TAHUN 2020/2021
DI SUSUN OLEH :
Nama : SYSCA YULIAENI PERMANA, S. Pd
Nama sekolah : SMA AL KAMAL
Kabupaten/Kota : JAKARTA BARAT
Provinsi : DKI JAKARTA
I
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice dengan
judul “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING TENTANG ANALYTICAL
EXPOSITION TEXT DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN PADA
PESERTA DIDIK KELAS XI IPA MELALUI PENDEKATAN SAINTFIK
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MATA
PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMA AL KAMAL KEBON JERUK TAHUN
AJARAN 2020/2021”.
III
BIODATA PENULIS
IV
KATA PENGANTAR
V
DAFTAR ISI
VI
VII
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tahun (PAT) yang dapat menjadi acuan untuk melihat hasil peserta didik dalam
proses pembelajaran secara daring.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan
pembelajaran Bahasa Inggris kelas XI IPA.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk
melihat hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Inggris dan
mengembangkan metode pembelajaran daring.
D. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan praktik ini adalah
1. Meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris
yang berorientasi HOTS.
2. Kegunaan teoritis adalah sebagai pembelajaran untuk mengembangkan metode
pembelajaran secara daring dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
3. Kegunaan praktis adalah untuk melihat hasil belajar peserta didik kelas XI IPA
di SMAS AL KAMAL.
2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah
materi Analytical Exposition Text pada Kelas XI IPA.
Analytical Exposition Text
Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks eksposisi analitis lisan dan tulis dengan memberi
KD 3.4 dan meminta informasi terkait isu aktual, sesuai dengan konteks
penggunaannya
3
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah
dilakukan penulis.
1) Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk merancang pembelajaran yang
digunakan di kelas XI. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas
XI penulis menggunakan model Problem Based Learning dengan
metode diskusi dan tanya jawab.
2) Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
4
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model Problem Based Learning:
Kegiatan di kelas XI IPA.
Kegiatan Pembelajaran
5
Penutup ❖ Peserta didik diberikan refleksi terhadap proses pembelajaran:
Well, class, you have done a very good job today. Most of you are active. I
(10 Menit) hope next time, all of you involve in the interaction. How do you feel
during the lesson? Is there anyone want to say something?
❖ Peserta didik dan guru menyimpulkan apa yang dipelajari hari ini
“Who can conclude what you have studied during this meeting?”.
D. Alat/Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah Kelas
XI IPA
a) Penyajian materi “Analytical Exposition Text”,
b) video “Analytical Exposition Text” diambil
dari https://www.youtube.com/ dengan alamat link sebagai
berikut https://www.youtube.com/watch?v=QdAAoPrw7zQ
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 4 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi
dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes
tulis uraian singkat dengan contoh text nya dan (c) sebuah tabel untuk
mengembangkan isi text ke dalam struktur text yang baik dan benar, serta (d)
diberikan Evaluasi atau pekerjaan rumah berupa diberikan beberapa tema oleh
guru dan siswa mengembangkan satu tema pilihan tersebut menjadi sebuah
text Analytical Exposition yang baik dan benar sesuai konteks nya.
6
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 12 dan 20 September tahun 2020
bertempat di kelas XI IPA di SMA AL KAMAL.
7
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik pembelajaran yang diuraikan di
bab II sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran problem based learning
berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan
dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun
temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai
sintak problem based learning megharuskan siswa aktif selama
proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran problem based learning meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah
kegiatan pembelajaran tersebut, siswa tidak hanya memahami teori
materi tersebut, tetapi bagaimana mengamalkan dalam kegiatan
sehari – hari yang berhubungan dengan materi dan manfaatnya
dalam kehidupan nyata. Pemahaman ini menjadi dasar siswa
dalam mempelajari materi Bahasa Inggris tentang:
➢ Analytical Exposition Text Kelas XI IPA dan Pemahaman tentang
Analytical Exposition Text Kelas XI IPA membantu siswa dalam
membedakan dan dapat mengungkapkan fakta dan pendapat
tentang sebuah objek khususnya pada sebuah topik yang sedang
didiskusikan.
➢ Serta Kelas XI IPA, siswa dapat menyimpulkan dan
memanfaatkan peranan penting sebuah ungkapan fakta dan
pendapat tentang sebuah objek yang sedang didiskusikan yang
mereka pilih sebagai tema pembahasan menarik khususnya pada
sebuah Analytical Exposition Text di kehidupan sehari – hari.
8
3. Penerapan model pembelajaran problem based
learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal
ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
4. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius.
Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah
bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang
peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi
pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif
(diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasan), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa
yang diajarkan oleh guru.
5. Penerapan model pembelajaran problem based learning juga
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
(problem solving). Problem based learning yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
6. Dari 25 peserta didik yang tercatat dalam absen, yang mengikuti
kegiatan daring ini hanya 20 siswa saja. Selebihnya ada yang sakit
dan izin karena kuota tidak mencukupi.
9
Dengan menerapkan problem based learning, siswa tak hanya belajar
dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk
mencari data, materi dari sumber lainnya.
10
B. Masalah yang dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah
1) siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model problem based
learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru
selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya
diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru
melalui ceramah.
2) guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video
pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran. Video juga
merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai
dengan rumusan KD
3) Sarana dan prasarana yang ada disekolah kurang mendukung dalam
aplikasi pembelajaran Kurikulum 2013 berorientasi HOTS.
C. Mengatasi Masalah
Cara mengatasi masalah yang ada sebagai berikut :
1) Meyakinkan para peserta didik bahwa pembelajaran yang menerapkan
problem based learning dapat membantu mereka lebih menguasai atau
lebih paham materi pembelajaran. Guru hanya memberikan penjelasan
secara singkat tentang apa yang akan dipelajari, bagaimana cara
mempelajari materi tersebut, mengapa mempelajari materi tersebut, apa
manfaat mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang
mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (High
Order Thinking Skill). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya
HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan
konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
2) Kekurang mampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi
dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan
baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain
menerapkan kegiatan literasi baca, siswa juga dapat meningkatkan
literasi digitalnya.
11
3) Siswa harus terus diberikan motivasi agar selalu mengikuti
pembelajaran daring secara aktif agar aktivitas belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik dan sesuai rencana yang telah dibuat.
4) Pemberian kuota pulsa yang telah dikirim oleh pemerintah baik untuk
pendidik maupun siswa dapat membantu berjalannya proses belajar
mengajar.
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran Bahasa Inggris dengan model pembelajaran problem
based learning layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi
HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran Bahasa Inggris dengan model
pembelajaran problem based learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Bahasa Inggris dengan
model pembelajaran discovery learning yang berpusat pada students
centered berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku pedoman guru yang telah disediakan, tetapi berani
melakukan inovasi pembelajaran Bahasa Inggris yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
12
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini akan
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan
Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar https://anyflip.com/bvonv/cgav/
Lampiran 4 : LKPD https://anyflip.com/bvonv/cgav/
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman pensekoran
14
Foto Kegiatan Pembelajaran Daring Saat Diberikan Tindakan
15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Teks Analytical Exposition dengan pendekatan pembelajaran yang diharapkan
adalah students centered berbasis TPACK menggunakan strategi berpartisipasi dalam pembelajaran
serta metode diskusi dan tanya jawab dengan model Problem Based Learning, peserta didik mampu
dan terampil Mengidentifikasi (C1) struktur teks, fungsi sosial, unsur kebahasaan sebuah text
Analytical Exposition, Menemukan (C3) informasi terkait perbedaan fakta dan pendapat,
struktur teks, fungsi sosial, unsur kebahasaan yang ada dalam teks Analytical Exposition, serta
mampu Mengembangkan (P4) isi teks analytical exposition yang telah dibaca menggunakan
bahasa sendiri yang dikemas secara baik dan benar terkait isu aktual sesuai dengan konteks
penggunaannya dengan rasa percaya diri, disiplin, santun dan tanggung jawab.
B. Kegiatan Pembelajaran
16
Kegiatan Inti ❖ Peserta didik menyimak video yang di sajikan guru melalui sharescreen
tentang Analytical Exposition Text yang disajikan dalam G-Meet melalui
(35 Menit)
link youtube.
❖ Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mengenai
isu yang ada di video:
• What is the writer’s opinion from the Video?
• What is Analytical Exposition Text?
• What is the generic structure of Analytical Exposition Text?
❖ Peserta didik mengidentifikasi informasi – informasi yang didapat melalui
video dengan memberi ceklis pada lembar kerja yang diberikan oleh guru.
❖ Peserta didik mengumpulkannya melalui google classroom.
❖ Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok.
❖ Setiap masing – masing kelompok dibagikan lembar kerja (LKPD dalam
google classroom.
❖ Dengan bimbingan guru, peserta didik berdiskusi untuk menganalisis
struktur dari teks, fungsi sosial, serta unsur kebahasan tersebut.
❖ Peserta didik menjawab pertanyaan terkait teks.
❖ Peserta didik mampu menemukan informasi kemudian menuliskan dengan
benar terkait struktur teks, fungsi sosial serta unsur kebahasaan nya.
❖ Peserta didik melampirkan bukti hasil diskusi berupa screenshoot lalu
kirim ke google classroom.
❖ Peserta didik diminta secara berkelompok menyajikan hasil diskusinya
melalui Google meet bersama guru.
❖ Peserta didik mempresentasikan terkait teks yang telah dikerjakan
❖ Guru mengevaluasi hasil yang disampaikan oleh siswa.
❖ Peserta didik diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
bertanya tentang hasil diskusi atau tentang yang belum dipahami.
Penutup ❖ Peserta didik diberikan refleksi terhadap proses pembelajaran:
Well, class, you have done a very good job today. Most of you are active. I
(10 Menit) hope next time, all of you involve in the interaction. How do you feel
during the lesson? Is there anyone want to say something?
❖ Peserta didik dan guru menyimpulkan apa yang dipelajari hari ini
“Who can conclude what you have studied during this meeting?”.
17
C. Aspek Penilaian
Penilaian keterampilan melalui Melalui pengamatan perilaku Melalui instrumen tes tertulis
membuat hasil laporan dan sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan instrumen dan
membuat Iklan sederhana sebagai dalam melakukan diskusi rubrik penilaian pengetahuan.
implementasi dari Analytical tentangAnalytical Exposition
Exposition. text sesuai dengan situasi dan
kondisi yang diberikan dalam
penilaian sikap (simpati
dengan santun, ingin tahu,
teliti, percaya diri,
bertanggung jawab, serta
mampu bekerja sama).
Kepala Sekolah
NIP. NIP.
18
BAHAN AJAR
Learning Materials
a. Definition
What is actually Analytical Exposition Text?
This unit deals with Analytical Exposition texts. Analytical Exposition belongs to argumentative
texts. An analytical exposition text is called a persuasive text because its social function is to
persuade the readers or listeners that something is a case. (Talk Active Grade 2). Through this
type of texts, the writer/speaker elaborates his/her idea about the phenomenon surrounding. His/her
purpose is to convince the audience that his/her idea is an important matter.
Attached below is a video on Analytical Exposition text. Open the video file and study the content.
Having viewed the video, can you outline Analytical Exposition Text in a few sentences?
[Link: https://www.youtube.com/watch?v=QdAAoPrw7zQ]
b. Generic Structures
19
An Analytical Exposition consists of three components:
1. Thesis: an introductory statement that presents the author’s point of view and previews the
argument that will follow – in some texts, the opening statement may be ‘attention grabbing’.
2. Arguments: Explaining the argument to support the writer‘s position. The number of
arguments may vary, but each argument must be supported by evidence and explanation
to convince the audience.
3. Reiteration: a conclusion that sums up the arguments and reinforces the author’s point of
view.
c. Social Function
d. Language Features
20
4. Using Simple Present Tense
6. Use word that link argument, such as firstly, secondly, and reasoning through
causal conjunction, such as in addition, furthermore, however, therefore.
21
Having studied the video content, just put √ in the checklist below when the
information is mentioned.
NO INFORMATION T F
1 An analytical exposition text is meant by the writer/speaker to √
2 convince
An the audience
analytical that
exposition his/her
ends withidea is an important issue.
recommendations √
3 Hypothesis is central in analytical exposition text. √
4 To introduce arguments in analytical expositions, connectors √
5 such on
To the other ahand,
introduce however, and
conclusion in theanalytical
like are often used
expositions, √
a far destination. But, in the other hand, cars become not good
for human health caused by the carbon dioxide emissions. What
can we do now is, starting using public transportation rather
than private transportation? So, we have to know how to
8 Analytical expositions typically use the simple present tense √
9 Arguments in analytical expositions may be more than one √
10 As its name suggests, analytical exposition has a purpose to √
21
Tips!
Before proceeding with tasks, you may find this section valuable. In your attempt to
produce effective analytical exposition texts you can try the following:
• Thesis
All the things mentioned in the clusters of ideas should support the
thesis stated at the beginning.
• Style
Insert quotations. This will help you convince the audience. For this, you
have to read a lot in order to support your arguments with data, facts or
even authoritative sources.
• Re-read
Re-read your analytical text when you have finished. Make sure you have
included relevant strong supporting ideas and quality language. Avoid
thinking that longer texts are better than shorter ones.
22
Warming UP
23
Lembar Kerja Peserta Didik
Name : ……………………….
Class : XI IPA / IPS
Topic : Let’s Write an Analytical Exposition
Skill : Writing and Speaking
Indikator :
• Mengidentifikasi (C1) struktur teks, fungsi sosial, unsur kebahasaan beberapa teks
Analytical Exposition lisan dan tulis dengan memberi dan meminta informasi terkait
isu aktual, sesuai dengan konteks penggunaannya.
• Menemukan (C3) informasi terkait struktur teks, fungsi sosial, unsur kebahasaan
yang ada dalam teks Analytical Exposition.
• Mengembangkan (P4) isi teks analytical exposition yang telah dibaca menggunakan
bahasa sendiri yang dikemas secara baik dan benar terkait isu aktual sesuai dengan
konteks penggunaannya
Read the following text carefully. How is this text organized and please add
necessary signs for language features? Discuss and answer the simple questions
with your group.
A Series of Arguments
Reiteration
After you read and do the exercise on the text, retell the contents of the text using
your own language in front of your friends.
24
Media Pembelajaran
[Link: https://www.youtube.com/watch?v=QdAAoPrw7zQ]
https://www.liveworksheets.com/worksheets/en/English_language/Reading_comprehen
sion/Fact_and_Opinion_1_cd1407607mk
25
(Power Point Slide)
( https://classroom.google.com/u/1/c/MzY1OTU3MDE4Nzcz )
26
INSTRUMEN EVALUASI
Dust Bin
To improve comfort and cleanliness at our school, a number of dust bins should
be increased.
When we look at classrooms, school corridors and school yard, there are paper mineral
water cups, straws, and napkins here and there. The condition of uncleanliness and
discomfort really hinders learning and teaching environment. Litters thrown carelessly
cause disease, especially empty plastic cup or glasses. They can be filled out with water
coming from the rain. This can be placed for dengue mosquitoes to spread out. Besides,
these rubbishes can deteriorate the scene. Well painted wall and green school yard do
not mean anything litters are scattered everywhere.
Anyway, I notice that most of the students in our school have responsibilities for
the school environment. They put their litters on the proper places. But some are not
diligent enough to find the dust bins. The numbers of dust binds in our schools are not
enough. More dust bins should be put beside each of steps, outside of the classrooms,
and some more also the corridors. Probably one dust bin should be in every ten
meters. So, when students want to throw away their litters, they can find the dust bins
easily.
When school is equipped with sufficient dust bins, we do not have problems of
freak and discomfort any more. Our school will be very clean and become a nice place
to study.
6. What is the writer’s intention? To ….readers to do something good.
a. Explain
b. Attract
c. Entertain
d. Inform
e. Describe
7. According to the writer, more dust bins….. in every ten meters.
a. Should be placed
b. Are not required
28
c. Should be painted
d. Are unnecessary
e. Should be decorated
8. What is the writer’s argument on a sufficient number of dust bins?
a. They can serve janitor’s energy
b. They make school environment neat
c. Students can throw garbage away easily
d. Students are asked to clean them
e. They can prevent litters
9. What is the writer’s suggestion?
a. To hire more gardeners
b. To use dustbins efficiently
c. Students are asked to give more dustbins
d. To buy more dustbins
e. To ask parents to give more dustbins
10. Besides, these rubbish can deteriorate the scene .(Paragraph 2). What is
the Antonym of underlined word….
a. Destroy
b. Improve
c. Minimize
d. Reduce
e. Worsen
Topics
- Handphone is important
29
INSTRUMENT PENILAIAN
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi
belum ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas
kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten
10
25
50
75
10
25
50
75
10
25
50
75
10
25
50
75
10
25
50
75
10
25
50
75
10
0
0
1
2
3
4
5
31
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS
(Bentuk Uraian)
32
Indikator : Menemukan (C3) informasi terkait struktur teks, fungsi sosial, unsur
kebahasaan yang ada dalam teks Analytical Exposition.
1. Thesis
2. Arguments
3. Reiteration
Rubrik Penilaian:
Jawaban
1 2
2 5
3 3
Jumlah 10
33
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
NA = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Indikator : Membuat (P5) sebuah text Analytical Exposition terkait isu aktual,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks penggunaannya.
Topics :
- It’s important for sleeping
- The importance of education
- The dangerous effect of littering
- Jogging is good exercise for everyone
- Handphone is important
Penilaian Keterampilan
Penilaian Presentasi/Monolog
Indikator :
Mengembangkan (P4) isi teks analytical exposition yang telah dibaca menggunakan
bahasa sendiri yang dikemas secara baik dan benar terkait isu aktual sesuai dengan
konteks penggunaannya
Kurang
No. Aspek yang Dinilai Baik
baik
1. Organisasi presentasi (pengantar, isi, kesimpulan)
2. Isi presentasi (kedalaman, logika)
3. Koherensi dan kelancaran berbahasa
4. Bahasa:
Ucapan
Tata Bahasa
34
Perbendaharaan kata
5. Penyajian (tatapan, ekspresi wajah, bahasa tubuh)
Skor yang dicapai
Skor maksimum 10
Keterangan:
Baik mendapat skor 2
Kurang baik mendapat skor 1
Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah mencapai target pembelajaran sebelum waktu yang telah
dialokasikan berakhir, perlu diberikan kegiatan pengayaan.
Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai target pembelajaran pada waktu yang telah
dialokasikan, perlu diberikan kegiatan remedial.
35