Oleh :
Nurul Fadhilah (2020120007)
Sri Wahyuni (2020120024)
Nurul Nikmah (2020120030)
DOSEN PENGAMPU
Nopiyanti, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
A. Pengertian Hakikat Pendekatan, Metode, Teknik
dan Strategi Pembelajaran ………………………………………. 3
B. Hubungan Hakikat Pendekatan, Metode, Teknik
dan Strategi Pembelajaran .............................................................. 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengajaran bahasa Inggris untuk anak di Indonesia memiliki tantangan
tersendir dibandingkan dengan mengajarkan bahasa Inggris di negara lain,
Malaysia atau Singapura misalnya. Berikut adalah tiga hal yang
menggambarkan konteks pembelajaran bahasa Inggris untuk anak di Indonesia
yang sekaligus merupakan tantangan yang harus di hadapi oleh para guru di
kelas. Pertama, kurangnya penggunaan bahasa Inggris dalam real-life
situation. Bahasa Inggris di Indonesia adalah sebagai bahasa asing dimana
penggunaannya sangat terbatas. Bahasa Inggris hanya dipelajari di kelas
sedangkan ketika di luar kelas, siswa sudah tidak lagi dapat menggunakan
bahasa Inggris secara alami. Sangatlah langka kita menemukan anak Indonesia
yang menggunakan bahasa Inggris ketika dia bermain dengan temannya, atau
pun ketika naik kendaraan umum. Hal ini berbeda dengan siswa yang belajar
bahas Inggris sebagai bahasa kedua dimana siswa masih dapat melihat dan
mendengar orang lain menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh, anak Indonesia yang belajar bahasa Inggris di
Australia akan melihat dan menggunakan bahasa Inggris ketika naik
kendaraan umum, berbelanja atau pun ketika bermain dengan anak sebayanya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Paul (2007) yang mengatakan bahwa anak
yang belajar bahasa Inggris sebagai bahasa Asing akan sulit memahami
pentingnya belajar bahasa Inggris sedangkan anak yang belajar bahasa Inggris
sebagai bahasa kedua akan memiliki kesempatan yang banyak untuk
menggunakan bahasa Inggris secara alami.
Kedua, adanya perbedaan sistem penulisan antara bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia. Anak-anak di Indonesia mungkin mengenal alfabet yang
juga digunakan dalam sistem penulisan bahasa Inggris namun cara
pengucapan dan cara penulisan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sangatlah
berbeda. Misalnya: kata ‘cat’ dalam bahasa Inggris dibaca /kæt/ yang berarti
1
hewan kucing sedangkan di Indonesia dibaca sesuai dengan huruf yang tertulis
yaitu cat yang berarti cairan berwarna untuk melapisi tembok, kayu atau objek
lain. Perbedaan sistem penulisan ini merupakan salah satu tantangan bagi
pengajar bahasa Inggris untuk anak di Indonesia.
Ketiga, adanya kesalahan asumsi bahwa anak-anak belajar bahasa Inggris
sama dengan orang dewasa. Anak-anak memiliki karakteristik tersendiri jika
dibandingkan dengan orang dewasa, hal ini memiliki pengaruh dengan cara
mereka belajar bahasa asing. Banyak pengajar bahasa Inggris mengajarkan
bahasa Inggris kepada anak sama seperti mereka mengajara bahasa Inggris
bagi orang dewasa. Cara yang biasanya sering digunakan adalah direct
translation method. Anak-anak akan diajari bahasa Inggris dengan dikenalkan
kosakata bahasa Inggris yang langsung diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia. Contoh lain misalnya, anak-anak biasanya yang sudah berada di
kelas 4-6 akan diajari bagaimana ‘rumus’ tenses dan cara penerapannya dalam
bahasa yang mereka pelajari. Cara pengajaran seperti ini dapat membuat
anak-anak merasa cepat bosan bahkan merasa jenuh karena merasa bahwa
bahasa Inggris itu sulit. Dengan mengetahui ketiga hal tersebut, guru dapat
terus mengembangkan dirinya sehingga anak-anak dengan senang hati belajar
bahasa Inggris di kelas maupun di luar kelas. Bahkan, guru sebaiknya dapat
menciptakan kebutuhan sang peserta didik untuk dapat menggunakan bahasa
Inggris minimal di kelas ketika pelajaran berlangsung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bahasa Inggris?
2. Apa pengertian pembelajaran?
3. Apa prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian bahasa Inggris
2. Untuk mengetahui apa pengertian pembelajaran
3. Untuk mengetahui Apa prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Inggris
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ahmad Jazuli,
3
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara peserta
belajar dengan pengajar/ instruktur dan atau sumber belajar pada suatu
ingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Di sini terlihat
bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara pesertadidik dengan
Iingkunganya sehingga menjadi perubahan prilaku kearah yang Iebih baik.
Dalam proses pembelajaran, prinsip utamanya adalah adanya proses
keterlibatan seluruh atau sebagaian besar potensi diri siswa dan
kebermaknaanya bagi diri dan kehidupannya saat ini dan masa yang akan
datang2.
a. Tahapan – Tahapan dalam Belajar Bahasa Inggris
Pengajaran bahasa Inggris dilakukan secara bertahap. Berikut ini
adalah tahapan-tahapan dalam belajar bahasa Inggris bagi anak:
a. Listening (Mendengar)
Selain mendengar kita berbicara, anak juga bisa mendengar dengan cara
dibacakan buku cerita dalam bahasa Inggris,mendengar nyanyian sederhana
ataupun menonton DVD atau video berbahasa Inggris. Tapi untuk
pengetahuan awal, sebagai pendidik kita harus memilih kata-kata yang
sedikit dan sederhana.
b. Speaking (Berbicara)
Setelah anak sering mendengar dalam bahasa Inggris, anak bisa didorong
untuk berbicara dalam kalimat-kalimat sederhana. Misalnya, dengan
menerapkan waktu 30 menit sehari sebagai waktu keluarga untuk berbicara
dalam bahasa Inggris. Layaknya anak usia balita yang baru memulai
berbicara, anak juga memulai berbicara dalam bahasa Inggris meskipun
dengan satu kata seperti book (buku) ketika melihat kakaknya membawa
buku. Lalu kembangkan menjadi kalimat-kalimat pendek seperti, she brings
book.
2
Iriany Kesuma Wijaya
4
c. Reading (Membaca)
Ada dua metode umum dalam mengajarkan anak belajar membaca dalam
bahasa Inggris yaitu whole language approach dan phonic.
5
nanti tanpa kita sadari tiba-tiba anak sudah bisa menulis satu buku dalam
bahasa Inggris3.
3
Ahmad Jazuli, Peran Bahasa Inggris Pada Anak Usia Dini, (Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa,
Vol 6, No. 1, Mei 2016) Hal 36-37.
4
(Alwasilah, 2000: 92).
6
kan konsep i + 1, bahwasanya kua- litas materi ajar yang diberikan se-
yogyanya 'melangkah maju', atau setingkat lebih tinggi dari akumulasi
pemahaman yang ada.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hakikat Pendekatan
hakikat pendekatan dalam pembelajaran merupakan titik acuan atau sudut
pandang terhadap proses belajar dan mengajar. Sudut pandang dalam
pembelajaran lebih bersifat teoretis untuk mengungkapkan pemikiran-
pemikiran guru dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas.
2. Metode
Metode ialah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian
“cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu”. Karena
metode berarti cara yang paling tepat dan cepat, maka urutan kerja dalam
suatu metode harus diperhitungkan benar-benar secara ilmiah. Karena
itulah suatu metode selalu merupakan hasil eksperimen
3. Tehnik
Tekhnik dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan,
penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif
banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas.
4. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup
tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses
kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. Strategi yang diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran
8
5. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup
tujuan kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses
kegiatan, dan sarana penunjang kegiatan. Strategi yang diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran disebut strategi pembelajaran
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara
mengembangkan suatu Metode, Teknik dan Strategi Pendekatan. Diharapkan
calon pendidik dapat lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang
cocok dan efektif untuk diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat
menjadikan sebagai suatu acuan dalam menerapkan suatu strategi
pembelajaran.
9
DAFTAR PUSTAKA
Munjin Nasih, Ahmad dan Nur Kholidah, Lilik, 2013, Metode dan Teknik
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Refika Aditama.
Bahri Djamarah, Syaiful, dan. Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta.
Rineka Cipta.
Novan Ardi Wiyani dan Barnawi, 2012, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
10
11