Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN MINI RISET

PEMB B.INGGRIS DI SD

PRODI S1 PGSD - FIP

Skor Nilai :

“ANALISIS PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR


NEGERI 101771 TEMBUNG”

Nama Anggota Kelompok 10:


Miftahul Jannah Manurung 1203311091
Putri Sadaria Simangungsong 1203111008
Ria Renata Ginting 1203311082

Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa Inggris Di SD


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Mei 2023

KATA PENGANTAR

i|Page
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Mini Research (MR) pada mata kuliah Pembelajaran Bahasa Inggris Di SD. Mini
Research ini disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Naeklan Simbolon,
M.Pd. sebagai dosen pembelajaran bahasa Inggris di SD yang telah mengajar dan
membimbing mahasiswa memahami pembelajaran bilingual.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi struktur kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan agar saya dapat
menyempurnakan laporan penelitian mini ini. Akhir kata, kami berharap agar
penelitian mini ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi para pembaca.

Medan, Mei 2023

Kelompok 10

DAFTAR ISI

ii | P a g e
EXECUTIVE SUMMARY ..................................................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................................
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................................................
C. Batasan Masalah ...................................................................................................................................
D. Rumusan Masalah ................................................................................................................................
E. Tujuan Survey .........................................................................................................................................
F. Manfaat Survey ......................................................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................................................
A. Pembelajaran Bahasa Inggris ...........................................................................................................
B. Implementasi Pembelajaran Bahasa Inggris Di SD .................................................................
C. Kerangka Berfikir ..................................................................................................................................
BAB III METODE SURVEY ...............................................................................................................
A. Tempat dan Waktu Survey ................................................................................................................
B. Subject Survey .........................................................................................................................................
C. Teknik Pengambilan Data .................................................................................................................
D. Instrumen Survey ..................................................................................................................................
E. Teknik Analisis Data ............................................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................................
A. Gambaran Hasil Survey ......................................................................................................................
B. Pembahasan ..........................................................................................................................................
C. Temuan Lapangan ...............................................................................................................................
BAB V PENUTUP .............................................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................................................
B. Saran .........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................
LAMPIRAN ........................................................................................................................................

iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling banyak
dipelajari dan digunakan dalam berkomunikasi antar bangsa. Ini sesuai dengan peran
bahasa Inggris sebagai bahasa global seperti yang dikemukakan oleh Crystal (2003:
3) bahwa bahasa Inggris berperan sebagai bahasa global atau dunia karena bahasa
Inggris dipelajari dan dijadikan sarana berkomunikasi di berbagai negara baik
sebagai bahasa pertama, bahasa kedua, maupun sebagai bahasa asing. Di Indonesia,
bahasa Inggris sebagai bahasa asing pertama yang dipelajari sebagai mata pelajaran
wajib dari sekolah menengah pertama hingga perguruan tinggi. Dengan memiliki
kemampuan berbahasa Inggris, kita bisa dengan mudah mengakses dan memperoleh
informasi karena sebagian besar informasi tersebut tertulis dalam bahasa Inggris. Hal
ini terjadi karena bahasa Inggris berfungsi sebagai bahasa ilmu pengetahuan,
teknologi dan perdagangan.
Kemampuan berbahasa Inggris juga merupakan salah satu kemampuan yang
sangat menentukan dalam memperoleh lapangan kerja karena perusahaan-
perusahaan papan atas di Indonesia selalu mencantumkan persyaratan kemampuan
berbahasa Inggris baik lisan maupun tertulis sebagai salah satu syarat untuk menjadi
karyawan di perusahaan tersebut. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris adalah memperkenalkan bahasa Inggris
lebih awal di lembaga pendidikan formal, yakni dimulai dari sekolah dasar.
Pelaksanaan program pengenalan bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar tersebut
didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor.
060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993 (Depdikbud, 1993) yang menjelaskan tentang
dimungkinkannyapembelajaran bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal
di sekolah dasar dan dapat dimulai pada kelas empat sekolah dasar. Masyarakat
pendidikan memberikan respon yang sangat positif atas kebijakan ini, bahkan di
berbagai sekolah dasar swasta yang besar, pembelajaran bahasa Inggris telah dimulai
sejak kelas satu.

1|Page
Posisi bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah dasar
semakin kuat dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional pasal 37 ayat 1 yang mewajibkan adanya muatan lokal pada
kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Bahasa Inggris merupakan salah satu
pelajaran muatan lokal yang diberikan di sekolah dasar. Perkembangan terakhir
tentang pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar yang memfungsikan bahasa
Inggris tidak hanya sekedar sebagai mata pelajaran, namun lebih jauh dari itu, yakni
bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar di dalam pelaksanaan
pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran pada kelas bilingual.
Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kelas memberi
kesempatan yang luas kepada siswa untuk berinteraksi dalam bahasa Inggris
sehingga siswa akan familiar terhadap berbagai kosakata, tata bahasa, dan polapola
kalimat bahasa Inggris. Hal ini penting karena keterbatasan kesempatan bagi mereka
untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris di rumah maupun di lingkungan di mana
mereka tinggal. Di rumah, sedikit sekali atau tidak ada sama sekali kesempatan bagi
mereka untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Demikian halnya di lingkungan
mereka tinggal karena masyarakat tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana
untuk berkomunikasi di dalam kehidupan mereka sehari-hari. Kesempatan
berkomunikasi dalam bahasa Inggris di sekolah merupakan satu-satunya kesempatan
bagi siswa sekolah dasar untuk mengembangkan keterampilan berbicara mereka. Di
samping itu, penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di kelas akan
mampu mengurangi rasa takut untuk berbuat salah pada diri siswa ketika mereka
berbahasa Inggris.

B. Identifikasi Masalah
Bagaimana analisis pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar?

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam
maka kami memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi
variabelnya. Oleh sebab itu, kami membatasi penelitian hanya berkaitan
dengan“Analisi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar”.

2|Page
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kegiatan awal proses pembelajaran bahasa Inggris pada ranah
anak sekolah dasar?
2. Bagaimana kegiatan inti proses pembelajaran bahasa Inggris pada ranah anak
sekolah dasar?
3. Apakah pada proses pembelajaran bahasa Inggris, pembelajarannya hanya
dilakukan di dalam kelas saja Bu?
4. Metode apa yang ibuk gunakan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris
pada anak sekolah dasar?
5. Bagaimana kegiatan akhir proses pembelajaran bahasa Inggris pada ranah
anak sekolah dasar?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan awal proses pembelajaran bahasa
inggris pada ranah anak sekolah dasar.
2. Untuk mengetahui kegiatan inti proses pembelajaan bahasa inggris pada
ranah anak sekolah dasar.
3. Untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa inggris.
4. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa
inggris.
5. Untuk mengetahui kegiatan akhir proses pembelajaran pada ranah anak
sekolah dasar.

F. Manfaat Penelitian
1. Menjadi bahan referensi bagi seorang Guru untuk mengetahui analasisi
pembelajaran bahasa inggris di sekolah dasar.
2. Mengetahui apakah metode apa yang digunakan dalam proses pembelajaran
bahasa inggris.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bilingual.

3|Page
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Bahasa Inggris


Uno (2007:54) menyatakan bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai
suatu proses interaksi antara peserta belajar dengan pengajar/ instruktur dan
atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu. Di sini terlihat bahwa pembelajaran adalah proses 122 Iriany Kesuma
Wijaya: Pembelajaran Bahasa Inggris (120 -128) interaksi antara pesertadidik
dengan Iingkunganya sehingga menjadi perubahan prilaku kearah yang lebih baik.
Dalam proses pembelajaran, prinsip utamanya adalah adanya proses keterlibatan
seluruh atau sebagaian besar potensi diri siswa dan kebermaknaanya bagi diri
dan kehidupannya saat ini dan masa yang akan datang.
Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa internasional yang digunakan oleh
kebanyakan golongan terpelajar di seluruh dunia. Dapat diperkirakan pula betapa
pentingnya bahasa inggris sebagai sarana komunikasi di dunia.
Hal ini disebabkan oleh komunikasi antarbangsa memerlukan bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional, sehingga dalam pendidikan di Indonesia
kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu keterampilan yang harus
dikuasai oleh peserta didik sejak awal. Dalam hal ini, pembelajaran bahasa Inggris
diarahkan pada empat keterampilan di dalam bahasa Inggris antara lain:
kemampuan mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading),
dan kemampuan menulis (writing). Saat ini untuk di sekolah – sekolah dasar,
pelajaran bahasa Inggris masih diajarkan secara include dalam satu kesatuan
tema lalu langsung diajarkan 4 keterampilan tersebut, sehingga untuk mengetahui
penguasaan keterampilan tersebut dapat dilihat sebagai hasil pembelajaran
peserta didik dalam pelajaran bahasa Inggris.

B. Implementasi Pembelajaran Bahasa Inggris di SD


Pelaksanaan program pembelajaran bahasa Inggris untuk jenjang
SDsebagai salah satu kurikulum muatan lokal perlu disusun suatu strategi
sebagai kebijakan nasional.Secara resmi kebijakan tentang memasukkan

4|Page
pelajaran bahasa Inggris di SDsesuai dengan kebijakan Depdikbud RI No.
0487/1992, Bab VIII, yang menyatakan bahwa SDdapat menambah mata
pelajaran dalam kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak bertentangan dengan
tujuan pendidikan nasional. Kemudian, kebijakan ini disusul oleh SK Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993 Tanggal 25 Februari 1993 yang
memuat tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris sebagai mata
pelajaran muatan lokal SD, dan dapat dimulai pada kelas empatSD, hingga
muncul Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris untuk SD.
Dalam penerapan keberadaan muatan lokal bahasa Inggris di SDternyata
masih menghadapi kendala, yakni ada beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penyelenggaraan bahasa Inggris sebagai muatan
lokal.Pertama,stakeholder(kepala sekolah, komite sekolah) harus benar-benar
siap melaksanakan pengajaran bahasa Inggris di SD. Pihak sekolah dan
orangtuamurid seyogianya memiliki persepsi yang sama tentang pentingnya
bahasa Inggrissehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan
dan pencapaian program tersebut (penyediaan dana, sarana,danmedia).
Kedua,harus tersedia tenaga pengajar yang berkompeten/mempunyai latar
belakang pendidikan bahasa Inggris, di sampingmemiliki pengetahuan tentang
psikologi perkembangan anak dan bahasa. Ketiga, warga sekolah juga harus
mendukung pelaksanaan program bahasa Inggris, dalam hal ini adalah guru-guru
yang lain yang tidak mengajarkanbahasa Inggris. Hal ini dibutuhkan karena
dalam prosesnya diperlukan pembiasaan-pembiasaan pemakaian bahasa
Inggris dalam konteks sekolahdan luar sekolah. Pemikiran ini perlu
dipertimbangkan secara matang sebelum memutuskan pelaksanaan program
bahasa Inggris agar program tersebutdapat berkesinambungan serta tidak
terkesan seadanya.Keberadaan muatan lokal bahasa Inggris di SD diharapkan
akanmendukung proses pembelajaran bahasa Inggris pada tingkat SMP dan
jenjang selanjutnya

C. Kerangka Berpikir

5|Page
Bahasa merupakan sarana yang sangat penting bagi kehidupan, terutama
siswa SD. Belajar bahasa, sangat erat kaitannya dengan belajar kosakata, karena
penguasaan kosakata bisa disebut sebagai hal terpenting dalam keterampilan
berbahasa. Semakin kaya kosakata yang dimiliki siswa, maka akan semakin bagus
keterampilan berbahasanya. Peningkatan berbahasa inggris itu sendiri dapat
dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah membaca. Khususnya
untuk siswa sekolah dasar, pada umumnya penguasaan kosakata bahasa Inggris
tidak bisa dilakukan hanya dengan kegiatan mendengarkan atau berbicara saja.
Kegiatan membaca perlu dioptimalkan. Karena dengan membaca, siswa dapat
melihat langsung penulisan kosakata bahasa Inggris beserta cara membacanya,
yang tentu saja dipadukan dengan kegiatan mendengar dan berbicara.
Sehubungan dengan kegiatan membaca, minat atau hobi seseorang terhadap
membaca tentu memegang peranan penting bagi seseorang dalam menguasai
bidang yang sedang dijalaninya. Tak terkecuali dengan minat membaca yang
dapat menjadikan si pembaca kaya akan ilmu pengetahuan baru yang ia peroleh
dari buku yang ia baca. Kegiatan membaca pun dapat dibarengi dengan kegiatan
lainnya sehingga tidak akanmembuang-buang waktu. Semakin seringnya siswa
membaca, siswa akan dengan sendirinya menghapal kata-kata baru dan struktur
kalimat yang tertulis di dalam buku tersebut. Seiring dengan meningkatnya
penguasaan bahasa Inggris, maka bekembang pula kemampuan berbicara bahasa
Inggris siswa. Kesimpulannya, semakin besar minat siswa dalam membaca, maka
akan semakin bagus penguasaan bahasa Inggris mereka, begitupun dengan
keterampilan berbahasa Inggris mereka.

6|Page
BAB III
METODE SURVEY

A. TEMPAT DAN WAKTU SURVEY


Observasi dilakukan di SDN 132410 Tanjung Balai. Masalah yang diamati adalah
ANALISIS PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH DASAR.
Pengamatan dilakukan pada tanggal 10 November 2021 pukul 10.00 WIB. Dalam
salah satu observasi dan wawancara online dengan salah satu guru yang mengajar di
sekolah tersebut, Ibu Venny simangunsong.S.Pd.

B. SUBYEK SURVEI
Subyek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam suatu
penelitian. Subjek penelitian ini adalah salah satu wali kelas sekaligus guru bahasa
Inggris yaitu Ibu Venny simangunsong .S.Pd. yang telah mengajar di sekolah tersebut
selama 5 tahun.

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
yaitu dengan melakukan observasi online dan juga melakukan wawancara dengan
salah satu guru di sekolah tersebut.

D. INSTRUMEN SURVEY
Dalam penelitian kami ini peneliti yakni kelompok 4 menggunakan teknik
pengumpulan data dengan wawancara. Wawncara adalah metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara Tanya jawab secara online kepada guru yakni Ibu Venny
simangunsong, S.Pd selaku sebagai objek yang diteliti.

E. TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis data merupakan langkah yang paling menentukan dalam suatu
penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.
Analisis data dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Penelitian

7|Page
A.Perencanaan:
• Merancang tema yang akan dijadikan bahan penelitian.
• Menentukan sekolah yang akan dijadikan sampel penelitian.
• Merancang metode yang akan digunakan dalam penelitian.
B. Implementasi
• Melakukan observasi lapangan secara langsung.
• Mencari informasi melalui wawancara dengan salah satu guru di sekolah tersebut.
• Ambil bukti dokumenter dari masalah yang diteliti.
C. Evaluasi
Pada tahap ini kami mengolah dan mengolah data yang telah dikumpulkan agar
lebih akurat.
D. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan melaporkan hasil
penelitian.
2. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara
online, sedangkan hasil observasi dan wawancara membuktikan bagaimana
menganalisis pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Pengumpulan data juga
dibuktikan dengan hasil dokumentasi yang menjadikan penelitian ini lebih akurat.

8|Page
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Survey


Berikut Gambaran hasil survey yang telah kami lakukan :
Strategi pembelajaran menekankan keterlibatan peserta didik untuk
mengkaitkan materi pembelajaran yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong peserta didik untuk mampu
menerapkannya dalam kehidupan atau lingkungan mereka sehari-hari.
Peran guru di SD Negri 132410 Tanjung balai dalam pembelajaran bahasa
Inggris adalah sebagai perancang atau sumber belajar, motivator, fasilitator,
pembimbing, model, pengarah, evaluator dan partner (mitra belajar) peserta didik.
Pembelajaran konstektual menolong guru mengkaitkan materi pelajaran
dengan situasi dunia nyata peserta didik, dan memotivasi peserta didik untuk
membuat hubungan antara pengetahuan yang diperoleh dan aplikasinya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan pekerjaan.
Dalam pandangan pembelajaran modern peserta didik maupun guru
merupakan subjek pembelajaran. Dalam hal ini peserta didik tidak lagi dianggap
sebagai objek belajar dan guru tidak lagi dianggap sebagai sumber informasi, tetapi
keduanya berkolaborasi dalam proses interaksi belajar mengajar di kelas untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
Peran peserta didik seperti dikemukakan di atas dapat disimak dalam
pendapat Sanjaya bahwa peran peserta didik dalam pembelajaran kontekstual yaitu;
(1) Peserta didik dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan
belajar peserta didik akan sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan
pengalaman mereka. (2) Setiap peserta didik memiliki kecenderungan belajar hal-hal
yang baru dan penuh tantangan. Oleh karena itu belajar bagi mereka adalah mencoba
memecahkan setiap persoalan yang menantang. (3) Belajar bagi mereka, proses
mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal-hal yang baru dengan hal-hal
yang sudah diketahui. (4) Belajar bagi peserta didik, proses menyempurnakan skema
yang telah ada (asimilasi) atau proses pembentukan skema baru.

9|Page
B. Pembahasan
1) Penulis menanyakan kepada guru bahasa Inggris SD Negeri 132410 Tanjung
Balai tentang “Bagaimana ibuk mengawali proses pembelajaran bahasa Inggris
padaanak sekolah dasar”?
 Berikut jawabannya: “pada kegiatan awal proses pembelajaran bahasa Inggris
pada anak SD, yaitu yang pertama peserta didik memberi salam kepada guru
kemudian guru merespon peserta didik, setelah itu dilakukan doa bersama,
dan yang terakhir mengecek kehadiran peserta didik. Nah pada awal
pembelajaran itu dimulai dengan cerita lucu atau ibuk membuat gameyaitu
berupa game tebakan sederhana, atau ibukmenyuruh salah seorang peserta
didik untuk bercerita dalam bahasa Inggris di depan kelas. Kegiatan seperti ini
ibuklakukan untuk menumbuhkan motivasi peserta didik agar belajar lebih
giat sehingga mampu berkomunikasi bahasa Inggris dengan baik. Namun
kegiatan ini tidak selaluibuk lakukan pada setiap awal pembelajaran, ada
kalanya ibukmemotivasi peserta didik dengan cara memberi nasehat kepada
peserta didik.”

2) Penulis menanyakan kepada guru bahasa Inggris SD Negeri 132410 Tanjung


Balai tentang “Bagaimana kegiatan inti proses pembelajaran bahasa Inggris
yang ibuk berikan pada anak sekolah dasar”?
 Berikut jawabannya :”nah pada kegiatan inti proses pembelajaran bahasa
Inggris pada anak sekolah dasar, yaitu yang pertama ibuk menginformasikan
dengan peserta didik tentang topik dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Kemudianibuk membahas materi pelajaran secara klasikal,
mendiskusikan pokok bahasan secara kelompok, dan meminta peserta didik
memberi solusi pada pokok bahasan secara individual. Hal ini ibuklakukan
untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami pokok bahasan yang
sedang dibelajarkan. Pada proses pembelajaran berlangsung sekaligus
dilakukan evaluasi, karena penilaian pada pembelajaran bahasa Inggris
dilakukan bukan hanya pada akhir proses pembelajaran saja, tetapi juga
dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung yang disebut penilaian
autentik.”

10 | P a g e
3) Penulis menanyakan kepada guru bahasa Inggris SD Negeri 132410 Tanjung
Balai tentang “Apakah pada proses pembelajaran bahasa Inggris,
pembelajarannya hanya dilakukan di dalam kelas saja Buk”?
 Berikut jawabannya : “nah jadi pada kegiatan pembelajaranbahasa Inggris di
SD itu, tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja, tetapi juga dilakukan di luar
kelas, seperti: diruang laboratorium bahasa, teras sekolah atau taman dan
lingkungan sekolah.”

4) Penulis menanyakan kepada guru bahasa Inggris SD Negeri 132410 Tanjung


Balai tentang “Metode apa yang ibuk gunakan dalam proses pembelajaran
bahasa Inggris pada anak sekolah dasar”?
 Berikut jawabannya : “Metode mengajar yang ibukpakai ataupraktikkan
adalah metode SAS yaitu Struktural Analisis dan Sintetik. Pada metode SAS ini,
peserta didik dilatih mengetahui kosa kata dengan bantuan gambar dan
mendengar dari pelafalan dari guru (proses struktural). Kata tersebut lalu
dianalisis menjadi suku kata, huruf-huruf / sesuai dengan pelafalannya
(proses analitik). Langkah terakhirnya adalah menggabungkan kembali huruf-
huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata-kata menjadi
kalimat (proses sintetik).”

5) Penulis menanyakan kepada guru bahasa Inggris SD Negeri 132410 Tanjung


Balai tentang “Bagaimana kegiatan akhir proses pembelajaran bahasa Inggris
pada ranah anak sekolah dasar”?
 Berikut jawabannya : “Nah pada kegiatan akhir pembelajaran bahasa Inggris
anak sekolah dasar yaitu ibuk melakukan kegiatan refleksi dan evaluasi
pengetahuan peserta didik tentang pokok bahasan yang baru saja dibelajarkan
secara keseluruhan. “

C. Temuan Lapangan
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan:Metode mengajar yang
dipakai atau dipraktikkan oleh guru adalah metode SAS yaitu Struktural Analisis dan

11 | P a g e
Sintetik. Pada SAS, peserta didik dilatih mengetahui kosa kata dengan bantuan
gambar dan mendengar dari pelafalan dari guru (proses struktural). Kata tersebut
lalu dianalisis menjadi suku kata, huruf-huruf / sesuai dengan pelafalannya (proses
analitik). Langkah terakhir adalah menggabungkan kembali huruf-huruf menjadi
suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat (proses sintetik).
Berdasarkan pengamatan peneliti, dengan menggunakan metode SAS guru
tidak menemui kesulitan di dalam mentransfer materi kepada peserta didik. Ketika
ini terjadi, peserta didik akan merasa tertarik untuk mengungkapkan apa yang ada
dalam pikirannya dalam bahasa Inggris (target) karena mereka termotivasi dan tidak
terikat pada aturan tata bahasa. Biasanya, dalam kegiatan ini akan terlihat adanya
paksaan secara langsung kepada peserta didik untuk mengetahui beberapa kata yang
belum dikuasai oleh peserta didik, tentu hal ini sangat memberatkan karena
banyaknya jenis atau pola kalimat yang mesti di hafal.

12 | P a g e
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran bahasa Inggris sekarang ini sudah bukan hal asing lagi jikadiajarkan
pada anak usia dini, khususnya anak usia SD (6-12) tahun. Penguasaan bahasa Inggris
rupanya sudah menjadi kebutuhan bagi pelajar bahkan di hampirsemua jenjang
pendidikan..Dalam mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia SD, pengajar harus
terlebih dahulu mengetahui karakteristik anak yang diajarnya. Hal ini diperlukanagar
pengajar dapat menentukan metode belajar seperti apa yang sesuai jikaditerapkan
pada anak usia SD, karena setiap jenjang usia memiliki karakteristikyang berbeda-
beda terlebih dalam aspek kognitifnya.
Selain itu pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia SD juga harus
memperhatikan faktor-faktor yangmempengaruhi pembelajaran bahasa Inggris
seperti bahasa ibu, bahan ajar,interaksi sosial, latar belakang keluarga dan media
pembelajaran.Kegiatan belajar bahasa Inggris meliputi menyimak (listening),
berbicara (speaking),membaca (reading) dan menulis (writing).Namun, untuk anak
usia SD pembelajaran lebih ditekankan pada listening dan speaking. Tentunya
pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia SD ini memiliki implikasi positif,
diantaranya dapat dilihat dari aspek kognitif, kepribadian dan sosial.

B. Saran
Pembelajaran bahasa Inggris yang sudah menjadi kebutuhan hendaknyatidak
dijadikan beban. Sudah sepatutnya anak sudah dikenalkan dengan bahasaInggris
sejak dini sebagai persiapan dalam menghadapi tantangan arus globalisasiyang
mengharuskan adanya penguasaan bahasa Inggris sebagai penunjang. Namun, kita
tidak boleh melupakan begitu saja bahasa bangsa sendiri yaitu bahasa Indonesia.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, Iriany Kesuma. Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar. Jakarta. 120-
128.
Handayani. (2006). Pentingnya Kemampuan Berbahasa Inggris dalam Menyongsong.
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (IPSI), 102-106.

LAMPIRAN

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai