Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan
karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Adapun judul laporan
penelitiani ini adalah, ”Peningkatan Hasil Belajar berkaitan dengan Makna Shalat dan
Dzikir Menggunakan Model PBL Siswa Kelas VII SMP ASSALAM MAJALAYA”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan kepada:
(1) H. Dede Komarudin, S.Ag selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam SMP Assalam.
(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan penelitian ini menjadi lebih
berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat khususnya
Penyusun
DAFTAR ISI
HalamanJudul Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
No. 20 Tahun 2003 tentang sIstem pendidikan Nasional juga menyatakan sebagai berikut:
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan
efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang
diharapkan. Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas VII SMP
serta pemahaman Materi Shalat berkaitan dengan penerapan pemahaman tentang perbedaan
dalam do‟a iftitah sesuai dengan dalil yang benar siswa rendah serta memiliki nilai di
cara mengukur dan memahami tingkat keberhasilan tersebut melalui pemberian tugas.
Tujuannya untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam proses belajar.
dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran. Kesiapan guru dalam
memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif bagi siswa diantaranya hasil
belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu
model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Materi Shalat berkaitan
dengan penerapan pemahaman tentang perbedaan dalam do‟a iftitah sesuai dengan dalil
yang benar adalah PBL karena siswa dapat terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung
meningkat.
membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang
tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang
ada.
penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan hasil belajar
Materi Makna Shalat dan Dzikir dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul:
“Peningkatan Hasil Belajar Makna Shalat dan Dzikir Melalui PBL Siswa Kelas VII SMP
ASSALAM MAJALAYA“.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
sebagai berikut:
3. “Apakah PBL dapat meningkatkan hasil belajar Materi Makna Shalat dan Dzikir siswa
C. Tujuan Penelitian
Meningkatkan hasil belajar Materi Makna Shalat dan Dzikir menggunakan PBL
D. Manfaat Penelitian
tentang perbedaan dalam do‟a iftitah sesuai dengan dalil yang benar, memberikan
alternative pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta
2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Shalat berkaitan dengan
penerapan pemahaman tentang perbedaan dalam do‟a iftitah sesuai dengan dalil yang
3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil belajar yaitu:
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban
c. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak, ada enam
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:
1) Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial
2) Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor Hidup Tenang dengan
Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar mengajar
pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah dan ia akan
dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang
3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama
kreativitasnya.
mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah
melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri tersebut di
atas.
model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh
pengetahuan.
penuntun dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus
berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. Problem Based Learning
merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topic dunia nyata, hal ini akan
Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda,
maka Problem Based Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik
untuk menggali konten dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi
merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topic dunia nyata, hal ini akan
d. Peserta didik secara kolaboratif bertanggung jawab untuk mengakses dan mengelola
f. Peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktifitas yang sudah dijalankan.
perubahan.
a. Problem Based Learning memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk
b. Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya
memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama
mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-
i. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukan
c. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, mana instruktur
harus dapat mengatasi dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi
memilih lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga tidak membutuhkan banyak
instruktur dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Langkah-
topic yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta
didik.
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan
demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut.
berbagai subjek yang mungkin, sea mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses
c. Menyusun Jadwal
Pengajar dan peseta didik seca kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline
untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3)
membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing
peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan denga proyek,
dan (5) meminta peseta didik untuk membuat penjelasan (alas an) tentang pemilihan
suat cara.
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
monitoring, dibuat sebuah rubric yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang
penting.
e. Menguji Hasil
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
f. Mengevaluasi Pengalaman
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peseta didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan
baik secara individe maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
selama proses pembelakaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru
(new inquiry) untuk menjawab pemasalahan yang diajukan pada tahap pertama
pembelajaran.
a. Makna Shalat
Secara bahasa, salat diartikan sebagai doa atau doa meminta kebaikan. Menurut
istilah, salat dipahami sebagai semua perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir (takbiratul ihram) dan diakhiri dengan salam. Kalian pasti tahu mengapa salat
sangat penting dalam kehidupan seharihari? Salat selain sebagai tiang agama, salat
laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan
mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya
dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-
„Ankabut/29: 45).
b. Makna Dzikir
Arti zikir menurut bahasa adalah ingat, sedangkan menurut istilah, zikir diartikan
dengan mengingat Allah Swt. sebagai upaya untuk mendekatkan diri pada–Nya.
Dalil Perintah Dzikir:
“Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
a. Zikir dengan hati yaitu dengan cara bertafakur dan merenungkan ciptaan Allah Swt.
sehingga timbul dalam pikiran bahwa Allah Swt. adalah Zat Yang Maha Kuasa.
keagungan nama-Nya. Contohnya adalah tahmid, tasbih, tahlil, takbir, membaca Al-
perbuatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
rombongan belajar sebanyak 6 ruang, fasilitas yang masih belum lengkap. Dengan
2. Objek Penelitian
3. Prosedur Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada
bulan September sampai dengan Oktober 2023. Penelitian ini pada materi Materi
tentang makna Shalat dan Dzikir diajarkan. Penelitian ini direncanakan sebanyak 2
siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain
1. Siklus I
Pada siklus ini membahas Materi tentang makna dzikir dan shalat.
a. Tahap Perencanaan
siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model
pilihan ganda.
1) Guru menjelaskan materi Materi tentang makna dzikir dan shalat secara klasikal.
kelompok terdiri dari 6 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk
mempelajari LKS.
3) Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai dengan
langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok, diskusi antar
kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa saling
kelompoknya.
c. Tahap Observasi
diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan
lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan hasil
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan
dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi, yaitu sebagai
berikut :
1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 66.
2. Siklus II
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam
yaitu :
dari:
berikut ini :
a. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan Belajar
siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi.
sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing di hitung dengan
𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁
Dimana : P = Prosentase
F = frekuensi tiap
aktifitas N = Jumlah
seluruh aktif
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil observasi, hasil Penilaian dapat dilihat adanya peningkatan prestasi
peserta didik kelas VII di SMP Assalam Majalaya. Dari siklus pertama diperoleh jumlah
skor hasil observasi dan penilaian pembelajaran adalah ≥ 66 dan rata-rata skornya adalah
66 dengan jumlah ketuntasan 85% peserta didik dari jumlah keseluruhan kelas 30 atau
sekitar 71.43% sedangkan peserta didik yang tidak mencapai ketuntasan minimal
Kemudian pada siklus kedua diperoleh jumlah skor dari hasil observasi dan penilaian adalah ≥
20 peserta didik dari jumlah keseluruhan kelas VII atau sekitar 95.24% sedangkan peserta didik
Berdasarkan data diatas, Dari temuan di atas dapat menggambarkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan metode Discovery Learning yang diterapkan pada materi Menghadirkan
Shalat dan Dzikir dalam Kehidupan pada peserta didik kelas VII di SMP Assalam Majalaya
Dari hasil kegiatan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran yang telah dilakukan selama dua
siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
2. Dengan penerapan metode Discovery Learning dapat menghasilkan dampak positif dalam
meningkatkan keaktipan peserta didik didalam proses pembelajaran serta dapat meningkatan
prestasi peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
Instrumen PTK
Format Lembar Wawancara Peserta Didik
Hari/Tanggal :
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Untuk Siklus Ke :
NO Pertanyaan Jawaban
Majalaya, Pewawancara
LAMPIRAN
Kompetensi Awal : Peserta didik diharapkan mampu memahami Makna Salat dan
Dzikir.
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin :
• Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dengan cara
melatih peserta didik berdoa sebelum dan sesudah belajar.
• Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah
Berkeadaban (ta‟addub); yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia,karakter, identitas,
dan integritas.
Sarana prasana :
1) Mushaf Al-Qur‟an, papan tulis, spidol, serta alat tulis lainnya
2) LCD Projector, Speaker aktif, Note book, CD Pembelajaran interaktif,HP, kamera Target
Peserta Didik.
Model Pembelajaran :
Model pembelajaran tatap muka.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi ( PBL )
Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
1.1. Melalui pembelajaran PBL, peserta didik dapat menghubungkan hakikat salat dan
zikir dengan pencegahan perbuatan keji dan munkar.
1.2. Melalui teknik pembelajaran teknik PBL, siswa dapat menuliskan contoh-contoh
perilaku shaleh seperti makna shalat, dzikir untuk mencegah perbuatan keji dan munkar
di lingkungan sosial.
B. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan makna tentang solat dan zikir
Peserta didik dapat menyebutkan mengartikan dalil naqli/QS. Al-Ankabut:45 dan QS.ar-
Ra`du:28
1.2.3 Peserta didik dapat menyebutkan contoh-contoh prilaku orang yang bterbiasa
melaksanakan solat dan ziki. dalam kehidupansehari-hari
C. Pemahaman Bermakna
Guru bersama peserta didik menyamakan situasi psikologis dengan menghadirkan niat belajar
untuk ibadah. Guru menghubungkan materi hakikat salat dan zikir dengan perintah Allah Swt.
dalam Q.S. al„Ankabut/29:45.
D. Pertanyaan Pemantik
Apa pendapatmu ketika mengetahui makna shalat dan zikir?
Apa kalian ketahui keutamaan melaksanakan sholat 5 waktu serta zikir setelah sholat?
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1. Guru membuka pembelajaran dan memperhatikan kesiapan siswa dalam belajar.
2. Memberikan waktu kepada siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.
3. Membiasakan baca quran surat-suarat pendek
4. Peserta didik menyanyikan satu atau dua lagu wajib nasional dan Guru menekankan
pentingnya rasa nasionalime.
5. Guru mengecek kehadiran siswa.
6. Guru mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya dengan materi yang hendak dipelajari
dan menjelaskan pentingnya materi tersebut dalam kehidupan.
7. Guru menyampaikan KTTP yang harus di capai oleh peserta didik
Kegiatan Inti (50 menit)
1. Guru mengondisikan pengelompokan siswa untuk menunjang efekvitas pembelajaran.
2. Guru menampilkan media pembelajaran yang telah disiapkan untuk membentuk
pemahaman awal terhadap materi makna shalat dan zikir.
3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa menanyakan materi yang telah ditampilkan di
media pembelajaran
4. Guru membagikan LKPD tentang materi shalat dan dzikir
5. Siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil LKPD tentang materi
pembelajaran Makana Shalat dan Dzikir.
6. Guru memberikan komentar atau menanggapi komentar atau pertanyaan siswa sekaligus
mengaitkan pembelajaran dengan pentingnya berperilaku sesuai profil pelajar Pancasila,
sehingga siswa dapat yakin bahwa memahami makna sholat dan dzikir dapat membuat hati
lebih tenang.
7. Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi yang belum dikuasai oleh
siswa, serta membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran hari ini.
Rubrik Aktivitasku Marefleksikan Makna Shalat dan Dzikir yang terdapat pada isi
gambar di lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Ketepatan
Tulisan Jumlah
No Nama dengan Kebersihan Kerapian Skor Nilai
Kaidah
1 .................
2 .................
Pedoman Skor
H. Glosarium
Jigsaw :
Model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi
tersebut kepada anggotalain dalam kelompoknya.
I. Daftar Pustaka
1. Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar, Edisi 9, Buku 2. Jakarta: Humanika.
2. Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Siswa PAI dan BP untuk Kelas VII SMP,
Kemdikbud,. Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Pegangan Guru PAI dan BP
untuk Kelas VII SMP, Kemdikbud.
3. Faozan, Ahmad, Ragam Pengaturan Kelompok dan Peran di Kelas Besar, dalam Guru
Belajar Edisi VII Tahun Kedua Desember 2017
4. Huda, Miftahul. 2017. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
1. Asesmen Diagnostik
No Pernyataan Ya / Tidak
Apa pendapatmu ketika mengetahui makna
1 shalat dan zikir?
Apa kalian ketahui keutamaan
2 melaksanakan sholat 5 waktu serta zikir
setelah sholat ?
Apakah kalian sudah membaca buku
3 atau sumber lain untuk memahami
makna Shalat dan Dzikir?
2. Asesmen Formatif
Mencari data atau informasi dari berbagai sumber mengenai makna salat dan Dzikir dan
mereflesikamnya.
Kelompok` : ………………….
Nama Anggota : …………………..
Skor
No Aspek
(0-10)
1 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi sesuai
dengan gambar
2 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi kurang
sesuai dengan gambar.
3 Jika salah satu diantara dua uraian yaitu uraian
penjelasan atau uraian refleksi tidak sesuai
dengan gambar
4 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi tidak
sesuai dengan gambar.
Jumlah
Skor Maksimum 40
Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-10 : Kurang Baik
11-20 : Sedang
21-30 : Baik
31-40 : Sangat Baik
1. Presentasi Hasil
Diskusi Kelompok :
Nama Anggota :
Skor
No Aspek
(0-10)
1 Kejelasan dalam sajian
2 Tampilan bahan presentasi
3 Ketepatan presentasi sesuai dengan
temuan diskusi
4 Kejelasan menjawab pertanyaan
Jumlah
Skor Maksimum 40
Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-10 : Kurang Baik
11-20 : Sedang
21-30 : Baik
31-40 : Sangat Baik
2. Asesmen Sumatif.
a. Pengetahuan: test tertulis, essay
Asesmen Sumatif.
Pengetahuan: test tertulis, essay
Soal:
4. Bagaimana sikap kalian apabila ada salah satu temanmu yang belum
melaksanakan salat lima waktu ?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
NAMA : ……………………………………………………………………………
KELAS : ……………………………………………………………………………
KELOMPOK : ……………………………………………………………………………
No Nilai Deskripsi
1 Nilai A=100 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi sesuai dengan gambar
2 Nilai B=90 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi kurang sesuai dengan
gambar.
3 Nilai C=80 Jika salah satu diantara dua uraian yaitu uraian penjelasan atau uraian
refleksi tidak sesuai dengan gambar
4 Nilai D=70 Jika uraian penjelasan dan uraian refleksi tidak sesuai dengan gambar.
Modul Ajar Format Lengkap (Model 2)
Modul Ajar PAI
Kompetensi Awal:
Peserta didik mampu Shalat untuk Meraih Ketaqwaan dan menghindari perilaku tercela
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin:
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, dan bernalar kritis serta
Berkeadaban (ta‟addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia,karakter, identitas, dan
integritas.
Sarana dan Prasarana:
1) Mushaf Al-Qur‟an, papan tulis, spidol, serta alat tulis lainnya
2) LCD Projector, Speaker aktif, LEPTOP
Target Peserta Didik:
Perangkat ajar ini digunakan untuk siswa regular (28 sd 32 orang). Peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar ditangani dengan teknik bimbingan individu atau menggunakan
tutor sebaya untuk membimbing peserta didik sehingga dapat mencapai capaian pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
a. peserta didik dapat 1. Peserta didik mampu Shalat untuk Meraih Ketaqwaan
menuliskan contoh perilaku dan menghindari perilaku tercela
ketakwaan sebagai 2. Peserta didik dapat menghubungkan hakikat salat dan
pemaknaan salat dan zikir zikir dengan pencegahan perbuatan keji dan munkar
dalam mencegah perbuatan
keji dan munkar di
lingkungan sosial.
1. Pemahaman Bermakna:
Guru bersama peserta didik menyamakan situasi psikologis dengan menghadirkan niat belajar
untuk ibadah. Guru menghubungkan materi Shalat untuk Meraih Ketaqwaan dan menghindari
perilaku tercela dengan perintah Allah Swt. dalam Q.S. Ali „Imrān/3: 102)
2. Pertanyaan Pemantik:
1) Bagaimana dampak salat dan zikir untuk kehidupan?
2) Bagaimana salat dan zikir yang dapat mencegah perbuatan keji dan munkar?
Kegiatan Pembelajaran:
Langkah-langkah persiapan:
Guru menyiapkan kebutuhan pembelajaran seperti:
1. Memastikan semua sarana prasarana, alat, dan bahan tersedia
2. Memastikan kondisi kelas kondusif
3. Mempersiapkan bahan tayang
4. Mempersiapkan lembar kerja siswa
Urutan Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pembelajaran ke-1 4 JP
(4x35‟)
Kegiatan pembukaan: 15‟
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
Profil Pelajar Pancasila 1
Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi
lembar kehadiran
Peserta didik dan guru bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia
Raya dan garuda pancasila Profil Pelajar Pancasila 2
Guru memulai pembelajaran dengan membaca Al-Qur‟an
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi Shalat untuk Meraih
Ketaqwaan dan menghindari perilaku tercela
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran dengan metode Problem Based Learning
Kegiatan Inti: 110‟
Merumuskan masalah
Guru memberikan materi tentang sholat untuk meraih ketakwaan
dan menghindari perilaku tercela
Peserta didik membaca teks renungan pada buku siswa
Peserta didik menganalisis hal-hal bahan renungan pada buku
siswa
Peserta didik merumuskan permasalahan-permasalahan
Peserta didik merumuskan jawaban sementara atas pertanyaan
yang dirumuskan
Guru membimbing peserta didik untuk menganalisis data atau
informasi yang diperoleh
Guru membimbing peserta didik untuk melakukan pemeriksaan
untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis yang ditetapkan
dengan mengamati contoh-contoh perilaku yang mencerminkan
Peserta didik mampu Shalat untuk Meraih Ketaqwaan dan
menghindari perilaku tercela
Guru membagikan lembar kerja individu
Guru beserta peserta didik membahas menyapamakan persepsi
lembar kerja individu
Menarik Simpulan
Dari informasi yang diperoleh dan dibuktikan kebenarannya
dengan mengamati contoh-contoh perilaku yang mencerminkan
keteladanan dari Peserta didik mampu Shalat untuk Meraih
Ketaqwaan dan menghindari perilaku tercela dalam kehidupan
sehari-hari
Kegiatan Penutup: 15‟
Penyimpulan:
Guru melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan dan memberi umpan balik serta motivasi agar
peserta didik menerapkan nilai-nilai keteladanan dari pelaksanaan
shalat dan dzikir
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya serta kegiatan pembelajarannya;
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.
Refleksi Guru
1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik?
2. Apa momen paling berkesan saat proses kegiatan pembelajaran?
3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah melampaui indikator
ketercapaian tujuanpembelajaran (IKTP).
Bimbingan belajar perorangan Jika terdapat beberapa peserta didik yang memiliki
kesukaran variatif sehingga membutuhkan bimbingan belajar perorangan.
Bimbingan belajar kelompok Jika ada beberapa peserta didik memiliki kesamaan
kesukaran belajar. Pembelajaran ulang dilakukan menggunakan metode dan media
yang berbeda jika seluruh peserta didik memiliki kesukaran.
Bimbingan belajar perorangan dan kelompok dapat diberikan melalui tugas-tugas
latihan. Bimbingan ini dapat dilakukan dengan menyediakan tutor sebaya.
Bimbingan belajar dilakukan oleh pendidik jika tingkat kesukaran belajar peserta
didik membutuhkan bimbingan khusus. Bimbingan ini dapat dilakukan secara
perorangan maupun kelompok. Pembelajaran pengayaan diberikan kepada peserta
didik yang telah melampaui pencapaian ketuntasan mini mal muatan pembelajaran.
Alternatif pembelajaran pengayaan dapat dipilih pada rubrik Pengayaan.
Glosarium
Inquiry :
Metode kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara
guru dan siswa.
Daftar Pustaka
5. Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar, Edisi 9, Buku 2. Jakarta:
Humanika.
6. Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Siswa PAI dan BP untuk Kelas VII
SMP, Kemdikbud,. Faozan, Ahmad, dan Jamaluddin, 2021. Buku Pegangan Guru
PAI dan BP untuk Kelas VII SMP, Kemdikbud.
7. Faozan, Ahmad, Ragam Pengaturan Kelompok dan Peran di Kelas Besar, dalam
Guru Belajar Edisi VII Tahun Kedua Desember 2017
8. Huda, Miftahul. 2017. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan
Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” dengan jawaban yang
jujur.
No Pernyataan Ya Tidak
Nilai
Jawaban Ya 5 nilai skor 10
Jawaban Ya 4 nilai skor 8
Jawaban Ya 3 nilai skor 6
Jawaban Ya 2 nilai skor 4
Jawaban Ya 1 nilai skor 2
Lembar Tes Tulis (Pertemuan ke 2)
Soal