Disusun Oeh:
Nisrina Naurotuzzahiyah
2002101127
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa inggris merupakan Bahasa internasional yang telah dijadikan
sebagai Bahasa kedua dari beberapa negara. Bahasa inggris secara global telah
menguasai hampir segala aspek kehidupan. Baik itu Pendidikan, ekonomi,
politik maupun social budaya (Hidayah, 2021). Hal tersebut menjadikan tujuan
dari adanya pembelajaran Bahasa inggris yakni agar pelajar dapat
berkomunikasi secara baik tidak hanya dalam ranah nasional tetapi juga
internasional. Pelajar diharapkan mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris
baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi disini berarti semua yang mereka
pahami dari apa yang mereka ucapkan dan yang mereka dengarkan. Merak
mampu dengan cakap memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara
begitu juga sebaliknya tanpa adanya kesulitan. Namun dilihat dari status Bahasa
inggris sebagai foreign language (bahasa asing) menjadikan bahasa inggris sulit
dipelajari oleh semua kalangan (Andika & Mardiana, 2023)
Status bahasa inggris yang merupakan Bahasa asing bagi Masyarakat
indonesia menjadikan Bahasa inggris sulit dipelajari entah itu dari kalangan
siswa sekolah dasar ataupun mahasiswa dari perguruan tinggi sekalipun. Oleh
karena itu, pembelajaran bahasa inggris hendaknya sedini mungkin diajarkan
kepada pelajar tak terkecuali untuk tingkat sekolah dasar (SD). Upaya dalam
meningkatkan kemampuan bahasa inggris anak dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Instasi pendidikan dapat mengundang guru atau infrastruktur
untuk mengisi pelatihan atau ektrakurikuler bahasa inggris. Kegiatan-kegiatan
pendukung seperti praktek berbicara (conversation), storytelling, latihan debat
(debate), dan pidato (speech) dapat meningkatkan kemampuan bahasa inggris
anak. Keterampilan-keterampilan tersebut jika terus diasah akan memberikan
dampak signifikan terhadap kemampuan komunikasi bahasa inggris anak.
Pembelajaran bahasa inggris tidak hanya mengasah keterampilan berbahasa
tetapi juga membentuk kebiasaan dan sikap siswa serta kemempuan dasar siswa
dalam berbahasa (Dalilah & Sya, 2022)
1
2
saja tanpa ada proses praktik berbicara secara langsung. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang menjadikan bahasa sebagai
target adalah CLIL (Content And Language Integrated Learning). Coyle
berpendapat bahwa pendekatan CLIL (Content And Language Integrated
Learning) pembelajaran digunakan untuk memahami konten dan mendalami
bahasa yang digunakan kegiatan belajar mengajar (Nurkhin, 2014). Sedangkan
menurut Marsh, “CLIL is a dual-focused educational approach in which an
additional language is used for the learning and teaching of content and
language with the objective of promoting both content and language mastery to
predefined levels”. CLIL adalah pendekatan pendidikan dengan fokus ganda
yang didalamnya terdapat tambahan bahasa digunakan untuk pembelajaran dan
pengajaran konten dan bahasa dengan tujuan mempromosikan keduanya
penguasaan konten dan bahasa ke tingkat yang telah ditentukan. Pendekatan
CLIL hanya berfokus pada dua hal yaitu bahasa yang dijadikan tujuan dalam
penguasaan materi dan bahasa tambahan yang diterapkan sebagai pendukung
dalam pembelajaran (Wahyuningsih et al., 2022a)
CLIL (Content And Language Integrated Learning) merupakan model
pendekatan pembelajaran yang memadukan bahasa dan isi, komunikasi, dan
pemahaman budaya dalam proses pembelajaran. CLIL memanfaatkan bahasa
sebagai disiplin ilmu sekaligus sebagai sarana dalam membangn ilmu dan
transformasi ilmu. CLIL berpusat pada content and language yang digunakan
dalam mengantarkan pembelajaran. Pada kurikulum 2013 CLIL disebut juga
dengan pendekatan tematik integral dalam wujud penerapan. Secara sederhana
CLIL menjadikan bahasa inggris sebagai konten subjek dan secara bersamaan
menguasai aspek kebahasaan serta mampu dalam penggunaan bahasa sebagai
alat komunikasi baik secara lisan maupun tulisan (Fadilah et al., n.d.-a)
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan maka penelitian ini
berfokus pada Implementasi CLIL (Content And Language Integrated
Learning) Pada Proses Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas V Di Internatonal
Islamic School Magetan
4
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian maka tujuan
masalah dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi CLIL
(Content And Language Integrated Learning) Pada Proses Pembelajaran
Bahasa Inggris Kelas V Di Internatonal Islamic School Magetan
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi Universitas PGRI Madiun
Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan sarana acuan dalam
meningkatkan dan menambah wawasan mengenai Implementasi CLIL
(Content And Language Integrated Learning) Pada Proses
Pembelajaran Kelas V dikalangan mahasiswa
2) Bagi Peneliti
a. Penelitian ini untuk memenuhi syarat dalam rangka
menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Seminar Proposal
b. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama
perkuliahan ke dalam karya nyata
3) Bagi Masyarakat Umum
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi
yang luas mengenai Implementasi CLIL (Content And Language
Integrated Learning) Pada Proses Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas
III Di Internatonal Islamic School Magetan
E. Definisi Istilah
1. Implementasi
Implementasi merupakan aktivitas, tindakan, aksi, atau mekanisme
adanaya suatu system yang tidak hanya sekedar aktivitas tetapi
merupakan suatu kegiatan yang tersusun dan terencana untuk mencapai
tujuan kegiatan
Implementasi dapat diartikan sebagai aktivitas yang meneyesuaikan
antara proses interaksi dengan tujuan dan tindakan dengan tujuan untuk
mencapai birokrasi yang efektif
5
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. CLIL (Content And Language Integrated Learning)
a. Pengertian CLIL (Content And Language Integrated Learning)
Content and Language Integrated Learning (CLIL) merupakan
suatu pendekatan yang digunakan dalam Pendidikan yang memiliki
focus ganda yaitu penggunaan Bahasa tambahan selama proses
pembelajaran baik dalam segi Bahasa maupun content. Hal ini dapat
diartikan bahwa dengan menggunakan pendekatan Content and
Language Integrated Learning (CLIL) merupakan inovasi dalam
pembelajaran yang menekankan pada kesua aspek tersebut pada waktu
tertentu. (Coyle et al., 2010)
Content and Language Integrated Learning (CLIL) berasal dari
konteks Eropa pada tahun 1994 yang merupakan istilah yang digunakan
untuk merancang dan menggambarkan secara lebih lanjut mengenai
praktik yang baik yang dicapai dalam berbagai jenis lingkungan sekolah
Dimana proses pembelajaran berlangsung menggunakan Bahasa
tambahan. (Coyle et al., 2010)
Content and Language Integrated Learning (CLIL) adalah
pendekatan yang memberikan perhatian khusus terhadap Bahasa
tambahan sebagai bentuk intruksi yang berfokus ganda dengan
memberikan perhatian baik dalam Bahasa maupun konten.(Asmi et al.,
n.d.-a)
Content and Language Integrated Learning (CLIL) merupakan
pembelajaran baru bagi siswa Dimana siswa belaar mengenai Bahasa
baru yang bukan merupakan Bahasa mereka sendiri. Sehingga terdapat
dua elemen dalam pembelajaran yakni subjek, yaitu mata pelaaran
akademik siswa atau keterampilan hidup yang diajarkan didalam kelas,
dan media pengajaran, yaitu Bahasa yang digunakan dalam kelas untuk
menjelaskan subjek. Selama proses pembelajaran dengan menggunaka
6
7
utama pada anak. Guru harus melibatkan orang tua dalam segala
aspek baik itu dalam proses pengambilan Keputusan dan
berpatisipasi dalam kegiatan pengayaan anak-anak mereka.
6) Upaya dari semua pihak yang terlibat
CLIL tidak hanya program antara guru dan siswa saja tapi
semua pihak yang terlibat juga harus turut berupaya dalam
mensukseskannya. Orang tua, pendidik, dan otoritas pendidika
sekolah juga harus secara aktif dan terlibat dalam merencanakan
kebijakan untuk mengimplementasikan program dan
menyediakan sarana prasarana yang menunjang keberhasilan
program selama proses pembelajaran. Dalam merncanakan dan
melaksanakan CLIL dibutuhkan mobilitas yang kuat pada
pendidik agar kebutuhan proyek dapat sesuai dengan konten
mata Pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.
7) Profil dan pelatihan pendidik
Dua factor yang paling penting dalam menentukan
efektivitas sekolah dan prestasi siswa adalah kualitas pendidik
dan kepala sekolah. Pelatihan pendidik dalam penguasaan
Bahasa teoritis dan pedagogic merupakan aspek penting dalam
Program Pendidikan multibahasa.
8) Visi dan tujuan yang tinggi
Harapan dan penialaian tinggi sekolah diterbitkan dalam visi
dan tujuan kemudian disebarluaskan kepada seluruh komunitas
sekolah dan dijelaskan kepada peserta didik, staf, orang tua. Hal
ini bertujuan agar seluruh komponen yang terlibat dapat
memahami secara baik tujuan diadakannya program tersebut.
9) Materi
Agar hasil akademik siswa sesuai dengan yang diharapkan
maka harus ada hubungan yang jelas antara kurikulum dan
materi yang tepat untuk mempelajari Bahasa inggris dan
kontennya.
10
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif berupa
case study. Penelitian case study (studi kasus) adalah penelitian yang dilakukan
secara mendalam kepada individu tertentu mengenai suatu kelompok, satu
program kegiatan, dengan satu kondisi pada satu tempat tertentu dengan tujuan
untuk memperoleh deskripsi secara utuh serta mendalam dan dianalasis untuk
menghasilkan sebuah teori.
Ciri dari penyajian data penelitian kualitatif adalah data yang telah diperoleh
disajikan dengan bentuk uraian dan Analisa dari temuan yang telah didapat.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif, yakni bertujuan untuk mengkaji berbagai msalah yang timbul sesuai
kondisi nyata lingkungan tempat dilakukannya penelitian ini.
Secara teknis penelitian ini dilkukan untuk mendeskripsikan secara jelas dan
terarah mengenai temuan lapangan berdasarkan Analisa data yang dilakukan
terhadap fenomena yang terjadi selama proses pembelajaran bahasa inggris
dengan menggunakan pendekatan Content Language Integrated Learning
(CLIL). Alasan pengguanaan metode kualitatif pada penelitian ini adalah karena
penelitian ini bertujuan unutk memahami suatu kondisi social, peristiwa, peran,
interaksi, dan kelompok. Dengan demikian penelitian ini tidak dimaksudkan
untuk mencari penelitian-penelitian baru. Penelitian kualitatif mendeskripsikan
tulisan atau kata-kata lisan dari orang atau pelaku yang diamati dan data yang
diperoleh dinyatakan sebagaimana adanya tanpa ada perubahan dalam bentuk
symbol atau bilangan serta analisis yang digunakan dilakukan secara kualitatif
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dipilih berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada
Lembaga yang akan digunakan sebagai temapat melakukan penelitian,
sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ditentukan berdasarkan jadwal yang
telah dibuat.
20
21
Hasil lanjutan mengenai tempat dan waktu penelitian dapat dirincikan sebagai
berikut:
1. Tempat penelitian
Tempat penelitian yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan yaitu
di International Islamis School Magetan yang beralamatkan di Jalan
Monginsidi No. 52, Candirejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten
Magetan Provinsi Jawa Timur.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini membutuhkan waktu 6 bulan terhitung dari pengajuan
judul sampai penyusunan laporan akhir. Penelitian dilaksanakan pada
semester genap tahun ajaran 2023/2024.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Bulan ke-
No. Jadwal penelitian
1 2 3 4 5 6
1. Observasi
2. Pengajuan Proposal Penelitian
3. Penyusunan Instrument Penelitian
4. Pengambilan Data Di Lapangan
5. Penyusuna Bab IV dan Bab V
6. Penyusunan Laporan Penelitian
C. Sumber Data
Menurut Dimyati, Sumber data merupakan asal data diperoleh atau dari
mana data-data diperoleh.sumber data berfungsi untuk mengumpylkan
informasi baik berupa data primer atau data sekunder. Data primer adalah data
yang diambil secara langsung dari lapangan. Sedangkan data sekunder adalah
sumber data yang tidak langsung memberikan data, merupakan data yang
diperoleh dari bahan bacaan. (Sugiyono, 2019)
Sumber data pada penelitian ini didasarkan pad focus penelitian sehingga
data yang ada dalam penelitian ini nantinya akan digunakan untuk mencari data
pada penelitian:
22
dipelajari oleh
siswa.
yang
disampaikan
2. Guru
menyiapkan/
memberikan
media
pembelajaran
dengan kurang
lengkap / sesuai
dengan materi
pembelajaran
yang
disampaikan
3. Guru
menyiapkan/
memberikan
media
pembelajaran
dengan tidak
lengkap / sesuai
dengan materi
pembelajaran
yang
disampaikan
4. Guru tidak
menyiapkan/
memberikan
media
pembelajaran
siswa untuk
bertanya
media sesuai
dengan materi
pembelajaran
yang akan
disampaikan
pembelajaran
3. Guru
melaksanakan
rangkaian
pembelajaran
(kegiatan
pembuka, inti,
penutup)
4. Guru
memberikan
siswa
kesempatan
untuk
bertanya dan
memberikan
komentar
mengenai
materi
pembelajaran
yang
disampaikan
5. Siswa aktif
dalam
mengikuti
seluruh
aktivitas
pembelajaran
6. Siswa aktif
bertanya
dan/atau
mengerjakan
tugas yang
diberikan oleh
guru
29
penyusunan Bab I, II, III. Langkah selanjutnya meminta surat izin dari pihak
kampus untuk melakukan penelitian pada tempat dilaksanakannya
penelitian. Langkah selanjutnya adalah menyusu instrument penelitian yang
akan digunakan dalam kegiatan penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilaksanakan apabila pada tahap perencanaan
telah mendapat persetujuan dan perijinan untuk melakukan penelitian.
Dalam tahap pelaksanaan ini yang dilakukan adalah mengumpulkan data-
data yang diperlukan. Setelah data terkumpul, Langkah selanjutnya adalah
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan
Content Language Integrated Learning (CLIL) di kelas III International
Islamic School Magetan. Peneliti mengadakan penelitian sekaligus
observasi dan mengumpulkan data-data yang diperlukan. Setelah semua
data terkumpul peneliti menganalisis data kemudian menarik kesimpulan.
3. Tahap pelaporan
Tahap terakhir yaitu tahap pelaporan. Pada tahap ini peneliti akan
menyusun laporan berupa skripsi dengan bimbingan dosen pembimbing I
dan dosen pembimbing II hingga penulisan skripsi selesai dan siap diuji
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Y. (n.d.). KEDUDUKAN BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA
PENGANTAR DALAM DUNIA PENDIDIKAN.
Akhiruddin, & Sujarwo. (2020). PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN
EKSTRAKURIKULER BAHASA INGGRIS SISWA DALAM
MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 PADA SEKOLAH DASAR
INPRES GOWA. Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri, 4(2).
Andika, M., & Mardiana, N. (2023a). EDUKASI PENTINGNYA BAHASA
INGGRIS DI ERA GLOBALISASI. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, 4(1), 246–251. https://doi.org/10.31949/jb.v4i1.3961
Ardianti, Y., & Amalia, N. (2022). Kurikulum Merdeka: Pemaknaan Merdeka
dalam Perencanaan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Dan
Pengembangan Pendidikan, 6(3), 399–407.
https://doi.org/10.23887/jppp.v6i3.55749
Arif, R. A., Purwanto, K. K., & Maknunah, J. (2022a). BIMBINGAN BELAJAR
MAHIR BERBAHASA INGGRIS UNTUK ANAK-ANAK USIA SEKOLAH
DASAR MELALUI VOCABULARY BUILDING DAN SPEAKING. JMM
(Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(2), 1296.
https://doi.org/10.31764/jmm.v6i2.7180
Asholahudin, M. (n.d.). KOMPETENSI BAHASA INGGRIS.
Asmi, N., Menengah, S. S., Negeri, A., & Pusako, B. (n.d.-a). PENDEKATAN
CONTENT AND LANGUAGE INTEGRATED LEARNING (CLIL):
PARADIGMA PEMBELAJARAN BARU KURIKULUM 2013 DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.
Basti, Nuraeni, Fadhlih, A. M., Salu, B., Masadi, Ratnawati, Subaedah, S.,
Anggriawan, T., Zakaria, S., Marhani, Bahriaty, S., Sudirman, Salo, E. S.,
Rusmin, L., Amaliyah, N., Ba’ru, Y., & Yulianti. (2021). Teori dan Inovasi
Pendidikan Masa Depan| i (S. Zakaria, Sudirman, L. Rusmin, & Marhani,
Eds.). CV. SYAHADAH CREATIVE MEDIA (SCM).
Brown, H. D. (2007). Principles of Language Learning and Teaching. New Jersey:
Prentice Hall Regents.
Coyle, D., Hood, P., & Marsh, D. (2010). CLIL : content and language integrated
learning. Cambridge University Press.
Dalilah, W. K., & Sya, M. F. (2022a). PROBLEMATIKA BERBICARA BAHASA
INGGRIS PADA ANAK SEKOLAH DASAR. In Karimah Tauhid (Vol. 1).
Wijaya, I. K. (n.d.). PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR.
32
Fadilah, A., Muktadir, A., & Djuwita, P. (n.d.-a). Pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Pendekatan Content and Language Integrated Learning (CLIL) pada
Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas IV SDN 86 Kaur. 6(1), 2023.
Hidayah, W. N. (2021b). KONSEP SOLUSI TERHADAP PROBLEM
KETERAMPILAN (SKILLS) BERBAHASA INGGRIS DI LEMBAGA
PENDIDIKAN INDONESIA. Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi), 2(10).
Kaltsum, H. U. (2016). BAHASA INGGRIS DALAM KURIKULUM 2013 DI
SEKOLAH DASAR.
Lexy J. Moleong. (2018). Metodologi penelitian kualitatif / penulis, Prof. DR. Lexy
J. Moleong, M.A. (38th ed.). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Macdonald, J. Dann. (1959). The executioners. Hale.
Maduwu, B. (2016). PENTINGNYA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI
SEKOLAH. Jurnal Warta.
Maili, S. N. (2018). BAHASA INGGRIS PADA SEKOLAH DASAR: MENGAPA
PERLU DAN MENGAPA DIPERSOALKAN. JUDIKA (Jurnal Pendidikan
Unsika), 6(1), 23–28. http://
Ningrum, A. S. (2021, December 12). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Kurikulum Merdeka Belajar (Metode Belajar). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar (Metode Belajar).
https://doi.org/10.34007/ppd.v1i1.186
Nugraha, T., Samrotul Fuadah, U., & Mutiasih, P. (2020a). HOW TO TEACH
BILINGUAL PROGRAM? : AN APPLICATION OF CONTENT AND
LANGUAGE INTEGRATED LEARNING ON PRIMARY SCHOOL. Jurnal
Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, 7(2).
Nugroho, T., & Narawaty, D. (2022). KURIKULUM 2013, KURIKULUM
DARURAT(2020-2021), DAN KURIKULUM PROTOTIPE ATAU
KURIKULUM MERDEKA (2022) MATA PELAJARAN BAHASA
INGGRIS: SUATU KAJIAN BANDINGAN. Jakarta, 1, 373–382.
Listia, R. (n.d.). National Seminar Proceeding |468. KENDALA PENGAJARAN
BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR. www.depdiknas.
Pennycook, A. (1995). English in the World/the World in English. Cambridge
University Press.
permendiknas_23_06_lampiran. (n.d.).
Pouw, O. A., & Mulyanti, D. (2023). KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM
MERDEKA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI JENJANG
SMA. Jurnal Inspirasi Ilmu Manajemen, 1(2).
33
Putri, D. A., & Sya, M. F. (2022). KEMAMPUAN PENGUCAPAN BAHASA
INGGRIS DI TINGKAT SEKOLAH DASAR. Karimah Tauhid, 1(3).
Putri Danis Anindita, & Sya Mega Febriani. (2022). KEMAMPUAN
PENGUCAPAN BAHASA INGGRIS DI TINGKAT SEKOLAH DASAR.
Karimah Tauhid, 1(3), 2963-590X.
rahim, farida. (2005). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar (1st ed.). Jakarta :
Bumi aksara.
Samiei, F., & Ebadi, S. (2021). Exploring EFL learners’ inferential reading
comprehension skills through a flipped classroom. Research and Practice in
Technology Enhanced Learning, 16(1). https://doi.org/10.1186/s41039-021-
00157-9
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D (pertama).
Alfabeta.
Sujarwo, & Akhiruddin. (2020). PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN
EKSTRAKURIKULER BAHASA INGGRIS SISWA DALAM
MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0 PADA SEKOLAH DASAR
INPRES GOWA. Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri, 4(2).
Uno, H. H. B. (2008). Prpfesi pendidikan Problema, solusi, dan reformasi
pendidikan di indonesia. bumi aksara.
Wahyuningsih, P. I., Nuryatin, A., & Pristiwati, R. (2022b). Pengembangan Media
Interaktif Berbasis Adobe Flash dengan Pendekatan Content and Language
Integrated Learning (CLIL) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Siswa SD. Jurnal Basicedu, 6(2), 1990–2001.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2312
Wiralodra Jln Ir Juanda Km, U. H., Barat, J., & Wiralodra, G. (2022a). Content and
Language Integrated Learning (CLIL) dalam Kurikulum ABEKA Sekolah
Internasional. 13(2).
Zaim, M. (2016). evaluasi pembelajaran bahasa inggris (pertama). kencana.
34