Anda di halaman 1dari 9

KAMILA HARAHAP, S.

Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi Ideal:
Surya Mohamad (2015; hlm 3) menurut Ho Chi Minh (bapak bangsa Vietnam)
mengatakan bahwa “No Teachers no education no economic and social
development” yang artinya tanpa guru tidak ada pendidikan, dan tanpa pendidikan
tidak ada perkembangan ekonomi dan sosial. Kalimat di atas mengisyaratkan
bahwa guru sebagai garda terdepan pendidikan memiliki posisi yang paling
menentukan proses dan hasil pendidikan secara menyeluruh. Sejatinya pendidik
atau seorang guru haruslah memiliki empat standar kompetensi yang mumpuni
dalam membantu peserta didiknya menjadi manusia yang bermartabat bagi
kehidupan bangsa. Kompetensi tersebut adalah kompetensi pedagogik, kompetensi
sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi keprofesionalisme.

Kenyataan yang terjadi di sekolah beserta buktinya


Namun pada kenyataannya tidak semua guru optimal dalam menjungjung tinggi
empat kompetensi tesebut karena masih ada guru yang menggunakan paradigma
lama atau masih konvensional. Dengan melihat pola ajar guru yang masih
konvesional itu tentu pembelajaran hanya berpusat pada penyampainnya gurunya
saja, siswa hanya menerima dan mendengarkan penjelasan dari guru. Hal itu,
membuat siswa kurang aktif berperan dalam kegiatan belajar. Peserta didik
hanyalah subjek pembelajaran bukanlah objek pembelajaran dan pembelajaran pun
hanya satu arah(peserta didik bersifat pasif).
KAMILA HARAHAP, S.Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

Kesenjangan
Kurang kreatif dalam mengemas pembelajaran dapat menjadikan peserta didik itu
aktif, kreatif, dan kritis saat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tentunya
ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar peserta didik pun
rendah tidak sesuai dengan kriteria kecapaian KKM.

Solusi yang dipilih dan alasannya


Rendahnya hasil belajar bisa disebabkan oleh berbagai faktor baik dari internalnya
guru maupun eksternalnya peserta didik. Khusus nya faktor dari guru sebagai
pemegang kendali kelasnya maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menentukan dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pada tema tersebut.
Untuk itu guru berupaya menggunakan model pembelajaran PBL atau Problem
Based Learning bahwa. Dengan menggunakan model ini peserta didik berperan
sebagai orang belajar yang sesuai dengan teori belajar kontruktivisme bahwa
peserta didik harus mampu mengembangkan potensi pengetahuannya sendiri
(menggali informasi sendiri), dengan model ini peserta didik disajikan berbagai
masalah yang berhubungan dengan kehidupannya sehari-hari agar dengan mudah
memahami masalah tersebut dengan berusaha mencari sendiri melalui berbagai
sumber lainnya, peserta didik juga belajar dalam bentuk kelompok kecil dengan
guru hanya berperan sebagai fasilitator, dan motivator dalam mendorong peserta
didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.

B. Jenis Kegiatan

Uraikan beberapa alternative pemecahan masalah


Problem Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan
masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dengan
penggunaan model pembelajaran ini peserta didik bekerja secara kelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan digunakan
untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang
KAMILA HARAHAP, S.Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik sebelum peserta didik


mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus
dipecahkan. Ada lima strategi dalam menggunakan model PBL yaitu: 1)
Permasalahan sebagai kajian. 2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman 3)
Permasalahan sebagai contoh 4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan
dari proses 5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
PBL atau Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang dirancang agar
peserta pendidikan mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir
dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yanga
nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Cara pemecahan masalah yang dihadapi


Dalam Poblem Based Learning yang diambil harus benar-benar masalah nyata
yang terjadi di lingkungan. Selain itu masalah yang diambil merupakan masalah
yang baru. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna bagi peserta didik.
Langkah-langkah dalam pembelajaran pembelajaran berbasis masalah (PBM)
yaitu: 1) orientasi peserta diklat pada masalah, 2) mengorganisasikan peserta diklat
untuk belajar, 3) membimbing penyelidikan, 4) mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, dan 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

C. Manfaat kegiatan
Melalui penulisan makalah best practice ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Guru .
Manfaat bagi guru dengan adanya best practice ini adalah sebagai berikut:
1) Dapat memberikan pandangan baru baik itu pengetahuan dan
pengalaman terhadap pendekatan pembelajaran yang inovatif . 2)
Memberikan konsepan tentang penggunaan model pembelajaran
PBL(Problem Based Learning) . 3) Agar guru dapat meningkatkan hasil
belajar dalam penerapan model pembelajaran PBL(Problem Based
KAMILA HARAHAP, S.Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

Learning) . 4) Meningkatkan guru dalam membuat RPP dengan


menggunakan model pembelajaran PBL(Problem Based Learning) . 5)
Dapat dijadikan referensi dalam melakukan pembelajaran di kelas.
2.Peserta didik
Manfaat bagi peserta didik dengan adanya best practice ini adalah sebagai
berikut: 1) Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran bangun ruang sisi datar 2) Untuk meningkatkan sikap santun
peserta didik pada proses pembelajaran di bangun ruang sisi datar dengan
menggunakan model Problem Based Learning 3) Untuk meningkatkan
sikap peduli peserta didik pada proses pembelajaran di bangun ruang sisi
datar dengan menggunakan model Problem Based Learning 4) Untuk
meningkatkan pemahaman peserta didik pada proses pembelajaran di
bangun ruang sisi datar dengan menggunakan model Problem Based
Learning 5) Untuk meningkatkan keterampilan mengomunikasi dalam
diskusi peserta didik pada proses pembelajaran di bangun ruang sisi datar
dengan menggunakan model Problem Based Learning
3.Sekolah
Manfaat bagi sekolah dengan adanya penelitian ini adalah bahwa dengan
model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik dan mutu pendidikan di sekolah.
KAMILA HARAHAP, S.Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari best practice menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
gabungan bangun ruang sisi datar menggunakan model pembelajaran PBL
(Problem Based Learning)
2. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari best practice adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 3 Pantai Labu materi menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas gabungan bangun ruang sisi datar menggunakan model
pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

B. Bahan / Materi Kegiatan


………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………..(Uraikan Bahan / Materi yang
berkaitan dengan jenis kegiatan yang dipilih (mis : model, media,
etika dan akhlak, lingkungan, sumber belajar dll)

C. Alat/Instrumen
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………(Pemilihan alat ataupun instrumen yang
digunakan disesuaikan dengan cara pemecahan masalah yang digunakan
yang telah diuraikan pada Bab I, Beberapa contoh alat/instrumen yang bisa
digunakan: Tes, lembar observasi (jurnal sikap), lembar pengamatan )

D. Waktu dan Tempat Kegiatan


1. Waktu Kegiatan
KAMILA HARAHAP, S.Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………..
2. Tempat Kegiatan
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………….
KAMILA HARAHAP, S.Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

BAB III
HASIL KEGIATAN

………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………..(uraikan dengan jelas masalah yang dihadapi)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………….(uraikan cara mengatasi masalah yang digunakan)
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………….(uraikan dengan jelas hasil yang
telah diperoleh)
KAMILA HARAHAP, S.Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Dari hasil best practices yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan model…… dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil menunjukkan
hasil yang signifikan dari proses pembelajaran sebelumnya. Hal ini dilihat dari
presentase ketuntasan siswa dari 43,75% menjadi 81, 75%. Sehingga dapat
dikatakan pembelajaran matematika dengan model ,,,,,, dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat di kelas VII-1 SMP Negeri 1 Peudawa.

B. Rekomendasi
Dari simpulan dapat direkomendasikan bagi para guru untuk menggunakan
model…… dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi
………………………… aktif dalam dalam kegiatan pembelajaran.
KAMILA HARAHAP, S.Pd
SMP NEGERI 3 PANTAI LABU
DELI SERDANG SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA
Penulisan sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai