Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PEMEROLEHAN BAHASA SUNDA SEBAGAI BAHASA PERTAMA
SISWA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-ARTIKEL ILMIAH

Disusulkan oleh:
Raden Utami Nur Rohmah
1900189

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


BANDUNG
2022
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................... i


DAFTAR TABEL ................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................1
1.2 Rumusan Masalah …………….………………………..2
1.3 Tujuan Khusus Penelitian .................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................2
1.5 Keutamaan Penelitian .......................................................3
1.6 Temuan yang Ditargetkan ................................................3
1.7 Kontribusi Penelitian ........................................................3
1.8 Luaran Penelitian ..............................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................4
2.1 Kompetensi Berbahasa .....................................................4
2.2 Pemerolehan Bahasa.........................................................4
BAB 3 METODE RISET ....................................................................6
3.1 Desain Penelitian ..............................................................6
3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian .....................................6
3.2.1 Partisipan ..............................................................6
3.2.2 Tempat Penelitan ..................................................6
3.3 Tahapan Penelitian ...........................................................7
3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...........................7
3.4.1 Observasi ..............................................................7
3.4.2 Wawancara ...........................................................7
3.5 Teknik Analisis Data dan Kesimpulan Hasil Penelitian ..8
3.5.1 Deskriptif Kualitatif ..............................................8
3.5.2 Wawancara Mendalam ……………...………….8
3.5.3 Luaran dan Indikator Pencapaian .........................8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................9
4.1 Anggaran Biaya ................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan ...............................................................9
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................10
ii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Anggaran Biaya.....................................................................9


Tabel 2 Jadwal Kegiatan ....................................................................9
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kompetensi berbahasa merupakan salah satu aspek penting yang perlu
dimiliki oleh semua orang. Bayangkan saja, jika kita tidak memiliki kompetensi
berbahasa, kita tidak bisa menyampaikan pesan, pikiran, dan perasaan (Mulyati,
2014). Tentu kita akan merasakan kesulitan dalam menyampaikan sesuatu tanpa
adanya kompetensi berbahasa. Contohnya saja, ketika seorang anak yang memiliki
kekurangan dalam kompetensi berbahasanya, dia sulit untuk menyampaikan
kehendaknya kepada orang lain. Begitu juga dengan seorang guru yang memiliki
kompetensi berbahasanya tergolong rendah, ia akan kesulitan menyampaikan
materi kepada muridnya.

Adapun menurut (Sudaryat & Solehudin, 2009), kompetensi berbahasa


merupakan pengetahuan seseorang mengenai bahasanya sendiri. Jika seseorang
berasal dari Jawa Barat, maka orang itu memiliki pengetahuan bahasa mengenai
bahasa Sunda. Sebagaimana bahasa ibu dari seseorang itu yaitu bahasa Sunda.
Tentu saja, jika seseorang memiliki kompetensi berbahasa, maka dia akan
mengetahui akan bahasanya sendiri.

Kompetensi berbahasa juga saling berkaitan dengan empat kompetensi


bahasa, yaitu (1) menyimak, (2) membaca, (3) berbicara, dan (4) menulis. Oleh
karena itu, kompetensi berbahasa juga artinya bukan hanya dapat berbicara dengan
suatu bahasa saja, tapi juga menguasai aspek kebahasaannya. Adapun aspek
kebahasaan yang dimaksud, seperti tata bahasa, ejaan, pengucapan, pelafalan, dll.

Tapi, fakta di lapangan, belum tentu seseorang yang lancar berbicara suatu
bahasa, sudah menguasai kompetensi berbahasanya. Terdapat beberapa orang yang
diwawancara mengaku lancar berbicara bahasa Sunda, namun dalam kompetensi
menulisnya masih tergolong kurang. Seharusnya, jika seseorang sudah lancar
berbicara suatu bahasa, maka kompetensi berbahasanya juga sudah menguasai.
2

Hal ini perlu diteliti karena mengingat bahasa Sunda sudah jarang
digunakan oleh orang-orang, khususnya di kalangan siswa. Anak-anak muda lebih
suka menggunakan bahasa Indonesia dibanding bahasa ibu mereka. Anak-anak
muda juga sudah mulai berpindah ke bahasa mayoritas (bahasa Indonesia) dan
jarang menggunakan bahasa ibu (Sobama, 2007). Oleh karena itu, perlu diketahui
bagaimana pemerolehan bahasa ibu mereka. Selain itu, tujuannya yaitu untuk
mengetahui juga bagaimana kemampuan bahasa Sunda siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan permasalahan di atas, yaitu

1. Bagaimana proses pemerolehan bahasa pertama siswa?


2. Bagaimana kompetensi bahasa Sunda siswa?
3. Dari hasil jawaban 1 dan 2, bagaimana eksistensi bahasa Sunda di kalangan
siswa?

1.3 Tujuan Khusus Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan khusus untuk mengetahui proses


pemerolehan bahasa pertama siswa dan kompetensi berbahasanya. Selain itu, tujuan
lainnya untuk mendeskripsikan fenomena eksistensi bahasa Sunda di kalangan para
siswa. Setelah penelitian ini selesai, diharapkan dapat memberikan solusi terhadap
masalah ini. Terlebih lagi kepada guru, diharapkan dapat mengatasi masalah yang
dihadapi siswa.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Mengetahui proses pemerolehan bahasa pertama siswa;


2. Mengetahui kompetensi bahasa Sunda siswa;
3. Mengetahui eksistensi bahasa Sunda di kalangan siswa.
3

1.5 Keutamaan Penelitian

Pemerolehan bahasa Sunda sebagai bahasa pertama di kalangan siswa


memang berjumlah banyak. Namun, jika ditanyakan mengenai kompetensi
berbahasa Sunda masih tergolong rendah. Hal itu bisa dikarenakan oleh
keterbatasan jam pelajaran, sedikitnya materi mengenai kompetensi berbahasa
Sunda, kurangnya motivasi siswa untuk menguasai kompetensi berbahasa, dll
(Ayudia dkk., 2016). Oleh sebab itu, permasalahan ini perlu diteliti guna
mengetahui bagaimana kompetensi berbahasa Sunda siswa pada jaman sekarang.

1.6 Temuan yang Ditargetkan

Temuan yang ditargetkan dari penelitian ini adalah jawaban dari responden
mengenai kompetensi berbahasanya, khususnya bahasa Sunda sebagai bahasa
pertamanya. Peneliti akan menargetkan beberapa siswa yang memiliki bahasa
pertamanya yaitu bahasa Sunda untuk diwawancara. Adapun hasil temuan yang
didapatkan berupa hasil wawancara mengenai kompetensi berbahasa dan proses
pemerolehan bahasa pertama siswa.

1.7 Kontribusi Penelitian

Kompetensi berbahasa pada siswa memang belum bisa dikategorikan


bagus. Masih banyak siswa yang memang dalam kompetensi berbicaranya sudah
lancar, namun dalam kompetensi lainnya masih tergolong kurang. Apalagi dalam
kompetensi menulis. Mayoritas siswa mengaku sulit menulis dalam bahasa Sunda,
padahal bahasa Sunda merupakan bahasa pertama mereka. Adapun salah satu
alasannya karena kurangnya pengetahuan mengenai kosa kata dalam bahasa Sunda.
Oleh karena itu, dari fenomena di atas, peneliti ingin berkontibusi dalam penelitian
bidang psikologi. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan solusi untuk
permasalahan di atas.

1.8 Luaran Penelitian

Adapun luaran penelitian yang diharapkan adalah artikel ilmiah.


4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kompetensi Berbahasa

Kompetensi bahasa (Language competence) merupakan


pengetahuan yang dimiliki oleh setiap penutur suatu bahasa mengenai
bahasanya sendiri (Sudaryat & Solehudin, 2009:11). Rahmasnsyah dan
Nursalim (2020) juga menyebutkan bahwa kompetensi berbahasa
merupakan penguasaan seseorang terhadap konten yang terdapat di dalam
bahasa yang dipelajarinya. Menurut Rahmasnsyah dan Nursalim (2020)
juga menyebutkan bahwa kompetensi berbahasa merupakan penguasaan
seseorang terhadap konten yang terdapat di dalam bahasa yang dipelajari.
Dengan begitu, tanpa kompetensi bahasa seseorang menjadi tidak teratur
dalam berbahasa. Kita dapat simpulkan bahwa kompetensi bahasa juga
merupakan kemampuan seseorang dalam menguasai keterampilan bahasa
dengan tujuan untuk berkomunikasi. Dalam terciptanya masyarakat yang
santun dan beradab, bahasamenjadi peran yang sangat penting dan sentral
(Tribana, 2012).

Kompetensi dapat diklasifikasikan berdasarkan pada sudut pandang


mana kita memandangnya. Dari aspek kompetensi fungsional, kompetensi
dibagi menjadi tiga komponen: 1) Kompetensi Partisipatif (participative
competence), 2) kompetensi interaksional (interactional competence), dan
(3) kompetensi akademik (academic competence). Sedangkan, dilihat dari
aspek komunikatifnya, kompentensi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu (1)
kompetensi gramatikal (gramatical competence), (2) kompetensi wacana
(discourse competence), dan (3) kompetensi strategik (strategic
competence).

2.2 Pemerolehan Bahasa

Menurut Maksan (dalam Suardi dkk., 2019) menyebutkan bahwa


pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah suatu proses penguasaan suatu
5

bahasa yang dilakukan oleh seseorang secara tidak sadar dan informal. Sedangkan,
menurut Dardjowidjojo, pemerolehan bahasa itu suatu proses penguasaan bahasa
yang dilakukan oleh seorang anak secara natural ketika diajarkan oleh ibunya.

Pemerolehan bahasa pertama itu tidak secara tiba-tiba anak bisa menguasai
suatu bahasa. Tentu saja hal itu didapatkan dengan cara belajar dari orang dewasa.
Seorang anak sudah mempelajari suatu bahasa sejak mereka dilahirkan. Oleh sebab
itu, pemerolehan bahasa pertama itu didapatkan secara natural atau tidak sadar.
Namun, dalam proses pemerolehan bahasa pertama tersebut tidak secara tiba-tiba
anak dapat menguasai kaidah berbahasa. Pemeroleh bahasa pertama itu akan terus
berkembang dan mengalami peningkatan seiring bertambahnya waktu. Misalnya
pemerolehan bahasa pertama jika dilihat dari segi fonologi. Perkembangan bahasa
anak memiliki proses yang sangat panjang. Bahkan proses tersebut mulai terjadi
ketikaseorang anak masih di dalam kandungan. Pada saat lahir, otakseorang anak
yang baru saja lahir belumlah sempurna. Namun tidak heran seiring bertambahnya
umur, kemampuan berbahasa anak akan semakin meningkat. Pada tahapan
perkembangan anak dalam bidang fonologi, seorang anak menyampaikan pesan
melalui bunyi tangisan ketika mereka merasa lapar,haus, dll. Pada usia 6 minggu,
bayi akan menghasilkan bunyi-bunyi tak bermakna untuk proses menyampaikan
pesan yang disebut cooing (bunyi dekutan). Lalu ketika menginjak 6 bulan, anak
akan mulai bisa berceloteh yang di dalam bahasa Inggris disebut babling. Lalu anak
akan menghasilkan kata pertamanya sekitar usia 1 tahun 8 bulan yang sering
mengucapkan suku kata terakhir. Misalnya anak sering menyebut mobil dengan
sebutan bil. Pada usia 3 tahun anak masih belum bisa mengucapkan gugus
konsonan. Gugus konsonan adalah kelompok konsonan yang memiliki fungsi
mengawali dan mengakhiri suatu silabel (Rina & F, 2016).
6

BAB 3
METODE RISET

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Adapun metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Tujuan dari metode deskriptif adalah
untuk mendeskripsikan proses pemerolehan bahasa pertama siswa, kompetensi
bahasa Sunda siswa, dan eksistensi bahasa Sunda di kalangan siswa.

Adapun desain penelitian yaitu, (1) menentukan pokok permasalahan, (2)


membuat rumusan masalah, (3) teknik pengumpulan data, (4) sumber data
penelitian, (5) instrumen peneltian, (6) mengolah data, (7) menyimpulkan data, dan
(8) menyusun laporan penelitian.

3.2 Partisipan dan Tempat Penelitian


3.2.1 Partisipan
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa atau murid.
Adapun jumlah siswa yang diambil yaitu 39 siswa. Partisipan ini akan
diacak dan dipilih sesuai dengan syarat informan yang dicari. Partisipan
yang dicari ialah bahasa Sunda sebagai bahasa pertama mereka dan dapat
berkomunikasi dalam bahasa Sunda.

3.2.2 Tempat Penelitian


Tempat penelitian yang akan dilaksanakan yaitu di SMP Negeri 12
Bandung. Letak SMP tersebut ada di Jl. Dr. Setiabudi No. 195,
Gegerkalong, Kec. Sukasari, Kota Bandung. Adapun mengapa peneliti
memilih SMP tersebut karena rata-rata daerah Bandung memiliki bahasa
ibu mereka yaitu bahasa Sunda. Selain itu, bahasa Sunda Bandung lebih
umum digunakan. Rata-rata siswa mengerti bahasa Sunda dan dapat
menjawab dengan bahasa Sunda.
7

3.3 Tahap Penelitian

Tahap penelitian yang dilaksanakan terdiri dari beberapa tahapan,


yaitu:

1. Tahap perencanaan, tahap ini meliputi persiapan untuk observasi ke lokasi;


2. Tahap pelaksanaan, tahap penelitian yang meliputi tahapan observasi ke
lokasi, menentukan sumber data, wawancara kepada responden,
menyebarkan angket, dan penulisan laporan penelitian;
3. Tahap evaluasi, tahap ini meliputi menganalisis data yang didapatkan.

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


Sumber data yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa atau
murid. Adapun jumlah siswa yang diambil yaitu 39 siswa. Partisipan ini
akan diacak dan dipilih sesuai dengan syarat informan yang dicari.
Partisipan yang dicari ialah bahasa Sunda sebagai bahasa pertama mereka
dan dapat berkomunikasi dalam bahasa Sunda. Selain itu, teknik
pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik yang akan
dideskripsikan di bawah ini.
3.4.1 Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam
penelitian ini. Cara mengumpulkan datanya dengan langsung terjun ke
lapangan dan merekam kegiatan yang tengah berlangsung. Observasi
dilakukan untuk mengoptimalkan data mengenai pemerolehan bahasa
pertama siswa.
3.4.2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik mengumpulkan data yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan
suatu informasi yang diperlukan. Selain itu, wawancara juga untuk
mendapatkan suatu data dari informan mengenai pemerolehan bahasa
pertama siswa.
8

3.5 Teknik Analisis Data dan Kesimpulan Hasil Penelitian


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Adapun langkah-langkahnya di antaranya:
a. mengumpulkan data melalui wawancara kepada siswa;
b. data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik deskriptif
kualitatif;
c. data yang telah dianalisis, dideskripsikan hasil temuannya;
d. membuat kesimpulan dan menyusun laporan penelitian.

3.5.1 Deskriptif Kualitatif


Untuk menarik kesimpulan dari data yang telah dianalisis,
peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Teknik deskriptif
kualitatif ini dianggap lebih objektif dan sistematis untuk
mengkuantifikasikan sebuah fenomena (Agusta, 2003).
Langkah langkah analisis data kualitatif meliputi reduksi data,
display dan penarikan kesimpulan (Yuliani, 2018).

3.5.2 Wawancara Mendalam


Wawancara mendalam adalah temu muka berulang antara
peneliti dan subjek penelitian, dalam rangka memahami pandangan
subjek penelitian mengenai hidupnya, pengalamannya, ataupun
situasi sosial sebagaimana diungkapkan dalam bahasanya sendiri.

3.5.3 Luaran dan Indikator Pencapaian

Luaran hasil penelitian ini berupa artikel ilmiah yang akan


dipublikasikan di Jurnal Psikolinguistik, Universitas Pendidikan Indonesia.
9

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Penelitian ini membutuhkan anggaran biaya sebesar Rp. 350.000. Adapun


rinciannya akan ditabelkan di bawah ini.

Tabel 1. Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana


(Rp)
1. Konsumsi 50.000
2. Cinderamata informan 100.000
3. Cinderamata sekolah Mahasiswa 100.000
4. Survey 100.000
Total 350.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan penelitian akan digambarkan dalam tabel di bawah


ini.

Tabel 2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Oktober Tanggal


7 8 9 …. 20 21 24
1. Persiapan dan diskusi
2. Survey awal ke lokasi
3. Berangkat ke lokasi
4. Analisis data
5. Penulisan Artikel
10

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, I. (2003). Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif.

Ayudia, Suryanto, E., & Waluyo, B. (2016). ANALISIS KESALAHAN


PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM LAPORAN HASIL
OBSERVASI PADA SISWA SMP. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra
Indonesia Dan Pengajarannya, 4.

Mulyati, Y. (2014). Hakikat Keterampilan Berbahasa. PDF Ut. ac. id.

Sobama, C. (2007). BAHASA SUNDA SUDAH DIAMBANG PINTU


KEMATIANKAH? 11.

Suardi, I. P., Ramadhan, S., & Asri, Y. (2019). Pemerolehan Bahasa Pertama pada
Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1),
265. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i1.160

Sudaryat, Y., & Solehudin, O. (2009). PSIKOLINGUISTIK. Jurusan Pendidikan


Bahasa Daerah.

Yuliani, W. (2018). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif dalam Persfektif


Bimbingan dan Konseling.

Anda mungkin juga menyukai