Sempro Nina Vania 20060026 b2 PGSD (r2)
Sempro Nina Vania 20060026 b2 PGSD (r2)
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NINA VANIA
NIM 20060026
Disusun Oleh
Nina Vania
20060026
Menyetujui
Penguji 1
Penguji 2
Bismillahirrahmaannirrahiim
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT
kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar” sebagai salah satu
Siliwangi Bandung.
kesulitan dan kendala . Namun berkat bantuan , bimbingan, saran serta dorongan
dari berbagai pihak, penulis dapat mengatasi kesulitan dan kendala tersebut
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharap kritik dan saran yang
proposal skripsi ini bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya pada seluruh
Nina Vania
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
A. Judul..............................................................................................................1
B. Latar Belakang Masalah................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................4
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................5
E. Manfaat Penelitian........................................................................................6
1. Manfaat Teoritis........................................................................................6
2. Manfaat Praktis..........................................................................................6
F. Definisi Operasional.....................................................................................6
G. Kajian Teori..................................................................................................8
1. Model Problem Based Learning (PBL).....................................................8
2. Kemampuan berpikir krtis.......................................................................14
3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar...........................................17
4. Materi Matematika Kelas IV di Sekolah Dasar.......................................20
H. Hipotesis......................................................................................................22
I. Metode dan Desain Penelitian.....................................................................22
J. Subjek dan Lokasi Penelitian......................................................................24
K. Instrumen Penelitian...................................................................................24
1. Tes...........................................................................................................24
2. Skenario Pembelajaran............................................................................25
3. Observasi.................................................................................................26
4. Wawancara..............................................................................................26
L. Prosedur Penelitian.....................................................................................27
M. Prosedur Pengolahan Data.......................................................................28
N. Jadwal Penelitian.........................................................................................30
O. Daftar Pustaka.............................................................................................31
ii
PROPOSAL SKRIPSI
1. Judul
Berpikir kritis merupakan salah satu proses berpikir tingkat tinggi yang
thinking).
Pengertian berpikir kritis tersebut dilengkapi lagi oleh Eggen dan Don (2012)
aspek dan sudut pandang. Kemampuan berpikir kritis adalah modal intelektual
1
2
Glaser (Fisher, 2008) menjelaskan berfikir kritis sebagai suatu sikap berfikir
dalam bernalar secara teratur. Artinya memiliki berfikir secara sistematis dalam
dengan bukti yang jelas. berpikir Kritis adalah aktivitas kognitif, yang terkait dengan
penggunaan pikiran, Belajar untuk berpikir dengan cara kritis analitis dan evaluatif
penilaian.
kurikulum 2013. Dimana dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk aktif
kemampuan berpikir kritis diajarkan pada sekolah dasar mulai dari kelas I
pertama Belajar lebih ekonomis, yakni bahwa apa yang diperoleh dan pengajarannya
akan tahan lama dalam pikiran siswa. Kedua Cenderung menambah semangat belajar
dan antusias belajar siswa. Dengan berfikir kritis diharapkan siswa dapat memiliki
sikap ilmiah, dan siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah baik pada saat
terhadap pembelajaran siswa maka pada sekolah dasar memiliki peran penting dalam
melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Asumsinya jika dari sekolah dasar telah
dilatik untuk mampu berfikir secara kritis maka ke jenjang pendidikan yang lebih
matematika
setiap 3 tahun sekali sejak tahun 2000 mengenai sistem pendidikan dan
tersebut, perlu adanya suatu model pembelajaran yang inovatif dan dapat
mengaktifkan siswa di dalam kelas. Salah satu model yang dapat dilakukan
implementasi PBL ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa, siswa
tetapi melalui model problem based learning (PBL) siswa menjadi aktif
pembelajaran tidak akan pasif. Model ini dapat membuat siswa menjadi lebih
keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi, Menjadikan siswa lebih mandiri
dan dewasa, mampu memberi aspirasi dan menerima pendapat dari orang lain,
menanamkan sikap sosial yang positif diantara siswa. Problem based learning
(PBL) ini menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran.
IV sekolah dasar.
3. Rumusan Masalah
5
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
b. Ketutantasan belajarnya
3. Kendala apa yang dihadapi oleh Guru dan Siswa Kelas IV SD dalam
Learning (PBL) ?
4. Tujuan Penelitian
menelaah:
b. Ketutantasan belajarnya
3. Kendala apa yang dihadapi oleh Guru dan Siswa Kelas IV SD dalam
Learning (PBL)
5. Manfaat Penelitian
6. Manfaat Teoritis
khusunya mengenai model Problem Based Learning (PBL) dan dapat menambah
kepada guru ketika akan mengajar menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) dan dapat menjadikan suasana belajar menjadi lebih aktif serta dapat
tujuan pembelajaran.
7. Manfaat Praktis
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa
8. Definisi Operasional
b. Menganalisis argumen.
bahasa simbol yang padat anti dan semacamnya sehingga para ahli
9. Kajian Teori
a. Pengertian
permasalahan.
tahu peserta didik agar merasa termotivasi dan mampu mencari informasi
b. Langkah- Langkah
c. Karakteristik
satu ciri dari model PBL yang dapat membedakan dari model
perspective);
dalam PBL;
belajar.
Menurut Arends (Suherti & Rohimah, 2017, hlm. 70), Ada 5 tahapan
pemecahan masalah.
diangkat.
pemecahan masalah.
lakukan.
sebagai berikut.
kelompok,
14
sebagai berikut.
a. Pengertian
dan memahami apa yang diminta dalam persolan tersebut. Pada saat itu
istilah baru yang ada pada persoalan tersebut, atau pun melakukan recall
dan recognition ketika yang dihadapinya adalah persoalan yang sama pada
15
waktu lalu, Matlin (Maulana, 2008). Proses berpikir berkaitan erat dengan
apa yang terjadi di dalam otak manusia, berpikir berkaitan dengan fakta-
fakta yang ada dalam dunia, berpikir mungkin bisa divisualisasikan, dan
proses yang sering terjadi dalam aktivitas mental seseorang yang berfungsi
pemahaman.
yang mampu berpikir kritis adalah orang yang mampu menyimpulkan apa
2017:17).
yang masuk akal untuk memutuskan apa yang harus dilakukan sesuai
b. Indikator
2. Menganalisis argumen.
indikator yaitu :
2. Memberikan alasan untuk suatu keputusan (the bases for the decision)
(3) mengevaluasi
a. Pengertian
tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan berkolaborasi
secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara siswa
dengan guru, antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan lingkungan
Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu atau
berubahnya tingkah laku (kognitif dan afektif) yang bersifat positif. Menurut
atau menalar.
b. Ruang lingkup
dirinci dalam kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok, untuk setiap
di capai.
harus dicapai siswa maka ruang lingkup materi Matematika yaitu KPK
20
menggunakan
a) Bilangan Prima
c) Kelipatan
c. Tujuan
kehidupan sehari-hari.
a. Bilangan Prima
36= 1 x 36
36= 2 x 18
36= 3 x 12
21
36= 4 x 9
36= 2 x 2 x 9
36= 2 x 2 x 3 x 3
c. Kelipatan
Seperti kelipatan 4 adalah = (4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40,
44) sedangkan kelipatan 8 adalah = (8, 16, 24, 32, 40, 48, 56).
sama dari 4 dan 8), nilai yang terkecil adalah 8 sehingga KPK
nya adalah 8.
a. Menentukan FPB
lebih bilangan.
Cara 1
22
Cara 2
FPB dari dua atau lebih bilangan adalah hasil kali dari
pangkah terendah.
b. Menentukan KPK
lebih bilangan
Cara 1
persekutuannya.
Cara 2
KPK dari dua bilangan atau lebih adalah hasil kali dari
pangkat tertinggi.
10. Hipotesis
siswa kelas IV Sekolah Dasar setelah belajar menggunakan model problem based
learning.
secara kuantitatif, sehingga hasil penelitian dengan desain ini bersifat menjelaskan
sequential.
24
dengan one group pretest-posttest design. Adapun desain one group pretest-
O X O
satu dan ke tiga yaitu tentang bagaimana proses penerapan model problem based
learning pada pembelajaran siswa kelas IV SD dan Kendala apa yang dihadapi
yaitu sebagai tindak lanjut dari hasil kuantitatif untuk membantu menjelaskan
hasil kuantitatif.
berjumlah 18 siswa yang teridiri dari 10 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
berikut:
1. Tes
atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Dalam penelitian dan
kondisi awal objek sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan produk baru
Bentuk tes yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tes (isisan) yang
berjumlah 5 soal dan non tes siswa diberikan angket dengan prosedur tesnya
26
yaitu pretest dan posttest. Tujuan dari instrumen tes ini adalah untuk memperoleh
instrument tes adalah “benar dan salah” bukan “baik dan buruk”. Data hasil test
berupa data kuantitatif/angka. Ada dua macam tes yang sering digunakan
perlakuan dengan produk tertentu. Perbandingan antara nilai pretest dan posttest
2. Skenario Pembelajaran
3. Observasi
27
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai
proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses
bila, peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
Data yang diteliti dalam observasi ini yaitu guru, peserta didik, dan media
Problem Based Learning untuk meningkatkan berpikir kritis siswa kelas IV SD.
4. Wawancara
permasalahan dan potensi yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui pendapat, keinginan dan hal-hal lain dari responden yang lebih
ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau
28
sebelumnya.
dilanjutkan dengan landasan teori dan hipotesis dari berbagai sumber tentang
data kuantitatif.
Pada penelitian ini terdapat dua jenis pengolahan data untuk menjawab rumusan
masalah penelitian. Dua jenis prosedur perngolahan data pada penelitian ini
aplikasi SPSS dengan menggunakan Uji perbedaan rata-rata (uji t) dari data
pretets dan posttets untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning
Pengolahan data kualitatif pada penelitian ini yaitu mengolah data dari
instrumen lembar observasi dan wawancara Miles & Huberman dalam Gunawan
(2013, hlm. 210) mengemukakan tiga tahapan yang harus dilakukan dalam
penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data
(conclusion drawing/verification).
Reduksi data merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi
diperlukan analisis data melalui tahap reduksi. Tahap reduksi ini dilakukan
Display data atau penyajian data juga merupakan tahap dari teknik analisis
teknik analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data
tetap mengacu pada tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan
Penarikan kesimpulan
Nuryanti, L., Zubaidah, S., & Diantoro, M. (2018). Analisis kemampuan berpikir
kritis siswa SMP. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, 3(2), 155-158.
Dr.Umar sidiq, M. D. (2019). Metode penelitian kualitatif di bidang pendidikan.
Jl. Pramuka 139 Ponogoro: CV. NATA KARYA.
Haryanti, Y. (2017). Model problem based learning membangun kemampuan
berpikir kritis siswa sekolah dasar . jurnal cakrawala pendas, 2.
sulistiani, E. M. (2017). Pentingnya berpikir kritis dalam pembelajaran
matematika untuk menghadapi tantanganan MEA. In prisma, prosding
Seminar Nasional Matematika, 605-612.
selvina wahyu prameswari, suharno, & sarwanto. (2018). Pentingnya berpikir
keitis untuk siswa sekolah dasar. national seminar on elementari
education, 2.
Wahyuni, N. P. S., Widiastuti, N. L. G. K., & Santika, I. G. N. (2022). IMPLEMENTASI
METODE EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN
DARING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
SISWA SD. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 9(1), 50-61.