Anda di halaman 1dari 20

Lk 11 a : Penyusunan Proposal PTK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(PTK)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


MATERI MEYAKINI KITAB-KITAB ALLAH
MENGGUNAKAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

Disusun oleh :

RIZKY RISA PRATIWI, S.Pd


GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

JL. AHMAD YANI RT. 20 KELURAHAN SANGASANGA DALAM,


KECAMATAN SANGASANGA
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat
dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Adapun judul
laporan penelitiani ini adalah, ” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Materi Meyakini
Kitab-Kitab Allah Menggunakan Metode Problem Based Learning”
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan
kepada:
1. Bapak Drs. Hari Sabtono selaku Kepala SMK Negeri 1 Sangasanga
2. Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan penelitian ini
menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat
khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Sangasanga, 9 Juli 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………….. 5
C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 5
D. Manfaat Penelitian……………………………………………….. 6

BAB II KERANGKA TEORI


A. Landasan Teori………………………………………………………… 7
B. Penelitian Terdahulu…………………………………………………… 11
C. Hipotesis Penelitian……………………………………………………. 11

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian………………………………………………………… 13
B. Populasi dan Sampel…………………………………………………… 13
C. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………….. 13
D. Teknik Analisa Data…………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
agar menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional juga
menyatakan sebagai berikut:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling
efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai
suatu dinamika yang diharapkan.
Berdasarkan hasil ulangan harian yang telah dilakukan diperoleh
informasi bahwa hasil belajar Materi Meyakini Kitab-Kitab Allah siswa rendah
di bawah standar ketuntasan minimal .
Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :
a. Kemampuan kogniitf siswa dalam pemahaman konsep-konsep masih
rendah.
b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan
membosankan.
c. Siswa tidak termotivasi untuk belajar .
Dengan belajar secara menghapal membuat konsep yang telah diterima
menjadi mudah untuk dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang
harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dintuntut lebih kreatif
dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan
4
digunakan dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran.
Kesiapan guru dalam memanajemen pembelajaran akan membawa dampak
positif bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai
dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran Materi Meyakini Kitab-Kitab Allah adalah
Pembelajaran Berbasis Masalah karena siswa dapat terlibat aktif karena
memiliki peran dan tanggung jawab masing–masing, sehingga aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung meningkat.
Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan suatu metode mengajar
dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan
alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan
cara penyelesaian dari soal yang ada.
Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting
melakukan penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya
meningkatkan hasil belajar Materi Meyakini Kitab-Kitab Allah Menggunakan
Metode Problem Based Learning”.

B. Rumusan Masalah
Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah metode Problem Based Learning
dapat meningkatkan hasil belajar Materi Meyakini Kitab-Kitab Allah?”

C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar materi meyakini kitab-kitab Allah
menggunakan metode pembelajaran Problem Based Learning.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu untuk
meningkatkan hasil belajar Materi Meyakini Kitab-Kitab Allah, memberikan
alternatif pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi
5
siswa, serta meningkatkan mutu pembelajaran Materi Meyakini Kitab-Kitab
Allah.
2. Bagi Siswa
Manfaat penelitian bagi siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep
Materi Meyakini Kitab- Kitab Allah sehingga pelajaran Materi tersebut
mennjadisederhana.

6
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil
belajar yaitu :
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,
jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.
c. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak,
ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,
ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik,
ketrampilan komplek dan komunikasi.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu :
a. Faktor dari dalam diri siswa Meliputi kemampuan yang dimilikinya
seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
belajar, ketekunan, social ekonomi, factor fisik dan psikis.
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan
terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Sudjana, melalui proses belajar
mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah
dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya
mempertahankanya apa yang telah dicapai.

7
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang
tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan
lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari
aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan
mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),
yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah
afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah
melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri
tersebut
2. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah autentik dari
kehidupan actual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif terbuka,
negosiasi, dan demokratis. Problem Based Learning (PBL) atau
Pembelajaran Bebasisi Masalah (PBM) adalah model pengajaran yang
bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para perserta
didik belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta
memeperoleh pengetahuan menurut Duch (dalam Shoimin, 2014).
Finkle dan Torp (dalam Shoimin, 2014) menyatakan bahwa PBM
merupakan pengembangan kurikulum dan system pengajaran yang
mengembangkan secara simultan strategi pemecahan masalah dan dasar-
dasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para pesea didik
dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidaka
8
terstruktur dengan baik. Dan definisi di atas mengandung arti bahwa PBL
atau PBM merupakan suasanan pemebelajaran yang diarahkan oleh suatu
permasalahan sehari-hari.
Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow (dalam
Shoimin,2014) menjelaskan karakteristik dari PBL atau PBM, yaitu :
a. Learning is student-centered Proses pembelajaran dalam PBL lebih
menitikberatkan kepada siswa sebagai orang belajar. Oleh karena itu,
PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme dimana siswa di dorong
untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
b. Authentic problems form the organizing focus for learning Masalah
yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik sehingga
siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
c. New information is acquired through self-directed learning Dalam
proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum mengetahui dan
memahami semua pengetahuan prasyaratnya sehingga siswa berusaha
untuk mencari sendiri melalui sumbernya, baik dari buku atau informasi
lainnya.
d. Learning occurs in small groups Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar
pemikiran dalam usaha membangun pengetahuan secara kolaboratif,
PBM dilaksanakan dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat
menuntut pembagian tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.
e. Teachers act as facilitators Pada pelaksanaan PBM, guru hanya berperan
sebagai fasilitator. Meskipun begitu guru arus selsu memantau
lperkembangna aktivitas siswa ddan mendorong mereka agar mencapai
target yang hendak dicapai.
Langkah -langkah pembelajaran berbasis masalah :
a. Guru menjelaskan tujuan pemebelajaran. Menjelaskan logistic yang
dibtuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah yang dipilih.

9
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah teersebut (menetapkan topic,
tugas, jadwal, dll).
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
eksperimen untuk mendapakan penjelasan dan pemecahan masalah,
pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah.
d. Guru membantu siswa dalam merencanakan sera menyapkan karya yang
sesuai separti laporan dan membantu merkka berbagai tugas dengan
temannya.
e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan dan kekurangan PBL adalah :
1. Kelebihan
a. Siswa didorong untuk memuliki kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata.
b. Siswa memiliki kemampuan membangun pengeahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar.
c. Pembelajaran berfokus pada maslah sehingga materi ang tidak ada
hubungannya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi
beban siswa dengan menghafal atau menyimpan infomasi.
d. Terjadi akivitas ilmiah pda siswa melalui kerja kelompok.
e. Siswa terbiasa mengguanakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.
f. Siswa memiliki kemampuan menialai kemajuan belajarnya sendiri.
g. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah
dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
h. Kesulitan belajar seswa secara individual dapat diatasi melallui kerja
kelompik dalam bentuk peer teaching

2. Kekurangan

10
PBM tidak dapat diteapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian
guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk
pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan
pemecahan masalah. Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat
keragaman siswa yang tinggi akan terjasdi kesulitan dalam pembagian
tugas.
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian Ega Sasrie Pusba (2016) yang berjudul Pengaruh Penggunaan
Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Prestasi Beelajar IPA
Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sukarame Tahun Ajaran 2015-2016. Simpulan
yang diperoleh dari penelitian tersebut bahwa terdapat pengaruh positif
penggunaan model Problem Based Learning (PBL) terhadap prestasi belajar
IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Sukarame Tahun Ajaran 2015-2016.
2. Penelitian Diana Khalida (2015) yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Problem Based Learnng Terhadap Motivasi Belajar Sejarah
Siswa di Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 2 Jepara. Hasil dari penelitian
tersebut adalah adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Negeri
2 Jepara. Adanya pengaruh ini disebabkan penerapan problem based learning
sebagai salah satu model pembelajaran dapat membantu siswa untuk
meningkatkan keterampilan berfikir kritis sehingga mampu merangsang
motivasi siswa dalam belajar sejarah.
3. Penelitian Raudhatul Hanifa (2017) yang berjudul Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Stoikiometri di MAN 1 Pidie. Adapun kesimpulan dari
penelitian ini yaitu adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi
stoikiometri di MAN 1 Pidie.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori yang telah penulis uraikan di atas maka
penulis mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
11
1. Penerapan metode pembelajaran problem based learning materi
meyakini kitab-kitab Allah di SMK Negeri 1 Sangasanga adalah
langkah-langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
2. Hasil belajar peserta didik setelah penerapan metode pembelajaran
problem based learning lebih baik daripada hasil belajar sebelumnya
dalam pembelajaran PAI materi meyakini kitab-kitab Allah di SMK
Negeri 1 Sangasanga.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai suatu
bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan,
serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan dan
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Suatu penelitian dibutuhkan objek yang akan diteliti untuk mencapai
tujuan dari penelitian. Data-data dari objek yang diteliti merupakan data
yang dibutuhkan oleh peneliti untuk proses penganalisaan data. Objek yang
akan diteliti masih berupa populasi yang dipilih oleh peneliti. Menurut
Sugiyono (2013: 117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Populasi yang digunakan oleh penulis adalah siswa SMKN 1 Sangasanga
Program Keahlian Teknik Instalasi Listrik tahun ajaran 2023/2024. Masing-
masing memiliki 2 rombong belajar dari kelas X sampai kelas XII.
2. Sampel
Sampel penelitian ini adalah Siswa Kelas XII B Teknik Instalasi Listrik
SMKN 1 Sangasanga dengan jumlah siswa sebanyak 26, yang terdiri dari 25
siswa laki – laki dan 1 siswa perempuan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data meliputi:
a. Tes Tertulis Tes tertulis ini berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (postest).
Tes dilakukan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar peserta didik
dalam penguasaan materi yang telah di sampaikan melalui penerapan model
13
pembelajaran Problem Based Learning.
b. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret seberapa
jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.( Kunandar, 2010:143). Lembar
observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi untuk
melihat aktivitas peserta didik dan lembar observasi kegiatan guru ketika
proses pembelajaran disesuaikan dengan sintaks model problem based
learning.
c. Dokumentasi Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data dari
seluruh dokumen yang ada selama kegiatan penelitian yaitu berupa foto
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning.
D. Teknik Analisa Data
Data-data yang diperoleh nantinya akan diolah dan dianalisis secara
deskriptif kualitatif yaitu: Data yang didapatkan berasal dari tes hasil belajar
siswa untuk mencari nilai rata-rata siswa pada setiap siklus dan untuk
mengetahui sejauh mana peningkatan yang terjadi pada nilai hasil belajar siswa.
Analisis data dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul, lalu
membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan
yaitu 75 (sesuai KKM yang berlaku di SMKN 1 Sangasanga).
a. Ketuntasan hasil belajar
𝑏
a = X 100%
𝑐
Keterangan :
a = Ketuntasan
b = Jumlah peserta didik tuntas
c = Jumlah seluruh peserta didik

b. Nilai rata-rata kelas


X = ∑𝑛 𝑌
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
14
∑y = Jumlah nilai seluruh peserta didik
n = Jumlah seluruh peserta didik

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia


Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas
Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Suyatno, 2009. Pembelajaran Berbasis Masalah. Surakarta: Tiga Serangkai

16
Lk 11 b : Penyusunan Instrumen PTK

PEDOMAN OBSERVASI GURU


Nama Sekolah :……………………
Nama Guru :……………………
Mata Pelajaran :……………………
Kelas/ Semester :……………………
Hari/Tanggal :……………………
YA / ADA
Tidak
No. Uraian Kegiatan Kurang Nilai Ket.
Baik Ada
Baik
1 Persiapan
a. Silabus
b. Program/Rencana Pembelajaran
Semester
c. Buku nilai (memuat nilai ulangan harian,
ujian, dan tugas)
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Pretest
b. Motivasi siswa
c. Menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran
B. KEGIATAN INTI
a. Penyiapan Materi Pelajaran
b. Penyiapan Media
c. Penyajian materi
C. PENUTUP
a. Post test
b. Membuat simpulan
c. Refleksi
Jumlah
Rata-rata

Kesimpulan : ……………………………………………………………………
Saran : ……………………………………………………………………
Pengamat

………………
PEDOMAN OBSERVASI SISWA
Hari/Tanggal : ……………………
Kelas : ……………………
Materi : …………………….
Nama Guru : ……………………..
NO. ASPEK PENGAMATAN KOMENTAR KET.
1 Memperhatikan penjelasan guru
2 Mempelajari buku siswa dengan sungguh-
sungguh
3 Melakukan kegiatan sesuai buku siswa
4 Mencatat hasil kegiatan sesuai buku siswa
5 Diskusi kelompok tentang hasil kegiatan
6 Menyusun hasil kegiatan
7 Mempresentasikan hasil kegiatan kelompok
8 Menghargai gagasan teman
9 Menyampaikan gagasan pada kelompok
10 Mengambil keputusan/kesimpulan kelompok
11 Memberi tanggapan pada kelompok lain
12 Bertanggung jawab dan disiplin kerja
13 Mencatat hasil kesimpulan

Pengamat,

……………….
LEMBAR RESPONDEN SISWA
Nama siswa : ……………………..
Kelas : ……………………..
Hari/Tanggal : ……………………..
NO URAIAN YA TIDAK KET.
1 Apakah anda merasa senang selama mengikuti kegiatan
pembelajaran ini ?
2 Apakah anda merasa senang terhadap materi pelajaran yang
disampaikan?
3 Apakah anda merasa senang menggunakan LKPD ?
4 Apakah anda merasa senang dengan suasana belajar di kelas ini?
5 Apakah anda merasa senang dengan cara penyampaian materi
oleh guru?
6 Apakah anda merasa sulit mengikuti pembelajaran ini?
7 Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi anda?
8 Apakah pembelajaran ini baru bagi anda?
9 Apakah anda menginginkan pokok bahasan yang lain
menggunakan model pembelajaran PBL?
JUMLAH

Responden

……………….

Anda mungkin juga menyukai