Oleh:
Silvia Dwi Agustin
NIM. 22844015
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusia (siswa) dengan cara mendorong dan memfasilitasi
kegiatan belajar siswa. Sekolah dasar merupakan salah satu jenjang dalam
pendidikan yang harus dilalui oleh anak berumur tujuh sampai dengan dua belas
tahun. Beberapa mata pelajaran di ajarkan pada level sekolah dasar salah satunya
bahasa Inggris.
Kurikulum di Indonesia mewajibkan Bahasa Inggris menjadi salah satu
bahasa yang harus dipelajari karena Bahasa Inggis merupakan bahasa
internasional. Untuk menguasai bahasa Inggris, ada 4 keterampilan yang wajib
dikuasai yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Selain itu
vocabulary merupakan salah satu komponen yang tidak kalah penting dalam
mempelajari bahasa Inggris. (Azizah, 2020; Raveloarinirina & Tou, 2017;
Sulistiana et al., 2019)
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting di era globalisasi
ini karena predikatnya sebagai bahasa Internasional mengharuskan semua orang
didunia berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, itu yang menjadi salah
satu faktor penting mengapa bahasa Inggris sangat penting dipelajari di usia dini
termasuk di level sekolah dasar.
SDN 1 Cibodas merupakan sekolah yang bernaung dibawah kedinasan
jadi sekolah menerapkan kurikulum baru yang dirancang oleh pemerintah, dan
tentunya bahasa Inggris juga masih menerapkan kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di dua kelas yakni kelas 4, 5 dan
kelas 6. Bahasa Inggris masih bisa diajarkan di tiga kelas tersebut.
Penguasaan vocabulary di dalam Bahasa Inggris sangatlah penting baik
untuk mendengar, berbicara, membaca, dan terlebih lagi dalam menulis
(Hidayati, 2020; S.AvilaVarela et al., 2021; Setiawati, 2017). Menurut Juhendi
(dalam Apriandari, 2019) dalam penelitiannya mengatakan bahwa vocabulary
adalah sebuah aspek penting dalam bahasa, karena ia hadir di setia kemapuan
bahasa yang meliputi mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Banyak
orang menyadari bahwa vocabulary mereka sangat terbatas sehingga mereka
mendapatkan kesulitan dalam menyampaikan ide pikiran mereka.
Namun seperti yang kita ketahui juga bahwa anak usia sekolah dasar
lebih sulit untuk fokus terhadap pembelajaran dan mudah bosan ketika
pembelajaran yang mereka rasa sangat sulit untuk mereka pelajari. Untuk
memudahkan anak dalam mempelajari bahasa, maka diperlukan pemahaman
mengenai kosakata yang merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran
suatu bahasa, sehingga penting bagi seseorang untuk menguasai dan terus
meningkatkan kemampuan bahasanya (Ulfah et al., 2019)
Oleh karena itu, untuk mengajarkan bahasa asing pada anak sekolah
dasar, diperlukan media, teknik atau metode yang menarik yang memadukan
proses pembelejaran melalui permainan sehingga anak secara tidak sadar
melakukan proses belajar dengan cara yang menyenangkan yaitu melalui
permainan. Dalam hal ini, peneliti mencoba menerapkan salah satu permainan
yaitu battle ship game yang peneliti yakin mampu meningkatkan kosa kata
siswa.
Menurut (Rodin et al., 1988) Battle Ship game adalah game yang
mengkombinasikan strategi dan keberuntungan, sebuah kapal akan mencoba
menenggelamkan kapal yang lain dengan mencari tahu kordinat dari kapal
lawannya. Sementara (Srisuphab and Silapachote, 2013) menjelaskan bahwa
battle ship game merupakan permainan yang mengkombinasikan antara aktifitas
didalam kelas dengan pembelajaran kooperatif.
Dari penjelasan diatas battle ship game merupakan games yang mampu
melatih kerjasama siswa dan menarik perhatian mereka. Dengan bekerja sama,
diharapkan siswa mampu menyelesaikan masalah mereka lebih mudah dan bisa
memahami serta mengingat kosa kata bahasa inggris dengan cepat.
Berdasarakan permasalahan diatas dan karakteristik permainan battle
ship yang sangat efektif, peneliti yakin permainan battle ship mampu
menyelesaiakan masalah yang dihadapi siswa terkait dengan lemahnya kosa kata
siswa dan bahkan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
kosa kata bahasa inggris. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti
penggunaan permainan battleship dalam meningkatkan kemampuan kosa kata
siswa kelas VI SDN 1 Cibodas Tahun Ajaran 2022-2023.
Dalam penilitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan games untuk
meningkatkan kemampuan vocabulary siswa. Games yang digunakan adalah
games yang mampu melatih kerjasama siswa dan menarik perhatian mereka.
Games yang dinamakan battle ship ini diharapkan mampu membantu siswa
meningkatkan dan menambah kosa kata dalam bahasa inggris secara sederhana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut “Apakah metode battle ship games mampu meningkatkan kosa kata
siswa kelas VI SDN 1 Cibodas dalam bahasa Inggris?”
C. Tujuan Penilitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk “Mengetahui
apakah metode battle ship games mampu meningkatkan kosa kata siswa kelas
VI SDN 1 Cibodas dalam bahasa Inggris”.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan adalah:
1. Bagi Siswa
Melalui penerapan metode battle ship games diharapkan kegiatan belajar
aktif dan hasil belajar bahasa Inggris siswa meningkat.
2. Bagi Guru
Memperluas wawasan guru tentang penerapan metode baru dalam bahasa
Inggris. Serta dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar oleh guru
sehingga dapat meningkatkan kualitas profesional guru dalam
menyelenggarakan pembelajaran di kelas sesuai dengan kurikulum yang
berlaku.
3. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah dalam upaya
meningkatkan kualitas siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Inggris.
4. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman tentang penelitian tindakan kelas, sebagai rujukan
untuk diimplementasikan pada mata pelajaran yang lainnya sehingga dapat
menjadi guru yang profesional.
G. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Bahasa Inggris di SDN 1 Cibodas terkesan monoton, tidak
menarik dan menyebabkan siswa mengantuk, tidak berminat untuk aktif dalam
pembelajaran. Siswa malas bertanya, malas mengerjakan tugas, dan malas
mendengarkan penjelasan guru. Penugasan untuk dikerjakan di rumah juga
banyak yang tidak diselesaikan sendiri. Selama proses pembelajaran siswa lebih
banyak pasif. Kondisi tersebut menunjukkan siswa kurang berminat dalam
mengikuti pembelajaran
Oleh karena itu diperlukan perubahan proses pembelajaran untuk lebih
meningkatkan minat siswa dan mengurangi keengganan siswa dalam belajar
bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan metode
games. Proses ini lebih menyenangkan dan lebih menarik minat siswa untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran, saling mengajari pasangan kelompok
menentukan nilai kelompok. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, siswa
lebih banyak berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mendiskusikan materi
dengan pasangan, berlatih mengerjakan soal, dan lainnya. Pada akhirnya hal
tersebut dapat meningkatkan minat belajar bahasa Inggris. Berdasarkan uraian
di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
H. Hipotesa
Berdasarakan teori dan kerangka berfikir diatas, hipotesis penelitian ini
sebagai berikut: “Penerapan metode battleship games dalam pengajaran bahasa
Inggris terhadap siswa kelas 6 SDN 1 Cibodas dapat meningkatkan kemampuan
kosakata”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VI SDN 1 Cibodas,
tahun pelajaran 2022/2023.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan bulan Mei sampai dengan
Juni. Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklusnya dilakukan
dalam 2 kali pertemuan dengan tujuan agar siswa dan guru dapat beradaptasi
dengan metode pembelajaran yang digunakan. Rencana penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK
pertama kali diperkenalkan oleh Kurt Lewin yang dinyatakan dalam satu siklus
terdiri atas empat langkah, yaitu :
a. Perencanaan ( Planning )
b. Aksi atau tindakan (Acting)
c. Observasi (Observing)
d. Refleksi ( Reflecting )
Ke-empat Langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
2. Aksi (Tindakan)
Pelaksanaan Tindakan Kelas yang dilakukan sesuai dengan penelitian dalam
hal ini Meningkatkan Penguasaan Kosakata dengan Menggunakan Battleship
Game adalah :
a) Guru mengingatkan kepada siswa untuk belajar dalam kelompok.
b) Guru menjelaskan sistematika belajar dalam kelompok dengan
menggunakan battleship game.
c) Guru menentukan subjek pembelajaran yang akan dipelajari.
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi, maupun sistem pembelajaran yang akan dilaksnakan.
e) Guru tetap mendampingi dan mengarahkan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
f) Pembelajaran ditutup dengan doa
3. Observasi (observing)
Tahap observasi melibatkan teman sejawat sebagai observer. Observasi yang
efektif berlandaskan pada lima dasar, yaitu :
a) Harus ada perencanaan bersama antara peneliti dan observer
b) Fokus observasi harus ditetapkan sebelumnya secara bersama
c) Peneliti dan observer harus membangun kriteria observasi secara bersama
d) Observer harus memiliki pengalaman sebagai pengamat
e) Observasi akan bermanfaat apabila ada umpan balik dari hasil observasi
dan segera dilaksanakan sesuai aturan.
Dengan menggunakan lima dasar tersebut sebagai acuan observasi,
diharapkan kerjasama antar peneliti dan observer dapat memecahkan masalah
yang timbul dalam setiap siklus. Kerjasama ini juga yang nantinya akan
memberikan kontribusi baik bagi perbaikan pada setiap siklus sehingga
tercapai tujuann pembelajaran yang diharapkan.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi adalah renungan atau mengingat kembali apa yang sudah
dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi guru melakukan perencanaan tindak
lanjut, yang dapat berupa revisi dari rencana lama atau merubah pola yang lama
dengan pola yang baru. Kegiatan yang terangkum selama proses observasi
dicatat, dan dianalisa. Dan apakah battleship game sudah dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris di SDN 1
Cibodas atau belum. Data tersebutlah yang digunakan untuk menetukan
kegiatan siklus lanjutan yang akan dilakukan dalam siklus berikutnya. Data
yang sudah dianalisis inilah yang digunakan sebagai tolak ukur peningkatan
siklus berikutnya.
E. Analisis Data
Analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis
komparatif pada dua variabel atau lebih dimana sampel-sampel yang
dikomparatifkan tidak berkorelasi adalah skor atau nilai dari kedua sampel
diperoleh dari subjek yang berbeda.
Untuk menganalisa data aktivitas guru dan siswa yang telah terkumpul
diolah dengan menggunakan rumus :
F P = -------- X 100 % N
P = Persentase peningkatan penguasaan vocabulary siswa
F = Frekwensi indikator keberhasilan yang terpenuhi
N = Jumlah keseluruhan indikator keberhasilan yang mesti dipenuhi
Untuk menetapkan tercapai atau tidaknya penguasaan kosa kata dengan
media pengantar alphabet game dapat diketahui dengan rentang nilai persentase
sebagai berikut :
76 % - 100 % = sangat baik 40 % - 55 % = kurang baik
56 % - 75 % = baik 0 % - 39 % = sangat kurang
DAFTAR PUSTAKA