Anda di halaman 1dari 28

RPP berbasis masalah ,Bahan ajar, LKPD, Media pembelajaran dan Evaluasi Hasil belajar

Disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS)

PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

Disusun oleh :

Nama :Arafik

NIM : 06214822326017

Dosen Pengampu :Dr. Hartati, M.Kes

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG 2


PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi...........................................................................................................................................ii

BAB IPENDAHULUAN..................................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................................1

BAB IIANALISIS MASALAH.......................................................................................................2

A. Analisis Masalah Berdasarkan Kajian Teori.........................................................................2

BAB IIIHASIL ASESMEN PESERTA DIDIK dan OUTPUT PRODUK.................................5

A. Hasil Asesmen Peserta Didik.................................................................................................5


B. Output Produk yang dibuat....................................................................................................5

BAB IVPENUTUP...........................................................................................................................7

A. Kesimpulan............................................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................................7

Daftar Pustaka.................................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan di SMPN 40 Palembang pada 15


Januari 2023, ada beberapa permasalahan yang saya temukan dilapangan yaitu :

1) Kurangnya Sarana Prasarana pembelajaran olahraga


2) Kurangya Minat Peserta didik dalam belajar Olahraga
3) Kurangnya Disiplin Peserta didik dalam berpakaian dan Waktu pelaksanaan

Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru dituntut harus berpikir kreatif dalam
memecahkan masalah yang ada namun tetap memperhatikan perkembangkan siswa serta
mendampingi dengan segala macam karakteristik masing-masing siswa.

Dampak dari permasalahan yang ada membuat siswa jadi tidak memperhatikan
pembelajaran yang diberikan guru didalam kelas maupun diluar kelas.Kemudian siswa
menjadi bingung saat memahami pembelajaran dikarenakan tidak adanya motivasi yang
diberikan kepada siswa.Keterbatasan peralatan penunjang pembelajaran PJOK juga
membuat siswa kurang memahami pembelajaran PJOK yang bukan hanya tentang sepak
bola atau olahraga yang diminati kebanyakan siswa pada umumnya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut adalah
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).Model ini
dapat membantu siswa dalam meningkatkan ketrampilan yang dibutuhkan pada era
perkembangan saat ini. Ciri dalam model Problem Based Learning ini adalah
menggunakan masalah yang ada dikehidupan nyata kemudian dikaitkan dalam
pembelajaran. Harapannya dalam menggunakan model ini siswa memperoleh kecakapan
yang cukup dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan oleh guru.
BAB II

ANALISIS MASALAH

A. Analisis Masalah Berdasarkan Kajian Teori

Masalah yang ada di kelas IX SMPN 40 Palembang menimbulkan berbagai


dampak kepada peserta didik seperti :

1) Peserta didik kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran PJOK dikarenakan


minat belajar terhadap pembelajaran yang diberikan masih sangat kurang
2) Peserta didik belum berani mengemukakan pendapatnya secara mandiri atau
masih malu untuk mengemukakan pendapatnya didepan teman-teman
sebayanya dikelas.
3) Peserta didik kurang mendapatkan eksplorasi yang baik dalam mengenal
berbagai alat olahraga yang berdampak pada poin pertama yaitu minat dan rasa
tertarik untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan.

Dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas pada sekolah mitra tempat
saya melaksanakan PPL. saya menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based
Learning) yang dimana model ini merupakan salah satu model yang dapat meningkatkan
keterampilan siswa yang mana keterampilan yang dieksplorasi sangat berpengaruh
terhadap minat siswa dalam bidang olahraga.

Peran seorang guru dalam model ini sebagai pendamping siswa dalam
mengeksplorasi suatu masalah yang diberikan berdasarkan pengamatan gerak yang
dipraktikkan guru didepan kelas. Dari mulai siswa dialog antar siswa, pertukaran
pendapat yang terjadi saat dialog, dan menentukan satu ide pemecahan masalah yang
tepat.
Model ini sangat membutuhkan lingkungan kelas yang terbuka dan membimbing
siswa dalam menyelesaikan topik yang dibahas.Maka dari itu untuk dapat menganalisis
masalah tersebut, perlu dilakukan kajian teori tentang model pembelajaran PBL (Problem
Based Learning).

1. Pengertian Model Problem Based Learning

Dalam menganalisis suatu masalah yang ditemukan diperlukan kajian teori yang
sesuai agar dalam menyelesaikannya dapat dipertanggung jawabkan dengan dasar yang
kuat. Menurut Ali Mushon (Anugraheni, 2018) mengatakan Problem Based Learning
merupakan proses pengumpulan pengetahuan baru dengan cara menggunakan masalah
sebagai langkah awal. Kemudian pendapat lain mengemukakan Problem Based
Learning adalah model pembelajaran yang mana siswa diberikan masalah yang
berkaitan dengan kehidupan nyata sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
siswa dalam memahami suatu konsep Syahroni Ejin (2016). Selanjutnya Anugraheni
Indri (2018) mengatakan Problem Based Learning merupakan rangkaian pola pikir
terbuka, reflektif, aktif, dan kritis terhadap masalah yang diberikan serta dikaitkan
dalam kehidupan nyata.

Dari beberapa definisi yang sudah kami jabarkan diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa model Problem Based Learning menjadi jawaban atas permasalahan yang ada
dikelas pada saat kami melakukan observasi tentang karakteristik peserta didik. Karena
model pembelajaran ini sesuai dengan permasalahan yang saya temukan berkaitan
dengan perkembangan eksplorasi peserta didik dalam memahami sebuah konsep baru
dengan menyelesaikan persoalan yang diberikan.
2. Tujuan Model Problem Based Learning

Sebuah model pembelajaran pasti memiliki tujuan yang jelas dan dapat dinalar
oleh kami sebagai penulis serta pembaca yang akan menambah literasinya.

Adapun tujuan pembelajaran Problem Based Learning menurut Rosy & Pahlevi
(2015) dalam jurnalnya yaitu :

a) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis (Critical Thinking)


b) Mencari sebuah ide untuk memecahkan masalah yang diberikan
c) Meningkatkan keterampilan intelektual

Maka dari itu peserta didik diharapkan dapat mengeksplorasi dan menemukan
sendiri ide pemecahan masalah dari masalah yang diberikan guru sehingga dengan
model ini dapat memicu proses penalaran belajar mereka. Dalam model ini peserta
didik bukan lagi objek namun sebagai subjek belajar dalam pembelajaran dikelas.

3. Sintak Model Problem Based Learning

Proses pelaksanaan menggunakan PBL yaitu mereplikasi pendekatan sistematik


yang digunakan dalam menyelesaikan masalah atau memenuhi tuntutan profesi
pendidik atau guru. Sintak operasional PBL bisa rmencakup antara lain sebagai
berikut:

1. Pertama-tama guru melakukan Orientasi Siswa Terhadap Masalah yang akan


diberikan, dengan menjelaskan masalah dan memberikan motivasi seluruh siswa
untuk menyelesaikan masalah yang telah dijabarkan.
2. Selanjutnya guru Mengorganisasikan Siswa, dimana siswa diarahkan untuk
mendefinisikan sebuah masalah. Mereka mengumpulkan gagasan gagasannya
dalam sebuah kelompok dengan berpijak pada pengetahuan sebelumnya.
3. Membimbing Penyelidikan, guru mendorong siswa untuk mengidentifikasi apa
yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan masalah serta apa yang mereka
tidak ketahui. Mereka menelaah masalah tersebut. Mereka juga mendesain suatu
rencana tindakan untuk menggarap masalah.
4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil, membimbing siswa terlibat dalam
studi independen untuk menyelesaikan masalah dan membuat laporan hasil
karya penyelesaian masalahnya.
5. Menganalisis dan Evaluasi Masalah, guru memberikan evaluasi terhadap hasil
karya yang telah didemonstrasikan lalu saling sharing, informasi, melalui peer
teaching atau cooperative learning atas masalah yang telah diselesaikan.
BAB III

HASIL ASESMEN PESERTA DIDIK DAN OUTPUT PRODUK

A. Hasil Asesmen Peserta didik

Pada proses awal kegiatan saya melakukan asesmen profil peserta didik dengan
mengambil salah satu peserta didik, kelas IX SMPN 40 Palembang dijadikan sebagai
sampel sebagai berikut:

1) Gaya Belajar, peserta didik memiliki gaya belajar Kinestetik.


2) Fisiologis, Peserta didik memiliki perkembangan fisiologis sesuai dengan
usianya.
3) Motivasi Belajar, peserta didik masih memiliki motivasi yang rendah.
4) Etnik dan Kultur, Peserta didik memiliki suku jawa dan beragama islam.
5) Motorik, Peserta didik memiliki perkembangan motoric sesuai dengan usianya.
6) Kognitif, peserta didik sudah mampu berpikir secara logis dan kongkrit namun
perlu bimbingan dalam meningkatkan ketrampilan berpikir kritisnya.
7) Status sosial, Peserta didik memiliki dtatus sosial yang baik dengan kondisi
ekonomi menengah keatas.
8) Moral, peserta didik memiliki sikap yang baik namun suka mengajak ngobrol dan
mengganggu temannya ketika belajar.
B. Output Produk

Berdasarkan analisis masalah yang saya temui di sekolah mitra SMPN 40 Palembang
tempat saya melaksanakan PPL, Maka saya kami merancang perencanaan agar dapat
mengatasi permasalah yang ditemukan.output produk yang telah saya buat ialah RPP
dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL), bahan ajar, Media
pembelajaran, LKPD, evaluasi, dan refleksi pembelajaran. Adapun RPP lengkap yang
telah dirancang beserta bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dan evaluasi..
Komponen ini dapat dilihat pada lembar berikut
1. RPP/Modul Ajar

A. Informasi Umum

Identitas penulis modul : Mahasiswa PPG Prajab 2022

Kompetensi awal : Kombinsi Gerak Spesifik Senam Lantai

Profil pelajar Pancasila : Bernalar kritis dan gotong royong

Sarana dan prasarana : Laptop/komputer/HP; alat tulis; paket data/wifi; dan


LCD, Matras.

Kelas/Semester : IX/2

Alokasi waktu : 1 JP x 60 Menit (1Pertemuan)

Target peserta didik : Kelas IX

Materi Pokok : Kombinsi Gerak Spesifik Senam Lantai

Model pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)

B. Komponen Inti

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP Kelas/ Semester : IX / 2 (Genap)


Mata Pelajaran : PJOK Alokasi Waktu : 120 Menit
Materi Pokok : Kombinasi Gerak Spesifik Senam Lantai
Kompetensi inti 3
Kompetensi inti 4 (keterampilan)
(pengeta- huan)
3. Memahami dan menerapkan 4. Mengolah, menyaji, dan
pengetahuan (faktual, konsep- menalar dalam ranah konkret
tual, dan prosedural) berdasar- (menggunakan, mengurai,
kan rasa ingin tahunya tentang merangkai, memodifikasi,
ilmu pengetahuan, teknologi, dan membuat) dan ranah
seni, budaya terkait fenomena abstrak (menulis, membaca,
dan kejadian tampak mata. menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

 TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

 MemahamiKombinasiGulingKeDepanDenganGulingKeBelakang
 Memahamikombinasigulingkedepandengangulinglenting
 Memahamikombinasigulingkebelakangdenganlentinglenting
 Mempraktikkankombinasigerakspesifik senam lantai(guling kedepan dengan guling ke
belakang; guling ke depandengangulinglenting; gulingkebelakangdenganlentinglenting)

Media Pembelajaran&SumberBelajar

 Media : Laptop, LCD, power point, gambar dan video yang relevan, fasilitas internet

 SumberBelajar : Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan kelas IX dan Inter

 KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (15 menit)
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

2. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta


didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk mengingat
dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Pertemuan Ke-1
Pendahuluan (15 menit)
3. Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari
materi : Kombinasi Guling Ke Depan Dengan Guling Ke Belakang.

4. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar yang
akan ditempuh,

Kegiatan Inti KEGIATAN LITERASI


 Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca
(90 Menit) dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Kombinasi Guling Ke Depan Dengan Guling Ke Belakang.
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
 Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
Kombinasi Guling Ke Depan Dengan Guling Ke Belakang.
COLLABORATION (KERJASAMA)

 Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,


mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Kombinasi Guling Ke Depan Dengan Guling Ke Belakang.
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

 Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara


klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan
CREATIVITY (KREATIVITAS)

 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari
terkait Kombinasi Guling Ke Depan Dengan Guling Ke Belakang. Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Penutup (15 menit)
1. Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

2. Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam


kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

 PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


 Penilaian Pengetahuan berupa Ujian Tulis dan Penilaian Keterampilan berupa Unjuk
Kerja Oleh Rekan Sejawat
Palembang,……………. 2023
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Abdul Haris,S.Pd.,MM. Eka Okta Nugraha S.Pd., M.Pd.


NIP. 1969080320020121007

2. Bahan Ajar

1. Aktivitas Pembelajaran

Untuk mempelajari aktivitas gerak spesifik senam lantai


sebagai alat pada pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan, perlu dilakukan secara bertahap. Bertahap
dalam arti pembelajaran aktivitas gerak spesifik senam lantai
dilakukan dari yang ringan ke yang berat, dari yang
sederhana ke yang rumit, bertujuan agar peserta didik dapat
dengan mudah untuk mempelajari gerak dasar, hingga dalam
penguasaan kompetensi tidak mendapat kesulitan, terutama
yang berhubungan dengan gerak variasi dan kombinasi
aktivitas senam lantai.
Akhir dari pembelajaran aktivitas senam lantai yang dilakukan
peserta didik, adalah sebagai berikut.
a. Memiliki keterampilan gerakan senam lantai (guling depan, guling
belakang, dan guling lenting).
b. Memiliki pengetahuan tentang variasi gerakan senam lantai (guling
depan, guling belakang, dan guling lenting), memahami bentuk-
bentuk gerakan yang digunakan, mengenal konsep ruang dan
waktu.
c. Pembelajaran variasi gerakan senam lantai (guling depan, guling
belakang, dan guling lenting) yang sesuai dan dapat memberi
pengalaman belajar, kesempatan untuk menggunakan dan
beradaptasi
dengan gerak motorik, menggunakannya pada situasi
pembelajaran yang berubah-ubah.
d. Memiliki sikap, seperti: sportivitas, kerja sama, tanggung jawab, dan
disiplin dapat memahami budaya orang lain.

2. Materi Pembelajaran

1, Media dan Alat Pembelajaran

a. Media
1) Gambar kombinasi gerakan senam lantai.
2) Video pembelajaran kombinasi gerakan senam lantai.
3) Model peserta didik atau guru yang memperagakan
kombinasi gerakan senam lantai.

b. Alat dan Bahan

1) Lapangan olahraga atau halaman sekolah


2) Matras
3) Peluit dan stopwatch
4) Panduan Pembelajaran Peserta didik (Judul: Panduan
Pembelajaran Peserta didik oleh MGMP PJOK SMP/MTs).

c. Aktivitas Pembelajaran Gerak Spesifik Senam Lantai

Tugaskan peserta didik untuk membaca seluruh informasi


di dalam bab ini, baik berupa konsep, prosedur, dan gerak
spesifik materi yang akan dipelajari, kemudian membuat
satu bacaan tentang materi senam secara bekelompok
sebagai tugas rumah.
Senammerupakanaktivitasjasmaniyangefektifuntukmengop
timalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-
gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program
pendidikan jasmani. Gerakannya merangsang
perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti :
kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di
samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan
keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi
penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga.
Senam prestasi bertujuan untuk membawa kesanggupan
(kemampuan) fungsional perseorang yang tertinggi. Pada
semua gerakan yang dilakukan dapat dilihat prestasinya.
Dan tiap-tiap siswa mempunyai prestasi ketangkasan yang
berbeda-beda. Latihan senam prestasi dapat diberikan
dalam bentuk antara lain : (1) Perlombaan dapat berbentuk
perlombaan perorangan dan dapat beregu, (2) latihan
keseimbangan, di samping mempunyai nilai pembentukan
juga mempunyai nilai besar terhadap prestasi, bahkan
sampai mencapai tingkat seni gerak.
Senam lantai dilakukan pada matras. Unsur-unsur
gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, berputar di
udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang atau pada waktu
melompat ke depan maupun ke belakang. Bentuk-bentuk
latihannya juga merupakan gerakan dasar dari senam
perkakas atau senam alat. Pada dasarnya bentuk-bentuk
latihan baik untuk putra maupun untuk putri sama, tetapi
untuk putri dimasukkan juga unsur- unsur gerakan balet.

d. Aktivitas Pembelajaran Gerak Kombinasi Rangkaian Senam Lantai

Senam lantai adalah salah satu cabang olahraga yang


mengandalkan aktivitas seluruh anggota badan baik untuk
olahraga sendiri maupun untuk olahraga lain. Itulah
sebabnya, senam juga disebut sebagai olahraga dasar.
Senam lantai mengacu pada gerak yang dikerjakan dengan
kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian
anggota tubuh dari kemampuan komponen motorik/gerak
seperti kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan,
kelincahan dan ketepatan.
Apabila peserta didik telah mempelajari dan menguasai
gerakan: guling depan, guling belakang, lenting tangan,
guling lenting, dan meroda, maka dilanjutkan dengan
rangkaian gerakan dari masing-masing latihan tersebut.
Untuk dapat melakukan suatu rangkaian gerakan dengan
baik, terlebih dahulu dilakukan suatu tahapan-tahapan yang
akhirnya akan menjadi rangkaian gerakan yang baik dan
benar.
1) Aktivitas Pembelajaran Rangkaian Gerakan Guling Depan dan Guling
Lenting

Mintalah salah satu peserta didik dianggap mampu untuk


memperagakan keterampilan gerak guling depan dan
guling lenting, peserta didik yang lain diminta untuk
mengamatinya.

Gambar 6.2 Aktivitas pembelajaran rangkaian guling belakang dan guling


lenting

Pada pembelajaran keterampilan gerak yang memiliki


tingkat kesulitan agak tinggi atau berisiko sebaiknya
diperagakan terlebih dahulu, dan perlu penegasan pada
komponen gerak yang diperkirakan menimbulkan risiko.
Salah satu kunci yang tidak boleh lupa diinformasikan
pada peserta didik dalam melakukan gerak berguling, baik
berguling ke depan maupun berguling ke belakang adalah
menempelkan dagu ke arah dada.

B. Penilaian Pembelajaran Aktivitas Senam


1. Penilaian Sikap Sosial

Penilaian sikap dilaksanakan selama peserta didik melakukan


praktik pembelajaran, sikap-sikap sosial yang dikembangkan
di dalam pembelajaran senam lantai, diantaranya adalah
disiplin dan kerjasama.
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : ujian tulis.
b. Instrumen Penilaian dan Pedoman
Penskoran Soal ujian tulis

N Aspek dan Soal Uji Tulis Jawaban


o
1 Fakta
.
a. Sebutkan berbagai macam
gerakan senam lantai.
b. Sebutkan berbagai macam
kombinasi rangkaian gerakan senam
lantai.
2 Konsep
.
a. Jelaskan berbagai macam
gerakan senam lantai.
b. Jelaskan berbagai macam
kombinasi rangkaian gerakan
senam lantai.
3 Prosedur
. a. Jelaskan cara melakukan
berbagai macam gerakan senam
lantai.
b. Jelaskan cara melakukan berbagai
macam kombinasi rangkaian gerakan
senam lantai.

c. Pedoman
penskoran Skor
maksimum: 18

Setiap soal yang dijawab peserta didik dengan benar,


mendapatkan skor 3.
Penskoran untuk seluruh butir soal
(1) Skor 3, jika jenis disebut secara lengkap
(2) Skor 2, jika jenis disebut secara kurang lengkap
(3) Skor 1, jika jenis disebut tidak lengkap

3. Penilaian Keterampilan
a. Lembar pengamatan proses rangkaian gerakan sikap keseimbangan,
sikap lilin, sikap berdiri dengan kepala, guling ke depan, guling ke
belakang, dan guling lenting senam lantai.
1) Jenis/teknik penilaian : unjuk
kerja Bentuk instrumen dan
instrumen
2) Peserta didik diminta untuk melakukan variasi gerakan sikap
keseimbangan, sikap lilin, sikap berdiri dengan kepala, guling ke
depan, guling ke belakang, dan guling lenting senam lantai yang
dilakukan secara berkelompok atau dalam bentuk perlombaan.
a) Petunjuk Penilaian
Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah
disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau
menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
b) Rubrik Penilaian Gerak

Jawaban
No Indikator Penilaian Baik Cukup Kurang
(3) (2) (1)
1 Sikap awalan melakukan
. gerakan

2 Sikap pelaksanaan
. melakukan gerakan
3 Sikap akhir melakukan gerakan
.
Skor Maksimal (9)
a) Lembar pengamatan penilaian hasil variasi gerakan sikap
keseimbangan, sikap lilin, sikap berdiri dengan kepala,
guling ke depan, guling ke belakang, dan guling lenting
senam lantai.
1) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk gerak senam lantai yang
dilakukan peserta didik memperagakan rangkaian
gerakan sikap keseimbangan, sikap lilin, sikap
berdiri dengan kepala, guling ke depan, guling ke
belakang, dan guling lenting senam lantai dengan
cara:
(1) Mula-mula peserta didik berdiri dibelakang matras.
(2) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba
“mulai” peserta didik mulai melakukan rangkaian
gerakan sikap keseimbangan, sikap lilin, sikap berdiri
dengan kepala, guling ke depan, guling ke belakang,
dan guling lenting senam lantai.
(3) Petugas menilai ketepatan melakukan gerakan yang
dilakukan oleh peserta didik.
(4) Ketepatan gerakan yang dilakukan dengan benar
memenuhi persyaratan dihitung untuk diberikan
skor.
b) Konversi ketepatan dan kecepatan melakukan gerakan
dengan skor

No Jenis Gerakan Kriteria Pengskoran


1. Gerakan awalan berguling 3
2. Sikap badan bulat saat berguling 3
3. Kedua kaki ditekuk dengan 3
kedua tangan
4. Posisi akhir kedua lengan sejajar 3
di depan badan
5. Menjaga keseimbangan 3
Jumlah Skor Maksimal 15
4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai pembelajaran aktivitas senam lantai memperkuat


pemahaman dan penerapan aktivitas senam. Dengan berbagai deskripsi tersebut maka
diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini,
maka peserta didik dituntut untuk menguasai kompetensi secara fakta, konsep, dan
prosedur serta dapat mempraktikan aktivitas senam lantai sebagai materi pembelajaran
Penjasorkes.
Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting. Namun
demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal yang jauh lebih
penting. Untuk itu kemauan peserta didik agar membawa sikap religius, sikap sosial,
pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada pembelajaran, bahkan
menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu
yang diharapkan.

5. Instrumen Remedial dan Pengayaan

a. Instrumen Remedial

Remedial dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah diajarkan
pada peserta didik, nilai yang dicapai tidak memenuhi KB (Ketuntasan Belajar) yang telah
ditentukan. Berikut contoh format remedial.
Format Remedial

Target
KI Nilai
Peserta Bentuk
No. Materi Indikator KB Keterangan
Didik Remedial
KD
Awal Remedial
1.

2.

3.

4.

5.

dst
b. Format Pengayaan

Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang


telah diajarkan pada peserta didik, nilai yang dicapai melampaui KB
(Ketuntasan Belajar. Berikut contoh format pengayaan.

Target
KI N
Kesehatan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Peserta Bentuk
No. Materi Indikator KB i Keter
Didik Remedial
l angan
KD a
i
Awal Rem
edial
1.

2.

3.

4.

5.

dst

3. Lembar LKPD

1. Apa nama senam lantai yang dilakukan dengan berbaring di lantai


dengan kedua lutut ditekuk?
2. Apa yang harus dilakukan pada saat melakukan senam lantai guling
depan?
3. Berapa kali gerakan senam lantai guling depan yang harus dilakukan?

JAWABAN

1. ............................................................................................................................................
2. ...........................................................................................................................................
3. ...........................................................................................................................................
MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media pembelajaran
a. Buku ajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan edisi revisi 2018

2. Alat Pembelajaran

a. Matras
a. Peluit

b. Stopwatch

4. Hasil Refleksi

No. Hasil Refleksi Rencana Tinda Lanjut


1. Kesiapan pelaksanaan pembelajaran Harus lebih siap lagi dalam menyiapakan
yang kurang maksimal kegiatan pembelajaran , baik dari diri
maupun dari alat , media dan bahan yang
digunankan
dalam pembelajaran .
2. Media pembelajaran yang tidak Lebih siap dalam menggunakan media ,
Lengkap
3. Apersepsi dan motivasi yang terlalu Lebih semangat dalam
sederhana menyampaikan pembelajaran , dan
harus lebih kreatif dalam
melakukan melakukan apersepsi dan
motivasi

5. Rencana Tindak Lanjut


Situation (Situasi) Task (Tugas) Action (Aksi/Tindakan) Reflection (Refleksi)
Terdapat peserta didik Pembagian tugas dalam Guru berkeliling dalam Pertemuan
yang kurang antusias berikutnya guru
saat berdiskusi dalam kelompok tidak setiap kelompok untuk membuat
kelompoknya dan berjalan sesuai rencana menanyakan hambatan kesepakatan
main ponsel sendiri karena ada beberapa dan kesulitan yang pembelajaran
tanpa membantu bersama peserta
teman lainnya karena anggota keloompok ditemui dalam kelompok didik mengenai hal
sudah mengandalkan yang cuek dengan tugas serta memperhatikan apa yang boleh
teman lainnya yang diberikan peserta didik yang dilakukan dan tidak
boleh dilakukan
kurang antusias saat serta menyita ponsel
berdiskusi dengan
kelompok dan main
ponsel sendiri
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) mampu mengatasi permasalahan yang
ditemui pada kelas IX SMPN 40 Palembang yang mana peserta didik mampu untuk memecahkan
masalah-masalah menurutcara-cara atau gayabelajar individu masing-masing. Dengan cara
mengetahui gaya belajar masingmasing individu, kita diharapkan dapat membantu menyesuaikan
dengan pendekatan yang kita pakai dalam pembelajaran. Selain itu peserta didik mampu
mengembangkan keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills).Dan Peserta didik dilatih untuk
mengembangkan cara-cara menemukan (discovery), bertanya (questioning), mengungkapkan
(articulating), menjelaskan atau mendeskripsikan (describing) mempertimbangkan atau membuat
pertimbangan (considering), dan membuat keputusan (decisionmaking).

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning ini di peroleh
beberapa nilai pokok yang harus dikembangkan oleh guru dalam menghidupkan suasana
pembelajaran, disini guru tidak hanya berperan sebagai subjek utama dalam pembelajaran tapi disisi
lain guru harus melibatkan siswa agar kemampuan berfikir kritis siswa dapat berkembang walaupun
masih saja dapat di nilai tidak semua materi pelajaran dapat di sajikan dalam bentuk permasalahan
untuk memperoleh penyelesaian tapi setidaknya dengan bekerja sama dapat menumbuh kembangkan
minat dan bakat peserta didik secara tidak langsung.

B. Saran

Adapun beberapa saran kepada guru agar dapat melakukan pembelajaran sesuai dengan
tahap-tahap yang telah dilakukan dan menggunakan model yang mampu meningkatkan minat dan
mengembangkan pengetahuan peserta didik berdasarkan karakteristiknya. Dengan menggunakan
model Problem Based Learning (PBL) dalam proses pembelajaran dapat melibatkan siswa secara
langsung serta materi pembelajaran mudah dipahami, dan juga partisipasi sekolah untuk
menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Daftar Pustaka

Anugraheni, I. (2018). Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis di Sekolah Dasar [A Meta-analysis of Problem-
Based Learning Models in Increasing Critical Thinking Skills in Elementary Schools].
Polyglot: Jurnal Ilmiah, 14(1), 9-18.

Rosy, B., & Pahlevi, T. (2015).Penerapan problem based learning untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah. In Prosiding Seminar Nasional (Vol.
160, pp. 160-175).

Anda mungkin juga menyukai