PROPOSAL SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memeroleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
SULAEFAH
NIM 1986206098
SULAEFAH
NIM. 1986206098
oleh :
Dosen Pembimbing,
Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
mampu menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa dengan model pembelajaran Problem Solving Metode Diskusi
Rolling Kelas IV Pelajaran IPA Sekolah Dasar Negeri 2 Tanjung Pura
Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu.
Penyusunan proposal skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu
syarat pengajuan penyusunan skripisi. Proposal Skripsi ini diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang bagaimana media dan sistematika penelitian
yang dilakukan penulis.
Semoga kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada penulis tercatat
sebagai amal ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Mudah-mudahan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar persetujuan........................................................................................i
Kata pengantar...............................................................................................ii
A. Judul ..............................................................................................................
B. Latar Belakang Masalah................................................................................
C. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah.............................................
D. Rumusan Masalah .........................................................................................
E. Tujuan Penelitian ..........................................................................................
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................
G. Kerangka Teori..............................................................................................
H. Penelitian yang Relavan ................................................................................
I. Kerangka Berfikir..........................................................................................
J. Hipotensis Penelitian.....................................................................................
K. Indikator Keberhasilan ..................................................................................
L. Metodologi Penelitian ...................................................................................
M. Instrumen Penelitian......................................................................................
N. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................................................
Daftar Pustka.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Identifikasi masalah
1. Mengubah cara pandang siswa terhadap pembelajaran yang menitik
beratkan pada hafalan
2. Kreativitas kurang mendapat perhatian karena sistem pendidikan yang
lebih mengembangkan kemampuan akademik seperti membaca,
menghafal dan berhitung.
3. Penerapan pembelajaran model problem solving diskusi rolling untuk
meningkatkan kreatifitas siswa dan perbedaan pada hasil belajar siswa;
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan metode diskusi rolling dalam pelajaran IPA siswa
kelas IV SD ?
2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa, saat menggunakan model
ceramah, dengan menggunakan model problem solving ( diskusi
rolling) ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas IV SD TANJUNG PURA 2
dalam memecahkan masalah yang diberikan melalui model
pembelajaran berbasis problem solving
2. Mengelompokan hasil belajar, mana siswa yang mampu berpikir kritis,
sedang, dan tidak bisa berpikir kritis.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diarapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan baik secara teoritis maupun praktis, diantaranya :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini berguna untuk menambah wawasan
keilmuan bagi guru – guru sekolah dasar dalam pembelajaran disekolah
dengan menggunakan model pembelajaran berbais problem solving
untuk meningkatkan kreativita peserta didik pada materi Jenis-jenis
hewan berdasarkan jenis makanannya menggunakan gambar hewan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait
terutama pendidik, sekolah, dan peserta didik.
a. Menambah pengetahuan dalam mengelola perencanaan dan
aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
b. Meningkatkan kekreativan peserta didik dalam mata pelajaran IPA.
c. Menambah pengetahuan tentang penerapan model pembelajaran
berbasis problem solving
1. Bagi Peserta Didik,
a. Dapat meningkatkan kekreativan peserta didik pada mata
pelajaran IPA
b. Dapat meningkatkan keaktifan peserta didik pada pembelajaran
dikelas.
c. Siswa dapat lebih berani dalam mengemukakan pendapat
d. Siswa dapat menciptakan hasil berupa produk yang dihasilkan
2. Bagi Pendidik,
a. Sebagai bahan masukan dalam memilih strategi pembelajaran
di kelas IV yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur dan bahan
pertimbangan peserta didik melakukan pembenahan serta
koreksi diri bagi pengembangan dalam pelaksanaan tugas
profesinya.
c. Memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya
memillih dan menerapkan pola pendekatan dan strategi
pembelajaran dalam proses pembelajaran dikelas IV SD
TANJUNG PURA 2 agar lebih menarik, aktif, dan diminati peserta
didik hingga akhirnya dapat meningkatkan kretivitas peserta
didik.
3. Bagi Sekolah,
a. Memberikan gagasan baru dalam pembelajaran di kelas IV SD
TANJUNG PURA 2 untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.
b. Diharapkan menjadi input bagi sekolah dalam melaksanakan
pembinaan dan pengembangan para pendidik dalam
meningkatkan efektifitas dan krativitas pembelajaran dikelas.
4. Bagi Peneliti,
a. Merupakan pengalaman baru yang bermanfaat untuk
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
b. Dapat mengaplikasikan hasil penelitiannya pada aktivitas
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Sanjaya (2016 : hal 220) Kelemahan model problem solving adalah :
1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan
2. Keberhasilan Pembelajaran problem solving membutuhkan cukup waktu untuk
persiapan.
Sebelum menjelaskan Apa itu Metode Diskusi Jaga Stand? Sebagian besar anak-anak
pasti senang kalau diajak pameran (karnaval), Didalam sebuah pameran biasa terdapat
stand (penjual dan pembeli). jadi Metode diskusi Jaga Stand ini adalah metode diskusi
kelompok yang pertama kali diciptakan oleh Dosen UII Yogyakarta bernama Prof. Hujair
Sanaki dan dikembangkan oleh penulis sendiri dimana siswa-siswi akan bermain peran
sebagai penjual dan pembeli. Tiap kelompok akan diberi masalah yang berbeda-beda.
Penjual bertugas memberi jawaban atas pertanyaan pembeli seputar masalah yang dibahas,
Pembeli bertugas menanyakan pada penjual tentang masalah yang dibahas.
1. Persiapan
2. Pendahuluan
a. Guru menyampaikan tujuan Pembelajaran
3. Kegiatan Inti
mekanisme kelompok
KELOMPOK A
KELOMPOK B
(HERBIVORA)
(KARNIVORA)
KETUA KELOMPOK A
KETUA KELOMPOK B MEMBERI
MEMBERI JAWABAN DARI
JAWABAN DARI PERTANYAAN
PERTANYAAN ANGGOTA
ANGGOTA KELOMPOK A
KELOMPOK C
KELOMPOK C
(OMNIVORA)
4. Penutup
a. Guru beserta peserta didik mengambil kesimpulan dari materi jenis-jenis
hewan berdasarkan jenis makanannya.
Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa yang telah mencapai
KKM 75 atau tuntas dalam proses pembelajaran IPA sudah mencapai angka 80% dari
keseluruhan siswa. Selanjutnya hasil belajar dikatakan meningkat apabila nilai rata-rata
siswa dan persentase siswa yang mencapai KKM secara klasikal selalu meningkat dari
sebelum tindakan ke siklus pembelajaran yang dilakukan.
Syamsul Yusuf (2013) mengemukakan bahwa fase atau usia sekolah dasar (7-12 tahun) ditandai
dengan gerak atau aktivitas motorik lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk
belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, baik halus maupun kasar. Dilihat dari aspek
perkembangan kognitif, menurut Piaget (Syamsul Yusuf, 2013:61) masa ini berada pada tahap operasi
konkret, yang ditandai dengan kemampuan (1) mengklasifikasikan (mengelompokkan) benda-benda
berdasarkan ciri yang sama; (2) menyusun atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung)
angka-angka atau bilangan; dan (3) memecahkan masalah (problem solving) yang sederhana.
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikannya berbagai
kecakapan yang dapat mengembangkan pola pikir atau daya nalar.
2.6 Kerangka Berpikir
Keadaan siswa UPTD SD Negeri 2 Tanjung pura khususnya kelas IV proses
belajar mengajar masih mengandalkan pembelajaran berpusat ke guru, siswa mencatat
dan menulis, sehingga terkadang siswa merasa bosan dengan jenis pembelajaran satu
arah, sehingga siswa kurang memiliki ketertarikan untuk mengikuti kegiatan belajar
tersebut. Dalam sistem pembelajaran IPA, kadang siswa kesulitan memahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh pengajar atau guru tersebut. Hal itu dikarenakan
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran masih rendah, sehingga mengakibatkan
pemahaman siswa masih sangat lemah dan hasil belajar siswa kurang memuaskan.
Untuk itu perlu adanya inovasi pembelajaran salah satunya menggunakan model
pembelajaran problem solving, sehingga diharapkan siswa mampu meningkatkan
keaktifan siswa, menciptakan produk dan hasil belajar juga meningkat. ketika siswa
mendapatkan masalah dan kemudian memecahkannya siswa akan aktif dengan
imajinasinya serta berpikir untuk bisa menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya.
Keaktifan yang dimaksud dalam hal ini adalah keterlibatan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran baik secara mandiri ataupun kelompok. Suatu proses pembelajaran yang
menekankan peningkatkan keaktifan siswa serta membuat siswa lebih senang dan tertarik
mengikuti pembelajaran sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam
penelitian ini memfokuskan pada dua variabel yang di teliti yaitu hasil belajar dan
keaktifan siswa, melalui model pembelajaran Problem Solving metode diskusi roll (jaga
stand) keaktifan hasil belajar siswa menjadi meningkat sehingga berpengaruh pada
peningkatan hasil belajar siswa
AKAN DILAKUKAN
GURU MENERAPKAN
TAHAPAN
TINDAKAN PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING PERENCANAAN,
PENGAMATAN, REFLEKSI
DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN
KONDISI AKHIR PROBLEM SOLVING DAPAT
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
KEAKTIFAN SISWA + PRODUK YANG
DIHASILKAN
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang ingin digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas yang sering disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakaan kelas
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian atau kegiatan ilmiah dan bermetode yang
dilakukan oleh guru didalam kelas dengan menggunakan tindakan-tindakan untuk
meningkatkan proses dan hasil pembelajaran (Susanti & Hartanto, 2015). Tujuan PTK untuk
meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Peneliti tindakan kelas adalah
merupakan suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan
empiris reflektif terhadap berbagai tindakan dan dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga
pendidik), yang melibatkan (tim penelitian), dimulai dari penyusunan suatu perencanaan
sampai penilaian terhadap tindakan yang nyata dalam kelas yang berupa kegiatan belajar
mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan
(Iskandar, 2012). Peneliti tindakan kelas dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah
pendidikan dan pembelajaran yang terjadi sehari-hari di kelas. Selain itu PTK bertujuan
untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan sasaran akhir untuk meningkatkan mutu hasil
pendidikan.
Model ;penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan M.C tagget, Berikut skema
penelitian yang dilakukan :
1. Tahapan Persiapan
Permintaan izin kepada Kepala Sekolah UPTD SD N 2 Tanjung Pura untuk melakukan
kegiatan penelitian disekolah tersebut.
2. Tahapan Observasi
Guru Melakukan pengamatan terhadap yang terjadi didalam kelas dan keaktifan siswa dikelas
7. Menyusun Silabus, RPP, LKS, Kisi-kisi soal, Instrumen penilaian, pembuatan alat peraga
9. Melaksanakan Penelitian
1. Perencanaan
SIKLUS I
2.
Tindakan
4. Refleksi
3. Observasi
1. Perencanaan
2. Tindakan
SIKLUS II
4. Refleksi 3. Observasi
Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (dalam arikunto, 2013)
B. SIKLUS 2
a. perencanaan tindakan
1. Merencanakan metode atau strategi yang akan diterapkan dalam
pembelajaran
2. Menentukan pokok bahasa yang akan digunakan dalam penelitian
3. Menerapkan pembelajaran melalui model Problem Solving untuk
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa
4. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau bahan ajar materi
pembelajaran Perkembangan Teknologi Produksi Sandang yang
digunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran yang berasal
dari buku panduan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
b. tahap pelaksanaan
Menerapkan pembelajaran yang telah dirancang dalam skenario pembelajaran dan RPP yang
telah disusun
c. tahap pengamatan
d. tahap refleksi
Refleksi (reflecting) adalah kegiatan evaluasi untuk melihat dari awal hingga
akhir. Kendala dan segala hal yang perlu adanya perubahan rencana atau
tidak. Refleksi (reflecting) ini bertujuan untuk mengetahui apakah tindakan
yang dilakukan untuk pemecahan suatu masalah sudah mencapai tujuan atau
belum. Setelah itu menentukan atau mengambil keputusan untuk melakukan
siklus lanjutan atau berhenti karena permasalahan telah terpecahkan. Selain
itu mencari tahu sejauh mana tindakan yang dilakukan maupun memperbaiki
dan meningkatkan permasalahan yang diteliti.
a. Subjek dan Objek Penelitian
1. Populasi
Menurut Arikunto (2013) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas 4 dengan jumlah 140 siswa.
2. sample
Menurut Arikunto (2013) sampel adalah .sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Berdasarkan hasil observasi di UPTD SD N 2 Tanjung Pura
didapatkan sampel sebanyak 20 siswa
3. tempat penelitian
4. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah hasil belajar dan keaktifan siswa kelas III UPTD SD
Negeri 2 Tanjung Pura pada pembelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Solving. Penelitian ini mengharapkan hasil belajar dan
keaktifan siswa akan meningkat selama proses belajar berlangsung dengan
menggunakan model Problem Solving + bisa menghasilkan produk dari karya siswa.
5. Rancangan Penelitian
Mengerjakan Membuat
POST TEST SISWA
Lembar Kerja Kesimpulan
LEMBAR OBSERVASI
Lembar observasi disusun berdasarkan indikator keaktifan, kegiatan yang
dilakukan siswa dalam kegiatan inti pembelajaran sesuai tahap-tahap model
pembelajaran Problem Solving. Lembar observasi di gunakan untuk
memperoleh data secara langsung tentang keaktifan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Dan observasi memberikan chek list pada lembar
observasinya. Jika siswa melakukan prilaku yang sesuai dengan lembar
observasi, maka diberi tanda chek list oleh observer. Setiap tanda chek list
bernilai satu, sedangkan jika kosong atau tidak diberikan chek list bernilai nol.
Berikut ini adalah kisi-kisi pengamatan (observasi) keaktifan belajar siswa
berdasarkan hasil observasi dengan guru tentang perilaku siswa selama
kegiatan pembelajaran dan menyesuaikan dengan tahap-tahap dalam model
pembelajaran Problem solving.
.
Skor Penilaian
No Indikator K C B SB
1 2 3 4
Data kuantitatif yaitu data hasil tes siswa dalam bentuk angka yang diperoleh dari
hasil tes evaluasi di akhir pembelajaran pada setiap siklus untuk mengetahui hasil
tes siswa. Keberhasilan siswa dilihat dari pencapaian meningkatkan hasil belajar
dan keaktifan siswa. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari pengamatan dengan
menggunakan lembar observasi. Data pengamatan keaktifan belajar siswa dianlisis
dengan membandingkan data kondisi awal siswa dan setelah siklus I dan siklus II.
Dan untuk mengetahui hasil belajar menggunakan tes berupa soal essai yang
diberikan kepada siswa diakhir pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Untuk
menghitung hasil belajar dan keaktifan belajar siswa sebagai berikut:
1. Analisis Kuantitatif
Jumlah siswa
Jumlah siswa= 20
Jumlah siswa
Jumlah siswa = 20
Hasil rata-rata yang diperoleh dibandingkan dengan hasil siswa pada kondisi
awal untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kelas IV SD Negeri 2
Tanjung pura dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solving.
b. Keaktifan siswa
2. Analisa kualitatif
1. Arikunto, (2013), Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik: Jakarta :Rineka Cipta
2. Chotimah, C &Fathurahman (2018) Paradigma baru sistem pembelajaran. Yogyakarta : Ar-Ruzz
3. Munandar, Utami. (2009) Pengembangan kreatifitas anak. Jakarta : Rieneka Cipta
4. Riyanto, Yatim (2012) paradigma baru pembelajaran. Jakarta : Kencana
5. Sani R.A (2019). Inovasi pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
6. Syamsul Yusuf, LN, Psikologi perkembangan anak dan remaja (Bandung : Remaja Rosdakarya,
2004).
7. Sanaki Hujair A.H (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta :Safiria Insania Press
8. Sanjaya, Wina (2016) Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan . Jakarta :
Kencana Pranada Media
9. Shoimin, A ( 2017). 68 model pembelajaran Inovatifdalam kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media.
10. Sugiyono, (2017), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Bandung :Alfabeta
LAMPIRAN FOTO