Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENELITIAN

KENDALA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS


JENJANG SMP DI KECAMATAN AIR HITAM
KABUPATEN SAROLANGUN
PROVINSI JAMBI

Disusun Oleh :

NADIA SHAFFA KAMILAH

NISN : 0040737780

SMA PLUS NEGERI 17 PALEMBANG


DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................1

D. Tujuan Penelitian.................................................................................2

E. Manfaat Penelitian ............................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 4

A. Review Literatur..................................................................................4

1. Kendala dalam Pembelajaran........................................................4

2. Bahasa Inggris...............................................................................4

3. Jenjang Pendidikan SMP...............................................................5

4. Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun,

Provinsi Jambi...............................................................................5

B. Kerangka Teori/Hipotesis....................................................................6

BAB III METODOLOGI...................................................................................7

A. Metode Penelitian................................................................................7

B. Teknik Pengumpulan Data...................................................................7

C. Teknik Analisis Data...........................................................................7

BAB IV JADWAL PENELITIAN.................................................................... 9

A. Jadwal Penelitian.................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling berpengaruh dan paling banyak
digunakan. Bahasa ini telah menjadi, terutama generasi muda yang ingin
belajar bahasa kedua. Tak heran jika banyak orang tua yang ingin anak-
anaknya belajar bahasa Inggris agar siap menghadapi masa depan yang cerah.
Hal ini sudah disadari oleh pelajar-pelajar di perkotaan. Kemampuan
berbahasa inggris dengan lancar telah menjadi suatu kebanggaan tersendiri.
Masyarakat perkotaan memandang bahwa pandai dalam berbahasa Inggris
adalah suatu keharusan di lingkungan pekerjaan dan perkuliahan. Oleh karena
itu, di kota-kota banyak didirikan tempat kursus disertai dengan pelajaran
bahasa Inggris di sekolah yang biasanya merekrut guru dari luar negeri.
Sayangnya, semangat pelajar-pelajar perkotaan ingin menguasai bahasa
Inggris, berbanding terbalik dengan masyarakat pedesaan. Banyak sekolah di
pedesaan, tidak memprioritaskan bahasa Inggris. Bahkan, banyak sekolah
yang tidak memasukkan bahasa Inggris sebagai subjek pelajaran. Akhirnya,
bahasa Inggris menjadi sangat asing dan tidak diminati sama sekali oleh siswa
di pedesaan. Mereka belum paham kalau bahasa Inggris sangat  dibutuhkan di
lingkungan pekerjaan dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sehubungan dengan hal ini, untuk megetahui kendala dalam pembelajaran
bahasa Inggris sebagai bahasa asing atau bahasa kedua di Kecamatan Air
Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, perlu dilakukan suatu
penelitian. Rencana kegiatan ini dituangkan dalam sebuah proposal penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang diambil, antara


lain :
1. Faktor apa saja yang menyebabkan kurangangnya motivasi para pelajar
SMP di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi
1
untuk mempelajari bahasa Inggris?
2. Bagaimana fasilitas sarana dan prasarana guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran bahasa Inggris?
3. Mengapa para pelajar SMP di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi lemah dalam bahasa Inggris?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai


dalam penelitian ini, antara lain :
1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurangangnya motivasi
para pelajar SMP di Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun,
Provinsi Jambi untuk mempelajari bahasa Inggris.
2. Mengetahui penyediaan fasilitas sarana dan prasarana guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran bahasa Inggris.
3. Mengetahui alasan para pelajar SMP di Kecamatan Air Hitam,
Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi lemah dalam bahasa Inggris.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini


diharapkan memberikan manfaat, antara lain :
1. Bagi Siswa
Meningkatkan minat para pelajar SMP di Kecammatan Air Hitam,
Kabupaten Sarolangun terhadap pelajaran bahasa Inggris.
2. Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru-guru bahasa Inggris SMP untuk
menerapkan konsep baru yang inovatif dalam menciptakan
pembelajaran agar peserta didik tertarik mempelajari bahasa Inggris.
3. Bagi Sekolah
1) Dapat memberikan ide positif dalam rangka meningkatkan
kualitas pengembangan proses pembelajaran di sekolah.
2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan
2
referensi untuk mulai mengembangkan program pelatihan
bahasa Inggris di sekolah-sekolah dengan fasilitas yang
memadai dan guru yang kompeten.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Review Literatur

1. Kendala dalam Pembelajaran

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 667) mendefinisikan


pengertian kendala adalah halangan rintangan dengan keadaan yang
membatasi, menghalangi atau mencegah pencapaian sasaran. Dalam
proposal ini, yang akan dibahas adalah kendala dalam pembelajaran.
Menurut Rochman Natawijaya dalam Sutriyanto (2009: 7), hambatan
belajar adalah peristiwa yang menyebabkan suatu keadaan terhambat
dalam mengaplikasikannya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Kendala dalam pembelajaran dilihat dari faktor manusiawi, faktor
institusional, dan intruksional (Oemar Hamalik, 2002: 16). Pertama,
faktor manusiawi yang meliputi guru dan siswa. Guru dalam proses
pemelajaran di kelas dipandang berperan penting terutama dalam
membantu peserta didik membangun sikap positif, membangkitkan rasa
ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual,
serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar.
Kedua, faktor institusional yang meliputi ruang kelas. Tata ruang
kelas adalah penentuan kebutuhan ruang dan penggunaan kelas dengan
rinci untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor
fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan belajar yang efektif. Kondisi
fisik ruang kelas bisa berpengaruh terhadap munculnya gangguan, seperti
temperatur ruangan yang terlalu dingin atau sistem ventilasi yang kacau.
Ketiga, faktor intruksional yang meliputi alat peraga. Alat peraga
dapat digunakan sebagai media pembelajaran visual bagi siswa dalam
rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara
guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah.

2. Bahasa Inggris
4
Menurut Hardini (2012: 183), bahasa merupakan hal yang penting
dalam kehidupan manusia karena merupakan alat komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari. Menurut Brumfit (2001: 35), “Bahasa Inggris
adalah bahasa internasional yang merupakan media internasional yang
paling luas dalam berkomunikasi". Pengertian bahasa internasional dapat
dipahami sebagai bahasa yang digunakan dalam komunikasi internasional
dan melibatkan orang dari dua atau beberapa negara. Adapun bahasa
Inggris sebagai bahasa dunia, yaitu bahasa pergaulan global pertama dan
merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di dunia dalam
perdagangan internasional, diplomasi, telekomunikasi internasional,
publikasi ilmiah, serta penerbitan surat kabar dan buku lainnya.

3. Jenjang Pendidikan SMP

Pendidikan dasar Sekolah Menengah Pertama merupakan salah


satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD, MI, atau
sederajat. Pengelolaan Sekolah Menengah Pertama di Indonesia berada di
bawah tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Menurut Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 17 tentang
pendidikan dasar disebutkan bahwa pendidikan dasar terdiri dari SD
(Sekolah Dasar)/sederajat dan SMP (Sekolah Menengah
Pertama)/sederajat. Pembelajaran yang diterapkan di SMP bertujuan
meningkatkan kompetensi siswa dengan cara pemberian materi, modul
pelatihan serta ujian dalam setiap mata pelajaran.

4. Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan pengertian


kecamatan adalah daerah bagian kabupaten (kota) yang membawahkan
beberapa kelurahan. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai
perangkat daerah kabupaten/kota (PP. 19 tahun 2008). Dalam hal ini,
kecamatan yang akan dikaji adalah Kecamatan Air Hitam. Kecamatan Air
5
Hitam berada di KabupatenSarolangun, Jambi, Indonesia. Kecamatan ini
memiliki luas 780,3 km² dan terdiri dari 9 desa/kelurahan. Kecamatan Air
Hitam memiliki populasi sebanyak 24.209 jiwa.

C. Kerangka Teori/Hipotesis

Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara


terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dari definisi tersebut, kita dapat melihat
bahwa hipotesis adalah suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan
dan merupakan dugaan peneliti yang diturunkan dari teori yang telah ada.
Berdasarkan rumusan masalah, dapat diambil beberapa hipotesis.
Pertama, para pelajar menganggap belajar bahasa Inggris adalah
kewajiban, bukan pilihan. Guru tidak memberikan bimbingan lebih kepada
peserta didik dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga
mereka tidak dapat menikmati dan memahami pentingnya bahasa Inggris.
Kedua, para pelajar malas untuk berbicara dalam bahasa Inggris karena
merasa malu. Para pelajar akan membenci sesuatu jika merasa "dipaksa" untuk
mempelajari hal yang tidak menarik bagi mereka.
Ketiga, dinas pendidikan setempat kurang menyediakan fasilitas
pembelajaran bahasa Inggris yang layak karena mereka berpikir bahwa para
pelajar ini tidak akan menggunakan bahasa Inggris karena mereka tinggal di
pedesaan. Prospek kerja yang menggunakan bahasa Inggris sangat jarang dan
mereka tidak berpikir dalam jangka panjang bahwa para pelajar dapat meraih
pendidikan yang lebih tinggi di perkotaan.
Keempat, kebanyakan sekolah di kecamatan tidak menggunakan
pendekatan induktif untuk pembelajaran bahasa. Bahasa Inggris hanya dianggap
sebagai tata bahasa, struktur kalimat, serta lembar kerja yang membosankan dan
melelahkan bagi generasi muda. Oleh karena itu, para pelajar menjadi sulit
mengerti karena tidak dapat membuat kesimpulan dan struktur konseptual sendiri.

6
BAB III
METODOLOGI

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan metode


penelitian etnografi, yaitu penelitian kualitatif yang berkaitan dengan
pemahaman perilaku manusia dari kerangka acuan manusia. Dalam penelitian
ini, subjek diminta untuk memberikan gagasan mereka, menceritakan
pengalaman, dan menggambarkan perasaan mereka. Penelitian kualitatif juga
berorientasi pada penemuan, eksplorasi, ekspansionis, dan induktif. Tujuannya
untuk menemukan faktor-faktor dalam kehidupan subjek yang akan
menjelaskan kebiasaan, minat, maupun keputusan yang diambil subjek.
Penelitian ini juga bersifat deskriptif, dimana peneliti memulai dengan
pertanyaan umum atau pertanyaan spesifik. Karena bersifat deskriptif, data
mengatur, meringkas, dan menunjukkan gambaran secara eksplisit.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data terdiri dari dua tahap. Pertama, kuesioner yang
meliputi pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan skala likert, dan jawaban
singkat. Kemudian, ada pertanyaan lanjutan sehubungan dengan jawaban yang
diberikan pengisi kuesioner melalui email. Kedua, ada wawancara tatap muka
yang merupakan kesempatan bertemu langsung dengan informan untuk
menyelidiki dan bertukar ide melalui tanya jawab. Dalam penelitian ini,
peneliti mewawancari 6 kepala SMP di Kecamatan Air Hitam. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui persepsi mengenai kegiatan pembelajaran bahasa
Inggris di sekolah.

C. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan melibatkan interpretasi, analisis, dan


penjelasan, bukan hanya deskripsi. Penjelasan mengambil bentuk teori

7
“membumi”, yang artinya mendasari hasil dari data yang dicapai melalui
proses sistematis induksi. Data juga dianalisis dengan mengeksplorasi,
mendeskripsikan, dan memperhitungkan dengan baik semua faktor yang dapat
memengaruhi kebiasaan, minat, maupun keputusan yang diambil subjek.

8
BAB IV

JADWAL PENELITIAN

A. Jadwal Penelitian
No. Nama Kegiatan Waktu Penelitian (2021)
Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan :
penyusunan
proposal,
penyusunan
instrument, dan
studi dokumentasi
2. Seminar proposal
3. Pelaksanaan
penelitian
4. Analisis data
5. Penyusunan
laporan
6. Seminar hasil
penelitian dan
penyerahan laporan

9
DAFTAR PUSTAKA

Baharudin. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Brumfit, Christopher. 2001. Individual Freedom in language teaching. Oxford:


Oxford University Press.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi


Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
dan Depdikbud. 

Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algesindo.

Hardini, Israini. 2012. Strategi Pembelajaran Tepadu.Yogyakarta: FAMILIA.

Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun


2003 Pasal 17 Tentang Pendidikan Dasar. Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003, Nomor 78. Jakarta: Sekertariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2008. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008 Tentang


Kecamatan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Nomor
40. Jakarta: Sekertariat Negara.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutriyanto. 2009. “Faktor Penghambat Pembelajaran Bola Voli Siswi Kelas X


MAN 3 Yogyakarta”. Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai