh guru dan
diminta untuk menjawab pertanyaan berikut,
a) Mengidentifikasi macam-macam budaya
yang ada di indonesia
b) Menyebutkan macam-macam budaya yang
ada di dalam gambar
b. Elaborasi
 Setelah selesai menjawab pertanyaan yang  Siswa yang
diberikan, guru menginstruksikan kepada mendapatkan undian
siswa untuk mengambil undian yang telah maju ke depan kelas dan
dibuat oleh guru untuk menentukan siswa mempresentasikan hasil
yang akan memprensentasikan hasil diskusi diskusinya.
kelompoknya
 Pada tahap ini, siswa yang lain dipersilahkan
menanggapi, bertanya, dan memberikan
saran. (Di sini terlihat keterlibatan aktif para
siswa)
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan
meminta siswa untuk menyelesaikannya.
Selanjutnya dibahas bersama-sama.

c. Konfirmasi
 Melakukan tanya jawab mengenai materi  Siswa menanyakan
yang telah dipelajari untuk mengetahui materi yang belum di
pencapaian indikator, pencapaian kompetensi, mengerti dan menyimak
dan kompetensi dasar serta meluruskan dengan seksama
apabila terjadi kesalahpahaman selama proses penjelasan guru.
pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir 10 Menit
a. Simpulan
 Guru meminta siswa membuat kesimpulan  Siswa bersama guru
pembelajaran hari ini dengan melakukan membuat kesimpulan
tanya jawab. dari semua materi yang
 Guru memberikan kesimpulan akhir telah di bahas
terhadap proses pembelajaran.
b. Refleksi  Melakukan refleksi
Siswa mengisi jurnal harian dibawah bimbingan dengan bimbingan guru
guru dan memberikan kesan dan pesan tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
c. Penutup  Berdoa bersama guru
 Bersama siswa, guru berdoa untuk dan menjawab salam.
mengakhiri pelajaran.
 Guru mengucapkan salam, menutup
pelajaran.

J. ALAT DAN BAHAN


Media gambar, Lembar Kerja Siswa.

K. SUMBER BELAJAR
1. IPS Terpadu Untuk SD/ MI Kelas V
2. IPS Kelas 5 SD Penerbit Yudhistira
3. IPS 5 Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
4. BSE IPS Dwi Ari Listiani, dkk.
5. Internet
L. PENILAIAN
Indikator pencapaian Teknik Bentuk Instrument/ soal
kompetensi penilaian instrument
Menjelaskan Tertulis Jawaban Apa yang dimaksud dengan
pengertian kenampakan singkat keragaman budaya?
alam Jelaskan!
Menyebutkan macam- Tertulis Jawaban Sebutkan macam-macam
macam kenampakan singkat budaya di Indonesia!
alam (daratan) di
Indonesia
Mendeskripsikan Tertulis Jawaban Deskripsikan macam-macam
macam-macam singkat budaya di daerah tempat
kenampakan alam kamu tinggal!
(daratan) di Indonesia
Format kriteria penilaian

Aspek Kriteria Skor


Konsep Semua benar 4
Sebagian besar benar 3
Sebagian kecil benar 2
Semua salah 1

Pamulang,

Guru Kelas Peneliti

Nur Aisyah, S.Pd Septiani


NIP. NIM. 1110018300012
Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar IPS

KD :

1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian


wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media
lainnya.
INDIKATOR:
1.3.4 Menyebutkan macam-macam kenampakan alam (lautan) di Indonesia
1.3.5 Mendeskripsikan macam-macam kenampakan alam (lautan) di Indonesia

Tingkat (Level) Kriteria Umum


(4) 1. Menjelaskan dengan benar mengenai kenampakan alam yang
Superior (sangat ada di Indonesia
memuaskan) 2. Menyebutkan semua macam-macam kenampakan alam
(lautan) yang ada di indonesia
3. Mendeskripsikan semua macam-macam kenampakan alam
(lautan) yang ada di indonesia
(3) 1. Menjelaskan hampir semua mengenai kenampakan alam yang
Memuaskan ada di Indonesia
dengan sedikit 2. Menyebutkan hampir semua macam-macam kenampakan
kekurangan alam (lautan) yang ada di Indonesia
3. Mendeskripsikan hampir semua macam-macam kenampakan
alam (lautan) yang ada di Indonesia
(2) 1. Menjelaskan sedikit mengenai kenampakan alam yang ada di
Cukup Indonesia
memuaskan 2. Menyebutkan sedikit macam-macam kenampakan alam
dengan banyak (lautan) yang ada di Indonesia
kekurangan 3. Mendeskripsikan sedikit macam-macam kenampakan alam
(lautan) yang ada di Indonesia
(1) 1. Menyebutkan satu kenampakan alam yang ada di Indonesia
Tidak Memuaskan 2. Menjelaskan satu kenampakan alam (lautan) yang ada di
Indonesia
3. Mendeskripsikan satu kenampakan alam (lautan) yang ada di
Indonesia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SDN Pamulang Permai


Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial
Kelas/ Semester : V/ Ganjil
Pertemuan Ke- :2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Siklus Ke- :I

A. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional
pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. KOMPETENSI DASAR
1.3 Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah
waktu di Indonesia dengan menggunakan peta/atlas/globe dan media lainnya.

C. INDIKATOR
1.3.4 Menyebutkan macam-macam kenampakan alam (lautan) di Indonesia
1.3.5 Mendeskripsikan macam-macam kenampakan alam (lautan) di Indonesia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan media gambar, diharapkan siswa mampu menjelaskan
pengertian kenampakan alam, menyebutkan dan mendeskripsikan macan-macam
kenampakan alam (lautan) di Indonesia.
E. MATERI AJAR
Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu di Indonesia.

F. Sumber Belajar :
1. IPS Terpadu Untuk SD/ MI Kelas V
2. BSE IPS Dwi Ari Listiani, dkk.
3. Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media gambar
2. Papan tulis
3. LKS
4. Buku pegangan SD
5. Infocus

H. NILAI KARAKTER
Religius, Kerja keras, Rasa ingin tahu, dan Peduli lingkungan

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Langkah Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Berdoa bersama dengan siswa sebelum memulai  Siswa berdoa bersama
pembelajaran. guru
b. Guru mengecek kehadiran siswa.  Memperhatikan guru
c. Apersepsi:  Mendengarkan
 Guru mengecek pemahaman awal siswa penjelasan guru
mengenai materi kenampakan alam di kelas 4.
d. Guru mengingatkan kembali siswa melalui
proses tanya jawab misalnya.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa.
2. Kegiatan Inti 50 Menit
a. Eksplorasi
 Guru menampilkan berbagai macam  Memperhatikan
kenampakan alam di Indonesia. penjelasan guru dengan
 Guru menyampaikan materi secara luas dan seksama
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.  Mengikuti perintah guru
 Guru meminta siswa untuk membentuk dengan membentuk
menjadi 6 kelompok. Selanjutnya guru menjadi 6 kelompok
memberikan gambar yang sesuai dengan  Berdiskusi untuk
materi pembelajaran pada setiap kelompok. menemukan point-point
 Guru meminta siswa pada tiap-tiap kelompok dengan bimbingan guru.
untuk memperhatikan gambar kenampakan
alam yang telah di berikan oleh guru dan
diminta untuk menjawab pertanyaan berikut,
a) Mengidentifikasi macam-macam
kenampakan alam
b) Menyebutkan macam-macam kenampakan
alam yang ada pada gambar
b. Elaborasi
 Setelah selesai menjawab pertanyaan yang  Siswa yang
diberikan, guru menginstruksikan kepada mendapatkan undian
siswa untuk mengambil undian yang telah maju ke depan kelas dan
dibuat oleh guru untuk menentukan siswa mempresentasikan hasil
yang akan memprensentasikan hasil diskusi diskusinya.
kelompoknya
 Pada tahap ini, siswa yang lain dipersilahkan
menanggapi, bertanya, dan memberikan
saran. (Di sini terlihat keterlibatan aktif para
siswa)
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan
meminta siswa untuk menyelesaikannya.
Selanjutnya dibahas bersama-sama.

c. Konfirmasi
 Melakukan tanya jawab mengenai materi  Siswa menanyakan
yang telah dipelajari untuk mengetahui materi yang belum di
pencapaian indikator, pencapaian kompetensi, mengerti dan menyimak
dan kompetensi dasar serta meluruskan dengan seksama
apabila terjadi kesalahpahaman selama proses penjelasan guru.
pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir 10 Menit
a. Simpulan
 Guru meminta siswa membuat kesimpulan  Siswa bersama guru
pembelajaran hari ini dengan melakukan membuat kesimpulan
tanya jawab. dari semua materi yang
 Guru memberikan kesimpulan akhir telah di bahas
terhadap proses pembelajaran.
b. Refleksi  Melakukan refleksi
Siswa mengisi jurnal harian dibawah bimbingan dengan bimbingan guru
guru dan memberikan kesan dan pesan tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
c. Penutup  Berdoa bersama guru
 Bersama siswa, guru berdoa untuk dan menjawab salam.
mengakhiri pelajaran.
 Guru mengucapkan salam, menutup
pelajaran.

J. ALAT DAN BAHAN


Media gambar, Lembar Kerja Siswa.

K. SUMBER BELAJAR
1. IPS Terpadu Untuk SD/ MI Kelas V
2. IPS Kelas 5 SD Penerbit Yudhistira
3. IPS 5 Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
4. BSE IPS Dwi Ari Listiani, dkk.
5. Internet
L. PENILAIAN
Indikator pencapaian Teknik Bentuk Instrument/ soal
kompetensi penilaian instrument
Menjelaskan Tertulis Jawaban Apa yang dimaksud dengan
pengertian kenampakan singkat kenampakan alam? Jelaskan!
alam
Menyebutkan macam- Tertulis Jawaban Sebutkan macam-macam
macam kenampakan singkat kenampakan alam lautan di
alam (lautan) di Indonesia!
Indonesia
Mendeskripsikan Tertulis Jawaban Deskripsikan macam-macam
macam-macam singkat kenampakan alam lautan di
kenampakan alam Indonesia!
(lautan) di Indonesia

Format kriteria penilaian


Aspek Kriteria Skor
Konsep Semua benar 4
Sebagian besar benar 3
Sebagian kecil benar 2
Semua salah 1

Pamulang,

Guru Kelas Peneliti

Nur Aisyah, S.Pd Septiani


NIP. NIM. 1110018300012
Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar IPS

KD :

1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di indonesia


INDIKATOR:
1.4.4 Menjelaskan pengertian keragaman budaya
1.4.5 Menyebutkan bentuk keragaman budaya di Indonesia
1.4.6 Mengidentifikasi bentuk keragaman budaya di daerah setempat

Tingkat (Level) Kriteria Umum


(4) 1. Menjelaskan dengan benar mengenai keragam suku bangsa
Superior (sangat yang ada di Indonesia
memuaskan) 2. Menyebutkan semua bentuk keragaman budaya yang ada di
indonesia
3. Mengidentifikasi semua bentuk keragaman budaya di daerah
setempat
(3) 1. Menjelaskan hampir semua mengenai keragaman suku bangsa
Memuaskan yang ada di Indonesia
dengan sedikit 2. Menyebutkan hampir semua bentuk keragaman budaya yang
kekurangan ada di Indonesia
3. Mengidentifikasi hampir semua bentuk keragaman budaya di
daerah setempat
(2) 1. Menjelaskan sedikit mengenai keragaman suku bangsa yang
Cukup memuaskan ada di Indonesia
dengan banyak 2. Menyebutkan sedikit bentuk keragaman budaya yang ada di
kekurangan indonesia
3. Mengidentifikasi sedikit bentuk keragaman di daerah setempat
(1) 1. Menyebutkan satu keragaman suku bangsa yang ada di
Tidak Memuaskan Indonesia
2. Menjelaskan satu keragaman budaya yang ada di Indonesia
3. Mengidentifikasi satu bentuk keragaman di daerah setempat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SDN Pamulang Permai


Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial
Kelas/ Semester : V/ Ganjil
Pertemuan Ke- :1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Siklus Ke- : II

A. STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional
pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku
bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di indonesia

C. INDIKATOR
1.4.7 Menyebutkan ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat di Indonesia
1.4.8 Mengklasifikasi ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat berdasarkan
daerah-daerah di Indonesia

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menggunakan media gambar, diharapkan siswa mampu menyebutkan
ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat di Indonesia, dan mengklasifikasi
ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat berdasarkan daerah-daerah di
Indonesia.
E. MATERI AJAR
Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Waktu di Indonesia.

F. Sumber Belajar :
1. IPS Terpadu Untuk SD/ MI Kelas V
2. BSE IPS Dwi Ari Listiani, dkk.
3. Internet
G. Media Pembelajaran
1. Media gambar
2. Papan tulis
3. LKS
4. Buku pegangan SD
5. Infocus

H. NILAI KARAKTER
Religius, Kerja keras, Rasa ingin tahu, dan Peduli lingkungan

I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Langkah Kegiatan Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Pendahuluan 10 Menit
a. Berdoa bersama dengan siswa sebelum memulai  Siswa berdoa bersama
pembelajaran. guru
b. Guru mengecek kehadiran siswa.  Memperhatikan guru
c. Apersepsi:  Mendengarkan
 Guru mengecek pemahaman awal siswa penjelasan guru
mengenai materi pakaian adat ang ada di
indonesia.
d. Guru mengingatkan kembali siswa melalui
proses tanya jawab misalnya.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa.
2. Kegiatan Inti 50 Menit
a. Eksplorasi
 Guru menampilkan beberapa gambar tentang  Memperhatikan
pakaian adat dan rumah adat di Indonesia. penjelasan guru dengan
 Guru menyampaikan materi secara luas dan seksama
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.  Mengikuti perintah guru
 Guru meminta siswa untuk membentuk dengan membentuk
menjadi 6 kelompok. Selanjutnya guru menjadi 6 kelompok
memberikan gambar yang sesuai dengan  Berdiskusi untuk
materi pembelajaran pada setiap kelompok. menemukan point-point
 Guru meminta siswa pada tiap-tiap kelompok dengan bimbingan guru.
untuk memperhatikan gambar kenampakan
alam yang telah di berikan oleh guru dan
diminta untuk menjawab pertanyaan berikut,
a) Mengidentifikasi macam-macam pakaian
adat yang ada di indonesia
b) Menyebutkan macam-macam rumah adat
yang ada di dalam gambar
b. Elaborasi
 Setelah selesai menjawab pertanyaan yang  Siswa yang
diberikan, guru menginstruksikan kepada mendapatkan undian
siswa untuk mengambil undian yang telah maju ke depan kelas dan
dibuat oleh guru untuk menentukan siswa mempresentasikan hasil
yang akan memprensentasikan hasil diskusi diskusinya.
kelompoknya
 Pada tahap ini, siswa yang lain dipersilahkan
menanggapi, bertanya, dan memberikan
saran. (Di sini terlihat keterlibatan aktif para
siswa)
 Guru membagikan LKS kepada siswa dan
meminta siswa untuk menyelesaikannya.
Selanjutnya dibahas bersama-sama.

c. Konfirmasi
 Melakukan tanya jawab mengenai materi  Siswa menanyakan
yang telah dipelajari untuk mengetahui materi yang belum di
pencapaian indikator, pencapaian kompetensi, mengerti dan menyimak
dan kompetensi dasar serta meluruskan dengan seksama
apabila terjadi kesalahpahaman selama proses penjelasan guru.
pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir 10 Menit
a. Simpulan
 Guru meminta siswa membuat kesimpulan  Siswa bersama guru
pembelajaran hari ini dengan melakukan membuat kesimpulan
tanya jawab. dari semua materi yang
 Guru memberikan kesimpulan akhir telah di bahas
terhadap proses pembelajaran.
b. Refleksi  Melakukan refleksi
Siswa mengisi jurnal harian dibawah bimbingan dengan bimbingan guru
guru dan memberikan kesan dan pesan tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
c. Penutup  Berdoa bersama guru
 Bersama siswa, guru berdoa untuk dan menjawab salam.
mengakhiri pelajaran.
 Guru mengucapkan salam, menutup
pelajaran.

J. ALAT DAN BAHAN


Media gambar, Lembar Kerja Siswa.

K. SUMBER BELAJAR
1. IPS Terpadu Untuk SD/ MI Kelas V
2. IPS Kelas 5 SD Penerbit Yudhistira
3. IPS 5 Penerbit Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
4. BSE IPS Dwi Ari Listiani, dkk.
5. Internet
L. PENILAIAN
Indikator pencapaian Teknik Bentuk Instrument/ soal
kompetensi penilaian instrument
Menjelaskan Tertulis Jawaban Sebutkan macam-macam
pengertian ragam singkat pakaian adat yang kalian
bahasa, pakaian adat, ketahui
dan rumah adat di
indonesia
Menyebutkan macam- Tertulis Jawaban Sebutkan macam-macam
macam rumah adat singkat rumah adat yang kalian
yang ada di Indonesia ketahui
Mendeskripsikan Tertulis Jawaban Apa bahasa yang digunakan
ragam bahasa yang singkat orang tuamu ketika dirumah?
kalian ketahui
Format kriteria penilaian

Aspek Kriteria Skor


Konsep Semua benar 4
Sebagian besar benar 3
Sebagian kecil benar 2
Semua salah 1

Pamulang,

Guru Kelas Peneliti

Nur Aisyah, S.Pd Septiani


NIP. NIM. 1110018300012
Rubrik Penilaian Aktivitas Belajar IPS

KD :
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di indonesia
INDIKATOR:
1.4.7 Menyebutkan ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat di Indonesia
1.4.8 Mengklasifikasi ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat berdasarkan
daerah-daerah di Indonesia

Tingkat (Level) Kriteria Umum


(4) 1. Menyebutkan dengan benar ragam bahasa, pakaian adat, dan
Superior (sangat rumah adat yang ada di Indonesia
memuaskan) 2. Mengklasifikasi semua bentuk ragam bahasa, pakaian adat, dan
rumah adat berdasarkan daerah-daerah di Indonesia

(3) 1. Menyebutkan hampir semua ragam bahasa, pakaian adat, dan


Memuaskan dengan rumah adat yang ada di Indonesia
sedikit kekurangan 2. Mengklasifikasi hampir semua bentuk ragam bahasa, pakaian adat,
dan rumah adat berdasarkan daerah-daerah di Indonesia

(2) 1. Menyebutkan sedikit ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat
Cukup memuaskan yang ada di Indonesia
dengan banyak 2. Mengklasifikasi sedikit ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah
kekurangan adat berdasarkan daerah-daerah di Indonesia

(1) 1. Menyebutkan satu ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat
Tidak Memuaskan yang ada di Indonesia
2. Mengklasifikasi satu ragam bahasa, pakaian adat, dan rumah adat
berdasarkan daerah-daerah di Indonesia
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM BELAJAR IPS

Pertemuanke- :
Hari/ Tanggal :
TujuanObservasi : Untuk mengetahui aktivitas belajar IPS siswa dengan menggunakan media gambar
Petunjuk : Berilahtandachecklist (√) padakolom yang sesuaimenurutAnda

No Aktivitasbelajar Subyek Jumlah


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Memperhatikan penjelasan peneliti

2 Memperhatikan penjelasan peneliti menggunakan


media gambar
3 Mengajukan pertanyaan

4 Mengeluarkan pendapat

5 Mendengarkan penjelasan peneliti

6 Mendengarkan teman berdiskusi

7 Mencatat materi yang diberikan

8 Senang mengerjakan tugas yang diberikan


peneliti
9 Berani bertanya kepada peneliti
LEMBAR SOAL PRETEST SIKLUS I

Nama :

Kelas :

I. Berilah Tanda Silang (x) Pada Huruf A, B, C, Dan D Di Depan Jawaban


Yang Paling Tepat!

1. Tiga contoh kenampakan alam adalah …

a. Pegunungan, Sungai, dan Waduk c. Sungai, Pantai, dan Selat

b. Waduk, Kawasan Industri, dan Danau d. Selat, Pantai, dan Bandara

2. Kenampakan buatan pada tabel ditunjukkan oleh nomor …

a. 1, 2, 3, dan 4 No Nama Kenampakan


b. 3, 4, 5, dan 6 1 Pelabuhan Laut
c. 1, 3, 4, dan 5 2 Gunung
d. 1, 3, 4, dan 6 3 Kawasan Industri

4 Bandar Udara

5 Sungai

6 Waduk

3. Gunung api tertinggi di Indonesia ialah …

a. Semeru c. Merapi

b. Kerinci d. Bromo
4. Daerah perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia terdapat di Pulau …

a. Jawa c. Kalimantan

b. Sumatera d. Sulawesi

5. Kota yang memiliki beda waktu lebih awal 7 jam dari waktu Greenwich adalah …

a. Samarinda c. Makasar

b. Pontianak d. Ambon

6. Tiga Kota yang termasuk ke dalam Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA)

adalah …

a. Denpasar, Mataram, dan Kupang

b. Denpasar, Surabaya, dan Mataram

c. Surabaya, Mataram, dan Kupang

d. Mataram, Kupang, dan Semarang

7. Pernyataan yang benar adalah …

a. Waktu Indonesia Barat mempunyai beda waktu satu jam lebih lambat dari

Waktu Indonesia Tengah

b. Waktu Indonesia Barat mempunyai beda waktu satu jam lebih lambat dari

Waktu Indonesia Timur

c. Waktu Indonesia Tengah mempunyai beda waktu dua jam lebih cepat dari

Waktu Indonesia Barat


d. Waktu Indonesia Tengah mempunyai beda waktu dua jam lebih lambat dari

Waktu Indonesia Timur

8. Kota Greenwich terletak di negara …

a. Perancis c. Jerman

b. Belanda d. Inggris

9. Tigor berangkat dari Medan pukul 07.00 WIB menuju ke Makasar. Perjalanan

pesawat Medan ke Makasar adalah 3 jam. Pukul berapa Tigor tiba di Makasar?

a. Pukul 10.00 c. Pukul 08.00

b. Pukul 11.00 d. Pukul 09.00

10. Ajun menelpon sahabatnya Roro yang tinggal di London. Ia menelpon dari

Palembang pada pukul 17.00 WIB. Pukul berapa di London saat itu?

a. Pukul 10.00 c. Pukul 12.00

b. Pukul 11.00 d. Pukul 13.00

11. Pada Peta kenampakan pulau diberi simbol warna …

a. Hijau c. Kuning

b. Biru d. Coklat

12. Perkebunan tembakau yang terkenal di Indonesia terdaoat di …

a. Deli c. Lampung

b. Jawa Barat d. Kalimantan


13. Nama lapangan terbang di Surabaya adalah …

a. Polonia c. Soekarno-Hatta

b. Juanda d. I Gusti Ngurah Rai

14. Di Aceh pukul 22.00 WIB. Pukul berapakah di Timika?

a. Pukul 23.00 c. Pukul 20.00

b. Pukul 24.00 d. Pukul 21.00

15. Pembagian daerah waktu didasarkan pada garis …

a. Lintang c. Khatulistiwa

b. Bujur d. Ekuator

II. Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Jelas!

1. Apakah yang dimaksud dengan kenampakan alam?

2. Tuliskan masing-masing empat contoh kenampakan alam dan kenampakan buatan

yang terdapat di provinsi tempat tinggalmu!

3. Sebutkan kerugian pembangunan lingkungan buatan bagi masyarakat setempat!

4. Jelaskan perbedaan waktu di Indonesia!

5. Jelaskan manfaat mengetahui perbedaan waktu tiap-tiap daerah di Indonesia!


LEMBAR SOAL PRETEST SIKLUS II

Nama :

Kelas :

I. Berilah Tanda Silang (x) Pada Huruf A, B, C, Dan D Di Depan Jawaban


Yang Paling Tepat!

1. Pengertian Bhineka Tunggal Ika adalah …

a. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh c. Keragaman adalah anugerah

b. Berbeda-beda tetapi tetap satu d. Perbedaan adalah rahmat

2. Pakaian tradisional pada gambar di samping berasal

dari …

a. Aceh

b. Batak

c. Bengkulu

d. Minangkabau
3. Suku Makasar, suku Sangit Talaud, suku Minahasa, dan suku Buton mendiami

pulau …

a. Kalimantan c. Sulawesi

b. Sumatera d. Halmahera

4. Alat musik tanjidor berasal dari Provinsi …

a. DI Yogyakarta c. Banten

b. DKI Jakarta d. Jawa Barat

5.

Gambar yang menunjukkan pakaian tradisonal suku Sunda adalah nomor …

a. I c. II

b. III d. IV

6. Keragaman budaya tercermin dari …

a. Kesenian daerah, fanatisme daerah, dan upacara adat

b. Kesenian daerah, pakaian adat, dan bahasa daerah

c. Pakaian adat, bahasa daerah, dan fanatisme daerah

d. Fanatisme daerah, senjata tradisional, dan kesenian daerah


7. Bahasa yang paling banyak di serap ke dalam bahasa Indonesia ialah bahasa …

a. Jawa c. Sunda

b. Makasar d. Sasak

8. Senjata tradisional badik berasal dari daerah …

a. Sulawesi Tengah c. Sulawesi Selatan

b. Sulawesi Utara d. Sulawesi Tenggara

9.

Alat musik pada gambar berasal dari …

a. Bali c. Maluku

b. Nusa Tenggara Barat d. Nusa Tenggara Timur

10. Sikap kita terhadap teman yang berbeda suku bangsa dengan kita adalah …

a. Menjaga jarak atau menjauh c. tidak peduli

b. Tetap bersahabat d. memusuhi

11. Agar terhindar dari binatang buas, rumah-rumah di pedalaman atau hutan dibuat

dalam bentuk …

a. Rumah mewah c. Bahasa daerah


b. Rumah kayu d. Rumah panggung

12. Budaya kita ada bermacam-macam. Termasuk keragaman budaya kita adalah …

a. Benttuk tubuh c. Bahasa daerah

b. Warna kulit d. Cara berjalan

13. Berikut ini yang bukan fungsi senjata tradisional suatu suku bangsa adalah …

a. Untuk kelengkapan dalam upacara adat c. Sebagai alat pemotong

b. Untuk berburu d. Sebagai mainan

14. Kita memiliki ratusan bahasa daerah. Bahasa-bahasa tersebut sebaiknya …

a. Tetap dipertahankan dan dilestarikan c. Dilarang pemakaiannya

b. Dihilangkan saja d. Tidak dipedulikan

15. Lagu “Anging Mamiri” berasal dari Provinsi …

a. Sulawesi Utara c. Sulawesi Tenggara

b. Sulawesi Selatan d. Sulawesi Tengah

II. Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Jelas!

1. Jelaskan arti keragaman suku bangsa?

2. Mengapa kita harus melestarikan kebudayaan daerah? Jelaskan!

3. Bagaimana cara melestarikan budaya daerah? Jelaskan!

4. Mengapa kita perlu menghargai keragaman yang ada dalam masyarakat?

5. Tuliskan dua contoh cara menghargai keragaman yang ada dalam masyarakat!
Lampiran 11

Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I

NO NAMA Siklus I N-Gain Hasil Tes


KKM Pre test Post test Akhir
Siklus I
1 S1 70 40 50 0,25 Rendah
2 S2 70 60 70 0,50 Sedang
3 S3 70 50 60 0,33 Sedang
4 S4 70 60 70 0,50 Sedang
5 S5 70 60 70 0,50 Sedang
6 S6 70 60 70 0,50 Sedang
7 S7 70 50 60 0,33 Sedang
8 S8 70 40 50 0,25 Rendah
9 S9 70 60 70 0,50 Sedang
10 S10 70 60 70 0,50 Sedang
11 S11 70 50 60 0,33 Sedang
12 S12 70 60 70 0,50 Sedang
13 S13 70 60 70 0,50 Sedang
14 S14 70 40 50 0,25 Rendah
15 S15 70 60 70 0,50 Sedang
16 S16 70 60 70 0,50 Sedang
17 S17 70 60 70 0,50 Sedang
18 S18 70 50 60 0,33 Sedang
19 S19 70 60 70 0,50 Sedang
20 S20 70 60 70 0,50 Sedang
21 S21 70 70 70 1,00 Tinggi
22 S22 70 40 50 0,25 Rendah
23 S23 70 60 70 0,50 Sedang
24 S24 70 70 70 1,00 Tinggi
25 S25 70 50 60 0,33 Sedang
26 S26 70 70 80 1,00 Tinggi
27 S27 70 40 50 0,25 Rendah
28 S28 70 60 70 0,50 Sedang
29 S29 70 60 70 0,50 Sedang
30 S30 70 70 70 1,00 Tinggi
31 S31 70 70 80 1,00 Tinggi
32 S32 70 60 70 0,50 Sedang
33 S33 70 60 70 0,50 Sedang
34 S34 70 60 70 0,50 Sedang
35 S35 70 50 60 0,33 Sedang
36 S36 70 60 70 0,50 Sedang
37 S37 70 60 70 0,50 Sedang
38 S38 70 70 70 1,00 Tinggi
39 S39 70 70 70 1,00 Tinggi
40 S40 70 60 70 0,50 Sedang
41 S41 70 60 70 0,50 Sedang
42 S42 70 60 70 0,50 Sedang
43 S43 70 60 70 0,50 Sedang
44 S44 70 60 70 0,50 Sedang
45 S45 70 60 70 0,50 Sedang
Terkecil 40 50
Terbesar 70 80
Jumlah 2610 3.010
Rata-rata 58 66,8

Presentase Ketuntasan Belajar secara klasikal siklus I

P1 = Banyak siswa yang mendapat nilai > 68 X 100%


N

= 35 X 100 %
45

= 77%
Lampiran 12

Hasil Belajar Siklus II

NO NAMA Siklus II N-Gain Hasil Tes


KKM Pre test Post test Akhir Siklus
II
1 S1 70 60 70 0,33 Sedang
2 S2 70 70 90 1,00 Tinggi
3 S3 70 60 70 0,33 Sedang
4 S4 70 70 80 0,50 Sedang
5 S5 70 80 90 1,00 Tinggi
6 S6 70 70 90 1,00 Tinggi
7 S7 70 70 90 1,00 Tinggi
8 S8 70 70 90 1,00 Tinggi
9 S9 70 60 70 0,33 Sedang
10 S10 70 80 90 1,00 Tinggi
11 S11 70 70 90 1,00 Tinggi
12 S12 70 70 80 0,50 Sedang
13 S13 70 70 80 0,50 Sedang
14 S14 70 70 90 1,00 Tinggi
15 S15 70 70 90 1,00 Tinggi
16 S16 70 60 70 0,33 Sedang
17 S17 70 80 100 1,00 Tinggi
18 S18 70 70 90 1,00 Tinggi
19 S19 70 70 80 0,50 Sedang
20 S20 70 70 80 0,50 Sedang
21 S21 70 80 100 1,00 Tinggi
22 S22 70 70 90 1,00 Tinggi
23 S23 70 60 70 0,33 Sedang
24 S24 70 80 90 1,00 Tinggi
25 S25 70 70 80 0,50 Sedang
26 S26 70 70 80 0,50 Sedang
27 S27 70 70 80 0,50 Sedang
28 S28 70 70 80 0,50 Sedang
29 S29 70 70 80 0,50 Sedang
30 S30 70 70 90 1,00 Tinggi
31 S31 70 60 70 0,33 Sedang
32 S32 70 70 80 0,50 Sedang
33 S33 70 70 80 0,50 Sedang
34 S34 70 60 70 0,33 Sedang
35 S35 70 70 80 0,50 Sedang
36 S36 70 60 70 0,33 Sedang
37 S37 70 60 70 0,33 Sedang
38 S38 70 80 100 1,00 Tinggi
39 S39 70 80 100 1,00 Tinggi
40 S40 70 70 90 1,00 Tinggi
41 S41 70 60 70 0,33 Sedang
42 S42 70 60 70 0,33 Sedang
43 S43 70 80 90 1,00 Tinggi
44 S44 70 60 70 0,33 Sedang
45 S45 70 70 80 0,50 Sedang
Terkecil 60 70
Terbesar 80 100
Jumlah 3.110 3.710
Rata-rata 69,1 82,4

Presentase Ketuntasan Belajar secara klasikal siklus II

P1 = Banyak siswa yang mendapat nilai > 68 X 100%


N

= 45 X 100 %
45

= 100%
Lampiran 13

PROFIL SEKOLAH
A. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : SDN Pamulang Permai
2. NSS : 101280309015
3. Status : Negeri
4. Terakreditasi : Ya
5. Alamat Sekolah : Komplek Pamulang Permai 1 Blok A 43
Pamulang Permai. Telp/Fax. 0217497356
6. Rehabilitasi/ TRK terakhir Th. : Rehab / 2012
7. Asal dana Rehab/ TRk Terakhir : DAK / 2012
8. Tahun didirikan/ Operasional : 1990
9. Nama Kepala Sekolah : Drs. Arsin
a. Nomor Induk Pegawai : 19660805 198803 1 016
b. Nomor Telp. / HP : 081398400966

B. Data Ruangan
a) Data Ruang Kelas
Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Jumlah ruang
lainnya yang Jumlah ruang yang
Ukura Ukura Ukura Jumlah digunakan untuk
n 7x9 n > n < 63 (d)=(a)+(b) digunakan untuk ruang kelas
m2 63 m2 m2 ruang kelas (f)=(d)+(e)
(a) (b) (c) +(c) (e)
Ruan
g 10 - 1 11 - 11
Kelas

b) Data Ruang Belajar Lainnya


Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2) Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2)
1. Perpustakaan 1 54

2. Lab. Komputer 1 63

3. Lab. Bahasa - -

c) Data Ruang Penunjang


Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2) Jenis Ruang Jumlah Ukuran (m2)
1. Rg. Kepala 1 12
Sekolah
2. Rg. Guru 1 60
3. Rg. TU / 1 6
Administrasi
4. Aula/ Rg. - -
Serbaguna
5. Musholla 1 63

C. Visi, Misi dan Tujuan SDN Pamulang Permai


1. Visi SDN Pamulang Permai
“Terwujudnya lulusan yang beriman dan bertaqwa memiliki kompetensi
dan siap untuk berkompetensi dalam memasuki jenjang sekolah lebih
tinggi dan berkualitas.”
2. Misi SDN Pamulang Permai
a. Pembinaan perilaku yang agamis dan sehat.
b. Mengembangkan intelektual siswa dengan proses kegiatan belajar
mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan (KBM yang PAIKEM).
c. Berupaya meningkatkan prestasi akademik terutama dalam mata
pelajaran Matematika, IPS, dan IPA sehingga mampu dalam
kompetensi prestasi akademik di tingkat kecamatan Pamulang.
d. Meningkatkan prestasi non akademik terutama dalam bidang volley
ball, atletik, dan futsal sehingga mampu dalam kompetensi prestasi
akademik di tingkat kecamatan Pamulang.
e. Pemberdayaan masyarakat demi tercipta nya perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan agama.
f. Mewujudkan SDN Pamper menjadi sekolah kebanggan bagi anak
didik dan masyarakat.

D. Guru dan Tenaga Kependidikan


No Nama Jabatan
1 Drs. Arsin Kepala Sekolah
2 Aniqotul Milah, S.Pd. Guru kelas IA
3 Wiwit Roslina, S.Pd.I Guru kelas IB
4 Farhah Nurmilah, S.Pd. Guru kelas IIA
5 Ninik Fitrianti, S.Pd. Guru kelas IIB
6 Neneng Ernawati, S.Pd. Guru kelas IIIA
7 Aas Suhastini, S.Pd. SD Guru kelas IIIB
8 Munsi, S.Pd. Guru kelas IVB
9 Sanin Sofian, S.Pd. Guru kelas IVA
10 Sugeng, S.Pd. Guru kelas VA
11 Siti Aisyah, S.Pd. Guru kelas VB
12 Hj. Risyanti Wardah, MM Guru kelas VIA
13 Ramli Syaripuddin, S.Pd. Guru kelas VIB
14 Djubaedah, Ama.Pd. Guru Agama
15 Ikhwan El Jandra, SS Guru Bahasa Inggris
16 Ahmad Muslim, S.Pd.I Guru BTQ
17 Masni, S.Pd. Guru Seni Budaya
18 Usep Ajat, S.Pd. Guru Olahraga
19 Sofi Aprianti, S.Kom Guru Komputer
20 Fadlun Chairumansyah, S.Pd. Guru Komputer
21 Radipan Penjaga

E. Siswa
Siswa Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Jumlah
1 2 3 4 5 6
Laki-laki 51 55 46 48 47 32 279
Perempuan 44 58 46 55 51 64 318
Jumlah 95 113 92 103 98 96 597
F. Sarana dan Prasarana
Jumlah Kategori Kerusakan
Ruang
Jumlah Rusak Rusak Rusak
Kondisi
Ruang Riangan Sedang Berat
No Jenis Baik Ket
Prasarana

1 Ruang Kelas 10 10 - - - -

2 Perpustakaan 1 1 - - - -

3 R. Lab IPA 1 1 - - - -

4 R.Lab 1 1 - - - -
Komputer

5 Koperasi 1 1 - - - -

6 Mushola 1 1 - - - -

7 Ruang Guru 1 1 - - - -

8 Ruang Kepala 1 1 - - - -
Sekolah

9 Toilet Guru 1 1 - - - -

10 Toilet siswa 2 2 - - - -

11 R. UKS 1 1 - - - -

12 Lap. Olah Raga 3 3 - - - -

13 Lap. Upacara 1 1 - - - -

14 R. Angklung 1 1 - - - -

15 Mushola 1 1 - - - -
Lampiran 16

BIOGRAFI PENULIS
Septiani, lahir di Bandar Lampung, 22 September
1991. Merupakan putri ketiga dari enam bersaudara
dari pasangan Bapak H.Suparno dan Ibu Sumarsini,
yang beralamatkan di Jalan Way Sekampung Gg.
Napoli No.52, Pahoman, Bandar Lampung. Penulis
memiliki dua orang kakak dan tiga orang adik yang
bernama Purwanto, Basuki Rahman, Sri Agustina,
Nurcahyo Kurniawan dan Indah Octaviani. Penulis
memulai Pendidikan di TK Ikal Dolog pada tahun
1997 dan selesai pada tahun 1998. Kemudian penulis
melanjutkan Pendidikan ke SDN 1 Pahoman pada
tahun 1998 dan selesai pada tahun 2004. Kemudian
penulis melanjutkan Pendidikan ke MTsN 1 Tanjung Karang lulus pada tahun
2007. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikannya ke MAN 2 Tanjung
Karang dan lulus tepat waktu pada tahun 2010. Tamat dari MAN penulis
mendaftarkan diri untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada tahun 2010,
melalui jalur PMDK penulis berhasil lulus di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Proses belajar mengajar di kelas harus mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu. Melalui skripsi yang berjudul “Penggunaan Media Gambar Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa (Penelitian Tindakan Pada Kelas V
SDN Pamulang Permai)” di bawah bimbingan Ibu Dra. Eni Rosdha
Syarbaini,M.Psi. Penulis berupaya mengembangkan metode pembelajaran yang
ada menjadi menarik dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
pada mata pelajaran IPS, yang menurut sebagian orang merupakan pembelajaran
yang hanya berisi sejarah dan cerita-cerita yang membosankan. Semoga
bermanfaat, Aamiin…..

Anda mungkin juga menyukai