Anda di halaman 1dari 48

LK-11a : Penyusunan Proposal PTK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


PADA MATERI MAKNA SHALAT DAN DZIKIR
MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP ASSALAM MAJALAYA
Tahun Ajaran 2023)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas


Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan

DINAR CAHYA MAHARIANTI, S.Pd.

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MAKNA
SHALAT DAN DZIKIR
MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII SMP ASSALAM MAJALAYATahun Ajaran 2023)

DINAR CAHYA MAHARIANTI, S.Pd

Menyetujui dan Mengesahkan,

Guru Pamong, Dosen Pembimbing Lapangan,

Anjas Asmara, S.Pd.I Dr. Risa Rahmawati Sunarya S.Si.


KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan

karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Adapun judul laporan

penelitiani ini adalah, ”Peningkatan Hasil Belajar berkaitan dengan Makna Shalat dan

Dzikir Menggunakan Model PBL Siswa Kelas VII SMP ASSALAM MAJALAYA”.

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan kepada:

(1) H. Dede Komarudin, S.Ag selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam SMP Assalam.

(2) Dr. Risa Rahmawati Sunarya S.Si. Selaku Dosen Pembimbing.

(3) Anjas Asmara, S.Pd.I Selaku Guru Pamong.

(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangannya, oleh karena

itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan penelitian ini menjadi lebih

berkualitas.

Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat khususnya

dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Majalaya, Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HalamanJudul Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1


B. Pembatasan dan Rumusan Masalah……………………… 3
C. Tujuan Penelitian……………………………………………. 3
D. Manfaat Penelitian…………………………………………… 3
BAB II Kerangka Teori A. Landasan Teori………………………………………………. 4
B. Penelitian Terdahulu………………………………………… 5
C. Hipotesis Tindakan………………………………………….. 7
BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian…………………………………………….... 8
B. Subjek Penelitian……………………………………………. 8
C. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan 8
data……………….
D. Teknik Analisa Data………………………………………… 10

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar

menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia

No. 20 Tahun 2003 tentang sIstem pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berikut:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan

efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang

diharapkan. Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas VII SMP

ASSALAM MAJALAYA, Kabupaten Bandung, diperoleh informasi bahwa hasil belajar

serta pemahaman Materi Shalat berkaitan dengan penerapan pemahaman tentang perbedaan

dalam do‟a iftitah sesuai dengan dalil yang benar siswa rendah serta memiliki nilai di

bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 66.

Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :

a. Hasil belajar PAI-BP peserta didik masih kurang maksimal.

b. Proses pembelajaran masih terpusat pada guru.

c. Metode pembelajaran yang kurang bervariasi.


Berdasarkan pendapat tersebut, hasil belajar peserta didik dapat diketahui melalui

cara mengukur dan memahami tingkat keberhasilan tersebut melalui pemberian tugas.

Tujuannya untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam proses belajar.

Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan

dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran. Kesiapan guru dalam

memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif bagi siswa diantaranya hasil

belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu

model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Materi Shalat berkaitan

dengan penerapan pemahaman tentang perbedaan dalam do‟a iftitah sesuai dengan dalil

yang benar adalah PBL karena siswa dapat terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung

jawab masing–masing, sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

meningkat.

Problem based learning (PBL) merupakan suatu metode mengajar dengan

membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang

tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang

ada.

Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting melakukan

penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan hasil belajar

Materi Makna Shalat dan Dzikir dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul:

“Peningkatan Hasil Belajar Makna Shalat dan Dzikir Melalui PBL Siswa Kelas VII SMP

ASSALAM MAJALAYA“.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permsalahan

sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud PBL?

2. Apa yang dimaksud makna shalat dan dzikir?

3. “Apakah PBL dapat meningkatkan hasil belajar Materi Makna Shalat dan Dzikir siswa

Kelas VII SMP ASSALAM MAJALAYA?”

C. Tujuan Penelitian

Meningkatkan hasil belajar Materi Makna Shalat dan Dzikir menggunakan PBL

siswa Kelas VII SMP ASSALAM MAJALAYA.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu untuk

meningkatkan hasil belajar Materi Shalat berkaitan dengan penerapan pemahaman

tentang perbedaan dalam do‟a iftitah sesuai dengan dalil yang benar, memberikan

alternative pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta

meningkatkan mutu pembelajaran Materi Makna Shalat dan Dzikir

2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Shalat berkaitan dengan

penerapan pemahaman tentang perbedaan dalam do‟a iftitah sesuai dengan dalil yang

benar sehingga pelajaran Materi Makna Shalat dan Dzikir

3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.


BAB II

KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil belajar yaitu:

a. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu

pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban

atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.

c. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak, ada enam

aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, ketrampilan membedakan

secara visual, ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan komplek dan komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:

1) Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi

belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial

ekonomi, faktor fisik dan psikis.

2) Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor Hidup Tenang dengan

Kejujuran Amanah dan Istiqamah, terutama kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar mengajar

yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.


1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsic

pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah dan ia akan

berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankanya

apa yang telah dicapai.

2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan

dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang

lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan

kreativitasnya.

4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni

mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan

ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.

5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri

terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah

melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri tersebut di

atas.

2. PBL (Problem Based Learning)

Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasih masalah adalah

model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh

pengetahuan.

Problem Based Learning merupakan metode belajar yang menggunakan masalah

sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan pengetahuan

baru berdasarkan pengalamnnya dalam beraktifitas secara nyata. Problem Based

Learning dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan

peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya.

Melalui Problem Based Learning, proses inquiri dimulai dengan pertanyaan

penuntun dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang

mengintegrasikan berbagai subyek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan

terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus

berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. Problem Based Learning

merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topic dunia nyata, hal ini akan

berharga bagi atensi dan isaha peserta didik.

Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda,

maka Problem Based Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik

untuk menggali konten dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi

dirinya dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Problem Based Learning

merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topic dunia nyata, hal ini akan

berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

Karakteristik Problem Based Learning;

a. Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja.

b. Adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik.


c. Pesertaa didik mendesain proses untuk menentukan solusi atau permasalahan atau

tantangan yang diajukan.

d. Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola

informasi untuk memecahkan permasalahan.

e. Proses evaluasi dijalankan secara kontinyu.

f. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktifitas yang sudah dijalankan.

g. Produk akhir aktifitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif.

h. Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan

perubahan.

Hambatan Problem Based Learning;

a. Problem Based Learning memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk

menyelesaikan permasalahan yang komplek.

b. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya

untuk memasuki system baru.

c. Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana instruktur

memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama

bagi instruktur yang kurang atau tidak menguasai teknologi.

d. Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan listrik bertambah.

Kelebihan Problem Based Learning adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mendorong kemampuan

mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-

problem yang komplek.


d. Meningkatkan kolaborasi.

e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikan komunikasi.

f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber belajar.

g. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam

mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain

seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks

dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

i. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukan

pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.

j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun

pendidik menikmati proses pembelajaran.

Kelemahan Problem Based Learning adalah sebagai berikut:

a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

b. Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, mana instruktur

memegang peran utama di kelas.

d. Banyak peralatan yang harus disediakan.

e. Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan

informasi akan mengalami kesulitan.

f. Ada kemungkinan peserta yang kurang aktif dalam ke kelompok.

g. Ketika topic yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,

dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topic secara keseluruhan.


Untuk mengatasi kelemahan dari Problem Based Learning atas seorang pendidik

harus dapat mengatasi dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi

masalah, membatasi waktu peserta didik, dalam menyelesaikan proyek, meminimalis

dan menyediakan peralatan yang sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar,

memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak membutuhkan banyak

waktu dan biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga

instruktur dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Langkah-

langkah Problem Based Learning adalah sebagai berikut:

a. Penentuan pertanyaan Mendasar

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat

memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil

topic yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi

mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta

didik.

b. Mendesain Perancanaan Problem

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan

demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.

Perencanaan beriksi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat

mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan

berbagai subjek yang mungkin, sea mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses

untuk membantu penyelesaian proyek.

c. Menyusun Jadwal

Pengajar dan peseta didik seca kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam

menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline
untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3)

membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing

peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan denga proyek,

dan (5) meminta peseta didik untuk membuat penjelasan (alas an) tentang pemilihan

suat cara.

d. Memonitor peserta didik dan kemajuan penyelesaian problem

Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peseta

didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara

menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan

menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses

monitoring, dibuat sebuah rubric yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang

penting.

e. Menguji Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian

standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik,

memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,

membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

f. Mengevaluasi Pengalaman

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peseta didik melakukan refleksi

terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan

baik secara individe maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk

mengungkapkan perasaan dan pengalaman selama menyelesaikan proyek. Pengajar

dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja

selama proses pembelakaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru
(new inquiry) untuk menjawab pemasalahan yang diajukan pada tahap pertama

pembelajaran.

3. Materi Shalat dan dzikir Berkaitan Dengan Penerapan Pemahaman

a. Makna Shalat

Secara bahasa, salat diartikan sebagai doa atau doa meminta kebaikan. Menurut

istilah, salat dipahami sebagai semua perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan

takbir (takbiratul ihram) dan diakhiri dengan salam. Kalian pasti tahu mengapa salat

sangat penting dalam kehidupan seharihari? Salat selain sebagai tiang agama, salat

juga berfungsi untuk memberi makna terhadap kehidupan di luar salat.

Dalil Perintah Shalat:

“Bacalah Kitab (Al-Qur‟an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan

laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan

mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya

dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-

„Ankabut/29: 45).

b. Makna Dzikir

Arti zikir menurut bahasa adalah ingat, sedangkan menurut istilah, zikir diartikan

dengan mengingat Allah Swt. sebagai upaya untuk mendekatkan diri pada–Nya.
Dalil Perintah Dzikir:

“Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang

sebanyak banyaknya.” (Q.S. al-A zab/33: 41).

Adapun cara berzikir sebagai berikut:

a. Zikir dengan hati yaitu dengan cara bertafakur dan merenungkan ciptaan Allah Swt.

sehingga timbul dalam pikiran bahwa Allah Swt. adalah Zat Yang Maha Kuasa.

b. Zikir dengan ucapan, yaitu pengucapan lafal-lafal yang di dalamnya terdapat

keagungan nama-Nya. Contohnya adalah tahmid, tasbih, tahlil, takbir, membaca Al-

Qur‟an, dan salawat.

c. Menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya merupakan zikir dengan

perbuatan.
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP ASSALAM

MAJALAYA Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2023/2024, yang berada di kota

Kabupaten. SMP ASSALAM MAJALAYA Kabupaten Bandung mempunyai

rombongan belajar sebanyak 6 ruang, fasilitas yang masih belum lengkap. Dengan

jumlah guru sebanyak 16 orang Guru Non PNS 2 Tenaga Kependidikan.

2. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas VIIA SMP ASSALAM

MAJALAYA, Kabupaten Bandung, dengan jumlah siswa sebanyak 29 , yang

terdiri dari 15 siswa laki – laki dan 14 siswa perempuan.

3. Prosedur Penelitian

Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada

bulan September sampai dengan Oktober 2023. Penelitian ini pada materi Materi

tentang makna Shalat dan Dzikir diajarkan. Penelitian ini direncanakan sebanyak 2

siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain

Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.

1. Siklus I

Pada siklus ini membahas Materi tentang makna dzikir dan shalat.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan


tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan

siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model

pilihan ganda.

b. Tahap pelaksanaan Pada tahap ini dilakukan :

1) Guru menjelaskan materi Materi tentang makna dzikir dan shalat secara klasikal.

2) Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 2 kelompok, masing– masing

kelompok terdiri dari 6 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk

mempelajari LKS.

3) Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai dengan

langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok, diskusi antar

kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa saling

membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap

kelompoknya.

c. Tahap Observasi

Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang

diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan

lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan hasil

belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan

menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya. Pertimbangan yang

dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi, yaitu sebagai

berikut :
1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 66.

2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.

2. Siklus II

Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam

merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus

I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I.

4. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalamPTK ini

yaitu :

a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang kolaborator

untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selamaproses pembelajaran

berlangsung menggunakan lembar observasi.

b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas initerdiri

dari:

1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajarsiswa.

2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.

3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaranyang

dilakukan oleh Guru.

5. Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti

berikut ini :

a. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan Belajar
siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi.

Materi tentang makna dzikir dan shalat dengan menggunakan pembelajaran

Kooperatif tipe PBL. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual

jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 66.

Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 66 ini jumlahnya

sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing di hitung dengan

rumus, menurut Arikunto (2012: 24) sebagai berikut:

𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁

Dimana : P = Prosentase

F = frekuensi tiap

aktifitas N = Jumlah

seluruh aktif
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil observasi, hasil Penilaian dapat dilihat adanya peningkatan prestasi

peserta didik kelas VII di SMP Assalam Majalaya. Dari siklus pertama diperoleh jumlah

skor hasil observasi dan penilaian pembelajaran adalah ≥ 66 dan rata-rata skornya adalah

66 dengan jumlah ketuntasan 85% peserta didik dari jumlah keseluruhan kelas 30 atau

sekitar 71.43% sedangkan peserta didik yang tidak mencapai ketuntasan minimal

sebanyak 6 orang atau 28.57%

Kemudian pada siklus kedua diperoleh jumlah skor dari hasil observasi dan penilaian adalah ≥

66 dan rata-rata skornya adalah 85% dengan jumlah ketuntasan

20 peserta didik dari jumlah keseluruhan kelas VII atau sekitar 95.24% sedangkan peserta didik

yang tidak mencapai ketuntasan minimal sebanyak 1 orang atau 4.76%

Berdasarkan data diatas, Dari temuan di atas dapat menggambarkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan metode Discovery Learning yang diterapkan pada materi Menghadirkan

Shalat dan Dzikir dalam Kehidupan pada peserta didik kelas VII di SMP Assalam Majalaya

mampu meningkatkan prestasi peserta didik.


BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran yang telah dilakukan selama dua
siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran dengan metode Discovery Learning pada pembelajaran Pendidikan


Agama Islam dan Budi Pekerti materi Menghadirkan Shalat dan Dzikir dalam Kehidupan di
Kelas VII C SMP Terpadu Babussalam pada setiap siklusnya mengalami peningkatan yang
singnifikan.

2. Dengan penerapan metode Discovery Learning dapat menghasilkan dampak positif dalam
meningkatkan keaktipan peserta didik didalam proses pembelajaran serta dapat meningkatan
prestasi peserta didik
DAFTAR PUSTAKA

1. Ansari, Bansu I dan Martinis Yamin. 2012. Taktik Mengembangkan


KemampuanIndividual Peserta didik. Jakarta: Press Group
2. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2017. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.
3. Cordoba. Al-Qur’an T a d w i d dan Terjemahannya. Cetakan ke-4.
Bandung,2016.
4. Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Roestiyah.
5. Lajnah Pentashih Mushaf al-Qur’an. 2020. Qur’anKemenag. Jakarta:
KementerianAgama RI, dalam https://quran.kemenag.go.id/
6. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar.
7. Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
ProsesPendidikan.Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
8. Setyosari. Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana Pranamedia Group.
9. Suryadi, Rudi Ahmad dan Sumiyati. 2020. PAI dan Budi Pekerti Kelas 7.
Jakarta:Kemdikbud RI
LK-11b: Penyusunan Instrumen PTK

Instrumen PTK
Format Lembar Wawancara Peserta Didik

Hari/Tanggal :
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Untuk Siklus Ke :

NO Pertanyaan Jawaban

Bagaimana kalian menjalankan shalat lima waktu


1
dalam sehari semalam?
Apakah kalian melaksanakan shalat tiap hari lima waktu
2
dengan tepat waktu?
Apakah kalian pernah meninggalkan shalat lima
3
waktu?
Apakah kalian tahu hukum meninggalkan shalat
4
lima waktu?
Apakah kalian tahu manfaat mengerjakan shalat
5
lima waktu?
Apa motivasi kalian mengerjakan shalat lima
6
waktu?
Apakah orang tua kalian mengajarkan shalat lima
7
waktu sedari kecil?

Apakah kegiatan praktek shalat selama


8
pembelajaran berpengaruh baik terhadap kalian?

9 Apa yang dimaksud dzikir ?

10 Apakah kalian melaksanakan Dzikir setiap hari ?

Majalaya, Pewawancara
LAMPIRAN

MODUL AJAR (MODEL 1)


MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama Penyusun : Dinar Cahya Maharianti, S.Pd.


Institutsi : SMP ASSALAM
Tahun Penyusunan : 2022-2023
Jenjang Sekolah : SMP
Kelas : VII ( TUJUH)
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 40 Menit)

Kompetensi Awal : Peserta didik diharapkan mampu memahami Makna Salat dan
Dzikir.
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin :
• Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dengan cara
melatih peserta didik berdoa sebelum dan sesudah belajar.
• Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah
 Berkeadaban (ta‟addub); yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia,karakter, identitas,
dan integritas.
Sarana prasana :
1) Mushaf Al-Qur‟an, papan tulis, spidol, serta alat tulis lainnya
2) LCD Projector, Speaker aktif, Note book, CD Pembelajaran interaktif,HP, kamera Target
Peserta Didik.
Model Pembelajaran :
 Model pembelajaran tatap muka.
 Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi ( PBL )
Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1.1. Melalui pembelajaran PBL, peserta didik dapat menghubungkan hakikat salat dan
zikir dengan pencegahan perbuatan keji dan munkar.
1.2. Melalui teknik pembelajaran teknik PBL, siswa dapat menuliskan contoh-contoh
perilaku shaleh seperti makna shalat, dzikir untuk mencegah perbuatan keji dan munkar
di lingkungan sosial.
B. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan makna tentang solat dan zikir
Peserta didik dapat menyebutkan mengartikan dalil naqli/QS. Al-Ankabut:45 dan QS.ar-
Ra`du:28
1.2.3 Peserta didik dapat menyebutkan contoh-contoh prilaku orang yang bterbiasa
melaksanakan solat dan ziki. dalam kehidupansehari-hari

C. Pemahaman Bermakna
Guru bersama peserta didik menyamakan situasi psikologis dengan menghadirkan niat belajar
untuk ibadah. Guru menghubungkan materi hakikat salat dan zikir dengan perintah Allah Swt.
dalam Q.S. al„Ankabut/29:45.
D. Pertanyaan Pemantik
 Apa pendapatmu ketika mengetahui makna shalat dan zikir?
 Apa kalian ketahui keutamaan melaksanakan sholat 5 waktu serta zikir setelah sholat?

E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pembelajaran dan memperhatikan kesiapan siswa dalam belajar.
2. Memberikan waktu kepada siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Membiasakan baca quran surat-suarat pendek
4. Peserta didik menyanyikan satu atau dua lagu wajib nasional dan Guru menekankan
pentingnya rasa nasionalime.
5. Guru mengecek kehadiran siswa.
6. Guru mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya dengan materi yang hendak dipelajari
dan menjelaskan pentingnya materi tersebut dalam kehidupan.
7. Guru menyampaikan KTTP yang harus di capai oleh peserta didik
Kegiatan Inti (50 menit)
1. Guru mengondisikan pengelompokan siswa untuk menunjang efekvitas pembelajaran.
2. Guru menampilkan media pembelajaran yang telah disiapkan untuk membentuk
pemahaman awal terhadap materi makna shalat dan zikir.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan materi yang telah ditampilkan di
media pembelajaran
4. Guru membagikan LKPD tentang materi shalat dan dzikir
5. Siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil LKPD tentang materi
pembelajaran Makana Shalat dan Dzikir.
6. Guru memberikan komentar atau menanggapi komentar atau pertanyaan siswa sekaligus
mengaitkan pembelajaran dengan pentingnya berperilaku sesuai profil pelajar Pancasila,
sehingga siswa dapat yakin bahwa memahami makna sholat dan dzikir dapat membuat hati
lebih tenang.
7. Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dikuasai oleh
siswa, serta membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran hari ini.

Kegiatan Penutup (10 menit)


1. Guru memberikan penguatan kepada siswa, dengan menekankan pentingnya pembelajaran
hari ini dalam kehidupan sehingga mereka termotivasi untuk menjelaskan dan memahami
makna shalat dan zikir adalah bagian dari ibadah.
2. Guru melaksanakan penilaian dan refleksi kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
4. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa.
F. Asesmen
Asesmen Akhir (Sumatif)
Asesmen dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran dan
menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir
jenjang.
Asesmen sumatif dapat dilakukan melalui teknik dan instrumen dibawah ini
1. Sikap
Teknik penilaian : Observasi, penilaian diri, penilain antar teman
Instrumen penilaian : Jurnal, rubrik, ceklis, catatan anekdotal
2. Aspek pengetahuan
Teknik penilaian : Tertulis, lisan, penugasan
Instrumen penilaian : Soal
3. Aspek keterampilan
Teknik penilaian : Kinerja/praktek, portofolio, roduk, proyek
Instrumen penilaian : Soal, rubrik

Rubrik Aktivitasku Marefleksikan Makna Shalat dan Dzikir yang terdapat pada isi
gambar di lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Aspek yang Dinilai

Ketepatan
Tulisan Jumlah
No Nama dengan Kebersihan Kerapian Skor Nilai
Kaidah

1 .................

2 .................

Pedoman Skor

No Skor Predikat Kriteria

Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi sesuai dengan


Sangat baik
1 A=100
gambar
Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi kurang sesuai dengan
2 B=90 Baik gambar.
Jika salah satu diantara dua uraian yaitu uraian penjelasan atau
C=80 uraian refleksi tidak sesuai dengan gambar
3 Cukup
Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi tidak sesuai dengan
D=70
4 Kurang gambar.

Nilai Akhir : Jumlah skor yang diperoleh x 100=24

G. Pengayaan dan Remidial


 Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui indikator ketercapaian
tujuanpembelajaran (IKTP).
 Bimbingan belajar perorangan Jika terdapat beberapa peserta didik yang memiliki
kesukaran variatif sehingga membutuhkan bimbingan belajar perorangan.
 Bimbingan belajar kelompok Jika ada beberapa peserta didik memiliki kesamaan kesukaran
belajar. Pembelajaran ulang dilakukan menggunakan metode dan media yang berbeda jika
seluruh peserta didik memiliki kesukaran.
 Bimbingan belajar perorangan dan kelompok dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan.
Bimbingan ini dapat dilakukan dengan menyediakan tutor sebaya. Bimbingan belajar
dilakukan oleh pendidik jika tingkat kesukaran belajar peserta didik membutuhkan
bimbingan khusus. Bimbingan ini dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui pencapaian
ketuntasan minimal muatan pembelajaran. Alternatif pembelajaran pengayaan dapat dipilih
pada rubrik Pengayaan.

H. Glosarium
Jigsaw :
Model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi
tersebut kepada anggotalain dalam kelompoknya.
I. Daftar Pustaka
1. Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar, Edisi 9, Buku 2. Jakarta: Humanika.
2. Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Siswa PAI dan BP untuk Kelas VII SMP,
Kemdikbud,. Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Pegangan Guru PAI dan BP
untuk Kelas VII SMP, Kemdikbud.
3. Faozan, Ahmad, Ragam Pengaturan Kelompok dan Peran di Kelas Besar, dalam Guru
Belajar Edisi VII Tahun Kedua Desember 2017
4. Huda, Miftahul. 2017. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mengetahui, Majalaya,. Oktober 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dinar Cahya Maharianti, S.Pd.


Diki Zaenal Muttaqin S.Pd.I
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
Lampiran 2

1. Asesmen Diagnostik

No Pernyataan Ya / Tidak
Apa pendapatmu ketika mengetahui makna
1 shalat dan zikir?
Apa kalian ketahui keutamaan
2 melaksanakan sholat 5 waktu serta zikir
setelah sholat ?
Apakah kalian sudah membaca buku
3 atau sumber lain untuk memahami
makna Shalat dan Dzikir?

2. Asesmen Formatif
Mencari data atau informasi dari berbagai sumber mengenai makna salat dan Dzikir dan
mereflesikamnya.

Kelompok` : ………………….
Nama Anggota : …………………..

Skor
No Aspek
(0-10)
1 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi sesuai
dengan gambar
2 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi kurang
sesuai dengan gambar.
3 Jika salah satu diantara dua uraian yaitu uraian
penjelasan atau uraian refleksi tidak sesuai
dengan gambar
4 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi tidak
sesuai dengan gambar.
Jumlah
Skor Maksimum 40

Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-10 : Kurang Baik
11-20 : Sedang
21-30 : Baik
31-40 : Sangat Baik
1. Presentasi Hasil
Diskusi Kelompok :
Nama Anggota :

Skor
No Aspek
(0-10)
1 Kejelasan dalam sajian
2 Tampilan bahan presentasi
3 Ketepatan presentasi sesuai dengan
temuan diskusi
4 Kejelasan menjawab pertanyaan
Jumlah
Skor Maksimum 40

Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-10 : Kurang Baik
11-20 : Sedang
21-30 : Baik
31-40 : Sangat Baik

2. Asesmen Sumatif.
a. Pengetahuan: test tertulis, essay

Lembar tes tertulis (pertemuan ke-1)

Asesmen Sumatif.
Pengetahuan: test tertulis, essay
Soal:

1. Bagaimana cara meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.?


2. Salat adalah sarana paling utama dalam hubungan antara manusia dengan- Nya.
Salat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Salat adalah
tiangnya agama. Mengapa salat sebagai tiang agama?
3. Kita selalu mengingat Allah swt. dengan cara melaksanakan salat. Dengan
melaksanakan salat kita akan mendapatkan ketenteraman hati dan akan terjaga
dari perbuatan keji dan munkar. Berikan alasan, mengapa salat dapat mencegah
keji dan munkar ?

4. Bagaimana sikap kalian apabila ada salah satu temanmu yang belum
melaksanakan salat lima waktu ?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
NAMA : ……………………………………………………………………………
KELAS : ……………………………………………………………………………
KELOMPOK : ……………………………………………………………………………

Berikan Penjelasan Terkait Lakukan Refleksi terhadap isi


GAMBAR
Gambar gambar tersebut

Rubrik dan penilaian kerja kelompok (pertemuan ke-1)

No Nilai Deskripsi
1 Nilai A=100 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi sesuai dengan gambar
2 Nilai B=90 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi kurang sesuai dengan
gambar.
3 Nilai C=80 Jika salah satu diantara dua uraian yaitu uraian penjelasan atau uraian
refleksi tidak sesuai dengan gambar
4 Nilai D=70 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi tidak sesuai dengan gambar.
Modul Ajar Format Lengkap (Model 2)
Modul Ajar PAI

Madrasah : SMP ASSALAM


Mata Pelajaran : PAI
Tema : Shalat untuk Meraih Ketaqwaan dan menghindari perilaku tercela
Fase/Kelas : D/VII (TUJUH)
Alokasi Waktu : 1 JP x 40 menit
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Nama Penyusun : DINAR CAHYA MAHARIANTI

Kompetensi Awal:
 Peserta didik mampu Shalat untuk Meraih Ketaqwaan dan menghindari perilaku tercela
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, dan bernalar kritis serta
Berkeadaban (ta‟addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia,karakter, identitas, dan
integritas.
Sarana dan Prasarana:
1) Mushaf Al-Qur‟an, papan tulis, spidol, serta alat tulis lainnya
2) LCD Projector, Speaker aktif, LEPTOP
Target Peserta Didik:
 Perangkat ajar ini digunakan untuk siswa regular (28 sd 32 orang). Peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar ditangani dengan teknik bimbingan individu atau menggunakan
tutor sebaya untuk membimbing peserta didik sehingga dapat mencapai capaian pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
a. peserta didik dapat 1. Peserta didik mampu Shalat untuk Meraih Ketaqwaan
menuliskan contoh perilaku dan menghindari perilaku tercela
ketakwaan sebagai 2. Peserta didik dapat menghubungkan hakikat salat dan
pemaknaan salat dan zikir zikir dengan pencegahan perbuatan keji dan munkar
dalam mencegah perbuatan
keji dan munkar di
lingkungan sosial.

1. Pemahaman Bermakna:

Guru bersama peserta didik menyamakan situasi psikologis dengan menghadirkan niat belajar

untuk ibadah. Guru menghubungkan materi Shalat untuk Meraih Ketaqwaan dan menghindari

perilaku tercela dengan perintah Allah Swt. dalam Q.S. Ali „Imrān/3: 102)
2. Pertanyaan Pemantik:
1) Bagaimana dampak salat dan zikir untuk kehidupan?
2) Bagaimana salat dan zikir yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar?
Kegiatan Pembelajaran:

Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
1. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
2. Memastikan kondisi kelas kondusif
3. Mempersiapkan bahan tayang
4. Mempersiapkan lembar kerja siswa
Urutan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran ke-1 4 JP
(4x35‟)
Kegiatan pembukaan: 15‟
 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
Profil Pelajar Pancasila 1
 Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran
 Peserta didik dan guru bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia
Raya dan garuda pancasila Profil Pelajar Pancasila 2
 Guru memulai pembelajaran dengan membaca Al-Qur‟an
 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi Shalat untuk Meraih
Ketaqwaan dan menghindari perilaku tercela
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran dengan metode Problem Based Learning
Kegiatan Inti: 110‟
Merumuskan masalah
 Guru memberikan materi tentang sholat untuk meraih ketakwaan
dan menghindari perilaku tercela
 Peserta didik membaca teks renungan pada buku siswa
 Peserta didik menganalisis hal-hal bahan renungan pada buku
siswa
 Peserta didik merumuskan permasalahan-permasalahan
 Peserta didik merumuskan jawaban sementara atas pertanyaan
yang dirumuskan
 Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis data atau
informasi yang diperoleh
 Guru membimbing peserta didik untuk melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis yang ditetapkan
dengan mengamati contoh-contoh perilaku yang mencerminkan
Peserta didik mampu Shalat untuk Meraih Ketaqwaan dan
menghindari perilaku tercela
 Guru membagikan lembar kerja individu
 Guru beserta peserta didik membahas menyapamakan persepsi
lembar kerja individu

Menarik Simpulan
 Dari informasi yang diperoleh dan dibuktikan kebenarannya
dengan mengamati contoh-contoh perilaku yang mencerminkan
keteladanan dari Peserta didik mampu Shalat untuk Meraih
Ketaqwaan dan menghindari perilaku tercela dalam kehidupan
sehari-hari
Kegiatan Penutup: 15‟
Penyimpulan:
 Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan memberi umpan balik serta motivasi agar
peserta didik menerapkan nilai-nilai keteladanan dari pelaksanaan
shalat dan dzikir
 Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya serta kegiatan pembelajarannya;
 Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.

Refleksi Peserta Didik:


Pertanyaan refleksi Ya Tidak
Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi
terkait
seluruh proses belajar yang sudah dialami
a. Materi apa yang sudah kalian pahami?
b. Materi apa yang menarik bagi kalian?
c. Materi apa yang belum kalian pahami?
d. Masihkah ada kesulitan dalam memahami
Shalat untuk Meraih Ketaqwaan dan
menghindari perilaku tercela ?

Asesmen/Penilaian Pencapaian Tujuan Pembelajaran


a. Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik), berupa pertanyaan kepada siswa Makna
shalat dan zdikir atau perilaku sesuai profil Pancasila, (terlampir)
b. Asesmen selama proses pembelajaran (formatif), berupa penugasan penemuan
informasi dan hasil diskusi (terlampir)
c. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif), berupa produk (poster ) dan
tertulis (isian) (terlampir)

Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?
Pengayaan dan Remidial
 Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui indikator
ketercapaian tujuanpembelajaran (IKTP).
 Bimbingan belajar perorangan Jika terdapat beberapa peserta didik yang memiliki
kesukaran variatif sehingga membutuhkan bimbingan belajar perorangan.
 Bimbingan belajar kelompok Jika ada beberapa peserta didik memiliki kesamaan
kesukaran belajar. Pembelajaran ulang dilakukan menggunakan metode dan media
yang berbeda jika seluruh peserta didik memiliki kesukaran.
 Bimbingan belajar perorangan dan kelompok dapat diberikan melalui tugas-tugas
latihan. Bimbingan ini dapat dilakukan dengan menyediakan tutor sebaya.
Bimbingan belajar dilakukan oleh pendidik jika tingkat kesukaran belajar peserta
didik membutuhkan bimbingan khusus. Bimbingan ini dapat dilakukan secara
perorangan maupun kelompok. Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui pencapaian ketuntasan mini mal muatan pembelajaran.
Alternatif pembelajaran pengayaan dapat dipilih pada rubrik Pengayaan.

Glosarium
Inquiry :
Metode kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara
guru dan siswa.

Daftar Pustaka
5. Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar, Edisi 9, Buku 2. Jakarta:
Humanika.
6. Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Siswa PAI dan BP untuk Kelas VII
SMP, Kemdikbud,. Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Pegangan Guru
PAI dan BP untuk Kelas VII SMP, Kemdikbud.
7. Faozan, Ahmad, Ragam Pengaturan Kelompok dan Peran di Kelas Besar, dalam
Guru Belajar Edisi VII Tahun Kedua Desember 2017
8. Huda, Miftahul. 2017. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan
Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kepala Sekolah Guru

Diki Zaenal Muttaqin, S.Pd.I Dinar Cahya Maharianti, S.Pd.


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Penilaian Sikap Spiritual


Nama : …………………………………………………………….
Kelas : …………………………………………………………….
Semester : …………………………………………………………….

Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban yang
jujur.

No. Pernyataan Ya Tidak

No Pernyataan Ya Tidak

1 Shalat tepat waktu

2 Melaksanakan shalat sunnah

3 Belajar sungguh-sungguh untuk shalat khusyuk

4 Berzikir setiap waktu

5 Disiplin dalam belajar

Nilai
Jawaban Ya 5 nilai skor 10
Jawaban Ya 4 nilai skor 8
Jawaban Ya 3 nilai skor 6
Jawaban Ya 2 nilai skor 4
Jawaban Ya 1 nilai skor 2
Lembar Tes Tulis (Pertemuan ke 2)
Soal

1. Apa tujuan utama dari sholat dalam Islam?


a. Meraih kesuksesan material
b. Memperoleh ketenaran
c. Meraih ketakwaan
d. Mencapai kekayaan
2. Bagaimana sholat dapat membantu seseorang meraih ketakwaan?
a. Dengan memberikan uang kepada orang miskin
b. Dengan melaksanakan puasa secara teratur
c. Dengan menjalankan ibadah dengan khusyuk dan patuh
d. Dengan menghindari pertemanan dengan orang-orang yang berdosa
3. Sholat lima waktu dalam Islam adalah wajib karena:
a. Meningkatkan kemampuan fisik
b. Menunjukkan status sosial
c. Menghindari perbuatan tercela
d. Membantu dalam pencarian pekerjaan
4. Apa peran dzikir (mengingat Allah) dalam sholat?
a. Mencari harta benda
b. Menjaga kesehatan tubuh
c. Memperdalam pengetahuan ilmiah
d. Meningkatkan kesadaran spiritual
5. Bagaimana sholat dapat membantu seseorang menghindari perbuatan tercela?
a. Dengan memberikan sanksi hukuman
b. Dengan memberikan imbalan finansial
c. Dengan merenungkan tindakan dan dosa
d. Dengan mengikuti kebiasaan buruk
6. Bagaimana sholat mempengaruhi disiplin pribadi seseorang?
a. Tidak ada pengaruh
b. Membuat seseorang semakin kurang disiplin
c. Meningkatkan disiplin pribadi
d. Mengakibatkan hilangnya fokus pada tujuan
7. Sholat adalah praktik ibadah dalam Islam yang membantu dalam mengingat Allah
dan memohon pertolongan-Nya. Ini disebut sebagai:
a. Dzikir
b. Puasa
c. Zakat
d. Hajj
8. Bagaimana sholat membantu dalam merenungkan dosa dan perbuatan tercela?
a. Dengan menghilangkan semua dosa
b. Dengan memberikan pengecualian untuk dosa
c. Dengan memeriksa tindakan dan permohonan ampunan
d. Dengan menambah dosa
9. Apa hikmah yang bisa dipetik dari sholat dalam konteks meraih ketakwaan dan
menghindari perbuatan tercela?
a. Hanya menjadi lebih sibuk
b. Meraih materi yang lebih banyak
c. Meningkatkan kualitas hidup
d. Meraih ketenaran
10. Bagaimana sholat memotivasi seseorang untuk menjalani kehidupan yang lebih
bermakna dan menghindari perbuatan tercela?
a. Dengan meningkatkan egoisme
b. Dengan memberikan dorongan untuk bertindak dengan kebaikan dan keadilan
c. Dengan mengisolasi diri dari masyarakat
d. Dengan menekan diri
MATERI AJAR 1
MATERI AJAR 2
DOKUMENTASI PPL 2

Anda mungkin juga menyukai