untuk mengajukan judul skripsi. Kali ini Addwin Net berbagi full kontent dan ini hanya
ditujukan untuk bahan referensi dan sebagai contoh bagaimana bentuk kalimat dan susunan pada
proposal. Pasti ada diatara anda yang masih bingung menyusun proposal maka disini anda dapat
langsung melihat contoh proposal yang telah Addwin Net berikan seperti tampak dibawah ini.
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Pada Program Studi Pendidikan Agama
Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah STAIKHA
Disusun Oleh :
Adapun penyusunan proposal skripsi ini dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan
Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Program S1 Tarbiyah di Sekolah
Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) Kubang Petir Serang dan selanjutnya
proposal ini sebagai pertimbangan pihak terkait untuk dilanjutkan kebentuk skripsi.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini, oleh karena itu
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan demi hasil penelitian yang
lebih baik.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada ketua dan civitas akademika Sekolah Tinggi
Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) yang senantiasa memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
umumnya bagi pembaca.
Kubang, Juni 2012
Penyusun,
MASTUROH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..
ii
iii
D. Kerangka Pemikiran .
E. Hipoptesis Penelitian .
F. Sistematika Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
17
PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE
CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI
Metode Inside-Outside Circle adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif. Dalam metode
ini siswa dituntut untuk bekerja kelompok, sehingga dapat memperkuat hubungan antar individu.
Selain itu metode pendekatan ini memerlukan ketrampilan berkomunikasi dan proses kelompok
yang baik.
Selain pemilihan strategi yang tepat, hal lain yang dapat mempengaruhi pemahaman belajar
adalah aktivitas belajar siswa. Siswa yang aktivitas belajarnya tinggi akan lebih cepat dalam
bertindak untuk melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa. Dan
sebaliknya, siswa yang aktivitas belajarnya rendah merasa malas untuk belajar.
Untuk siswa kelas VII SMP semester 1 pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) akan lebih
efektif bila disampaikan melalui strategi yang tepat. Dalam hal ini, metode pembelajaran InsideOutside Circlesangatlah tepat untuk pembelajaran. Pada pembelajarn Inside-Outside Circlesiswa
dalam kelas dibagi dalam 2 kelompok besar. Tiap-tiap kelompok besar terdiri dari 2 kelompok
lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar.
Dari permasalahan tersebut diatas, peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE
CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI (Studi di
SMPN 1 Jawilan).
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahn
sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circle di SMPN 1 Jawilan?
2. Bagaimana pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan?
3. Bagaimana penggunaan model pembelajaran Inside-Outside Circle dan aktivitas belajar
siswa terhadap pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circletehadap
pemahaman belajar siswa di SMPN 1 Jawilan.
2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar siswa.
3. Untuk mengetahui interaksi antara metode pembelajaran Inside-Outside Circledan
aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar.
D. Kerangka Pemikiran
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran
Islam (knowing), terampil melakukan ajaran Islam (doing), dan melakukan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari (being). Adapun tujuan pendidikan agama Islam di sekolah umum adalah
untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan melakukan, dan pengamalan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari. Tujuan utama pendidikan agama Islam di sekolah ialah keberagamaan,
yaitu menjadi muslim yang sebenarnya. Keberagamaan inilah yang selama ini kurang di
perhatikan.
Pendidikan agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat
kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut
dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah kepada Allah.
Ahli lain juga menyebutkan bahwa pendidikan agama adalah sebagai proses penyampaian
informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia menyadari
kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia dengan selalu memelihara hubungannya dengan
Allah, dirinya sendiri, masyarakat dan alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa (termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya).
Mengingat begitu pentingnya pemahaman akan materi pendidikan agama Islam, maka tingkat
pemahaman siswa harus menjadi prioritas diantara mata pelajaran lain. Maka dari itu tenaga
pendidik harus mampu menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi
Pendidikan Agama Islam ini.
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran,
yang pada dasarnya metode mengajar ini merupakan teknik yang digunakan di dalam melakukan
interaksi dengan siswa disaat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Ada bebarapa prinsip yang ahrus kita perhatikan dalam pengguanaan metode mengajar, terutama
yang berkaitan langsung dengan faktor perkembangan kemampuan siswa, diantaranya :
1. Harus dapat membangkitkan rasa keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran, atau
yang biasa deseburt dengan curriosity.
2. Metode mengajar harus dapat memberikan peluang untuk berekspresi dalam aspek seni
yang kreatif.
3. Metode mengajar harus dapat memungkinkan siswa belajar untuk memecahkan masalah.
4. Memungkinkan siswa untuk selalu menguji kebenaran akan sesuatu, atau disebut sikap
skeptis.
5. Metode mengajar harus dapat membuat siswa untuk melakukan penemuan terhadap
suatu topik atau berinkuiri.
6. Harus memungkinkan siswa untuk menyimak.
7. Independent study, memungkinkan siswa untuk mampu belajar secara mandiri .
8. Cooperatif learning, metode harus dapat memungkinkan siswa untuk belajar secara
kelompok.
9. Harus dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar.
Berdasarkan beberapa prinsip penggunaan metode mengajar diatas, maka peneliti memilih
metode inside outside circle ini. Inside outside circle adalah mode pembelajaran dengan sistim
lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi
informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.
Sintaksnya adalah: Separuh dari sejumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar,
separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan
berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkaran luar berputar kemudian
berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya.
PEMAHAMAN SISWA
PENGGUNAAN MODEL
PADA MATA PELAJARAN PAI
PEMBELAJARAN INSIDE
DAN OUTSIDE CIRCLE
(VARIABEL X
(VARIABEL Y)
E. Hipoptesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawan sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis
yang dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.
Dari suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui jalan riset. Dengan kata lain
hipotesisi merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah yang membutuhkan
pembuktian atau diuji kebenarannya.
Dari gambaran diatas dapat diajukan hipotesisnya sebagai berikut :
H0 : Diduga dapat meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan model
pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun pelajaran 2012/2013
H1 : Diduga tidak dapat meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan model
pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun pelajaran 2012/2013
F. Sistematika Penelitian
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi kedalam lima bab, sebagai berikut :
Bab I adalah Pendahuluan ; terdiri atas Latar Belakang Masalah,Identifikasi Masalah, Perumusan
Masalah, Pemecahan Masalah, TujuanPenelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
Bab II adalah Kajian Pustaka; terdiri atas Melafalkan Huruf Hijaiyah, Media Lagu, dan Mata
Pelajaran Al-Quran Hadits.
Bab III adalah Metode Penelitian; terdiri atas Pendekatan Penelitian, Kancah Penelitian, Metode
Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian, Subyek Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Instrumen Pengumpulan data, Teknik Pengumpulan data, dan Analisis Data.
Bab IV adalah Hasil Dan Pembahasan Penelitian ; terdiri atas Deskripsi Hasil Penelitian, dan
Pembahasan.
Bab IV adalah Kesimpulan Dan Saran-Saran; terdiri atas Kesimpulan, dan Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Grasindo.
Bahari, Abdullah dkk. 2000. Metode Belajar Anak Kreatif. Bandung : Dwi Pasha Press.
B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari www.addwin.net Pada tanggal 30
Mei 2012
Drajat, Zakiah, 1992. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Maarif, Samsoel. 1993. Peran Pendidikan Moral dan Agama. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Markus, Alim. 1995. Manajemen Pendidikan Sekolah Terbuka; Representasi Sistem Pendidikan
De-Birokratisasi. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Purwandaru, Setyawan, dan Esther Wahyudi Salim. Belajar Reaktif. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Rachmat Widodo. Model Pembelajaran Inside-Outside-Circle (Spencer Kagan). Diakses dari
www.addwin.net. Pada tanggal 30 Mei 2012
Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), IKAPI : Universiti Press.
Shaleh, Abdul, Rahman, 2005. Pendidikan Agama dan Pembangunan Untuk Bangsa.Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Sukuco, Padmo. 2002. Penleitian Kualitatif : Metodologi, Aplikasi, dan Evaluasi. Jakarta :
Gunung Agung.
Suriah. N. 2003. Penelitian Tindakan. Malang : Bayu Media Publishing.
Suryaman, Maman. 1990. Kerangka Acuan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Bandung :
Angkasa.
Starawaji. Pengertian Pendidikan Agama Islam Menurut Berbagai Pakar. Diakses dari
www.addwin.net Pada tanggal 31 Mei 2012.
Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01 Press.cet 9.
Tafsir, Ahmad, 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga
Pendidikan.
Zuhaerini, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional.
1. Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1992. Hal.57.
2. B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari www.addwin.net Pada
tanggal 30 Mei 2012. Pukul 13:00 wib.
3. ibid
4. Off cit
5. Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01 Press.cet 9.