A. Kompetensi Inti/KI
Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI 3: Kompetensi pengetahuan: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Komptensi keterampilan: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menjelaskan 3.3.1 Menjelaskan konsep pertidaksamaan
pertidaksamaan linear dua linear
variabel dan 3.3.2 Menjelaskan konsep pertidaksamaan
penyelesaiannya dengan linear dua variabel
menggunakan masalah 3.3.3 Menentukan himpunan penyelesaian
kontekstual pertidaksamaan linear
4.3 Menyelesaikan masalah 3.3.4 Mengubah masalah kontekstual dari
kontekstual yang berkaitan bentuk deskripsi/bahasa verbal ke
dengan pertidaksamaan bahasa matematika yang berbentuk
linear dua variabel pertidaksamaan linear dua variabel
3.3.5 Mengidentifikasi fakta atau informasi
dalam masalah kontekstual yang
berkaitan dengan pertidaksamaan linear
dua variabel
3.3.6. Mengembangkan model matematika
bentuk pertidaksamaan linear dua
variable dari masalah kontekstual
4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan pertidaksamaan
linear dua variabel
C. Tujuan Pembelajaran
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Problem Based Learning
G. Sumber Belajar
.................... 2014. Buku Matematika (Umum) Kelas X. Jakarta: Kementerian dan Kebudayaan.
2. Kegiatan Inti
a. Merumuskan masalah/Mendefinisikan Masalah
1) Siswa duduk dalam kelompok mengamati tayangan di LCD mengenai
permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan materi penerapan
pertidaksamaan linear dua variabel.
Permasalahan I
Dua orang kakak beradik patungan untuk membeli sebuah kado untuk
ulang tahun pernikahan orang tua mereka. Uang yang mereka
kumpulkan tidak lebih dari Rp. 75.000,00. Jika adiknya membayar Rp.
15.000,00 kurang dari kakaknya. Susun pertidaksamaan yang memuat
keterangan di atas, kemudian tentukanlah jumlah uang yang harus
diberikan kakaknya.
Permalahan 2
Sepotong kawat yang panjangnya tidak lebih dari 108 cm. Kawat ini
dipakai untuk membuat kerangka suatu balok dengan ukuran rusuknya
sebagai berikut: panjang (2x + 3) cm, lebar (x + 3) cm, dan tingginya
(x + 1) cm.
a. Nyatakan pertidaksamaannya.
b. Tentukan ukuran-ukuran balok tersebut.
b. Mendiagnosis Masalah
Siswa bertanggung jawab dalam kelompok menelaah rumusan masalah
yang telah disusun, kemudian dikaitkan dengan hasil pemahamannya terhadap
materi pertidaksamaan linear dua variabel dan menemukan variabel- variabel
dan tanda pertidaksamaan yang terdapat pada permasalahan yang akan diubah
ke dalam model-model matematika.
e. Melakukan Evaluasi
1) Siswa bertanggungjawab dalam kelompok untuk mengevaluasi penyelesaian
masalah yang telah dilaksanakan, mensubstitusikan nilai variabel-variabel
yang telah diketahui ke dalam pertidaksamaan linear dua variabel.
2) Guru membantu siswa mengecek kembali tentang penyelidikan mereka dan
proses-proses yang mereka gunakan dalam menyelesaikan masalah
menggunakan ide model-model matematika.
3) Siswa diminta menuliskan kesimpulan tentang hasil kegiatannya dalam
menyelesaikan permasalahan kontekstual menggunakan ide model-model
matematika sebagai aplikasi dari materi pertidaksamaan linear dua variabel,
termasuk konsep tentang pertidaksamaan linear dua variabel, strategi
membuat model matematika dari permasalahan kontekstual berkaitan dengan
pertidaksamaan linear dua variabel langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk menentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua
variabel, dan strategi menyelesaikan permasalahan kontekstual berkaitan
dengan pertidaksamaan linear dua variabel dengan cara-cara yang mereka
temukan sendiri (ini merupakan salah satu cara/strategi melatihkan
keterampilan metakognitif siswa).
3. Kegiatan Penutup
a. Guru memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang konsep pertidaksamaan
linear dua variabel dan penerapannya dalam permasalahan kontekstual dari
pembelajaran yang dilakukan melalui reviu indikator yang hendak dicapai pada
pertemuan ini.
b. Guru meminta beberapa siswa untuk mengungkapkan manfaat mengetahui konsep
pertidaksamaan linear dua variabel.
c. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator.
d. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
e. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok;
f. Guru menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
g. Guru menutup pembelajaran dengan memberi salam.
d. Jurnal
1.
2.
Dst
Lampiran RR (2) Soal Esai
Tes Tulis
No IPK Indikator Butir Soal Soal (*)
Disajikan gambar
model matematika,
siswa dapat
menjelaskan konsep
pertidaksamaan
linier
Tentukan model
matematika dari grafik
tersebut!
tersebut.
Disajikan
permasalahan
kontekstual, siswa
dapat menentukan
himpunan
penyelesaian dari
pertidaksamaan
linear dua
variabelberdasark
an permasalahan
tersebut.
Disajikan tabel
permasalahan
kontekstual, siswa
dapat menentukan
himpunan
penyelesaian dari
pertidaksamaan
linear dua
variabelberdasark
an tabel tersebut.
3.3.4 Mengubah masalah kontekstual
dari bentuk deskripsi/bahasa Disajikan masalah
verbal ke bahasa matematika kontekstual siswa dapat
mengubah masalah
yang berbentuk
kontekstual dari
pertidaksamaan linear dua bentuk
variabel deskripsi/bahasa
verbal ke bahasa
matematika yang
berbentuk
pertidaksamaan
linier dua variable
berdasarkan masalah
kontekstual tersebut.
No IPK Indikator Butir Soal Soal (*)
Disajikan
3.3.6. Mengembangkan model permasalahan
matematika bentuk kontekstual, siswa
pertidaksamaan linear dapat
dua variable dari mengembangkan
masalah kontekstual model
matematika
bentuk
pertidaksamaan
linear dua
variabeldari
masalah
kontekstual
tersebut.
Lampiran 3 Rubrik Presentasi
Rubrik Unjuk Kerja Presentasi
Pedoman Penskoran
N Aspek Pedoman Penskoran
1. Kemampuan Skor 4, apabila selalu bertanya
bertanya Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya.