1684202016
SURABAYA
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kehadirat tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
karena dengan terbatasnya pengetahuan serta pengalaman yang dimiliki, tetapi berkat
saran dan arahan dari Ibu Dosen Pembimbing maka kesulitan bisa teratasi.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
D. Tujuan Penelitian....................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian......................................................................................5
F. Definisi operasional....................................................................................6
A. Penelitian Terdahulu…………………………...........................................8
D. Kerangka Berfikir......................................................................................25
B. Populasi .....................................................................................................28
C. Sampel........................................................................................................28
E. Instrumen Penelitian................................................................................29
BAB 1
PENDAHULUAN
Belajar adalah adanya perubahan tingka laku seseorang yaitu dengan suatu
Guru bersedia mendukung proses kontruksi pengetahuan pada diri siswa yang
interaksi siswa di dalam kelas dapat hidup, serta memberikan kebebasan kepada siswa
memecahkan masalah.
dari pada kebutuhan siswa. Dalam proses pembelajaran,anak kurang didorong untuk
kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk
tersebut juga sejalan dengan permendiknas No 22 tahun 2006, tentang standar isi mata
pelajaran matematika SMP yang menyatakan bahwa ada lima tujuan mata pelajaran
matematika yang salah satu dari lima tujuan tersebut adalah agar siswa mampu
masih kurang, siswa cenderung kurang mampu memahami maksud soal dan cenderung
bijaksana. Oleh karena itu, Untuk mengatasi persoalan tersebut, salah satu cara yang
rujukan filosofi atau PP No.19 Tahun 2005 Rujukan filosofi tersebut membahas
dapat memberi peluang siswa untuk terlibat dalam diskusi, berpikir kritis, berani dan
kooperatif adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur
kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih.
sendiri.
manusia sosial. sebab, siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan
4
dan penciptaan kerja dalam kelompok dan berbagai pengetahuan serta tanggung
pembelajaran kooperatif yang digunakan peneiti dalam penelitian kali adalah model
investigasi kelompok,pada model pembelajaran ini siswa secara aktif terlibat dalam
masalah. Siswa kemudian mendefiniskan lebih tepat masalah yang akan diteliti,
menyajikan laporan,dan mengevaluasi hasl kerja mereka dan proses yang mereka
gunakan.
Mengacu dari latar belakang yang sudah dipaparkan diatas,maka rumusan masalah
Batasan penelitian bertujuan untuk membatasi masalah yang akan dibahas dan
memperlancar proses pelaksanaan penelitian . Adapun batasan objek penelitian ini yaitu
terbatas pada materi dan kemampuan pemecahan masalah yang akan diteliti, dimana materi
yang akan diajarkan dalam penelitian ini adalah materi matematika tentang matriksdan
kemampuan dalam pemecahan masalah yang diukur yaitu kemampuan siswa dalam
mengerjakan soal uraian yang diberikan pada akhir pertemuan setelah diberikan model
Mengacu pada rumusan masalah di atas,maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran investigasi
kelompokterhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pokok pembahasan
tentang matrkis siswa kelas XI di Ma Imam Syafi’i Tahun Ajaran 2019/2020
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini dapat digunakan oleh Guru
2. Bagi Siswa
siswa untuk berinteraksi secara aktif dalam pembelajaran baik antara siswa maupun
3. Bagi Peneliti
calon Pendidik
E. Definisi Operasional
1. Investigasi kelompok
merupakan suatu rencana organisasi kelas umum. Didalam tatana ini siswa bekerja sama
dalam kelompok- kelompok kecil menggunakan inquiri kooperatif ,diskusi kelompok dan
perancanaan serta proyek kooperatif . Dalam GI (Group Investigation ) siswa tidak hanya
bekerja sama namun terlibat merencanakan baik topik untuk dipelajari dan prosedur
2. Pemecahan masalah
Kemampuan memecahkan masalah adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan oleh
Siswa terutama proses perkembangan siswa .pemecahan masalah adalah suatu proses atau
7
upaya individu untuk merespon atau mengatasi halangan atau kendala ketika suatu atau
metode jawaban belum tampak jelas. Memecahkan suatu masalah itu bisa merupakan
matematika dalam kehidupan sehari-hari atau keadaan lain, dan membuktikan atau
BAB II
LANDASAN TEORI
masalahmatematika
sekarang,sedangkan
penelitian terdahulu
menkaji tentang
kemampuan
investigasi
3. Lokasi penelitian
sekarang berlokasi di
Ma Imam Syafi’i
4. penelitian sekarang
menggunakan desain
penelitian true
Eksperimental design
control desain,
sedangkan penelitian
terdahulu
menggunakan desain
penelitian pre
9
experimental designs
group pretest –
posttest design
n penelitian terdahulu
prestasi belajar.
2. meneliti padamateri
pelajaran
berbeda,yakni peneliti
terdahulu meneliti
tentang materi pokok
pembahasan
3. lokasi penelitian
sekarang berlokasi di
Ma Imam Syafi’i dan
penelitian terdahulu di
Ma Imam Syafi’i juga
4. penelitian sekarang
meneliti siswa Ma
Imam Syafi’i
dipahami sebagai berusaha atau berlatih supaya mendapat suatu pengetahuan dan
pengetahuan ,prilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Belajar
disimpulkan terjadi, bila tampak tanda-tanda bahwa prilaku manusia berubah sebagai akibat
mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh
Guru harus memahami hakekat materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran.
diatur menurut urutan yang logis. Sehngga dapat disimpulkan bahwa belajar matematika
adalah suatu aktivitas mental yang tinggi untuk memahami arti dari struktur-struktur,
matematik. Jadi pembelajaran matematika merupakan alat dan proses untuk membentuk
pola pikir siswa dalam pemahaman suatu pengertian/ konsep maupun penalaran suatu
Materi Peluanng
1. Kaidah Pencacahan
Aturan perkalian
Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam m cara dan kejadian kedua dapat terjadi dalam n cara
:
12
Faktorial
Perkalian n bilangan asli pertama disebut n faktorial, dinotasikan (dilambangkan) dengan n!.
8! = 8 x 7 x 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1
Permutasi
Permutasi adalah cara membentuk susunan terurut (urutan diperhatikan) dari sebagian atau
Misalkan dalam 5 buah data akan diambil 2 data. Dengan urutan diperhatikan (misal: data 1 dan
2 berbeda dengan data 2 dan 1), berapa cara yang dapat dilakukan untuk mengambil 2 data
tersebut?
Jawab:
Misalkan terdapat angka 6, 6, 6, 7, 7, 8, dan 9. Angka tersebut akan dibentuk beberapa bilangan
Jawab:
Terdapat 3 angka 6
Terdapat 2 angka 7
Terdapat 1 angka 8
Terdapat 1 angka 9
n
=7
Permutasi siklis adalah susunan terurut unsur-unsur yang membentuk lingkaran (kurva tertutup).
1.6. Kombinasi
Kombinasi adalah cara membentuk susunan (urutan tidak diperhatikan) dari sebagian atau
Misalkan dalam 5 buah data akan diambil 2 data. Dengan urutan tidak diperhatikan (misal: data 1
dan 2 sama dengan data 2 dan 1), berapa cara yang dapat dilakukan untuk mengambil 2 data
tersebut?
Jawab:
Keterangan:
3. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan kejadian A adalah banyaknya kejadian A yang diharapkan terjadi dalam
Keterangan:
Peluang gabungan dua kejadian (kejadian A atau kejadian B) ditulis ditentukan dengan
rumus berikut:
16
rumus berikut:
Kejadian A dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling bebas jika kejadian A tidak
terpengaruh oleh kejadian B atau sebaliknya. Jika kejadian A dan kejadian B saling bebas,
berlaku rumus:
Kejadian A dan kejadian B disebut dua kejadian yang saling bersyarat jika kejadian A
Peluang kejadian A dengan syarat kejadian B terjadi lebih dahulu ditentukan dengan rumus:
Peluang kejadian B dengan syarat kejadian A terjadi lebih dahulu ditentukan dengan rumus:
18
sepenanggung bersama
mereka sendiri.
tujuan yang sama Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di
d. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadia/penghargaan yang juga akan
b. pertanggungjawaban individu
siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan
teman sekelompoknya.
Beberapa Ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membntu siswa
memahami konsep-konsep sulit.
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari
berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada
penting dimiliki oleh siswa sebab banyak dianata mereka yang keterampilan
b. Investigasi Kelompok
investegasi. Metode ini menuntun para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik
sebagai proses pembelajaran aktif, sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses
pembentukan dan penciptaan. Kerja dalam kelompok dan berbagai pengetahuan serta
menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok beranggotakan dua hingga enam
siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan
atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap topik tertentu. Para siswa
memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai
sub topik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan laporan di depan
Dia percaya bahwa kelas harus diatur untuk mencerminkan tatanan sosial yang lebih
besar dan siswa harus diminta untuk bekerja dalam kelompok pemecahan masalah
Investigasi kelompok yaitu dimana siswa itu secara aktif terlibat dalam
rekan dan lain-lain. Investigasi kelompok dimulai dengan guru menyediakan situasi
stimulus atau masalah. Kemudian siswa mendefinisikan lebih tepat masalah yang akan
mempersiapkan dan menyajikan laporan, mengevaluasi hasil kerja, yaitu dengan proses
pembelajaran yang membagi kelas menjadi beberapa kelompok dengan anggota yang
heterogen dimana siswa diberikan kesempatan untuk memilih topik sendiri kemudian
mempelajarai dan memahami masalah-masalah yang ada dalam topik yang dipilih
kooperatif diantara teman sekelas akan mencapai hasil terbaik apabila dilakukan dalam
kelompok kecil. Yaitu dimana pertukaran di antara teman sekelas dan sikap-sikap
kooperatif bisa terus bertahan. Dalam memperluas keterampilan siswa. Ada beberapa
23
hal yang diidentifikasikan oleh Douglas Heath untuk menunjang dalam beberapa
keberhasilan:
menuju suatu kesadaran dengan pengembangan alat bantu yang secara eksplisit
mendukung kreativitas.
24
b). Komponen emosional lebih penting dari pada intelektual,yang tak rasioanl lebih
mengkategorikan saran-saran.
Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah
mereka pilih.
heterogen.
b. Merencanakan tugas yang akan di pelajari para siswa merencanakan bersama antara lain:
Apakah yang akan kita pelajari?, bagaimana kita mempelajarinnya? ,siapa melakukan
apa? ( pembagian tugas) dan untuk kepentingan apa kita menginvestigasi topik?
c. Melaksanakan investigasi
Kelompoknya.
25
2) Para anggota kelompok merencanakan apa yang mereka laporkan ,dan bagaimana
rencana-rencana presentasi.
5) presentasikan yang dibuat untuk seluh kelas dalam berbagai macam bentuk.
e. Evalusai
1) para siswa saling memberikan umpan balik mengrnai topik tersebut, Mengenai
kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran investigasi kelompok adalah sebagai
berikut:
26
a. kelebihan
1. Secara pribadi
2. secara sosial
3. secara akademis
Selalu berpikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga didapat suatu
b. kekurangan meliputi :
Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran Group Investigation. Model
ini cocok untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk
Siswa yanng tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami kesulitan
suatu pernyataan yang terdapat dalam suatu cerita,teks,tugas-tugas dan Situasi dalam
kehidupan sehari-hari”.
Pemecahan masalah adalah suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan
guna mencapai tujuan yang tidak begitu segera dapat dicapai. Sedangkan pemecahan
menyelesaikan suatu maslah. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pemecahan masalah
adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang ketika memperoleh kesulitan yaitu
pada siswa karena siswa dituntut untuk dapat menggunakan kemampuan penalaran
sesuatu yang tidak rutin dan kemudian mencoba untuk menyelesaikan. Dalam
1) Masalah yang terdapat dalam metode untuk memecahkannya dan metode tersebut
2) Masalah yang belum diketahui pemecahannya oleh siswa sementara orang lain
suda mengetahuinya.
3) Masalah yang sama sekali belum diketahui bagaimana metode pemecahannya dan
Pemecahan masalah sebagai konteks dalam hal ini,masalah sebagai sarana untuk
mengajarkan suatu topik matematika. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk
mahir.
diberikan dalam urutan yang tertentu untuk mengenalkan siswa pada materi
memperoleh solusi dari masalah yang dihadapinya. Meskipun pemecahan masalah dapat
Dalam hal ini matematika merupakan pemecahan masalah itu sendiri, pembelajaran
memahami konsep atau prinsip matematika, kemudia konsep atau prinsip yang telah
berhasil dipahami lalu diterapkan dalam soal-soal pemecahan masalah untuk melati
keterampilan siswa.
30
dari belajar matematika, sehingga latihan merupakan hal yang penting agar siswa
semakin baik pula kemampuan untuk memecahkan masalahnya. Ada tiga aspek yang
dilihat dari aspek lingkungan, belajar dan guru, antara lain menyediakan lingkungan
siswa dengan ide-idenya, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencari dan
menemukan solusi dengan cara sendiri, memberi penilaian terhadap orisinalitas ide
siswa
tahap-tahap strategi operasional dalam pemecahan masalah yang dikemukakan Wankat dan
Oreovocs adalah :
2) Mendefinisikan: membuat daftar hal yang tidak diketahui, menggunakan gambar grafis
dihadapinya.
7) Generealisasi: membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan dalam hal ini siswa
didorong untuk melakukan umpan balik dan mengkoreksi kembali kesalahan yang
mungkin ada.
melibatkan siswa sepenuhnya dalam kegiatan pembelajaran. Siswa secara aktif yaitu
terlibat dalam perencanaan dan pelakasanaan penyelidikan dan menyajikan temuan mereka
keoada rekan dan lainnya. Investigasi kelompok dimulai dari guru menyediakan situasi
stimulus atau masalah. Siswa kemudian mendefinisikan lebih tepat masalah yang akan
dan menyajikan laporsn, serta mengevaluasi hasil kerja mereka dengan yang mereka
guanaka. Ketrelibatan siswa dalam setiap proses belajar merupakan bagian penting dalam
32
belajar siswa dengan menggunakan suatu rancangan pembelajaran yang sesuai sehingga
dapat mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa. Dua hal penting yang merupakan
bagian dari tujuan pembelajaran matematika adalah pembentukan sifat, yaitu pola berpikir
kritis dan kreatif. Pola pikir seperti ini yang perlu dikembangkan, terlebih dalam
menghadapi persaingan global. Dengan pola pikir seperti ini diharapkan siswa mampu
menyelsaikan masalah yang mereka hadapi. Hal ini menujukkan pentingnya matematika
guru yaitu menerapkan model pembelajaran konvesioanal dengan pembelajaran seperti ini,
partisipasi dan keaktifan siswa yang dihadapi guru adalah rendahnya kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah. Hal ini semakin terlihat saat guru memberikan soal dengan
sedikit variasi yang membutuhkan penalaran lebih. Hasilnya beberapa siswa saja yang
mampu menyelsaikan soal tersebut dengan benar, sedengkan yang lain masih merasa
dilihat dari aspek lingkungan belajar dan guru. Guru menyediakan lingkungan belajar yang
mendorong kebebasan siswa untuk berprestasi, menghargai pertanyaan siswa dengan ide-
idenya. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencari dan menemukan solusi dengan
cara sendiri.
Model pembelajaran kooperatif yang dpilih oleh peneliti pada penelitian kali ini adalah
model pembelajaran investigasi kelompok. Dengan ini siswa diberikan kesempatan untuk
mengaplikasikan konsep yang telah mereka peroleh untuk memecahkan masalah. Dalam
lebih bermakna dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah akan meningkat.
34
35
BAB : III
METODE PENELITIAN
dalam penyajian data dan analisis yang menggunakan uji statistik berdasarkan data
kuantitatif yang dikumpulkan melalui tes dari subyek penelitian dengan tujuan, untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen merupakan metode
menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis yang menggunakan uji statistik
berdasarkan data kuantitatif yang dikumpulkan melalui tes subjek penelitian dengan tujuan,
memperoleh data penelitian. Penelitian ini dilakasanakan di Madrasah Aliyah Imam Syafi
Surabaya.
yang di lakukan pada saat melaksanakan PPL bahwa siswa pada saat pembelajaran
1. Populasi
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Dari pendapatan para ahli di atas dapat kita ketahui bahwa popilasi dalam
penelitian ini adalah seluruh kelas XI Ma Imam Syafi’i terdiri dari dua kelas.
2. Sampel
1. Sampel adalah bagian dari junmlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik cluster
rondom sampling atau bisa dikatakan juga sebagai area sampling. Teknik cluster
rondom sampling ini digunakan untuk menentuka sampel bilangan obyek yang akan
diteliti atau sumber data yang sangat luas. Dengan demikian, berdasarkan jumlah
populasi kelas XI Ma Imam Syafi’i yang terdiri dari 52 , maka kelas yang diambil
peneliti sebagai sampel adalah kelas XI MIPA yang jumlahnya terdiri dari 29 siswa .
penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan kesempatan yang sama bagi
pertama menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus dikembalikan lagi sehingga setiap
sampel memiliki prosentase kesempatan yang sama. Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak
diperlukan pengembalian pada pengambilan sampel menggunakan metode ini. Namun, metode
Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam memilih sampel
penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar tingkatan tertentu.
Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat
menengah dan manajer tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok
tersebut.
Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan sampel jenis ini
lain untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi.
Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang IGD, dan ruang poli di
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu bertingkat dua, tiga
atau lebih.
Variabel penelitian pada dasarnya dalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yng
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
menjadi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen sering disebut
variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia disebut variabel bebas.
Variabel dependen sering disebut variabel out put, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa
perubahan timbulnya variabel terikat (dependen). Variabel Independen disebut juga dengan
variabel perlakuan, kausa, risiko, variabel stimulus, antecedent, variabel pengaruh, treatment,
dan variabel bebas. Dapat dikatakan variabel bebas karena dapat mempengaruhi variabel
adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi
oleh variabel independen (variabel bebas). Variabel Despenden disebut juga dengan variabel
terikat, variabel output, Konsekuen, variabel tergantung, kriteria, variabel terpengaruh, dan
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes yang
Data dikumpulkan melalui tes. Metode tes ini digunakan untuk memperoleh skor
kemampuan siswa menyelesaikan soal uraian yang digunakan sebagai sampel dalam
tes akan diberikan pada akhir pembelajaran baik kepada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen.
Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes, subjektif (esai) yang sejajar dengan
materi atau isi pelajaran yang di berikan. Adapun pedoman penilaian didasarkan pedoman
Teknik pengumpulan data merupakan langka yang paling utama dalam penelitian,
karena tujuan utama dari peneitian adalah mendapatkan data , maka penelitian tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. “Pengumpulan data
adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.
a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majala, agenda dan sebagainya. Metode
dokumentasi ini agak tidak begitu sulit ,dalam arti apabailah ada kekeliruan sumber
datanya masih tetap, belum berubah. Dengan dokumentasi data yang diamati bukan
benda hidup tapi benda mati. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini
melalui pedoman dokumentasi adalah data-data mengenai dokumen atau arsip yang
ada di Ma Imam Syafi’i Surabaya. Data tersebut berupa gambaran umu Ma Imam
Syafi’i, seperti sejarah berdirinya ,letak geografisnya, keadaan sarana dan prasarana,
keadaan guru, keadaan siswa,kedaan pegawai yang ada di Ma Imam Syafi’i serta data-
data lain yang sekiranya dibutuhkan, misalnya data tentang kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa yang dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh dengan
melakukan post-test.
b. Metode wawancara
dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga
41
diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara
dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan
melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Pedoman wawancara yang
wawancaranya memuat garis besar yang akan ditanyakan. peneliti akan melakukan
wawancara dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana respon guru dan siswa
tentang peluang
c. Metode Tes
“ Menurut Arikunto tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain
atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”. Tujuan penggunaan tes dalam
Tes yang digunakan dalam penelitian ini ialah tes tertulis. Tes tertulis yaitu suatu
tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara tertulis. Tes tertulis ada 2
macam yaitu tes obyektif ( pilihan ganda ) dan tes subyektif (Essay) atau esay adalah
relatif, tergantung pada kemampuan si penjawab tes.
a. Hasil Tes
Hasil tes yang digunakan adalah untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah
matematika yang dianalisis secara kuantitatif deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel
42
0 – 20 Sangat Rendah
21 -41 Rendah
41-60 Sedang
61- 80 Tinggi
b. Uji Hipotesis
1) uji prasyarat
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji beda ( t-tes) sebelu melakukan
uji beda ( t-tes) terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji normalitas dan uji
2) Uji Normalitas
dahulu dilakukan uji normalitas data sebagai syarat analisis data selanjutnya.
data. Hal ini penting diketahui bertepatan dengan memlih uji statistik yang akan
menysyaratkan bahwa data harus berdistribusi normal. Dan apabila data tidak
3) uji homogenitas
sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas sampel
Regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen
(X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif serta untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan nilai. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Rumus dari dari analisis regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:
Y’ = a + bX
Keterangan:
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+)
arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta,1999.
http://antariksamuhammad.blogspot.co.id./2015/03makalah-hadits-tarbawi-
WITA
Cipta, 2013.
Martono Nanang. Metode penelitian kuantitatif analisis isi dan analisis data sekunder.
2007)