BAHASA INGGRIS
PRODI S1 PGSD - FIP
SkorNilai :
i|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT dan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat-Nya, tugas penyusunan laporan Tugas Laporan Rekayasa Ide ini dapat kami
selesaikan.
Laporan Tugas Rekayasa Ide ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu tugas
mata kuliah bahasa Inggris pada semstergenap.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Eva Betty Simanjuntak, M.Pd
selaku dosen Bahasa Inggris yang telah membimbing kami dalam penyelesaian Laporan
Tugas Rekayasa Ide ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan Tugas Rekayasa Ide ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sekalian demi perbaikan Laporan Tugas Rekayasa Ide ini di masa yang akan
datang. Semoga Tugas Rekayasa Ide ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
kelak dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Penulis
ii | P a g e
DAFTAR ISI
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Inggris sendiri adalah salah salah satu bahasa asing yang digunakan lintas
negara. Bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar hampir di semua negara, hal ini
dikuatkan dengan data dari David Crystal (Jeremy Harmer, 2002: 1) bahwa pengguna
bahasa Inggris di seluruh dunia pada tahun 2000 yang dijadikan sebagai bahasa utama
sebanyak 377 juta orang dan sebagai bahasakedua sebanyak 350 juta. Di Indonesia
sendiri bahasa Inggris sudah menjadi bahasa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari,
mulai dari produk makanan, nama-nama tempat, travel, lagu-lagu, istilah politik, istilah
ekonomi, bahkan istilah dalam bidang pendidikan. Kedudukan bahasa Inggris di
Indonesia adalah sebagai bahasa asing, bukan bahasa kedua. Dalam dunia pendidikan
bahasa Inggris diimplementasikan mulai jenjang Sekolah Dasar (SD). Di jenjang SD
bahasa Inggris dijadikan mulok atau mata pelajaran tambahan. Hal ini tentu berbeda
dengan bahasa asing lainnya yang jarang diberikan di jenjang pendidikan formal.
Seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris memiliki empat keterampilan yang
harus dikuasai. Harmer (2002: 199) mendeskrisikan bahasa Inggris memiliki empat
keterampilan dasar yang meliputi reading, listening, writing dan speaking. Empat
keterampilan ini memang terpisah-pisah satu sama lain, namun memiliki keterkaitan,
bahkan bisa digabungkan satu sama lain. Brown (2002: 230) mengatakan bahwa a
course that deal with reading skills, then, will also deal with relate dlistening, speaking
and writing atau pelajaran dengan keterampilan membaca berhubungan juga dengan
kemampuan mendengarkan, berbicara dan menulis. Sebelum pembelajaran siswa
berdiskusi (speaking skills), lalu mendengarkan instruksi guru (listening skills),
dilanjutkan membaca (reading skills) dan menuliskan kembali informasi-informasi yang
penting (writing skills).
Siswa SD dalam mempelajari kosakata memiliki banyak perbedaan dengan orang
usia dewasa dalam mempelajari kosakata bahasa asing. Jika orang usia dewasa akan
cepat menyerap kosakata baru dan mudah memusatkan perhatiannya pada proses
pembelajaran, siswa SD perlu pengulangan dalam menyerap kosakata dan belum bisa
memusatkan perhatiannya. Kondisi kognitif siswa SD menurut Piaget (Cameron, 2001:
2) juga masih dalam tahap pra operasional konkret yangbelum bisa menyerap materi
1|Page
abstak. Berdasarkan karaktersitik siswa SD tersebut tentunya mengajarkan kosakata
siswa tidak bisa sembarangan.
Ketika siswa SD mempelajari kosakata bahasa asing, siswa harus bisadipusatkan
perhatiannya. Memusatkan perhatian siswa bisa menggunakan icebreaking, lagu, dan
lain-lain. Selain itu siswa SD akan dengan mudah menyerap materi pebelajaran ketika
suasananya menyenangkan. Ketika siswa mempelajari kosakata asing, siswa harus
merasa senang terlebih dahulu, paling tidak guru harus bisa membuat proses
pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu, siswa usia ini bisa dengan mudah bosan,
tetapi juga bisa langsung sangat bersemangat. Kebosanan siswa ini bisa disebabkan
kemonotonan proses pembelajaran. Siswa dengan mudah memahami kosakata bahasa
Inggris ketika suasana pembelajarannya tidak membosankan, misalnya saja dengan
games, icebreaking, bernyanyi bersama, kuis yang dimodifikasi dengan games. Tentunya
dalam mengajarkan kosakata bahasa Inggris semua cara di atas dilakukan secara
bergantian, tidak setiap hari menggunakan games, atau setiap hari melakukan kuis, jadi
siswa tidak bosan dan menikmati dengan senang hati dalam mempelajari kosakata
bahasa Inggris.
Masih jauh dari pembelajaran yang ideal di atas, kemampuan bahasa Inggris di
Indonesia saja masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan data dari lembaga pendidikan
dunia English First (http://www.edukasi.kompas.com) bahwa indeks kemampuan
berbahasa Inggris atau EnglishProficiency Index (EPI) Indonesia menempati urutan ke-
34 dari 44 negara.
B. Rumusan Masalah
Didapatkan beberapa masalah yang menghambat penguasaan kosakata bahasa
Inggris, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah sebagai berikut:
Masalah pertama adalah proses pembelajaran yang monoton. Guru
menyampaikan materi hanya dengan mendikte, siswa mencatat, lalu
mengerjakan soal. Hasilnya siswa cepat merasa bosan mengikuti proses
pembelajaran.
Masalah kedua adalah keberadaan media pembelajaran yang masih kurang
memadai. Misalnya LCD untuk pembelajaran interaktif di kelas di setiap kelas,
tape atau recorder untuk listening, buku-buku cerita atau teks berbahasa Inggris
di perpustakaan, kamus bahasa Inggris yang jumlahnya terbatas dan lain-lain.
2|Page
Masalah ketiga adalah kemauan belajar siswa yang rendah. Rendahnya kemauan
siswa dalam belajar bahasa Inggris ini disebabkan beberapa hal. Pertama, di
lingkungan sekitar siswa, bahasa Inggris belum banyak digunakan. Berbeda
dengan siswa yang tinggal di daerah wisata yang sering dikunjungi turis asing
dan siswa bisa menjadi guide bagi para turis asing. Berbagai perlombaan yang
berhubungan dengan bahasa Inggris juga jarang diselenggarakan dan bahasa
Inggris bukan mata pelajaran pokok, inilah yang menyebabkan siswa
meremehken pembelajaran bahasa Inggris dan kemauan belajar bahasa Inggris
siswa menjadi rendah.
C. Manfaat
Manfaat yang di dapat kan yaitu sebagai berikut:
1.Bagi siswa
Siswa diharapakan bisa mendapat pengalaman belajar berupa penguasaan
kosakata bahasa Inggris melalui kegiatan bernyanyi.
Siswa bisa meningkatkan aktualisasi diri pada mata pelajaran bahasa Inggris
dengan cara yang berbeda, yaitu dengan lagu.
Siswa diharapkan bisa lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran
kosakata materi day pada mata pelajaran bahasa Inggris.
Siswa diharapkan bisa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran kosakata
materi day pada mata pelajaran bahasa Inggris.
Siswa diharapkan memiliki motivasi yang lebih pada mata pelajaran bahasa
Inggris yang dianggap sulit.
2.Bagi guru
Dapat dijadikan alternatif media pembelajaran bahasa Inggris oleh guru untuk
meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam belajar kosakata bahasa
Inggris di sekolah.
3.Bagi Sekolah
Diharapkan dapat dijadikan masukan dalam upaya perbaikan dan peningkatan
mutu pembelajaran bahasa Inggris serta kualitas sekolah.
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
4|Page
memiliki tenaga yang berlebihan, jadi diharapkan pembelajaran yang terjadi
mengaktifkan siswa. Senada dengan Piaget, Brewster (2003: 86) juga meyarankan
dalam mengajarkan kosakata bahasa asing harus digambarkan dengan sesuatu yang
nyata atau yang familiar dengan dunia siswa.
5|Page
termasuk lagu jenis tema tertentu, yaitu tema hari.Adaptasi yang dilakukan adalah pada
liriknya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris.Dengan lirik yang sedikit dan nada
yang dikenal siswa sejak kecil, lagu ini bisa lebih cepat diserap siswa.Pemilihan
memodifikasi lagu ini bukan tanpa alasan, di samping siswa sudah paham lirik lagu itu,
siswa juga dengan mudah tahu otomatis apa arti lagunya jika dirubah menjadi versi
bahasa Inggris.
Siswa harus paham materi Day karena akan membangun materi lain ke depannya
dan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari siswa, karena istilah keluarga selalu
ada dan selalu dimanfaatkan setiap hari.Kosakata menjadi dasar dalam mempelajari
bahasa, begitupun dengan menguasai kosakata Day ini memudahkan siswa
mengembangkan empat keterampilan berbahasa Inggrisnya.
Berdasarkan kajian teori di atas, penelitian ini menyimpulkan dua definisi
operasional yang mewakili seluruh isi penelitian.Definisi operasional dalam penelitian
ini adalah :
1. Peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris materi Day yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah cara meningkatkan proses menguasai
perbendaharaan kata benda berupa istilah pada hubungan keluarga dalam
bahasa Inggris. Penguasaan yang dimaksud adalah listeningandrepeatingwords,
spelling dan wordmeaning,
2. Media lagu merupakan perantara pembelajaran yang berupa rangkaian katakata
yang terdiri dari irama dan nada tertentu.
3. Praktek menulis bisa menjadi satu tips menambah kosakata Bahasa Inggris yang
membuat diri siswa tersebut menjadi terbiasa dan mudah.
6|Page
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa lagu dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris materi Day. Ini
dilihat dari kemampuan siswa mengartikan kosakata materi Day, kemampuan siswa
dalam membaca kosakata materi Day, Dimana siklusnya meningkat, dan kemampuan
siswa dalam menulis kosakata materi Day. Dan dalam penelitian ini, lagu merupakan
media efektif untuk meningkatkan kosakata siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa lagu dapat meningkatkan penguasaan kosakata materi Day. Penguasaan kosakata
ini meliputi keterampilan siswa dalam mengartikan kosakata, menuliskan kosakata dan
melafalkan atau membaca kosakata sesuai dengan pelafalan bahasa Inggris yang benar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti mengharapkan media lagu
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyampaikan materi
pembelajaran bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa menyangkut pada bunyi-bunyi yang
bermakna, karena itu lagu akan sangat membantu siswa dalam membaca atau
mengucapkan kosakata bahasa Inggris dengan pelafalan yang benar. Lagu juga
merupakan media yang akan meningkatkan ketertarikan dan perhatian.
7|Page
DAFTAR PUSTAKA
8|Page