Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY SISWA
MENGGUNAKAN BATTLESHIP GAMES PADA SISWA KELAS VI
SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CIBODAS TAHUN AJARAN 2022-2023

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif

Oleh:
Silvia Dwi Agustin
NIM. 22844015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL BAHASA DAN SASTRA
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
GARUT
2023
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................3
E. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..............................................................................5
A. Pengertian Vocabulary (Kosakata) ...........................................................5
B. Macam-Macam Kosakata..........................................................................6
C. Manfaat Kosakata......................................................................................7
D. Game Dalam Pembelajaran ......................................................................7
E. Battleship Games .....................................................................................7
F. Penelitian Yang Relevan ..........................................................................9
G. Kerangka Berpikir ....................................................................................9
H. Hipotesa.....................................................................................................10
BAB III METODELOGI PENELITIAN ..........................................................11
A. Subjek dan Objek Penelitian .....................................................................11
B. Tempat Penelitian......................................................................................11
C. Rancangan Penelitian ................................................................................11
D. Tekhnik Pengumpulan Data ......................................................................14
E. Analisis Data .............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 16

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusia (siswa) dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan belajar siswa. Sekolah dasar merupakan salah satu jenjang dalam
pendidikan yang harus dilalui oleh anak berumur tujuh sampai dengan dua belas
tahun. Beberapa mata pelajaran di ajarkan pada level sekolah dasar salah satunya
bahasa Inggris.
Kurikulum di Indonesia mewajibkan Bahasa Inggris menjadi salah satu
bahasa yang harus dipelajari karena Bahasa Inggis merupakan bahasa
internasional. Untuk menguasai bahasa Inggris, ada 4 keterampilan yang wajib
dikuasai yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Selain itu
vocabulary merupakan salah satu komponen yang tidak kalah penting dalam
mempelajari bahasa Inggris. (Azizah, 2020; Raveloarinirina & Tou, 2017;
Sulistiana et al., 2019)
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting di era globalisasi
ini karena predikatnya sebagai bahasa Internasional mengharuskan semua orang
didunia berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, itu yang menjadi salah
satu faktor penting mengapa bahasa Inggris sangat penting dipelajari di usia dini
termasuk di level sekolah dasar.
SDN 1 Cibodas merupakan sekolah yang bernaung dibawah kedinasan
jadi sekolah menerapkan kurikulum baru yang dirancang oleh pemerintah, dan
tentunya bahasa Inggris juga masih menerapkan kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di dua kelas yakni kelas 4, 5 dan
kelas 6. Bahasa Inggris masih bisa diajarkan di tiga kelas tersebut.
Penguasaan vocabulary di dalam Bahasa Inggris sangatlah penting baik
untuk mendengar, berbicara, membaca, dan terlebih lagi dalam menulis
(Hidayati, 2020; S.AvilaVarela et al., 2021; Setiawati, 2017). Menurut Juhendi
(dalam Apriandari, 2019) dalam penelitiannya mengatakan bahwa vocabulary
adalah sebuah aspek penting dalam bahasa, karena ia hadir di setia kemapuan
bahasa yang meliputi mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Banyak
orang menyadari bahwa vocabulary mereka sangat terbatas sehingga mereka
mendapatkan kesulitan dalam menyampaikan ide pikiran mereka.
Namun seperti yang kita ketahui juga bahwa anak usia sekolah dasar
lebih sulit untuk fokus terhadap pembelajaran dan mudah bosan ketika
pembelajaran yang mereka rasa sangat sulit untuk mereka pelajari. Untuk
memudahkan anak dalam mempelajari bahasa, maka diperlukan pemahaman
mengenai kosakata yang merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran
suatu bahasa, sehingga penting bagi seseorang untuk menguasai dan terus
meningkatkan kemampuan bahasanya (Ulfah et al., 2019)
Oleh karena itu, untuk mengajarkan bahasa asing pada anak sekolah
dasar, diperlukan media, teknik atau metode yang menarik yang memadukan
proses pembelejaran melalui permainan sehingga anak secara tidak sadar
melakukan proses belajar dengan cara yang menyenangkan yaitu melalui
permainan. Dalam hal ini, peneliti mencoba menerapkan salah satu permainan
yaitu battle ship game yang peneliti yakin mampu meningkatkan kosa kata
siswa.
Menurut (Rodin et al., 1988) Battle Ship game adalah game yang
mengkombinasikan strategi dan keberuntungan, sebuah kapal akan mencoba
menenggelamkan kapal yang lain dengan mencari tahu kordinat dari kapal
lawannya. Sementara (Srisuphab and Silapachote, 2013) menjelaskan bahwa
battle ship game merupakan permainan yang mengkombinasikan antara aktifitas
didalam kelas dengan pembelajaran kooperatif.
Dari penjelasan diatas battle ship game merupakan games yang mampu
melatih kerjasama siswa dan menarik perhatian mereka. Dengan bekerja sama,
diharapkan siswa mampu menyelesaikan masalah mereka lebih mudah dan bisa
memahami serta mengingat kosa kata bahasa inggris dengan cepat.
Berdasarakan permasalahan diatas dan karakteristik permainan battle
ship yang sangat efektif, peneliti yakin permainan battle ship mampu
menyelesaiakan masalah yang dihadapi siswa terkait dengan lemahnya kosa kata
siswa dan bahkan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
kosa kata bahasa inggris. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti
penggunaan permainan battleship dalam meningkatkan kemampuan kosa kata
siswa kelas VI SDN 1 Cibodas Tahun Ajaran 2022-2023.
Dalam penilitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan games untuk
meningkatkan kemampuan vocabulary siswa. Games yang digunakan adalah
games yang mampu melatih kerjasama siswa dan menarik perhatian mereka.
Games yang dinamakan battle ship ini diharapkan mampu membantu siswa
meningkatkan dan menambah kosa kata dalam bahasa inggris secara sederhana.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut “Apakah metode battle ship games mampu meningkatkan kosa kata
siswa kelas VI SDN 1 Cibodas dalam bahasa Inggris?”

C. Tujuan Penilitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk “Mengetahui
apakah metode battle ship games mampu meningkatkan kosa kata siswa kelas
VI SDN 1 Cibodas dalam bahasa Inggris”.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah:
1. Bagi Siswa
Melalui penerapan metode battle ship games diharapkan kegiatan belajar
aktif dan hasil belajar bahasa Inggris siswa meningkat.
2. Bagi Guru
Memperluas wawasan guru tentang penerapan metode baru dalam bahasa
Inggris. Serta dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar oleh guru
sehingga dapat meningkatkan kualitas profesional guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran di kelas sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
3. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam upaya
meningkatkan kualitas siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Inggris.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman tentang penelitian tindakan kelas, sebagai rujukan
untuk diimplementasikan pada mata pelajaran yang lainnya sehingga dapat
menjadi guru yang profesional.

E. Ruang Lingkup Penelitian


1. Permasalahan dalam penilitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan
kemampuan bahasa Inggris siswa.
2. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas VI Sekolah Dasar.
3. Penilitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Cibodas Kecamatan
Cikajang Kabupaten Garut.
4. Dalam penelitian ini dilaksanakan pada semester dua tahun ajaran
2022/2023.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Vocabulary (Kosakata)


Vocabulary atau kosakata adalah salah satu komponen penting dalam
bahasa. Bisa diartikan sebagai kumpulan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa
dan memberikan makna bila kita menggunakan bahasa tersebut. Kosakata
bahasa Inggris yang perlu dipelajari oleh siswa sekolah dasar diperkirakan
sebanyak kurang lebih 500 kata. Kosakata adalah salah satu aspek penting dalam
belajar bahasa asing. Tanpa penguasaan kosakata yang baik siapa saja akan
mendapatkan kesulitan dalam berbicara, membaca, mendengar, dan menulis.
Pemerolehan kosakata akan membantu orang dalam mendapatkan, pemahaman,
dan juga meningkatkan proses transfer ilmu untuk kehidupan yang lebih baik.
Penguasaan kosakata yang baik memungkinkan untuk kemajuan atau
kesuksesan dalam berbagai macam bidang, seperti komputer, teknologi,
ekonomi, politik, pariwisata, dan meningkatkan pendidikan.
Menurut Gorys Keraf dalam (Endah Tri Wahyuningsih, 2016)
mengemukakan bahwa “kosakata adalah unsur bahasa yang memiliki peran
penting dalam pengembangan keterampilan bahasa yang meliputi berbicara,
mendengar, membaca dan menulis yang merupakan perwujudan kesatuan
perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam penggunaannya”.
Tarigan dalam (Dian Indihadi, dkk 2009) mengemukakan bahwa kualitas
keterampilan berbahasa seseorang bergantung pada kuantitas dan kualitas
kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin
besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa.
Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa penguasaan kosa kata yang
cukup, penting untuk bisa belajar bahasa dengan baik. Kosa kata adalah katakata
yang dipahami orang baik maknanya maupun penggunaannya. Seseorang harus
punya kosa kata yang cukup untuk bisa memahami apa yang dibaca dan
didengar, bisa berbicara dan menulis dengan kata yang tepat sehingga bisa
dipahami oleh orang lain.
B. Macam-Macam Kosakata
Berdasarkan perkembangannya, Tarigan (dalam Dian Indihadi, dkk
2009) membagi kosakata kedalam tiga golongan :
1) Kosakata Dasar (Basic Vocabulary) adalah kata-kata yang tidak mudah
berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa latin.
Dalam kosakata dasar ini telah termasuk:
a). Istilah kekerabatan, misalnya : ayah, ibu, adik, kaka
b). Nama bagian tubuh, misalnya: kepala, rambut, mata
c). Kata ganti (diri, petunjuk), misalnya: saya, kamu, ini,itu
d). Kata bilangan pokok, misalnya:satu, dua, tiga, empat
e). Kata kerja pokok, misalnya: makan, minum, tidur
f). Kata keadaan pokok, misalnya: suka,duka,lapar, tua
g). Benda-benda universal, misalnya: tanah, air, api, udara, langit, bulan,
bintang, matahari, binatang, tumbuhan
2) Kosakata aktif (produktif) ialah kosakata yang sering digunakan dalam
berbicara dan menulis (mengarang). Pengembangan kosakara aktif dapat
dilakukan dengan melihat persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan
yang belum pernah didengar atau dilihat sebelumnya. Yang termasuk
kosakata aktif antara lain: bungan, matahari, angin,sebagai, jiwa, yang,
makan, duduk.
3). Kosakata pasif (reseptif) ialah kosakata yang jarang atau tidak pernah dipakai
atau hanya digunakan dlaam menyimak dan membaca. Artinya katakata yang
kita temui pada waktu menyimak dan membaca dapat dipahami, tetapi pada
waktu berbicaradan menulis kata-kata tersebut seolah-olah hilang. Yang
termasuk kosakata pasif antara lain puspa, kusma, bayu, pawana, bak,
laksana, bersemayam, bertitah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dari berbagai
macam kosakata memiliki peranannya masing-masing. Oleh karena itu alangkah
lebih baik jika macam-macam kosakata dapat diperkenalkan kepada anak sejak
dini dan tentunya sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
C. Manfaat Kosakata
Manfaat kosakata pada kegiatan pembelajaran bahasa sangat jelas sekali.
Kosakata erat hubungannya dengan setiap aspek pembelajaran bahasa. Bila
mempelajari reading, siswa harus mengetahui makna setiap kosakata agar
mampu memahami isi bacaan yang dibaca. Mempelajari speaking, siswa harus
memahami makna kosakata baru bisa berkomunikasi dengan baik. Mempelajari
listening, siswa juga harus mengetahui makna kosakata agar mampu memahami
apa yang didengar. Mempelajari writing juga, siswa harus memahamim makna
kosakata untuk bisa menulis dengan baik. Kosakata dapat juga disebut dengan
nafasnya bahasa, karena tanpa kosakata maka tidak akan ada bahasa.

D. Game Dalam Pembelajaran


Andrew Wright, David Betteridge dan Michael Buckby dalam bukunya
Game for Language Learning (2006) mengungkapkan bahwa game merupakan
aktifitas yang menghibur dan menarik, sering menantang, dan suatu aktifitas
dimana peserta didik bermain dan biasanya berinteraksi dengan yang lain. Itu
artinya mereka menganggap bahwa game merupakan hal yang menarik, karena
games mampu membuat siswa antusias untuk memainkannya, kadang game itu
menantang karena saat peserta didik memainkan games mereka harus jadi
pemenang dalam game itu, dan itu juga menghibur karena peserta didik senang
dan menikmati dalam bermain dan berinteraksi satu dengan yang lain.
Jill Hadfield (1987) mengatakan bahwa game adalah kegiatan dengan
aturan, sebuah tujuan, dan elemen kesenangan.
Dari penjelasan diatas bisa dikatakan bahwa games merupakan aktifitas
yang menyenangkan, yang bisa dilakukan didalam kelas sebagai rencana dan
trik, jadi games mampu menghibur siswa, dan juga bisa membuat proses belajar
dan pembelajaran menyenangkan khususnya siswa dan guru.

E. Battle Ship Game


Battle ship game adalah game yang menonjolkan kerja sama dalam
sebuah tim, game ini juga mampu menarik perhatian anak-anak karena temanya
yang banyak disukai oleh anak-anak umur sekolah dasar. Hinebaugh dalam
suryanto (2014) menjelaskan bahwa battle ship game merupakan permainan
lama yang mengharuskan pemainnya mempertahankan kapalnya dari serangan
dan mencoba mencari kapal lain untuk dihancurkan. Dalam penelitian ini penulis
mengadoptasi games battle ship untuk pembelajaran bahasa Inggris dari salah
satu blog tomy sambora. Cara kerja battle ship game menurut blog tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Membagi siswa menjadi 4-5 kelompok
2. Meminta siswa untuk memberi nama kapal (ship) mereka
3. Meminta mereka untuk memutuskan siapa yang menjadi captain dan
shooter. Captain dan shooter ini memiliki peran masing-masing. Captain
bertugas untuk mengingat nama kapal mereka dan shooter bertugas untuk
mengingat nama kapal kelompok yang lain. Jadi shooter bisa menembak
mereka dengan memanggil nama kapal kelompok lain.
Aktifitas yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Susun semua captain membentuk lingkaran. Anggota kapal berbaris
dibelakang captain dan shooter harus ada dipaling belakang.
2. Guru memutuskan leksikal area kosakata yang harus dicari oleh siswa, dan
kosakata itu nantinya akan menjadi pertahanan dari group tersebut. Setiap
siswa harus menemukan kosakatanya sendiri. Contoh leksikal vocabulary
yang digunakan “four legged animals”. Berikan waktu 1-2 menit untuk
siswa berpikir mencari kosakata sebanyak-banyaknya dari leksikal
vocabulary yang sudah diucapkan tersebut.
3. Mulai game dengan menyebutkan nama salah satu kapal, kemudian
captain harus membalas dengan kata yang termasuk leksikal vocabulary
yang sudah disebutkan. Contoh guru tadi menyebutkan “four legged
animal” kemudian captian harus membalas dengan Tiger, kemudian
diikuti oleh crew kapal yang lain contoh Cow, Sheep, sampai pada giliran
shooter menyebutkan kosa kata kemudian memanggil nama kapal yang
lain dan captain harus membalas dengan menyebutkan kosa kata lain
selain yang disebutkan kelompok yang pertama dan crew kapal yang lain
juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan kelompok tadi.
4. Jika salah satu captain tidak bisa membalas atau crew yang lain tidak bisa
menyebutkan kata. Maka kapal tersebut tenggelam dan crewnya boleh
bergabung dengan kelompok yang lain. Sehingga nanti akan ada dua
kelompok besar yang harus bertanding dan memenangkan pertempuran.

F. Penelitian Yang Relevan


Penelitian yang relevan penulis dapati setelah membaca beberapa
referensi karya ilmiah sebelumnya adalah sebuah karya ilmiah yang berjudul
“Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Dengan Menggunakan
Alphabet Game pada Siswa Kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Azzahidin
Pekanbaru” yang dilakukan oleh Juli Wakana. Juli Wakana melakukan
penelitian sama dengan yang dilakukan penulis hanya saja bedanya ada pada
independent variable yang digunakan yaitu Juli menggunakan alphabet game
untuk meningkatkan kosakata siswa sedangkan penulis menggunakan battleship
game dalam penulisan karya ilmiah.
Adapun hasil penelitian Juli menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan penguasaan kosakata dari siklus I ke siklus II. Demikian juga
hendaknya hasil penelitian yang akan dilakukan oleh penulis nantinya.

G. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Bahasa Inggris di SDN 1 Cibodas terkesan monoton, tidak
menarik dan menyebabkan siswa mengantuk, tidak berminat untuk aktif dalam
pembelajaran. Siswa malas bertanya, malas mengerjakan tugas, dan malas
mendengarkan penjelasan guru. Penugasan untuk dikerjakan di rumah juga
banyak yang tidak diselesaikan sendiri. Selama proses pembelajaran siswa lebih
banyak pasif. Kondisi tersebut menunjukkan siswa kurang berminat dalam
mengikuti pembelajaran
Oleh karena itu diperlukan perubahan proses pembelajaran untuk lebih
meningkatkan minat siswa dan mengurangi keengganan siswa dalam belajar
bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan metode
games. Proses ini lebih menyenangkan dan lebih menarik minat siswa untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran, saling mengajari pasangan kelompok
menentukan nilai kelompok. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa
lebih banyak berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mendiskusikan materi
dengan pasangan, berlatih mengerjakan soal, dan lainnya. Pada akhirnya hal
tersebut dapat meningkatkan minat belajar bahasa Inggris. Berdasarkan uraian
di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

H. Hipotesa
Berdasarakan teori dan kerangka berfikir diatas, hipotesis penelitian ini
sebagai berikut: “Penerapan metode battleship games dalam pengajaran bahasa
Inggris terhadap siswa kelas 6 SDN 1 Cibodas dapat meningkatkan kemampuan
kosakata”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Cibodas dengan
jumlah siswa 25 orang, yang terdiri 11 laki-laki dan 14 orang perempuan.
Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penggunaan battle ship game untuk
meningkatkan penguasaan kosakata siswa.

B. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI SDN 1 Cibodas,
tahun pelajaran 2022/2023.

C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan bulan Mei sampai dengan
Juni. Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklusnya dilakukan
dalam 2 kali pertemuan dengan tujuan agar siswa dan guru dapat beradaptasi
dengan metode pembelajaran yang digunakan. Rencana penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK
pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin yang dinyatakan dalam satu siklus
terdiri atas empat langkah, yaitu :
a. Perencanaan ( Planning )
b. Aksi atau tindakan (Acting)
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi ( Reflecting )
Ke-empat Langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar. 01. Empat langkah dalam PTK

Untuk merencanakan perbaikan, terlebih dahulu perlu dilakukan


identifikasi masalah, analisis, dan perumusan masalah. Identifikasi masalah dapat
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang pembelajaran
yang dikelola. Setelah masalah teridentifikasi, masalah perlu dianalisis dengan
cara melakukan refleksi dan menelaah berbagai dokumen terkait. Berdasarkan
hasil analisis, dipilih dan dirumuskan masalah yang paling mendesak dan
mungkin dipecahkan oleh guru. Setelah masalah dijabarkan, langkah berikutnya
adalah mencari/mengembangkan cara perbaikan yang dilakukan dengan
mengkaji teori dan hasil penelitian yang relevan, berdiskusi dengan teman sejawat
dan pakar, dan menggali pengalaman sendiri. Berdasarkan ini, dikembangkan cara
perbaikan atau tindakan yang sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru,
kemampuan siswa, sarana dan fasilitas yang tersedia, iklim belajar dan iklim kerja
di sekolah.
1. Perencanaan ( Planning )
Langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah :
a) Guru mempersiapkan silabus
b) Guru mempersiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan silabus
c) Guru mempersiapkan Lesson Plan (RPP)
d) Guru mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran (aksi)

2. Aksi (Tindakan)
Pelaksanaan Tindakan Kelas yang dilakukan sesuai dengan penelitian dalam
hal ini Meningkatkan Penguasaan Kosakata dengan Menggunakan Battleship
Game adalah :
a) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dalam kelompok.
b) Guru menjelaskan sistematika belajar dalam kelompok dengan
menggunakan battleship game.
c) Guru menentukan subjek pembelajaran yang akan dipelajari.
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi, maupun sistem pembelajaran yang akan dilaksnakan.
e) Guru tetap mendampingi dan mengarahkan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
f) Pembelajaran ditutup dengan doa

3. Observasi (observing)
Tahap observasi melibatkan teman sejawat sebagai observer. Observasi yang
efektif berlandaskan pada lima dasar, yaitu :
a) Harus ada perencanaan bersama antara peneliti dan observer
b) Fokus observasi harus ditetapkan sebelumnya secara bersama
c) Peneliti dan observer harus membangun kriteria observasi secara bersama
d) Observer harus memiliki pengalaman sebagai pengamat
e) Observasi akan bermanfaat apabila ada umpan balik dari hasil observasi
dan segera dilaksanakan sesuai aturan.
Dengan menggunakan lima dasar tersebut sebagai acuan observasi,
diharapkan kerjasama antar peneliti dan observer dapat memecahkan masalah
yang timbul dalam setiap siklus. Kerjasama ini juga yang nantinya akan
memberikan kontribusi baik bagi perbaikan pada setiap siklus sehingga
tercapai tujuann pembelajaran yang diharapkan.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi adalah renungan atau mengingat kembali apa yang sudah
dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi guru melakukan perencanaan tindak
lanjut, yang dapat berupa revisi dari rencana lama atau merubah pola yang lama
dengan pola yang baru. Kegiatan yang terangkum selama proses observasi
dicatat, dan dianalisa. Dan apakah battleship game sudah dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris di SDN 1
Cibodas atau belum. Data tersebutlah yang digunakan untuk menetukan
kegiatan siklus lanjutan yang akan dilakukan dalam siklus berikutnya. Data
yang sudah dianalisis inilah yang digunakan sebagai tolak ukur peningkatan
siklus berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis Data
Jenis data yang diyakini dan dibutuhkan penelitian dalam penelitian ini
adalah data yang diperoleh dengan dua cara yaitu observasi dan tes pada setiap
akhir siklus.
a. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan observasi adalah :
1) Observasi terhadap aktivitas guru selama pembelajaran dengan
menggunakan battleship game.
2) Observasi terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan battleship game.
Keseluruhan data observasi yang didapat tertera dalam lembar observasi yang
diisi oleh observer sebagai data kuantitatif yang berbentuk angka hasil
perhitungan yang dapat diproses dengan caradijumlahkan dan dibandingkan,
sehingga dapat diperoleh persentase.
b. Tes
Guru membuat beberapa tes tertulis dengan media berdasarkan materi yang
diajarkan. Pertanyaan yang dibuat adalah untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata. Tes ini sekaligus juga dapat
mengetahui kemampuan siswa dalam melafalkan kata-kata dalam bahasa
Inggris

E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis
komparatif pada dua variabel atau lebih dimana sampel-sampel yang
dikomparatifkan tidak berkorelasi adalah skor atau nilai dari kedua sampel
diperoleh dari subjek yang berbeda.
Untuk menganalisa data aktivitas guru dan siswa yang telah terkumpul
diolah dengan menggunakan rumus :
F P = -------- X 100 % N
P = Persentase peningkatan penguasaan vocabulary siswa
F = Frekwensi indikator keberhasilan yang terpenuhi
N = Jumlah keseluruhan indikator keberhasilan yang mesti dipenuhi
Untuk menetapkan tercapai atau tidaknya penguasaan kosa kata dengan
media pengantar alphabet game dapat diketahui dengan rentang nilai persentase
sebagai berikut :
76 % - 100 % = sangat baik 40 % - 55 % = kurang baik
56 % - 75 % = baik 0 % - 39 % = sangat kurang
DAFTAR PUSTAKA

Andrew Wright, D. B. dan M. B. (2006) ‘Games for Lang Learning.1.pdf’.


Cambridge University Press.
Artyani, D. D. et al. (2014) ‘DEVELOPING “ BATTLESHIP ” GAME BASED
MATER IAL FOR TEACHING GRAMMAR OF The Case of The Eighth Grade
of Junior High School Students’, 4(2), pp. 130–137.
Endah Tri Wahyuningsih (2016) ‘Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Kosakata Bahasa Inggris Melalui Penggunaan Media Papan Flanel’, Jurnal
pendidikan anak usia dini, Edisi ke 3, pp. 1–13.
Rodin, E. Y. et al. (1988) ‘DEVELOPING A STRATEGY FOR “ BATTLESHIP”’,
10(2), pp. 145–153.
Srisuphab, A. and Silapachote, P. (2013) ‘Rule-Based Systems Made Easy with
Battleship Games : A Well-Received Classroom Experience’, (August), pp.
560–564.
Suryanto, Iwan Supardi, E. B. (2016) ‘The Use Of Battleship Games in Teaching
Yes/No Question’, pp. 0–12.
http://tomysambora.blogspot.com. Di akses pada hari sabtu tanggal 16 Juni 2022

Anda mungkin juga menyukai