Anda di halaman 1dari 80

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING


TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN
SISWA MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI ZAKAT FITRAH
DAN MAL KELAS IX B SMP TERPADU DARUSSALAM RAJAPOLAH
TASIKMALAYA

OLEH :
ASHARY RAMDHANI

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
MOTO ……………………………………………………………………….. ...i
ABSTRAK …………………………………………………………………… ..ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ..iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR …………………………………………..v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 3
E. Ruang Lingkup Penelitian 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………. 5
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran …………………………………. 5
B. Hakikat Pembelajaran ………………………………………………… 7
C. Pembelajaran PAI …………………………………………………….. 8
D. Motivasi Belajar PAI …………………………………………………. 10
E. Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ……………………………... 13
F. Model Pembelajaran STAD …………………………………………… 15
G. Zakat …………………………………………………………………… 18
H. Penelitian Yang Relevan ………………………………………………. 24
I. Kerangka Berpikir ……………………………………………………... 25
J. Hipotesa ………………………………………………………………... 26
BAB III METODELOGI PENELITIAN ……………………………………. 27
A. Jenis Penelitian ………………………………………………………… 27
B. Tempat Penelitian ……………………………………………………… 27
C. Waktu Penelitian ………………………………………………………. 27
D. Subyek Penelitian ……………………………………………………… 27
E. Tekhnik dan Alat Pengumpulan Data …………………………………. 27
F. Prosedur Pelaksanaan …………………………………………………. 28
BAB IV PEMBAHASAN …………………………………………………… 27
A. Hasil Penelitian ………………………………………………………… 27
1. Siklus 1 ……………………………………………………………. 28
2. Siklus 2 ……………………………………………………………. 29
3. Siklus 3 ……………………………………………………………. 30
B. Pembahasan ……………………………………………………………. 31

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................31

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supartinah Pakasi dalam buku “Anak dan Perkembangannya,”
mengatakan pendapatnya antara lain: 1) Belajar merupakan suatu komunikasi
antar anak dan lingkungannya; 2) Belajar berarti mengalami; 3) Belajar berarti
berbuat; 4) Belajar berarti suatu aktivitas yang bertujuan; 5) Belajar
memerlukan motivasi; 6) Belajar memerlukan kesiapan pada pihak anak; 7)
Belajar adalah berpikir dan menggunakan daya pikir; dan 8) Belajar bersifat
integratif.”.
Sejalan dengan itu belajar erat kaitannya dengan pendidikan, sebab
Pendidikan merupakan suatu usaha yang terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, menurut falsafah gontor : Äpa
yang dilihat, didengar, dirasakan, dilalui adalah Pendidikan, atau segala hal
bisa diciptakan untuk menjadi suasana belajar dalam kehidupan sekolah,
masyarakat, keluarga atau lebih umumnya kehidupan sehari-hari.
Zakat merupakan rukun Islam yang ke-4, bagi yang telah mencapai
nishob wajib untuk ditunaikan, sementara kebanyakan peserta didik familiar
dengan zakat fitrah, tetapi sangat jarang yang mengetahui dan bagaimana
menghitung zakat mal yang mungkin bisa digunakan untuk menghitung apakah
orangtua wajib zakat atau tidak, dan berapakah jumlah zakatnya jika wajib.
Untuk siswa kelas 9 tentunya sudah mendapatkan materi ini, tetapi nyatanya
kemampuan siswa memecahkan masalah tentang zakat rendah, mereka masih
belum yakin bisa menghitung jumlah zakat mal orangtua atau keluarganya
pada kehidupan nyata. Rendahnya kemampuan pemecahan masalaha siswa
dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya pembelajaran tidak kontekstual,
kurangnya minat dan bakat siswa, masih rendahnya daya serap peserta didik
dalam memahami pelajaran zakat, masih banyak guru yang lebih aktif daripada
siswanya sehingga terjadi komunikasi satu arah dan menyebabkan siswa
menjadi pasif, dan motivasi belajarnya rendah.
Dalam hal ini saya melakukan penelitian tindakan kelas di SMP
Terpadu Darussalam Rajapolah Tasikmalaya, pada saat pelaksanaan
pembelajaran PAI materi zakat di Kelas IX, saya melihat proses
pembelajarannya masih menggunakan sistem pembelajaran teacher center
yaitu sistem pembelajaran yang masih berpusat pada guru, dalam hal ini guru
merupakan satu-satunya sumber informasi atau sumber belajar bagi siswa.
Sehubungan dengan kurikulum Merdeka Belajar siswa dan guru dituntut
melakukan pembelajaran konten esensi, yaitu pembelajaran yang bermakna,
ilmu yang dipelajari diaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari
ketika pembelajaran. Pembelajaran dalam bentuk ceramah tidak akan berhasil
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, tanpa keaktifan dan interaktif
siswa, diskusi dan saling memberikan informasi, bekerjasama dan
berkolaborasi, sehingga berimplikasi pada rendahnya motivasi belajar dan
kemampuan memecahkan masalah. Ketika wawancara (dan melihat data dari
Supervisor saat mekan supervise diperoleh, aktivitas siswa dalam kerja
kelompok yang berkualifikasi cukup, tetapi hampir menuju rendah yaitu senilai
54,17 yang diasumsikan oleh penulis berpengaruh kepada kemampuan
pemecahan masalah menjadi rendah.
Melihat kondisi yang demikian, penelitian ini dilakukan untuk melihat
dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang berbeda dapat
memiliki pengaruh khususnya dalam membangkitkan motivasi siswa dan
kemampuan memecahkan masalah. Untuk mewujudkan hal itu, saya
menggunakan model yang berbeda dari yang diberikan oleh guru. Model yang
dipakai adalah model pembelajaran Cooperative learning tipe STAD. Model
pembelajaran ini menekankan bagaimana siswa belajar secara tim, tetapi juga
belajar secara mandiri sebagai individu. Sebagai tim siswa dapat belajar dari
sesama teman. Dan secara mandiri, siswa dapat secara aktif untuk belajar
struktur sehingga siswa tidak hanya bergantung dari satu sumber informasi saja
yaitu guru. Stundent Teams Achievement Divisions atau STAD merupakan
salah satu dari beberapa jenis pembelajaran kooperatif.
Dalam STAD siswa akan dikelompokkan ke dalam kelompok-
kelompok kecil, terdiri dari individu-individu yang mempunyai latar

4
belakang berbeda-beda baik dari tingkat prestasi, jenis kelamin maupun
suku. Pada kelompok tersebut, siswa akan belajar bekerjasama. Jadi, judul
penelitian tindakan kelas ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe STAD Untuk Meningkatkan Motivasi Dan
Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah Pada Materi Zakat Fitrah dan Mal
Kelas XI SMP Terpadu Darussalam Rajapolah Tasikmalaya”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe
STAD Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Pada Materi Zakat Fitrah dan
Mal Kelas XI SMP Terpadu Darussalam Rajapolah Tasikmalaya?
2. Bagaimana penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe
STAD untuk meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah Pada
Materi Zakat Fitrah dan Mal Kelas XI SMP Terpadu Darussalam Rajapolah
Tasikmalaya?
C. Tujuan Penilitian
Dari rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan motivasi siswa pada materi Zakat Fitrah dan Mal Kelas
IX-B SMP Terpadu Darussalam Rajapolah Tasikmalaya melalui model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD.
2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah pada materi
Zakat Fitrah dan Mal Kelas IX-B SMP Terpadu Darussalam Rajapolah
Tasikmalaya melalui model pembelajaran Cooperative Learning Tipe
STAD.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah:
1. Bagi Siswa
Melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD
diharapkan kegiatan belajar aktif dan kemampuan siswa memecahkan
masalah PAIBP meningkat pada materi Zakat Fitrah dan Mal Kelas XI SMP
Terpadu Darussalam Rajapolah Tasikmalaya
2. Bagi Guru
Memperluas wawasan guru tentang penerapan metode bervariasi dalam
pembelajaran. Serta dapat dijadikan salah satu solusi mengajar oleh guru
sehingga dapat meningkatkan kualitas profesional guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran di kelas sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
3. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam upaya meningkatkan
kualitas siswa dan guru dalam pembelajaran PAIBP pada materi Zakat Fitrah
dan Mal Kelas IX SMP Terpadu Darussalam Rajapolah Tasikmalaya.
4. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman tentang penelitian tindakan kelas, sebagai rujukan


untuk diimplementasikan pada mata pelajaran yang lainnya sehingga dapat
menjadi guru yang profesional.

E. Ruang Lingkup Penelitian


1. Permasalahan dalam penilitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan
kemampuan pemahaman dan penerapan ilmu Zakat Fitrah dan Mal.
2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas IX Sekolah
Menegah Pertama.
3. Penilitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Terpadu Darussalam
Rajapolah Tasikmalaya..
4. Dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester satu tahun ajaran
2021/2022.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

1) Pengertian Belajar
Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses yang memungkinkan
seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat dan perubahan
tersebut relative bersifat tetap, sehingga perubahan yang serupa tidak perlu
terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi yang baru. Seseorang dapat
mengetahui belajar telah berlangsung pada diri seseorang apabila dia
mengamati adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, dan
perubahan itu bertahan lama.
Menurut Sadirman (2011: 26-28), secara umum ada tiga tujuan belajar,
yaitu:
1. Untuk Memperoleh Pengetahuan,
Hasil dari kegiatan belajar dapat ditandai dengan meningkatnya
kemampuan berpikir seseorang. Jadi, selain memiliki pengetahuan baru,
proses belajar juga akan membuat kemampuan berpikir seseorang menjadi
lebih baik. Dalam hal ini, pengetahuan akan meningkatkan kemampuan
berpikir seseorang, dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir akan
berkembang melalui ilmu pengetahuan yang dipelajari. Dengan kata lain,
pengetahuan dan kemampuan berpikir merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan.
2. Menanamkan Konsep dan Keterampilan,
Keterampilan yang dimiliki setiap individu adalah melalui proses
belajar. Penanaman konsep membutuhkan keterampilan, baik itu
keterampilan jasmani maupun rohani. Dalam hal ini, keterampilan jasmani
adalah kemampuan individu dalam penampilan dan gerakan yang dapat
diamati. Keterampilan ini berhubungan dengan hal teknis atau pengulangan.
Sedangkan keterampilan rohani cenderung lebih kompleks, karena bersifat
abstrak. Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara berpikir,
dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah atau membuat suatu konsep.
3. Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal
ini, pembentukan sikap mental peserta didik akan sangat berhubungan
dengan penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran di dalam
dirinya. Dalam proses menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi
anak didik, seorang guru harus melakukan pendekatan yang bijak dan hati-
hati. Guru harus bisa menjadi contoh bagi anak didik dan memiliki
kecakapan dalam memberikan motivasi dan mengarahkan berpikir.
Bertolak dari berbagai definisi yang telah diuraikan para pakar tersebut,
secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap (permanent) sebagai
hasil pengalaman.
Sehubungan dengan pengertian itu perlu ditegaskan bahwa
perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan (maturation),
keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai hasil
proses belajar.
2) Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal
dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang
supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an
menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau
mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Menurut Ki Hadjar (2004 : 75), pendidikan ada proses belajar yang
menentukan hasil dari tujuan pendidikan, maka dari itu Ki Hadjar
Dewantara mengungkapkan bahwa belajar harus sesuai dengan cipta, rasa,
dan karsa. Untuk menciptakan proses belajar yang baik, maka harus ada

8
perencanaan pembelajaran. Hal-hal yang harus dipenuhi untuk mencapai
tujuan adalah memenuhi unsur-unsur belajar. Ki Hadjar Dewantara
mengungkapkan Unsur-unsur belajar sebagai berikut (1) Peserta didik (2)
pendidik, (3) tujuan, (4) Azas Belajar, (5) Metode Belajar
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta
dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai
pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi
yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta
didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu
objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi
perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor)
seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran
juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses
belajar siswa yang bersifat internal.
B. Hakikat Pembelajaran
Menurut Ahdar Djamaluddin (2019 : 28-29), pembelajaran sebagai
suatu sistem adalah proses interaksi yang dilakukan antara peserta didik
dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar tertentu dengan susunan, dan
terjadi umpan balik diantara keduanya. Berikut merupakan komponen
pembelajaran sebagai suatu sistem:

Gambar 2.1 Hakikat Pembelajaran


• INPUT 1. Kurikulum: semua pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan secara individu ataupun berkelompok, baik di sekolah maupun
di luar sekolah. Kurukulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan, karena berhasil atau tidaknya sistem
pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan yang dicapai. 2. Peserta didik:
orang/ komponen manusiawi yang melakukan proses pembelajaran 3.
Pengajar: guru, dosen, sumber belajar 4. Sarana dan prasarana: bagian atau
alat yang harus dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam
menyelenggarakan suatu kegiatan dalam proses pembelajaran.
• PROSES 1. Materi: bahan ajar yang digunakan pengajar dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta
didik dan disusun secara sistematis sehingga tercipta suasana yang
memungkinkan peserta didik untuk belajar. 2. Metode: cara/ strategi yang
dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik pada saat mengajar 3.
Media: alat bantu yang digunakan pendidik untuk menyampaikan materi
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
• OUTPUT Peserta didik dengan kompetensi tertentu: sesuatu yang
dijadikan tujuan pembelajaran, yaitu mendapatkan hasil setelah melalui
proses belajar. Kompetensi yang dicapai peserta didik dapat tercapai apabila
komponen pembelajaran sebagai suatu sistem (input, proses, output, dan
feedback) sudah tercapai •
FEEDBACK Informasi tentang hasil-hasil dari upaya belajar yang
telah dilakukan peserta didik. Umpan balik adalah informasi yang
berkenaan dengan kemampuan siswa dan guru guna lebih meningkatkan
kemampuan yang dimiliki oleh keduanya. Informasi yang dimaksud adalah
berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan, bagaimana hasilnya, dan apa
yang harus dilakukan untuk memperbaikinya.

C. Pembelajaran PAI
Menurut Ahmad D. Marimba adalah “bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si
terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama”. Menurut Achmadi

10
mendefinisikan pendidikan Islam adalah “segala usaha untuk memelihara
dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya insan yang berada
pada subjek didik menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil)
sesuai dengan norma Islam atau dengan istilah lain yaitu terbentuknya
kepribadian muslim”. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada
hakekatnya merupakan usaha manusia untuk dapat membantu, melatih, dan
mengarahkan anak melalui transmisi pengetahuan, pengalaman, intelektual,
dan keberagamaan orang tua (pendidik) dalam kandungan sesuai dengan
fitrah manusia supaya dapat berkembang sampai pada tujuan yang dicita-
citakan yaitu kehidupan yang sempurna dengan terbentuknya kepribadian
yang utama.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti dan moral sebagai perwujudan dari
pendidikan Agama.Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan,
pemahaman, dan penanaman nilai – nilai keagamaan serta pengamalan
nilai- nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan.Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya
bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mecerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
Dalam kurikulum yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Nasional, menyebutkan tentang karakteristik mata
pelajaran agama Islam. Adapun karakteristik mata pelajaran agama Islam
adalah sebagai berikut :
Pertama, Pendidikan agama Islam merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam agama
Islam. Kedua, Prinsip-prinsip dasar pendidikan agama Islam tertuang
dalang tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu, aqidah, syari’ah dan
akhlaq. Ketiga, Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya
mengantarkan peserta didik untuk menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi
yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-
ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Keempat, Diberikannya mata
pelajaran pendidikan agama Islam adalah untuk membentuk peserta didik
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt, memiliki pengetahuan yang
luas tentang Islam dan berakhlaqul karimah.
Adapun tujuan Pendidikan Agama Islam dalam Standar Isi dan
Kompetensi yaitu: Pertama, menumbuh kembangkan akidah melalui
pemberian , pemupukan, dan pengembangan pengetahuan , penghayatan,
pengamalan, pembiasan, serta peengalaman peserta didik tentang agama
islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan
dan ketakwaannya kepada Allah SWT; Kedua, mewujudkan manusia
Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang
berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplan, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas Sekolah.
Berdasarkan pernyataan- pernyataan diatas dapat di simpulkan
bahwa Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan , keselarasan,
dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia hubungan manusia dengan diri sendiri,
dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

D. Motivasi Belajar PAI


Motivasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
manusia yang erat kaitannya dengan perilaku manusia, oleh karena itu
dalam melaksanakan aktivitas perlu disertai dengan motivasi.

1) Pengertian Motivasi Belajar


Kata motivasi berasal dari bahasa Inggris “motivation” dan
merupakan bentuk dari kata “motive” yang berarti “alasan atau yang
menggerakkan”.

12
Adapun secara terminologi, motivasi merupakan suatu tenaga,
dorongan, alasan, kemauan dari dalam yang menyebabkan kita bertindak, di
mana tindakan itu diarahkan kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Clifford T. Morgan dalam buku Introduction to Psychology
dikatakan, “Motivation is a general term, it refers to states within the
organism, to behavior and to the goals toward which behavior is directed”.
Motivasi adalah istilah umum yang menunjukkan pada suatu keadaan,
dalam suatu organisme untuk berbuat dan menuju suatu tujuan dimana suatu
tingkah laku itu diarahkan.
Menurut Mc. Donald sebagaimana dikutip oleh Wasty Soemanto,
bahwa motivasi adalah suatu perubahan tenaga dalam pribadi seseorang
yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi dalam usaha mencapai tujuan.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
motivasi adalah sesuatu daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak,
di mana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan
muara dari sebuah tindakan.
Sedangkan pengertian belajar menurut para ahli, di antaranya adalah:
Oemar Hamalik mendefinisikan belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perolehan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Menurut Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid dalam
kitab at-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, mendefinisikan belajar adalah:

َ ُ ‫ط َرأ‬
َ ‫علَى َخي َْر ٍة‬
ُ ‫سا ِبقَ ٍة فَيُحْ د‬
‫ِث ِف ْي َها ت َ ْغ ِيي ًْرا َج ِد ْيدًا‬ ْ ‫ا َِّن الت َّ َعلَّ ُم ه َُو ت َ ْغ ِي ْي ُر فِى ِذ ْه ِن ْال ُمت َ َعلَّ ِم َي‬.

“Belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar


berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru.”
Jadi, secara psikologis bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang dapat
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan
belajar dan yang menimbulkan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai.

2) Fungsi Motivasi Belajar


Secara umum dapat dikatakan bahwa fungsi motivasi adalah
mendorong, menggerakkan/menggugah seseorang agar timbul keinginan
dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil
atau mencapai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Setiap kegiatan belajar
mengajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi
optimal, jika ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
berhasil pula pelajaran yang diberikan. Jadi, motivasi akan senantiasa
menentukan intensitas belajar bagi para siswa.
Perlu ditegaskan, bahwa setiap tindakan motivasi mempunyai tujuan
atau bertalian dengan tujuan, makin jelas tujuan yang ingin dicapai, semakin
jelas pula bagaimana tindakan memotivasi (tindakan mencapai tujuan
dilakukan). Dengan demikian, motivasi itu mempengaruhi adanya kegiatan
atau tindakan.
Keberhasilan suatu usaha dalam mencapai tujuan, sangatlah
ditentukan oleh kuat atau lemahnya motivasi. Prestasi yang baik akan sulit
di dapat tanpa adanya usaha untuk mengatasi permasalahan atau kesulitan.
Proses usaha dalam menyelesaikan kesulitan tersebut memberikan
dorongan yang sungguh kuat. Dalam Islam secara jelas menerangkan bahwa
motivasi dalam usaha untuk mengatasi kesulitan sangatlah berhubungan
erat dengan keberhasilan seseorang. Sebagaimana firman Allah dalam surat
ar-Ra’d : 11
)11 :‫ (الرعد‬.... ‫ إِ َّن هللاَ الَ يُغَيِ ُِّر َما بِقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَيِ ُِّروا َما بِأ َ ْنفُ ِس ِه ْم‬...
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS.
Ar-Ra’d : 11)[24]

14
Dari ayat di atas, bisa diketahui bahwa motivasi memiliki fungsi
yang sangat besar dalam mencapai tujuan, yaitu mencapai cita-cita,
keberhasilan atau adanya perubahan dalam diri seseorang.
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai motor atau penggerak
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa saja
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. Seorang siswa yang ingin pandai, tentu akan melakukan
kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain
atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
Di samping itu ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang (siswa)
melakukan usaha (belajar) karena adanya motivasi, adanya motivasi yang
baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula.
Dengan kata lain bahwa, jika proses interaksi belajar mengajar
tercipta dengan baik, maka siswa juga akan terdorong untuk melakukan
kegiatan belajarnya.

E. Kemampuan Pemecahan Masalah PAIBP Siswa


Tantangan kehidupan yang semakin kompleks mendorong para ahli
pendidikan untuk berpikir dan bekerja keras dalam upaya membantu generasi
muda menjadi seorang pemecah masalah yang handal. Untuk mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah siswa, latihan berpikir secara konstuktif
tidaklah cukup, melainkan perlu dibarengi dengan pengembangan rasa percaya
diri melalui proses pemecahan masalah. Hal ini bertujuan agar peserta didik
mempunyai kesiapan memadai untuk menghadapi berbagai tantangan dalam
kehidupan nyata.
Proses pemecahan masalah PAIBP berbeda dengan proses
menyelesaikan soal PAIBP. Perbedaan tersebut terkandung dalam istilah
masalah dan soal. Menyelesaikan soal atau tugas PAIBP belum tentu sama
dengan memecahkan masalah PAIBP. Apabila suatu tugas PAIBP dapat segera
ditemukan cara penyelesaiannya, maka tugas tersebut tergolong pada tugas
rutin dan bukan merupakan suatu masalah. Suatu tugas PAIBP digolongkan
sebagai masalah PAIBP apabila tidak dapat segera diperoleh cara
menyelesaikannya namun harus melalui beberapa kegiatan lainnya yang
relevan.
Kemampuan pemecahan masalah matematik meliputi beberapa
kemampuan untuk menyelesaikan masalah, memilih dan melaksanakan
sterategi untuk menyelesaikan masalah, melaksanakan perhitungan dan
menginterpretasi solusi terhadap masalah semula dan memeriksa kebenaran
solusi.
Sedangkan Bransford (Suryadi, Didi dan Tatang Herman 2008:69)
mengemukakan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Identifikasi masalah
2. Mendifinisikan masalah melalui proses berfikir tentang masalah tersebut
serta melakukan pemilihan informasi yang relevan
3. Eksplorasi solusi melalui pencarian alternatif, dan melakukan pengecekan
dari bebagai sudut pandang
4. Melaksanakan alternatif strategi yang dipilih
5. Mereview kembali dan mengevaluasi akibat-akibat dari aktivitas yang
dialakukan.
Langkah-langkah dalam pengerjaan soal pemecahan masalah harus
dikerjakan terstruktur dan sistematis.

F. Model Pembelajaran STAD

Dalam pembelajaran kooperatif siswa memiliki banyak kesempatan


untuk mengemukakan pendapat, dan mengelolah informasi yang didapat dan

16
dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok
bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian
materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya
(Rusman, 2008:203).

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan strategi


pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bejerja sama dalam
memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Depdiknas,
2003:5). Sedangkan menurut Suprijono (2010:54) “model pembelajaran
kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok
termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru”.

Sebuah tim dalam STAD merupakan sebuah kelompok terdiri dari empat
atau lima siswa yang mewakili heteroginitas kelas ditinjau dari kinerja, suku,
dan jenis kelamin (Mohammad Nur, 2005:23). Menurut Mohammad Nur
(2005:20) STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu presentasi kelas, kerja
tim, kuis, skor perbaikan individu dan penghargaan tim.
a. Presentasi Kelas
Presentasi ini paling sering menggunakan pengajaran langsung atau
ceramah yang dilakukan oleh guru namun presentasi dapat meliputi presentasi
audio-visual atau penemuan kelompok (Mohamad Nur, 2005:20). Pada
kegiatan ini siswa harus sungguh-sungguh memperhatikan presentasi kelas
karena dengan begitu akan membantu mereka mengerjakan kuis dengan baik.
Dan skor kuis yang mereka peroleh akan menentukan skor timnya.
b. Kerja Tim
Dalam setiap kelompok terdiri dari empat atau lima siswa yang heterogen
berdasarkan prestasi belajar, jenis kelamin dan suku. Setelah guru
mempresentasikan materi, tim tersebut berkumpul untuk mempelajari materi
yang sudah diberikan dengan menggunakan lembar kerja. Pada tahap kerja
kelompok ini siswa secara bersama mendiskusikan masalah dan membantu
antar anggota dalam kelompoknya. Kerja tim yang paling sering dilakukan
adalah membetulkan setiap kekeliruan atau miskonsepsi apabila teman sesama
tim membuat kesalahan.
c. Kuis
Sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar dapat diketahui dengan
diadakannya kuis oleh guru mengenai materi yang dibahas. Dalam
mengerjakan kuis ini siswa harus bekerja secara individu sekalipun skor yang
ia peroleh nanti dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan
kelompoknya. Kepada setiap individu, guru memberikan skor yang digunakan
untuk menentukan skor bersama bagi setiap kelompok.
d. Skor Perbaikan Individu
Skor yang diperoleh setiap anggota dalam kuis akan berkontribusi pada
kelompok mereka, dan didasarkan pada sejauh mana skor mereka telah
meningkat dibandingkan dengan skor rat-rata awal yang telah mereka capai
sebelumnya (Isjoni dkk, 2007:72). Berdasarkan skor awal setiap individu
ditentukan skor peningkat atau perkembangan. Rata-rata skor peningkat dari
tiap individu dalam suatu kelompok akan digunakan untuk menentukan
penghargaan bagi kelompok yang berprestasi.
e. Penghargaan Tim
Kelompok dapat memperoleh sertifikat atau penghargaan lain apabila skor
rata-rata yang didapat melampaui kriteria tertentu. Penghargaan yang diperoleh
menunjukkan keberhasilan setiap kelompok dalam menjalin kerjasama antar
anggota kelompok. Penghargaan kelompok dilakukan dengan memberikan
penghargaan berupa sertifikat atau penghargaan lain atas usaha dan kerja keras
yang dilakukan kelompok.
Menurut Mohamad Nur (2005:36) ada tiga tingkat penghargaan yang
diberikan berdasarkan skor tim rata-rata. Ketiga tingkat adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Kriteria Penghargaan Kelompok
Kriteia (rata-rata tim) Penghargaan
15 TIM BAIK
20 TIM HEBAT
25 TIM SUPER
Sumber: (Mohamad Nur, 2005:36)

Menurut Slavin (2010: 143), “STAD merupakan salah satu metode


pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang
paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan
kooperatif”. Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri dari

18
4 atau 5 orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin dan latar
belakang etniknya. Menurut Slavin (2010: 143-146) “pembelajaran kooperatif
tipe STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, tim, kuis,
skor kemajuan individual dan rekognisi tim”.Menurut Nugroho (2009) fase utama
dalam proses pembelajaran kooperatif adalah:
Gambar 2.2 : Diagram fase utama dalam pembelajaran kooperatif

G. Zakat
Zakat yang merupakan salah satu dari 5 rukun islam, memiliki
kedudukan tinggi. Allah berfirman dalam Surah al-Baqarah: 43, “Dirikanlah
salat dan bayarkanlah zakat”. Terdapat berbagai macam zakat, di antaranya
zakat fitrah dan zakat mal. Ketentuan dan perhitungannya sebagai berikut :
Dikutip dari baznas.go.id, zakat berasal dari bentuk kata “zaka” yang
berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Dinamakan zakat, karena
di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan
jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid
Sabiq: 5).
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh
setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah
satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang
berhak menerimanya (asnaf).
Dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS.
at-Taubah [9]: 103).
Dalil ini diperkuat dengan riwayat bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
“Allah Swt. mewajibkan zakat pada harta orang-orang kaya dari kaum
muslimin sejumlah yang dapat memberikan jaminan kepada orangorang
miskin di kalangan mereka. Fakir miskin tidak akan menderita kelaparan dan
kesulitan sandang pangan melainkan disebabkan perbuatan golongan orang
kaya. Ingatlah bahwa Allah akan mengadili mereka secara tegas dan menyiksa
mereka dengan azab yang pedih akibat perbuatannya itu.” (H.R. Thabrani).
Menurut istilah dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan zakat
dengan nama pengambilan tertentu dari harta tertentu, menurut sifat-sifat
tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu. Orang yang
menunaikan zakat disebut Muzaki. Sedangkan orang yang menerima zakat
disebut Mustahik.
Sementara menurut Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014,
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan
usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki. Akan tetapi, tidak semua
harta terkena kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas harta di
antaranya:
1) harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal;
2) harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya;
3) harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang;
4) harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya;
5) harta tersebut melewati haul; dan
6) pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

Zakat Fitrah dan Zakat Mal

20
Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan
zakat mal. Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap
jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki
dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan hingga menjelang
salat Idul Fitri.
Sementara, Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis
harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan
dengan ketentuan agama. Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas,
surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain, sebagaimana yang terdapat
dalam UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama
No 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah
Peraturan Menteri Agama No 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr. Yusuf Al-
Qardhawi serta para ulama lainnya.
Zakat mal yaitu zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat
maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Zakat mal terdiri dari :
1. Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya
Adalah zakat yang dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya yang
telah mencapai nisab dan haul.
2. Zakat atas uang dan surat berharga lainnya
Adalah zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan dengan
uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.
3. Zakat perniagaan
Adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah mencapai
nisab dan haul.
4. Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan
Adalah zakat yang dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan dan hasil
hutan pada saat panen.
5. Zakat peternakan dan perikanan
Adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak dan hasil perikanan
yang telah mencapai nisab dan haul.
6. Zakat pertambangan
Adalah zakat yang dikenakan atas hasil usaha pertambangan yang telah
mencapai nisab dan haul.
7. Zakat perindustrian
Adalah zakat atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang
dan jasa.
8. Zakat pendapatan dan jasa
Adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil
profesi pada saat menerima pembayaran, zakat ini dikenal juga sebagai
zakat profesi atau zakat penghasilan.
9. Zakat rikaz
Adalah zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar zakatnya
adalah 20%.

Besaran Zakat Mal


Dilansir dari laman Baznas, adapun syarat suatu harta dapat dikenakan hukum
zakat mal jika memenuhi kriteria (1) harta berkepemilikan penuh, (2) harta
halal secara syariat, (3) harta yang bersifat berkembang atau produktif, (4)
mencukupi kegunaan (nishab), (5) tidak ada hubungan dengan hukum utang,
dan (5) memiliki selama satu tahun (haul) atau dapat dizakatkan ketika masa
panen
Harta yang terkena zakat mal dapat berupa uang, emas, surat berharga,
penghasilan profesi, aset perdagangan, hasil barang tambang atau hasil laut,
hasil sewa aset dan harta dalam bentuk lainnya.
Terkait dengan besaran zakat mal yang harus dibayarkan yaitu 2,5% dari total
keseluruhan harta yang disimpan selama satu tahun.
2,5% x Jumlah harta dalam satu tahun (haul)

Besaran Zakat Fitrah


Zakat fitrah hukumnya wajib untuk seorang muslim yang memenuhi kriteria
merdeka (bukan budak atau hamba sahaya), mempunyai kelebihan makanan

22
pada malam dan siang hari raya Idulfitri, juga menemui hari-hari bulan puasa
dan awal jatuhnya satu Syawal.
Jika seseorang meninggal setelah terbenamnya matahari pada hari terakhir
Ramadan (29 atau 30 Ramadan), ia dikenai zakat fitrah. Demikian pula, jika
ada anak yang lahir sebelum matahari terbenam pada akhir Ramadan, ia tetap
dikenai zakat fitrah.
Dalam Ihya Ulumuddin, Al-Ghazali menyebutkan, seorang suami
dikenai kewajiban untuk membayar zakat fitrah istrinya, anak-anaknya,
budaknya, atau dapat disebut setiap anggota keluarga yang menjadi
tanggungannya.
Ini merujuk sabda Nabi Muhammad saw. “Lunasilah zakat fithrah itu, dari
orang-orang yang nafkah hidupnya menjadi tanggunganmu”.
Yang harus dibayarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok
sebanyak satu sha’ atau diperkirakan setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter untuk
setiap jiwa. Syekh Yusuf Qardawi menjelaskan bahwa satu sha’ dapat
digantikan dengan uang yang setara dengan harga makanan pokok. Mengingat
harga makanan pokok dalam setiap daerah berbeda-beda, maka umat Islam
dapat merujuk pada besaran zakat fitrah yang ditetapkan oleh Badan Amil
Zakat Nasional (Baznas) tiap provinsi atau kabupaten.
Contoh kasus, (N. Oneng, 2016 : 1201-1216) zakat fitrah yang
dikumpulkan oleh amil mesjid di wilayah kelurahan Kedaung Kota
Tanggerang selatan berupa makanan pokok yaitu beras dan uang dengan
besaran Rp.32.000 - Rp. 50.000. Mustahik zakat di sekitar mesjid Kedaung ada
fakir, miskin, amil, dan sabilillah. Padahal mustahik zakat fitrah khusus orang-
orang miskin. Dalam hal pengumpulan dan distribusi zakat fitrah masih
konvensional yaitu melalui pengumuman lewat pengeras suara yang
disampaikan menjelang salat terawih atau setelah salat teraweh. Zakat fitrah
belum memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan ekonomi mustahik
karena jumlah mustahik mengalami peningkatan dari segi kuantitas pada setiap
tahunnya. Kurang optimal pengelolaan berakibat pada kuarngnya manfaat
yang dicapai
8 Golongan yang Berhak Menerima Zakat
Sebagai instrumen yang masuk dalam salah satu Rukun Islam, zakat tentu saja
memiliki aturan mengikat dari segi ilmu fiqihnya, salah satu diantaranya adalah
kepada siapa zakat diberikan.
Dalam QS. At-Taubah ayat 60, Allah memberikan ketentuan ada delapan
golongan orang yang menerima zakat yaitu sebagai berikut:
Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak
1.
mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk
2.
memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.
3. Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
Mualaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan
4.
untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.
5. Riqab, budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.
Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam
6.
mempertahankan jiwa dan izzahnya.
Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan
7.
dakwah, jihad dan sebagainya.
Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan
8.
kepada Allah.
Cara Menghitung Zakat Mal
Cara menghitung zakat mal telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Agama
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal
dan Zakat Fitrah.
1. Cara Menghitung Zakat Mal Emas
Zakat emas wajib ditunaikan jika telah mencapai nisab 85 gram
Kadar zakat emas adalah 2,5 persen
Jika emas yang dimiliki melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5
persen dari kepemilikan
2. Cara Menghitung Zakat Mal Perak
Zakat perak wajib ditunaikan jika telah mencapai nisab 595 gram

24
Kadar zakat perak adalah 2,5 persen
Jika perak yang dimiliki melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5
persen dari kepemilikan
3. Cara Menghitung Zakat Mal Logam Mulia Lainnya
Zakat logam mulia lainnya ditunaikan jika telah mencapai nisab 85 gram emas
Kadar zakat logam mulia lainnya adalah 2,5 persen
Jika logam mulia lainnya yang dimiliki melebihi nisab, maka zakat yang
dibayar adalah 2,5 persen dari kepemilikan
4. Cara Menghitung Zakat Mal Uang
Zakat uang wajib ditunaikan jika telah mencapai nisab 85 gram emas
Kadar zakat atas uang adalah 2,5 persen
Jika uang yang dimiliki melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5
persen dari kepemilikan atas uang
5. Cara Menghitung Zakat Mal Surat Berharga
Zakat surat berharga harus ditunaikan jika telah mencapai nisab 85 gram
Kadar zakat surat berharga adalah 2,5 persen
Jika surat berharga melebihi nisab, maka zakat yang dibayar adalah 2,5 persen
dari nilai kepemilikan surat berharga
6. Cara Menghitung Zakat Perniagaan
Nisab zakat perniagaan senilai dengan 85 gram emas
Kadar zakat perniagaan sebesar 2,5 persen
7. Cara Menghitung Zakat Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Nisab zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan senilai 653 kg gabah
Kadar zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 10 persen jika tadah
hujan atau 5 persen jika menggunakan irigasi dan perawatan lainnya
Apabila panen melebihi nisab, zakat yang harus dibayar sebesar 10 persen jika
tadah hujan atau 5 persen jika menggunakan irigasi dan perawatan lainnya
8. Cara Menghitung Zakat Peternakan dan Perikanan
Zakat peternakan dikenakan pada hewan ternak yang digembalakan di tempat
penggembalaan umum
Apabila hewan ternak dipelihara di dalam kandang, maka dikategorikan
sebagai zakat perniagaan
Nisab zakat atas hasil perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) senilai
85 gram emas
Kadar zakat atas hasil perikanan sebesar 2,5 persen
9. Cara Menghitung Zakat Pertambangan
Nisab zakat pertambangan senilai 85 gram emas
Kadar zakat pertambangan sebesar 2,5 persen
Zakat pertambangan dikenakan dari hasil tambang
10. Cara Menghitung Zakat Perindustrian
Nisab zakat atas atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang
senilai 85 gram emas
Nisab zakat atas atas usaha yang bergerak dalam bidang jasa senilai 653 kg
gabah
Kadar zakat perindustrian sebesar 2,5 persen
11. Cara Menghitung Zakat Pendapatan dan Jasa
Nisab zakat pendapatan senilai 653 kg gabah atau 524 kg beras
Kadar zakat pendapatan dan jasa senilai 2,5 persen
12. Cara Menghitung Zakat Rikaz
Zakat rikaz tidak disyaratkan adanya nisab
Kadar zakat rikaz sebesar 1/5 atau 20 persen
H. Penelitian Yang Relevan
Penelitian relevan yang telah ada seperti milik Nugroho, penelitian
tersebut bertujuan untuk menentukan peningkatan pemahaman dan aktivitas
siswa akibat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
berorientasi pada keterampilan proses. Serta mengetahui kelebihan,
kekurangan dan kendala model pembelajaran tersebut dalam meningkatkan
pemahaman dan aktivitas siswa.
I. Kerangka Berfikir
Pembelajaran PAIBP di SMP Terpadu Darussalam Rajapolah
Tasikmalaya terkesan monoton, tidak menarik dan menyebabkan siswa
mengantuk, tidak berminat untuk aktif dalam pembelajaran, juga tidak
bermakna sebab tidak memakai pembahasan kontekstual di kehidupan sehari-
hari. Siswa malas bertanya, malas mengerjakan tugas, dan malas

26
mendengarkan penjelasan guru. Penugasan untuk dikerjakan di rumah juga
banyak yang tidak diselesaikan sendiri. Selama proses pembelajaran siswa
lebih banyak pasif. Kondisi tersebut menunjukkan siswa kurang berminat
dalam mengikuti pembelajaran
Oleh karena itu diperlukan perubahan proses pembelajaran untuk lebih
meningkatkan minat siswa dan mengurangi keengganan siswa dalam belajar
PAIBP terutama dalam Materi Zakat Fitrajh dan Mal yang memiliki analisis
dan hitungan. Pembelajaran ini agar terkesan seru dan menantang,
mengundang partisifasi aktif siswa dibuat dengan metode STAD. Proses ini
lebih menyenangkan dan lebih menarik minat siswa untuk berpartisipasi dalam
proses pembelajaran, saling mengajari kelompok menentukan nilai kelompok.
Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa lebih banyak berpartisipasi
dalam proses pembelajaran, mendiskusikan materi dengan pasangan, berlatih
mengerjakan soal, dan lainnya. Pada akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan
minat belajar PAI. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir dalam
penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Diagram Kerangka Berfikir

Fokus
Menan-
Konteks
tang

Aktif Games Kelompook

J. Hipotesa
Berdasarakan teori dan kerangka berfikir diatas, hipotesis penelitian ini
sebagai berikut: “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
STAD pada Materi Zakat Fitrah dan Mal di Kelas IXB SMP Terpadu
Darussalam Rajapolah Tasikmalaya dapat meningkatkan motivasi dan
kemampuan siswa memecahkan masalah”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom


action research), yang pada hakikatnya merupakan penelitian yang dilakukan pada
saat mengajar di kelas dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar.

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Terpadu Darussalam Rajapolah


Tasikmalaya yang beralamat di Kp. Narunggul RT 03 RW 01 Desa Tanjungpura
Rajapolah Tasikmalaya Jawa Barat.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 - 30 Juni 2022

D. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IX SMP Terpadu Darussalam


Rajapolah Tasikmalaya semester 2 (genap). Yang berjumlah 33 siswa. Pada Materi
Zakat Fitrah dan Mal.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari 2 teknik, yaitu teknik observasi dan teknik tes.
a. Teknik Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang dibuat untuk digunakan sebagai
perangkat pengumpul data. Adapun hal-hal yang diobservasi antara lain:
1) Observasi terhadap rencana pembelajaran.
2) Observasi terhadap proses pembelajaran.
3) Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan tindakan.

28
b. Teknik Tes
Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan lembar soal.
2. Alat Pengumpulan Data (instrumen terlampir)
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Butir Soal tes Soal Projet Pemecahan Masalah (Lampiran 1 dan 2)
b. Lembar Observasi, yaitu:
1) Observasi terhadap rencana pembelajaran, (Lampiran 3)
2) Observasi terhadap proses pembelajaran. (Lampiran 4-5)
3) Observasi terhadap hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan
tindakan.

F. Teknik Analisis Data


Data yang telah terkumpul dari hasil observasi, tes tertulis, dan angket
diolah dihitung berdasarkan persentase.
1. Data kemampuan pemecahan masalah
a. Daya serap perorangan, seorang peserta didik disebut tuntas belajar
jika telah mencapai nilai KKM 75
b. Daya serap klasikal suatu kelas dapatlah disebut tuntas belajar bila di
kelas tersebut terdapat 80% yang telah mencapai KKM 75
Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Persentase Kelulusan = x 100%
Jumlah Siswa keseluruhan

c. Nilai rata-rata kelas


Jumlah Nilai Seluruh Siswa
Rata-rata = Jumlah Siswa

2. Data observasi keterlaksanaan pembelajaran


Pengolahan data hasil observasi dilakukan dengan cara menghitung
persentase komponen yang diobservasi, dengan rumus:
F
A = S × 100%
Keterangan :
A = Persentase komponen yang diobservasi
F = banyaknya komponen harapan yang diobservasi.
S = Jumlah keseluruhan komponen yang diobservasi.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penilaian dengan tes (data hasil kemampuan pemecahan masalah peserta
didik)
a. Perorangan: Peserta didik dianggap tuntas belajar jika mencapai KKM
≥ 75 terutama pada soal pemecahan masalah
b. Kelompok: kelas dianggap tuntas belajar jika kelas tersebut terdapat
80% dari peserta didik yang mencapai KKM ≥ 75
2. Penilaian non tes
Keterlaksanaan pembelajaran Model Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe STAD dilakukan dengan observasi secara langsung
terhadap pendidik. Observasi dengan menggunakan instumen seperti
yang dilampirkan pada lampiran 3-5, kemudian hasilnya di persentase
dan diterjemahkan secara kualitatif.

H. Prosedur Pelaksanaan

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas


Pelaksanaan

Perencanaan
Pengamatan
Siklus-1

Refleksi

Siklus
selanjutnya

30
Siklus I
Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi sebagai berikut.
1. Perencanaan (planning)
a. Memberikan surat pengantar terhadap sekolah.
b. Melakukan observasi, mengidentifikasi masalah.
c. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
d. Membuat rencana pembelajaran kooperatif tipe STAD.
e. Membuat lembar kerja siswa.
f. Membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK
g. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
2. Pelakasanaan (Acting)
a. Membagi siswa dalam 5-6 kelompok
b. Menyajikan materi pelajaran.
c. Diberikan materi diskusi.
d. Dalam diskusi kelompok, guru mengarahkan kelompok.
e. Salah satu dari kelompok diskusi, mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
f. Guru memberikan kuis atau pertanyaan berupa LKP.D.
g. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan.
h. Penguatan dan kesimpulan secara bersam-sama.
i. Melakukan pengamatan atau observasi.
3. Pengamatan (Observasi)
a. Situasi kegiatan belajar mengajar
b. Keaktifan siswa
c. Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok
4. Refleksi (Reflectin)
Dalam tahapan refleksi peneliti melakukan analisis data yang
melakukan kategorisasi dan penyimpulan data yang telah terkumpul
dalam tahapan pengamatan. Dalam tahapan refleksi, peneliti juga
melakukan evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari
implementasi tindakan sebagai bahan dan pertimbangan untuk
perbaikan di siklus berikutnya.
5. Analisis data

Data yang digunakan oleh peneliti pada saat sebelum observasi adalah
wawancara mengenai kegiatan pembelajaran di kelas antara peneliti dan
supervisor dengan menggunakan hasil supervise akademik. Dari data
hasil wawancara dan hasil observasi kegiatan pembelajaran dikelas
tersebut di analisis kekurangan yang ada pada proses pembelajaran PAI.

a) Data Reduction (Data Reduksi)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,


memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila
diperlukan.

b) Data diplay (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay


data. Dalam PTK ini penyajian data dilakukan dengan uraian singkat
yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami.

c) Conclusion drawing/verification

Langkah yang ketiga yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.


Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-
bukti yang valid sat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

32
maka kesimpulan yang ditemukan marupakan kesimpulan yang
kredibel.

Siklus 2
Sama seperti siklus 1 tahapannya, tetapi menguatkan data Kembali dari hasil
refleksi siklus pertama, setelah menyelesaikan tahapan siklus akan
membuahkan refleksi siklus 2 yang selanjutnya dijadikan penguatan data
pada siklus 3 untuk mencapai hipotesis yang diharapkan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan tiap siklus yang dilakukan dalam
proses belajar mengajar di kelas. Beberapa data juga diambil dari luar
kegiatan dari setiap siklus misal pengisian kuesinoer oleh siswa. Uraiannya
adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus
Pada tahap ini, peneliti belum melakukan tindakan apapun atau dalam artian
belum mempraktikkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah
disusun. Tahap pra siklus ini, peneliti hanya mengumpulkan data terkait
motivasi siswa dalam pembelajaran PAIBP dari hasil observasi dan
wawancara data supervisi yang dilakukan sekolah.
Adapun hasil yang didapatkan penulis tersaji dengan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Aktifitas Siswa Pra Siklus


Skor Hasil Ket
No Aktivitas yang diamati
Mak.
Baik Cukup Rendah
1 Mengerjakan tugas kelompok secara aktif 3 1
Berdasarkan hasil data yang diamati dari supervisi,
Berlatih melakukan kerjasama menyusun
peta konsep (berada dalam tugas,
2 mengambil giliran, bertanya, 3 2
baik wawancara dan observasi

mendengarkan dengan aktif, memberikan


dan menghargai kontribusi)
Aktif dalam kegiatan diskusi
kelas/presentasi:
- Seluruh perhatian diarahkan pada
3 2
materi presentasi
- Mengikuti kegiatan
3 1
diskusi/presentasi secara aktif
3
- Pertanyaan yang diajukan relevan
3 1
dengan tema yang didiskusikan
- Menjawab pertanyaan sesuai dengan
3 2
maksud dan tujuan pertanyaan
- Memberikan pendapat/tanggapan
3 1
yang argumentatif

34
- Menghargai saran dan pendapat
3 3
sesama teman peserta presentasi
Total 24 14
Capaian (%) 54,17

Kategori Porsentase:
80 – 100 = Baik Sekali
65 – 79 = Baik
55 – 64 = Cukup
45 – 54 = Kurang
0 – 44 = Sangat Kurang
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aktivitas belajar siswa
dalam satu kelas adalah 54,17. Nilai aktivitas, berbanding lurus dengan motivasi
siswa yang juga dapat dinilai kurang.

2. Siklus 1
Pada penelitian tindakan kelas ini, siklus 1 dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan
dengan waktu 2 x 40 menit atau 2 jam pelajaran. Siklus pertama terdiri dari empat
tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, seperti berikut ini:
a. Rencana Tindakan
Pada tahap perencanaan siklus I ini, kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dengan sintaks yang jelas.
2) Membuat instrument sebelum observasi, saat dan setelah observasi yang
disesuakan dengan model pembelajaran di RPP
3) Membuat media belajar, video sebagai bahan ajar, slide persentase power
point, dan membuat shortlink untuk berbagi file melalui google drive
4) Menyiapkan Lab Komputer agar siap pakai untuk pembelajaran dengan
TPACK
5) Berkordinasi dengan Observer dalam cara mengisi lembar instrumen.
6) Menelaah RPP dengan mengisi instrument sebagai berikut :
Tabel 4.2 Telaah RPP Siklus 1
Hasil Telaah
Tidak Kurang
Ada/ Lengkap/ Lengkap/
No. Komponen/Aspek Catatan
Tidak Kurang Sesuai
Sesuai Sesuai
0 1 2
A Identitas RPP 2
B Komponen Utama RPP 2
C Kelengkapan Komponen RPP 2
C1 Rumusan KI, KD, dan IPK 2
C2 Rumusan Tujuan Pembelajaran 2
9 Mencerminkan pencapaian kompetensi sikap,
2
pengetahuan, dan keterampilan
10 Memberikan gambaran proses pembelajaran 2
11 Memberikan gambaran pencapaian hasil
1
pembelajaran
12 Dituangkan dalam bentuk deskripsi, memuat
2
kompetensi yang hendak dicapai oleh peserta didik
C3 Materi Pembelajaran
13 Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
cakupan materi yang termuat pada IPK atau KD 2
pengetahuan
14 Memuat materi yang berisikan konten esensi, untuk
2
pemecahan masalah
15 Cakupan materi sesuai dengan alokasi waktu yang
2
ditetapkan
16 Mengakomodasi muatan lokal, dapat berupa
keunggulan lokal, kearifan lokal, kekinian dan lain-lain
2
yang sesuai dengan cakupan materi pada KD
pengetahuan
C4 Metode Pembelajaran
17 Menggunakan pendekatan ilmiah dan/atau metode
pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe 2
STAD
18 Menerapkan pembelajaran aktif yang bermuara pada
2
pengembangan HOTS
19 Menggambarkan sintaks/tahapan yang jelas (apabila
2
menggunakan model pembelajaran tertentu)
20 Sesuai dengan tujuan pembelajaran 2
21 Menggambarkan proses pencapaian kompetensi 2
C5 Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
22 Mendukung pencapaian kompetensi dan
2
pembelajaran aktif dengan pendekatan ilmiah
23 Sesuai dengan karakterisitik peserta didik 2
24 Sumber belajar yang digunakan mencakup antara lain
bahan cetak, elektronik, alam, dan sumber belajar 2
lainnya
25 Memanfaatan teknologi pembelajaran sesuai dengan
konsep dan prinsip tekno-pedagogis/Techno- 2
Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
C6 Langkah kegiatan pembelajaran
26 Memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
2
kegiatan penutup
27 Kegiatan pendahuluan memuat :
pengkondisian peserta didik, kegiatan religius,
apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, urutan 2
kegiatan, dan penilaian yang akan dilakukan
36
28 Kegiatan Inti
a. Bentuk kegiatan pembelajarannya berupa
pembelajaran aktif (active learning ) dengan
23 Sesuai dengan karakterisitik peserta didik 2
24 Sumber belajar yang digunakan mencakup antara lain
bahan cetak, elektronik, alam, dan sumber belajar 2
lainnya
25 Memanfaatan teknologi pembelajaran sesuai dengan
konsep dan prinsip tekno-pedagogis/Techno- 2
Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
C6 Langkah kegiatan pembelajaran
26 Memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
2
kegiatan penutup
27 Kegiatan pendahuluan memuat :
pengkondisian peserta didik, kegiatan religius,
apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, urutan 2
kegiatan, dan penilaian yang akan dilakukan
28 Kegiatan Inti
a. Bentuk kegiatan pembelajarannya berupa
pembelajaran aktif (active learning ) dengan
menggunakan berbagai model dan/atau metode 2
pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
b. Sesuai dengan model dan/atau metode
2
pembelajaran kooperatif tipe STAD
c. Menggambarkan proses pembelajaran yang
menimbulkan interaksi multi-arah, antar peserta didik,
2
interaksi peserta didik dengan guru, dan interaksi
dengan bahan/alat/lingkungan belajar
d. Menggambarkan proses pembelajaran yang
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta 2
didik
e. Mengintegrasikan keterampilan hidup abad ke-21 1
(Profile Pelajar Pancasila, literasi, kompetensi/4C)
29 Kegiatan penutup meliputi:
a. refleksi dan evaluasi terhadap seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan 1
manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan
2
hasil pembelajaran
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun 1
kelompok
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
2
untuk pertemuan berikutnya
C7 Penilaian Hasil Belajar
30 Memuat rancangan penilaian konten esensi 2
31 Memuat jenis/teknik penilaian, bentuk penilaian,
2
instrumen dan pedoman penskoran
32 Mencakup penilaian pengetahuan, keterampilan, dan
2
sikap
33 Sesuai dengan kompetensi (IPK dan atau KD) 2
34 Sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam
2
pembelajaran
35 Sesuai dengan materi pembelajaran 2
36 Memuat soal HOTS 2
Jumlah 4 72
Skor 76

Skor maksimum = 40 x 2 = 80
72
Nilai = x 100 % = 95,00 %
80
Kriteria
Amat baik (A) : 90 < A ≤ 100
Baik (B) : 80 < B ≤ 90
Cukup (C) : 70 < C ≤ 80
Kurang (K) : ≤ 70
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai telaah RPP untuk siklus 1 Amat
Baik dengan nilai 95,00%. Untuk itu RPP ini dinyatakan signifikan untuk
dilaksanakan dalam praktrek tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2022.
Subjek penelitian adalah IX-B SMP Terpadu Darussalam yang berjumlah 33
siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, posisi, dan tempat duduk peserta didik.
c. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
d. Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan kegiatan yang
akan dilakukan.
e. Guru mengaitkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
f. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian.
g. Guru mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.

2. Kegiatan Inti
Mengamati
a. Guru menayangkan power point dari Google Drive yang telah dibuat
tentang matreri ajar pertemuan pertama di link seperti yang terdapat
pada sumber ajar.

38
b. Semua peserta didik mengamati tayangan power point, dan guru
menanyakan gambar atau tulisan yang disajikan, lalu memancing siswa
berpikir terhadap apa yang diamati

Eksplorasi
a. Guru menugaskan setiap kelompok dan secara individu mencari point-
point materi ajar dari tujuan pembelajaran melalui media ajar ke google
searching
b. Guru memberi apresiasi kepada individu dan kelompok yang paling
banyak menemukan informasi terkait point-point materi ajar
c. Guru mengingatkan agar menetukan ketua kelompok dan berdiskusi
ketika selang waktu slide ditampilkan dan dijelaskan guru.
d. Guru menyuruh setiap ketua kelompok satu per satu mengambil kupon
berisi dalil zakat.

Menanya:
Dengan dimotivasi guru peserta didik bertanya tentang tema diskusi yang
didapatkannya

Asosiasi:
a. Masing-masing kelompok menghafalkan dalil yang diperoleh dari
kupon, dengan cara sendiri-sendiri dan berpasangan diberi waktu 5
menit
b. Setelah dalil dihafal setiap kelompok berdiskusi antar sesama untuk
mendapatkan maknanya sebagai bahan persentase
c. Setiap anggota kelompok menyepalkati yang akan membuka persentase
oleh ketua kelompok.

Mengkomunikasikan:
a. Secara bergantian masing-masing kelompok membacakan hafalan dalil
dan mempresentasikan terjemahan serta maknanya.
b. Kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan
tanggapan atau bertanya.
c. Guru memberikan stimulus kepada setiap kelompok agar terpancing
bertanya

3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat butir-butir simpulan
mengenai materi ajar zakat.
b. Guru mengkonfirmasi simpulan peserta didik dengan data dan konsep
yang semestinya.
c. Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran.
d. Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil
pembelajaran dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan sekitar
materi pelajaran.
e. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada
pertemuan berikutnya.
f. Guru bersama-sama dengan para peserta didik menutup pelajaran
dengan berdoa
c. Observasi
1) Hasil instrumen pengelolaan pembelajaran selama siklus I:
Tabel 4.3 Pengelolaan Pembelajaran Siklus 1

40
Keterangan :
1 = Sangat tidak baik (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak
tepat waktu
2 = Tidak baik ( dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat
waktu)3 = Baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu)
Kriteria Skor Akhir :
Skor 91-100 : Sangat Baik
Skor 81-90 : Baik
Skor 71-80 : Rendah
Skor 61-70 : Sangat Rendah
Pada tabel di atas perolehan nilai total pengamatan pengelolaan pembelajaran
Guru Baik, senilai 86,76%. Hal ini bisa membantu dalam peningkatan motivasi
dan memicu kemampuan siswa memecahkan masalah.
2) Hasil Instrumen Aktivitas Siswa
Tabel 4.4 Aktivitas Siswa Selama KBM Siklus 1

Skor Hasil
No Aktivitas yang diamati Ket
Mak.
Baik Cukup Rendah
1 Mengerjakan tugas kelompok secara aktif 3 2
Berlatih melakukan kerjasama menyusun peta konsep (berada dalam
2 tugas, mengambil giliran, bertanya, mendengarkan dengan aktif, 3 2
memberikan dan menghargai kontribusi)
Aktif dalam kegiatan diskusi kelas/presentasi:
- Seluruh perhatian diarahkan pada materi presentasi 3 2
- Mengikuti kegiatan diskusi/presentasi secara aktif 3 2
3 - Pertanyaan yang diajukan relevan dengan tema yang didiskusikan 3 2
- Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 3 2
- Memberikan pendapat/tanggapan yang argumentatif 3 1
- Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta presentasi 3 3
Total 24 16
Capaian (% ) 66,67%

Kategori Prosentase:
80 – 100 = Baik Sekali
65 – 79 = Baik
55 – 64 = Cukup
45 – 54 = Kurang
0 – 44 = Sangat Kurang
Pada tabel di atas perolehan nilai total pengamatan aktivitas siswa selama KBM
Baik senilai 66,67%. Hal ini bisa membantu dalam peningkatan motivasi dan
memicu kemampuan siswa memecahkan masalah
3) Hasil Instrumen Aktivitas Kerjasama Kelompok Siswa
Tabel 4.5 Aktivitas Kerjasama Kelompok Siklus 1
Berada dalam Mengambil giliran Mendengarkan Memberikan dan
Bertanya menghargai Total Porsen-
Nama Kelompok /Siswa tugas dan berbagi tugas dengan aktif
Skor tase
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 kontribus
2 3 4
Kelompok : 1 15,5 77,50%
Ketua Sinta Suminarti Sri Wahyuni 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Hikmah 4 3 2 3 3 15 75,00%
Anggota Aqila Shafa Afifa 4 4 2 3 2 15 75,00%
Anggota Raisya Rahma 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota
Anggota

42
Kelompok : 2 15,8 79,00%
Ketua Alya Aulia 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Aulia Nabilah 4 3 4 3 2 16 80,00%
Anggota Saskiara Zae Putri 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Syalu Khanza Azzahra 4 4 2 3 2 15 75,00%
Anggota Sya`qila Azzahra 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota
Kelompok : 3 15,50 77,50%
Ketua Ana Habibah Robbiya 4 4 2 4 3 17 85,00%
Anggota Halena Rizqya Dyas Wikrama 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Ismatul Maula Nihayah 4 3 2 3 2 14 70,00%
Anggota Nielza Shafarani Ramdan 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Sahara Perdana Al Mustaqillah 4 3 2 3 3 15 75,00%
Anggota Sarah Ayu Lestari 4 4 2 3 2 15 75,00%
Kelompok : 4 15,00 75,00%
Ketua Resti Fatmawati 4 4 2 4 14 70,00%
Anggota Siti Nawaal Habibah R. 4 4 2 3 2 15 75,00%
Anggota Tasya Alifatunnisa 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Vina Nurhikmah 4 3 2 3 3 15 75,00%
Anggota Krisma Unjani 4 3 2 3 3 15 75,00%
Anggota Pili Alpina 4 3 2 3 3 15 75,00%
Kelompok : 5 15,83 79,17%
Ketua Firly Ramadhani Tubagus 4 4 2 4 4 18 90,00%
Anggota Syaima Nida Shabir 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Ulfah Azzakiyah 4 3 2 3 2 14 70,00%
Anggota Yara Aulia Nabilah 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Zhamya Dzatunithaqaini 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Sophie Irdina Awaliyah 4 4 2 3 2 15 75,00%
Kelompok : 6 16,17 80,83%
Ketua Hijja Akbariyah F 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Nisa Khomsahayati Kamilah 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Rahmatun Nisa 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Zalfa Aulia Ramadhani 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Aliya Hidayah Syahid 4 4 2 4 3 17 85,00%
Anggota Tazkia Fatawi Robani 4 4 2 3 3 16 80,00%
Rata-rata 4 3,76 2,06 3,12 2,78 3,14
Jumlah Skor 132 124 68 103 89 516 78,18%
Skor Maksimal 132 132 132 132 132 660
Porsentase 100,00% 93,94% 51,52% 78,03% 67,42% 78,18%

Keterangan :
Skor 1 = Kurang Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup Skor 4 = Sangat Baik
Kategori Prosentase:
80 – 100 = Baik Sekali
65 – 79 = Baik
55 – 64 = Cukup
45 – 54 = Kurang
0 – 44 = Sangat Kurang
Pada tabel di atas perolehan nilai total pengamatan aktivitas Kerjasama
Kelompok selama KBM Baik senilai 78,18%. Hal ini bisa membantu dalam
peningkatan motivasi dan memicu kemampuan siswa memecahkan masalah.
Tetapi ada nilai yang masih dinyatakan Kurang secara keseluruhan yaitu
bertanya senilai 51,52%.
4) Hasil Instrumen Lembar Kerja Siswa
Tabel 4.6 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus 1
Sekor
No Nama Sekor Porsentase Kualifikasi
Konteks
1 Aliya Hidayah Syahid 16 80 >KMM 2
2 Alya Aulia 18 90 >KMM 3
3 Ana Habibah Robbiya 17 85 >KMM 2
4 Aqila Shafa Afifa 16 80 >KMM 2
5 Aulia Nabilah 16 80 >KMM 1
6 Firly Ramadhani Tubagus 17 85 >KMM 2
7 Halena Rizqya Dyas Wikrama 17 85 >KMM 1
8 Hijja Akbariyah F 18 90 >KMM 3
9 Hikmah 16 80 >KMM 2
10 Ismatul Maula Nihayah 17 85 >KMM 2
11 Krisma Unjani 17 85 >KMM 2
12 Nielza Shafarani Ramdan 17 85 >KMM 3
13 Nisa Khomsahayati Kamilah 17 85 >KMM 3
14 Pili Alpina 17 85 >KMM 3
15 Rahmatun Nisa 18 90 >KMM 3
16 Raisya Rahma 16 80 >KMM 2
17 Resti Fatmawati 17 85 >KMM 3
18 Sahara Perdana Al Mustaqillah 17 85 >KMM 2
19 Sarah Ayu Lestari 17 85 >KMM 3
20 Saskiara Zae Putri 16 80 >KMM 2
21 Sinta Suminarti Sri Wahyuni 15 75 =KKM 1
22 Siti Nawaal Habibah R. 17 85 >KMM 2
23 Sophie Irdina Awaliyah 18 90 >KMM 2
24 Sya`qila Azzahra 16 80 >KMM 1
25 Syaima Nida Shabir 18 90 >KMM 3
26 Syalu Khanza Azzahra 16 80 >KMM 2
27 Tasya Alifatunnisa 17 85 >KMM 2
28 Tazkia Fatawi Robani 15 75 =KKM 1
29 Ulfah Azzakiyah 16 80 >KMM 2
30 Vina Nurhikmah 17 85 >KMM 3
31 Yara Aulia Nabilah 16 80 >KMM 2
32 Zalfa Aulia Ramadhani 16 80 >KMM 2
33 Zhamya Dzatunithaqaini 17 85 >KMM 2
RATA-RATA 16,70 83,48 2,15
Kategori Prosentase:
85 – 100 = Baik Sekali
80 – 85 = Baik
75 – 80 = Cukup

44
60 – 74 = Kurang
0 – 59 = Sangat Kurang
Terlihat dari tabel nilai sudah 100% di atas rata-rata, ada satu soal yang
digunakan sebagai soal konteks untuk memecahkan sebuah masalah terlihat
dari 4 sekor maksimal, bernilai rata-rata 2,15 yang dapat dikategorikan masih
sangat kurang dengan nilai (2,15/4)x100% = 53,75% menurut sekor
porsentase.’

d. Refleksi
Pada fase perencanaan, pada Tabel 4.2 Telaah RPP Siklus 1 di atas dapat
diketahui bahwa nilai telaah RPP untuk siklus 1 Amat Baik dengan nilai
95,00%. Untuk itu RPP ini dinyatakan signifikan untuk dilaksanakan dalam
praktrek tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas, tetapi harus dibuktikan
pada fase pelaksanaan apakah mampu meningkatkan motivasi dan kemampuan
siswa dalam memcahkan masalah. Apabila terjadi hasil kemampuan siswa
memacahkan masalah tidak sesuai target maka akan dilakukan solusi
meningkatkan perencanaan pada “penjabaran pencapaian hasil belajar
dengan metode asasemen game online” dan diharapkan berdampak pada
“integrasi keterampilan abad 21, evaluasi dan refleksi serta tindak lanjut”.
Pada fase pelaksanaan, rentrtan kegiatan di RPP dilaksanakan sesuai dengan
sintaks dari metode Cooperative Learning Tipe STAD yang didalamnya
terdapat, yaitu: (1) Membentuk kelompok yang anggotanya heterogen (dipilih
secara acak). (2) Guru menyajikan pelajaran. (3) Guru memberi tugas kepada
kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya
yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua
anggota dalam kelompok itu mengerti. (4) Guru memberi kuis atau pertanyaan
kepada seluruh peserta didik. (5) Memberi evaluasi,. (6) Kesimpulan. Terlihat
pertanyaan yang diberikan oleh siswa cukup, tidak terlalu aktif. Perlu
penguatan guru agar siswa terpancing untuk bertanya.
Pada fase pengamatan, Tabel 4.3 Pengelolaan Pembelajaran Siklus 1 di atas
perolehan keriteria pengelolaan pembelajaran Guru Baik, senilai 86,76%. Fase
ini dinyatakan berhasil jika mampu meningkatkan motivasi siswa sekaligus
berdampat pada kemampuan siswa memecahkan masalah, terlihat nilai yang
masih dibawah pertengahan adalah persiapan, untuk point “bertanya” guru
aktif memberikan stimulus dan pertanyaan tetapi terlihat siswa tidak terlalu
aktif untuk bertanya, untuk itu guru perlu mencari teknik lebih lanjut yang
dapat merangsang siswa aktif bertanya, tindak lanjut sementara perlu
dilakukan asasemen berupa game online.
Pada Tabel 4.4 Aktivitas Siswa Selama KBM Siklus 1 di atas perolehan
keriteria pengamatan aktivitas siswa selama KBM Baik senilai 66,67%. Dari
delapan point pengamatan tujuh point yang bernilai cukup dan satu point
bernilai baik, secara keseluruhan memang baik, tetapi porsentase point nilai
cukup masih mendominasi. Untuk peningkatan agar point yang lainnya
menjadi baik, perlu diambil kegiatan yang lebih menarik perhatian siswa
seperti pembelajaran dengan menggunakan game online.
Sedangkan pada Tabel 4.5 Aktivitas Kerjasama Kelompok Siklus 1 di atas
perolehan keriteria pengamatan aktivitas Kerjasama Kelompok selama KBM
Baik senilai 78,18%. Tetapi ada nilai yang masih dinyatakan Kurang secara
keseluruhan yaitu bertanya senilai 51,52%, perlu diambil kegiatan yang lebih
merangsang rasa ingin bertanya siswa seperti pembelajaran dengan guru
bertanya kepada siswa atau memberikan ungkapan yang memberi stimulus
agar anak bertanya, perlu juga diambil kegiatan yang lebih menarik perhatian
siswa seperti pembelajaran dengan menggunakan game online, sebab adanya
perhatian yang lebih baik akan menimbulkan rasa ingin tahu lebih banyak.
Pada Tabel 4.6 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus 1 perolehan nilai 100% telah
mencapai KKM, tetapi khusus untuk soal dalam mengukur kemampuan siswa
untuk memecahkan masalah masih 53,75% nilainya, hal ini harus ditingkatkan
hingga mencapai 75%.
Kesimpulan hasil refleksi dari fase perencanaan sampai fase pengamatan,
untuk model pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD diperlukan
Teknik Pembelajaran dengan menggunakan asasemen game online untuk
menarik perhatian siswa dan stimulus guru untuk merangsang rasa ingin tahu
siswa agar aktif bertanya. Hasil refleksi ini akan digunakan untuk perbaikan di
siklus kedua.

46
2. Siklus 2
Pada penelitian tindakan kelas ini, siklus 2 dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan
dengan waktu 2 x 40 menit atau 2 jam pelajaran. Sebagaimana Siklus 1, siklus 2
terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi,
tetapi pada siklus 2 ini memuat hasil perbaikan dari siklus 1, seperti berikut ini:
a. Rencana Tindakan
Pada tahap perencanaan siklus I ini, kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD dengan sintaks yang jelas.
2) Membuat instrument sebelum observasi, saat dan setelah observasi yang
disesuakan dengan model pembelajaran di RPP
3) Membuat media belajar, video sebagai bahan ajar, slide persentase power
point, dan membuat shortlink untuk berbagi file melalui google drive
4) Menyiapkan asesmen online berbasis game melalui wordwall.net sengan link
sebagai berikut :
https://wordwall.net/play/33725/146/535
https://wordwall.net/play/33725/696/765
https://wordwall.net/play/33726/062/640

5) Menyiapkan Lab Komputer agar siap pakai untuk pembelajaran dengan


TPACK
6) Berkordinasi dengan Observer dalam cara mengisi lembar instrumen.
7) Menelaah RPP dengan mengisi instrument sebagai berikut :
Tabel 4.7 Telaah RPP Siklus 2
Hasil Telaah
Tidak Kurang
Ada/ Lengkap/ Lengkap/
No. Komponen/Aspek Catatan
Tidak Kurang Sesuai
Sesuai Sesuai
0 1 2
A Identitas RPP 2
B Komponen Utama RPP 2
C Kelengkapan Komponen RPP 2
C1 Rumusan KI, KD, dan IPK 2
C2 Rumusan Tujuan Pembelajaran 2
9 Mencerminkan pencapaian kompetensi sikap,
2
pengetahuan, dan keterampilan
10 Memberikan gambaran proses pembelajaran 2
11 Memberikan gambaran pencapaian hasil
2
pembelajaran
12 Dituangkan dalam bentuk deskripsi, memuat
2
kompetensi yang hendak dicapai oleh peserta didik
C3 Materi Pembelajaran
13 Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
cakupan materi yang termuat pada IPK atau KD 2
pengetahuan
14 Memuat materi yang berisikan konten esensi, untuk
2
pemecahan masalah
15 Cakupan materi sesuai dengan alokasi waktu yang
C Kelengkapan Komponen RPP 2
C1 Rumusan KI, KD, dan IPK 2
C2 Rumusan Tujuan Pembelajaran 2
9 Mencerminkan pencapaian kompetensi sikap,
2
pengetahuan, dan keterampilan
10 Memberikan gambaran proses pembelajaran 2
11 Memberikan gambaran pencapaian hasil
2
pembelajaran
12 Dituangkan dalam bentuk deskripsi, memuat
2
kompetensi yang hendak dicapai oleh peserta didik
C3 Materi Pembelajaran
13 Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
cakupan materi yang termuat pada IPK atau KD 2
pengetahuan
14 Memuat materi yang berisikan konten esensi, untuk
2
pemecahan masalah
15 Cakupan materi sesuai dengan alokasi waktu yang
2
ditetapkan
16 Mengakomodasi muatan lokal, dapat berupa
keunggulan lokal, kearifan lokal, kekinian dan lain-lain
2
yang sesuai dengan cakupan materi pada KD
pengetahuan
C4 Metode Pembelajaran
17 Menggunakan pendekatan ilmiah dan/atau metode
pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe 2
STAD
18 Menerapkan pembelajaran aktif yang bermuara pada 1
pengembangan HOTS
19 Menggambarkan sintaks/tahapan yang jelas (apabila
2
menggunakan model pembelajaran tertentu)
20 Sesuai dengan tujuan pembelajaran 2
21 Menggambarkan proses pencapaian kompetensi 2
C5 Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
22 Mendukung pencapaian kompetensi dan
2
pembelajaran aktif dengan pendekatan ilmiah
23 Sesuai dengan karakterisitik peserta didik 2
24 Sumber belajar yang digunakan mencakup antara lain
bahan cetak, elektronik, alam, dan sumber belajar 2
lainnya
25 Memanfaatan teknologi pembelajaran sesuai dengan
konsep dan prinsip tekno-pedagogis/Techno- 2
Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
C6 Langkah kegiatan pembelajaran
26 Memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
2
kegiatan penutup
27 Kegiatan pendahuluan memuat :
pengkondisian peserta didik, kegiatan religius,
apersepsi, penyampaian tujuan pembelajaran, urutan 2
kegiatan, dan penilaian yang akan dilakukan
28 Kegiatan Inti
a. Bentuk kegiatan pembelajarannya berupa
pembelajaran aktif (active learning ) dengan
menggunakan berbagai model dan/atau metode 2
pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
b. Sesuai dengan model dan/atau metode
2
pembelajaran kooperatif tipe STAD
c. Menggambarkan proses pembelajaran yang
menimbulkan interaksi multi-arah, antar peserta didik,
2
interaksi peserta didik dengan guru, dan interaksi
dengan bahan/alat/lingkungan belajar
d. Menggambarkan proses pembelajaran yang
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta 2
didik
e. Mengintegrasikan keterampilan hidup abad ke-21
2
(Profile Pelajar Pancasila, literasi, kompetensi/4C)
29 Kegiatan penutup meliputi:
a. refleksi dan evaluasi terhadap seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan 1
manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung 48
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan
2
hasil pembelajaran
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
menimbulkan interaksi multi-arah, antar peserta didik,
2
interaksi peserta didik dengan guru, dan interaksi
dengan bahan/alat/lingkungan belajar
d. Menggambarkan proses pembelajaran yang
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta 2
didik
e. Mengintegrasikan keterampilan hidup abad ke-21
2
(Profile Pelajar Pancasila, literasi, kompetensi/4C)
29 Kegiatan penutup meliputi:
a. refleksi dan evaluasi terhadap seluruh rangkaian
aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan 1
manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan
2
hasil pembelajaran
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas, baik tugas individual maupun 1
kelompok
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
2
untuk pertemuan berikutnya
C7 Penilaian Hasil Belajar
30 Memuat rancangan penilaian konten esensi 2
31 Memuat jenis/teknik penilaian, bentuk penilaian,
2
instrumen dan pedoman penskoran
32 Mencakup penilaian pengetahuan, keterampilan, dan
2
sikap
33 Sesuai dengan kompetensi (IPK dan atau KD) 2
34 Sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam
2
pembelajaran
35 Sesuai dengan materi pembelajaran 2
36 Memuat soal HOTS 2
Jumlah 3 74
Skor 77
Skor maksimum = 40 x 2 = 80
77
Nilai = x 100 % = 96,25 %
80
Kriteria
Amat baik (A) : 90 < A ≤ 100
Baik (B) : 80 < B ≤ 90
Cukup (C) : 70 < C ≤ 80
Kurang (K) : ≤ 70
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai telaah RPP untuk siklus 2 Amat
Baik dengan nilai 96,25%. Untuk itu RPP ini dinyatakan signifikan untuk
dilaksanakan dalam praktrek tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas, dan
terjadi peningkatan di point 28.d karena asesmen yang digunakan berbentuk
game, cukup menyenangkan buat siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2022.
Subjek penelitian adalah IX-B SMP Terpadu Darussalam yang berjumlah 33
siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah disusun sebagai berikut :
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi, dan
tempat duduk peserta didik.
c. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
d. Guru menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan kegiatan yang
akan dilakukan.
e. Guru mengaitkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
f. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian pada proses
pembelajaran ada asasemen game online.
g. Guru mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.

2. Kegiatan Inti
Mengamati
a. Guru menayangkan power point tentang materi zakat fitrah dan tugas
yang akan dikerjakan peserta didik.
b. Semua peserta didik mengamati tayangan power point.
c. Guru mengajak siswa berfikir dan memancing pemahaman mereka
melalui pengamatan yang ada di slide power point

Eksplorasi
a. Guru bertanya dan menyuruh siswa mencari keterangan mengenai point-
point materi ajar melalui internet, memberikan umpan balik agar siswa
memberikan argumen
b. Guru memberikan reward kepada siswa yang banyak mendapatkan
keterangan mengenai materi ajar
c. Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan hasil pencariannya

50
d. Guru memberi contoh soal untuk menguatkan pemahaman tentang cara
menghitung zakat fitrah

Menanya:
Dengan dimotivasi guru peserta didik bertanya tentang tema diskusi yang
didapatkannya, guru memberikan stimulus beruapa pertanyaan dan
ungkapan

Eksplorasi
a. Guru menyuruh siswa mencari keterangan mengenai point-point materi
ajar melalui internet
b. Guru memberikan reward kepada siswa yang banyak mendapatkan
keterangan mengenai materi ajar
c. Masing-masing kelompok berdiskusi sesuai dengan hasil pencariannya
d. Guru memberi contoh soal untuk menguatkan pemahaman tentang cara
menghitung zakat fitrah

Asosiasi:
a. Setiap kelompok mengerjakan tugas secara individu pada soal
berbentuk game pada link berikut :
https://wordwall.net/play/33725/146/535
b. Guru melihat nilai yang masuk untuk siswa yang rendah nilainya agar
berdiskusi dengan temannya yang sekelompok yang nilainnya tinggi
atas pemberitahuan guru
c. Guru menyampaikan untuk siswa yang masih ada salah atau nilainya
rendah agar secara maju ke depan secara bersama-sama 4 atau 5 orang
mengerjakan soal berikutnya di link :
https://wordwall.net/play/33725/696/765 juga pada link :
https://wordwall.net/play/33726/062/640
d. Satu siswa menjawab soal dalam bentuk game sementara temannya
yang lain berdiskusi memberi tahu jawabannya.
Mengkomunikasikan:
a. Secara bergantian masing-masing kelompok yang telah mengerjakan
tugas ke depan mempresentasikan hasil jawabannya.
b. Kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan
tanggapan.
c. Dengan bimbingan guru siswa diberikan stimulus agar memberi
pertanyaan dan tanggapan

3. Kegiatan Penutup

a. Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat butir-butir simpulan


mengenai ketentuan zakat fitrah
b. Guru mengkonfirmasi simpulan peserta didik dengan data dan konsep yang
semestinya.
c. Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran.
d. Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil
pembelajaran dengan cara memberi pertanyaan-pertanyaan sekitar materi
pelajaran.
e. Guru memberikan link tugas untuk menyelesaikan soal berbasis masalah
f. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada
pertemuan berikutnya.
g. Guru bersama-sama dengan para peserta didik menutup pelajaran dengan
berdoa

c. Observasi
1) Hasil instrumen pengelolaan pembelajaran selama siklus 2:
Tabel 4.8 Pengelolaan Pembelajaran Siklus 2
Penilaian
Aspek yang diamati Dilakukan
1 2 3 4
Ya Tidak
I. Persiapan (secara keseluruhan) √ 4
II. Pelaksanaan
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar √ 3
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi sebelumnya √ 3
- Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar dengan
konten esensi dalam kehidupan sehari-hari, model √ 4
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Fase 2:
- Membantu/membimbing siswa dalam belajar dan
bekerjasama kelompok mengamati video pembelajaran di √ 4
link youtube
- Mendorong dan melatih aktivitas belajar dan
kerjasama kelompok dalam menyelesaikan permasalahan
52
kontekstual di LKPD:
· Berada dalam tugas √ 4
· Mengambil giliran dan berbagi tugas √ 4
II. Pelaksanaan
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar √ 3
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi sebelumnya √ 3
- Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar dengan
konten esensi dalam kehidupan sehari-hari, model √ 4
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Fase 2:
- Membantu/membimbing siswa dalam belajar dan
bekerjasama kelompok mengamati video pembelajaran di √ 4
link youtube
- Mendorong dan melatih aktivitas belajar dan
kerjasama kelompok dalam menyelesaikan permasalahan
kontekstual di LKPD:
· Berada dalam tugas √ 4
· Mengambil giliran dan berbagi tugas √ 4
· Bertanya √ 3
· Mendengarkan dengan aktif √ 3
· Memberikan dan menghargai kontribusi √ 3
Fase 3:
- Mengevaluasi dan mereview hasil kerja kelompok √ 4
Fase 4:
- Membimbing siswa mempresentasikan kerja kelompok √ 3
Fase 5:
- Membimbing siswa membuat kesimpulan √ 4
- Membimbing siswa dalam memperkuat restensi √ 4
IV. Pengelolaan waktu √ 4
V. Suasana Kelas
- Berpusat pada siswa √ 4
- Mengumumkan pengakuan √ 4
Total capaian 62 0 0 18 44
Skor Maksimum = 17 x4 68
Capaian (%) 91,18%

Keterangan :
1 = Sangat tidak baik (tidak dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif,
tidak tepat waktu
2 = Tidak baik ( dilakukan, tidak sesuai aspek, tidak efektif, tidak tepat
waktu)
3 = Baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tidak tepat waktu)
4 = Sangat baik ( dilakukan, sesuai aspek, efektif, tepat waktu)
Kriteria Skor Akhir :
Skor 91-100 : Sangat Baik
Skor 81-90 : Baik
Skor 71-80 : Rendah
Skor 61-70 : Sangat Rendah
Pada tabel di atas perolehan nilai total pengamatan pengelolaan pembelajaran
Guru Sangat Baik, senilai 91,18%. Terjadi peningkatan point pada persiapan,
membantu membimbing siswa bukan saja memakai sumber ajar di link youtube
lagi tetapi asasemen online, dan dikondisikan siswa mengambil tugas secara
bergiliran.
2) Hasil Instrumen Aktivitas Siswa
Tabel 4.9 Aktivitas Siswa Selama KBM Siklus 2
Skor Hasil
No Aktivitas yang diamati Ket
Mak.
Baik Cukup Rendah
1 Mengerjakan tugas kelompok secara aktif 3 3
Berlatih melakukan kerjasama menyusun peta konsep (berada dalam
2 tugas, mengambil giliran, bertanya, mendengarkan dengan aktif, 3 3
memberikan dan menghargai kontribusi)
Aktif dalam kegiatan diskusi kelas/presentasi:
- Seluruh perhatian diarahkan pada materi presentasi 3 2
- Mengikuti kegiatan diskusi/presentasi secara aktif 3 2
3 - Pertanyaan yang diajukan relevan dengan tema yang didiskusikan 3 2
- Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan 3 2
- Memberikan pendapat/tanggapan yang argumentatif 3 3
- Menghargai saran dan pendapat sesama teman peserta presentasi 3 3
Total 24 20
Capaian (% ) 83,33%

Kategori Prosentase:
80 – 100 = Baik Sekali
65 – 79 = Baik
55 – 64 = Cukup
45 – 54 = Kurang
0 – 44 = Sangat Kurang
Pada tabel di atas perolehan nilai total pengamatan aktivitas siswa selama KBM
Baik senilai 83,33%. Hal ini bisa membantu dalam peningkatan motivasi dan
memicu kemampuan siswa memecahkan masalah. Terjadi peningkatan
keaktivan pada pengerjaan tugas kelompok dan juga mengambil tugas dan
giliran secara aktif, hipotesis bahwa ini terjadi karena asasemen berupa game
yang mendidik sekaligus menghibur. Juga muncul tanggapan yang lebih baik
dan argumentative.
3) Hasil Instrumen Aktivitas Kerjasama Kelompok Siswa
Tabel 4.10 Aktivitas Kerjasama Kelompok Siklus 2
Memberikan dan
Berada dalam Mengambil giliran Mendengarkan
Bertanya menghargai Total Porsen-
Nama Kelompok /Siswa tugas dan berbagi tugas dengan aktif
kontribus Skor tase
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok : 1 16,5 82,50%
Ketua Sinta Suminarti Sri Wahyuni 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Hikmah 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Aqila Shafa Afifa 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Raisya Rahma 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota
Anggota
Kelompok : 2 16,8 84,00%
Ketua Alya Aulia 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Aulia Nabilah 4 3 4 4 3 18 90,00%
Anggota Saskiara Zae Putri 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Syalu Khanza Azzahra 4 4 3 4 3 18 90,00%
Anggota Sya`qila Azzahra 4 54 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota
Kelompok : 3 16,33 81,67%
Ketua Ana Habibah Robbiya 4 4 2 4 3 17 85,00%
Anggota Halena Rizqya Dyas Wikrama 4 4 3 3 3 17 85,00%
Memberikan dan
Berada dalam Mengambil giliran Mendengarkan
Bertanya menghargai Total Porsen-
Nama Kelompok /Siswa tugas dan berbagi tugas dengan aktif
kontribus Skor tase
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok : 1 16,5 82,50%
Ketua Sinta Suminarti Sri Wahyuni 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Hikmah 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Aqila Shafa Afifa 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Raisya Rahma 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota
Anggota
Kelompok : 2 16,8 84,00%
Ketua Alya Aulia 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Aulia Nabilah 4 3 4 4 3 18 90,00%
Anggota Saskiara Zae Putri 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Syalu Khanza Azzahra 4 4 3 4 3 18 90,00%
Anggota Sya`qila Azzahra 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota
Kelompok : 3 16,33 81,67%
Ketua Ana Habibah Robbiya 4 4 2 4 3 17 85,00%
Anggota Halena Rizqya Dyas Wikrama 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Ismatul Maula Nihayah 4 3 2 3 4 16 80,00%
Anggota Nielza Shafarani Ramdan 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Sahara Perdana Al Mustaqillah 4 3 2 3 3 15 75,00%
Anggota Sarah Ayu Lestari 4 4 3 3 2 16 80,00%
Kelompok : 4 15,50 77,50%
Ketua Resti Fatmawati 4 4 2 4 14 70,00%
Anggota Siti Nawaal Habibah R. 4 4 3 3 2 16 80,00%
Anggota Tasya Alifatunnisa 4 4 2 4 3 17 85,00%
Anggota Vina Nurhikmah 4 3 2 3 3 15 75,00%
Anggota Krisma Unjani 4 3 3 3 3 16 80,00%
Anggota Pili Alpina 4 3 2 3 3 15 75,00%
Kelompok : 5 16,50 82,50%
Ketua Firly Ramadhani Tubagus 4 4 2 4 4 18 90,00%
Anggota Syaima Nida Shabir 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Ulfah Azzakiyah 4 3 2 3 2 14 70,00%
Anggota Yara Aulia Nabilah 4 4 2 4 3 17 85,00%
Anggota Zhamya Dzatunithaqaini 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Sophie Irdina Awaliyah 4 4 2 3 3 16 80,00%
Kelompok : 6 16,67 83,33%
Ketua Hijja Akbariyah F 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Nisa Khomsahayati Kamilah 4 4 2 3 3 16 80,00%
Anggota Rahmatun Nisa 4 4 3 3 3 17 85,00%
Anggota Zalfa Aulia Ramadhani 4 4 2 4 3 17 85,00%
Anggota Aliya Hidayah Syahid 4 4 3 4 3 18 90,00%
Anggota Tazkia Fatawi Robani 4 4 2 3 3 16 80,00%
Rata-rata 4 3,79 2,42 3,27 2,97 3,29
Jumlah Skor 132 125 80 108 95 540 81,82%
Skor Maksimal 132 132 132 132 132 660
Porsentase 100,00% 94,70% 60,61% 81,82% 71,97% 81,82%

Keterangan :
Skor 1 = Kurang Skor 3 = Baik
Skor 2 = Cukup Skor 4 = Sangat Baik
Kategori Prosentase:
80 – 100 = Baik Sekali
65 – 79 = Baik
55 – 64 = Cukup
45 – 54 = Kurang
0 – 44 = Sangat Kurang
Pada tabel di atas perolehan nilai total pengamatan aktivitas Kerjasama
Kelompok selama KBM Baik senilai 81,82%. Terjadi kenaikan pada poin
“mengambil giliran dan membagi tugas”, pada point “bertanya” naik dari
kategori kurang menjadi cukup, demikian pula juga pada point
“mendengarkan dengan aktif” naik dari kategori baik menjadi baik sekali dan
point “memberikan dan menghargai konstribusi” naik walaupun masih
kategori baik.
4) Hasil Instrumen Lembar Kerja Siswa
Pada instrument ini, LKPD yang dinilai berbasis pemecahan masalah, nilai yang
diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.11 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus 2
No Nama Porsentase Kualifikasi
1 Aliya Hidayah Syahid 85 >KMM
2 Alya Aulia 85 >KMM
3 Ana Habibah Robbiya 85 >KMM
4 Aqila Shafa Afifa 80 >KMM
5 Aulia Nabilah 80 >KMM
6 Firly Ramadhani Tubagus 85 >KMM
7 Halena Rizqya Dyas Wikrama 85 >KMM
8 Hijja Akbariyah F 90 >KMM
9 Hikmah 85 >KMM
10 Ismatul Maula Nihayah 85 >KMM
11 Krisma Unjani 85 >KMM
12 Nielza Shafarani Ramdan 85 >KMM
13 Nisa Khomsahayati Kamilah 80 >KMM
14 Pili Alpina 85 >KMM
15 Rahmatun Nisa 90 >KMM
16 Raisya Rahma 80 >KMM
17 Resti Fatmawati 85 >KMM
18 Sahara Perdana Al Mustaqillah 85 >KMM
19 Sarah Ayu Lestari 85 >KMM
20 Saskiara Zae Putri 80 >KMM
21 Sinta Suminarti Sri Wahyuni 80 >KMM
22 Siti Nawaal Habibah R. 85 >KMM
23 Sophie Irdina Awaliyah 90 >KMM
24 Sya`qila Azzahra 85 >KMM
25 Syaima Nida Shabir 90 >KMM
26 Syalu Khanza Azzahra 85 >KMM
27 Tasya Alifatunnisa 85 >KMM
28 Tazkia Fatawi Robani 80 >KMM
29 Ulfah Azzakiyah 80 >KMM
30 Vina Nurhikmah 85 >KMM
31 Yara Aulia Nabilah 80 >KMM
32 Zalfa Aulia Ramadhani 90 >KMM
33 Zhamya Dzatunithaqaini 85 >KMM
RATA-RATA 84,39
Kategori Prosentase:
85 – 100 = Baik Sekali
80 – 85 = Baik

56
75 – 80 = Cukup
60 – 74 = Kurang
0 – 59 = Sangat Kurang
Terlihat dari tabel nilai untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemecahan
masalah mencapai 84,39% dengan keriteria baik.

d. Refleksi
Pada fase perencanaan, pada Tabel 4.7 Telaah RPP Siklus 2 di atas dapat
diketahui bahwa nilai telaah RPP untuk siklus 2 Amat Baik dengan nilai
96,25%. Terjadi peningkatan di point 28.d karena asesmen yang digunakan
berbentuk game onlien, cukup menyenangkan buat siswa. Solusi dari refleksi
siklus 1 telah dilakukan pada perencanaan yaitu telaah RPP di point
“penjabaran pencapaian hasil belajar dengan metode asasemen game
online”. Dampak yang dihasilkan terjadi pembelajaran yang mengaktivkan
keterampilan HOTS, juga diakhir RPP terjadi penguatan evaluasi dan refleksi
serta tindak lanjut”. Solusi ini hanya bisa berlaku sesaat untuk menghilangkan
kejenuhan, melihat kondisi sekolah berbasis pesantren yang tidak
diperbolehkan menggunakan HP. Pembelajaran berbasis aseseman online ini
bisa diakukan sesuai dengan jadwal pemakaian Lab Komputer. Guru harus
melakukan kembali metode yang tidak terlalu mengandalkan online, dan
bervariatif tetapi tetap memberi jaminan peningkatan motivasi dan kemampuan
siswa memecahkan masalah.
Pada fase pelaksanaan, alur kegiatan di RPP dilaksanakan sesuai dengan
sintaks dari metode Cooperative Learning Tipe STAD. Terlihat pertanyaan
guru dan mengeluarkan statemen-statemen untuk memancing siswa bertanya
lebih meningkat dilakukan guru, tetapi porsi pertanyaan siswa masih belum
yang diharapkan oleh peneliti. Perlu penguatan lagi guru agar siswa
terpancing untuk bertanya.
Pada fase pengamatan, Pada Tabel 4.8 Pengelolaan Pembelajaran Siklus 2 di
atas perolehan keriteria pengamatan pengelolaan pembelajaran Guru Sangat
Baik, senilai 91,18%. Terjadi peningkatan point pada persiapan, membantu
membimbing siswa bukan saja memakai sumber ajar di link youtube lagi tetapi
asasemen online, dan dikondisikan siswa mengambil tugas secara bergiliran,
meningkat dari sebelumnya di Siklus 1 senilai 86,76%. Fase ini di siklus 2 ini
terlihat terjadi peningkatan aktivitas siswa terutama pada keaktifan individu
dalam kelompok, mereka ketika mengerjakan soal asyik dengan soalnya
masing-masing karena berbentuk game, konsentrasi mereka lebih focus pada
pekerjaan individunya sehingga untuk bertanya dan berdiskusi tidak terlalu
fokus. Selain itu asesmen digunakan secara online yang menunjukkan adanya
kemampuan dalam TPACK, dan lebih memudahkan siswa mengingat materi
ajar. Adanya dugaan bahwa google di depan mereka menjadi factor pertanyaan
teks jarang diajukan, mereka bisa langsung bertanya secara cepat dan mandiri.
Menurut peneliti hal ini tidak jadi masalah sebab ini bagian dari peserta didik
belajar mengekplorasi pengetahuannya. Sementara untuk membuat Teknik
belajar yang bervariatif, maka pada model pembelajaran Cooperative Learning
Tipe STAD berikutnya dilakukan Teknik belajar dan asasemen yang berbeda.
Pada Tabel 4.9 Aktivitas Siswa Selama KBM Siklus 2 di atas perolehan
keriteria pengamatan aktivitas siswa selama KBM Baik senilai 83,33%. Terjadi
peningkatan keaktivan pada pengerjaan tugas kelompok dan juga mengambil
tugas dan giliran secara aktif, ini terjadi karena asasemen berupa game yang
mendidik sekaligus menghibur. Juga muncul tanggapan yang lebih baik dan
argumentative. Terlihad di hasil pengamatan dari delapan point pengamatan
empat point yang bernilai baik dan empat point bernilai cukup, secara
keseluruhan meningkat menjadi baik. Dengan demikian Teknik asasemen
menggunakan game online dapat meningkatkan aktivitas siswa secara
signifikan, kendala utama di SMP Terpadu Darussalam sekolahnya berbasis
pesantren, mendidik dengan cara tidak bebas menggunakan HP, tentunya guru
harus tetap memilih Teknik bervariatif dalam pembelajaran di metode
Cooperative Learning tipe STAD ini, sesuai dengan penelitian ini bertujuan
meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa memecahkan masalah.
Sedangkan pada Tabel 4.10 Aktivitas Kerjasama Kelompok Siklus 2 di atas
perolehan keriteria pengamatan aktivitas Kerjasama Kelompok selama KBM
Baik senilai 81,82%. Terjadi kenaikan pada poin “mengambil giliran dan
membagi tugas”, pada point “bertanya” naik dari kategori kurang menjadi

58
cukup, demikian pula juga pada point “mendengarkan dengan aktif” naik dari
kategori baik menjadi baik sekali dan point “memberikan dan menghargai
konstribusi” naik walaupun masih kategori baik. Kenaikan Aktivitas
Kerjasama kelompok meningkat dengan metode Cooperative Learning tipe
STAD walaupun masih kategori cukup, Teknik asasemen menggunakan game
online dapat meningkatkan aktivitas kerja sama siswa secara signifikan,
mereka saling melihat satu sama lain dan mencoba game tersebut dalam
menjawab soal, tetapi pertanyaan menyangkut materi masih cukup belum
sesuai yang diharapkan peneliti, kendala utama di SMP Terpadu Darussalam
sekolahnya berbasis pesantren, mendidik dengan cara tidak bebas
menggunakan HP, tentunya guru harus tetap memilih Teknik bervariatif dalam
pembelajaran di metode Cooperative Learning tipe STAD ini. Adanya dugaan
bahwa google di depan mereka menjadi factor pertanyaan teks atau materi
jarang diajukan, mereka bisa langsung bertanya secara cepat dan mandiri.
Menurut peneliti hal ini tidak jadi masalah sebab ini bagian dari peserta didik
belajar mengekplorasi pengetahuannya. Sementara untuk membuat Teknik
belajar yang bervariatif, maka pada model pembelajaran Cooperative Learning
Tipe STAD berikutnya dilakukan Teknik belajar dan asasemen yang berbeda.
Pada Tabel 4.6 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus 1 perolehan nilai 100% telah
mencapai KKM, tetapi khusus untuk soal dalam mengukur kemampuan siswa
untuk memecahkan masalah masih 53,75% nilainya, hal ini harus ditingkatkan
hingga mencapai 75%.
Untuk Tabel 4.11 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus 2 perolehan nilai 100%
telah mencapai KKM, khusus untuk soal dalam mengukur kemampuan siswa
untuk memecahkan masalah masih 84,39% nilainya dengan kategori Baik, hal
ini sudah mencapai target keberhasilan.
Kesimpulan refleksi, mengingat di SMP Terpadu Darussalam sekolahnya
berbasis pesantren, mendidik dengan cara tidak bebas menggunakan HP,
tentunya guru harus tetap memilih Teknik bervariatif dalam pembelajaran di
metode Cooperative Learning tipe STAD ini tidak hanya harus menggunakan
asasemen game online saja, pembelajaran game online menjadi bagian
rekomendasi ketika menghadapi pembelajaran di titik jenuh, akhir jam
pelajaran atau situasi lain yang menjenuhkan. Oleh karena itu, di siklus
selanjutnya peneliti akan menerapkan pembelajaran metode Cooperative
Learning tipe STAD tidak menggunakan asasemen game online, guru
menguatkan motivasi belajar siswa dengan cara seperti siklus pertama tetapi
dilakukan dengan cara yang sangat mendalam lagi.

60
DAFTAR PUSTAKA
Dari Buku

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamaluddin, dan Wardana, Belajar dan Pembelajaran $ Pilar Peningkatan


Kompetensi Pedagogik. Sulsel 2019

Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama: Pendidikan, Cet: 3 (Yogyakarta: MLPTS,


2004)

Nugroho,U. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi


Ketarampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia.5:107-111. 2009.

Rusman. 2008. Model-Model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pres.

Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut
Tadris, Juz I, (Mesir: Darul Ma’arif, t.th.)

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers.

Slavin, Robert E. 2010.Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:


Nusa Media.

Suprijono, agus. 2010. Cooperative Learning teori dan Aplikasi Paikem.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara

Usman.Samatowo. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di SD. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Dari Internet

https://baznaskotabandung.org/zakat-fitrah-ketentuan-zakat-mal/
Lampiran 1

LEMBAR LKPD KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH


Mata Pelajaran :
Siklus ke :
Nama Guru :
Hari, tanggal :

Petunjuk:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas.
1. Apa yang dimaksud dengan zakat secara bahasa dan istilah?
2. Sebutkan dalil-dalil zakat!
3. Siapa saja yang menjadi mustahik? Jelaskan!
4. Mengapa kita diperintahkan membayar zakat? (tujuan)
5. Sebutkan hikmah zakat!
6. Bagaimana hubungannya bahwa zakat bisa mengimbangi ideologi kapitalisme
dan ideologi komunisme.

Kunci Jawaban:
No. Soal Kunci Jawaban Skor
1. Soal No. 1 Zakat berasal dari bentuk kata "zaka" yang 2
berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan
berkembang. Dinamakan zakat, karena di
dalamnya terkandung harapan untuk
memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan
memupuknya dengan berbagai kebaikan
(Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5)
Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang
wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila
telah mencapai syarat yang ditetapkan
2. Soal No. 2 a.Surah At Taubah ayat 60, 103 2
b.Surah Al Baqarah ayat 177, 261, 267
c.Surat Ali Imran ayat 92, 134
d.Surah As Syura ayat 38
e.Surah Al Hasyr 7
f.Surat Adz Dzariyat ayat 19
g.Surat Al An’am 141
h.Surah Ar Rum ayat 39
3. Soal No. 3 1. Fakir; Mereka yang hampir tidak memiliki 4
apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup.

62
2. Miskin; Mereka yang memiliki harta namun
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
untuk hidup.
3. Amil; Mereka yang mengumpulkan dan
mendistribusikan zakat.
4. Mu'allaf; Mereka yang baru masuk Islam
dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan
dalam tauhid dan syariah.
5. Hamba sahaya; Budak yang ingin
memerdekakan dirinya.
6. Gharimin; Mereka yang berhutang untuk
kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa
dan izzahnya.
7. Fisabilillah; Mereka yang berjuang di jalan
Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad
dan sebagainya.
8. Ibnus Sabil; Mereka yang kehabisan biaya
di perjalanan dalam ketaatan kepada.
4. Soal No. 4 a.Membantu, mengurangi dan mengangkat 4
kaum fakir miskin dari kesulitan hidup dan
penderitaan mereka
b.Membantu memecahkan permasalahan yang
dihadapi oleh al Gharimin, ibnu sabil dan para
mustahik lainnya
c.Membina dan merentangkan tali solidaritas/
persaudaraan sesama umat manusia
d.Mengimbangi ideologi kapitalisme dan
komunisme
e.Menghilangkan sifat bakhil dan loba pemilik
kekayaan dan penguasa modal
f.Menghindarkan penumpukan kekayaan
perseorangan yang dikumpulkan di atas
penderitaan orang lain
g.Mencegah jurang pemisah kaya dan miskin
yang dapat menimbulkan malapetaka dan
kejahatan sosial
5. Soal No. 5 a.Mensyukuri nikmat Allah , 4
meningkatsuburkan harta dan pahala serta
membersihkan diri dari kekotoran , kikir dan
dosa
b.Melindungi masyarakat dari bahaya
kemiskinan dan kemelaratan dengan segala
akibatnya
c.Memerangi dan mengatasi kefakiran yang
menjadi sumber bencana dan kejahilan
d.Membina dan mengembangkan stabilitas
kehidupan sosial , ekonomi, pendidikan dan
sebagainya
e.Mewujudkan rasa solidaritas dan belas
kasihan
f.Merupakan manifestasi kegotongroyongan
dan tolong menolong .
6 Soal No. 6 Zakat dapat mengimbangi ideolagi 4
kapitalisme yang memenopoli seluruh
kekayaan hanya milik pemilik modal, karena
zakat mewajibakan kepada seseorang yang
memiliki harta mencapai nisab untuk
dikeluarkan atas dasar keyakinan bahwa harta
tersebut ketika mencapai nisab ada bagian
yang menjadi hak milik orang lain, yang harus
diberikan kepada pemiliknya yang berhak.
Zakat mengimbangi ideologi komunisme yang
menyatakan tidak ada hak milik pribadi,
semuanya milik bersama, ideologi ini sangat
berlebihan dan tidak manusiawi dalam
kepemilikan, zakat memberikan aturan bahwa
harta yang dimiliki akan menjadi berkah jika
ditunaikan zaktnya sesuai ketentuannya, zakat
tetap mengakui kepemilikan pribadi, juga
kepemilikan bersama dengan persentase 2,5%
sampai dengan 10% dari harta yang telah
mencapai nisab. Penyalurannyapun telah
ditentukan car-caranya.
Total Skor 20

64
Lanjutan lampiran 1
LEMBAR LKPD KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Mata Pelajaran :
Siklus ke :
Nama Guru :
Hari, tanggal :
Lembar Kerja Siswa Tentang Menghitung Zakat Fitrah (1)

Nama :…………………………….
Kelas : …………………………..
Materi : Zakat
PEMBELAJARAN : Mengitung Zakat Fitrah

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Setelah membaca teks tentang zakat, siswa mengetahjui ketentuan zakat
fitrah
2. Siswa mampu menghitung zakat fitrah, atau zakat fitrah di rumahnya masing-
masing
3. Mengetahui hikmah mengeluarkan zakat

A. LANGKAH-LANGKAH
1. Baca buku pelajaran mengenai zakat dan literatur yang bisa di searching
di google.
2. Amati vidio di link yang telah dibuat oleh guru
https://www.youtube.com/watch?v=iFFdk2MKwwk
3. Hitung jumlah anggota keluarga
4. Perhitungan zakat fitrah sesuai dengan nilai makanan pokok yaitu beras.
Seorang Muslim wajib memberikan beras seberat 2,5 kg atau 3,5 liter
beras
5. Cari jumlah harga ditempat masing-masing harga beras per KG atau per
liter
6. Hitung jumlah zakat yang dikeluarkan sekeluarga dalam bentuk Kg
beras, Liter beras, dan Rupiah dan sampaikan kepada orangtua
7. Tentukan kemana zakat fitrah itu diberikan

B. KEGIATAN SISWA AKTIF


1. Isi data berikut :
Nama orang tua : ………………………………
Jumlah istri : ………………………………
Jumlah anak : ………………………………+
Jumlah sekelurga : ………………………………
2. Jumlah zakat dalam bentuk Kg Beras
Jumlah sekelurga x Kg berat beras = Jumlah total berat beras dalam Kg
(.……………….) x (……………….) = …………………….Kg
3. Jumlah zakat dalam bentuk Liter Beras
Jumlah sekelurga x Liter beras = Jumlah total liter beras dalam Kg
(.……………….) x (……………….) = …………………….Liter

4. Jumlah zakat dalam bentuk Rupiah


Jumlah total berat beras dalam Kg x Harga Beras/Kg = Zakat dalam Rupiah
(.……………….) x (……………….) = Rp……………………

5. Zakat keluarga diberikan kemana saja :


a. ….……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. .………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
C. PENILAIAN
1. Skor nomor 1 maksimal : 10 = …………………
2. Skor nomor 2 maksimal : 25 = ………………..
3. Skor nomor 3 maksimal : 25 = ………………..
4. Skor nomor 4 maksimal : 25 = ………………..
5. Skor nomor 2 maksimal : 15 = ……………….. +
Total Skor = ………………..

66
Lanjutan Lampiran 1

LEMBAR LKPD KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH


Mata Pelajaran :
Siklus ke :
Nama Guru :
Hari, tanggal :

Lembar Kerja Siswa Tentang Menghitung Zakat Mal (2)

Nama :…………………………….
Kelas : …………………………..
Materi : Zakat
PEMBELAJARAN : Mengitung Zakat Orangtua

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Setelah membaca teks tentang zakat, siswa mampu menghitung zakat
profesi, atau zakat mal orangtua
2. Zizwa mampu mengetahuai penghasilan suatu profesi apakah mencapai
nishob atau tidak
3. Mengajak orangtua mengeluarkan zakat mal yang telah dihitung.
4. Mengetahui hikmah mengeluarkan zakat

D. LANGKAH-LANGKAH
1. Baca buku pelajaran mengenai zakat dan literatur yang bisa di searching
di google.
2. Amati vidio di link yang telah dibuat oleh guru
https://www.youtube.com/watch?v=rj86RGI38K8
3. Melakukan wawancara kepada orangtua untuk menghitung zakat
profesinya sesuai dengan templet yang telah disediakan.
4. Hitung apakah harta mencapai Nishob atau belum
5. Hitung jumlah zakat yang dikeluarkan dan sampaikan kepada orantua
E. KEGIATAN SISWA AKTIF
1. Isi data berikut :
Nama orang tua : ………………………………
Pekerjaan : ………………………………
Gaji rata-rata per bulan : ………………………………
Jumlah istri : ………………………………
Jumlah anak : ………………………………
2. Hitung jumlah pengeluaran per bulan :
Kebutuhan dapur bulanan :………………
Kebutuhan pribadi Istri bulanan x jumlah istri : ………………
Kebutuhan bulanan :
- Anak 1 : ………………………………
- Anak 2 : ………………………………
- Anak 3 : ………………………………
- Anak 4 : ………………………………
- Anak 5 : ………………………………
- Anak 6 : ………………………………
Kebutuhan operasional Ayah : ………………………………
Kebutuhan lain-lain : ………………………………+
Total Kebutuhan/pengeluaran bulanan: ………………………………
3. Hitung harta bersih tahunan dengan cara :
Jumlah gaji/pendapatan - Total Pengeluaran = Harta Bersih Bulanan
(.…………………….) - (…………………….) = (…………………….)
Jumlah harta bersih tahunan = Harta Bersih Bulanan x 12
= (…………………………….) x 12
= (…………………………….)
4. Tentukan apakah mencapai nishob atau tidak? Dengan cara :
Cari fatwa MUI nishob zakat = …….. gram emas
Cari harga emas sekarang = Rp. ………………………../gram
Nishob dalam rupiah = harga emas x jumlah nishob gram emas
= (…………………..) x (…………)gram
= Rp. ………………………….
Bandingkan dengan Harta bersih tahunan :
Harta Bersih Tahunan (……..) Nishob dalam rupiah --> isi dengan tanda
“<”, “>”,
Maka dengan demikian orantua saya wajib/tidak mengelurakan zakat.
(coret wajib atau tidak sesuai hitungan
5. Apabila wajib mengeluarkan zakat, hitung zakat yang dikeluarkan
dengan cara :
Cari fatwa MUI berapa % zakat mal yang dikeluarkan = ……%
Hitung besar zakat = Harta bersih tahunan x ……%
= (…………………….) x (………)
= Rp. ………………
6. Jika telah mengetahui jumlah zakat, ajak orangtua mengeluarkan zakat,
dan tanyakan kepada orangtua apa himahnya minimal 2 hikmah :
a. ….……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. ………………………………………………………………………
….………………………………………………………………………
F. PENILAIAN
1. Skor nomor 1 maksimal : 10 = …………………
2. Skor nomor 2 maksimal : 25 = ………………..
3. Skor nomor 3 maksimal : 20 = ………………..
4. Skor nomor 4 maksimal : 20 = ………………..
5. Skor nomor 5 maksimal : 15 = ………………..
6. Skor nomor 6 maksimal : 10 = ……………….. +
Total Skor = ………………..

68
Lampiran 2

LEMBAR TELAAH RPP


Mata Pelajaran :
Siklus ke :
Nama Guru :
Hari, tanggal :

Hasil Telaah
Kurang
Tidak Ada/ Lengkap/ Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Catatan
Sesuai
0 1 2
A Identitas RPP
B Komponen Utama RPP
C Kelengkapan Komponen RPP
C1 Rumusan KI, KD, dan IPK
C2 Rumusan Tujuan Pembelajaran
9 Mencerminkan pencapaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
10 Memberikan gambaran proses
pembelajaran
11 Memberikan gambaran pencapaian
hasil pembelajaran
12 Dituangkan dalam bentuk deskripsi,
memuat kompetensi yang hendak
dicapai oleh peserta didik
C3 Materi Pembelajaran
13 Ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan cakupan materi yang
termuat pada IPK atau KD
pengetahuan
14 Memuat materi yang berisikan
konten esensi, untuk pemecahan
masalah
15 Cakupan materi sesuai dengan
alokasi waktu yang ditetapkan
16 Mengakomodasi muatan lokal, dapat
berupa keunggulan lokal, kearifan
lokal, kekinian dan lain-lain yang
sesuai dengan cakupan materi pada
KD pengetahuan
C4 Metode Pembelajaran
17 Menggunakan pendekatan ilmiah
dan/atau metode pembelajaran
model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
Hasil Telaah
Kurang
Tidak Ada/ Lengkap/ Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Catatan
Sesuai
0 1 2
18 Menerapkan pembelajaran aktif yang
bermuara pada pengembangan
HOTS
19 Menggambarkan sintaks/tahapan
yang jelas (apabila menggunakan
model pembelajaran tertentu)
20 Sesuai dengan tujuan pembelajaran
21 Menggambarkan proses pencapaian
kompetensi
C5 Media Pembelajaran dan Sumber
Belajar
22 Mendukung pencapaian kompetensi
dan pembelajaran aktif dengan
pendekatan ilmiah
23 Sesuai dengan karakterisitik peserta
didik
24 Sumber belajar yang digunakan
mencakup antara lain bahan cetak,
elektronik, alam, dan sumber belajar
lainnya
25 Memanfaatan teknologi
pembelajaran sesuai dengan konsep
dan prinsip tekno-pedagogis/Techno-
Pedagogical Content Knowledge
(TPACK)
C6 Langkah kegiatan pembelajaran
26 Memuat kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup
27 Kegiatan pendahuluan memuat :
pengkondisian peserta didik,
kegiatan religius, apersepsi,
penyampaian tujuan pembelajaran,
urutan kegiatan, dan penilaian yang
akan dilakukan
28 Kegiatan Inti
a. Bentuk kegiatan pembelajarannya
berupa pembelajaran aktif (active
learning) dengan menggunakan
berbagai model dan/atau metode
pembelajaran model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
b. Sesuai dengan model dan/atau
metode pembelajaran kooperatif
tipe STAD
c. Menggambarkan proses
pembelajaran yang menimbulkan
interaksi multi-arah, antar peserta
didik, interaksi peserta didik
dengan guru, dan interaksi dengan
bahan/alat/lingkungan belajar

70
Hasil Telaah
Kurang
Tidak Ada/ Lengkap/ Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Catatan
Sesuai
0 1 2
d. Menggambarkan proses
pembelajaran yang
menyenangkan, menantang dan
memotivasi peserta didik
e. Mengintegrasikan keterampilan
hidup abad ke-21 (Profile Pelajar
Pancasila, literasi,
kompetensi/4C)
29 Kegiatan penutup meliputi:
a. refleksi dan evaluasi terhadap
seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan
manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung
b. memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran
c. melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun
kelompok
d. menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
C7 Penilaian Hasil Belajar
30 Memuat rancangan penilaian konten
esensi
31 Memuat jenis/teknik penilaian,
bentuk penilaian, instrumen dan
pedoman penskoran
32 Mencakup penilaian pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
33 Sesuai dengan kompetensi (IPK dan
atau KD)
34 Sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan dalam pembelajaran
35 Sesuai dengan materi pembelajaran
36 Memuat soal HOTS
Jumlah
Skor

Keterangan:
skor perolehan
- x 100
skor maksimum

Skor maksimum = 38 x 2 = 76
Kriteria
Amat baik (A) : 90 < A ≤ 100
Baik (B) : 80 < B ≤ 90
Cukup (C) : 70 < C ≤ 80
Kurang (K) : ≤ 70
Tasikmalaya, …………. 2021
Guru Peneliti, Observer

.................................... .............................................

72
Lampiran 03.
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran :
Siklus ke :
Nama Guru :
Hari, tanggal :
Petunjuk:
Berikan penilaian dengan menggunakan tanda chek (V) pada kolom yang tersedia.
Penilaian
Aspek yang diamati Dilakukan
1 2 3 4
Ya Tidak
I. Persiapan (secara keseluruhan) … …… …. …. …. ….
II. Pelaksanaan
Fase 1:
- Menjelaskan kompetensi dasar … ….. … …. …. ….
- Memotivasi siswa dan mengaitkan materi sebelumnya … ….. …. …. …. ….
- Menjelaskan kepada siswa bagaimana belajar dengan …. …… …. …. …. ….
konten esensi dalam kehidupan sehari-hari, model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Fase 2:
- Membantu/membimbing siswa dalam belajar dan …. ….. …. …. …. ….
bekerjasama kelompok mengamati video pembelajaran
di link youtube
- Mendorong dan melatih aktivitas belajar dan kerjasama
kelompok dalam menyelesaikan permasalahan …. ….. …. …. …. ….
kontekstual di LKPD: …. ….. …. …. …. ….
• Berada dalam tugas …. …. …. …. ….
• Mengambil giliran dan berbagi tugas ….. …. …. …. ….
• Bertanya …. ….. …. …. …. ….
• Mendengarkan dengan aktif ….
• Memberikan dan menghargai kontribusi ….. …. …. …. ….
Fase 3: ….. …. …. …. ….
- Mengevaluasi dan mereview hasil kerja kelompok
Fase 4:
- Membimbing siswa mempresentasikan kerja kelompok ….. ….. …. …. ….
Fase 5: ….. ….. …. …. ….
- Membimbing siswa membuat kesimpulan
- Membimbing siswa dalam memperkuat restensi
IV. Pengelolaan waktu … … … … … ….
V. Suasana Kelas
- Berpusat pada siswa
- Mengumumkan pengakuan
Total capaian
Capaian (%)
Keterangan:
1 : Tidak baik Observer,
2 : Kurang baik
3 : Cukup baik
4 : Baik sekali (……………………..)
Lampiran 04.

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran :
Materi Pokok :
Siklus ke :
Nama Guru :

Petunjuk Pengisian:
Amatilah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam kelompok . Isilah lembar pengamatan
dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pengamat dalam melakukan pengamatan duduk di tempat yang mungkin dapat melihat semua
aktivitas siswa
2. Setiap 150 detik, pengamat melakukan aktivitas pengamatan aktivitas siswa yang dominan,
dan 30 detik berikutnya pengamat menulis hasil pengamatan.

Skor Hasil
No Aktivitas yang diamati Ket
Mak. Baik Cukup Rendah
1 Mengerjakan tugas kelompok secara aktif 3
Berlatih melakukan kerjasama menyusunn
peta konsep (berada dalam tugas,
2 mengambil giliran, bertanya, mendengarkan 3
dengan aktif, memberikan dan menghargai
kontribusi)
Aktif dalam kegiatan diskusi
kelas/presentasi:
- Seluruh perhatian diarahkan pada 3
materi presentasi
- Mengikuti kegiatan diskusi/presentasi 3
secara aktif
- Pertanyaan yang diajukan relevan 3
3
dengan tema yang didiskusikan
- Menjawab pertanyaan sesuai dengan 3
maksud dan tujuan pertanyaan
- Memberikan pendapat/tanggapan yang 3
argumentatif
- Menghargai saran dan pendapat 3
sesama teman peserta presentasi
Total 24
Capaian (%)

Keterangan:
skor perolehan
- x 100
skor maksimum

Observer,

(…………………….............)

74
Lampiran 05.
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS KERJASAMA KELOMPOK
Siklus ke :
Materi Pokok :
Hari, tanggal :

PETUNJUK PENGISIAN
1. Pengamat duduk dekat kelompok yang diamati
2. Pengamatan ditujukan pada dua kelompok yang telah ditentukan untuk pengamatan aktivitas siswa
3. Pengamatan dimulai sejak siswa berada dalam kelmpoknya.
4. Pengamat dapat memberikan tanda cek (V) pada baris aktivitas kerjasama yang terjadi sesuai dengan
kolom waktu seperti pada aktivitas siswa.

Berada Mengambil BertanyaMendengarkan Memberi


dalam tugas giliran dan dengan aktif kan dan
berbagi menghar
Nama Kelompok /Siswa
tugas gai
kontribus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok :……………
Ketua : ………………
Anggota : ……………….
………………
………………

Kelompok :……………
Ketua : ………………
Anggota : ……………….
………………
………………

Kelompok :……………
Ketua : ………………
Anggota : ……………….
………………
………………

Kelompok :……………
Ketua : ………………
Anggota : ……………….
………………
………………

Keterangan : Skor 1 = Kurang Skor 3 = Baik


Skor 2 = Cukup Skor 4 = Sangat Baik
Lanjutan lampiran 05.

INDIKATOR AKTIVITAS DALAM KERJA KELOMPOK

No Aktivitas kerja kelompok Indikator


1 Berada dalam tugas □ Menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya
□ Tetap berada dalam kelompok selama kerja
kelompok
2 Mengambil giliran dan □ Bersedia menerima tugas
berbagi tugas □ Memberikan kepercayaan kepa teman untuk
menyeesaikan tugas
□ Bekerjasama dalam kelompok dan bersedia
membantu teman dalam menyelesaikan tugas
3 Bertanya □ Bertanya kepada teman atau guru tentang bagaimana
cara kerjanya.
□ Meminta bantuan kepada teman atau bimbingan
kepada guru jika mengalami kesulitan.
4 Mendengarkan dengan aktif □ Memperhatikan informasi/penjelasan/pendapat yang
disampaikan teman kelompok atau dosen
□ Mendengarkan pendapat teman
□ Suara dan gerak (mengangguk dan atau melihat
teman atau guru yang sedang berbicara)
5 Memberikan dan □ Memberikan masukan untuk kesuksesan kelompok
menghargai kontribusi □ Merespon apa yang dikatakan teman, termasuk
kritikan positif
□ Memperhatikan apa yang dikerjakan teman
(menyimak)

Observer,

(………………………………………)

76
Lampiran 6
Data Prestasi Belajar siswa

No Nama Siswa Sekor KUALIFIKASI


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Lanjutan lampiran 06

Data Prestasi Belajar Siswa


Sekor
No Nama Sekor Porsentase Kualifikasi
Konteks
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
RATA-RATA

78

Anda mungkin juga menyukai