Anda di halaman 1dari 29

UPAYA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN IPA MATERI GAYA DI KELAS IV
MI AL AMAL KEDIREN.

Proposal ini disusun sebagai tugas mata kuliah


Metodologi Penelitian

Dosen pengampu:
Ahmad Badrut Tamam, M.H.I

Oleh:
Istikomah (NIM. 21862320226)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
NOVEMBER 2022
UPAYA PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPA MATERI GAYA DI KELAS IV
MI AL AMAL KEDIREN.

Oleh:
Istikomah (NIM. 21862320226)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM TARBIYATUT THOLABAH
KRANJI PACIRAN LAMONGAN
NOVEMBER 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan


rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan salah satu tugas yang berbentuk proposal sebagai salah
satu persyaratan untuk menuntaskan tugas Ujian Akhir Semester mata
kuliah Metodologi Penelitian.
Terselesaikannya proposal ini tidak lepas dari sumbangsih para
orang- orang terdekat penulis, karena itu dengan tulus penulis sampaikan
banyak terima kasih kepada :
1. Dosen pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas yang telah
membimbing kami dalam menjelaskan gambaran tentang proposal
yang kami tulis,
2. Para pegawai perpustakaan IAI TABAH yang telah memberikan
kami kesempatan untuk berkunjung dan meminjam buku di
perpustakaan sebagai daftar buku rujukan,
3. Teman-teman program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI) yang telah membantu kami dalam mendiskusikan temuan-
temuan penelitian.
4. Ibunda dan Ayahanda, serta suami dan anak-anak yang memberikan
support dan motivasi kepada penulis untuk terus mengembangkan
diri.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan penelitian
ini, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Hal itu dikarenakan,
kelemahan dan keterbatasan kemampuan penulis semata. Saran dan kritik
yang membangun tetap kami harapkan dari para pembaca agar lebih
bernilai guna untuk pembaca. Semoga tulisan ini memberi manfaat bagi
penulis dan juga bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Lamongan, 23 Maret 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan dan Manfaat penelitian.......................................................................... 3
D. Ruang lingkup dan Keterbatasan Penelitian ....................................................4
E. Definisi Operasional ........................................................................................4
F. Sistematika Pelaporan Penelitian .....................................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 9


A. Teori-teori Variabel Penelitian ........................................................................ 9
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 9
C. Hepotesis Tindakan ....................................................................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 12
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................................... 12
B. Lokasi dan Waktu Tindakan .......................................................................... 12
C. Subjek Penelitian ............................................................................................13.
D. Desain Tindakan Penelitian .............................................................................13
1. Rencana Tindakan .....................................................................................13
2. Implementasi Tindakan....... ......................................................................13
3. Observasi ...................................................................................................14
4. Analisis dan Refleksi .................................................................................14
5. Siklus Tindakan .........................................................................................14
E. Instrumen dan Tehnik Pengumpulan Data ......................................................18
F. Analisis Data ...................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................26

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
perkembangan kemampuan siswa sekolah dasar dalam bidang akademis
selain itu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat
diperlukan untuk melanjutkan belajar ke sekolah yang lebih tinggi maupun
untuk mengembangkan bakat minat dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya misalnya dengan mata pelajaran IPA dapat melatih
keterampilan anak untuk berpikir secara kreatif dan inovatif IPA
merupakan latihan awal bagi siswa untuk berpikir dalam mengembangkan
daya cipta dan minat siswa secara dini kepada alam sekitarnya adapun arti
dari kata pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia.1
Sehubungan dengan hal tersebut di atas jelas bahwa pengajaran
IPA menunjang kemajuan perkembangan teknologi. Keberhasilan
pengajaran IPA ditentukan oleh berbagai hal, antara lain kemampuan
siswa dan kemampuan guru itu sendiri di dalam melaksanakan proses
belajar mengajar yang bermakna sesuai dengan tujuan pengajaran IPA
yang terdapat dalam kurikulum. Siswa sebagai objek pengajaran memiliki
kemampuan yang berbeda-beda ada yang cerdas ada pula yang kurang itu
kurang harus pandai dalam menyampaikan materi kepada siswa karena
keragaman yang ada pada siswa.
Kualitas pembelajaran IPA di kelas 4 MI Al amal Kediren sangat
rendah titik nilai rata-rata pembelajaran formatif hanya mencapai 60.00.
Padahal nilai kriteria ketuntasan minimal untuk standar kompetensi
macam-macam gaya di kelas 4 MI Al amal adalah 70.00, dengan
timbulnya kesenjangan antara kenyataan dan harapan. Maka diperlukan

1
Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2008), 326.

1
2

suatu upaya untuk menuju keadaan yang ideal. Peneliti menggunakan


metode demonstrasi agar siswa dapat meningkatka hasil belajar IPA pada
macam-macam materi gaya. Metode demonstasi adalah metode mengajar
dengan mempertunjukkan terjadinya suatu proses agar dapat diketahui dan
dipahami oleh peserta didik secara nyata dengan tujuan untuk memperjelas
konsep dan memperlihatkan secara langsung peristiwa yang sesuai dengan
materi yang diajarkan metode demonstrasi ini sangat memudahkan guru
untuk menyampaikan materi ajar, seperti pelajaran IPA pada materi gaya
karena dalam materi gaya dapat didemonstrasikan atau memperhatikan
gambar materi gaya tersebut.
Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi di atas dan didukung
oleh referensi studi dan penelitian, maka peneliti berkolaborasi dengan
guru kelas 4 menerapkan metode pengajaran demonstrasi dalam sebuah
penelitian tindakan kelas atau ptk untuk mengantisipasi masalah tersebut
yang sekaligus mengurangi cara belajar konvensional yang sering
digunakan dalam belajar mengajar IPA. Besar harapan penulis dalam
pembelajaran tentang hantaran panas pada benda menggunakan metode
demonstrasi dapat menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran
sehingga tujuan yang diharapkan yaitu hasil belajar IPA tentang gaya
dapat meningkat.
Penelitian ini berjudul “PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG MACAM-
MACAM GAYA DI KELAS IV MI.AL-AMAL KEDIREN.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut
1. Bagaimana penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA
siswa kelas 4 MI AL AMAL
2. Apakah melalui metode demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang
gaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 MI AL AMAL.
3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Berdasarkan berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan
yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil
belajar IPA siswa melalui penggunaan metode demonstrasi.
Manfaat teoritis yang akan diperoleh adalah:
1. Mendapatkan teori atau pengetahuan dan pengalaman baru yang relevan
dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA
2. Sebagai dasar untuk mengembangkan dan melaksanakan penelitian
lebih lanjut baik untuk diri sendiri maupun untuk guru kelas.
Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat yang
berarti bagi perseorangan atau institusi, seperti diuraikan berikut :
1. Bagi siswa
a. Untuk meningkatkan daya tarik siswa dalam mempelajari IPA
b. Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran
c. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA
tentang gaya
d. Mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dan memuaskan
e. Untuk melatih kerjasama dalam memecahkan masalah
2. Bagi guru
a. Memberikan manfaat kepada guru dalam rangka mengembangkan
dan memperbaharui cara mengajarnya untuk meningkatkan
perhatian siswa
b. Sebagai masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar
c. Menemukan suatu strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa
tentang gaya
3. Bagi kepala sekolah
a. Sebagai masukan dalam rangka memotivasi para guru untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil
b. Sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk
meningkatkan mutu sekolah
4

c. Sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan nilai KKM


4. Bagi peneliti
Dapat digunakan sebagai bahan rujukan yang dapat memberikan
manfaat dalam memperkuat landasan teori yang dibutuhkan dalam
penelitiannya
D. Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian.
Agar masalah tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis
membatasi penelitian yaitu:
1. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
IPA pada konsep gaya
2. Sekolah yang di yang digunakan dalam penelitian ini adalah MI Al
amal kelas 4 yang beralamat di Desa Kediren Kecamatan Kalitengah
kabupaten Lamongan.
3. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada awal semester II tahun
pelajaran 2022/2023
E. Definisi Oprasional
Untuk mempertegas pengertian istilah yang akan digunakan dalam
proposal ini agar tidak terjadi kesalahan penafsiran , maka penulis
memberikan memberikan definisi pada istilah – istilah yang digunakan,
yaitu :
a. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar titik karena belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
berbentuk perubahan perilaku yang relatif menetap
b. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan
bahan pelajaran dengan pertunjukan secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses
c. Gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Bila kita menarik
atau mendorong suatu benda, maka berarti kita memberikan gaya pada
benda tersebut.
5

F. Sistematika Pelaporan Penelitian


Untuk menjadikan penulis proposal ini lebih sistematis dan
terfokus, maka penulis menyajikan sistematika pelaporan penelitian
sebagai gambaran umum penulis proposal. Secara keseluruhan
pembahasan proposal ini terbagi dalam IV ( enam ) bab, masing-masing
bab terdiri dari beberapa sub pokok pembahasan dalam proposal ini
adalah sebagai berikut:
Pada bagian pertama terdiri dari halaman sampul, kata
pengantar, dan daftar isi. Daftar lampiran bagian kedua memuat pokok-
pokok permasalahan yang termuat dalam BAB I sampai BAB III.
BAB I. Bab ini memuat tentang pendahuluan terdiri dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional, dan
sistematika pelaporan penelitian.
BAB II. Bab ini memuat kajian pustaka yang berisi teori mengenai
variabel judul penelitian yang terdiri dari tiga sub bab. Sub bab
pertama membahas tentang hasil belajar, Sub bab kedua membahas
tentang tentang metode demonstrasi dan sub bab yang ketiga tentang
gaya., hasil penelitian yan relevan dan hipotesis tindakan
BAB III. Bab ini memuat metode penelitian yang meliputi
pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek
penelitian, desain tindakan penelitian, insrrumen,tekknik pengumpulan
data, dan analisis data.
Bab IV akan di isi paparan data dan temuan penelitian, yaitu
mencakup paparan data, temuan penelitiyang berisi temuan tiap siklus
dan temuan lengkap.
Bab V berisi pembahasan meliputi : temuan 1 ( sesuai jawaban
rumusan no.1,dst…), temuan 2 ( sesuai jawaban rumusan masalah nomer
2, dst.)
Bab VI diisi dengan penutup dan saran yang diberikan peneliti,
serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang dibutuhkan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori-teori variabel penelitian


1. Hasil belajar
a. Pengertian hasil belajar
Di dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dapat
dilihat dari terjadinya perubahan yang diharapkan sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan titik tujuan yang dimaksud tersebut
berupa hasil belajar siswa. Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan
yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif
afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar titik karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seorang yang berusaha untuk memperoleh suatu berbentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap. Untuk mengetahui apakah
hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
b. Macam-macam hasil belajar
1. Pemahaman konsep
Pemahaman menurut bloom diartikan sebagai kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari
2. Keterampilan proses
Usman dan Setiawan mengemukakan bahwa keterampilan proses
merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, titik, dan sosial yang mendasar bagi
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam individu siswa.
3. Sikap

7
8

Menurut Azwar sikap tidak hanya merupakan aspek mental


semata melainkan mencakup pula aspek respon fisik.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
faktor dalam diri siswa sendiri (intern) dan faktor dari luar diri siswa
atau (ekstern).
1. Faktor diri dalam siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar
diantaranya adalah kecakapan, minat bakat usaha, motivasi,
perhatian, kelemahan dan kesehatan serta kebiasaan siswa.
2. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar
diantaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik bukan
termasuk suasana kelas dalam belajar seperti riang gembira,
menyenangkan lingkungan sosial budaya dan lingkungan
keluarga, program sekolah termasuk dukungan komite sekolah ,
pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
2. Metode demonstrasi
a. Pengertian metode demonstrasi
Demonstrasi berarti menunjukkan atau peragaan titik dalam
pembelajaran menggunakan metode demontrasi dilakukan
pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan materi pembelajaran.
Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun orang luar yang
diundang ke kelas. Proses yang didemonstrasikan diambil dari objek
yang sebenarnya.2
Metode demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan
tindakan atau prosedur yang dilakukan.3 Metode demonstrasi
merupakan metode mengajar yang menyajikan bahan pelajaran
dengan pertunjukan secara langsung objek atau cara melakukan
sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses. Melalui
2
Zakiah Daradjat, metodik khusus pengajaran agama islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 296.
3
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama RI, 2009), 162.
9

metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa,


atau cara kerja suatu alat kepada peserta titik-titik demokrasi dapat
dilakukan dengan berbagai cara dari yang sekedar memberikan
pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh peserta didik,
sampai pada cara agar peserta didik dapat memecahkan suatu
masalah.
Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau
untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses
pembentukan tertentu pada siswa. Untuk memperjelas pengertian
tersebut dalam prakteknya dapat dilakukan oleh guru atau anak didik
itu sendiri. Peran penggunaan metode demontrasi dapat
mengkomunikasikan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi
kepada penerima. Oleh karena itu dalam merancang. Proses belajar
hendaknya dipilih metode yang benar-benar efektif dan efisien atau
merancang metode sendiri sehingga dapat menyampaikan pesan
pembelajaran titik yang akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari
Metode yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode
demonstrasi. Metode demonstrasi mempunyai kemampuan atau
potensi mengatasi kekurangan kekurangan guru metode demonstrasi
mampu menyampaikan materi secara jelas dan mudah dipahami
siswa.
Dengan demikian penggunaan metode demonstrasi dapat
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran perasaan dan
kemauan dari hal tersebut maka proses belajar akan efektif dan
prestasi belajar siswa akan meningkat.
b. Kelebihan dan kelemahan metode demonstrasi
1. Kelebihan metode demonstrasi
a. Melalui metode demontrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindari sebab siswa disuruh langsung memperhatikan
bahan pelajaran yang dijelaskan
10

b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak


hanya mendengar tapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan
kenyataan titik Dengan demikian siswa akan lebih meyakini
kebenaran materi pembelajaran
2. Kelemahan metode demonstrasi
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih
matang sebab tanpa persiapan yang memadai demontrasi
yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat
menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
b. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat
yang memadai yang berarti penggunaan metode ini
memerlukan pembiayaan lebih mahal dibandingkan dengan
ceramah.
c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru
yang khusus sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih
profesional.4
3. Gaya
1. Pengertian Gaya
Gaya sering diartikan sebagai dorongan atau tarikan. Bila kita
menarik atau mendorong suatu benda, maka berarti kita
memberikan gaya pada benda tersebut. Untuk melakukan suatu
gaya, diperlukan tenaga. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi
pengaruhnya dapat dirasakan. Gaya ada yang kuat dan ada yang
lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin besar pula tenaga
yang diperlukan. Besar gaya dapat diukur dengan alat yang
disebut dinamometer. Satuan gaya dinyatakan dalm Newton (N).
Gaya dapat mempengaruhi gerak dan bentuk benda.
2. Macam-macam gaya
4
Ibid, 152-153
11

a) Gaya otot
Adalah gaya yang ditimbulkan oleh otot. Misalnya, tangan
mengangkat buku, orang mendorong meja, dan kuda menarik
delman,
b) Gaya Magnet
Adalah gaya yang dihasilkan oleh magnet. Benda magnet akan
menarik benda logam. Magnet berasal dari kata Magnesia yaitu
tempat orang Yunani menemukan sifat magnet yang terdapat
dalam batu-batuan yang dapat menarik logam, misalnya magnet
yang terdapat pada pintu kulkas, alat pengumpul sampah besi, dan
penutup tempat pensil.
c) Gaya Gesek
Adalah gaya yang timbul akibat gesekan dua benda. Gaya gesek
adalah gaya yang menahan gerak benda agar benda itu dapat
berhenti bergerak. Besar kecilnya gaya gesek dipengaruhi oleh
kasar licinnya permukaan benda yang bergesekan. Makin
halus/licin permukaan gaya gesek semakin kecil. Makin kasar
permukaan gaya gesek semakin besar Misalnya, karet rem yang
bergesekan dengan pelek seperti kayuh, amplas dengan kayu, dn
ban mobil dengan permukaan jalan.
d) Gaya Pegas
Adalah gaya yang dihasilkan oleh benda elastis atau lentur.
Misalnya, tali ketapel, tali busur panah, dan pegas.
e) Gaya Gravitasi
Adalah gaya tarik dari pusat bumi. Gaya Gravitasi adalah gaya
yang menarik semua benda baik benda hidup maupun benda tidak
hidup ke arah pusat bumi.Gaya gravitasi bumi menyebabkan
semua benda di Bumi mempunyai berat. Gaya gravitasi bumi
disebut juga gaya berat, yaitu gaya yang dimiliki suatu benda
terhadap pusat bumi.5Contoh: daun berguguran dari pohon, buah
5
Jumali, dkk, Kreatif Ilmu Pengatahuan Alam Kelas 4 untuk Sekolah Dasar, (Jakarta: Duta,
2013), 94-95.
12

yang telah masak jatuh ke tanah, dan penerjun payung. Benda-


benda yang mengalami tarikan gaya gravitasi bumi akan bergerak
jatuh ke tanah. Gerak jatuh akan semakin cepat bila benda
semakin dekat dengan tanah. Setelah benda mencapai tanah, gaya
gravitasi tetap bekerja sehingga benda tetap berada pada
tempatnya.Akibat tidak adanya gaya gravitasi semua makhluk
hidup dan makhluk tak hidup akan melayang-layang di angkasa.
3. Pengaruh gaya terhadap gerak dan bentuk benda
Gaya dapat menyebabkan benda bergerak, gaya dapat menambah
kecepatan benda, dan gaya dapat mengurangi kecepatan benda.
Gaya dapatmenyebabkan kedudukan benda berubah atau gaya
dapat menyebabkan benda yang tadinya diam menjadi bergerak.
a. Gaya Menggerakkan Benda Diam
Benda diam akan bergerak jika diberi gaya. Contohnya, bola
akan melambung ke udara jika tendang. Lemari akan
bergeser jika kita dorong. Sepeda akan berjalan jika kita
kayuh. Batu akan bergerak jika kita lempar.
b. Gaya Membuat Benda Bergerak Menjadi Diam
Contoh benda yang bergerak adalah sepeda yang dikayuh,
sepeda motor yang sedang bergerak, kelereng yang
menggelinding dan sebagainya. Benda yang bergerak tersebut
dapat berhenti jika diberi gaya. Sepeda yang bergerak akan
berhenti jika direm. Sepeda motor yang sedang bergerak akan
berhenti jika direm. Kelereng yang menggelinding akan
berhenti jika kita tahan dengan tangan atau kaki. Mengerem
sepeda dan sepeda motor termasuk bentuk gaya. Begitu pula
dengan menahan kelereng dengan tangan juga termasuk
bentuk gaya, dengan demikian, gaya dapat membuat benda
bergerak menjadi diam.
c. Gaya Mengubah Kecepatan Benda
13

Perhatikan mobil yang sedang bergerak! Jika kamu amati,


kecepatan mobil tersebut tidak akan sama. Kamu bisa
melihatnya pada spidometer. Gerak mobil terkadang cepat
dan terkadang lambat. Apakah yang menyebabkan kecepatan
mobil tersebut berubah-ubah? Ketika jalan lengang,
pengemudi akan menginjak gasnya, akibatnya, mobil akan
melaju kencang. Namun, ketika ada mobil yang lain
didepannya, pengemudi akan menginjak rem. Akibatnya, laju
mobil akan melambat. Injakan gas dan injakan rem termasuk
bentuk gaya. Oleh karena itu, gaya dapat mempengaruhi
kecepatan benda.
d. Gaya Mengubah Arah Gerak Benda
Sepeda tidak hanya dapat berjalan lurus, sepeda dapat kita
belokkan ke arah yang dibutuhkan. Jika ingin mengubah arah
sepeda, kita cukup membelokkan setangnya. Hasilnya, arah
sepeda akan berubah. Begitu juga dengan orang yang
bermain bola. Bola tidak hanya bergerak ke satu arah.
Namun, arah gerak bola tidak dapat berubah dengan
sendirinya. Arah gerak bola harus diubah oleh pemain bola.
Caranya dengan menyundul atau menendang bola.
Membelokkan arah sepeda dan bola termasuk bentuk gaya.
Dengan demikian, gaya dapat mengubah arah gerak benda.
e. Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda
Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda yang terjadi pada
karet gelang yang semula berbentuk lingkaran berubah
bentuk ketika ditarik. Kayu yang semula berbentuk
gelondong bisa diubah menjadi berbagai bentuk. Ada yang
menjadi meja, kursi, mobil-mobilan, patung, dan sebagainya.
Tarikan pada karet gelang dan pahatan pada kayu termasuk
bentuk gaya. Dengan demikian, terbukti bahwa gaya dapat
mengubah bentuk benda.
14

f. Gaya Dapat Mempengaruhi Keadaan Benda di dalam Air


Di dalam air terdapat suatu gaya yng disebut gaya tekan ke
atas. Gaya ini menyebabkan benda bisa mengapung di
permukaan. Benda yang masuk ke dalam air akan dikenai
gaya tekan ke atas, sehingga benda muncul kembali ke
permukaan. Itulah sebabnya, ketika berenang kita tidak akan
ke dasar kolam, melainkan berada di permukaan air. Namun
gaya tekan ke atas dipengaruhi oleh luas permukaan benda.
Benda yang permukaannya lebar mendapat banyak gaya
tekan ke atas. Akibatnya benda itu akan tenggelam. Inilah
penyebab batu tenggelam ketika dilempar ke dalam air. Hal
ini karena batu memiliki luas permukaan yang kecil. Keadaan
benda di dalam air di pengaruhi oleh gaya tekan ke atas dan
berat benda.
1. Jika gaya tekan ke atas lebih besar dari berat benda,
maka benda akan terapung.
2. Jika gaya tekan ke atas sama dengan berat benda, maka
benda akan melayang.
3. Jika gaya tekan ke atas lebih kecil dari berat benda,
maka benda akan tenggelam.
B. Hasil penelitian yang relevan
Dalam penelitian ini membahas beberapa penelitian yang pernah
diteliti oleh beberapa peneliti lain. Peneliti tersebut digunakan sebagai
bahan kajian pendukung dalam penelitian ini titik adapun penelitian
penelitian yang dijadikan bahan kajian pendukung adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh ST Rusiah dengan skripsi berjudul


“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode
Demonstrasi Pada Materi Bangun Ruang dan Hubungan Antar
Bangun Datar”6 Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV MI
6
ST Rusiah, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Demonstrasi Pada
Materi Bangun Ruang Dan Hubungan Antar Bangun Datar” PenelitianTindakan Kelas di Kelas
IV MI Assyairiyah Attahiriyah, Skripsi S1 UIN Jakarta, 2012, 77
15

Assyairiyah Attahiriyah Tahun Pelajaran 2011/2012, dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut:

Proses pembelajaran melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan


hasil belajar siswa. Hasil belajar dari sebelum siklus ke siklus I
meningkat sebesar 10,69%. Hasil belajar dari siklus I ke siklus II
meningkat sebesar 4,40%. Secara keseluruhan terjadi peningkatan
hasil belajar sebesar 15,09%. Hasil belajar dari awal sampai dengan
akhir siklus II, dengan tingkat ketuntasan (pencapaian KKM) pada tes
sebelum sikus sebesar 50% (18 orang), pada siklus I yang sudah
mencapai nilai KKM 88,88% (32 orang), dan pada siklus II meningkat
menjadi 100% telah mencapai nilai yang ditetapkan yaitu 70.

2. Penelitian yang dilakukan Agus Andriyanto dengan judul skripsi


“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya
Melalui Metode Demonstrasi di Kelas V SDN 5 Telaga Kecamatan
Telaga Kabupaten Gorontalo”7 dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: Hasil penelitian menunjukan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat pada pembelajaran siklus I diperoleh data
dari 34 orang siswa. Siswa yang belum tuntas ada 13 orang siswa atau
38.23% dan yang tuntas ada 21 orang siswa atau 61.77%. sedangkan
pada siklus II meningkat dimana siswa yang belum tuntas ada 3 orang
siswa atau 8.82% dan yang sudah tuntas menjadi 31 orang siswa atau
91.18%. dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka
penulis menyampaikan bahwa dengan menggunakan metode
demonstrasi hasil belajar siswa di kelas V SDN 5 Telaga Kab
Gorontalo tentang sifat-sifat cahaya mengalami peningkatan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahdania dengan judul skripsi “


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 9 Mamboro Pada
Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi”8 , dapat ditarik
7
Agus Andriyanto, Djotin dan Meylan, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya
Melalui Metode Demonstrasi di Kelas V SDN 5 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.
8
Wahdania, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 9 Mamboro Pada Mata Pelajaran IPA Melalui
Metode Demonstrasi”Jurnal Penelitian Tindakan Kelas (jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE/article),12.
16

kesimpulan: Pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan metode


demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa, peningkatan
tersebut dapat dilihat pada siklus Isiswa yang tuntas sebanyak 10
orang, persentase tuntas klasikal mencapai 58,82%dan mengalami
peningkatan pada siklus II yaitu siswa yang tuntas sebanyak 16
orangatau presentase ketuntasan klasikal mencapai 94,11%.
Secara umum, dari beberapa penulisan-penulisan yang sudah
diuraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat persamaan
dan perbedaan. Persamaanya sama-sama meneliti tentang metode
demonstrasi.
Sedangkan perbedaanya yaitu lokasi/tempat, objek, dan
metode penelitian. Dengan demikian, dari beberapa judul skripsi di
atas tidak ada judul yang sama dengan judul penelitian yang penulis
sajikan, serta objek penelitiannya yaitu Upaya penerapan metode
demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA materi gaya di kelas IV MI. Al amal Kediren.
C. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variable yaitu
meningkatkan hasil belajar IPA dan variable demonstrasi. Dalam hal ini
peneliti akan menjelaskan hubungan dua variable tersebut.
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan sebelumnya,
bahwa kondisi awal pembelajaran IPA kelas IV MI Al amal
Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan lebih banyak berpusat
kepada guru, guru lebih banyak berceramah. Siswa hanya sebagai
pendengar, kondisi seperti ini mengakibatkan siswa merasa bosan dan
enggan belajar IPA. Dengan kondisi awal seperti ini kemudian peneliti
akan melaksanakan suatu tindakan untuk mengatasinya. Peneliti akan
menerapkan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran IPA.
Dari tindakan yang dilaksanakan peneliti, diharapkan mencapai
kondisi akhir, yaitu hasil belajar IPA siswa kelas IV MI Al amal
Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan dapat meningkat.
17

Melalui metode demonstrasi, diharapkan siswa lebih senang dan


tertarik untuk belajar IPA, sehingga hasil belajarnya diduga akan
meningkat
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian


Tindakan Kelas (PTK), Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi
oleh guru di lapangan.
Wibawa dan arikunta mengartikan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama. Menurut Wiriaatmadja penelitian tindakan kelas
adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi
praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka
sendiri.9Metode ini dipilih didasarkan pada pertimbangan bahwa
peneliti adalah seorang guru. Sebagai seorang guru peneliti sangat
berkeinginan memperbaiki kualitas hasil belajar IPA peserta didik
khususnya di MI Al amal Kediren Kecamatan Kalitengah Kabupaten
Lamongan, sekolah di mana peneliti melaksanakan tugas sehari-hari.
B. Lokasi dan waktu tindakan
Penelitian ini dilakukan di Kelas IV MI Al amal yang
beralamat di Desa Kediren Kecamatan Kalitengah Kabupaten
Lamongan. Alasan penulis mengadakan penelitian di lembaga tersebut
adalah : sebagai tempat penulis menjalankan aktivitas sebagai guru
kelas sehingga penulis mengetahui kondisi sekolah tersebut, kurangnya
minat siswa untuk belajar IPA. Berdasarkan pengamatan kondisi
sekolah tersebut, maka penulis tertarik untuk memeberikan kontribusi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi siswa di MI Al amal.

9
Tukiran Taniredja, Irma Pujiati dan Nyata, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Alfabeta,
2011) 15-16

18
19

Adapaun Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap


tahun pelajaran 2022/2023 tanggal 20 Februari sampai 20 April 2022.
C. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Al amal
dengan jumlah siswa 13 orang yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 9
siswa perempuan. Pertimbangan dipilihnya kelas tersebut didasarkan
pada temuan masalah bahwa kemampuan IPA siswa kelas tersebut
masih rendah.
D. Desain Tindakan Penelitian
1. Rencana Tindakan
Tahapan ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan
bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Pada tahap
perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu
mendapat perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat
sebuah instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi
selama tindakan berlangsung. Rincian tahap perencanaan terdiri dari
kegiatan sebagai berikut:
a. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan
jawaban berupa rumusan hipotesa tindakan
b. Menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta
instrument pengumpulan data yang dipakai untuk menganalisa
indikator keberhasilan
c. Menyiapkan instrument pengumpulan data
d. Membuat rancangan tindakan secara rinci yang tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Implementasi Tindakan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan rencana atau strategi
pembelajaran yang sudah diskenariokan. Pembelajaran yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
20

Demonstrasi pada proses pembelajaran dengan materi gaya.Rincian


tindakan tersebut menjelaskan tentang:
1) Menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi dalam materi gaya.
2) Mengamati pembelajaran yang dilakukan siswa
3. Observasi
Tahap ini berjalan bersamaan dengan saat pelakanaan
pembelajaran. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
berjalan, dengan demikian keduanya berlangsung dalam waktu yang
bersamaan.
Pada tahap ini, peneliti dibantu observer melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi
selama pelaksanaan tindakan berlangsung.Pengumpulan data berupa
lembar observasi dan tes hasil belajar.Panduan observasi yang
digunakan terdiri dari dua, yaitu guru dan siswa.
Observasi ini digunakan untuk mengamati secara cermat
terhadap penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA
pada materi gayayang dilaksanakan pada siklus penelitian
4. Analisis dan Refleksi
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Hasil yang telah diperoleh dari
pengamatan dikumpulkan dan dianalisa oleh peneliti, sehingga
dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai
tujuan/target yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan.
Tahap ini dilaksanakan dengan maksud untuk memperbaiki
kegiatan penelitian sebelumnya yang akan diterapkan pada
penelitian berikutnya.
5. Siklus Tindakan
Perencanaan tindakan ini diawali dengan identifikasi persoalan
di kelas dan direncanakan alternatif penyelesaiannya.Alternatif
penyelesaian dilaksanakan dalam sikus penelitian yang terdiri dari
21

perencanaa tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi,


evaluasi serta analisis dan refleksi. Setelah dilakukan evaluasi dan
refleksi pada siklus
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagaimana berikut:
a. Tahap Perencanaan (planning)
1. Menyiapkan kelas tempat penelitian
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan dengan metode
demonstrasi beserta media pembelajaran
4. Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, penggunaan
metode demonstrasi, catatan lapangan
5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada setiap pertemuan
6. Menyiapkan soal akhir siklus
7. Menyiapkan alat dokumentasi
b. Tahap Pelaksanaan ( acting )
1. Guru menyampaikan kompetensi,indikator, tujuan pembelajaran
yang diharapkan
2. Guru melakukan apersepsi dan motivasi
3. Guru membagi siswa di kelas menjadi 3 kelompok
4. Guru mendemonstrasikan tentang hantaran panas pada
benda,konduktor dan isolator panas dengan bantuan media
pembelajaran
5. Siswa ditugaskan untuk mendemontrasikan tentang materi gaya
secara berkelompok
6. Siswa secara berkelompok mengerjakan LKS yang
berkaitandengan demonstrasi yang telah dilakukan dan
menyampaikan hasil pengamatan untuk setiap kelompok
7. Siswa mengerjakan soal tes akhir siklus
8. Guru menutup pelajaran
9. Mendokumentasikan semua data yang diperoleh setiap
22

pembelajaran selama siklus


c. Tahap Observasi
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh Observer. Tahap ini berlangsung
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan (pembelajaran) yang terdiri
dari observasi terhadap siswa dan guru, dan mencatat semua hal
yang terjadi selama proses pembelajaran
d. Tahap Refleksi
Melakukan analisa terhadap semua data yang telah terkumpul
dari hasil observasi dan menentukan keberhasilan dan kelemahan
pada siklus yang akan dijadikan dasar perbaikan pada
pelaksanaan.
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam


penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu:
1.Test
Untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa digunakan test akhir
siklus berupa post tes dalam bentuk pihan ganda, isian dan essai.
Test ini bertujuan untuk menganalisa peningkatan hasil belajar siswa
pada materi gaya yang telah disampaikan pada proses pembelajaran
selama siklus.
2.Non Test
Instrument non test yang digunakan dalam penelitian ini berupa
Lembar observasi tentang aktivitas siswa pada saat proses
pembelajaran, baik yang mengenai keaktifan, motivasi, minat, sikap,
dan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran
3.Wawancara
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan
data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen
penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
23

jawabannya pun sudah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini


setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data
mencatatnya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi, berupa foto, dan dokumen-dokumen lain sebagai
bukti otentik penelitian.
F. Analisis Data
Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu
pada pelaksanaan kegiatan penelitian. Data yang sudah terkumpul berupa
hasil kerja LKS, hasil observasi, catatan lapangan dan hasil belajar
siswa.Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.
Adapun peneliti menggunakan indikator keberhasilan penelitian untuk
menentukan apakah siklus akan dilanjutkan atau dihentikan. Indikator
keberhasilan tersebut adalah:
1. Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel kemudian dianalisis
menggunakan nilai persentase. Rumus persentase yang digunakan
adalah:10
F
P¿ X 100 %
N
Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi yang akan dicari persentasenya
N = Number of Cases (Jumlah frekuensi)

2. Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan dalam memperoleh


data hasil belajar siswa adalah tes tertulis, dianalisis dengan membuat
rata-rata nilai tes formatif yang kemudian dibuat persentasenya, yang
dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:
j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠i𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚i𝑙i𝑘i 𝑛i𝑙𝑎i 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎j𝑎𝑟 X
100% j𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠i𝑠𝑤𝑎

10
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),
43.
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Ratu Umul Hazaain, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA


Siswa Melalui Metode Demonstrasi Pada Materi Hantaran Panas
Pada Benda di Kelas VI MI Ianatussibyan Lebaksari Kota Bogor
Tahun Pelajaran 2014/2015, Skripsi S1 UIN Jakarta, 2015,

Andriyanto, Agus, Djotin dan Meylan, Meningkatkan Hasil Belajar


Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya Melalui Metode Demonstrasi di
Kelas V SDN 5 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo”
Jurnal Penelitian Tindakan Kelas (kim.ung.ac.id/index.php/KIMPIF/…
4324, 2013.diakses pada hari selasa 15 maret 2016.

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi, Penelitian Tindakan


Kelas, Jakarta:PT Bumi Aksara, 2008.

Daradjat, Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam , Jakarta :


Bumi Aksara, 1995.

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009.

Rusiah, ST, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui


Metode Demonstrasi Pada Materi Bangun Ruang Dan Hubungan
Antar Bangun Datar” PenelitianTindakan Kelas di Kelas IV MI
Assyairiyah Attahiriyah, Skripsi S1 UIN Jakarta, 2012

Sanjaya,Wina, Strategi Pembeljaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan, Jakarta, Kencana, 2010.

24
Setyawan, Budi, http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/10/hakekat
pembelajaran-ipa-di-sd.html diunduh 24/2/2016

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :


Rineka Cipta, 2010

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada, 2008.

Susanto, Ahmad, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar,


Jakarta : Kencana, 2013.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: RajaGrafindo Persada,


2006.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005.

25

Anda mungkin juga menyukai